• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GEREJA DAME TERHADAP PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN DI TARUTUNG (1866-1964).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GEREJA DAME TERHADAP PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN DI TARUTUNG (1866-1964)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GEREJA DAME TERHADAP PERKEMBANGAN

AGAMA KRISTEN PROTESTAN DI TARUTUNG

(1864-1966)

OLEH:

MEI STEPHANIE SIAHAAN NIM. 309 121 044

Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

▸ Baca selengkapnya: kd agama kristen protestan kelas 2 semester 1

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Mei Stephanie Siahaan, NIM : 309 121 044, Pengaruh Gereja Dame Terhadap Perkembangan Agama Kristen Protestan di Tarutung (1866-1964). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah program studi S1, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Tarutung merupakan Ibukota dari Kabupaten Tapanuli Utara, yang merupakan bagian dari Pemerintahan Daerah Tingkat II Sumatera Utara. Kota yang memiliki luas wilayah sebesar 107,2068 km2 ini merupakan tempat Nommensen melakukan penginjilan untuk pertama kalinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Gereja Dame serta pengaruhnya terhadap perkembangan agama Kristen Protestan di kota Tarutung. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka peneliti menggunakan metode Heuristik dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa

karena kasih setianya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan dengan judul “ Pengaruh Gereja Dame Terhadap

Perkembangan Agama Kristen Protestan di Tarutung (1864-1966).”

Sebelumnya penulis ingin mengucapakan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Ayahanda (Alm. A. Siahaan) yang telah memberikan dorongan

yang begitu besar bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Ibunda tercinta (P.

Situmorang) yang selalu setia mendorong, mendidik, menasehati dan membantu

penulis dengan sabar dalam segala hal. Dan melalui ini, saya ingin menyampaikan

pesan pada ibu saya, “Mami, aku akan berusaha sekuat mungkin untuk

membahagiakan Mami sebagai pengganti Papi yang udah lebih dulu pergi dari

kita. Semoga Mami tetap panjang umur dan bisa melihat kami bertiga hingga

menjadi sukses nanti.”

Kepada kedua adik saya, Setia Lestari (Utet) dan Daniel Ben Gurion (Iben)

terima kasih sudah menjadi adik-adik yang baik dan patuh pada Kakak dan orang

tua kita. Semangat ya adik-adikku, Kakak sangat menyayangi kalian berdua.

Dalam melaksanakan penelitian ini maupun dalam menyelesaikan skripsi ini

penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada

(6)

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Restu M.S, selaku Dekan dan seluruh citivas akademik

Fakultas Ilmu Sosial UNIMED

3. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku dosen pembimbing skripsi penulis

yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan

pemikiran dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku dosen penasehat akademik yang

telah banyak memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan Sejarah.

5. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku dosen penguji skripsi penulis yang

telah banyak memberikan saran, kritik, dan masukan yang membangun

pengetahuan dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

6. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku pembanding bebas yang sudah

banyak juga memberikan masukan dan saran bagi penulis agar penulisan

skripsi ini baik dan selesai dengan nilai yang bagus.

7. Kepada seluruh dosen yang pernah mendidik saya dari semester awal

hingga akhir.

8. Kepada seluruh sanak saudara yang telah banyak memberikan bantuan

(7)

9. Kepada Pendeta Tumpal Sinaga, S.th., Bapak Sintua Hutahaean dan

Opung Lumbantobing yang selalu memberikan bantuan dan dukungan

kepada penulis disaat penelitian dan memudahkan penelitian penulis.

10.Kepada sahabat baik saya Nella Karunia, selama ini kita udah

mengalami banyak hal di dalam dan di luar perkuliahan bersama-sama.

Meskipun aku sering gak bisa membantumu saat penelitian, tapi aku gak

pernah lupa mendoakanmu agar diberi kelancaran dalam menyelesaikan

tahap akhir kuliah kita ini.

11.Kepada sahabat-sahabat setiaku sejak SMA yang tergabung dalam Grup

“Lallo” yaitu Martina Tobing, Yohanna Manalu, Emmy Hutagalung,

dan Ervina Tobing, semoga kalian bisa menyelesaikan perkuliahan

dengan lancar di kampus masing-masing, dan aku doakan supaya kalian

akan mendapatkan pekerjaan yang bagus ke depannya.

