• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI TERHADAP MINYAK GORENG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI TERHADAP MINYAK GORENG."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana MILL) SEBAGAI ANTI OKSIDAN ALAMI TERHADAP

MINYAK GORENG

Oleh:

Rocky R.T Tambunsaribu NIM 408231042 Program Studi Kimia

SIKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat dan kuasa-Nya

yang senantiasa menyertai, memelihara dan mencukupkan serta menolong penulis selama

memulai perkuliahan sampai melakukan penelitian dan penyusunan skripsi, sehingga

semuanya berjalan dengan baik. Judul penelitian yang dipilih adalah “Uji Efektifitas

Ekstrak Daun Alpikat (Persea ameriacana MILL) Sebagai Antioksidan Terhadap Minyak Goreng”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sain di Jurusan Kimia FMIPA UNIMED.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan

judul proposal penelitian sampai penyusunan skripsi, antara lain kepada Bapak Drs. Bajoka

Nainggolan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, dengan penuh kesabaran memberikan

nasehat dan bimbingan, kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing penulis dalam perkuliahan. Serta Bapak Drs. Kawan

Sihombing, M.Si, Ibu Dra. Nurmalis, M.Si, dan Ibu Lisnawati, S.Si, M.Si selaku dosen

penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi selesainya skripsi ini.

Teristimewa kepada orangtua yang saya kasihi Ayahanda M. Tambunsaribu, dan

Ibunda Ernita Sirait, yang telah memberikan dukungan, doa dan kasih sayang serta dukungan

materi kepada penulis. Terimakasih juga kepada Kakak, Abang, dan Adikku yang tercinta

(Minarti, Roni, Toni, dan Silva Tambunsaribu (MIROTOROSIL GROUP)), Juga

sahabat-sahabatku Westly Tambunan yang setia menemani, Tetty Tobing yang memberikan

klarifikasi, Appara Sintong Sihombing, k’ Maya Simarmata, k’ Arifista Harefa, Andry

STMRG siganteng, Lellys Sofie, Teman sekamar Bg Gencan Vifoly Damanik, May Pupu dan

(4)

penelitian. Teristimewa juga buat Astuti N. Sinambela yang selalu sabar, serta memberikan

dukungan doa dan motivasi kepada penulis selama dalam perkuliahan hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan baik dari segi tata bahasa maupun isi,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi menuju keberhasila. Dan ilmu yang didapat penulis dapat diamalkan untuk

kepentingan mulia dan berguna bagi orang lain. Akhirnya atas semua bantuan, bimbingan dan

doa dari semua pihak, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2013

Penulis

(5)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumbul Pegagan-Dairi dengan nama lengkap Rocky Roganda

Tua Tambunsaribu, pada tanggal 24 Oktober 1990. Ayah bernama Mian Tambunsaribu dan

ibu bernama Ernita Sirait, dan merupakan anak keempat dari lima orang bersaudara. Pada

tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 030332 Sumbul dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun

2002, penulis melanjutkan sekolah SMP Negeri 1 Sumbul dan lulus pada tahun 2005. Pada

tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sumbul, dan lulus pada tahun

2008.

Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Kimia Jurusan Kimia, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, melalui jalur SNMPTN

dan lulus ujian pada tanggal 09 Agustus 2012. Selama mahasiswa penulis pernah mengikuti

kunjungan industri ke PT.INALUM, PT.INDOFOOD dan BPOM. Pada tahun 2012 penulis

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. TOBA PULP LESTARI, Porsea-Kab

(6)

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana MILL) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI TERHADAP MINYAK GORENG

Rocky R. T. Tambunsaribu (408231042) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan ekstrak daun alpukat terhadap bilangan peroksida berdasarkan variasi konsentrasi dan lama pemanasan. Ekstrak daun alpukat diuapkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh sebanyak 78 gram ekstrak kental Daun Alpukat yang berwarna coklat kemerahan. Uji pendahuluan awal secara kualitataif dengan menggunakan pereaksi shinoda telah menunjukkan adanya kandungan f;avonoid dalam ekstrak daun alpukat yang digunakan. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya larutan berwarna merah sebagai penunjuk adanya kandungan flavonoid , Dari data-data tersebut, diperoleh tujuh bercak yang diduga flavonoid dalam penelitian ini yaitu bercak dengan nilai Rf sebesar 0,23; 0,56; 0,64; 0,71; 0,75; 0,79 dan 0,85. Penenbahan ekstrak daun alpukat pada penurunan bilangan peoksida sangat berpengaruh terhadap minyak goreng, Semakin besar konsentrasi ekstrak daun alpukat yang ditambahkan sebagai antioksidan dalam minyak goreng maka bilangan peroksida akan semakin kecil yakni sebesar 0,9038 Meq/kg. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak Daun Alpukat memiliki nilai IC50 sebesar 114,95 ppm hal ini mendukung bahwa flavonoid dari ekstrak daun alpukat sangat efektif untuk penurunan bilangan peroksida.

