• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUBMATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS XI SMA SWASTA MUHAMMADIYAH-8KISARAN T.P. 2012 / 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUBMATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS XI SMA SWASTA MUHAMMADIYAH-8KISARAN T.P. 2012 / 2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN KOOPERATIF TIPE TSTS TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SUBMATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS XI IPA

SMA SWASTA MUHAMMADIYAH-8 KISARAN T.P 2012/2013

Oleh :

Zikrina Nizmi Siregar

081244410035

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA

SUBMATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS XI SMA SWASTA MUHAMMADIYAH-8

KISARAN T.P. 2012 / 2013

Zikrina Nizmi Siregar (NIM 081244410035)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe STAD pada materi pokok Sistem Peredaran Darah Manusia, mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe TSTS pada materi pokok Sistem Peredaran Darah Manusia, dan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan Kooperatif tipe STAD dengan kooperatif tipe TSTS terhadap hasil belajar pada submateri Sistem Peredaran Darah Manusia di Kelas XI IPA SMA Swasta Muhammadiyah-8 Kisaran T.P. 2012/2013.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dimana dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok 1 sebagai kelompok eksperimen I dan kelompok II sebagai kelompok eksperimen II. Kelas yang digunakan sebagai sampel adalah kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2 SMA Swasta Muhammadiyah Kisaran. Jenis sampel adalah sampel total yaitu sampel keseluruhan. Untuk kelas XI IPA 1 diberikan pengajaran dengan menggunakan kooperatif tipe STAD, sedangkan kelas XI IPA 2 diberikan pengajaran dengan kooperatif tipe TSTS.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan tipe TSTS. Nilai rata-rata skor per pre test siswa kelas STAD 52,2 dengan Standar Deviasi 10,649. Nilai rata-rata skor pos test siswa kelas STAD 83,00 dengan Standar Deviasi 5,74. Nilai rata-rata skor pre tes kelas TSTS 49,2 dengan Standar Deviasi sebesar 10,915. Nilai rata-rata skor post test kelas TSTS 74,4 dengan Standar Deviasi sebesar 7,458 .Dengan demikian diperoleh harga ttabel = 1,99. Selanjutnya dengan membandingkan harga thitung dengan harga ttabel diperoleh bahwa thitung  ttabel yaitu (5,81  1,99). Maka Ha di terima dan Ho di tolak, yang berarti bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajraan kooperatif tipe TSTS pada materi pokok sistem peredaran darah manusia di kelas XI SMA Swasta Muhammadiyah – 8 Kisaran Tahun Pembelajaran 2012/2013.

(4)

LEARNNG DIFFERENCES USING TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE COOPERATIVE STAD TSTS WITH THE HUMAN

BLOOD CIRCULATION SUBMATERI SYSTEM IN CLASS XI PRVATE SMA MUHAMMADIYAH-8 YEAR 2012/2013

Zikrina Nizmi Siregar (NIM 081 244 410 035)

ABSTRACT

This study aims to determine the learning outcomes of students who use learning model type STAD the subject matter of Human Circulatory System, knowing the results of student learning using learning model TSTS type in the subject matter of Human Circulatory System, and to know the difference between the learning outcomes of students who use type STAD cooperative with TSTS type cooperative learning outcomes in Human Circulatory System submateri in Class XI Science Private SMA Muhammadiyah TP-8 range 2012/2013.

This study is an experiment which in this study were divided into two groups: group 1 as the experimental group I and group II as the experimental group II. Classes are used as the sample is class 1 and class XI XI IPA IPA Private SMA Muhammadiyah 2 range. Type of sample is the sample total sample. For class XI IPA 1 given lectures with STAD cooperative type, while a class XI Science 2 is given by the cooperative teaching TSTS type.

