• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMA."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang serta memberikan kesehatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik walaupun banyak hambatan dan rintangan selama penulis menyelesaikan proposal ini. Proposal ini berjudul “Pengaruh Pendekatan Kontekstual Dengan Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Pada Siswa Kelas X SMA”. Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian meja hijau di pendidikan kimia.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi bimbingan dan saran kepada penulis dari awal penyusunan proposal penelitian hingga penulisan skripsi ini. Ucapan trimakasih juga disampaikan Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, Bapak Drs. Wesly Hutabarat, M.Sc, dan Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan proposal hingga penyusunan skripsi ini. Ucapan trimakasi disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Peawai Universitas Negeri Medan, khususnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan terlebih kepada segenap Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Jurusan Kimia yang membanu dalam penyelesaian sripsi ini. Ucapan trimakasih juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru serta Staf Pegawai SMA Negeri 1 Tanjung Morawa yang telah membantu selama penelitian.

(3)

Ucapan terimakasih juga kepada Bona H Sitinjak beserta teman-teman transfer 2009 khususnya kepada Hormida Damanik, Astrivo N. Sitorus dan Evi Christiana S.dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini

Pada akhirnya penulis hanya bisa berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bermanfaat yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan mengenai pendidikan setiap pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(4)

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR

KIMIA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMA

Ridola Lumbanraja (409631021) ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen bertujuan mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan konekstual dan metode demonstrasi pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. Dalam penelitian digunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dengan penerapan pembelajaran pendekatan kontekstual dan metode demonstrasi dan kelas kontrol dengan penerapan metode ceramah. Jumlah siswa pada masing-masing kelas tersebut adalah 40 orang. Alat pengumpul data yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah test objektif dengan 5 option dan berjumlah 20 soal yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Berdasarkan pengujian instrumen tes diperoleh reabilitas sebesar 0,8074 dengan rtabel = 0,312.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwaya Hidup ii Abstrak iii Kata Pengantar iv Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 4

1.7 Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar dan hasil belajar 6

2.2 Pendekatan Kontekstual 7

2.2.1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual 7

2.2.2. Pengertian Pendekatan Kontekstual 8

2.2.3. Penerapan Pembelajaran Kontekstual di Kelas 12

2.3 Metode Demosntrasi 13

2.3.1 Pengertian Metode Demonstrasi 13

2.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi 13

2.3.3 langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi 14

2.4 Metode Ceramah 15 2.5 Larutan Elektrolit dan Daya Hantar Listrik 16

2.5.1 Membedakan Larutan Nonelektrolit, Elektrolit Kuat dan Elektolit lemah 16

2.5.2 Sumber Ion 19

2.5.3. Bagaimana Larutan Elektrolit menghantarkan Arus Listrik 23

2.6 Kerangka Konseptual 24

2.7 Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 26

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 26

(6)

3.2.2. Sampel Penelitian 26

3.3 Variabel Penelitian 26

3.3.1. Variabel Bebas 26

3.3.2. Variabel Terikat 26

3.3.3. Variabel Kontrol 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data 27

3.5 Instrumen Penelitian 27

3.6 Rancangan dan Desain Penelitian 30

3.6.1. Rancangan Penelitian 30

3.6.2. Desain Penelitian 32

3.7 Pengolahan Data 33

3.8 Teknik Analisis Data 33

(7)

DAFTAR GAMBAR

[image:7.595.85.524.115.566.2]

Halaman

Gambar 2.1. Rangkaian Alat Pengujian Larutan 16 Gambar 2.2. Menguji Konduktivitas Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah 18 Gambar 2.3. Kekuatan Larutan Elektrolit

21

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 48

Lampiran 2. Kisi – kisi Instrumen Tes 57

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 58

Lampiran 4. Jawaban Instrumen Penelitian 65

Lampiran 5. Validita isi 66

Lampiran 6. Instrumen Uji Coba 75

Lampiran 7. Jawaban Instrumen Uji Coba 79

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 80

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Test 82

Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Tes 85

Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 87

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Test 90

Lampiran 13. Deskriptif Data Penilaian 92

Lampiran 14. Perhitungan Gain 96

Lampiran 15. Perhitungan Uji Normalitas 101

Lampiran 16. Perhitungan Uji Homogenitas 103

Lampiran 17. Perhitungan Uji Hipotesis 104

Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian 106

Lampiran 19. Tabel Nilai Kritis Distribusi F 112

Lampiran 20. Tabel Nilai r Produk Moment 115

Lampiran 21. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 116

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kimia sebagai salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sudah mulai diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam kehidupan karena kimia selalu berada di sekitar kita dalam kehidupan kita sehari-hari. Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang mempelajari mengenai materi dan perubahan. Mempelajari ilmu kimia dan konsep-konsep, penting untuk memahaminya, hal ini merupakan salah satu cara yang digunakan dalam memberikan pendidikan ilmu kimia (Hollbrook, 2004).

