• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672009171 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672009171 Full text"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 1. Pendahuluan

Bisnis warnet sudah tidak asing lagi dipasaran, warnet Dewa Ambarawa telah mengembangkan bisnis warnet hingga memiliki banyak kantor cabang. Suatu bisnis warnet biasanya tidak hanya melayani akses internet saja tetapi juga menyediakan jasa print, game online, strea ming, dan download. Namun berdasarkan hasil wawancara kepada pengunjung warnet dan wawancara kepada operator warnet maka diperoleh informasi bahwa ada juga pengunjung yang datang ke warnet karena tertarik pada file-file multimedia yang tersedia pada masing-masing komputer warnet sehingga pengunjung yang datang mengambil file multimedia yang ada pada komputer warnet lalu pulang. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu pengelolaan file-file multimedia yang berupa audio dan video.

Berdasarkan permasalahan dalam pengelolaan file multimedia yang berupa audio dan video maka diberikan solusi berupa perancangan Server multimedia yang digunakan untuk mengelola file-file multimedia yang ada pada komputer warnet agar pengunjung tidak lagi mengambil filemultimedia yang ada. Selain itu dengan adanya server multimedia warnet bisa berbagi file multimedia ke seluruh kantor cabang. Bagi pengunjung warnet yang menginginkan file media dapat memutar file audio atau video melalui web dengan cara search and pla y dan bagi pengunjung yang telah terdaftar sebagai member pada warnet Dewa Ambarawa dapat mengambil file multimedia yang berupa audio dan video dengan cara melakukan download.

Untuk membangun server multimedia tersebut maka dibutuhkan sebuah aplikasi Plex Media Server. Plex Media Server memudahkan penggunanya dalam menyimpan, mengatur dan berbagi file-file multimedia yang berupa audio dan video ke semua kantor cabang. Dengan adanya server multimedia yang diimplementasikan pada warnet Dewa Ambarawa diharapkan mampu memudahkan warnet dalam mengelola file-file multimedia yang berupa audio dan video serta membuat pengunjung warnet betah berada di lingkungan warnet.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang berjudul Video Streaming dengan Menggunakan HTML menyebutkan dalam penelitian tersebut membahas tentang konsep dari video streaming dengan HTML, kemampuan dari video streaming, kelebihan maupun kekurangannya. Walaupun masih dalam batas riset, video streaming menawarkan potensi riset yang besar dimasa depan karena kecenderungan pengguna yang semakin menginginkan menonton video streaming. HTML merupakan standar untuk struktur dan menampilkan isi di WWW (World Wide Web). Standar dari HTML ini juga berhubungan dengan fitur seperti video playback dan drag-and-drop[1]

(2)

2

streaming multimedia. Selain menyediakan layanan streaming, server ini juga digunakan untuk memanajemen segala aktivitas multimedia streaming termasuk manajemen user, file storage, dan juga media encoder dengan suatu aplikasi PHPMotion. Dengan adanya server strea ming multimedia sendiri dalam suatu perusahaan atau ISP (Internet Service Provider), diharapkan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi para pengguna khususnya dalam lingkup client perusahaan atau ISP PT Multi Indosarva Sejati cabang Surakarta dalam mengakses multimedia streaming.[2]

Berdasarkan penelitian yang berjudul Video Streaming dengan Menggunakan HTML dan Membangun Server Streaming Multimedia Pada PT Multi Indosarva Sejati Cabang Surakarta akan dibangun server multimedia dengan memanfaatkan strea ming dalam pemutaran audio dan video, server multimedia akan dibangun menggunakan Plex Media Server yang diimplementasikan pada server ClearOS yang ada pada Warnet Dewa Ambarawa. Dengan adanya server multimedia yang dibangun pada warnet dewa diharapkan mampu memberikan solusi dalam mengelola file-file multimedia yang brupa audio dan video yang tersedia di warnet. Selain untuk fungsi menejemen file multimedia adanya server multimedia juga diharapkan mampu menarik pengunjung lebih banyak.

