• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAS PADA MATERI POKOK GEOMETRI DI KELAS VIII SMP N 1 TALAWI KABUPATEN BATU BARA TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAS PADA MATERI POKOK GEOMETRI DI KELAS VIII SMP N 1 TALAWI KABUPATEN BATU BARA TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAS PADA MATERI POKOK GEOMETRI DI KELAS VIII

SMP N 1 TALAWI KABUPATEN BATU BARA TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh : Richa Ariyani NIM 408311039

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayang sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Togi, M.Pd, Bapak Drs. M. Manullang, M.Pd dan Ibu Dra. Hamidah Nasution, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran–saran mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak Drs. W. L. Sihombing, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan. Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku ketua Jurusan Matematika dan Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika, serta seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

Terima kasih kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Talawi, Ibu Malinda Malau, S.Pd yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, guru bidang studi Matematika Bapak Sianturi, S. Pd dan para guru SMP Negeri 1 Talawi yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

(4)

v

hentinya memberikan doa, dukungan, semangat dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Buat someone special M. Rasyid Ridho terimakasih atas cinta dan kasihnya, bantuan waktu dan doa – doanya untuk peneliti, yang selalu menemani peneliti dalam membuat skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga kepada teman–teman seperjuangan yang selalu memberi doa dan dukungan yaitu Rezeki Pradamayanti Marpaung, Risna Nila Sari Siregar, Nanna Lestari Ritonga, Nurul Ariyati, Meliyani, serta semua teman– teman sekelas Matematika Ekstensi ’08 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada teman kos yang tersayang (Sri Rahmadani, S.Pd.I, Fitri Rahmadani, S.Pd dan Lenni Noprida) yang senantiasa mendukung dan menemani penulis dalam suka maupun duka, dalam tawa maupun tangis. Begitu juga dengan teman-teman PPLT di SMP N 1 Teluk Mengkudu dan seluruh pihak yang tidak bisa penulis tuliskan namanya satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, Februari 2013 Penulis,

(5)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIP NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAS PADA MATERI POKOK GEOMETRI DI KELAS VIII

SMP N 1 TALAWI KABUPATEN BATU BARA TAHUN AJARAN 2012/2013

Richa Ariyani ( NIM 408311039) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan LAS melalui model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi pokok Geometri di kelas VIII SMP Negeri 1 Talawi T.A 2012/2013 dan bagaimana cara menerapkan model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi pokok Geometri di kelas VIII SMP Negeri 1 Talawi T.A 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah 33 siswa kelas VIII-1SMP Negeri 1 Talawi dan objek penelitian ini adalah model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT)untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok geometri.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes, wawancara dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui atau mengukur hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran ketika model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diterapkan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dibagi atas 2 siklus, siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 1 kali pertemuan. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan aktivitas belajar matematika siswa. Dari hasil observasi aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Talawi aktivitas siswa pada siklus I masih dalam kategori kurang aktif dengan persentase aktivitas siswa 50,18%. Hasil observasi aktivitas siswa siklus II dengan pembelajaran yang sama aktivitas siswa sudah dalam kategori aktif dengan rata-rata aktivitas siswa 76,33%.Ini berarti terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I hingga siklus II. Berdasarkan kriteria persentase aktivitas belajar siswa maka pembelajaran ini telah mencapai target yang telah ditentukan.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 7

1.3.Batasan Masalah 8

1.4.Rumusan Masalah 8

1.5.Tujuan Penelitian 8

1.6.Manfaat penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika 10

2.1.2. Aktivitas Belajar 13

2.1.3. Hasil Belajar 19

2.1.4. Pembelajaran Kooperatif 20

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 23

2.1.6. Aplikasi Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dalam Matematika 26

2.1.7. Geometri 27

2.1.7.1 Pengertian Bangun Ruang 28

2.1.8 Kubus dan Balok 28

2.1.8.1 Unsur-unsur Pada Kubus dan Balok 28

2.1.8.2 Jaring-jaring Kubus dan Balok 33

2.1.8.3 Luas Permukaan Kubus dan Balok 36

2.1.8.4 Volume Kubus dan Balok 38

2.1.9 Pengertian Lembar Aktivitas Siswa (LAS) 39

2.2 Kerangka Konseptual 39

2.3 Hipotesis 40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 41

3.2. Subjek dan Objek Penelitian 41

3.2.1. Subjek Penelitian 41

3.2.2. Objek Penelitian 41

3.3. Pendekatan dan Jenis Penelitian 41

3.4. Defenisi Operasional 41

(7)