12.Kepada teman-teman terbaikku selama semester awal hingga akhir

yaitu: Dian Lestiani, Ervina Sinaga, Hotnida Purba dan Monalisa

Limbong, semoga kalian juga bisa segera lulus dan mendapatkan

pekerjaan yang baik nantinya.

13.Khususnya untuk teman-teman seperjuangan yang terkumpul dalam

grup “Pasukan Anti Huru-Hara (AHH)” yaitu kelas B/Reguler 2009, aku

ucapkan terima kasih banyak atas kebersamaan yang sudah kita lalui

bersama-sama dalam waktu 4 tahun ini. Untuk Komting terbaik kelas

kami Arief S. Ginting, makasih banyak pak Komting atas kebaikanmu

(8)

sekretaris kelas kami Felira Anisa, terima kasih karena telah berjuang

bersama-sama denganku dalam masa-masa menyusun skripsi akhir ini.

Aku yakin kamu pasti akan berhasil nanti, semangat Fel! Buat Itokku

Fhatar Siahaan, terima kasih atas bantuanmu selama perkuliahan dimulai

sampai berakhir ya. Semangat terus ya tok! Untuk temanku Nurhayati

Siagian , aku masih ingat pesanmu waktu itu, kalau kehilangan orang tua

bukan berarti akhir dari segalanya. Ayo kita sama-sama buktikan kalau

kita bisa menjadi orang sukses di kemudian hari, ne! Fighting Nur!

Untuk teman-teman curhatku mulai dari masalah yang serius hingga

terkonyol sekalipun, yaitu : Abdul Rahman (Bdoel) juga Sunerdianto

Sitanggang(Sunenk), kalian adalah dua orang yang selalu mengerti

tentang pemikiranku dan mendukungku untuk terus bersemangat.

Semoga kalian juga berhasil memperoleh impian kalian. Semangat

Bdoel! Semangat Sunenk! Kepada Ramot Situmorang(Amot), Duem

Turnip, Hery Hutagalung (Admin AHH yang tak terdengar lagi

kabarnya sampai sekarang), Fandi Ahmad (Gomek), Rio

Capriyogi(Cap), Okaria Sonata Silalahi (Bu Gondrong yang gak pernah

kehabisan bahan untuk melawak sekaligus fans fanatik Avril Lavigne),

Nico Fernando, Mora Munthe (si ahli debat yang kukagumi), Jefri

Girsang, Milla Dilla Jayanti, Fitrianingsih, Gunawan Wibisono, Anri

Ramelan, Yudhis Febriansah, Rahmad, Melda Napitupulu, Robintang

Situmorang, Andikho Jerohdi, Warzukni, Hendri Sinurat, Timawati,

(9)

pernah berselisih paham, namun semuanya itu menjadi pengalaman

berharga yang membuat kita menjadi lebih dewasa sekarang. Aku hanya

bisa mendoakan kalian supaya bisa menjadi orang sukses di kemudian

hari. Dan meskipun kita akan berpisah, tapi aku harap tali kekeluargaan

kita tidak akan terputus.

14.Kepada teman-teman seangkatanku mulai dari kelas A Reguler, A/B

Ekstensi, kakak serta adik stambuk yang telah banyak membantu.

15.Kepada Bang Ramadhan yang selalu siap membantu dan memberikan

nasihat bagiku, semoga cepat nikah ya Bang! Hehehe…

16.And last but not least, untuk si Lapukku tersayang yang selalu ada

menemaniku di saat senang maupun sedih, dan menjadi teman yang

saling berbagi satu sama lain, terima kasih banyak atas kebaikanmu

selama ini. Semoga kamu bisa cepat menyelesaikan kuliahmu dan

mendapatkan pekerjaan terbaik seperti yang kamu inginkan selama ini.

