• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Rancangan Alat Bantu Keluar Masuk Kursi Roda Bagi Difabel Cacat Kaki Pada Mini Bus (Studi Kasus : BBRSBD "Prof. Dr. Soeharso" Surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Rancangan Alat Bantu Keluar Masuk Kursi Roda Bagi Difabel Cacat Kaki Pada Mini Bus (Studi Kasus : BBRSBD "Prof. Dr. Soeharso" Surakarta)."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

RANCANGAN ALAT BANTU

KELUAR MASUK KURSI RODA

BAGI DIFABEL CACAT KAKI PADA MINI BUS

(Studi Kasus : BBRSBD “PROF. DR. SOEHARSO” Surakarta)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan oleh:

Adhy Tyas Budi Listyanto

D 600 080 036

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN ALAT BANTU

KELUAR MASUK KURSI RODA

BAGI DIFABEL CACAT KAKI PADA MINI BUS

(Studi Kasus : BBRSBD “PROF. DR. SOEHARSO” Surakarta)

Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan Disyahkan Sebagai Salah Satu Syarat

Dalam Menyelesaikan Studi S-1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hari/Tanggal :

Jam

:

Disusun Oleh:

ADHY TYAS BUDI LISTYANTO

D 600 080 036

Mengesahkan:

Pembimbing I

Pembimbing II

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Naskah Publikasi Tugas Akhir dengan judul RANCANGAN ALAT BANTU KELUAR MASUK

KURSI RODA BAGI DIFABEL CACAT KAKI PADA MINI BUS (Studi Kasus : BBRSBD

“PROF. DR. SOEHARSO” Surakarta)

telah diuji dan dipertahankan dihadapan Dewan penguji

Tugas Akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hari/Tanggal :

Jam

:

Menyetujui:

Tim Penguji

Tanda Tangan

1.

Muchlison Anis, ST, MT.

2.

Etika Muslimah, ST, MM, MT.

3.

A Kholid Al Ghofari, ST, MT.

4.

Ida Nursanti, ST, M.EngSc(extn).

Mengetahui:

Dekan Fakultas Teknik

Ketua Jurusan Teknik Industri

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, keuali yang

secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Mei 2013

(5)

RANCANGAN ALAT BANTU DIFABEL KELUAR MASUK KURSI RODA BAGI PENDERITA CACAT KAKI PADA MINI BUS

(Studi Kasus : Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa “PROF. DR. SOEHARSO” Surakarta)

1

Adhy Tyas Budi Listyanto 2

Muchlison Anis, 2Etika Muslimah

1

Mahasiswa Teknik Industri UMS,2Dosen Teknik Industri UMS

Adhy_tyas@yahoo.com

Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta Telp (0271) 717417 ext 237

ABSTRAKSI

Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soenarso Surakarta. Jl tentara pelajar, Jebres, Solo adalh tempat dimana para difabel diberikan pelayanan dan rehabilitasi sosoal, resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut bagi orang dengan kecacatan tubuh agar mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun untuk menunjang itu semua dibutuhkan fasilitas yang dapat membantu mereka untuk beraktifitas. Saat ini hanya fasilitas alat bantu dijalan umum saja yang sering dijumpai. Dari hal tersebut perlu adanya penambahan alat bantu terutama untuk keluar masuk minibus.

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang alat bantu yang dapat mempermudah pengguna kursi roda masuk dalam mini bus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kano yaitu pemetaan preferensi pelanggan dalam memperoleh kepuasan atas produk atau jasa tertentu.

Hasil dari penelitian ini di ketahui alat keluar masuk mobil melalui pintu belakang tanpa mengurangi kebutuhan calon pengguna yaitu 16 atribut yang didapat dari koisioner yang telah diuji validita dan reabilitanya. Serta dimasikan dalam model kano untuk menentukan urutan kebutuhan calon pengguna.

