EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE INQUIRY DALAM MATA PELAJARAN PKn PADA MATERI PEMBELAJARAN
SISTEM POLITIK DI INDONESIA KELAS X SMA NEGERI 1 BANDAR KHALIFAH TAHUN
PELAJARAN 2011/2012
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Redima Sihombing NIM.308111071
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
vii ABSTRAK
REDIMA SIHOMBING, NIM 308111071, Efektifitas Penggunaan Metode Inquiry Dalam Mata Pelajaran PKn Pada Materi Pembelajaran Sistem Politik Di Indonesia Kelas X SMA Negeri 1 Bandar Khalifah Tahun Pelajaran 2011/ 2012
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
1. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 6
2. Pengertian Inquiry ... 7
a. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Inquiry ... 10
b. Karakteristik Umum Pengajaran Inquiry ... 11
c. Langkah-langkah Inquiry ... 13
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25
A. Lokasi Penelitian ... 25
B. Populasi dan Sampel ... 25
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 26
D. Teknik Pengumpulan Data ... 27
E. Teknik Analisis Data ... 28
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A. Hasil Penelitian ... 29
B. Pengujian Hipotesis ... 56
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Yang tidak termasuk suprastruktur politik di Indonesia menurut UUD
1945 ... 31
Tabel 2 Lembaga-lembaga politik yang dibentuk oleh negara untuk menjalankan fungsi-fungsi kenegaraan yang terdapat dalam konstitusi negara ... 33
Tabel 3 Lembaga-lembaga politik yang ada dalam masyarakat dimana lembaga ini dibentuk dan bergerak di masyarakat seperti partai politik, media massa, dll. ... 34
Tabel 4 Salah satu pendekatan dalam ilmu politik yang berusaha menjelaskan bagaimana bentuk struktur atau lembaga-lembaga politik di dalam suatu sistem politik ... .... ... 36
Tabel 5 Kapabilitas atau kemampuan yang memberi gambaran tentang efektifitas mengalirnya simbol-simbol dari suatu sistem politik ke dalam lingkungan dalam maupun luar . ... 37
Tabel 6 Yang tidak termasuk fungsi input dari suatu sistem politik ... 38
Tabel 7 Yang tidak termasuk fungsi output dari suatu sistem politik . ... 39
Tabel 8 Prosedur kerja dari suatu sistem politik diawali oleh masuknya input politik ... 40
Tabel 9 Pelaksana keputusan dalam suatu sistem politik ... 41
Tabel 10 Fungsi utama dalam suatu sistem politik ... 43
Tabel 11 Sistem politik yang lebih menekankan kepada stratifikasi ekonomi. ... 44
xi
Tabel 13 Sistem politik demokrasi adalah suatu sistem politik yang
pelaksanaannya menekankan pada peran serta yang lebih besar lagi. ... 47
Tabel 14 Salah satu bentuk keikutsertaan masyarakat dalam pemerintahan ... 48
Tabel 15 Yang tidak termasuk macam-macam sistem politik ... 49
Tabel 16 Yang tidak termasuk hal yang mendasar dalam pemerintahan sistem
politik totaliter ... 50
Tabel 17 Negara-negara kerajaan yang tidak menganut sistem politik totaliter ... 52
Tabel 18 Sistem politik demokrasi adalah keseimbangan antara konflik ... 53
Tabel 19 Nilai-nilai demokrasi agar dapat dilaksanakan dan diselenggarakan
dengan semestinya perlu ada lembaga ... 54
Tabel 20 Pengambilan keputusan dalam negara otoriter tergantung ... 55
Tabel 21 Rekapitulasi jawaban responden yang dianggap mendukung (M) dan
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Angket
3. Daftar Wawancara
4. Nota Tugas
5. Surat Izin Penelitian dari Jurusan
6. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas
7. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian
8. Kartu Bimbingan Skripsi
9. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian
10.Surat Keterangan Perpustakaan dari Jurusan PPKn
11.Pernyataan Keaslian Tulisan
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah pada dasarnya
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan kompetensi yang dimiliknya.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran
dilakukan.
Setiap guru akan mempunyai pengaruh terhadap anak didik, pengaruh
tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan pengajaran yang dilakukan dengan
sengaja, bahkan tidak disadari oleh guru melalui sikap gaya dan macam –macam
penampilan kepribadian guru.
Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara
guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk
memilih strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan
2
Oleh karena itu guru harus mampu menterjemahkan dan menjabarkan isi
yang terdapat dalam kurikulum, kemudian menginformsikan isi tersebut kepada
siswa melalui proses belajar mengajar. Di dalam melakukan pengajaran, maka para
guru alangkah baiknya menggunakan sebuah metode dimana metode tersebut
merupakan salah satu strategi pembelajaran yang memungkinkan para peserta didik
mendapatkan jawabannya sendiri, metode ini disebut sebagai Metode Inquiry.