Perbedaan penelitian terdahulu yang berjudul Video Streaming dengan Menggunakan HTML dengan Analisis dan Implementasi Server multimedia pada Warnet Dewa Ambarawa adalah pada penelitian sebelumnya yang berjudul Video Streaming dengan Menggunakan HTML membahas tentang konsep dari video streaming dengan HTML, pada penelitian tentang Analisis dan Implementasi server multimedia pada warnet Dewa ambarawa membahas mengenai infrastruktur dalam membangun server multimedia. sedangkan yang membedakan penelitian terdahulu yang berjudul Membangun Server Streaming Multimedia Pada PT Multi Indosarva Sejati Cabang Surakarta dengan penelitian yang berjudul Analisis dan Implementasi Server multimedia pada Warnet Dewa Ambarawa adalah pada penelitian sebelumnya yang berjudul Membangun Server Streaming Multimedia Pada PT Multi Indosarva Sejati Cabang Surakarta, sistem operasi yang digunakan adalah Oracle, pada penelitian Analisis dan Implementsi Server Multimedia pada warnet Dewa Ambarawa menggunakan sistem operasi ClearOS.

Multimedia secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengkomunikasikan lebih dari satu cara. Pengertian lain dari multimedia adalah media yang menggunakan beberapa bentuk dari isi informasi dan proses informasi (seperti: tulisan, audio, grafis, animasi dan video). Multimedia merupakan kombinasi dari bermacam-macam media termasuk suara, animasi, video dan grafis. [3]

(3)

3

Plex Media Server adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membantu dalam memenejemen dan membuat streaming media center menggunakan Local Area Network (LAN). Plex Media Serverdapat memudahkan penggunanya dalam mengelola berbagai file multimedia seperti musik, video dan foto dalam suatu aplikasi. Pengguna yang terhubung dalam jaringan LAN dapat memutar file audio atau video secara streaming. Dengan menggunakan Plex Media server dapat melakukan pemutaran audio atau video dengan menggunakan streaming. Plex Media Server juga memungkinkan penggunanya untuk saling berbagi file media seperti audio, video dan foto baik menggunakan Local Area Network (LAN) maupun melalui koneksi internet.[5]

3. Metode dan Perancangan Sistem

Dalam penelitian Analisis dan Implementasi Server Multimedia pada Warnet Dewa Ambarawa digunakan tahapan Network Development Life Cycle (NDLC). Network Development Life Cycle (NDLC) merupakan sebuah metode yang bergantung pada proses pembangunan sebelumnya seperti perancangan strategi bisnis, daur hidup pengembangan aplikasi dan analisis pendistribusian data. Network Development Life Cycle (NDLC) memiliki 6 tahapan di antaranya : Analysis, Design, Simulation Prototyping, Implementation, Monitoring, dan Management, Skema tahapan NDLC dapat di lihat seperti pada Gambar 1.

Gambar 1 Network Development Life Cycle.[6]

(4)

4

Internet

Server

switch

Modem

Main Server Role : - Routing Service - Proxy Service

- Bandwidth Managemen

User ke-n

sehingga durasi pemakaian komputer pun hanya sebentar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan adanya suatu pengelolaan file-file multimedia yang berupa audio dan video.

Berdasarkan permasalahan dalam pengelolaan file multimedia yang berupa audio dan video maka diberikan solusi berupa perancangan server multimedia agar file-file multimedia dapat dikelola dengan baik dan dapat memanfaatkan streaming agar pelanggan bisa bertahan lebih lama menggunakan komputer warnet. Jika biasanya pengunjung datang untuk mengambil file multimedia saja, dengan adanya server multimedia maka pengunjung diharuskan memutar file multimedia berupa audio dan video pada komputer warnet. Bagi pengunjung yang telah terdaftar sebagai member di warnet Dewa Ambarawa maka pengunjung dapat mengambil file multimedia dengan cara download. Selain itu dengan adanya server multimedia yang diterapkan pada komputer warnet, warnet juga dapat berbagi file-file multimedia ke sesama kantor cabang. Dimana pada warnet Dewa memiliki 2 kantor cabang yang terletak di Bawen dan Ambarawa.