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Batasan Masalah 4

1.3.Rumusan Masalah 4

1.4.Tujuan Penelitian 5

1.5.Manfaat Penelitian 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Tumbuhan Alpukat 6

2.2. Ekstraksi 10

2.3. Antioksidan 11

2.4. Flavonoid 17

2.5. Minyak Goreng 20

2.6. FT-IR 24

BAB III. METODE PENELITIAN 27

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 27

3.2. Alat dan Bahan Penelitian 27

3.3. Rancangan Percobaan 28

3.4. Prosedur Penelitian 30

(8)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 41

4.1 Hasil penelitian 41

4.3 Pembahasan 50

BAB V. PENUTUP 57

5.1 Kesimpulan 57

5.2 Saran 57

DAFTAR PUSTAKA 58

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Standar mutu minyak goreng 21

Tabel 3.1. Metode pengamatan 28

Tabel 3.2. Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida

Minyak Goreng yang Dipanaskan 33

Tabel 3.3. Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida

Campuran Minyak Goreng dengan Ekstrak

Daun alpukat. 34

Tabel 3.4. Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida

Campuran Minyak Goreng dan Antioksidan

Sintesis BHT 34

Tabel 3.5. Prosedur Uji Aktivitas Antioksidan

Menggunakan Metode DPPH 35

Tabel 4.1. Bilangan Peroksida Minyak yang

Ditambahkan Ekstrak Daun Alpukat

Untuk Setiap Perlakuan 45

Tabel 4.1. Daftar Analisis Ragram Ekstrak Daun Alpukat. 45

Tabel 4.3. Bilangan Peroksida Minyak yang Ditambahkan

BHT Untuk Setiap Perlakuan 46

Tabel 4.5. Data Pengukuran Absorbansi DPPH Setelah

Penambahan Ekstrak Daun Alpukat 48

Tabel 4.6. Data Pengukuran Absorbansi DPPH Setelah

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tumbuhan Alpukat 8

Gambar 2.2. Reaksi DPPH dengan Antioksidan 15

Gambar 2.3. Struktur Flavanoid 17

Gambar 2.4. Reaksi Flavanoid dengan Radikal bebas 18

Gambar 2.5. Pembentukan Radikal bebas pada Minyak 23

Gambar 3.1. Diagram alir preparasi sampel ekstrak daun alpukat 37

Gambar 3.2. Diagram alir uji kualitatif daun alpukat 37

Gambar 3.3. Diagram alir pemeriksaan bilangan peroksida

minyak goreng 38

Gambar 3.4. Diagram alir penentuan bilangan Peroksida pada

Campuran Minyak Goreng dengan Ekstrak

daun Alpukat 38

Gambar 3.5. Diagram alir penentukan Bilangan Peroksida

Campuran Minyak Goreng dengan Antioksidan

Sintetis BHT 39

Gambar 3.6. Diagram alir pengujian aktivitas menggunakan metode

DPPH. 40

Gambar 4.1. Uji Kualitatif Kandungan Flavonoid dalam Ekstrak

Daun Alpukat 41

Gambar 4.2 Identifikasi flavonoid ekstrak daun alpukat diamati

(11)

ix

Gambar 4.3. Campuran DPPH+Ekstrak Daun Alpukat dan

DPPH+BHT 47

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan merupakan sumber senyawa bioaktif yang sangat berguna bagi

kehidupan manusia. Tumbuhan menghasilkan metabolit sekunder yang berpotensi sebagai

antioksidan, zat pewarna, penambah aroma makanan, parfum, insektisida dan obat. sebanyak

150.000 metabolit sekunder yang sudah diidentifikasi dan terdapat 4000 metabolit sekunder

baru/tahun.

Antioksidan merupakan senyawa yang secara alami terdapat dalam hampir semua

bahan makanan, karena bahan makanan dapat mengalami degradasi baik fisik maupun kimia

sehingga fungsinya berkurang, untuk itu perlu ditambahkan antioksidan dari luar untuk

melindungi bahan makanan dari reaksi oksidasi. Antioksidan dapat membantu melindungi

tubuh manusia melawan kerusakan yang disebabkan oleh senyawa oksigen reaktif (Marliana,

Eva, 2007). Akibat reaktivitas yang tinggi, radikal bebas dapat merusak berbagai sel

makromolekul termasuk protein, karbohidrat, lemak/minyak dan asam lemak. Oleh karena itu

diperlukan antioksidan untuk mengawetkan makanan yang mengandung makromolekul

tersebut dengan nilai gizi dari makanan itu tidak berkurang.

Antioksidan digolongkan menjadi dua jenis yaitu antioksidan alami dan sintesis,

penggunaan antioksidan sintesis seperti BHA (Butil Hidroksi Anisol) dan BHT (Butil

Hidroksi Toluen) sangat efektif untuk menghambat minyak atau lemak agar tidak terjadi oksidasi. Tetapi penggunaan BHA dan BHT banyak menimbulkan kekhawatiran akan efek

samping. Hasil uji yang telah dilakukan terhadap penggunaan BHT didapatkan bahwa BHT

dapat menyebabkan pembengkakan hati dan mempengaruhi aktivitas enzim didalam hati,

selain itu juga menyebabkan pendarahan yang fatal pada rongga plernal peritonial dan

pankreas (Koma Yaharti, dkk., 1997). Kekhawatiran akan efek samping di antioksidan

sintesis memotivasi pemakaian antioksidan yang lebih aman dan tidak berpengaruh terhadap

aroma dan rasa makanan, misalnya dari tanaman.

Tanaman alpukat (persea americana MILL) merupakan tanaman buah yang

termasuk kedalam Lauraceae. Dimana buahnya merupakan yang paling utama untuk

dihasilkan ataupun dikonsumsi manusia (Deputi meneristeg, 2012) .Namun, sebenarnya

sudah banyak juga penelitian yang dilakukan terhadap daun alpukat. Para peneliti mencoba

memanfaatkan kandungan dalam daun alpukat untuk digunakan dalam kehidupan. Adapun

(13)

2

pemberian ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) terhadap aktivitas diuretik

tikus putih jantan sprague-dawley” (Adha, 2009). Penelitian lainnya yaitu “Pengaruh Ekstrak

Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill) terhadap Gambaran Ureum Dan Kreatinin

Pada Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi Etilen Glikol” (Fuadi, 2010).

Menurut salah satu penelitian diatas (adha, 2010), daun buah alpukat yang sudah

tua, dikeringkan dan dihaluskan (500 g) menggunakan etanol 70% setelah dievaporasi

menghasilkan ekstrak kental sebanyak 57,58 g. setelah dihitung kesetaraannya dengan berat

keringserbuk simplisia maka diperoleh rendemen sebesar 11,52%. Yang mana didalamnya

terrindikasi adanya senyawa flavonoid . senyawa tersebut telah dilaporkan bersifat

antioksidan.

Indonesia memiliki beragam kuliner dengan cita rasa yang nikmat dan mayoritas

diolah dengan menggunakan minyak goreng. Minyak goreng merupakan salah satu dari

sembilan bahan pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat yang sangat

berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Minyak juga merupakan sumber energi

yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak atau

lemak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4

kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati mengandung lemak esensial seperti

asam linoleat, linolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah

akibat penumpukan kolesterol (Winarno, 1992).

Kerusakan minyak adalah timbulnya bau dan rasa tengik. Hal ini disebabkan oleh

otooksidasi radikal asam lemak tidak jenuh dalam lemak. Untuk mencegah kerusakan minyak

atau lemak dari proses oksidasi adalah dengan menambahkan antioksidan. untuk

menghambat terjadinya kerusakan oksidatif, namun tidak dapat memperbaiki produk

makanan yang telah teroksidasi (Pasaribu, 2011). Disinilah fungsi antioksidan (flavonoid)

yang diperoleh dari daun alpukat untuk menjaga bentuk minyak goreng tersebut.