3.6. Alat Pengumpul Data 47

3.6.1. Tes Hasil Belajar 47

3.6.2 Observasi 48

3.6.3 Wawancara 48

3.7 Analisis Data 49

3.7.1 Reduksi Data 49

3.7.2 Interpretasi Hasil 49

3.7.2.1 Pencapaian Hasil Belajar 49

3.7.2.2 Ketuntasan Hasil Belajar 50

3.7.2.3 Analisis Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran 51

3.7.2.4 Paparan Data 53

3.7.2.5 Penyimpulan Data 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 55

4.1.1 Siklus I 55

4.1.1.1 Permasalahan I 55

4.1.1.2 Alternatif Pemecahan I (Perencanaan Tindakan I) 56

4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 56

4.1.1.4 Pengamatan (Observasi) I 59

4.1.1.5 Analisis Data I 61

4.1.1.6 Refleksi I 66

4.1.2 Siklus II 67

4.1.2.1 Permasalahan II 67

4.1.2.2 Alternatif Pemecahan (Perencanaan Tindakan) II 68

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan II 68

4.1.2.4 Pengamatan (Observasi) II 70

4.1.2.5 Analisis Data II 71

4.2 Temuan 75

4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 80

5.2 Saran 81

(8)

DAFTAR GAMBAR

[image:8.595.85.521.119.625.2]
(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (SIKLUS I) 84 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (SIKLUS I) 89 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (SIKLUS II) 94 Lampiran 4. Lembar Aktivitas Siswa I (SIKLUS I) 102 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa II (SIKLUS I) 106 Lampiran 6. Lembar Akivitas Siswa (SIKLUS II) 109

Lampiran 7. Kisi – kisi Tes Awal 111

Lampiran 8. Tes Awal 112

Lampiran 9. Alternatif Jawaban Tes Kemampuan Awal 114 Lampiran 10. Pedoman Penskoran Tes Awal 116

Lampiran 11. Lembar Validasi Soal Tes Awal 117

Lampiran 12. Lembar Validasi Soal Tes Awal 118

Lampiran 13. Lembar Validasi Soal Tes Awal 119

Lampiran 14. Kisi – kisi Tes Hasil Belajar I 120

Lampiran 15. Tes Hasil Belajar I 121

Lampiran 16. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 123 Lampiran 17. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 126 Lampiran 18. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar I 127 Lampiran 19. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar I 129 Lampiran 20. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar I 131 Lampiran 21. Kisi – kisi Tes Hasil Belajar II 133

Lampiran 22. Tes Hasil Belajar I 134

Lampiran 23. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 136 Lampiran 24. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 138 Lampiran 25. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar II 139 Lampiran 26. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar II 141 Lampiran 27. Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar II 143 Lampiran 28. Analisis Hasil Evaluasi Tes Awal 145 Lampiran 29. Analisis Hasil Evaluasi Tes Hasil Belajar I 147 Lampiran 30. Analisis Hasil Evaluasi Tes Hasil Belajar II 149 Lampiran 31. Lembar Observasi Guru I (SIKLUS I) 151 Lampiran 32. Lembar Observasi Guru I (SIKLUS I) 152 Lampiran 33. Lembar Observasi Guru II (SIKLUS II) 153 Lampiran 34. Hasil Observasi Aktivitas Guru (SIKLUS I) 154 Lampiran 35. Pedoman Penskoran Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 155 Lampiran 36. Lembar Observasi Aktivitas Siswa I (SIKLUS I) 156 Lampiran 37. Lembar Observasi Aktivitas Siswa II (SIKLUS I) 159 Lampiran 38. Lembar Observasi Aktivitas Siswa (SIKLUS II) 162 Lampiran 39. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I 165 Lampiran 40. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II 167 Lampiran 41. Perbandingan Aktivitas Siswa Antara Siklus I dan II 169

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan matematika juga mempunyai peranan dalam berbagai ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Hal ini menunjukkan bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran penting yang harus dipelajari dan diketahui siswa.

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis.

Seperti yang diungkapkan oleh Hamalik (2009:88) bahwa :

“Dalam pelajaran berhitung kita akan menemukan tujuan-tujuan sebagai

berikut :

1. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan dasar berhitung yang praktis.

2. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis dalam pola berpikir abstrak sehingga mampu memecahkan soal-soal yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan kemampuan untuk

hemat dan pandai menghargai waktu, rasional ekonomi.

4. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan sikap gotong royong,

jujur, serta percaya kepada diri sendiri.”

Peningkatan mutu pendidikan matematika sangat diperlukan, khususnya peningkatan prestasi belajar matematika siswa di sekolah.