Skripsi ini bisa terselesaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak. Dan

kepada teman-teman dan pihak yang tidak bisa sebutkan satu-persatu, saya

ucapkan terima kasih. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga

skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan, Juni 2013

(10)

DAFTAR ISI

2. Daftar Informan yang Diwawancara ... 78

3. Pedoman wawancara ... . 79

4. Foto-foto Penelitian... 80

(11)

B. Kerangka berpikir ... . 15

A. Keadaan geografis Tarutung ... 23

B. Konteks kehidupan suku Batak sebelumInjil masuk ke tanah Batak ... 26

C. Masuknya Agama Kristen Protestan ke Tarutung ... 28

D. Perkembangan Gereja Dame di Tarutung ... 33

1. Sejarah berdirinya Gereja Dame ... . 33

2. Perkembangan Gereja Dame pada masa penginjilan Nommensen . 38 3. Jabatan-jabatan dalam Gereja ... 41

E. Rentang waktu perkembangan agama Kristen Protestan di Tarutung . 48 1. Masa Kolonial Belanda (1861-1942) ... 48

2. Masa Pendudukan Jepang (1942-1945) ... 53

3. Masa Orde Lama (1945-1966) ... 56

F. Garis waktu perkembangan agama Kristen Protestan dan HKBP di Tarutung dan sekitarnya ... 58

V. Penutup ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran... 74

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu bukti yang menunjukan bahwa penginjilan berhasil dilakukan di

suatu daerah adalah berdirinya gereja dan banyaknya pengikut ajaran agama

Kristen Protestan sebagai buah dari penginjilan tersebut. Ketika zending protestan

mulai datang ke Tarutung, maka di wilayah ini terjadi transformasi religi.

Masyarakat Batak yang semula menganut agama suku kemudian beralih dan

menganut agama Kristen Protestan yang dibawa oleh para zending dari luar.

Menurut Van den End (2012:7):

“Di wilayah Indonesia terdapat sejumlah besar gereja-gereja. Masing-masing gereja itu mempunyai sejarah sendiri.sejarah masing-masing gereja itu berbeda-beda karena faktor-faktor seperti : panggilan yang menjadi mula sebab timbulnya gereja itu berbeda-beda coraknya dan begitu pula halnya dengan faktor-faktor dari dalam yang ikut menentukan corak jawaban yang diberikan oleh gereja yang bersangkutan. Tetapi dalam sejarah gereja-gereja itu terdapat pula unsur-unsur bersama.”

Menurut Nainggolan (2012:184-185): “Alasan datangnya misi ke Tanah Batak

ada dua. Pertama, alasan politik.Sir Thomas Stamford Raffles, yang pada waktu

itu menjabat sebagai Gubernur General, meminta dengan sangat supaya misi

Kristen bekerja di antara orang Batak. Beberapa sumber mengatakan bahwa misi

ini merupakan usaha Raffles untuk membagi dua kekuatan besar Islam, yaitu

Aceh di sebelah utara tanah Batak dan Minangkabau di sebelah selatan. Hal ini

tentu sesuai dengan politik penjajahan devide et impera. Alasan kedua yaitu

(13)

Menurut Simanjuntak, B.A (2012:137) :

“Setelah pengaruh VOC mulai tenggelam pada tahun 1799, pemerintah Belanda mulai memperbolehkan penyebaran agama dengan lebih leluasa.Orang Kristen aliran Lutheran dari Jerman yang lebih toleran dan tidak memaksa pemeluknya untuk mempelajari agama Kristen dengan sedemikian dalam, mulai memanfaatkan perizinan tersebut untuk mulai menyebarkan agama di antara orang Batak di Sumatera pada tahun 1861.Misionaris Kristen Belanda dari aliran Rheinish juga menyebarkan agama di Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.”

Pada masa kolonial Belanda, para zending berhasil menyebarkan agama

Kristen Protestan di Tanah Batak. Buah dari keberhasilan Zending Protestan ini

adalah dengan berdirinya gereja di Tanah Batak, tepatnya di daerah Saitnihuta,

Tarutung yang menjadi awal tumbuh dan berkembangnya jemaat-jemaat Kristen

yang dibimbing oleh Nommensen. Gereja Dame Saitnihuta merupakan gereja

yang berdiri di Rura Silindung melalui buah pelayanan ompu Pdt.Dr.I.L.

Nommensen yang datang dari Eropa ke tanah Batak.