Kata Kunci : Alat Bantu, Difabel, Model Kano

PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang

Pada perkembangan jaman sekarang ini banyak tuntutan industri yang harus dikembangkan maupun di produksi semakin hari semakin banyak permintaan produk yang berbeda beda fungsinya. Di era ini di tuntut untuk dapat berimprovisasi dengan perkembangan yang ada, berinovasi dengan kebutuhan yang diperlukan. Namun tidak menghilangkan elemen keamanan, kenyamanan, efektif, ekonomis, serta kualitas yang dipakai.

Perancangan produk dari waktu ke waktu terus mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Perubahan tersebut diikuti oleh perkembangan metode dan teknologi yang semakin memberikan kemudahan dalam

merancang produk. Perancangan yang berorientasi kebutuhan pelanggan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna produk. Penggunaan metode untuk menganalisa produk sangat dibutuhkan untuk meminimalkan kegagalan rancangan produk alat bantu.

(6)

yang memiliki kebutuhan khusus baik yang tuli, buta, cacat kaki, cacat tangan.

Pada umumnya orang yang memiliki cacat kaki sulit untuk masuk kedalam kendaraan bermotor karena keterbatasan yang mereka miliki. Salah satunya pengguna kursi roda mereka akan sangat kesulitan jika akan berpergian menggunakan kendaraan bermotor salah satunya adalah mobil. Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan didorong oleh pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin otomatis (kursi roda) (Wikipedia:2013). Alat bantu untuk masuk kedalam mobil pun dibutuhkan, alat bantu guna mempermudah masuk keluar mobil dan mudah digunakan serta aman dengan tidak mengurangi estetika, ergonomi dan ekonomi.

2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diinginkan dalam pembuatan alat bantu masuk kendaraan bermotor (mini bus) bagi pengguna kursi roda adalah:

1.

Merancang alat bantu yang dapat

mempermudah pengguna kursi roda masuk dalam mini bus.

2.

Memudahkan pengguna kursi roda masuk mini bus.

LANDASAN TEORI 1. Produk

a. Definisi

Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996) adalah “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

b. Kualitas Produk

Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah “the totality of features and characteristics of a product

or service that bears on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen.

c. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycles)

I II III IV V

P E N J U A L A N WAKTU

1)

Tahap I adalah tahapan pengenalan. Dalam tahap ini laju pertumbuhan permintaan masih berjalan lambat. Suatu produk baru diperkenalkan kepada konsumen melalui uji coba pemasaran.

2)

Tahap II adalah tahapan pertumbuhan

dengan percepatan, penjualan produk akan meningkat pesat. Hal ini disebapkan oleh respon konsumen terhadap produk atau jasa tersebut semakin positif.

3)

Tahap III adalah tahapan pertumbuhan stabil, dalam tahapan ini tingkat permintaan masih terus meningkat, tetapi dengan laju pertumbuhan semakin menurun.
(7)

5)

Tahap V adalah tahap kemunduran dan akhir dari produk tersebut. Jika produsen tidak melakukan inovasi maka prodak akan mati begitu saja.

2. Metode KANO

Metode Kano dikembangkan oleh Noriaki Kano (Kano,1984). Metode Kano adalah metode yang bertujuan untuk mengkategorikan atributatribut dari produk maupun jasa berdasrkan seberapa baik produk/ jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan.

Memprioritaskan pengembangan produk. Sebagai contoh , tidak akan berguna berinvestasi untuk meningkatkan atribut berkategori must-be yang merupakan tingkat kebutuhan dasar, tetapi lebih meningkatkan atribut berkategori onedimensional atau attractive yang mempunyai pengaruh lebih besar dalam penerimaan kualitas produk dan konsekwensinya meningkatkan kepuasan pelanggan.

Metode Kano memberikan bantuan yang bernilai dalam menghadapi kondisi pada tahap pengembangan produk maupun jasa. Dapat di aplikasikan juga dalam penyedia layanan jasa.

Model Kano untuk kepuasan pelanggan digunakan sebagai prasyarat untuk mengidentifikasi kebutuhan, hierarki dan prioritas pelanggan. (Griffin/Hauser, 1993).

