• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN GERAKAN MAHASISWA DALAM PERISTIWA BERAKHIRNYA PEMERINTAHAN ORDE LAMA DI KOTA MEDAN (1965-1966).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN GERAKAN MAHASISWA DALAM PERISTIWA BERAKHIRNYA PEMERINTAHAN ORDE LAMA DI KOTA MEDAN (1965-1966)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN GERAKAN MAHASISWA DALAM PERISTIWA

BERAKHIRNYA PEMERINTAHAN ORDE LAMA DI KOTA

MEDAN (1965-1966)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

JEFRI H.P. MANALU NIM. 05310916

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Jeffry H.P Manalu, NIM. 05310916. Peranan Gerakan Mahasiswa Dalam Peristiwa Berakhirnya Pemerintahan Orde Lama di Kota Medan (1965-1966). Pembimbing Skripsi: Drs. Ponirin, M.Si. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Gerakan Mahasiswa Dalam Peristiwa Berakhirnya Pemerintahan Orde Lama di Kota Medan pada tahun 1965-1966, yakni peranan dari aksi-aksi mahasiswa di kota Medan di tahun 1966 dalam menyikapi peristiwa-peristiwa di dalam transisi pemerintahan dari Orde Lama ke Orde Baru.

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam menjawab penelitian ini, penulis mengunakan metode penelitian sejarah (historical reseach) dengan menggunakan metode Deskriptif dengan mengunakan analisis sejarah, dengan jenis penelitian kepustakaan (library reseach). Yaitu dengan menelaah buku-buku serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kejadian yang diteliti kemudian data-data tersebut dianalisis melalui kritik sejarah serta kritik dokumen dan sumber.

Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa gerakan mahasiswa 1966 di Medan merupakan gerakan mahasiswa bersama dengan TNI-AD dan ormas-ormas Islam (keagamaan lainnya) untuk menurunkan Partai PKI. Gerakan Mahasiswa 1966 mengakibatkan pemerintahan Demokrasi Terpimpin (Soekarno) berakhir. Gerakan Mahasiswa seluruh Indonesia tergabuang dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dengan tuntutan Tritura. Gerakan Mahasiswa 1966 berlangsung pula di Medan dengan membawa isu politik pembubaran PKI sebagai akibat peristiwa G30S 1966. Gerakan Mahasiswa di Medan bergabung dengan KAMI, berlatarbelakangkan pertikaian antara ormas-ormas PKI dengan ormas-ormas anti-PKI. Pertikaian dapat dilihat dari peristiwa Bandar Betsy dan perebutan tanah garapan di Desa Kolam, Tembung. Gerakan Mahasiswa 1966 di Medan membawa dampak terhadap berakhirnya pemerintahan Demokrasi Terpimpin di Medan dengan pergantian pejabat-pejabat negara banyak diisi TNI-AD. Serta terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat mengarah kepada liberalisme dari komunisme. Selanjutnya menyebabkan korban jiwa pada masyarakat PKI dan etnis Tionghoa yang dibunuh secara masal oleh masyarakat anti-PKI dan TNI-AD.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus Juru Selamat dan Allah Bapa yang Di Surga. Atas berkat dan kasih yang daripada-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dengan segala kekurangan, skripsi ini telah menjadi karya kecil penulis.

Penulisan skripsi merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana. Dengan bantuan bimbingan Dosen Pembimbing judul skripsi yaitu “PERANAN GERAKAN MAHASISWA DALAM PERISTIWA BERAKHIRNYA PEMERINTAHAN ORDE LAMA DI KOTA MEDAN

(1965-1966)” agar lebih menfokuskan objek penelitian. Selain untuk melengkapi syarat dalam

memperoleh gelar sarjana, penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk mengetahui peran dari gerakan mahasiswa tahun 1966 di kota Medan pada masa pemerintahan Soekarno dan andil dari gerakan itu sendiri dalam menurunkan tampuk pimpinan Soekarno.