Dalam metode inquiry peserta didik sendiri diberi peluang untuk mencari,
meneliti dan memecahkan jawaban dengan menggunakan teknik pemecahan
masalah. Pendekatan dan strategi pembelajaran saat ini diharapkan lebih
menekankan agar siswa dipandang sebagai subjek belajar. Terutama dalam
pembelajaran sistem politik di Indonesia, dengan menggunakan konsep ini maka
siswa-siswi akan mendapatkan hasil pembelajaran mengenai materi tersebut lebih
baik lagi serta mendapatkan hal yang lebih bermakna bagi siswa-siswi, karena
keefektifitasan dalam penggunaan metode inquiry ini tergantung pada minat siswa
itu sendiri. Proses pembelajaran berlangsung secara alamiah, siswa bekerja dan
mengalami, bukan berupa transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Salah satunya
adalah metode inquiry. Pendidikan tidak lagi berpusat pada lembaga atau pengajar
yang hanya mencetak lulusan kurang berkualitas, tapi berpusat pada peserta didik.
Pendidikan harus memberi kesempatan siswa bersikap kreatif dan mengembangkan
3
Dengan menggunakan metode ini maka diharapkan peserta didik dapat lebih
mandiri dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan metode inquiry, pengajar
bertindak sebagai pengarah, mediator dan fasiliator yang wajib memberikan
informasi yang relevan sesuai permasalahan atau materi pelajaran. Hal itu dapat
berlangsung dalam kelompok-kelompok kecil di kelas, melalui diskusi dan bermain
peran. Dalam kegiatan ini, peserta didik dituntut aktif terlibat dalam situasi belajar.
Peserta didik menyadari masalah, mengajukan pertanyaan, selanjutnya
menghimpun informasi sebelum mengambil keputusan.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengambil judul tersebut dengan
harapan akan dilaksanakannya metode inquiry dalam kegiatan belajar mengajar.
Dengan diadakannya metode ini maka para peserta didik akan lebih didewasakan
dalam cara berpikir dan memecahkan sebuah masalah yang ada secara intelektual
dan bukan hanya dengan rekayasa yang ada saja. Metode ini tidak hanya
mengembangkan kemampuan intelektual peserta didik tetapi mampu
mengembangkan emosional dan keterampilan dalam belajar dan memecahkan suatu
masalah. Dengan adanya penerapan dan pelaksanaan metode inquiry akan lebih
mengaktifkan para peserta didik dalam pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Efektifitas Penggunaan Metode Inquiry Dalam Mata
4 B. Identifikasi Masalah
Mengingat dalam suatu penelitian banyak dijumpai
permasalahan-permasalahan maka sebelum merumuskan masalah penelitian tersebut, terlebih
dahulu penulis akan mengidentifikasikan masalah-masalah yang berkenaan dengan
penelitian ini :
Identifikasi masalah dalam penelitian ini :
1. Kemampuan guru menggunakan Metode Inquiry dalam pembelajaran sistem
politik di Indonesia
2. Manfaat Metode Inquiry dalam pembelajaran sistem politik di Indonesia.
3. Efektifitas penggunaan Metode Inquiry dalam pembelajaran PKn terutama
dalam materi pembelajaran sistem politik di Indonesia
4. Pemahaman siswa-siswi terhadap penggunaan Metode Inquiry dalam materi
pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Dalam sebuah penelitian hendaknya memiliki batasan masalah. Hal ini
bertujuan untuk memberikan kejelasan batasan-batasan masalah yang hendak
dibahas agar ruang lingkup masalah tidak terlalu luas sehingga tidak menyimpang
dari latar belakang dan identifikasi masalah. Maka dengan sehubungan itu batasan
masalah dalam penelitian ini adalah “Efektifitas penggunaan Metode Inquiry dalam
pembelajaran PKn khususnya dalam materi pembelajaran sistem plitik di
5 D. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana efektifitas penggunaan Metode Inquiry dalam
pembelajaran PKn, terutama dalam pembelajaran sistem politik di Indonesia.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan titik tujuan yang akan dicapai
seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Itulah sebabnya tujuan
penelitian yang akan dilakukan harus mempunyai rumusan yang jelas, jelas
terperinci serta operasional.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektifitas menggunakan metode inquiry dalam pembelajaran
6 F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
PKn khususnya mengenai penggunaan metode inquiry dalam pembelajaran
2. Hasil penelitian ini sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca
tentang manfaat membaca menggunakan metode inquiry dalam
pembelajaran
3. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi fakultas menambah ilmu pengetahuan
dalam bidang pendidikan kewarganegaraan
4. Hasil penelitian ini memberi masukan kepada para pihak terkait dalam