Atribut-atribut kebutuhan pelanggan dapat dibedakan menjadi enam kategori yaitu: a. Attractive (excitement needs) merupakan

kategori yang tingkat kepuasan pelanggan akan meningkat sangat tinggi dengan meningkatnya kinerja atribut. Sedangkan penurunan kinerja atribut tidak akan menyebabkan penurunan tingkat kepuasan. b. One dimensional (performance needs) adalah

kategori yang apabila terpenuhi maka dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan akan menyebabkan ketidakpuasan bila tidak terpenuhi. Atau dengan kata lain tingkat kepuasan pelanggan berhubungan linier dengan kinerja atribut, sehingga menurunnya kinerja atribut akan menurunkan pula tingkat kepuasan pelanggan.

c. Must be (basic needs) merupakan kategori dimana pelanggan menjadi tidak puas apabila kinerja dari atribut yang bersangkutan rendah tetapi kepuasan pelanggan tidak akan meningkat jauh diatas netral meskipun kinerja dari atribut tersebut tinggi. Kategori ini merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa kepada konsumennya. Bila perusahaan ingin meningkatkan performansi pada kategori ini maka tidak akan meningkatkan kepuasan tetapi atribut-atribut ini wajib dipenuhi oleh perusahaan dengan kata lain atribut tersebut harus ada pada setiap produk atau jasa agar dapat diterima karena bila tidak maka konsumen tidak akan memakai jasa yang kita sediakan.

d. Indefferent terjadi jika ada maupun tidaknya layanan tidak akan memberikan pengaruh kepada kepuasan konsumen.

e. Reverse merupakan kategori kebalikan dari kategori one dimensional yaitu derajat kepuasan konsumen lebih tinggi jika layanan berlangsung tidak semestinya, dibandingkan layanan yang berjalan lebih baik.

f. Questionable merupakan kondisi yang kadangkala konsumen puas atau tidak puas jika layanan itu diberikan atau tidak diberikan.

Tabel 1 Evaluasi kano

Dari tabel ini dapat disimpulkan apakah kebutuhan pelanggan ini termasuk: A = Attractive (Menarik), M = Must-be (Harus Ada), O = One-Dimensional (Satu Dimensi), R = Reverse (Kebalikan), Q = Questionable (Diragukan), I = Indifferent (Biasa Saja).

(8)

peroleh ini, dapat pula kita hitung koefisien kepuasan konsumen dengan rumusan: Tingkat kepuasan, Koefisian tingkat kepuasan berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin dekat dengan nilai 1 maka semakin mempengaruhi kepuasan konsumen, sebaliknya jika nilai mendekati ke 0 maka dikatakan tidak begitu mempengaruhi kepuasan konsumen.

A + O A + O + M + I

Tingkat Kekecewaan, Jika nilai semakin mendekati angka -1 maka pengaruh terhadap kekecewaan konsumen semakin kuat, sebaliknya jika nilainya 0 maka tidak mempengaruhi kekecewaan konsumen.

O + M

A + O + M + I X(−1)

Tanda minus yang disimpan di depan koefisien tingkat kekecewaan konsumen adalah untuk menegaskan pengaruh negative dari kepuasan konsumen pada kualitas produk yang tidak dipenuhi.

a. Tahapan metode Kano

1) Identification of product requirements (identifikasi kebutuhan produk) adalah kegiatan atau usaha untuk menentukan produk yang akan dibuat.

2) Membuat koisioner KANO, sifat dari koisioner model kano adalah setiap satu pertanyaan memiliki dua bagian yaitu functional dan dysfunctional. I like it that way (suka), it must be that way (harus), I am neutral (netral), I can live with it that way (boleh), I dislike it that way (tidak suka).

3) Memproses hasil jawaban Kuisioner dengan menggunakan Tabulation of Surveys seperti terlihat pada Tabel 2.3, untuk memproses hasil jawaban Tabel Evaluasi Kano.

