KONTRIBUSI LATIHAN INTERVAL TRAINING DAN LATIHAN UPHILL TERHADAP HASIL LARI 800 METER PADA ATLET PUTRI JARAK
MENENGAH SMP NEGERI 7 ATLETIK CLUB KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh :
IRSYAD MUSANNIF NASUTION 071266210073
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun dalam
wujud yang sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini banyak
mendapaykan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis
sadar bahwa manusia biasa tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tidak
terhingga kepada Yth:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta staf-stafnya.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK Unimed yang
telah memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti
perkuliahan dan juga kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu
Dekan I, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO selaku Pembantu Dekan II dan
Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu
Keolahragaan.
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga (PKO) FIK Unimed dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) FIK Unimed.
4. Bapak Drs. H. Syahbuddin Syah B, M.Kes selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. H. M. Nustan Hasibuan,
M.Kes, AIFO selaku Dosen Penguji I dan Bapak Yan Indra S.Pd, M.Pd
selaku Dosen Penguji II yang telah banyak meluangkan waktu dalam
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan
skripsi ini.
5. Seluruh civitas akademik FIK Unimed yang telah membantu penulisan dalam
6. Teristimewa kepada keluarga saya Ayahanda Junjung Nasution, dan Ibunda
Nondang Simanjuntak serta Kakak Saya Sri Iriani S.Pd dan adik-adik saya
Ikhwan Husein Nasution, Ilham Zuhdi Nasution dan Salman Alfan Sufri
Nasution yang telah memberikan dukungan moral maupun moril dan
mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan studi ini.
7. Kepada Bapak Agus Ismail S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 7 Kota
Padangsidimpuan dan Bapak Sorimuda Lubis selaku Pelatih SMP Negeri 7
Atletik Club Kota Padangsidimpuan.
8. Kepada sahabat penulis yaitu: Aswar Hamid Siregar, Taufik Mulia Hasibuan,
Rizki Palita Siregar, M. Irsan Saputra Siregar S.Pd, Bang Hotma dan untuk
semua rekan-rekan mahasiswa PKO Reguler 2007 yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis
mengikuti perkuliahan.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua
untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan prestasi olahraga
pada khususnya. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
Amin... Ya.. Rabbal ‘Alamin.
Medan, Agustus 2012
Penulis
ABSTRAK
IRSYAD MUSANNIF NASUTION. NIM 071266210073. Kontribusi Latihan Interval Training Dan Latihan Uphill Terhadap Hasil Lari 800 Meter Pada Atlet Putri Jarak Menengah SMP Negeri 7 Atletik Club Kota Padangsidimpuan Tahun 2012. Pembimbing: H. SYAHBUDDIN SYAH B
Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012
Saat melakukan lari menengah, kapasitas volume oksigen maksimal di dalam paru-paru (VO2Maks) atlet sangat berperan agar tidak mengalami kelelahan yang berlebihan yang disebabkan rendahnya kapasitas volume oksigen maksimal di dalam paru-paru atlet.
Bentuk tes yang dilakukan untuk daya tahan cardiorespiratory adalah tes lari selama 15 menit dan tes yang digunakan untuk kecepatan adalah tes lari 30 meter. untuk menemukan informasi-informasi penting tentang kontribusi latihan interval training dan latihan uphill terhadap hasil lari 800 meter pada atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club Kota Padangsidimpuan Tahun 2012. Dengan didapatnya informasi tersebut, maka diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik para pelatih, guru penjas, pemerhati olahraga maupun insan yang membacanya.
Penelitian ini di adakan di lapangan stadion H. M Nurdin Nasution dan bukit Simarsayang yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juni sampai dengan 8 Agustus 2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan jumlah sampel 6 orang dari jumlah populasi 6 orang yang ditentukan dengan teknik total sampel. Selanjutnya diberikan dua bentuk latihan yaitu interval training dan latihan uphill. Selanjutnya untuk memperoleh hasil daya tahan cardiorespiratory, kecepatan dan hasil lari 800 meter, maka dilakukan tes lari selama 15 menit, tes lari 30 meter tes lari 800 meter. Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas maupun terikat, maka digunakan perhitungan statistik uji normalitas, uji F/Homogenitas dan uji Keberartian Regresi.