Menurut Kozok (2009:1) :

“Ludwig Ingwer Nommensen adalah seorang tokoh yang oleh sebagian orang Batak tidak hanya dihormati atas jasanya menyebarkan agama Kristen di Tanah Batak, tetapi bahkan dianggap sebagai rasul atau apostel Batak”.

Kehadiran Nommensen pada awalnya di Saitnihuta menghadapi berbagai

tantangan dari penduduk setempat, begitu kuat penolakan akan kehadiran

Nommensen pada waktu itu. Cikal bakal berdirinya Gereja Dame adalah berkat

pelayanan dan prakarsa Nommensen mendirikan komunitas perkampungan huta

Dame pada tanggal 20 Mei 1864 di Saitnihuta Ompusumurung. Selanjutnya pada

tanggal 29 Mei 1864, Nommensen melaksanakan kebaktian perdana di godung

Hutadame, dan hari itulah yang dijadikan sebagai tanggal berdirinya Huria Dame

(14)

Pada masa pendudukan Jepang, kegiatan keagamaan di Tarutung mendapat

pengawasan yang cukup ketat oleh pemerintah Jepang.Karena Belanda

mengalami kekalahan, otomatis para zendeling pun ditarik mundur dari Tanah

Batak sehingga pengembangan agama Kristen Protestan mengalami cukup banyak

hambatan pada masa itu. Namun, penderitaan yang dialami oleh jemaat Kristen di

Tarutung berakhir saat kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan oleh

Soekarno-Hatta. Pada masa ini pengembangan agama Kristen Protestan kembali

dijalankan oleh para misionaris serta masyarakat Batak yang sudah menjadi

jemaat gereja.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dapat diidentifikasikan adalah:

1. Tujuan kedatangan misi zending Kristen Protestan ke Tarutung.

2. Kegagalan para zending sebelum Nommensen dalam menyebarkan agama

Kristen Protestan di Tarutung.

3. Peranan Nommensen dalam menyebarkan agama Kristen Protestan di

Tarutung.

4. Gereja Dame sebagai titik awal lahirnya kekristenan di Tarutung.

5. Pengaruh Gereja Dame terhadap pengembangan agama Kristen Protestan

(15)

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka penulis membatasi

permasalahan pada :

1. Bagaimana latar belakang masuknya agama Kristen Protestan di

Tarutung?

2. Bagaimana pengaruh Gereja Dame terhadap pengembangan agama

Kristen Protestan di Tarutung?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah maka penulis merumuskan masalah : “Pengaruh

Gereja Dame terhadap Pengembangan Agama Kristen Protestan di Tarutung

(1864-1966).”

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk memahami latar belakang masuknya ajaran Kristen di Tarutung.

2. Untuk mengetahui perkembangan Gereja Dame serta pengaruhnya

terhadap penyebaran agama Kristen Protestan di Tarutung.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan akan memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Memberikan gambaran tentang sejarah dan pengaruh Gereja Dame

(16)

2. Sebagai bahan informasi kepada akademisi, pemerintahan maupun

masyarakat umum tentang sejarah dan pengaruh Gereja Dame terhadap

pengembangan Agama Kristen Protestan di Tarutung

3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan secara umum dan

UNIMED secara khusus

4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang relevan

(17)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

• Perkembangan agama Kristen Protestan setelah Injil masuk ke

daerah Tarutung sangat cepat, tepat dan bermanfaat. Proses

pertumbuhan agama ini sudah berlangsung lebih dari seratus tahun

dan masih akan terus berkembang dengan pesat.

• Pada awalnya, orang-orang Batak yang telah menerima ajaran

agama Kristen Protestan sempat mendapat tekanan dan diusir dari

kampong halamannya, terutama bila mereka tidak mau member

sumbangan untuk upacara-upacara adat setempat. Keadaan ini

memaksa mereka untuk berkumpul di satu kampong tersendiri,

yakni Huta Dame, yang artinya desa-atau-kampung damai.

• Selama tujuh tahun lamanya Nommensen melakukan penginjilan,

jumlah orang Batak yang masuk Kristen sekitar 1.250 jiwa.

Sepuluh tahun kemudian bertambah menjadi 1.881 jiwa. Kemudian

jumlah ini bertambah lagi menjadi lima kali lipat, hingga orang

Batak yang masuk Kristen adalah sekitar 6.250 jiwa. Pada tahun

1918, sudah tercatat 185.731 orang Kristen di wilayah RMG

Sumatera Utara.

