• Tidak ada hasil yang ditemukan

Naijan_Penilaian Karya Terjemahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Naijan_Penilaian Karya Terjemahan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN KARYA ILMIAH TERJEMAHAN

Oleh Tim Agupena (Asosiasi Guru Penulis Indonesia)

A. Pendahuluan

Karya ilmiah terjemahan adalah karya ilmiah berupa buku atau makalah yang naskah aslinya berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah sebagai bahasa sumber (BSu) yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran (BSa).

Angka kredit karya terjemahan adalah:

No Jenis Karya Angka Kredit

1 Buku terjemahan yang dipublikasikan secara nasional 7 2 Buku terjemahan yang tidak dipublikasikan secara nasional 3,5 3 Makalah terjemahan yang dipublikasikan secara nasional 3,5 4 Makalah terjemahan yang tidak dipublikasikan secara nasional 1,5

B. Kriteria Karya Ilmiah Terjemahan

Karya ilmiah terjemahan yang dapat dipertimbangkan pada penilaian angka kredit adalah: 1. Kriteria Umum

a. Isi buku atau makalah yang diterjemahkan harus sesuai dengan bidang pendidikan atau kepengawasan

b. Menyertakan buku atau makalah asli dari bahasa sumber (BSu) c. Menyerahkan buku atau makalah terjemahan.

d. Melampirkan surat izin dari penerbit atau penulis selaku pemegang hak cipta jika penerbitnya tidak beroperasi lagi.

e. Melampirkan Surat Keterangan dari koordinator pengawas yang menjelaskan bahwa naskah terjemahan tersebut merupakan karya dari pengawas bersangkutan.

2. Kriteria Khusus

a. Buku terjemahan yang diterbitkan secara nasional berisi seluruh isi buku yang diterjemahkan.

Bukti fisik:

1) Buku asli dari bahasa sumber.

2) Buku terjemahan yang sudah diterbitkan dan memiliki ISBN

3) Lampiran surat izin dari dari penerbit atau penulis selaku pemegang hak cipta jika penerbitnya tidak beroperasi lagi.

4) Surat Keterangan dari koordinator pengawas.

(2)

Bukti Fisik:

1) Buku yang diterjemahkan.

2) Buku terjemahan yang sudah diterbitkan dan memiliki ISBN.

3) Lampiran surat izin dari dari penerbit atau penulis selaku pemegang hak cipta jika penerbitnya tidak beroperasi lagi

4) Surat Keterangan dari koordinator pengawas.

c. Kriteria makalah terjemahan yang dipublikasikan dalam jurnal nasional: Makalah terjemahan harus berisi seluruh isi makalah asal.

Bukti fisik:

1) Makalah yang diterjemahkan

2) Makalah terjemahan yang dimuat dalam jurnal nasional.

3) Lampiran surat izin dari penerbit atau penulis selaku pemegang hak cipta jika penerbitnya tidak beroperasi lagi

4) Surat keterangan dari Koodinator Pengawas.

d. Kriteria makalah terjemahan yang tidak dipublikasikan dalam jurnal nasional: Makalah terjemahan harus berisi seluruh isi makalah asal.

Bukti fisik:

1) Makalah yang diterjemahkan 2) Makalah terjemahan.

3) Lampiran surat izin dari penulis selaku pemegang hak cipta. 4) Surat keterangan koordinator pengawas

C. Penilaian

1. Alur Penilaian

a. Verifikasi bukti fisik

Format Verifikasi Bukti Fisik: N

o Bukti Fisik

Keterangan Ada Tidak 1 Buku/makalah yang diterjemahkan

2 Buku/makalah terjemahan 3 Surat izin dan penerbit/penulis

4 Surat keterangan dari koordinator pengawas

Catatan:

Setiap ajuan harus dilengkapi dengan empat bukti fisik di atas.

(3)

Unsur yang dinilai dalam karya terjemahan, yaitu:

1) Kesesuaian isi buku/makalah dengan bidang pendidikan atau kepengawasan. 2) Struktur

Kriteria ini perlu diperhatikan karena hasil terjemahan harus sesuai dengan struktur Bahasa Sasaran (BSa). Ini penting agar hasil karya terjemahan itu bisa diterima dari unsur tata bahasa atau gramatikal BSa.