(11)

2

Indonesia mendapatkan peringkat ke 39 di bawah Thailand dan Uruguay. (http://Mutu-Pendidikan-Matematika-di-Indonesia-Rendah.htm)

Rendahnya hasil belajar siswa mencerminkan bahwa siswa memiliki kesulitan dalam belajar matematika baik dalam pemahaman konsep, penerapan dan penyelesaian suatu masalah. Faktor belajar matematika siswa yang belum bermakna dan penggunaan metode mengajar guru yang kurang bervariasi menyebabkan kurangnya minat siswa untuk belajar matematika. Guru biasanya menggunakan metode konvensional (menerangkan dan mengerjakan latihan soal) yang tidak memberi daya tarik bagi siswa. Didukung dengan materi yang dianggap sulit, pembelajaran ini sering terjebak pada kondisi yang membosankan dan tidak memberi peluang siswa untuk belajar dengan perasaan nyaman. Diduga kuat, rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika juga terkait erat dengan persoalan metode ataupun model pembelajaran.

Berhubungan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 30 Oktober 2012 dengan salah seorang guru matematika kelas VIII di SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara yaitu Ibu Nita Sinaga, S.Pd yang mengatakan bahwa :

“Minat belajar sebagian siswa di kelas VIII pada pelajaran Matematika

masih kurang bahkan ada juga beberapa siswa yang takut belajar Matematika. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIII karena masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah rata – rata kelas”.

Pernyataan di atas dapat kita lihat dari hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara pada ulangan harian I dan ulangan harian II yang dipaparkan sebagai berikut:

No Kode Siswa Nilai Siswa

Ulangan Harian I Ulangan Harian II

1 S1 60 65

2 S2 55 50

3 S3 75 50

4 S4 40 55

5 S5 50 65

6 S6 80 60

(12)

3

No Nama Siswa Nilai Siswa

Ulangan Harian I Ulangan Harian II

8 S8 45 65

9 S9 40 55

10 S10 70 80

11 S11 50 60

12 S12 55 50

13 S13 60 50

14 S14 65 50

15 S15 65 70

16 S16 50 55

17 S17 55 55

18 S18 50 60

19 S19 60 50

20 S20 45 80

21 S21 55 75

22 S22 55 65

23 S23 55 55

24 S24 60 60

25 S25 50 70

26 S26 50 70

27 S27 55 55

28 S28 80 60

29 S29 80 50

30 S30 40 50

31 S31 40 65

32 S32 60 60

33 S33 60 60

Rata – rata 56,36 60

(13)

4

kepada siswa kelas VIII-1 SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. Salah satu soal yang diberikan pada tes tersebut adalah :

Dari kubus di samping tentukanlah semua unsur-unsurnya dan tuliskan berapa jumlahnya!

a. Sisi d. Diagonal sisi b. Rusuk e. Diagonal ruang c. Titik sudut f. Bidang diagonal

Berdasarkan hasil tes yang diberikan terhadap 33 orang siswa kelas VIII-1 SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara, 12 orang siswa atau 36’36% dari jumlah siswa memperoleh skor sangat rendah, 10 orang atau 30,30% dari jumlah siswa memperoleh skor rendah, 6 orang atau 18,18% dari jumlah siswa mendapatkan skor sedang, dan 5 orang atau 15,15% dari jumlah siswa memperoleh skor tinggi. Dari lembar jawaban siswa juga diketahui bahwa ada siswa kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa ada suatu kendala yang terjadi dalam pembelajaran materi Geometri yaitu Kubus dan Balok di kelas VIII SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara, yaitu salah satunya karena dalam pembelajaran siswa hanya mampu sebatas mengingat tanpa adanya pemahaman yang akhirnya siswa merasa sulit dalam menyelesaikan suatu masalah.

Sebagai lanjutan wawancara peneliti dengan Ibu Nita Sinaga, S.Pd yang mana penulis juga menanyakan mengenai model pembelajaran yang digunakan di SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara beliau mengatakan bahwa : “Model pembelajaran yang biasa kami gunakan adalah pengajaran langsung berupa penyampaian materi lewat ceramah, latihan dan memberikan tugas-tugas dan

model pembelajaran ini terbiasa kami gunakan di sekolah”. Hal ini menunjukkan

(14)

5

yang sesuai dalam menyampaikan materi Geometri khususnya kubus dan balok dan pembelajaran yang dilakukan masih banyak didominasi oleh guru, sementara siswa duduk secara pasif menerima informasi pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut juga menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru dan aktivitas siswa masih rendah. Seperti yang dikatakan Syaiful Sagala (2009 : 196) bahwa: “Peranan guru lebih banyak menetapkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru”.