Tabel 2.3 Tabulation of Surveys

4) Menganalisa hasil proses. Langkah yang dilakukan dengan memposisikan setiap atribut pertanyaan.

Gambar 2.4 Memposisikan Atribut sumber CQM (The Center Quality

Management Journal)

METODOLOGI PENELITIAN 1. Kerangka Pemecahan Masalah

Tidak

Ya Mulai

1. Rumusan masalah 2. Batasan masalah 3. Tujuan 4. Study pustaka

Survey lapangan

1. Interview 2. Observasi

Penerapan metode KANO

1. Perancangan/desain 2. Pengembangan konsep 3. Pemilihan bahan baku

1. Perencangan produk 2. Simulasi produk 3. Tinjauan rancangan produk

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Penyusunan, penyebaran, pengujian koisioner

Uji Reliabilitas

ralpha ≥ rtable

Ya Uji Validitas

(9)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pengumpulan Data

Pengumpulan dilakukan di Balai Besar Rahabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) di jalan Tentara Pelajar, jebres, solo, jawa tengah. Dengan jumalah responden 21 dan 18 variabel.

2. Pengolahan Data

a. Uji Validitas

Software yang digunakan untuk uji validitas adalah SPSS 16. Data dinyatakan valid jika rkalkulasi ≥ rtabel, menggunakan toleransi kesalahan sebesar 5% dengan nilai df=n-2=21-2=19 dengan rtabel = 0.433. Tabel 1 Uji Validitas Pertama

Butiran soal

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

Nomor_1 0.610 Valid

nomor_2 0.607 Valid Nomor_3 0.275 Tidak valid Nomor_4 0.588 Valid

Nomor_5 0.554 Valid Nomor_6 0.581 Valid

Nomor_7 0.534 Valid Nomor_8 0.500 Valid Nomor_9 0.592 Valid

Nomor_10 0.631 Valid Nomor_11 0.760 Valid Nomor_12 0.486 Valid

Nomor_13 0.468 Valid Nomor_14 0.662 Valid Nomor_15 0.713 Valid

Nomor_16 0.075 Tidak valid Nomor_17 0.692 Valid

Nomor_18 0.762 Valid

Total 1 Valid

Dari 18 variabel ada 2 variabel yang tidak valid, maka kedua variabel tersebut di hapus dan di uji kembali.

Tabel 2 Uji Validitas kedua

Butiran soal

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

Nomor_1 0.640 Valid

nomor_2 0.573 Valid

Nomor_4 0.600 Valid

Nomor_5 0.587 Valid

Nomor_6 0.575 Valid

Nomor_7 0.504 Valid

Nomor_8 0.528 Valid

Nomor_9 0.566 Valid

Nomor_10 0.640 Valid

Nomor_11 0.752 Valid

Nomor_12 0.477 Valid

Nomor_13 0.475 Valid

Nomor_14 0.717 Valid

Nomor_15 0.724 Valid

Nomor_17 0.717 Valid

Nomor_18 0.777 Valid

Total 1.000 Valid

Hasil dari uji validitas yang kedua ini hasilnya adalah valid seluruhnya dikarenakan rkalkulasi ≥ 0.433. hasil akhir dari uji validitas ini adalah 16 variable yang valid b. Uji Reliabilitas

Tabel 3 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value 0.821

N of Items 9a

Part 2 Value 0.566

N of Items 8b

Total N of Items 17

Correlation

Between Forms 0.903

Spearman-Brown

Coefficient Equal Length 0.949

Unequal Length 0.949

Guttman

Split-Half Coefficient 0.776

(10)