Pada saat ini penggunaan bahan pengawet dan antioksidan sintetis, seperti BHT

(Butylated Hydroxytoluene), BHA (Butylated Hydroxyanisole), TBHQ (Tertier Butylated

Hydroxyanisole), tidak direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan karena diduga dapat menimbulkan penyakit kanker (carcinigen agent). Karena itu, perlu dicari

alternatif lain yang berasal dari bahan alam (Barus, 2009).

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan studi tentang

kandungan ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana) sebagai antioksidan. Dan peneliti

mengangkat judul “Uji Efektivitas Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana MILL)

(14)

1.2 Batasan Masalah

Masalah yang akan diteliti dibatasi pada efektivitas pemanfaatan ekstrak daun

alpukat sebagai antioksidan alami dalam beberapa variasi konsentrasi ekstrak dan lama

pemanasan. Efektivitas tersebut diperlihatkan pada minyak goreng dengan parameter

perubahan bilangan peroksida. Analisis ini akan dilakukan dengan:

a. Mengamati bilangan peroksida minyak goreng setelah diberi antioksidan dari ekstrak

dau alpukat (Persea americana).

b. Mengamati pengaruh konsentrasi penambahan ekstrak daun alpukat dan lama

pemanasan terhadap ketengikan yang terjadi pada minyak goreng.

1.3 Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah ada pengaruh konsentrasi ekstrak daun alpukat (Persea americana) terhadap

perubahan bilangan peroksida minyak goreng.

b. Apakah ada pengaruh lama pemanasan terhadap perubahan bilangan peroksida minyak

goreng.

c. Apakah ada pengaruh interaksi konsentrasi ekstrak daun alpukat dan lama pemanasan

terhadap perubahan bilangan peroksida minyak goreng.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan ekstrak daun

alpukat terhadap bilangan peroksida berdasarkan variasi konsentrasi dan lama pemanasan.

Dalam hal ini, efektivitas yang dimaksud adalah pada konsentrasi dan lama pemanasan yang

aktivitas antioksidannya optimal.

1.5 Manfaat Penelitian

Khusus kepada peneliti sendiri, pelaksanaan penelitian ini sangat bermanfaat

menambah wawasan /pemahaman/keterampilan dalam melakukan penelitian. Disamping itu,

hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Menambah khasanah informasi ilmiah/data ilmiah, khususnya yang berkaitan dengan

antioksidan.

(15)

4

Sebagai masukan kepada masyarakat bahwa terdapat peluang untuk memanfaatkan

berbagai bahan yang selama ini tidak berguna menjadi berguna sekaligus bernilai ekonomis,

(16)

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil ujia pendahuluan identifikasi Flavonoid (Pereaksi Shinoda,

KLT, dan FT-IR) disimpulkan bahwa didalam ekstrak daun alpukat positif

mengandung flavonoid.

2. Dengan Penambahan ekstrak daun alpukat 800 ppm pada lama pemanasan 5 jam

merupakan titik optimumefektifitas dari ekstrak daun alpukat untuk penurunan

bilangan peroksida yaitu sebesar 0,9039 Meq/Kg atau 10,,02 %

3. Ada pengaruh lama pemanasan minyak goreng terhadap bilangan peroksida

minyak goreng. Daya antioksidan ekstrak daun alpukat (IC50) sebesar

114,95ppm.

5.2. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya agar melakukan variasi suhu pemanasan campuran

minyak goreng dan ekstrak daun alpukat untuk mengetahui suhu optimal daya

antioksidan ekstrak daun dlpukat.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk penelitian loebih

lanjut tentang kualitas minyak goreng, berdasarkan faktor-faktor lainnya.

(17)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data pengkukuran natrium tiosulfat pada

penentuan bialngan peroksida dengan menggunakan

ekstrak daun alpukat sebagai antioksidan alami. 53

Lampiran 2 Data bilangan peroksida dengan menggunakan

ekstrak daun alpukat sebagai antioksidan 55

Lampiran 3 Data pengkukuran natrium tiosulfat pada

penentuan bialangan peroksida dengan

menggunakan BHT sebagai antioksidan. 62

Lampiran 4 Data bilangan peroksida dengan menggunakan BHT

sebagai antioksidan. 64

Lampiran 5 Pembuatan larutan K2Cr2O7 0,1N 70

Lampiran 6 Perhitungan Persen inhibisi dan IC50 pada ekstrak daun alpukat

72

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Adha, Andi Citra. (2009). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea

Americana Mill.) Terhadap Aktivitas Diuretik Tikus Putih Jantan Sprague-Dawley.Fakultas Kedokteran hewan, Insitut Pertanian Bogor.

Agestiawaji, R., Sugrani, A., (2009), Flavonoid (Quercetin), Makalah Kimia Organik Bahan

Alam Program S2 Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

Anonim, (2010), Flavonoid,

http://www.scribd.com/doc/52161240/Flavonoid-Pada-Tumbuhan, (diakses 20 Maret 2012)

Anonim, (2011), Pembentukan Radikal Bebas, http://r epository.usu.ac.id /bitstr e

am/123456789/25716/4/Chapter%20II.pdf, (diakses 20 September 2012)

Badan Standarisasi Nasional, (2005), Cara Uji Emisi Formaldehida Panel Kayu Metode

Desikator Gelas, SNI 01-7140-2005

Barus, P., Pemanfaatan Bahan Pengawet dan Antioksidan Alami pada Industri Bahan

Makanan, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Kimia

Analitik pada Fakultas MIPA diucapkan di Hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara 3 Oktober 2009

Deputi Meneristeg. (2012). Alpukat / Avokad (Persea Americana Mill / Persea Gratissima

Gaerth). Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi.

Destianna, M., Zandy, A., Nazef, dan Puspasari, S., (2007), Intensifikasi Proses Produksi

Biodiesel, Lomba Karya Ilmiah ITB Bidang Energi, ITB, Bandung

Edwar, Z., Suyuthie, H., Yerizel, E., dan Sulastri, D., (2011), Pengaruh Pemanasan terhadap

Kejenuhan Asam Lemak Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng Jagung, Jurnal J

(19)

43

Fuadi, Akhmad. (2009). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea Americana Mill)

Terhadap Gambaran Ureum Dan Kreatinin Pada Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi

Etilen Glikol. Fakultas kedokteran hewan ; Bogor.

Hamdani, S., (2009), Metode Ekstraksi,

http://catatankimia.com/catatan/metoda-ekstraksi.html, (diakses 20 September 2012)

Hanani, E., Mun’im, A., Sekarini, R., (2005), Identifikasi Senyawa Antioksidan Dalam

Spons Callyspongia Sp Dari Kepulauan Seribu, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol.II,

No.3, Desember 2005, ISSN: 1693-9883

Harriyadi, P., (2005), Ekstra Hati-hati Memilih Minyak Goreng Hewani, http://we

b.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_fdsf_mykhewani.php, (diakses 27 september 2012)

Hutauruk, J.E., (2010), Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Kulit Buah Tanaman Jengkol

(Pithecellobium lobatum Benth.), Skripsi, FMIPA, USU Ketaren, (1986), Minyak dan Lemak Pangan, UI-PRESS, Jakarta

Komayaharti, Anie dan Paryanti, Dewi. 2003. Ektrak Daun Sirih Sebagai Antioksidan pada

Minyak Kelapa. Semarang: Universitas Diponegoro Pres

Krismawati, A., (2007), Pengaruh Ekstrak Tanaman Ceremai , Delima Putih , Jati Belanda ,

Kecombrang , Dan Kemuning Secara In Vitro Terhadap Proliferasi Sel Limfosit Manusia, Skripsi, IPB, Bogor

Marliana, Eva. 2007. “Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Batang Spatholobus

Ferrugineus (Zoll &Moritzi) Bent Yang Berfungsi Sebagai Antioksidan”. Jurnal Penelitian MIPA. Vol. 1: 23-29

Maryati Sri, irda fidriyanny, Komar Ruslan. (2007). Telaah Kandungan Kimia Daun Alpukat

(Persea americana MILL). Fakultas Farmasi, Insitut Teknologi Bandung.

(20)

Nurussakinah, (2010), Skrinning Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah

Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, dan Eschericia coli, Skripsi, Fakultas Farmasi, USU, Medan

Pasaribu,L., (2011), Kajian Pemanfaatan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L)

Sebagai Antioksidan Alami Untuk Menurunkan Bilangan Peroksida Minyak Goreng, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan

Perwitasari, D.S., (2009), Penambahan Kunyit Sebagai Antioksidan Alami Pada Minyak

Goreng Curah, Jurnal Kimia dan Teknologi, ISSN 0216-163X

Phytochemicals Info, (2007), Dietary botanical diversity affects the reduction of oxidative

biomarkers in women due to high vegetable and fruit intake,

http://www.phytochemicals.info/research/botanical-diversity.php, (diakses 20 Maret

2012)

Rachmawati, H., (2010), Antioksidan, rarafarmasi.staff.umm.ac.id/files/2010

/01/ANTIOKSIDAN.ppt, (diakses 20 September 2012)

Raharjo, P., (2011), Radikal Bebas dan Antioksidan, http://www.infometrik.com/

2011/03/radikal-bebas-dan-antioksidan/, (diakses 20 September 2012)

Rahmat, H., (2009), Identifikasi Senyawa Flavonoid Pada Sayuran Indigenous Jawa Barat,

Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Ramini, Budiyanto, dan Marsigit, W., (2008), Kajian Perubahan Kualitas Minyak Goreng

Kelapa Sawit Selama Proses Pemanasan,

http://library.unib.ac.id/koleksi/Ramini-FP-TIP-2008.pdf, (diakses 24 September 2012)

Rohman, A., Riyanto, S., (2005), Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kemuning

(Murraya paniculata (L) Jack) secara in vitro, Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3),

(21)

45

Sastroharmidjojo, H., (1996), Sintesis Bahan Alam, Gajah Mada University Press, Jogjakarta

Sauriasari, R., (2006), Mengenal dan Menangkal Radikal Bebas, http://www.

chem-is-try.org/artikel_kimia/biokimia/mengenal-dan-menangkal-radikal-bebas/ , (diakses 24

September 2012)

Sinaga, S., (2010), Pengaruh Penmabahn Sari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L)

Terahadap Bilangan Peroksida, Bilangan Iodin Minyak Goreng, Skripsi, FMIPA, USU

Silalahi, R.M., (2010), Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas

Antioksidan Ekstrak Etanol Dan Fraksi Bunga Tumbuhan Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.), Skripsi, FMIPA, USU

Sumampouw, A.G.O., (2003), Radikal Bebas dan Antioksidan, http://www.me

dikaholistik.com/medika.html?xmodule=document_detail&xid=54&ts=1332166682&

qs=health, (diakses 22 September 2012)

Utami, D.N., (2009), Ekstraksi, http://majarimagazine.com/2009/03/ekstraksi/, (diakses 19

September 2012)

Utami, S., Kosela, S., dan Hanafi, M., (2006), Efek Peredaman Radikal Bebas

1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan Uji Toksisitas Pendahuluan Terhadap Larva Udang

Artemia Salina Leach dari Ekstrak Aseton Daging B uah Sesoot (Garcinia picrorrhiza MIQ.), Jurnal Kedokteran Yarsi, 14 (3), 2006

Widowati, W., Safitri, R., Rumumpuk, R., dan Siahaan, M., (2005), Penapisan Aktivitas

Superoksida Dismutase pada Berbagai Tanaman, Jurnal JKM, Volume 5, No 1, Juli

2005

Winarno, F.G., (1992), Kimia Pangan dan Gizi, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta

Winata, H., (2011), Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kimiawi Ekstrak Daun Wungu

Gambar

Gambar 4.4. Uji Kualitatif Flavonoid

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap

Yang digunakan sebagai fase gerak biasanya adalah pelarut organik. Bilamana fase gerak merupakan campuran organik dengan air

skripsi dengan judul “Tinjauan Yuridis Penyelesaian Tindak Pidana Narkotika Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Pengadilan Negeri Mataram)”.

Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan inversi Res2divn2D diperoleh nilai resistivitas tanah yang diindikasi sebagai bidang gelincir dengan rentang 1068

Hubungan variabel penggunaan dan efek samping obat dengan ketidakpatuhan penggunaan obat anti TB ... Hubungan variabel PMO dengan ketidakpatuhan penggunaan obat anti

Oleh kerana, kursus ini dianggap baru di politeknik, maka kajian ini ingin mengkaji tahap pengetahuan pelajar yang mengikuti kursus Diploma Pengurusan Pelancongan terhadap kursus

Karena merupakan harian bisnis dan investasi maka di kompartemen pagi pun tulisan yang dihadirkan sarat dengan nominal angka para pengusaha yang menjadi narasumber seperti omzet,