Design merupakan gambaran topologi sebelum dan sesudah dibangun Server multimedia. Design topologi jaringan warnet sebelumnya dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat gambaran sistem server multimedia yang akan dibangun. Untuk mengetahui topologi jaringan warnet sebelumya dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Topologi Jaringan Warnet sebelumnya.

(5)

5

pelanggan bisa langsung mengambil file multimedia yang tersedia pada setiap komputer diwarnet Dewa Ambarawa. Banyaknya pelanggan yang tertarik pada file-file multimedia yang berupa audio dan video harus diimbangi dengan pengelolaan file multimedia agar dapat memberikan keuntungan lebih dengan membuat pelanggan lebih betah berada dilingkungan warnet.

Dari hasil analisis menurut permasalahan yang ada maka dibangunlah sistem server multimedia yang memanfaatkan Plex Media Server sebagai server multimedia agar lebih mudah dalam mengelola file-file multimedia yang ada. Disamping memudahkan dalam mengelola file-file multimedia dengan adanya server multimedia warnet Dewa juga dapat saling berbagi file multimedia ke sesama kantor cabang. Untuk membangun server multimedia dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak, adapun spesifikasi perangkat keras dan lunak yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Spesifikasi Perangkat

Mesin Spesifikasi Fungsi

Plex Media Server

- 1.6 GHz processor (2.4 GHz dual core for 1080p

transcoding).

- 256 MB RAM 1 TH HDD - Gigabit Ethernet

recommended for HD streaming

Plex Media Server sebagai server multimedia

(6)

6

Gambar 3 Topologi jaringan warnet sesudah dipasang server multimedia Pada Gambar 3 merupakan gambaran umum desain server multimedia menggunakan Plex Media Server. Dapat dilihat pada Gambar 3 modem dihubungkan pada PC server dengan menggunakan koneksi PPPoE ( Point-to-Point Protocol over Ethernet) kemudian masing-masing client dihubungkan ke server dengan menggunakan switch. Pada PC server memiliki pengalamatan IP address 192.168.1.123 sedangkan pada client memiliki pengalamatan IP Address dari 192.168.1.2 sampai 192.168.1.21 karena user yang menjadi client terdapat 20 PC, dengan rincian IP Address seperti pada Tabel 2

Tabel 2. Alamat IP

(7)

7

seperti pada Gambar 4. Diagram fisik digunakan untuk memperjelas topologi pada jaringan warnet, dimana dalam jaringan warnet keseluruhan terdapat 20 PC client yang terhubung pada komputer server melalui switch, sementara modem yang akan menghubungkan semua komputer dengan jaringan internet tidak disambungkan melalui switch tetapi langsung terhubung pada PC server menggunakan koneksi PPPoE untuk menghindari terjadinya dauble NAT.

Gambar 4. Desain Diagram Fisik server multimedia

Dalam implementasi server multimedia ditambahkan pembatasan hak akses untuk membatasi waktu akses terhadap server multimedia bagi user yang tidak terhubung pada jaringan lokal yang ada pada warnet. Bagi user yang berada diluar jaringan lokal warnet waktu akses hanya dibatasi pada hari senin-sabtu. Karena pada hari minggu biasanya warnet ramai pengunjung jadi lebih diutamakan untuk user yang berada pada jaringan lokal. Untuk user yang berada diluar jaringan warnet hanya terbatas pada kantor cabang 1 dan kantor cabang 2. Gambaran tabel hak akses dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Tabel hak akses

Nickname Time window Day (s) of week Kantor pusat

Kantor cabang 1 Kantor cabang 2 Client pusat

All day Mon-Wed Thu-Sat All day

Mon, Tue, Wed, Thu, Fri, Sat, Sun Mon, Tue, Wed,

Thu, Fri, Sat

Mon, Tue, Wed, Thu, Fri, Sat, Sun

(8)

8

Simulation Prototyping simulasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi Cisco Paket Tra cer. Berdasarkan design sistem dan design topologi jaringan dibuat skema simulasi prototyping seperti terlihat pada Gambar 5. Pada skema prototyping diasumsikan PC client ke-n sebagai client yang berada dijaringan lokal sedang mengakses server multimedia.