3) Ejaan dan tanda baca

Ejaan dan tanda baca mempunyai pengaruh yang cukup besar duntuk menghasilkan satu karya terjemahan yang baik. Penggunaan ejaan dan tanda baca yang tidak benar akan mengaburkan makna dan pesan dari Bahasa Sumber (BSu).

4) Kosa kata/diksi

Dalam menerjemahkan, seorang penerjemah harus memiliki kosa kata/diksi yang luas. Jika penerjemah salah menempatkan diksi dalam karya terjemahannya, maka akan berdampak buruk pada pengertian dan penyampaian pesan yang terkandung dalam BSa.

5) Kewajaran/gaya bahasa

Kewajaran yang baik dari hasil terjemahan adalah pembaca tidak merasa bahwa mereka telah membaca suatu hasil terjemahan dari BSu sehingga memudahkan mereka untuk memahami pesan yang disampaikan oleh teks tersebut. Artinya, sebuah terjemahan dinyatakan memiliki kewajaran yang tinggi jika pembacanya merasa nyaman membaca dan merasa seakan-akan dia membaca naskah asli.

6) Ketepatan pesan

Kriteria ini merupakan unsur terpenting dalam proses penerjemahan. Pengalihan pesan dengan bahasa yang berbeda. Pesan yang terkandung dalam BSu harus dialihkan dengan baik ke dalam BSa. Hasil terjemahan dikatakan buruk bila pesan yang terdapat di BSa tidak sesuai dengan BSu.

Form Penilaian

N

o Unsur yang Dinilai

Keterangan

Terpenuhi Tidak Terpenuhi

1 Kesesuaian isi

2 Struktur

3 Penggunaan ejaan dan tanda baca

4 Penggunaan kosa kata/diksi

(4)

6 Ketepatan pesan

Simpulan Diterima/ditolak*)

*) Coret yang tidak perlu

EVALUASI:

1. Pak Latuconsina, seorang pengawas dari Ambon, menerjemahkan sebuah buku berbahasa daerah setempat ke dalam bahasa Indonesia. Tema buku itu sangat bagus untuk

pendidikan anak dan memang sesuai dengan bidang yang diampunya. Penerbit asal pun sudah menurunkan izin penerbitan. Buku terjemahan ini diterbitkan oleh sebuah

perusahaan penerbitan di Jakarta dan beredar secara nasional serta memiliki ISBN. Jika buku ini diajukan sebagai bahan untuk kenaikan jenjang kariernya dan dinyatakan lolos/diterima, maka Angka Kredit yang akan didapat oleh Pak Latuconsina adalah: a. 7

b. 3,5 c. 3 d. 1,5

e. Tidak dapat penilaian.

(Jawab: a)

2. Ibu Dewi menerjemahkan sebuah buku berbahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Buku terjemahannya itu diterbitkan di kalangan terbatas di wilayah kepengawasannya karena sesuai dengan bidang yang diampunya. Koordinator pengawas sudah

merekomendasikannya. Buku terjemahan ini lalu diajukan untuk bahan kenaikan pangkat. Buku aslinya yang berbahasa Inggris juga sudah disertakannya juga. Namun, karya terjemahannya ini ternyata tidak lolos verifikasi bukti fisik oleh tim penilai karena..

a. Belum diterbitkan secara nasional.

b. Tidak menyertakan izin dari penerbit asal c. Buku tersebut tidak memiliki nomor ISBN d. Temanya tidak terkenal

e. Belum ada izin dari dinas pendidikan setempat.

(Jawab: b)

3. Seorang pengawas di daerah Tarakan, Kalimantan Timur membaca sebuah jurnal pendidikan terbitan Malaysia di daerahnya. Artikel ilmiah berbahasa Inggris itu ingin diterjemahkan olehnya untuk diajukan sebagai bahan untuk kenaikan pangkatnya. Sayangnya, penerbit dari majalah tersebut ternyata sudah tidak beroperasi lagi karena bangkrut. Untuk mendapatkan izin penerjemahan, maka yang harus dilakukannya adalah: a. Mencari ahli waris dari mantan pemilik jurnal tersebut.