The results showed a difference in student learning outcomes using STAD cooperative learning model type with type TSTS. The average value of pre-test scores per grade STAD 52.2 Standard Deviation 10.649. The average value of the post test scores of students with a grade STAD 83.00 Standard Deviation 5.74. The average value of pre-test score of 49.2 TSTS class with standard deviation of 10.915. The average value of post test scores TSTS class 74.4 with standard deviation of 7.458. Thus obtained price TTable = 1.99. 1.99). ttable ie (5.81

Furthermore, by comparing prices with prices t table t arithmetic obtained that tcount So Ha Ho received and rejected, which means that there is a difference in student learning outcomes significantly between students taught with cooperative learning models and model type STAD cooperative pembelajraan TSTS type in the subject matter of the human circulatory system in class XI Private SMA Muhammadiyah - 8 range Learning Year 2012/2013.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Kooperatif Tipe STAD Dengan Kooperatif tipe TSTS terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Submateri Sistem Peredaran Darah Manusia di Kelas XI IPA SMA Swasta Muhammadiyah-8 Kisaran T.P 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.Hj. Nuraini Harahap, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Tri Harsono, M.Si, Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd, dan Bapak Drs.Nusyirwan, M.Si,sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA Unimed yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Swasta Muhammadiyah-8 Kisaran Bapak Drs. Mohd. Thohir, S.Pd dan Guru Biologi Kelas XI IPA Bapak Ir. Elfin Efendi.,MP, serta semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian di SMA Swasta Muhammadiyah-8 Kisaran. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak / Ibu guru dan dosen sejak taman sekolah dasar hingga universitas atas segala ilmu dan pendidikan yang pernah diberikan.

(6)

semangat, dan keikhlasan hati untuk setiap langkahku, adinda zaldi dan ghufron dan karena kalian penulis terus bersemangat dan teristimewa juga untuk Deni Wahyudi yang selalu memberikan dorongan dan semangat serta perhatiannya. Tak lupa buat sahabat-sahabatku di Universitas Negeri Medan (jaenia,nazmi,eva,russi,ilham,dan evi), semua adek-adek stambuk bio 09, bio 010, Unimed, bio 011, terkhusus teman-teman B 2008, teman-teman PPL’011 SMP Negeri 1 Sei Bamban, seluruh angkatan 2008, serta seluruh keluarga yang sudah mendoakan dan memberi dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Januari 2013 Penulis,

Zikrna Nizmi Siregar Nim. 08124410035

(7)

i

2.1.2.Hakikat Model Pebelajaran Kooperatif Tipe STAD 9 2.1.3.Hakikat Model Pebelajaran Kooperatif Tipe TSTS 9 2.2 . Submateri Sistem Peredaran Darah Manusia

2.2.1.Darah 13

BAB III METODE PENELITIAN 22

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 22

(8)

ii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32

4.1. Hasil Penelitian 32

4.1.1Deskripsi Hasil Penelitian 32

4.1.2Data Nilai Pre test Siswa Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 33 4.1.3.Deskripsi Perbedaan Nilai Postest Siswa Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II 34

4.1.5. Uji Persyaratan Analisis Data 36

4.2. Pengujian Hipotesis 37

4.1.3.1. Pembahasan 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41

5.1. Kesimpulan 41

(9)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Desain Rancangan penelitian 23

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 25

Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II 33

Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II 35

Tabel 4.3. Pengujian Normalitas Data Penelitian 36

(10)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.2. Sel Darah Merah 14

Gambar 2.3. Jenis-jenis Leukosit 15

Gambar 2.4. Anatomi Jantung Manusia 17

Gambar 2.5. Pembuluh arteri dan vena 18

Gambar 2.6. Peredaran darah dalam tubuh 19

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 24

Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen I

dan Eksperimen II 34

Gambar 4.2. Perbedaan Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen I dan

(11)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 45

Lampiran 2. RPP Eksperimen I (STAD) 48

Lampiran 3. RPP Eksperimen II (TSTS) 60

Lampiran 4. Instrumen Penilaian 72

Lampiran 5. Lembar Kunci Jawaban 83

Lampiran 6. Tabel Validitas Instrumen Penelitian 84

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes 85

Lampiran 8. Tabel Perhitungan Reliabilitas 86

Lampiran 9. Uji Reliabilitas 87

Lampiran 10. Tabel Taraf Kesukaran Tes 88

Lampiran 11. Perhitungan Tingkat kesukaran Soal 89

Lampiran 12. Tabel Daya Beda Soal 90

Lampiran 13. Perhitungan Daya beda Soal 92

Lampiran 14. Data hasil belajar siswa 94

Lampiran 15. Perhitungan Rata-rata Standart Deviasi dan Varians Pretest 98

Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata Standart Deviasi dan Varians Postes 100