Bantuan dari berbagai pihak baik moral maupun materil tidak lepas dari penulis selama penulisan skripsi ini, sehingga beban yang dihadapi serasa lebih ringan. Maka dari itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu : 1. Kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda M. Manalu dan Ibunda tercinta di Surga

(Alm) yang senatiasa berdoa, membimbing, mensuport dan memberikan kasih sayang kepada penulis dalam menulis dan melakukan penelitian skripsi ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya dari lubuk hati yang paling dalam.

(6)

iii tak henti-hentinya memberi dukungan kepada penulis sampai akhirnya skripsi ini dapat selesai juga.

3. Bapak Drs. Ponirin, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan masukan, bimbingan dan pengertian kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah beserta jajarannya

5. Kepada Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) serta sebagai penguji

6. Ibu Dra.Hafnita S.D. Lubis, M.Si selaku sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan juga Dosen Penguji yang turut banyak memberikan saran-saran kepada penulis.

7. Bapak Drs. Yusar Tanjung M.Si selaku Dosen Penguji yang turut memberikan saran-saran kepada penulis.

8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah membagi sebagian dari ilmu yang mereka miliki kepada Penulis.

9. Kepada Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta staf di Fakultas Ilmu Sosial 10. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan

11. Kepada kawan-kawanku Sejarah 2005 anggota 7 sekawan yaitu Jeffry Agustinus, Dolly Pasaribu, Binsar Rido Napitupulu, Charles Zwary, Simon Tarigan, Eben Ezer susah senang telah kita lalui bersama.

(7)

iv 13. Kepada Rekan-Rekan seperjuangan dan sependeritaan yakni Mahasiswa Sejarah

‘05 yakni Tukiman, M.Faisal, Azhari, Mega, Anistia, Cut Eka, Apri, Leilan, Moniq, Rinta, Melia dkk, Berliana Manalu dan yang lain yang tidak dapat disebutkan namanya terima kasih karena kalianlah yang menemani penulis selama perkuliahan berlangsung

14. Kepada Apul, Benny, Holong dan Penti yang telah banyak membantu penulis 15. Kepada kawan-kawan kos Berdikari Pdg Bulan, Noach Cabrine, Putra, Jalin 16. Kepada adik-adik stambuk ‘06 dan stambuk ‘07

17. Kepada Pusda terima kasih karena telah memberi ijin penelitian kepada penulis untuk meneliti

18. Semua narasumber yang telah bersedia memberikan informasi yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

19. Dan kepada pihak-pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu dikertas ini terima kasih sebanyak-banyaknya.

Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, baik isi, metode maupun interpretasi data sehingga masih membutuhkan perbaikan. Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi perbaikan karya ini. Akhir kata penulis berharap karya kecil ini akan bermanfaat dalam memperkaya penulisan tentang Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 di Medan.

Medan, Maret 2012

(8)

V DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... . vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... ... 4

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

B. Kerangka Teori ... 10

C. Kerangka Konseptual ... 12

D. Kerangka Berfikir ... . 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

A. Metode Penelitian ... 15

B. Sumber Data ... 16

C. Teknik Pengumpulan Data ... 17

D. Teknik Analisa Data ... 18

BAB IV PEMBAHASAN ... 19

(9)

vi

1. Pemerintahan ... 19

2. Penduduk... 21

B. Keadaan Kota Medan ... 24

1. Pra “G30S/PKI” ... 24

2. Pasca “G30S/PKI” ... 27

C. Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 di Jakarta ... 37

1. Latar Belakang ... 38

2. Lahirnya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) ... 40

D. Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 di Medan ... 53

1. Latar Belakang ... 53

2. Lahirnya KAMI di Medan ... 54

3. Kondisi Politik di Indonesia ... 58

E. Dampak Gerakan Mahasiswa 1966 di Medan ... 65

1. Politik ... 65

2. Pemerintahan ... 69

3. Sosial - Budaya ... 71

BAB V PENUTUP ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 77

(10)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam konteks transisi politik di Indonesia, gerakan mahasiswa memainkan peranan yang penting sebagai kekuatan yang secara nyata mampu mendobrak rezim otoritarian. Jika dilihat dari catatan sejarah perjuangan bangsa, bahwa mahasiswa selalu memiliki peranan yang penting dalam setiap perjuangan. Dimulai dari awal perjuangan kemerdekaan, yaitu sejak masa kolonialisme hingga pasca kemerdekaan, peranan mahasiswa sudah ada dan bahkan seringkali berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan cita-cita perubahan.

