LAMPIRAN
1. INTERVIEW GUIDE
MODAL SOSIAL KOMUNITAS BURUH PENGEPUL TANDAN BUAH SEGAR (TBS)
KELAPA SAWIT DI DAERAH TRANSMIGRASI
(Studi Deskriptif Pada Buruh Pengepul Kelapa Sawit di Desa Ramin Blok C Kecamatan
Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi)
1. Kepercayaan (trust) Buruh Pengepul Kelapa Sawit INTERVIEW GUIDE
a. Menurut saudara seberapa pentingkah kejujuran dalam proses pengepulan buah
kelapa sawit?
b. Apakah saudara pernah dibohongi dalam pembagian pekerjaan atau upah yang
diberikan?
c. Bila pernah bagaimana saudara mengatasinya? Apakah mengurangi tingkat
kepercayaan saudara terhadap rekan-rekan yang lain?
d. Menurut saudara apakah manfaat kepercayaan atau trustbagi buruh pengepulbuah
kelapa sawit?
e. Menurut saudara bagaimana sikap kepercayaan diantara sesama buruh pengepul buah
kelapa sawit di Desa Ramin?
f. Bagaimana sistem pembagian upah jika kelompok lain meminta bantuan pada
kelompok saudara?
g. Dalam proses pengepulan, apakah saudara membawa bekal? Bila membawa apakah
h. Bila ada ada orang yang ingin bergabung dikelompok saudara, adakah pembedaan
sistem kerja yang dilakukan oleh orang yang baru bergabung tersebut?
i. Apakah saudara memberi toleransi kepada rekan yang lain apabila terlambat disaat
aktivitas pengepulan buah kelapa sawit?
2. Jaringan Sosial Buruh Pengepul Kelapa Sawit
a. Menurut saudara apakah manfaat jaringan sosial bagi buruh pengepul ?
b. Apakah anda selalu diingatkan oleh rekan-rekan yang lain bila ada kegiatan
pengepulan buah kelapa sawit?
c. Apakah pemilik kelapa sawit selalu menghubungi saudara bila hendak melakukan
proses pemanenan kelapa sawit?
d. Seberapa seringkah kelompok lain meminta tolong kepada saudara dan
rekan-rekan lainya apabila mereka kelebihan buah kelapa sawit untuk dilakukan
pengepulan?
e. Apakah kelompok saudara sering membantu kelompok lain yang sedang tidak ada
pekerjaan untuk ikut membantu kelompok saudara untuk mengepul buah kelapa
sawit?
3. Interaksi Sosial Buruh Pengepul Kelapa Sawit
a. Bila tidak ada aktivitas pengepulan, adakah pertemuan yang dilakukan oleh
saudara dan teman-teman sesama buruh pengepul buah kelapa sawit?
b. Menurut saudara bagaimana komunikasi yang terjalin antara sesama buruh
pengepul buah kelapa sawit dalam kesehariannya?
c. Menurut saudara adakah persaingan yang terjadi dengan kelompok lain terkait
d. Bila ada keperluan atau hajatan apakah saudara mengundang rekan-rekan sesama
buruh pengepul?
e. Apakah pernah terjadi pertikaian atau selisih paham antar buruh pengepul? Bila
ada, bagaimana cara saudara menyelesaikannya?
f. Menurut saudara bagaimana sistem gotong royong diantara sesama buruh
pengepul buah kelapa sawit dalam proses pengepulan?
g. Adakah bantuan yang diberikan kepada saudara apabila sedang mengalami
kesulitan?
h. Bagaimana saudara dapat membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga?
4. Nilai dan Norma Buruh Pengepul Kelapa Sawit
a. Adakah aturan-aturan atau kesepakatan yang dibuat dalam kelompok saudara
terkait proses pengepulan buah kelapa sawit?
b. Adakah sanksi atau hukuman bagi sesama buruh bila tidak mengikuti proses
pengepulanbuah kelapa sawit?
c. Bila saudara terlambat mengikuti proses pengepulan buah kelapa sawit, apakah
gaji yang saudara terima tetap penuh dibayar?
d. Bagaimana sistem kerja sama pada masyarakat desa Ramin khususnya pada
komunitas buruh pengepul buah kelapa sawit?
e. Bagaimana hubungan yang terjalin antara saudara dengan rekan sekelompok
saudara yang terkait dengan nilai dan norma?
f. Bagaimana komunikasi yang terjalin antar sesama buruh pengepul, apakah pernah
a. Menurut saudara bagaimanakah sejarah perjalanan buruh pengepul dari dulu sampai
sekarang di Desa Ramin Blok C Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambiini ?
Bisakah saudara menceritakan ?
Informan Yang Mengetahui Seputar Buruh Pengepul Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa sawit Meliputi Pemilik Sawit, Toke Kelapa Sawit dan Kepala Desa:
b. Menurut saudara apakah buruh pengepul yang adadi Desa Ramin merupakan warga asli?
c. Menurut saudara apakah dengan adanya buruh yang mengepul buah kelapa sawit milik
warga tersebut membantu?
d. Adakah yang pernah melapor kepada saudara mengenai kasus kehilangan buah kelapa
sawit yang pernah terjadi di Desa Ramin?
e. Adakah bantuan yang saudara berikan kepada buruh pengepul apabila mereka mendapat
musibah atau membutuhkan bantuan?
Wawancara
dengan bapak
Amin diruang
kepala desa. Beliau
merupakan kepala
Desa Ramin ke 8
periode tahun
2014-2019.