Analisis pertama yaitu, latihan interval training memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil lari 800 meter pada atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club Kota Padangsidimpuan, F hitung 23,55 dan F tabel 7,71 maka Fo > Ft. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yaitu Ho ditolak dan Ha diterima, maka
dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa “Terdapat kontribusi yang signifikan dari
latihan interval training terhadap hasil lari 800 meter pada atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club Kota Padangsidimpuan Tahun 2012”. Analisis hipotesis kedua yaitu, latihan uphill memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil lari 800 meter pada atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club Kota Padangsidimpuan, F hitung 12,78 dan Ftabel 7,71 maka Fo > Ft. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yaitu Ho ditolak dan Ha diterima, maka dalam penelitian ini
terhadap hasil lari 800 meter pada atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club Kota Padangsidimpuan Tahun 2012”. Analisis hipotesis ketiga yaitu, latihan interval training dan uphill memberikan kontribusi secara bersama-sama terhadap hasil lari 800 meter pada atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club Kota Padangsidimpuan Tahun 2012, Fhitung 8,37 dan Ftabel 0,811 yaitu berarti Fhitung > Ftabel dengan kontibusi 92%. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka
penelitian ini menyimpulkan bahwa “terdapat kontribusi secara bersama-sama dari latihan interval training dan latihan uphill terhadap hasil lari 800 meter pada atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club Kota Padangsidimpuan Tahun 2012”.
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah ... 9
2.1. Hakikat Latihan Interval Training ... 20
2.2. Hakikat Latihan Uphill ... 22
B. Kerangka Berpikir ... 22
C. Hipotesis ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 26
B. Populasi dan Sampel ... 26
C. Metode Penelitian ... 27
D. Desain Penelitian ... 28
F. Tehnik Analisis Data ... 33
G. Hipotesis Statistik ... 35
BAB IV LANDASAN TEORITIS
... 37
A. Deskripsi Data Penelitian ... 37
B. Pengujian Hipotesis ... 39
C. Hasil Penelitian ... 40
D. Pembahasan Hasil Penelitian... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
...
44A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 46
DAFTAR TABEL
6. Catatan waktu lari 800 meter putri peringkat I POPDASU Tahun 2010 ... 9
7. Bentuk desain penelitian pre-test dan post test ... 28
8. Data pre-test daya tahan cardiorespiratory, kecepatan dan hasil lari 800 meter ... 37
9. Data pre-test daya tahan cardiorespiratory, kecepatan dan hasil lari 800 meter ... 38
10.Gambaran data variabel interval training ... 40
11.Gambaran data variabel uphill ... 41
12.Gambaran data variabel lari 800 meter ... 41
13.Daftar nama atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club kota padangsidimpuan tahun 2012 ... 47
14.Daftar even yang pernah di ikuti lari 800 meter atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club kota Padangsidimpuan ... 47
15.Data pre-test daya tahan cardiorespiratory, kecepatan dan hasil lari 800 meter ... 54
16. Data post-test daya tahan cardiorespiratory, kecepatan dan hasil lari 800 meter ... 55
17.Regresi sederhana x atas y skor daya tahan cardiorespiratory terhadap Hasil tes lari 800 meter ... 56
18.Pengulangan terhadap X ... 57
19.Analisis untuk uji kelinieran dan keberartian regresi ... 58
21.Pengulangan terhadap X ... 61
22.Analisis untuk uji kelinieran dan uji keberartian regresi ... 62
23.Regresi sederhana Y atas X1 dan X2 skor daya tahan
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
1. Start berdiri ... 15
2. Teknik lari jarak menengah ... 16
3. Sikap saat memasuki finish ... 17
4. Skema system tangga ... 19
5. Latihan uphill ... 22
6. Stadion H. M. Nurdin Nasution ... 67
7. Peneliti sedang melakukan pengarahan ... 67
8. Sampel sedang melakukan warming up ... 68
9. Latihan uphill ... 69
10.Latihan interval training ... 69
11.Tes lari 30 meter... 70
12.Tes lari 15 menit/ test balke ... 70
13.Lari 800 meter ... 71
14.Sampel sedang tes lari 800 meter ... 72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Hal
1. Data atlet ... 47
2. Program latihan ... 48
3. Data pre-test daya tahan cardiorespiratory, kecepatan dan hasil lari
800 meter atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club
Kota Padangsidimpuan Tahun 2012 ... 54
4. Data post-test daya tahan cardiorespiratory, kecepatan dan hasil lari
800 meter atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club
Kota Padangsidimpuan Tahun 2012 ... 55
5. Kontribusi latihan interval training terhadap hasil lari 800 meter ... 56
6. Kontribusi latihan uphill terhadap hasil lari 800 meter ... 60
7. Kontribusi bersama latihan interval training dan latihan uphill
terhadap hasil lari 800 meter ... 64
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima
dan dapat digemari masyarakat, gejala ini terjadi karena atletik merupakan
olahraga yang dapat di ukur sehingga dalam pelaksanaan pertandingan atau
perlombaan kita langsung tahu hasil dari capaian olahraga yang kita lakukan
tersebut apakah kita dapat memecahkan waktu atau jarak. Atletik merupakan
cabang olahraga yang banyak mempertandingkan berbagai jenis perlombaan.