• Pada tahun 1881 Nommensen diangkat menjadi Ephorus HKBP

oleh RMG. Jabatan ini terus dipegang olehnya hingga ia meninggal

(18)

Ompung Nommensen atau kakek Nommensen padanya, seakan

gelar tersebut menjadikannya memiliki jabatan yang sejajar dengan

Sisingamangaraja atau dengan tokoh-tokoh orang Batak lainnya.

• Ribuan bahkan puluhan ribu orang Batak yang berada di Tarutung

sudah menikmati pendidikan nasional dan internasional serta telah

menerima berkat karunia Tuhan dalam berbagai aspek kehidupan.

• Penginjilan yang berhasil tersebut telah mengantarkan orang Batak

pada peradaban keimanan yang utuh dan teguh serta mengiringi

langkah kehidupan mereka menjadi manusia seutuhnya.

• Dibandingkan dengan daerah pemberitaan Injil lainnya di

Indonesia, perkembangan agama Kristen di Tarutung dapat disebut

sangat maju. Pemberitaan Injil di sana dapat diibaratkan dengan

seorang penjala ikan yang mendapat tangkapan yang

berlimpah-ruah. Dia harus menggunakan jala yang besar dan kuat, supaya jala

itu tidak robek dan semua ikan dapat ditarik masuk dalam

jaringnya, sedang di daerah lain ikan yang ada cukup untuk

ditangkap dengan kail saja.

• Perkembangan agama Kristen Protestan di Tarutung sempat

terhenti pada masa kedatangan pemerintah Jepang. Saa itu,

pemerintah Jepang memutus hubungan antara gereja-gereja Batak

di Tarutung dengan gereja di luar negeri yang selama ini menjadi

penyokong dalam mengembangkan ajaran kekristenan di daerah

(19)

persiapan perang terhadap negara musuhnya dan merekrut

orang-orang Batak untuk menjadi tentara. Pada masa itu gereja-gereja

hampir tidak berfungsi lagi. Namun demikian, kondisi tersebut

tidak mengecilkan iman jemaat Kristen yang berada di Tarutung

untuk tetap memegang teguh ajaran agama Kristen Protestan

tersebut.

• Setelah kemerdekaan R.I diumumkan pada tanggal 17 Agustus

1945, orang-orang Jepang pun kembali ke negara asal mereka.

Pada masa ini pemerintah Indonesia memperbolehkan tiap-tiap

agama untuk berkembang di berbagai wilayah di Indonesia. Para

misionaris pun kembali masuk ke wilayah Tarutung untuk

mengembangkan ajaran kekristenan yang sempat terhenti tersebut.

Hingga pada akhirnya agama Kristen Protestan mendominasi

wilayah Tarutung dan sekitarnya hingga saat ini.

• Perkembangan agama Kristen Protestan di Tarutung tidak hanya

ditandai dengan bertambahnya jumlah orang Batak yang menjadi

jemaat Kristen serta berdirinya berbagai gereja di daerah tersebut,

para misionaris beserta pelayan setempat mulai mendirikan

sekolah-sekolah beserta rumah sakit yang dapat membantu

(20)

B. Saran

Berdasarkan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya,

dapat dikatakan bahwa Gereja Dame merupakan salah satu situs bersejarah

yang seharusnya bisa dipelihara dan dikelola dengan baik oleh pihak-pihak

yang berkaitan. Sebagai bangunan pertama yang menjadi tempat ibadah

jemaat Kristen Protestan di Tarutung, Gereja Dame sudah banyak

melahirkan para penginjil yang pada masa selanjutnya meneruskan

perjuangan misionaris terdahulu untuk menyebarkan ajaran kekristenan di

seluruh penjuru Silindung.