Gambar 5 Skema simulasi server multimedia

Implementation dilakukan pengimplementasian design yang telah dibuat pada tahap sebelumnya dan merupakan tahap yang menentukan berhasil atau gagalnya sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem yang dibangun untuk server multimedia adalah dengan menggunakan server berbasis ClearOS, dimana server multimedia dibangun menggunakan aplikasi Plex Media Server yang dikonfigurasi dalam satu PC sebagai server yang terhubung dengan banyak client. Dalam tahap implementasi dilakukan beberapa installasi perangkat keras maupun perangkat lunak.

Untuk membangun server multimedia menggunakan Plex Media Server yang harus dilakukan adalah melakukan konfigurasi pada server ClearOS yang terpasang sebagai komputer server dengan mode standalone. Konfigurasi yang dilakukan antara lain adalah melakukan instalasi Plex Media Server, untuk melakukan instalasi tersebut maka diperlukan langkah sebagai berikut:

a. Pertama membuat file plex.repo di /etc/yum.repos.d kemudian pada plex.repo diisikan seperti dibawah ini:

[PlexRepo]

name=PlexRepo

baseurl=http://plexapp.com/rpmrepo/release/$basearch/ enabled=1

gpgcheck=1

b. Kemudian Install Plex Media Server yang telah tersedia pada ma rketplace pada ClearOS dan jalankan Plex Media Server yang telah terinstall.[6]

c. Untuk mengakses Plex Media Server dapat menggunakan browser dengan

mengetikan alamat dengan format

(9)

9

Monitoring dilakukan setelah tahap implementasi sistem dilakukan. Dalam proses monitoring dilakukan juga proses pengujian untuk mengambil hasil analisis yang dibutuhkan, proses pengujian dalam sistem ini akan dilakukan pada komputer yang tersambung dalam jaringan lokal. Parameter yang akan diuji adalah delay, pengujian dilakukan pada file audio dan video menggunakan wireshark. File audio yang diuji yaitu, file audio dengan format .mp3 yang memiliki bit rate 128 kbps, sedangkan file video yang diuji adalah file video dengan format .mkv dan bit rate 80.19 kbps. Kecepatan akses dalam sistem ini ditentukan oleh jumlah client yang mengakses. Semakin banyak pengunjung yang mengakses file audio dan video maka akan semakin besar kemungkinan terjadinya delay.

Management dilakukan beberapa penyesuaian pengaturan yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan yang berkembang pada tahap monitoring. Pengaturan yang dilakukan juga mencakup tingkatan hak akses atau policy yang diterapkan pada setiap client. Pengaturan policy dalam tahap manajemen ini adalah mengenai hak akses administrator dan client. Administrator pada server multimedia dapat melakukan aktifitas add, edit, delete dan download yang tidak dapat dilakukan oleh client. Namun untuk client yang telah terdaftar sebagi member pada warnet dapat melakukan download. Untuk user pada kantor cabang dapat melakukan aktifitas add, edit, delete dan download karena pada kantor cabang yang dapat mengakses masih dibatasi untuk para admin.

4. Hasil dan Pembahasan

Pembahasan tahap implementasi yang meliputi hasil dari perancangan yang telah diterapkan, yaitu sebuah sistem server multimedia. Sistem ini dirancang dengan membuat server multimedia, yang akan digunakan untuk mengelola file-file multimedia berupa audio dan video yang tersedia di warnet Dewa Ambarawa. Server multimedia dirancang dengan menambahkan aplikasi Plex Media Server pada server ClearOS.

(10)

10

Gambar 6. Setting IP

Pada Gambar 6. Merupakan interface setting IP untuk server ClearOS. Setelah mengubah IP, maka IP diaktifkan dan dilakukan reboot pada Clea rOS untuk menyimpan kofigurasi yang sudah dilakukan. Pada saat login dapat menggunakan username dan password sesuai dengan konfigurasi sebelumnya. Untuk melakukan penginstallan service yang akan dibutuhkan untuk menjalankan server multimedia dilakukan dengan cara install manual melalui marketplace pada ClearOS. Service yang diinstall adalah Plex Media Server.