Agar pembelajaran berpusat pada siswa, guru perlu memilih suatu model pembelajaran yang memerlukan keterlibatan siswa secara aktif dan juga dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya, selama proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran ini dapat membelajarkan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif melibatkan seluruh siswa dengan memanfaatkan teman sebaya yang lebih pandai dalam pembelajaran. Menurut Jhonson & Jhonson (Trianto,2007:57) menyatakan bahwa: “Tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun

secara kelompok”. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk

meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama – sama dengan siswa yang berbeda latar belakangnya.

(15)

6

ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling memberikan ide – ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, pembelajaran kooperatif tipe NHT juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama siswa dan dapat memudahkan pembagian tugas.

Penggunaan LAS sangat membantu pelaksanaan Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together, karena dengan adanya LAS siswa tidak hanya menerima penjelasan guru melainkan siswa dapat bekerja sama dan membagi ide dalam mempertimbangkan jawaban yang benar.

Adapun manfaat dari lembar kerja siswa adalah :

1. Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

2. Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan menghemat waktu mengajar.

3. Membantu guru dalam menyusun pelajaran

4. Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan proses belajar mengajar

Menurut Azizah (Sinurat,2007:64) dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa:

“Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

pemanfaatan LKS lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Dari data yang diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok control adalah 64,93 dan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 74,83. Dari hasil uji penguasaan materi diperoleh thitung = 5,10 > ttabel = 1,68, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen ≥ 65 yang berarti rata-rata siswa pada kelas eksperimen telah menguasai 65% materi dan dari hasil estimasi hasil rata-rata hasil belajar menunjukkan bahwa perkirakan rata-rata hasil belajar antara 70,95<μ<78,71. Dari uji perbedaan rata-rata satu pihak yaitu uji pihak kanan diperoleh thitung = 3,57 dan ttabel = 1,66, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok

control”.

(16)

7

membantu konsep-konsep yang sulit tersebut didalam kelompok kooperatif. Dengan menggunakan metode ini siswa akan lebih aktif. Serta dengan bantuan LAS siswa menuntaskan materi bersama anggota kelompoknya dan menyelesaikan soal-soal SPLDV.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative

Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan LAS Pada Materi Pokok Geometri Di Kelas VIII SMP N I TALAWI KABUPATEN BATU BARA Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa masalah yang diidentiifikasi, yaitu :

1. Hasil belajar matematika siswa di kelas VIII SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara yang masih rendah berdasarkan nilai rata – rata ulangan harian I yaitu 56,36 dan nilai rata – rata ulangan harian II yaitu 60 sedangkan nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai oleh siswa yaitu 65

2. Aktivitas belajar matematika siswa di kelas VIII SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara dalam proses belajar mengajar di dalam kelas masih rendah. Hal ini terlihat dari model pembelajaran yang digunakan oleh guru lebih berpusat pada guru sehingga siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran.

3. Siswa di kelas VIII SMP N 1 Talawi Kabupaten Batu Bara kurang berminat belajar matematika berdasarkan hasil wawancara dengan guru.

4. Guru yang masih kurang tepat memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dalam mengajarkan materi pokok Geometri di kelas VIII SMP N 1 Talawi Kabpaten Talawi.

(17)

8

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah pada : penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan LAS pada materi pokok Geometri di kelas VIII SMP N I TALAWI KABUPATEN BATU BARA Tahun Ajaran 2012/2013.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah pembelajaran Koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan LAS pada materi pokok Geometri di kelas VIII SMP N I TALAWI KABUPATEN BATU BARA Tahun Ajaran 2012/2013?

2. Bagaimana cara menerapkan pembelajaran Koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) agar aktivitas belajar siswa dapat meningkat pada materi pokok Geometri di kelas VIII SMP N I TALAWI KABUPATEN BATU BARA Tahun Ajaran 2012/2013?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa dengan menggunakan LAS pada materi pokok Geometri melalui pembelajaran Cooperatif Learning tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas VIII SMP N I TALAWI KABUPATEN BATU BARA Tahun Ajaran 2012/2013

(18)

9

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa

- Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

- Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika, khususnya Pada Materi Pokok Geometri.

- Meningkatkan minat belajar matematika siswa - Mengoptimalkan hasil belajar matematika siswa 2. Bagi guru

Untuk menambah wawasan tentang penerapan variasi pembelajaran matematika.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam perbaikan pengajaran matematika di SMP N I Talawi Kabupaten Batu Bara

4. Bagi peneliti

Untuk menambah wawasan dalam mengajar matematika dengan tindakan kelas untuk berbagai materi pelajaran.