Lampiran 17 Uji Normalitas Data Penelitian 102

Lampiran 18 Uji Homogenitas 106

Lampiran 19 Uji Hipotesis 110

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Biologi merupakan salah satu pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa, baik siswa yang duduk di SMP maupun SMA. Kurangnya ketertarikan siswa terhadap pelajaran ini menyebabkan hasil belajar Biologi menjadi rendah. Penilaian mata pelajaran Biologi diarahkan untuk mengukur kemampuan siswa di antaranya menurut Depdiknas (2008:3), (1) mendefinisikan konsep, mengidentifikasi, dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep; (2) mengenali prosedur atau proses menghitung yang benar dan tidak benar; (3) menyatakan dan menafsirkan gagasan Biologi secara lisan, tertulis atau mendemonstrasikan; (4) memberikan alasan induktif dan deduktif sederhana; (5) memahami masalah, memilih strategi penyelesaian dan menyelesaikan masalah.

Indikasi pemecahan masalah dalam pembelajaran Biologi, agar siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Mempelajari Biologi selalu dihadapkan kepada masalah Biologi yang terstruktur, sistematis dan logis yang dapat membiasakan siswa untuk mengatasi masalah yang timbul secara mandiri dalam kehidupannya tanpa harus selalu meminta bantuan kepada orang lain.

(13)

2

Oleh sebab itu, penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat menghilangkan issu yang tidak baik tersebut, dan mengindikasikan kepada masyarakat bahwa pihak guru dan sekolah telah berusaha memaksimalkan pengetahuan siswa. Penyampaikan materi ajar guru diperkenankan menggunakan berbagai model mengajar yang intinya relevan dengan tujuan dan misi KTSP.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD antara lain (a) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. (b) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, rendah. (c) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya ,suku,jenis kelamin yang berbeda-beda. (d) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu. Siswa bekerjasama dengan metode gotong royong. Mereka saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tes.

Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, siswa tidak menerima informasi dan pengetahuan dari guru secara pasif melainkan mengaktifkan atau mengontruksi struktur kognitif baru siswa untuk mencerna input. Pengembangan tipe Two Stay Two Stray, siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Artinya, seluruh irama, gerak atau tindakan dalam proses pembelajaran Two Stay Two Stray akan menciptakan kondisi siswa aktif, di samping dapat meningkatkan aktivitas guru selama pembelajaran, guru melatihkan keterampilan proses dengan baik, mengubah pembelajaran dari teacher centered menjadi student centered, serta dapat meningkatkan proporsi jawaban benar siswa.

Penerapan pembelajaran tipe Two Stay Two Stray memiliki dampak positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya, karena siswa yang rendah hasil belajarnya dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar, dan penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama agar tujuan pembelajaran mencapai sasaran dengan baik seperti yang tercantum dalam kurikulum.

(14)

3

mengadakan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Kooperatif Tipe STAD Dengan Kooperatif tipe TSTS terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Submateri Sistem Peredaran Darah Manusia di Kelas XI IPA SMA Swasta Muhammadiyah-8 Kisaran T.P 2012/2013”.

1.2Identifikasi Masalah

1. Hasil belajar biologi siswa khususnya submateri Sistem Peredaran Darah Manusia masih rendah.

2. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai dengan materi pembelajaran Biologi pada submateri Sistem Peredaran Darah Manusia 3. Model pembelajaran yang digunakan masih terfokus pada guru sehingga

siswa kurang mandiri mengatasi masalah dalam berdiskusi.

1.3Batasan Masalah

Dengan identifikasi masalah tersebut, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah tipe STAD dan tipe TSTS

2. Dalam penelitian ini, model pembelajaran dengan tipe STAD digunakan di kelas eksperimen I, sedangkan tipe TSTS digunakan di kelas eksperimen II 3. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMA Swasta

Muhammadiyah-8 Kisaran T.P 2012/2013.

1.4Rumusan Masalah

Sebagaimana pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe STAD pada materi pokok Sistem Peredaran Darah Manusia?

2. Bagaimana nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe TSTS pada materi pokok Sistem Peredaran Darah Manusia?

(15)

4

submateri Sistem Peredaran Darah Manusia di Kelas XI IPA SMA Swasta 8 Muhammadiyah Kisaran T.P 2012/2013?