Gambar 7. Interface hak akses

Jika server multimedia telah terpasang maka untuk membatasi user yang dapat mengakses server multimedia dilakukan setting untuk pembatasan hak akses. Pembatasan hak akses dilakukan agar server multimedia tidak dapat diakses oleh pengguna diluar jaringan warnet. Pada Gambar 7. Merupakan interface pembatasan hak akses. Pembatasan hak akses dilakukan untuk membatasi waktu akses pada setiap kantor cabang. Kantor cabang yang terletak pada lokasi yang berbeda dapat mengakses server multimedia, untuk itu dibutuhkan pembatasan hak akses agar server multimedia hanya dapat di akses oleh pengguna yang tergabung dalam satu instansi warnet saja. Selain itu juga ditambah pembatasan waktu akses pada setiap kantor cabang. Sementara untuk user yang terhubung dalam jaringan lokal dapat mengakses server multimedia setiap saat.

(11)

11

dibatasi untuk waktu-waktu tertentu. Namun untuk user yang terhubung dengan jaringan local waktu akses tidak dibatasi, jadi dapat diakses pada setiap waktu.

Plex Media Server merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk membantu dalam mengelola file multimedia berupa audio-video dan membuat streaming media center menggunakan Local Area Network (LAN) yang digunakan untuk membuat sebuah server multimedia yang berfungsi untuk meletakkan file-filemultimedia berupa audio dan video agar dapat diakses melalui komputer lain dengan kata lain melalui Plex Media Server pengguna dapat saling berbagi file-file media. Plex Media Server yang telah dirancang sebagai server multimedia dapat diakses melalui web browser dengan mengetikan alamat http://192.168.1.123:32400/web/index.html. Gambar 8. merupakan interface Plex Media Server.

Gambar 8. Interface Plex Media Server

(12)

12

Gambar 9. Interface Library Plex Media Server

User client yang ingin mengakses server multimedia dapat menggunakan

web browser dengan mengetikkan alamat IP

http://192.168.1.123:32400/web/index.html setelah diketikan alamat IP pada sistem akan muncul interface My Library seperti ditunjukkan pada Gambar 9. My Library berisi semua daftar file multimedia berupa audio-video yang telah ditambahkan oleh admin warnet. Gambar 9 merupakan tampilan libra ry Plex Media Server yang berisi file-file audio dan video. User yang ingin memutar file multimedia dapat langsung memilih file yang diinginkan ataupun dengan melakukan search and play. Selain melakukan sea rch and play user yang terdaftar sebagai member juga dapat melakukan download file multimedia yang diinginkan.

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem yang telah diterapkan. Ujicoba dilakukan untuk mengetahui kelancaran pada saat melakukan streaming apakah terjadi delay pada saat streaming berjalan. Delay merupakan waktu yang dibutuhkan untuk mentransmisikan data sampai ke penerima.[7]

Pengujian dilakukan dengan menggunakan wireshark untuk menguji dela y dengan tujuan untuk mengetahui rata-rata delay yang terjadi setelah dilakukan implementasi server multimedia. Hasil dari pengujian tersebut didapatkan melalui pengamatan pada saat dilakukan streaming. Nilai delay didapat dari melihat jumlah durasi tiap-tiap paket. Untuk mendapat nilai delay digunakan persamaan:

�����= � − �

(13)

13 Keterangan:

Tr = Waktu penerimaan Paket (detik)

Ts = Waktu pengiriman Paket (detik)

Pr = Paket yang diterima (paket)

Tabel 4. Tabel Pengujian Delay

Jumlah User Delay Audio Delay Video

1 5.34 2.27

2 7.12 4.56

3 14.24 9.31

4 16.28 13.76

5 19.10 15.15

6 21.22 17.19

7 23.52 18.90

8 25.88 20.03

9 26.90 22.73

10 29.40 24.37

(14)