(19)

80 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini setelah dilakukan analisis data adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran koperatif tipe numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

(Hal ini dapat dilihat bahwa pada siklus I rata – rata persentase aktivitas belajar siswa adalah 50,18% sedangkan pada siklus II rata – rata persentase aktivitas belajar siswa mencapai 76,33%. Peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 26,15%).

Berdasarkan hasil penelitian, semakin tinggi aktivitas belajar siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.

2. Cara penerapan pembelajaran Koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) agar aktivitas belajar siswa dapat meningkat.

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran yang menggunakan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) b. Menyusun soal tes hasil belajar siswa untuk mengukur kemampuan

siswa dalam menyelesaikan dan memahami soal-soal mengenai Geometri.

c. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan lembar observasi kegiatan pembelajaran.

d. Mempersiapkan sarana pendukung pembelajaran yang mendukung pelaksanaan tindakan, yaitu : (1) lembar Aktivitas Siswa (LAS), (2) buku mata pelajaran untuk peneliti.

(20)

81

f. Menggunakan waktu lebih efektif sehingga cukup bagi siswa untuk berdiskusi mengerjakan soal – soal dalam

5.2. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah:

1. Kepada guru matematika yang ingin meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa hendaknya menerapkan model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

2. Disarankan agar guru selalu melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk memotivasi siswa dan melatih siswa untuk belajar aktif.

(21)

82

DAFTAR PUST AKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikun Bag1 Anuk Berkesulitun Be/ajar. Jakarta:

Rineka Cipta

Arikunto, S. 1999. Dasur-Dasar J~·valuasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, S.B. dan Zain, A 2006. Strategi Belcyar-A1enga;ar. Jakarta: Rineka

Cipta

FMfPA Unimed. 2010. Pedoman Penulisan Proposal dun Sknpsi Mahasiswu

Program Studi Pend1dzkan l•M!PA Medan. Medan: Unimed

Hamdani. 2011. Strategi Be/ajar Mengaju. Bandung: Pustaka Setia

Hamalik, 0. 2009. Proses Be/ajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperalif. Jogja: Pustaka Pelajar

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasts Kompetenst. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Sagala, S. 2006. Konsep dan !11akna Pemhela;uran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pemhelajaran Beronentasi Stundar Proses

Pendidzkan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sardiman, A.M. 2009. lnteraksr & Jvfolivasz Be/ajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Pers

Sihombing, W. L. 2007. Telaah Kurikulum Matematzka Sekolah. Medan: FMIPA,

UNIMED '

Slameto. 2003. Be/ajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhmya. Jakarta:

Rineka Cipta

Sudjana, N. 2009. Pemlawn Hasil Proses Be/ajar Menga_far. Jakarta: P.T.

Remaja Rosdakarya

Suryosubroto, B. 2002. Proses Be/ajar Menga;ar Dr Sekolah. Jakarta: Rineka

(22)

83

Trianto, 2009. Mendesw,n Model Pembelcyaran lnovatif Progrer.;if : Konsep

Landasan, Dan Jmp/ementasinya Pada Kurikulum Tmgkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Trianto, 2007. Model-model PembelaJaran Jnovatif Berorientast Konstruktivistlk.

(23)

ii

RIWAYAT HIDUP

Richa Ariyani dilahirkan di Kec. Tanjung Tiram Kab. Batu Bara pada tanggal 01 Agustus 1989. Ayah bernama H. Abdul Muin dan Ibu bernama Hj. Listiani. Merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 010145 Kec. Talawi, dan lulus pada tahun 2002 . Pada tahun 2002, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Talawi, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Talawi, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 12 Januari 2011.

Gambar

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 31, 32, 33 dan 34 Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional dan Pasal 467 ayat (3)

Total panel (balanced) observations: 135 Instrument specification: C SIZE CR ROA ROE Constant added to instrument list. Variable Coefficient

Undang-undangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Pengaruh Penerapan Pendekatan Problem Centered Learning (PCL) Terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa SMP.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Bahwa pemberian ganti rugi oleh Pemerintah kepada bekas pemilik tanah kelebihan maksimum dan absentee/guntai yang dikuasai Negara, berdasarkan perhitungan pasal 6

Untuk menguji apakah matriks korelasi sederhana bukan merupakan suatu matriks identitas, maka digunakan uji Bartlett dengan pendekatan statistik chi square. Berikut ini

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi. PADANG