Jenis-jenis perlombaan tersebut meliputi lari, lompat, lempar dan jalan.
Kemudian jenis perlombaan tersebut dibagi menjadi beberapa nomor, yaitu:1)
Nomor lari: a) lari jarak pendek 100m, 200m, 400m, b) lari gawang 100 m
gawang, 110 m gawang, 400 m gawang, c) lari jarak menengah 800 m, 1.500 m,
3.000 m st. Chase, c) lari jarak jauh 5.000m, 10.000m, marathon 42.195 m dan
estafet 4x100 dan 4x400 2) Nomor lompat: lompat jauh, lompat tinggi, lompat
jangkit dan lompat galah 3) Nomor lempar: lempar lembing, lempar cakram, tolak
peluru dan lontar martil 4) Nomor jalan; 10000m dan 20000 m . Sehingga cabang
olahraga “atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga (mother of sport)” (Aip
Syarifuddin :1992)
Di Indonesia atletik sudah dikenal sejak jaman penjajahan Belanda, tercatat
pada tahun 1930, pemerintah Hindia Belanda memasukkan atletik sebagai salah
satu mata pelajaran di sekolah-sekolah. Di masyarakat sendiri belum dikenal
secara luas ketika itu.
2
Perkembangan atletik di Indonesia yang sangat cepat membuat para peminpin
kita untuk membuat suatu wadah bagi para atlet atletik. Sehingga pada tanggal 3
september 1990 muncullah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau yang dikenal
PASI.
Prestasi atletik Indonesia di tingkat dunia belum terlalu menonjol, hal ini di
buktikan belum adanya medali emas yang diperoleh di even tingkat dunia. Namun
untuk tingkat asia dan asia tenggara Indonesia sudah bisa berbicara sebab berbagai
medali di tingkat even tersebut sudah berhasil diperoleh. Dengan hasil tersebut
kita tidak boleh terlepas dari hasil kerjasama antara pengurus dan pelatih yang
gigih membina atlet dalam berlatih, mulai dari pengurus tingkat pusat, daerah
hingga cabang dan klub-klub di kabupaten ataupun kota.
Dalam usaha mencapai prestasi yang baik dalam olahraga atletik, atlet
ditekankan agar mempunyai kondisi fisik yang baik. Tanpa adanya kondisi fisik
yang baik dari seorang atlet berarti akan sulit menjalankan program latihan
dengan baik dan akhirnya prestasi akan sulit dicapai. Berbagai upaya melalui
latihan fisik telah dikembangkan oleh banyak ahli fisiologi dan pelatih seperti
latihan kekuatan, latihan kecepatan, latihan daya tahan dan latihan kelenturan.
Pembinaan kondisi fisik merupakan hal yang harus ditekankan pada cabang
olahraga atletik karena merupakan unsur yang paling dominan di dalam olahraga
tersebut. Sebagai contoh untuk melakukan lari 800 meter dibutuhkan daya dahan
dan kecepatan sehingga kecepatan dapat dipertahankan hingga finish. Semakin
tinggi daya tahan dan kecepatan saat melakukan lari 800 meter maka semakin
3
Terkait dari hal di atas, cabang olahraga atletik merupakan olahraga yang
sangat memerlukan kondisi fisik yang baik dan maksimal bertujuan
mengembangkan kemampuan fisik, fsikis secara menyeluruh. Seperti dikatakan
Harsono (1988:153) bahwa “ kondisi atlet memegang peran yang sangat penting
dalam program latihannya. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan
dengan baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani
dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga demikian memungkinkan
pemain untuk mencapai prestasi yang lebih baik”. M. Sajoto (1988:57) bahwa,
“kondisi fisik merupakan salah satu prasyarat yang sangat penting dalam usaha
meningkatkan prestasi, bahkan dapat dikatakan sebagai landasan titik tolak suatu
awalan olahraga prestasi”.
Dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik ini merupakan modal dasar untuk
mencapai hasil yang optimal, tanpa adanya faktor-faktor tersebut tidak tercapai
setelah sesuatu masa latihan kondisi fisik tertentu, maka hal ini berarti bahwa
perencanaan dan sistematik latihan kurang sempurna.
Dalam atletik, ada beberapa komponen kondisi fisik yang terlihat dalam
bentuk aktifitas gerak dalam pertandingan dan perlombaan atletik. Dan dalam
melakukan lari 800 meter juga membutuhkan kondisi fisik untuk mendukung hasil
lari 800 meter yang baik dan cepat. Harsono (1988:153-231) mengemukakan
bahwa “komponen Kondisi fisik terdiri dari:
4
g. Kelentukan (flexibility) h. Ketepatan
i. Waktu reaksi (reaction time) j. Koordinasi.
Dari 10 komponen fisik tersebut, dua merupakan komponen fisik yang sangat
diperlukan dalam lari jarak menengah khususnya lari 800 meter yaitu daya tahan
dan kecepatan.
Didalam melakukan lari jarak menengah, kapasitas volume oksigen maksimal
didalam paru-paru (VO2Max) atlet sangat berperan agar tidak mengalami
kelelahan yang berlebihan yang disebabkan rendahnya kapasitas volume oksigen
maksimal didalam paru-paru atlet.
Sajoto mengemukakan bahwa: “daya tahan dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Daya tahan otot setempat (local endurance) adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan suatu kelompok ototnya untuk berkontraksi secara terus-menerus dalam waktu relatif lama, dengan beban tertentu.
2. Daya tahan jantung (cardiorespiratory endurance) adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, pernapasan dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien dalam menjalankan kerja terus-menerus”.
Tinggi rendahnya daya tahan juga mempengaruhi kecepatan hasil lari 800
meter, karena semakin tinggi daya tahan atlet pada saat melakukan lari 800 meter
maka semakin tinggi pula atlet mempertahankan kecepatan laju larinya tersebut.
Sehingga di dalam lari 800 meter daya tahan dan kecepatan merupakan unsur
yang sangat di utamakan.
SMP Negeri 7 Atletik Club sudah berdiri sejak tahun 2002 yang beralamat di
jalan Raya Angkola Julu Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota
5
menjadi atlet yang handal dan atlet-atlet muda ini merupakan siswa dari SMP
Negeri 7 Padangsidimpuan dan alumni atau tamatan dari sekolah tersebut. SMP
Negeri 7 Atletik Club latihan 4 kali seminggu yaitu senin, rabu, jum’at dan sabtu
pada sore hari pukul 16.00 – 18.00 Wib yang bertepatan di lapangan SMP Negeri
7 Kota Padangsidimpuan dan dilatih oleh Sorimuda Lubis dan Jayanto.
SMP Negeri 7 Atletik Club adalah klub Atletik yang selalu mempersiapkan
atlet melalui latihan yang sistematis yang dilaksanakan jauh-jauh hari dari even
perlombaan yang akan diikuti. Banyak atlet daerah dan kabupaten sudah
diciptakan oleh club tersebut dan tidak mengherankan apabila ada even daerah
(POPDASU, PORWILDASU dan PORPROVSU) kontingen kota
Padangsidimpuan selalu diperkuat oleh atlet dari club tersebut.
Menurut pengamatan pelatih melalui evaluasi, baik dari hasil pertandingan
PORWILDASU 2010 wilayah 4 dan POPDASU 2010 maupun dari hasil tes yang
sudah dilakukan dalam persiapan even-even yang akan datang, atlet lari 800 meter
putri SMP Negeri 7 Atletik Club selalu mengalami kelelahan pada 400 meter
terakhir sampai finish. Pelatih mengatakan saat menempuh jarak 200 meter dan
400 meter daya tahan dan kecepatan masih stabil, tapi setelah melewati 400 meter
sampai menuju finish daya tahan dan kecepatannya jauh menurun dibandingkan
pada saat menempuh jarak 200 meter dan 400 meter.