14

Gambar 10. Grafik pengukuran delay

Pada gambar 10 merupakan grafik dari hasil pengujian delay yang dilakukan untuk membandingkan pemutaran file audio dan video yang sama namun dengan jumlah user yang berbeda-beda menggunakan Plex Media Server., Pada grafik diatas keterangan tentang jumlah user dapat ditunjukkan dengan garis berwarna hitam, dan delay ditunjukkan dengan garis warna abu-abu. Dari grafik dapat dilihat streaming dapat berjalan cukup lancar dan tidak ada peningkatan grafik yang melonjak tajam. Besarnya delay dipengaruhi oleh jumlah user yang sedang mengakses, semakin banyak user yang mengakses dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya delay juga semakin besar.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil perancangan dan implementasi Sistem Server Multimedia dengan menggunakan Plex Media Server pada server ClearOS, maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu, konfigurasi Plex Media Server dengan menggunakan ClearOS mudah dan praktis, semua user dapat menikmati audio maupun video secara strea ming melalui web browser, Plex Media Server sangat efektif digunakan untuk mengelola file-file multimedia berupa audio dan video. Dengan jumlah pengguna sebanyak 10 user yang mengakses file audio yang sama delay yang terjadi sebesar 29.40 ms sedangkan pada file video dengan jumlah user 10 orang yang mengakses file yang sama delay yang terjadi sebesar 24.37 ms. maka pengguna dapat melakukan strea ming dengan baik karena pengukuran delay yang didapat tidak melebihi dari 200 ms yang merupakan standar delay untuk real time streaming protocol yang diatur dalam RFC2326 dan ITU-T H324. Besarnya

0 5 10 15 20 25 30 35

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Audio

(15)

15

delay yang terjadi dapat dipengaruhi oleh banyaknya user yang mengakses dan jenis file multimedia yang diakses.

(16)

16 6. Daftar Pustaka

[1] Budi Hartawan, http://www.scribd.com/doc/146106429/Jurnal-Multimedia. diakses tanggal 21 Oktober 2013

[2] Haris Pujianto, 2010, “Membangun Server Strea ming Multimedia pada PT Multi Indosarva Sejati Cabang Surakarta ”.

[3] Oky Dwi Nurhayati, Multimedia. Oky Dwi Nurhayati, Multimedia, http://eprints.undip.ac.id/19201/1/Multi_pert1.pdf. Diakses tanggal 20 Januari [4] Binus, 2012, Bab 2,

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/bab2/2012-1-00141-if%20bab%202.pdf.

[5] Plex, “Plex”, https://plexapp.zendesk.com/hc/en-us/articles/200288286-What-is-Plex- , diakses tanggal 5 September 2013.

[6] Satryo Suryantoro, 2012, ”Pengembangan Jaringan Komputer di Apotek XYZ

Menggunakan Proses Network Development Live Cycle (NDLC)” Jakarta : Program Pasca Sarjana Magister Komputer Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Eresha Jakarta.

Gambar

Gambar 1 Network Development Life Cycle.[6]
Gambar 2. Topologi Jaringan Warnet sebelumnya.
Tabel 1 Spesifikasi Perangkat
Gambar 3 Topologi jaringan warnet sesudah dipasang server multimedia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasaan pasien terhadap pelayanan

[r]

Dan yang terakhir adalah aliran feminisme Islam, secara khusus feminisme Islam belum bisa dikatakan sebagai sebuah aliran, namun dalam pembahasan ini, yang dimaksud dengan

156 KPDJP KPA22-0006 TATA CARA PENYELESAIAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA SUBBAGIAN MUTASI BAGIAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PAJAK.

Pada awalnya organisasi ini bernama jami‟atul Quro‟ Mahasiswa, namun karena mengingat organisasi ini adalah organisasi intra kampus yang harus terbebas dari nama ataupun

Karena didalam statika dibahas tentang benda tegar yang tidak berdeformasi apabila diberi gaya, maka dapat diasumsikan bahwa titik tangkap suatu gaya dapat dipindahkan ke titik

Selain itu peningkatan dapat dilihat dari hasil rata-rata pretest siswa kelompok tinggi sebesar 59.82, sedangkan rata- rata hasil posttest sebesar 75.23, bila dihitung

Dua obat yang paling luas diresepkan untuk diare adalah Diphenoxylate (dengan atropine), suatu analog lemah dari meperidine, dan loperamid, yang berhubungan