(5)

d. Mengajukan izin kepada Kementerian Pendidikan Malaysia

e. Mencari pengacara/notaris di Malaysia supaya terjemahannya dilegalkan.

(Jawab: b)

4. Pak Robert adalah pengawas sekolah dari Jakarta. Dia pandai bahasa Inggris. Suatu ketika dia diminta mengisi sebuah seminar tentang kepengawasan sekolah di Singapura. Dia menulis makalah berbahasa Inggris yang temanya sesuai dengan bidang yang diampunya. Sepulangnya dari Singapura dia menerjemahkan makalahnya itu ke dalam Bahasa Indonesia dan dikirim ke sebuah Jurnal Pendidikan Nasional berakreditasi dan memiliki ISSN. Setelah dimuat di jurnal, Pak Robert dia mengajukan karya

terjemahannya ini untuk mendapatkan angka kredit untuk kenaikan pangkatnya. Diterimakah pengajuannya itu?

a. Tidak diterima karena dia menerjemahkan karyanya sendiri.

b. Tidak diterima karena naskah aslinya ( yang berbahasa Inggris) belum diterbitkan oleh Jurnal mana pun.

c. Diterima karena sudah memenuhi kriteria.

d. Diterima karena dia pernah menjadi narasumber di luar negeri. e. Tidak diterima karena belum dipresentasikan di dalam negeri.

(Jawab: c)

5. Berikut ini adalah bukti fisik yang harus ada dalam setiap naskah terjemahan yang diajukan untuk penilaian angka kredit, kecuali:

a. Surat rekomendasi kepala dinas pendidikan b. Naskah buku/makalah asli dari bahasa sumber c. Naskah terjemahan yang diajukan

d. Surat pengesahan dari Koordinator Pengawas e. Surat ijin dari penerbit/penulis naskah asli

(Jawab: a)

6. Pak Sangaji, seorang pengawas dari Maluku. Dia berkunjung ke Amerika dan membeli sebuah buku berbahasa Inggris yang sesuai dengan bidang kepengawasan pendidikan. Diapun langsung mencari penerbit dari buku itu untuk mendapatkan ijin penerjemahan. Namun ternyata penerbitnya sudah tidak ada. Diapun lalu mencari penulis dari buku itu. Ternyata penulis buku itupun sudah m3ninggal dunia. Yang ada hanyalah keluyarga dari penulis tersebut. Lalu apa yang dilakukan oleh Pak Sangaji agar memperoleh ijin penerjemahan?

a. Menemui ahli waris pemilik penerbitan.

b. Meminta ijin kepada ahli wareis dari penulis buku tersebut.

c. Menerjemahkan langsung tanpa ijin karena penerbit dan penulisnya sudah tidak ada. d. Meminta ijin pada ahli waris dari penulis buku teresebut.

e. Meminta ijin kepada Kemendikbud RI dengan rekomendasi Kedubes RI di Amerika.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Produsen Alamat Nomer Sertifikat Expire

Kekurangan guru mapel pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik sebesar 0.8 (tidak sampai 1 orang) dengan pengertian hanya kekurangan 19.2 jam pelajaran

Perjalanan ibadah merupakan pengalaman spiritual yang sangat besar nilainya bagi konsumen, sehingga citra positif memberikan peran besar tersebarnya reputasi baik perusahaan

ada pula pihak lain yang menegaskan bahwa pemberdayaan adalah proses memfasilitasi warga masyarakat secara bersama- sama pada sebuah kepentingan bersama atau urusan yang

Apabila pembeli belum membayar harga, penjual tidak wajib melaksanakan penyerahan barang (Pasal 1478 KUHPerdata). Dalam hal penjual lalai menyerahkan barang

Adanya persaingan antar bank syariah dalam menarik minat nasabah dan berlomba-lomba dalam memberikan keringanan di dalam pembayaran atau angsurannya, dan ditemukan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya efektivitas intervensi pada kelompok penelitian, artinya teknik pemodelan sebaya efektif untuk mengurangi perilaku