Akan tetapi pada kenyataannya, ketika peneliti mengunjungi gereja

tersebut, dijelaskan oleh Sintua Hutahaean selaku penanggung jawab

bangunan, bahwa Gereja Dame tampaknya tidak banyak mengalami

perubahan dari waktu ke waktu. Bangunan yang sudah berdiri selama

ratusan tahun yang lalu itu masih berdiri kokoh dan hingga saat ini masih

dijadikan sebagai tempat ibadah oleh masyarakat setempat.Sayangnya,

gereja kedua yang terletak di Depan Gereja III, sudah tinggal

puing-puing.Sementara lokasi Gereja Dame I yang dibangun Nommensen di

Huta Dame I pertama kali, kini tinggal tugu tanda peringatan.

Gereja Dame, yang merupakan saksi bisu lahirnya kekristenan di

Tarutung tidak dimanfaatkan oleh pemerintah setempat untuk

dikembangkan dan dijadikan wisata rohani yang dapat menarik minat

(21)

hanya memfokuskan perhatian pada Salib Kasih yang berada di daerah

Siatas Barita yang menjadi daerah awal masuknya Nommensen ke Rura

Silindung.Adapun tujuan peneliti untuk membahas peranan Gereja Dame

terhadap perkembangan agama Kristen Protestan di Tarutung ini adalah

untuk menginformasikan pada pihak-pihak terkait agar mulai lebih

memperhatikan bangunan tua yang menjadi peninggalan Dr. I.L.

Nommensen yang sudah berperan penting dalam menyebarkan agama

Kristen ke Tarutung.

Berdasarkan kunjungan peneliti ke Tarutung beberapa waktu yang

lalu, pihak Gereja lebih memperhatikan pembangunan gereja HKBP

Pearaja yang menjadi pusat dari seluruh gereja HKBP di seluruh dunia.

Keadaan bangunan HKBP Pearaja tampak kontras jika dibandingkan

dengan Gereja Dame yang kini berada dalam naungan HKBP. Akan lebih

baik jika pihak-pihak yang bersangkutan tidak melupakan gereja pertama

yang telah didirikan oleh Nommensen ini dan mulai memelihara bangunan

tersebut agar tidak hilang dimakan zaman, seperti yang sudah terjadi pada

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Kocchar, S.K. 2008, Teaching of History.Jakarta: PT. Grasindo.

Kozok, Uli. 2009, Peran Zending dalam Perang Toba.Medan : Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu sosial.

Lempp, Walter. 2000. Benih yang Tumbuh XII. Medan : Lembaga Penelitian dan Studi-DGI.

Lumbantobing, A.M., 1996, Makna Wibawa Jabatan dalam Gereja Batak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Nainggolan, Togar, 2012, Batak Toba, Sejarah dan Transformasi Religi. Medan: Penerbit Media Perintis.

Perret, Daniel. 2010, Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut.Jakarta: KPG.

Simanjuntak, B.A., 2011, Konsepku Membangun Bangso Batak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sitompul, Einar. 2006. Gereja Menyikapi Perubahan. Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Sukarman, Timotius. 2012, Gereja yang Bertumbuh dan Berkembang. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: ALFABETA.

Syah, Muhibbin. 2010, Psikologi Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Th. van den End, 2012, Sejarah Gereja di Indonesia Tahun 1500-1860-an. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

_______________, 2011, Sejarah Gereja di Indonesia 1860-an-sekarang.Jakarta: BPK Gunung Mulia.

• http://taputkab.go.id diambil pada tanggal 02 Februari 2013, 14.20

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyediaan yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elekronik Kementerian Ketenagakerjaan ( LPSE ) dan memenuhi persyaratan.

Perkembangan bulu tangkis di Kabupaten Tegal yang telah diraih selama ini diharapkan dapat membantu berbagai pihak dalam mengembangkan olahraga bulu tangkis, sehingga

Kredit mikro (Micro Finance) adalah suatu bentuk pinjaman yang umumnya memilih jumlah yang relative kecil untuk orang-orang yang tidak dapat diakses oleh

DALAM KAITANNYA DENGAN PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS MAKA PERLU DILAKUKAN STUDI SECARA DETAIL DAN MENDALAM UNTUK MENGEMBANGAN POTENSI, PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAN

Laporan keuangan Reksa Dana untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk penerbitan pada tanggal 10 Februari 2020

maka permasalahan utama dalam penelitian ini adalah “B agaimana alat ukur literasi sains siswa SMA pada konten sel Volta menggunakan konteks baterai Li-. ion ramah

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan