UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana MILL) SEBAGAI ANTI OKSIDAN ALAMI TERHADAP
MINYAK GORENG
Oleh:
Rocky R.T Tambunsaribu NIM 408231042 Program Studi Kimia
SIKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat dan kuasa-Nya
yang senantiasa menyertai, memelihara dan mencukupkan serta menolong penulis selama
memulai perkuliahan sampai melakukan penelitian dan penyusunan skripsi, sehingga
semuanya berjalan dengan baik. Judul penelitian yang dipilih adalah “Uji Efektifitas
Ekstrak Daun Alpikat (Persea ameriacana MILL) Sebagai Antioksidan Terhadap Minyak Goreng”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sain di Jurusan Kimia FMIPA UNIMED.
Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan
judul proposal penelitian sampai penyusunan skripsi, antara lain kepada Bapak Drs. Bajoka
Nainggolan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, dengan penuh kesabaran memberikan
nasehat dan bimbingan, kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis dalam perkuliahan. Serta Bapak Drs. Kawan
Sihombing, M.Si, Ibu Dra. Nurmalis, M.Si, dan Ibu Lisnawati, S.Si, M.Si selaku dosen
penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi selesainya skripsi ini.
Teristimewa kepada orangtua yang saya kasihi Ayahanda M. Tambunsaribu, dan
Ibunda Ernita Sirait, yang telah memberikan dukungan, doa dan kasih sayang serta dukungan
materi kepada penulis. Terimakasih juga kepada Kakak, Abang, dan Adikku yang tercinta
(Minarti, Roni, Toni, dan Silva Tambunsaribu (MIROTOROSIL GROUP)), Juga
sahabat-sahabatku Westly Tambunan yang setia menemani, Tetty Tobing yang memberikan
klarifikasi, Appara Sintong Sihombing, k’ Maya Simarmata, k’ Arifista Harefa, Andry
STMRG siganteng, Lellys Sofie, Teman sekamar Bg Gencan Vifoly Damanik, May Pupu dan
penelitian. Teristimewa juga buat Astuti N. Sinambela yang selalu sabar, serta memberikan
dukungan doa dan motivasi kepada penulis selama dalam perkuliahan hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan baik dari segi tata bahasa maupun isi,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi menuju keberhasila. Dan ilmu yang didapat penulis dapat diamalkan untuk
kepentingan mulia dan berguna bagi orang lain. Akhirnya atas semua bantuan, bimbingan dan
doa dari semua pihak, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Februari 2013
Penulis
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sumbul Pegagan-Dairi dengan nama lengkap Rocky Roganda
Tua Tambunsaribu, pada tanggal 24 Oktober 1990. Ayah bernama Mian Tambunsaribu dan
ibu bernama Ernita Sirait, dan merupakan anak keempat dari lima orang bersaudara. Pada
tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 030332 Sumbul dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun
2002, penulis melanjutkan sekolah SMP Negeri 1 Sumbul dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sumbul, dan lulus pada tahun
2008.
Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Kimia Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, melalui jalur SNMPTN
dan lulus ujian pada tanggal 09 Agustus 2012. Selama mahasiswa penulis pernah mengikuti
kunjungan industri ke PT.INALUM, PT.INDOFOOD dan BPOM. Pada tahun 2012 penulis
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. TOBA PULP LESTARI, Porsea-Kab
UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana MILL) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI TERHADAP MINYAK GORENG
Rocky R. T. Tambunsaribu (408231042) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan ekstrak daun alpukat terhadap bilangan peroksida berdasarkan variasi konsentrasi dan lama pemanasan. Ekstrak daun alpukat diuapkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh sebanyak 78 gram ekstrak kental Daun Alpukat yang berwarna coklat kemerahan. Uji pendahuluan awal secara kualitataif dengan menggunakan pereaksi shinoda telah menunjukkan adanya kandungan f;avonoid dalam ekstrak daun alpukat yang digunakan. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya larutan berwarna merah sebagai penunjuk adanya kandungan flavonoid , Dari data-data tersebut, diperoleh tujuh bercak yang diduga flavonoid dalam penelitian ini yaitu bercak dengan nilai Rf sebesar 0,23; 0,56; 0,64; 0,71; 0,75; 0,79 dan 0,85. Penenbahan ekstrak daun alpukat pada penurunan bilangan peoksida sangat berpengaruh terhadap minyak goreng, Semakin besar konsentrasi ekstrak daun alpukat yang ditambahkan sebagai antioksidan dalam minyak goreng maka bilangan peroksida akan semakin kecil yakni sebesar 0,9038 Meq/kg. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak Daun Alpukat memiliki nilai IC50 sebesar 114,95 ppm hal ini mendukung bahwa flavonoid dari ekstrak daun alpukat sangat efektif untuk penurunan bilangan peroksida.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Batasan Masalah 4
1.3.Rumusan Masalah 4
1.4.Tujuan Penelitian 5
1.5.Manfaat Penelitian 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Tumbuhan Alpukat 6
2.2. Ekstraksi 10
2.3. Antioksidan 11
2.4. Flavonoid 17
2.5. Minyak Goreng 20
2.6. FT-IR 24
BAB III. METODE PENELITIAN 27
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 27
3.2. Alat dan Bahan Penelitian 27
3.3. Rancangan Percobaan 28
3.4. Prosedur Penelitian 30
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 41
4.1 Hasil penelitian 41
4.3 Pembahasan 50
BAB V. PENUTUP 57
5.1 Kesimpulan 57
5.2 Saran 57
DAFTAR PUSTAKA 58
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Standar mutu minyak goreng 21
Tabel 3.1. Metode pengamatan 28
Tabel 3.2. Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida
Minyak Goreng yang Dipanaskan 33
Tabel 3.3. Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida
Campuran Minyak Goreng dengan Ekstrak
Daun alpukat. 34
Tabel 3.4. Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida
Campuran Minyak Goreng dan Antioksidan
Sintesis BHT 34
Tabel 3.5. Prosedur Uji Aktivitas Antioksidan
Menggunakan Metode DPPH 35
Tabel 4.1. Bilangan Peroksida Minyak yang
Ditambahkan Ekstrak Daun Alpukat
Untuk Setiap Perlakuan 45
Tabel 4.1. Daftar Analisis Ragram Ekstrak Daun Alpukat. 45
Tabel 4.3. Bilangan Peroksida Minyak yang Ditambahkan
BHT Untuk Setiap Perlakuan 46
Tabel 4.5. Data Pengukuran Absorbansi DPPH Setelah
Penambahan Ekstrak Daun Alpukat 48
Tabel 4.6. Data Pengukuran Absorbansi DPPH Setelah
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tumbuhan Alpukat 8
Gambar 2.2. Reaksi DPPH dengan Antioksidan 15
Gambar 2.3. Struktur Flavanoid 17
Gambar 2.4. Reaksi Flavanoid dengan Radikal bebas 18
Gambar 2.5. Pembentukan Radikal bebas pada Minyak 23
Gambar 3.1. Diagram alir preparasi sampel ekstrak daun alpukat 37
Gambar 3.2. Diagram alir uji kualitatif daun alpukat 37
Gambar 3.3. Diagram alir pemeriksaan bilangan peroksida
minyak goreng 38
Gambar 3.4. Diagram alir penentuan bilangan Peroksida pada
Campuran Minyak Goreng dengan Ekstrak
daun Alpukat 38
Gambar 3.5. Diagram alir penentukan Bilangan Peroksida
Campuran Minyak Goreng dengan Antioksidan
Sintetis BHT 39
Gambar 3.6. Diagram alir pengujian aktivitas menggunakan metode
DPPH. 40
Gambar 4.1. Uji Kualitatif Kandungan Flavonoid dalam Ekstrak
Daun Alpukat 41
Gambar 4.2 Identifikasi flavonoid ekstrak daun alpukat diamati
ix
Gambar 4.3. Campuran DPPH+Ekstrak Daun Alpukat dan
DPPH+BHT 47
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan merupakan sumber senyawa bioaktif yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia. Tumbuhan menghasilkan metabolit sekunder yang berpotensi sebagai
antioksidan, zat pewarna, penambah aroma makanan, parfum, insektisida dan obat. sebanyak
150.000 metabolit sekunder yang sudah diidentifikasi dan terdapat 4000 metabolit sekunder
baru/tahun.
Antioksidan merupakan senyawa yang secara alami terdapat dalam hampir semua
bahan makanan, karena bahan makanan dapat mengalami degradasi baik fisik maupun kimia
sehingga fungsinya berkurang, untuk itu perlu ditambahkan antioksidan dari luar untuk
melindungi bahan makanan dari reaksi oksidasi. Antioksidan dapat membantu melindungi
tubuh manusia melawan kerusakan yang disebabkan oleh senyawa oksigen reaktif (Marliana,
Eva, 2007). Akibat reaktivitas yang tinggi, radikal bebas dapat merusak berbagai sel
makromolekul termasuk protein, karbohidrat, lemak/minyak dan asam lemak. Oleh karena itu
diperlukan antioksidan untuk mengawetkan makanan yang mengandung makromolekul
tersebut dengan nilai gizi dari makanan itu tidak berkurang.
Antioksidan digolongkan menjadi dua jenis yaitu antioksidan alami dan sintesis,
penggunaan antioksidan sintesis seperti BHA (Butil Hidroksi Anisol) dan BHT (Butil
Hidroksi Toluen) sangat efektif untuk menghambat minyak atau lemak agar tidak terjadi oksidasi. Tetapi penggunaan BHA dan BHT banyak menimbulkan kekhawatiran akan efek
samping. Hasil uji yang telah dilakukan terhadap penggunaan BHT didapatkan bahwa BHT
dapat menyebabkan pembengkakan hati dan mempengaruhi aktivitas enzim didalam hati,
selain itu juga menyebabkan pendarahan yang fatal pada rongga plernal peritonial dan
pankreas (Koma Yaharti, dkk., 1997). Kekhawatiran akan efek samping di antioksidan
sintesis memotivasi pemakaian antioksidan yang lebih aman dan tidak berpengaruh terhadap
aroma dan rasa makanan, misalnya dari tanaman.
Tanaman alpukat (persea americana MILL) merupakan tanaman buah yang
termasuk kedalam Lauraceae. Dimana buahnya merupakan yang paling utama untuk
dihasilkan ataupun dikonsumsi manusia (Deputi meneristeg, 2012) .Namun, sebenarnya
sudah banyak juga penelitian yang dilakukan terhadap daun alpukat. Para peneliti mencoba
memanfaatkan kandungan dalam daun alpukat untuk digunakan dalam kehidupan. Adapun
2
pemberian ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) terhadap aktivitas diuretik
tikus putih jantan sprague-dawley” (Adha, 2009). Penelitian lainnya yaitu “Pengaruh Ekstrak
Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill) terhadap Gambaran Ureum Dan Kreatinin
Pada Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi Etilen Glikol” (Fuadi, 2010).
Menurut salah satu penelitian diatas (adha, 2010), daun buah alpukat yang sudah
tua, dikeringkan dan dihaluskan (500 g) menggunakan etanol 70% setelah dievaporasi
menghasilkan ekstrak kental sebanyak 57,58 g. setelah dihitung kesetaraannya dengan berat
keringserbuk simplisia maka diperoleh rendemen sebesar 11,52%. Yang mana didalamnya
terrindikasi adanya senyawa flavonoid . senyawa tersebut telah dilaporkan bersifat
antioksidan.
Indonesia memiliki beragam kuliner dengan cita rasa yang nikmat dan mayoritas
diolah dengan menggunakan minyak goreng. Minyak goreng merupakan salah satu dari
sembilan bahan pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat yang sangat
berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Minyak juga merupakan sumber energi
yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak atau
lemak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4
kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati mengandung lemak esensial seperti
asam linoleat, linolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah
akibat penumpukan kolesterol (Winarno, 1992).
Kerusakan minyak adalah timbulnya bau dan rasa tengik. Hal ini disebabkan oleh
otooksidasi radikal asam lemak tidak jenuh dalam lemak. Untuk mencegah kerusakan minyak
atau lemak dari proses oksidasi adalah dengan menambahkan antioksidan. untuk
menghambat terjadinya kerusakan oksidatif, namun tidak dapat memperbaiki produk
makanan yang telah teroksidasi (Pasaribu, 2011). Disinilah fungsi antioksidan (flavonoid)
yang diperoleh dari daun alpukat untuk menjaga bentuk minyak goreng tersebut.
Pada saat ini penggunaan bahan pengawet dan antioksidan sintetis, seperti BHT
(Butylated Hydroxytoluene), BHA (Butylated Hydroxyanisole), TBHQ (Tertier Butylated
Hydroxyanisole), tidak direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan karena diduga dapat menimbulkan penyakit kanker (carcinigen agent). Karena itu, perlu dicari
alternatif lain yang berasal dari bahan alam (Barus, 2009).
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan studi tentang
kandungan ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana) sebagai antioksidan. Dan peneliti
mengangkat judul “Uji Efektivitas Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana MILL)
1.2 Batasan Masalah
Masalah yang akan diteliti dibatasi pada efektivitas pemanfaatan ekstrak daun
alpukat sebagai antioksidan alami dalam beberapa variasi konsentrasi ekstrak dan lama
pemanasan. Efektivitas tersebut diperlihatkan pada minyak goreng dengan parameter
perubahan bilangan peroksida. Analisis ini akan dilakukan dengan:
a. Mengamati bilangan peroksida minyak goreng setelah diberi antioksidan dari ekstrak
dau alpukat (Persea americana).
b. Mengamati pengaruh konsentrasi penambahan ekstrak daun alpukat dan lama
pemanasan terhadap ketengikan yang terjadi pada minyak goreng.
1.3 Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:
a. Apakah ada pengaruh konsentrasi ekstrak daun alpukat (Persea americana) terhadap
perubahan bilangan peroksida minyak goreng.
b. Apakah ada pengaruh lama pemanasan terhadap perubahan bilangan peroksida minyak
goreng.
c. Apakah ada pengaruh interaksi konsentrasi ekstrak daun alpukat dan lama pemanasan
terhadap perubahan bilangan peroksida minyak goreng.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan ekstrak daun
alpukat terhadap bilangan peroksida berdasarkan variasi konsentrasi dan lama pemanasan.
Dalam hal ini, efektivitas yang dimaksud adalah pada konsentrasi dan lama pemanasan yang
aktivitas antioksidannya optimal.
1.5 Manfaat Penelitian
Khusus kepada peneliti sendiri, pelaksanaan penelitian ini sangat bermanfaat
menambah wawasan /pemahaman/keterampilan dalam melakukan penelitian. Disamping itu,
hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Menambah khasanah informasi ilmiah/data ilmiah, khususnya yang berkaitan dengan
antioksidan.
4
Sebagai masukan kepada masyarakat bahwa terdapat peluang untuk memanfaatkan
berbagai bahan yang selama ini tidak berguna menjadi berguna sekaligus bernilai ekonomis,
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil ujia pendahuluan identifikasi Flavonoid (Pereaksi Shinoda,
KLT, dan FT-IR) disimpulkan bahwa didalam ekstrak daun alpukat positif
mengandung flavonoid.
2. Dengan Penambahan ekstrak daun alpukat 800 ppm pada lama pemanasan 5 jam
merupakan titik optimumefektifitas dari ekstrak daun alpukat untuk penurunan
bilangan peroksida yaitu sebesar 0,9039 Meq/Kg atau 10,,02 %
3. Ada pengaruh lama pemanasan minyak goreng terhadap bilangan peroksida
minyak goreng. Daya antioksidan ekstrak daun alpukat (IC50) sebesar
114,95ppm.
5.2. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya agar melakukan variasi suhu pemanasan campuran
minyak goreng dan ekstrak daun alpukat untuk mengetahui suhu optimal daya
antioksidan ekstrak daun dlpukat.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk penelitian loebih
lanjut tentang kualitas minyak goreng, berdasarkan faktor-faktor lainnya.