3. Metode Kano

a. Tabulasi Of Survei

Tabel 4 Tabulasi Of Survei

Butiran

soal A M O I Q R Total Grade

1 1 8 7 5 0 0 21 M

2 4 11 6 0 0 0 21 M

3 4 2 10 5 0 0 21 O

4 6 9 3 3 0 0 21 M

5 4 7 6 4 0 0 21 M

6 2 12 6 1 0 0 21 M

7 2 13 3 3 0 0 21 M

8 2 12 6 1 0 0 21 M

9 10 5 3 3 0 0 21 M

10 2 11 7 1 0 0 21 M

11 3 12 3 3 0 0 21 M

12 2 13 5 1 0 0 21 M

13 3 10 6 2 0 0 21 M

14 2 9 7 3 0 0 21 M

15 2 11 6 2 0 0 21 M

16 1 12 7 1 0 0 21 M

Setelah data dari butiran soal dimasukan dalam tabel tabulasi survei maka dapat diketahui tingkat kepuasan pengguna pada tabel 5:

Tabel 5 Hasil Tabulasi

Kategori Atribut Grade

Desain 1

Alat bantu ini hanya dapat digunakan bagi pengguna kursi roda. Must be 2

Alat bantu dapat di aplikasikan dalam minibus apapun.

Must be

3

Desain alat bantu ini sudah sesuai dengan yang saya inginkan.

One dimension

al

Cara

karja 4

Alat bantu ini melalui pintu belakang mobil. Must be 5 Mengunakan tombol pengontrol alat bantu. Must be

6 Cara menggunakan

alat bantu mudah. Must be

7 Adanya buku petunjuk penggunaan alat bantu. Must be Manfaat 8

Alat bantu ini memberikan kenyamaanan pada saat digunakan.

Must be

9

Alat bantu ini memberikan keamanan pada saat digunakan. Must be 10 Mempermudah keluar masuk mobil. Must be Kesehatan 11

Tidak adanya efek samping pada saat penggunaan. Must be 12 Mengurangi cidera tangan akibat keluar masuk minibus. Must be 13 Mengurangi cidera punggung akibat keluar masuk minibus. Must be Material 14 Lantai tumpuan kursi roda tidak licin. Must be 15 Bahan baku pembutan alat bantu yang berkwalitas dan bermutu tinggi. Must be

16 Alat bantu mudah

dalam perawatan. Must be b. Memposisikan Atribut

(11)

Tabel 6 extent of satisfaction dan extent dissatisfacition

Butiran

soal A % M % O % I % Q

% R %

Total

% SI DI

1 4.76 38.10 33.33 23.81 0 0 100% 0.38 -0.71

2 19.05 52.38 28.57 0.00 0 0 100% 0.48 -0.81

3 19.05 9.52 47.62 23.81 0 0 100% 0.67 -0.57

4 28.57 42.86 14.29 14.29 0 0 100% 0.43 -0.57

5 19.05 33.33 28.57 19.05 0 0 100% 0.48 -0.62

6 9.52 57.14 28.57 4.76 0 0 100% 0.38 -0.86

7 9.52 61.90 14.29 14.29 0 0 100% 0.24 -0.76

8 9.52 57.14 28.57 4.76 0 0 100% 0.38 -0.86

9 47.62 23.81 14.29 14.29 0 0 100% 0.62 -0.38

10 9.52 52.38 33.33 4.76 0 0 100% 0.43 -0.86

11 14.29 57.14 14.29 14.29 0 0 100% 0.29 -0.71

12 9.52 61.90 23.81 4.76 0 0 100% 0.33 -0.86

13 14.29 47.62 28.57 9.52 0 0 100% 0.43 -0.76

14 9.52 42.86 33.33 14.29 0 0 100% 0.43 -0.76

15 9.52 52.38 28.57 9.52 0 0 100% 0.38 -0.81

16 4.76 57.14 33.33 4.76 0 0 100% 0.38 -0.90 Dari hasil extent of satisfaction dan extent dissatisfacition di posisikan dalam metode kano.