Pengalaman pendidikan yang sering dihadapi oleh guru-guru kimia adalah kebanyakan siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran kimia. Nbina (2010) mengatakan bahwa individu yang memahami literasi sains, dalam hal ini termasuk kimia membutuhkan kemampuan intelektual antara lain kemampuan berpikir yang tinggi, kemampuan sikap yang baik, kemampuan sosial dan kemampuan antar disiplin ilmu yang baik. Keadaan ini menyebabkan siswa beranggapan bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit. (Situmorang, 2001). Adanya kesulitan siswa terhadap pelajaran kimia disebabkan oleh dua faktor yaitu : faktor internal dan faktor eksternal siswa (Slameto, 2003).

(10)

Berdasarkan permasalahan tersebut maka pendekatan kontektual dapat digunakan untuk mengatasinya. Pendekatan kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan sehari-harisehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Metode demonstrasi yang merupakan metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau instrument tertentu, dapat digunakan untuk menerapkan pendekatan konstektual. Pendekatan kontekstual melalui metode demonstrasi, efektif membantu siswa untuk mencari jawaban masalah melalui data factual yang benar, dengan memperlihatkan cara bagaimana proses terjadinya suatu ilmu pengetahuan. Dengan demikian siswa dapat terlibat dalam menemukan materi yang akan dipelajarinya.

Penerapan pendekatan kontekstual ini pada pelajaran kimia telah diteliti oleh beberapa penelit. Hasil peneliti dari Pasaribu (2007) menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual ini dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan termokimia dengan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen adalah sebesar 67,7%. Hasil penelitian dari Indralaya (2010) menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual ini dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen adalah sebesar 75,16%.

Penerapan metode demonstrasi pada pelajaran kimia telah diteliti oleh beberapa peneliti. Hasil penelitian dari siregar (2007) menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi ini dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan asam basa dengan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen adalah sebesar 74,70%. Hasil penelitian dari sebayang (2008) menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi ini dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan system koloid dengan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen adalah sebesar 74,74%.

(11)

dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dalam kehidupan sehari-hari, larutan elektrolit dikenal sebagai larutan asam jeruk dan larutan nonelektrolit dikenal sebagai larutan gula. Oleh karena itu pendekatan kontekstual dengan metode demonstrasi dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran untuk materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian terdahulu, maka peneliti melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pendekatan Kontekstual Dengan Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Pada Siswa Kelas X SMA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Siswa sulit untuk mempelajari dan memahami ilmu kimia.

2. Siswa tidak dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajarinya dengan situasi kehidupan sehari-hari.

3. Cara penyajian materi kurang menarik dan metode yang digunakan kurang sesuai dengan materi pelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada:

1. Rancangan pengajaran kimia yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kontekstual.

2. Menggunakan metode demonstrasi

3. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X semester genap di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa.

4. Hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit. 1.4 Rumusan Masalah

(12)

1. Apakah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dengan menggunakan metode demonstrasi memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar kimia siswa dengan pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit? 2. Aspek kognitif manakah yang terkembangkan siswa setelah diajarkan dengan

pendekatan kontekstual dengan menggunakan metode demonstrasi?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dengan menggunakan metode demonstrasi memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar kimia siswa dengan pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit!

2. Mengetahui aspek kognitif manakah yang terkembangkan siswa setelah diajarkan dengan pendekatan kontekstual dengan menggunakan metode demonstrasi!

1.6 Manfaat Penelitian

1. Siswa lebih termotivasi untuk selalu terlibat dalam proses belajar mengajar dan menambah pemahaman siswa pada materi pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit.

2. Sebagai pembelajaran yang berharga khususnya bagi peneliti sendiri.

3. Dapat digunakan penulis sebagai acuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar nantinya setelah menjadi guru.

1.7 Definisi Operasional

(13)

kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan mereka (Trianto, 2009)

Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman mereka (Suyanti, 2008)

Inquiry adalah proses membangun pengetahuan siswa yang diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri yang siklusnya observasi, bertanya, mengajukan dugaan, pengumpulan data dan penyimpulan (Trianto, 2009).

Bertanya adalah suatu proses dalam pembelajaran yang dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa (Suyanti, 2008).

Masyarakat belajar adalah proses belajar dalam kerjasama yang dapat dilakukan dalam berbagai bantuk baik dalam kelompok belajar secara formal maupun dalam lingkungan yang terjadi secara alamiah (Suyanti, 2008).

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau instrument tertentu kepada siswa (Suyanti, 2008).

Pembelajaran ceramah adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran (Suyanti, 2008).

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaiu :

1. Ada pengaruh pendekatan kontekstual dan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa, hal ini dibuktikan berdasarkan nilai peningkatan hasil belajar untuk kelas eksperimen adalah 67%dan pada kelas kontrol sebesar 44%.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa antara yang diberi pengajaranpendekatan kontekstual dan metode demonstrasi dengan diberi model pengajaran konvensional pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa.

3. Hasil perhitungan uji hipotesis pada taraf signifikan 5% diperoleh thitung > ttabel yaitu 8,51> 1,668, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti penerapan pendekatan kontekstual dan metode demonstrasi memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasilbelajar siswa.

4. Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh pada kelas eksperimen sebesar 76,80% dengan gain 0,67 dan pada kelas kontrol sebesar 61,11 dengan gainternormalisasi 0,44. Ini menjelaskan bahwa pengajaran dengan pendekatan kontekstual dan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(15)

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran pendekatan kontekstual dan metose demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penertbit : Bumi aksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas negeri medan, (2009), Buku pedoman penulisan Skripsi mahasiswa dan Standar

Oparasional (SPO) Kepembimbingan Skripsi program Studi Pendidikan,

FMIPA Unimed

Hariani., (2008), Upaya Meningkatkan Motivasi Bertanya Siswa Melalui

Pendekatan Kontekstual Pada Materi Pokok Sistem Koloid, Skripsi, FMIPA,

Universitas Negeri Medan

Indralaya., (2010), Jurnal Penelitian Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

Siswa Melalui Pendekatan Kontekstual,

http://wwwreferensionline.info/pdf/jurnal_pendekatan _konteksual_pdf.html/accesed 15 April 2012/17:10

Keenan, dkk. 1979. Kimia Untuk Universitas Edisi Ke Enam Jilid 1. Erlanga : Jakarta

Muchtaridi, (2009), Chemistry, Penerbit : Yudhistira, Jakarta.

Pasaribu., B,(2007). Pengaruh Penerapan Kontekstual Dengan Metode Inquiry

Pada Pokok Bahasan Termokomia, Skripsi, FMIPA : Universitas Negeri Medan

Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA, Penerbit : Erlangga, Jakarta.

Silitonga, P. M., (2010). Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, Fmipa,

Unimed, Medan

Sebayang, A., (2008), Efektifitas Metode Demonstrasi Dan Media Peta Konsep

Pada Pengajaran System Koloid Di SMA , Skripsi, FMIPA, UNIMED

Siregar, S., (2007), Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa SMA Pada Pengajaran Larutan Asam Basa, skripsi, FMIPA,

Universitas Negeri medan

(17)

Suyanti, (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit : Universitas Negeri Medan, Medan.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit : Kencana, Surabaya.

http://education-mantap.blogspot.com/2010/05/metode-demonstrasi.html/accesed

Gambar

Gambar  2.1.   Rangkaian Alat Pengujian Larutan                                           16

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penyerahan mahasiswa PPL UNY untuk keperluan observasi dilakukan pada bulan Agustus 2015. Observasi lapangan merupakan kegiatan pengamatan terhadap karakteristik

Seminar dan workshop yang mengambil tema tentang IPTEK Pengembangan Wisata Bahari Sabang, Budidaya Perikanan Budidaya, Pengelolaan Sumberdaya Perikanan

Instrumen yang telah disusun kemudian dicari validitasnya melalui rekomendasi ahli (judgment expert) yang dinyatakan layak digunakan sebagai penelitian. Uji reliabilitas

Berdasarkan dari analisis tersebut dapat diperoleh bahwa dalam novel Nawal El Sadawi terdapat 67 kalam insya tholabi dalam be ntuk: amar (perintah) yang terdiri dari

Praktik Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan mahasiswa yang diadakan dalam rangka menerapkan keterampilan dan berbagai ilmu pengetahuan ynag diperoleh serta

Akan tetapi, dalam praktik hukum acara perdata khusus yakni yang berhubungan dengan masalah penyelesaian persengketaan perkawinan pada Pengadilan dalam lingkungan

Tahap yang dilakukan adalah inventarisasi tapak, analisis dan sintesis tapak. Sebelum tahapan ini dimulai, dilakukan tahapan persiapan yang mencakup kegiatan studi pustaka,