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data pengkukuran natrium tiosulfat pada
penentuan bialngan peroksida dengan menggunakan
ekstrak daun alpukat sebagai antioksidan alami. 53
Lampiran 2 Data bilangan peroksida dengan menggunakan
ekstrak daun alpukat sebagai antioksidan 55
Lampiran 3 Data pengkukuran natrium tiosulfat pada
penentuan bialangan peroksida dengan
menggunakan BHT sebagai antioksidan. 62
Lampiran 4 Data bilangan peroksida dengan menggunakan BHT
sebagai antioksidan. 64
Lampiran 5 Pembuatan larutan K2Cr2O7 0,1N 70
Lampiran 6 Perhitungan Persen inhibisi dan IC50 pada ekstrak daun alpukat
72
DAFTAR PUSTAKA
Adha, Andi Citra. (2009). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea
Americana Mill.) Terhadap Aktivitas Diuretik Tikus Putih Jantan Sprague-Dawley.Fakultas Kedokteran hewan, Insitut Pertanian Bogor.
Agestiawaji, R., Sugrani, A., (2009), Flavonoid (Quercetin), Makalah Kimia Organik Bahan
Alam Program S2 Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin
Anonim, (2010), Flavonoid,
http://www.scribd.com/doc/52161240/Flavonoid-Pada-Tumbuhan, (diakses 20 Maret 2012)
Anonim, (2011), Pembentukan Radikal Bebas, http://r epository.usu.ac.id /bitstr e
am/123456789/25716/4/Chapter%20II.pdf, (diakses 20 September 2012)
Badan Standarisasi Nasional, (2005), Cara Uji Emisi Formaldehida Panel Kayu Metode
Desikator Gelas, SNI 01-7140-2005
Barus, P., Pemanfaatan Bahan Pengawet dan Antioksidan Alami pada Industri Bahan
Makanan, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Kimia
Analitik pada Fakultas MIPA diucapkan di Hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara 3 Oktober 2009
Deputi Meneristeg. (2012). Alpukat / Avokad (Persea Americana Mill / Persea Gratissima
Gaerth). Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Destianna, M., Zandy, A., Nazef, dan Puspasari, S., (2007), Intensifikasi Proses Produksi
Biodiesel, Lomba Karya Ilmiah ITB Bidang Energi, ITB, Bandung
Edwar, Z., Suyuthie, H., Yerizel, E., dan Sulastri, D., (2011), Pengaruh Pemanasan terhadap
Kejenuhan Asam Lemak Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng Jagung, Jurnal J
43
Fuadi, Akhmad. (2009). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea Americana Mill)
Terhadap Gambaran Ureum Dan Kreatinin Pada Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi
Etilen Glikol. Fakultas kedokteran hewan ; Bogor.
Hamdani, S., (2009), Metode Ekstraksi,
http://catatankimia.com/catatan/metoda-ekstraksi.html, (diakses 20 September 2012)
Hanani, E., Mun’im, A., Sekarini, R., (2005), Identifikasi Senyawa Antioksidan Dalam
Spons Callyspongia Sp Dari Kepulauan Seribu, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol.II,
No.3, Desember 2005, ISSN: 1693-9883
Harriyadi, P., (2005), Ekstra Hati-hati Memilih Minyak Goreng Hewani, http://we
b.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_fdsf_mykhewani.php, (diakses 27 september 2012)
Hutauruk, J.E., (2010), Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Kulit Buah Tanaman Jengkol
(Pithecellobium lobatum Benth.), Skripsi, FMIPA, USU Ketaren, (1986), Minyak dan Lemak Pangan, UI-PRESS, Jakarta
Komayaharti, Anie dan Paryanti, Dewi. 2003. Ektrak Daun Sirih Sebagai Antioksidan pada
Minyak Kelapa. Semarang: Universitas Diponegoro Pres
Krismawati, A., (2007), Pengaruh Ekstrak Tanaman Ceremai , Delima Putih , Jati Belanda ,
Kecombrang , Dan Kemuning Secara In Vitro Terhadap Proliferasi Sel Limfosit Manusia, Skripsi, IPB, Bogor
Marliana, Eva. 2007. “Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Batang Spatholobus
Ferrugineus (Zoll &Moritzi) Bent Yang Berfungsi Sebagai Antioksidan”. Jurnal Penelitian MIPA. Vol. 1: 23-29
Maryati Sri, irda fidriyanny, Komar Ruslan. (2007). Telaah Kandungan Kimia Daun Alpukat
(Persea americana MILL). Fakultas Farmasi, Insitut Teknologi Bandung.