Kondisi salah satu
jalan di Desa
Ramin Blok C
yang rusak, tidak
ada saluran air
disisi jalan, tekstur
jalan tidak rata dan
licin ketika hujan
Penimbunan jalan
yang difungsikan
selain memperbaiki
jalan juga supaya
tekstur jalan
menjadi tinggi. Hal
ini dimaksudkan
supaya jalan tetap
dapat digunakan
pada saat banjir tiba.
Dengan uang hasil
swadaya yang
dikumpulkan
masyarakat, mereka
menyewa alat berat
dan truck
pengangkut tanah
untuk menimbun
Kondisi pasar pikul di
salah satu kaveing milik
warga masyarakat Desa
Ramin Blok C tepatnya di
wilayah TB (tanah basah),
tanah yang licin dan
berlumpur sehingga sulit
untuk dilewati. Biasanya
masyarakat menggunakan
ambong untuk mengangkut
buah kelapa sawit
pengganti ledok. Salah satu alat berat yang disewa
Wawancara dengan pak
Bahrudin yang merupakan
salah satu buruh pengepul
buah kelapa sawit di Desa
Ramin Blok C.
Wawancara dengan pak
Bambang yang
merupakan salah satu
warga asli transmigrasi
dan buruh pengepul buah
kelapa sawit di Desa
Ramin Blok C. Karena
pak Bambang sedang
sakit, maka untuk
beberapa waktu beliau
tidak ikut mengepul
Pak Harno dan rekan-rekannya sedang mengepulkan buah kelapa sawit, jalan yang dilalui sempit dan tidak rata.
Wawancara dengan pak
Paeran yang merupakan
salah satu buruh
pengepul buah kelapa
sawit di Desa Ramin
Salah satu buruh
pengepul sekaligus
buruh panen buah
kelapa sawit yang ada di
Desa Ramin Blok C. Pak Harno dan
rekannya yang baru
menurunkan buah
kelapa sawit di tempat
Wawancara bersama
bang Arifin disela-sela
pekerjaannya, tampak
sedang bersiap untuk
mengepulkan buah
kelapa sawit ke toke. Wawancara bersama pak Nur disela-sela
Wawancara dengan pak
Hobir, beliau merupakan
salah satu toke atau
tengkulak buah kelapa sawit
yang ada di Desa Ramin
Blok C.
Suasana ketika pak
sandik sedang bertamu
ketempat pak
Bahrudin. Pak Sandik
meminta tolong untuk
mengepulkan buah
kelapa sawitnya
karena beliau sedang
sibuk.
Wawancara dengan
pak Sabarjono yang
merupakan salah satu
pemilik kebun kelapa
Pak bahrudin ketika
bersiap hendak
berangkat mengepul
buah kelapa sawit.
Ambong merupakan salah satu alat yang wajib dimiliki bagi pemilik kebun kelapa sawit, alat ini terbuat dari tong penampung air berbahan dari plastik yang dibelah menjadi 2. Alat ini digunakan untuk pengganti ledok, cara pemakaiannya dengan cara ditarik dengan tangan atau
Perahu-perahu milik
pak Hobir, selain
menjadi toke pak
Hobir menyewakan
perahunya bagi
masyarakat. Harga
sewa bervariasi
tergantung pada besar
kecilnya perahu.
Salah satu bentuk
kepercayaan (trust)
yang terjadi di Desa
Ramin Blok C. Buruh
pengepul memberi
tanda tumpukan buah
kelapa sawit dengan
sepeggal pelepah yang
ditulis pemilik kelapa
sawit serta lokasi
pemanenan
Rumah transmigrasi
milik masyarakat di
Desa Ramin Blok C.
Rumah dibangun
berbentuk panggung
supaya tidak terendam di
Dikala banjir tiba, perahu
merupakan satu-satunya
alat transportasi bagi warga
untuk beraktivitas.
Kegiatan memancing
yang dilakukan pak
Bahrudin ketika ada
waktu luang di sore hari
atau sedang tidak ada
buah kelapa sawit yang
Pak Bahrudin bersama istri
dan kedua anaknya sedang
berkumpul bersama
menikmati waktu luang di
kala sedang tidak ada buah
kelapa sawit yang dikepul.
Tampak pada gambar pak
Bahrudin sedang
memanggang ikan hasil
memancing disaluran air
utama depan rumahnya. Ikan hasil pancingan di
depan rumah pak
Bahrudin. Biasanya jika
ukurannya besar maka
akan dikumpulkan
Pada musim hujan tiba
para buruh pengepul
kelapa sawit menggunakan
perahu atau sampan
sebagai alat transportasi
untuk mengepul buah
kelapa sawit ke tempat
penimbangan. Bila
menggunakan perahu
beban dapat menampung
buah kelapa sawit hingga
500kg. Ketika banjir tiba
kendala pun ada,
diantaranya serangan dari
hewan lintah.
Pak Paeran dan pak
Bahrudin sedang mengepul
buah kelapa sawit milik
masyarakat, beban yang
dibawa disamakan supaya
Lokasi penimbangan buah
kelapa sawit milik pak
Hobir. Bila pak Hobir ada
maka buah langsung
ditimbang, namun jika
tidak ada maka buah
kelapa sawit ditinggal
begitu saja dengan disertai
nama dan lokasi
pemanenan.
Meskipun telah menjadi
salah satu toke yang
sukses, pak Hobir tidak
malu untuk membawa
mobil pick-upnya untuk
keliling membeli buah
kelapa sawit milik
warga yang tumbuh di
Salah satu kendala yang
dialami oleh pengepul
buah kelapa sawit. Ban
bocor, mogok, dan
bahkan patah pada bagian
rangka kendaraan sering
kali dialami. Maka dari
itu para buruh pengepul
rutin memeriksa
kendaraanya sebelum