• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pembinaan Klub Futsal di Daerah Istimewa Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pembinaan Klub Futsal di Daerah Istimewa Yogyakarta."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

DWI APRIYANTO: Evaluasi Pembinaan Klub Futsal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana, UniversitasNegeri Yogyakarta, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pembinaan klub futsal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembinaanklub futsal di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi dengan menggunakan model CIPP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan model analisis interaktif dari Miles & Huberman. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah 13 orang yang terdiri dari pengurus, pelatih, dan atlet dari Sleman Futsal Club Planet (SFC Planet), Garuda Projotamansari Sport Futsal Bantul (GPS Futsal Bantul), Tifosi Futsal Academy Jogja (TFA Jogja), Spirit Futsal Academy (Spirit FA Kulonprogo).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan klub futsal di Daerah Istimewa Yogyakarta tingkat ketercapaiannya cukup baik. Hasil evaluasi meliputi: Evaluasi context pada program pembinaan klub futsal di DIY masuk kategori yang masih kurang hal itu dikarenakan kurangnya dukungan pemerintah, baik dalam bentuk dukungan finansial maupun fasilitas penunjang kemajuan klub.. Evaluasi input pada pelaksanaan program pembinaan klub futsal di DIY masuk kategori cukup yaitu mampu mencukupi kebutuhan finansial meskipun dari pemilik klub, beberapa catatan yang perlu diperbaiki adalah memaksimalkan dukungan sponsor, sistem seleksi atlet, sedikitnya sarana lapangan futsal berstandar international, dan belum ada kursus lisensi pelatih futsal di DIY. Evaluasi process pada pelaksananaan program pembinaan klub futsal di DIY masuk kategori cukup dengan beberapa catatan diantaranya manajemen organisasi klub yang belum tertata dengan baik, belum membuat program latihan, penghargaan kepada atlet masih kurang, belum adanya kompetisi berjenjang yang diselenggarakan oleh Asosiasi Futsal Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (AFD DIY), penerapan IPTEK dan dukungan media belum maksimal. Evaluasi product pada pembinaan klub futsal di DIY masuk kategori baik, pada kompetisi tingkat kabupaten, DIY, DIY-Jateng, Jawa, maupun nasional. Prestasi klub akan lebih baik dan berkesinambungan jika didukung oleh context, input, process yang baik.

(2)

ABSTRACT

DWI APRIYANTO:An Evaluation of Footsal Club Development in Special Region of Yogyakarta. A Thesis.Yogyakarta: Graduate Program, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.

The aim of this research is to evaluate the footsal club development in Special Region of Yogyakarta. The evaluation conducted to know the context, input, process, and product of the footsal club development in Special Region of Yogyakarta.

This research use a CIPP model of evaluation with qualitative approach that use data analysis model proposed by Miles & Huberman. The techniques of the data collection were interview, observation, and documentation. The subjects of the research were 13 people including the officials, coaches, and athletes of SFC Planet, GPS FutsalBantul, TFA Jogja, and Spirit FA Kulonprogo.

The results of this research showed that, overall, the footsal club development in Special Region of Yogyakarta was quite good with some notes. The results of the evaluation are as follows. (1) The context evaluation shows that the footsal club development in Yogyakarta Special Province is less than the expectation because of the lack support from the government, either in the form of the financial or the supporting facilities and the lack of enthusiasm of the society. (2) The input evaluation results in the conclusion that the program of the footsal club development in Special Region of Yogyakarta is categorize as quite good with the following notes: (a) the attempt to get financial support from the sponsors has not reach maximum level, (b) the selection system of the athletes still need improvement, (c) procurement of international-standard field, and (d) there is no licensed-coach course. (3) The process evaluation conclude that the footsal club development in Special Region of Yogyakarta was done properly with some notes: (a) the management of the club organization is not well-arranged, (b) the practice program is not well-programmed, (c) the athletes do not get enough awards, (d) there is no leveled competition held by AFD DIY, and (e) the application of science, technology, and media support have not done maximally. (4) The product evaluation states that the non-governmental footsal club has good achievement in the level of regency, Special Region of Yogyakarta, Special Region of Yogyakarta-Central Java, Java, and national. The intensity of joining a competition will bring result in wider opportunities to get more achievements of each club, but it is not known that the budgetary fund of the club is one of the hindrances to do so. Their achievement will be higher and last longer if it is supported by the perfect context and input, besides the good process.

Referensi

Dokumen terkait

The point to be made here is that the realtime nature of the MapR file system with its NoSQL database, MapR-DB, changes the response- time parameters that are reasonable goals

Ada sebagian ulama memberikan pemaknaan tentang jual beli (bisnis), diantaranya; ulamak Hanafiyah “ Jual beli adalah pertukaran harta dengan harta (benda) berdasarkan

Sedangkan teknik penentuan harmoninya menggunakan teknik homofoni, artinya semua instrumen menggunakan ritme yang sama namun masing-masing seksi menggunakan nada

PadaTahun 2009) ” ini beserta seluruh isinya benar – benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak

Dengan memanfaatkan teknologi komputer yang sedang berkembang saat ini maka penulis membuat suatu alternative pembelajaran yang lebih praktis, menarik dan lebih

[r]

Terdapat enam proses dalam DFD level 1 yaitu proses input data nasabah, input data parameter, input data kasus, proses menentukan nilai probabilitas dari variabel Bayes,

Butuh infrastruktur untuk memfasilitasi kegiatan pelestarian arsip karya video yang menjadi masalah di Indonesia karena infrastruktur seni di Indonesia masih sedikit dan sebagian