Dan menurut hasil wawancara dengan atlet pada hari Selasa, 6 Desember
2011, pukul 15.30 Wib bertepat di Stadion H. M Nurdin Nasution mengatakan,
bahwa mereka mengalami kelelahan pada otot tungkai sehingga mereka merasa
6
saat menempuh 400 meter terakhir sampai finish. Dalam perlombaan istilah
second wind juga sering dialami oleh atlet.
Harsono (1988:128) mengemukakan “second wind adalah sebagai berikut:
pada waktu melakukan latihan yang berat seperti lari jauh atau mendayung sering kali timbul perasasan sesak nafas. Akan tetapi apabila latihan itu diteruskan, rasa tidak enak ini akan menghilang dan akan berganti dengan rasa lega, ringan dan bebas. Perasaan demikian menandakan bahwa second wind telah datang”.
Gejala-gejala yang mendahului datangnya secod wind ini sangat ragam.
Misalnya, raut muka yang menggambarkan rasa cemas dan takut, frekuensi
pernapasan yang menjadi cepat dan dangkal, denyut nadi yang semakin cepat dan
tidak teratur, kepala pusing, dada sesak, kadang-kadang timbul sakit-sakit pada
otot, akan tetapi yang paling jelas adalah perasaan kehabisan napas.
Pelatih sangat mengharapkan ketika atlet yang mengalami kelelahan pada otot
tungkai setelah berlari 400 meter itu adalah second wind sehingga 200 meter
terakhir kecepatan atlet kembali normal atau semakin cepat sampai finish. Tetapi
harapan ini tidak dicapai atlet pelari 800 meter tersebut. Bahkan, kecepatan atlet
semakin menurun sampai finish.
Dari masalah ini pelatih menyimpulkan bahwa daya tahan cardiorespiratory
dan kecepatan dalam lari 800 meter masih kurang bagus sehingga atletnya
mengalami kelelahan yang menyebabkan penurunan kecepatan pada 400 meter
terakhir sampai ke finish.
Mencermati hal tersebut untuk membantu pelatih menyelesaikan masalah ini
perlu kiranya diadakan suatu penelitian yang berkenaan dengan peningkatan
prestasi atlet SMP Negeri 7 Atletik Club, khususnya peningkatan daya tahan
7
Mengingat daya tahan cardiorespiratory dan kecepatan sangat berperan
penting dalam lari jarak menengah, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian tentang “Kontribusi secara bersama-sama dari latihan interval training
dan latihan uphill terhadap hasil lari 800 meter pada atlet putri jarak menengah
SMP Negeri 7 atletik club Kota Padangsidimpuan Tahun 2012”.
Tabel 1: Daftar lari 15 menit/Tes Balke Putri
SMP Negeri 7 Atletik Club kota Padangsidimpuan Tahun 2012 Nama atlet Tinggi
Tabel 2. : Norma Lari 15 Menit Tes Balke Untuk Putri Menurut Harsuki (2003:344)
8
Tabel 3 : Tes Lari 30 Meter Putri
SMP Negeri 7 Atletik Club kota Padangsidimpuan Tahun 2012 Nama/atlet Hasil (detik) Keterangan
Annis Mardiyah 5.03 S
Tabel 4. Norma Lari 30 Meter Harsuki (2003:330)
Tabel 5. Hasil Lari 800 Meter
9
Tabel 6 : Catatan Waktu Lari 800 Meter Putri Peringkat I POPDASU Tahun 2010
Nama Atlet Test Lari 800 Meter (menit)
Febi Afrina Siregar 02.31.92
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti
dapat diidentifikasi sebagai berikut: faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi
hasil lari 800 meter? Bagaimana cara meningkatkan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi hasil lari 800 meter? Bentuk latihan apakah yang digunakan untuk
meningkatkan hasil lari 800 meter? Apakah latihan daya tahan cardiorespiratory
dapat meningkatkan hasil lari 800 meter? Bila seandainya dapat, latihan manakah
yang sesuai dalam peningkatan lari 800 meter? Apakah latihan kecepatan dapat
meningkatkan hasil lari 800 meter? Bila seandainya dapat, latihan manakah yang
sesuai dalam peningkatan lari 800 meter? Apakah latihan interval training dapat
meningkatkan hasil lari 800 meter? Apakah latihan uphill dapat meningkatkan
hasil lari 800 meter? Seberapa besar kontribusi latihan interval training dan
latihan uphill terhadap hasil lari 800 meter?.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan masalah yang akan diteliti, maka dari latar belakang
masalah dan identifikasi masalah peneliti membatasi masalah yaitu: kontribusi
latihan interval training dan latihan uphill terhadap hasil lari 800 meter putri atlet
lari jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club kota Padangsidimpuan Tahun
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu:
1. Apakah terdapat kontribusi latihan interval training terhadap hasil lari 800
meter putri atlet lari jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club kota
Padangsidimpuan tahun 2012?