4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :

1.Untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe STAD pada materi pokok Sistem Peredaran Darah Manusia. 2.Untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran tipe TSTS pada materi pokok Sistem Peredaran Darah Manusia. 3.Untuk mengetahui perbedaan nilai hasil belajar siswa antara yang

menggunakan Kooperatif tipe STAD dengan kooperatif tipe TSTS terhadap hasil belajar pada submateri Sistem Peredaran Darah Manusia di Kelas XI IPA SMA Swasta 8 Muhammadiyah Kisaran T.P 2012/2013

1.5Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi para guru biologi dalam memilih model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

2. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti sebagai calon guru tentang penggunaan model pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat menyerap lebih banyak informasi yang berhubungan dengan materi yang diajarkan dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

(16)

32

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebabai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) Pada Materi Pokok Sistem Peredaran Darah Manusia di Kelas XI IPA SMA Swasta Muhammadiyah

– 8 Kisaran Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan nilai rata – rata sebesar 74,4.

2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievment Divisio) Pada Materi Pokok Sistem Peredaran Darah Manusia di Kelas XI IPA SMA Swasta Muhammadiyah – 8 Kisaran Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan nilai rata - rata 83,00.

3. Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievment Divisio) dan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray)Pada Materi Pokok Sistem Peredaran Darah Manusia di Kelas XI IPA SMA Swasta Muhammadiyah

– 8 Kisaran tahun pembelajaran 2012/2013. Dengan taraf signifikan  = 0,05 dengan t hitung >ttabel (5,81>1,99).

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh penulis di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran antara lain :

(17)

33

2. Khususnya calon guru biologi diharapkan untuk dapat menerapkan penggunaan model pembelajaran dalam meningkatkan kreativitas, daya ingat, serta hasil belajar siswa.

(18)

43

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,Penerbit Bumi Aksara, Yogyakarta.

Djamarah, S.B. (2006). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional

Hamalik, O. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Cet. 4. Jakarta : Bumi Aksara

Hartati, S. 2005. Panduan Pembelajaran Biologi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Surakarta : Mediatama

Hartono, Y.dkk (2009). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 1,No. 1

Isjoni. (2007). Cooperative Learning. Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta

Izuddin, F. dan Tajuddin. 2009. Intisari Biologi SMA. Jakarta : Kawan Pustaka Lie, A. (2008). Cooperatif Learning. Jakarta : Grasindo

Makmun. (2006). Cooperative Learning, Jakarta : Grasindo

Pratiwi, D.A. (2007). Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga Priadi, A .dkk (2007). Sains Biologi SMA Kelas XI. Jakarta : Yudhistira Riandari, H. (2007). Sains Biologi SMA 2 B. Solo : Tiga Serangkai

Rohani, A. (2007). Teori Belajar Mengajar dan Aplikasinya dalam Program Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud

Sardiman, A.M. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sidabuke, M.,(2007), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Yang Di Ajar Dengan Menggunakan Metode STAD Dan Metode Konvensional

Pada Sub Pokok Bahasan Organ Pada Tumbuhan Di Kelas XI IPA

SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2007/2008.FMIPA

UNIMED, Medan

(19)

44

Sudjana. (2006). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Sudjana. (2007). Metode dan Teknik Pemberlajaran Partisipatif. Bandung : Falah Production

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Masmedia Buana Pustaka

(20)

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 3.1.  Desain Rancangan penelitian
Gambar 2.2. Sel Darah Merah

Referensi

Dokumen terkait

Di negara neSara duia ketiSn, !€Pitalisma n olileral mmyelall ::::dinya de industlialisasi dan mcmi.u krbis eronomi, lmjata lmg ggum, ts:dalpastia pen8hasilan

Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan.. bimbingan dalam penyusunan

tujuan khusus penelitian ini adalah: mendapatkan metode induksi kalus embriogenik, embrio somatik dan proliferasi dari tiga varietas gandum (Dewata, Selayar dan Nias),

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kedudukan hukum etnis Rohingya dan perlindungannya menurut Hukum Pengungsi Internasional serta untuk mengetahui pemenuhan

Negeri Kaloran 2, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen tahun 2012 sebanyak dua siklus dapat ditarik kesimpulan bahwa deng- an menerapkan model pembelajaran

Untuk industri tekstil skala kecil biasanya para pekerjanya berasal dari daerah setempat, jarak industri tidak terlalu jauh dengan rumah para pekerja tersebut dan dapat ditempuh

Suatu perusahaan akan dapat menguasai pangsa pasar yang luas apabila memiliki performance yang baik dalam arti luas termasuk dalam melakukan efisiensi sumber-sumber ekonomi

[r]