Perubahan-perubahan yang dicita-citakan mahasiswa berdasarkan idealisme masing-masing yang telah didapat dalam dunia pendidikannya. Walaupun setiap mahasiswa memiliki masing-masing paham, namun dalam hal perubahan yang dirasa penting dapat dilakukan bersama-sama. Dalam hal perubahan terhadap tatanan pemerintahan dan sosial masyarakat yang dianggap tidak sesuai. Perubahan yang diharapkan tidak datang dari penyelenggara Negara, maka mahasiswa melakukan suatu aktivitas untuk merubah sesuatu yang dianggap tidak sesuai. Aktivitas mahasiswa tersebut yang disebut sebagai Gerakan Mahasiswa.

(12)

Universitas Negeri Medan

2

umum) hal-hal yang dianggap harus dirubah. Aktivitas mahasiswa dalam hal demontrasi dikenal pula sebagai aksi turun jalan untuk mengemukakan pendapatnya. Biasanya aksi mahasiswa dilakukan dengan langsung turun kejalan atau ketempat instansi-instansi pemerintahan. Sehingga terdapat pandangan pemerintah bahwa mahasiswa dekat dengan sebutan „pemberontak‟ dalam hal kebijakan-kebijakan pemerintah.

Berangkat dari sejarah gerakan mahasiswa Indonesia, setidaknya lahir tiga angkatan atau generasi gerakan mahasiswa sebelum kemerdekaan: 1908, 1928 dan 1945. Setelah Indonesia merdeka, walaupun terjadi berbagai perubahan politik seperti perubahan dari Demokrasi Liberal ke Demokrasi Terpimpin, tetapi tidak ada angkatan baru yang muncul hingga lahirnya “Angkatan Muda” 1966 sebagai pembuka babak pencerahan gerakan mahasiswa pasca kemerdekaan.

Gerakan mahasiswa angkatan 1966 dilatarbelakangi adanya peristiwa yang disebut G 30 S 1965/PKI. Dimana peristiwa G 30 S 1965/PKI merupakan suatu Gerakan 30 September 1965 yang dilakukan oleh petinggi partai politik PKI (Partai Komunis Indonesia)1. Dengan tujuan untuk melakukan percobaan kudeta/kup terhadap Pemerintah Orde Lama. Sehingga menyebabkan terbunuhnya 7 Jenderal Angkatan Darat yang dianggap sebagai lawan dalam perebutan kekuasaan pada era Demokrasi Terpimpin. Tragedi ini terjadi dengan adanya penculikan 7 Jenderal Angkatan Darat di daerah Lubang Buaya Jakarta.

Sikap ketidaktegasan pemerintah dalam kebijakan menyelesaikan kasus G30S-1965/PKI mendapat pertentangan dari mahasiswa. Penentangan mahasiswa

1

Adi Surya Culla, (1999: 48). Patah Tumbuh Hilang Berganti : Sketsa Pergolakan Mahasiswa

(13)

Universitas Negeri Medan

3

dilakukan dengan cara turun kejalan untuk berdemonstrasi terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan bangsa. Akibat ketidaktegasan pemerintah itu, menteri-menteri dari kalangan Partai PKI mengeluarkan sebuah peraturan baru di bidang moneter, sehingga menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok naik yang memberatkan masyarakat.

Aksi demonstrasi mahasiswa dilakukan pertama kali di Jakarta, memprotes kenaikan harga dan meminta agar peraturan-peraturan yang telah dibuat ditinjau kembali, kemudian aksi demonstrasi mahasiswa ini pun menyebar ke berbagai kota-kota lain di Indonesia.

Di Kota Medan turut serta dalam menolak berbagai kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Lama. Penolakan-penolakan tersebut dilakukan dengan cara turun aksi kejalan-jalan sebagai dukungan terhadap penolakan mahasiswa-mahasiswa yang ada di Jakarta. Penolakan yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa di Medan tidak lepas dari akibat kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat. Dimana Kota Medan merupakan kota yang menjadi tempat pendidikan yang lebih maju di Sumatera Utara.

(14)

Universitas Negeri Medan

4

Medan lebih dominan berasal dari keluarga yang kurang berada atau perekonomiannya jauh dari cukup.

Dari latar belakang diatas peneliti tertarik mengetahui bagaimana reaksi mahasiswa di Kota Medan terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintah Orde Lama didalam menangani adanya G 30 S 1965/PKI serta dalam menangani perekonomian seperti halnya di Jakarta. Sehingga peneliti ingin melakukan penelitian mengenai “Peranan Gerakan Mahasiswa Dalam Peristiwa Berakhirnya Pemerintahan Orde Lama Di Kota Medan (1965-1966)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengungkapkan beberapa indentifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain:

a. Keadaan Kota Medan pada tahun 1965 pasca G 30 S/PKI. b. Latar belakang Gerakan Mahasiswa Angkatan 1966 di Medan.

c. Peranan mahasiswa dalam peristiwa Gerakan Mahasiswa 1966 untuk menjatuhkan Pemerintahan Orde Lama di Medan.

d. Dampak Gerakan Mahasiswa Angkatan 1966 di Medan.

C. Pembatasan Masalah

(15)

Universitas Negeri Medan

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini ialah:

a. Bagaimankah keadaan Kota Medan pada tahun 1965

b. Apakah yang melatarbelakangi Gerakan Mahasiswa Angkatan 1966 di Medan?

c. Bagaimanakah peranan Mahasiswa di Medan dalam peristiwa Gerakan Mahasiswa 1966?

d. Bagaimanakah dampak Gerakan Mahasiswa 1966 di Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini ialah :

a. Untuk mengetahui keadaan Kota Medan di tahun 1965 pasca G 30 S/PKI b. Untuk mengetahui latar belakang Gerakan Mahasiswa Angkatan 1966 di

Medan.

c. Untuk mengetahui peranan mahasiswa dalam peristiwa Gerakan Mahasiswa 1966 untuk menjatuhkan Pemerintahan Orde Lama di Medan. d. Untuk mengetahui dampak Gerakan Mahasiswa Angkatan 1966 di Medan.

F. Manfaat Penelitian

(16)

Universitas Negeri Medan

6

b. Memberikan gambaran dalam pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dan pembaca peristiwa Gerakan Mahasiswa Angkatan 1966 di Medan.

c. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

(17)

75 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Gerakan Mahasiswa 1966 dilatar belakangi adanya peristiwa G30S 1965, dengan PKI sebagai penggerak menurut versi pemerintahan Orde Baru. 2. Gerakan Mahasiswa 1966 merupakan suatu gerakan menuntut

pembubaran PKI dan ormas-ormasnya, pembersihan kabinet dari PKI, dan menurunkan harga-harga kebutuhan. Kemudian dikenal dengan sebutan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat).

3. Gerakan Mahasiswa 1966 dilakukan diberbagai daerah di seluruh Indonesia dengan satu wadah yaitu KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), dipelopori pertama kali di Jakarta.

4. Gerakan Mahasiswa 1966 di Medan membawa isu yang lebih berbeda dengan di Jakarta dan kota-kota lainnya. Gerakan Mahasiswa 1966 di Medan membawa isu pembubaran PKI dan ormas-ormasnya karena adanya persaingan politik serta konflik dengan ormas-ormas anti PKI. 5. Latar belakang Gerakan Mahasiswa 1966 di Medan diawali dengan adanya

(18)

76

Universitas Negeri Medan

6. Konflik yang menjadi catatan terpenting yaitu terbunuhnya Pelda Soejono di Bandar Betsy dan pertikaian yang berujung terbunuhnya dua anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) di Desa Kolam, Tembung.

7. Pembersihan PKI dan Ormas-ormasnya dilakukan mahasiswa dan ormas-ormas anti PKI dengan dukungan TNI-AD. Dengan wilayah pembersihan meliputi instansi pemerintahan, sekolah, TNI, Kampus, dan lingkungan masyaarakat.

8. Dampak yang ditimbulkan gerakan Mahasiswa 1966 di Medan yaitu berakhirnya Pemerintahan Demokrasi Terpimpin Orde Lama. Serta memakan korban jiwa baik pada PKI maupun pada anti PKI.

9. Banyaknya aksi-aksi secara tidak terkendali yang dilakukan masyarakat anti PKI terhadap masyarakat yang dituduh sebagai anggota PKI yang dibunuh secara kejam. Serta terjadinya pembantaian massal yang dilakukan masyarakat bersama dengan TNI-AD.

10.Menjadi catatan tersendiri, adanya korban yang lebih banyak di Medan masyarakat yang tidak mengerti organisasi serta etnis Tionghoa (Cina) dengan stigma etnis tersebut merupakan masyarakat yang tidak mengenal Tuhan.

(19)

77

Universitas Negeri Medan

B. Saran

1. Diharapkan agar para sejarawan lebih banyak lagi menulis tentang sejarah gerakan mahasiswa di Medan khususnya pada tahun 1966.

2. Perlunya dilakukan penelitian yang lebih berimbang dalam penulisan sejarah pergerakan mahasiswa tahun 1966 di Medan. Dengan mengesampingkan berbagai kepentingan-kepentingan tertentu.

3. Pentingnya dikaji mengenai korban dari peristiwa gerakan 1966, yang banyak memakan korban jiwa. Baik pihak mahasiswa maupun pihak PKI. 4. Dilakukannya klarifikasi terhadap mereka-mereka yang di ‘capp’ sebagai

(20)

78 DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani.1990. Teori-teori dalam Sosiologi. Jakarta : Rajawali Press

Abdurrahman, Dudung. 1999. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.

Ahmadi, Abu.1991.Psikologi Sosial. Jakarta : PT. Rineka Cipta Artha, Arwan Tuti. 2007. Kudeta Mei’98. Jogyakarta : Galang Press

Bremen, Jan; penerjemah, Koesalah S.T. 1997. Menjinakkan Sang Kuli : Politik Kolonial, Tuan Kebun, dan Kuli di Sumatra Timur pada Awal Abad ke-20. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti;KITLV Jakarta

Culla, Adi Suryadi. 1999. Patah Tumbuh Hilang Berganti : Sketsa Pergolakan Mahasiswa Dalam Politik dan Sejarah Indonesia (1908 1998). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Edman, Peter. 2005. Komunisme ala Aidit, Kisah Partai Komunis Indonesia dibawah Kepemimpinan DN Aidit 1950-1965. Jogjakarta: Center for Information Analysis.

J.A, Deny. 1990. Gerakan Mahasiswa Dan Politik Kaum Muda Era 80-an. Jakarta : CV. Miswar.

Koentowijoyo. 1994. Radikalisasi Petani. Jakarta: Bentang Offest

Mahadi. 1986. Sejarah Perkembangan Hak-hak Suku Melayu Atas Tanah Di Sumatera Timur (Tahun 1800-1975). Bandung : Penerbit Alumni

Nainggolan, Marlen. 2008. Biografi Politik DN. Aidit. Medan: FIS-UNIMED Pasaribu, Dody Palty Dolly. 2010. Peran Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia)

dalam Revolusi Sosial di Sumatera Timur 1946. Medan: FIS-UNIMED

Poerwardminta. 2009. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Ricklefs, MC. 1993. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta. Gadjah Mada

University Press

Said, H. Prabudi. 2006. Berita Peristiwa 60 Tahun Waspada. Medan : PT. Prakarsa Abadi Press

(21)

79

Sinar SH, Tengku Lukman.2005. Sejarah Medan Tempo Doeloe. Medan : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu (Satgas MABMI)

Sinar SH, Tengku Lukman.2006. Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur. Medan : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu (Satgas MABMI) Soekanto, Soerjono.1997.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Press Soyomukti, Nurani. 2008. Dari Demonstrasi Hingga Seks Bebas. Yogyakarta :

Garasi

Sulastomo. 1989. Hari-Hari Yang Panjang 1963 1966. Jakarta : CV. Haji Masagung.

Stanley dan Aris Santoso. 2005. Soe Hok Gie : Zaman Peralihan. Jakarta : Gagas Media

Tim Peneliti/Penulisan/Penyusunan Sejarah Perkembangan Pemerintahan Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara. 1992. Sejarah Perkembangan Pemerintahan Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara (Tahun 1945 – Orde Baru). Medan

Uhlin, Anders. 1998. Oposisi Berserak : Arus Deras Demokratisasi Gelombang Ketiga di Indonesia. Bandung : Mizan

Wardaya, Baskara T. 2007. Membongkar Supersemar. Yogyakarta : Galang Press.

Yogaswara, A. 2009. Dalang Peristiwa 15 Januari 1974 (Malari). Yogyakarta : Media Pressindo.

Zon, Fadli. 2004. Politik Huru-Hara Mei 1998. Jakarta : IPS

________. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan: FIS-UNIMED.

Jurnal/Majalah:

Jurnal Bulanan. 1997. Prisma No. 12 Desember 1997, Tahun Ke . Jakarta : LP3ES

Surat Kabar Harian :

Berita Yudha No. 237 Tahun I, Kamis 7 Oktober 1965 Berita Yudha, Senin 11 Oktober 1965

(22)

80

Surat Kabar Mingguan :

Gelora Indonesia No. 2 Tahun II, Djumat 24 Februari 1967 Gelora Indonesia No. 3 Tahun II, Senin 11 Maret 1967 Surat Kabar :

Angkatan Bersendjata, Senin 4 Djuli 1966 Situs Web:

- http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan

- http://annabelle.aumars.perso.sfr.fr/Fakta%20kebenaran%20korban%20tra gedi%2065.htm

- http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&i d=4710

- http://id.wikipedia.org/wiki/P.R._Telaumbanua

Referensi

Dokumen terkait

Memperhatikan hal tersebut di atas, dengan ini Saudara diminta untuk melakukan pembuktian kualifikasi dengan menunjukkan/memperlihatkan semua data rekaman atau asli

Tanah tanpa kangkung menerima lebih banyak - siflutrin pada saat aplikasi, walaupun pada tanah yang ditanami kangkung masih mendapat tambahan dari tanaman di

Menurut saudara apakah dengan adanya buruh yang mengepul buah kelapa sawit milika. warga

Akal dan hati adalah sama sebagai substansi yang mengetahui dan berakal, namun berbeda dalam kemampuan menangkap wilayah pengetahuan, di mana hati lebih luas dari akal.. Relasi Akal

Bahan bakar dari pirolisis tidak dapat digunakan karena tidak memenuhi standar sebagai bahan bakar hal ini disebabkan mengandung zat pengotor yang tinggi dari carbon dan

Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten

Samples were identi " ed by M.El-Gibali, and voucher specimen are deposited at the Herbarium (CAIRC) of the National Research Center, or that of the Faculty of Science,

Semenjak abad ke-19 telah timbul pandangan yang mengkritik keyakinan tersebut.kritik dan kesadaran tentang kelemahan – kelemahan sistem pasar bebas telah mendorong pemerintah