2. Apakah terdapat kontribusi latihan uphill terhadap hasil lari 800 meter putri
atlet lari jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club kota Padangsidimpuan
tahun 2012?
3. Apakah terdapat kontribusi latihan interval training dan latihan uphill
terhadap hasil lari 800 meter putri atlet lari jarak menengah SMP Negeri 7
atletik club kota Padangsidimpuan tahun 2012?
E. Tujuan Penelitian
Untuk menentukan tujuan penelitian yang sangat mendasar sehingga kegiatan
penelitian yang akan dilakukan lebih terarah dan memberikan gambaran penelitian
yang akan dilakukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi latihan interval training
terhadap hasil lari 800 meter putri atlet lari jarak menengah SMP Negeri 7
atletik club kota Padangsidimpuan tahun 2012.
2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi latihan uphill terhadap hasil lari
800 meter putri atlet lari jarak menengah SMP Negeri 7 atletik club kota
11
3. Untuk mengetahui kontribusi latihan interval training dan latihan uphill
terhadap hasil lari 800 meter putri atlet lari jarak menengah SMP Negeri 7
Atletik Club Kota Padangsidimpuan Tahun 2012.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi para pembina dan pelatih diharapkan bermanfaat sebagai dasar untuk
meyakinkan bahwa latihan interval training dan latihan uphill dapat
meningkatkan hasil lari 800 meter.
2. Untuk para pembina dan pelatih atletik sebagai rancangan untuk menyusun
program latihan atletik khususnya pada atlet lari jarak menengah SMP Negeri
7 Atletik Club.
3. Sebagai masukan yang berarti bagi atlet, pelatih, pembina serta pemerhati
olahraga atletik khususnya meningkatkan lari 800 meter.
4. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan cabang olahraga atletik bagi
mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.
5. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian dalam menyusun Karya
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian,
maka peneliti mengambil kesimpulansebagai berikut:
1. Terdapat kontribusi yang signifikan dari hasil latihan interval training
terhadap hasil lari 800 meter atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7
Atletik Club Kota Padangsidimpuan Tahun 2012.
2. Terdapat kontribusi yang signifikan dari hasil latihan uphill terhadap hasil
lari 800 meter atlet putri jarak menengah SMP Negeri 7 Atletik Club Kota
Padangsidimpuan Tahun 2012.
3. Terdapat kontribusi yang signifikan secara bersama-sama dari latihan
interval training dan latihan uphill terhadap hasil lari 800 meter atlet putri
jarak menengah SMP Negeri 7 Atletik Club Kota Padangsidimpuan
Tahun 2012.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Dalam upaya pengembangan kemampuan atlet, kepada pelatih SMP
Negeri 7 Atletik club Kota Padangsidimpuan agar memperhatikan bentuk
latihan yang sesuai dengan tujuan yang dicapai.
2. Untuk peningkatan prestasi atlet SMP Negeri 7 Atletik Club Kota
Padangsidimpuan, agar membuat program latihan sesuai dengan
kemampuan atlet.
45
3. Kepada para pembaca, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan
46
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita. (1992). Olahraga Pilihan Atletik, Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian : Jakarta, Rineka Cipta.
Bompa, Tudor O. (1994). Theory and Methodologi of Training. Debugue
Kendall/Hun. Publising Company.
Gery A, Carr. (2000). Atletik Untuk Sekolah. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Harsono.(1988). Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. CV.
Tambak Kusuma Jakarta.
Harsuki. (2005). Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Pakar. Jakarta,
gembira.
Sajoto, Mochammad. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.
Jakarta.
Sudjana (1992). Metode Stastistik. Bandung Tarsiro.
Suryabrata, Sunardi (2005), Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Suyono, (2001), Ketentuan/Peraturan Perlombaan Atletik 2002-2003, staf
sekretariat IAAF – RCD, Jakarta.
Syarifuddin, (2002), Atletik, Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan, Jakarta.
Thenawijaya, MT. (1982). Dasar-dasar Biokimia, Erlangga Jakarta.
Tim Penyusun. (2004). Pedoman Penulisan Skripsi Fik unimed, Universitas