Nurussakinah, (2010), Skrinning Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah
Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, dan Eschericia coli, Skripsi, Fakultas Farmasi, USU, Medan
Pasaribu,L., (2011), Kajian Pemanfaatan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L)
Sebagai Antioksidan Alami Untuk Menurunkan Bilangan Peroksida Minyak Goreng, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan
Perwitasari, D.S., (2009), Penambahan Kunyit Sebagai Antioksidan Alami Pada Minyak
Goreng Curah, Jurnal Kimia dan Teknologi, ISSN 0216-163X
Phytochemicals Info, (2007), Dietary botanical diversity affects the reduction of oxidative
biomarkers in women due to high vegetable and fruit intake,
http://www.phytochemicals.info/research/botanical-diversity.php, (diakses 20 Maret
2012)
Rachmawati, H., (2010), Antioksidan, rarafarmasi.staff.umm.ac.id/files/2010
/01/ANTIOKSIDAN.ppt, (diakses 20 September 2012)
Raharjo, P., (2011), Radikal Bebas dan Antioksidan, http://www.infometrik.com/
2011/03/radikal-bebas-dan-antioksidan/, (diakses 20 September 2012)
Rahmat, H., (2009), Identifikasi Senyawa Flavonoid Pada Sayuran Indigenous Jawa Barat,
Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Ramini, Budiyanto, dan Marsigit, W., (2008), Kajian Perubahan Kualitas Minyak Goreng
Kelapa Sawit Selama Proses Pemanasan,
http://library.unib.ac.id/koleksi/Ramini-FP-TIP-2008.pdf, (diakses 24 September 2012)
Rohman, A., Riyanto, S., (2005), Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kemuning
(Murraya paniculata (L) Jack) secara in vitro, Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3),
45
Sastroharmidjojo, H., (1996), Sintesis Bahan Alam, Gajah Mada University Press, Jogjakarta
Sauriasari, R., (2006), Mengenal dan Menangkal Radikal Bebas, http://www.
chem-is-try.org/artikel_kimia/biokimia/mengenal-dan-menangkal-radikal-bebas/ , (diakses 24
September 2012)
Sinaga, S., (2010), Pengaruh Penmabahn Sari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L)
Terahadap Bilangan Peroksida, Bilangan Iodin Minyak Goreng, Skripsi, FMIPA, USU
Silalahi, R.M., (2010), Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Etanol Dan Fraksi Bunga Tumbuhan Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.), Skripsi, FMIPA, USU
Sumampouw, A.G.O., (2003), Radikal Bebas dan Antioksidan, http://www.me
dikaholistik.com/medika.html?xmodule=document_detail&xid=54&ts=1332166682&
qs=health, (diakses 22 September 2012)
Utami, D.N., (2009), Ekstraksi, http://majarimagazine.com/2009/03/ekstraksi/, (diakses 19
September 2012)
Utami, S., Kosela, S., dan Hanafi, M., (2006), Efek Peredaman Radikal Bebas
1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan Uji Toksisitas Pendahuluan Terhadap Larva Udang
Artemia Salina Leach dari Ekstrak Aseton Daging B uah Sesoot (Garcinia picrorrhiza MIQ.), Jurnal Kedokteran Yarsi, 14 (3), 2006
Widowati, W., Safitri, R., Rumumpuk, R., dan Siahaan, M., (2005), Penapisan Aktivitas
Superoksida Dismutase pada Berbagai Tanaman, Jurnal JKM, Volume 5, No 1, Juli
2005
Winarno, F.G., (1992), Kimia Pangan dan Gizi, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta
Winata, H., (2011), Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kimiawi Ekstrak Daun Wungu