0 0

1

1 0,5

1

SI

DI

2 3

4 5

6 10

8 9

11

7 12 13

14 15 16

-0,5

Attractive One Dimensional

Must Be Indefferent

Gambar 1 Diagram Atribut Model Kano

4. Rancangan Produk

(12)

Gambar 3 posisi alat bantu

Desain produk ini menggunakan sistem hidrolik pada sistem penggeraknya dengan tekanan cairan yang dapat di atur sesuai kebutuhan pengguna. Hidrolik ini digekkan olah pompa yang tenaganya didapat dari motor, dengan motor listrik yang berkekuatan 12Volt yang pasokan listrikya didapat dari accu mobil yang kuat memasok listrik pada motor listrik. Dengan perbandingan roda gigi 8/16 sehingga putaran motor listrik dapat memutar pompa hidrolik dengan ringan dan penggunaan listrik yang minimum. Pengoperasian alat bantu menggunakan saklar on dan off untuk menyalakan dan mengaktifkan pengaman. Jika tombol on ditekan maka alat bantu akan menyala dan pengaman akan terbuka, jika menekan tombol off maka pengaman akan aktif dan alat bantu akan mati. Posisi saklar penggerak alat bantu berada didalam semping pintu belakang. Saklar 3 kaki yang dan terhubung pada motor listrik. Saklar ada tiga posisi posisi pertama posisi netral berarti alat bantu tidah dapat bergerak keluar maupun masuk ke dalam mini bus. Posisi kedua adalah posisi mundur dimana saklar tuasnya mengarah ke belakang guna mengelurkan alat bantu dari dalam mini bus. Posisi ketiga adalah posisi maju untuk menggerakkan alat bantu yang telah keluar mini bus dan memasukkanya kembali kedalam mini bus. Keamanan pada alat bantu ada pada bagian lantai diberi pembatas agar pengguna kursi roda selalu berada pada posisi lurus dan berada tepat diatas lantai alat bantu.

Cara menggukan alat bantu ialah : 1. Membuka pintu bagian belakang minibus

secara maksimal.

Gambar 4 Posisi Pintu Belakang

2. Buka pengaman untuk menggunakan alat bantu. Klik saklar menjadi on.

Gambar 5 Posisi Alat Bantu Dengan Pengaman

Gambar 6 Posisi Alat Bantu Dengan Pengaman Terbuka

3. Saklar penggerak yang berfungsi mengoperasikan alat bantu diklik pada posisi keluar yang awalnya pada posisi netral. 4. Maka alat bantu akan keluar dari minibus

dengan sendirinya.

Gambar 7 Posisi Alat Bantu Keluar Dari Mobil.

5. Setelah alat bantu keluar dari minibus dan berada pada posisi sempurna maka pengguna dapat bersiap - siap untuk naik ke atas lantai guna masuk kedalam minibus.

(13)

6. Pengguna kursi roda naik ke atas lantai alat bantu.

Gambar 9 Pengguan Kursi Roda Berada Di Lantai

7. Kunci roda pada kursi roda yang telah tersedia pada setiap kursi roda.

8. Klik saklar maju untuk menggerakkan alat bantu masuk kedalam mini bus.

Gambar 10 Posisi Kursi Roda Di Dalam Mini Bus

9. Pengguna kursi roda masuk kedalam mini bus.

Gambar 11 Posisi Pengguna Kursi Roda Masuk Mini Bus

10.Klik saklar ke tengah pada posisi netral agar alat bantu tidak bergerak dari posisinya. 11.Klik saklar off untuk mematikan alat bantu

dan mengaktifkan pengaman.

Gambar 12 Posisi Pengaman diaktifkan

12.Tutup kembali pintu belakang dengan sempurna dan kunci pintu belakang dengan kunci yang tersedia.

Gambar 4.45 Posisi Pintu Tertutup

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disumpukan bahwa: 1. Alat bantu di rancang untuk membantu

pengguna kursi roda keluar masuk mini bus, melalui pintu belakang yang sistem pengoprasianya menggunakan hidrolik. 2. Pengguna kursi roda tidak lagi membutuhkan

pertolongan orang lain untuk masuk kedalam mini bus. tidak terjadi cidera pada saat keluar masuk mini bus karena diangkat untuk berpindah tempat dari kursi roda kedalam kursi mini bus.

6. Daftar Pustaka

Berger C. Blauth R. Boger D. et al., 1993, "Kano methods for understanding customer-defined quality", Hinshitsu: Journal of the Japanese Society for Quality Control.

Fitriadi, Taufiq. 2008. Perancangan Alat Bantu Jalan (Kruk) yang Praktis dan Ergonomis dengan Menggunakan Software Catia. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hurban, Glen L & Hauser, John R. 1993. Design And Marketing Of New Products. Englewood Cliffs: Prentice Hall.

Klik saya. 2009. Produk : Definisi, Klasifikasi, Dimensi Kualitas dan Tingkatan Produk.

http://jurnal- sdm.blogspot.com/2009/07/produk-definisi-klasifikasi-dimensi_30.html. diakses 3 desember 2012.

(14)

Kotler, Philip. 2003. Marketing Management ed 11. New Jersey: Pearson Education International.

Kotler & Amstrong. 2006. Prinsip Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip; Lamarto, Yohanes [Ptjm]. 1996. Prinsip pemasaran 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler & Amstrong; Alih Bahasa, Sindoro; Petinjau Bahasa, Sarwiji. 2004. Dasar – Dasar Pemasaran - Ed 9 - jil 2. Jakarta: PT indeks.

Nia, Hery, & Laila. 2012. Analisis Kualitas Pelayanan dengan Menggunakan Integrasi Importance Performance Analysis (Ipa) Dan Model Kano (Studi Kasus di PT. Perusahaan Air Minum Lyonnaise Jaya Jakarta). Teknik Industri UNDIP.

Nurhayati, Sri. 2011. Analisis Kebutuhan Proses Bisnis Menggunakan Metode Kano. Unikom.

Tjiptono. F., 1997, Prinsip-prinsip Total Quality Service, Penerbit Andi. Yogyakarta.

Tiena & ponti. 2012. Pengukuran Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode Kano dan Root Cause Analysis. Universitas Trisakti.

Sauerwein, Elmar. 1996. The Kano Model: How To Delight Your Customers. University of Innsbruck.

Suwandi, Arif. 2011. Manajemen Proyek. Pusat pengembangan bahan ajar – UMB.

Gambar

Gambar 2.4 Memposisikan Atribut  sumber CQM (
Gambar 1 Diagram Atribut Model Kano
Gambar 3 posisi alat bantu Desain produk ini menggunakan sistem
Gambar 12 Posisi Pengaman diaktifkan

Referensi

Dokumen terkait

Membuat sebuah stream socket dan koneksi ke suatu nomor port pada sebuah komputer yang memiliki alamat IP.. • Socket(String host,

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENETAPAN JALAN BEBAS HAMBATAN LINGKAR LUAR JAKARTA SEKSI W2 BAGIAN RUAS PONDOK PINANG-VETERAN DAN SEKSI E1 BAGIAN RUAS TAMAN MINI

(1) Lembaga boleh, jika difikirkan patut olehnya, menggantung pendaftaran seseorang Perancang Bandar berdaftar atau Perancang Bandar Siswazah berdaftar selama

Demikian laporan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.. Purbalingga ,

(1999) flavonoid yang terdapat pada kulit jeruk bekerja menurunkan kadar kolesterol dari dalam darah dengan menghambat kerja enzim 3-hidroksi-3-metilglutaril-koenzim

In many classes teachers are the main source for the students to obtain feedback. Indeed, teachers are very helpful when students are facing some difficulties as they are writing

Banjar Kalsel Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Gaya Kepemimpinan Serta Pelatihan Dan Pengembangan Ketenagakerjaan Terhadap Produktivitas Kerja Pengelolaan Pkbm –..

BPRS Bangka Belitung Cabang Sungailiat sebagai objek penelitian, sedangkan pokok yang dibahas yaitu terkait faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk