• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN DAN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BIDANG TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGUKURAN DAN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BIDANG TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

No Daftar FPIPS : 4430/UN.40.2.4.1/PL/2015

PENGUKURAN DAN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BIDANG

TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANDUNG

TUGAS AKHIR

LAPORAN INI DIAJUKAN GUNA MEMENUHI SYARAT TUGAS AKHIR PLA

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh:

Asep Agus Syaripudin 1105563

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

“Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan Program Latihan Akademik (PLA) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Survey Pemetaan dan Informasi Geografis di Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “Pengukuran Dan Pemetaan Untuk Pemecahan Bidang Tanah Di Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu didalamnya yang merupakan kutipan dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam laporan saya ini, atau ada kalim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku”.

Bandung, Juni 2015

Yang membuat pernyataan,

Asep Agus Syaripudin

(3)

LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK

DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANDUNG

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

Dengan Judul :

PENGUKURAN DAN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BIDANG

TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANDUNG

Menyetujui :

Dosen Tetap PLA Dosen Luar Biasa PLA

Ir. Yakub Malik MPd Aman

NIP. 19590101 198901 1 001 NIP. 19631025 198903 1 003

Mengetahui :

Ketua Program Studi Diploma III Survey Pemetaan dan Informasi Geografi

FPIPS UPI

Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS.

(4)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

(5)

Asep Agus Syaripudin, 2015

ABSTRAK

Pengukuran bidang tanah adalah sesuatu hal yang sangat umum di berbagai kalangan

masyarakat juga begitupun dalam jual beli tanah sangatlah lumrah dalam kalangan masyarakat

adapun anak masyarakat yang meminta untuk diukur tanahnya untuk dijadikan sertifikat, tapi

ada juga yang ingin sertifikatnya di jadikan dua sertifikat yang biasa di sebut dengan

pemecahan bidang tanah atau istilah lainnya adala splitsing Pemecahan bidang tanah adalah

suatu kegiatan yang di lakukan oleh bpn ( badan pertanahan nasional) dalam melaksanakan

pemeliharaan bidang tanah menjadi beberapa bidang yang di akibatkan oleh beberapa

peristiwa hukum dan perbuatan hukum. contoh dari pada peristiwa hukum

mengenai pemeliharaan hak atas tanah adalah pewarisan ( turun waris ) dan contoh perbuatan

hukum adalah jual beli tanah sebagian, hibah sebagian. memang kadang pemecahan

bidang tanah ini sering terjadi di masyarakat salah satu sebab yang sering saya jumpai

adalah pemecahan bidang tanah sebagian untuk di jual beli alasanya adalah karena kebutuhan

hidup seperti biaya pendidikan, biaya berobat. alasan ini menurut penulis adalah sangat

mungkin terjadi dan tidak di buat-buat oleh masyarakat. namun kadang untuk pemecahan

tanah sawah menurut UUPA (undang undang pokok agraria) adalah tidak bisa pecah untuk di

jual beli dengan alasan mengoptimalkan pertanian berdasarkan negara kita adalah negara

(6)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR HAK CIPTA iii

KATA PENGANTAR iv

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xi

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 3

1.3 Produk Akhir 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Pengukuran 4 2.1.2 Pengukuran Bidang Tanah 4 2.2 Pemetaan 6

2.2.1 Pemetaan Bidang Tanah 6

2.3 Pemecahan 9 2.3.1 Pemecahaan Bidang Tanah 9 2.3.2 Permohonan Pemecahaan Bidang Tanah 10

(7)

2.3.4 Jangka Waktu Pemecahaan Bidang Tanah 11

2.3.5 Instatnsi yang Berwenang untuk Pemecahaan Bidang Tanah 11

2.3.6 Penelitian Yudiris Bidang Tanah 12

2.3.7 Penelitian Data Fisik oleh Tim A 12

2.3.8 Pengesahan Data Fisik dan Data Yudiris . 13

2.4 Istilah dan Definisi 13

2.4.1 Gambar Ukur 13

2.4.2 Surat UKur 13

2.4.3 Peta Bidang 14

2.4.4 Alat Ukur 14

2.4.5 GPS (Global Positiong System) 14

2.4.6 Skala 15

2.4.7 NIB (Nomor Induk Bidang) 15

BAB III DESKRIPSI PLA DAN PELAKSANAAN 16

3.1 Sejarah Singkat Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung 16

3.2 Struktur Organisasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung 17

3.3 Deskripsi Kerja Setiap Bidang Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung 17

3.4 Deskripsi Kegiatan PLA 29

3.5 Jadwal Kegiatan PLA 30

3.6 Masalah yang Dihadapi dan Cara Penyelesaiannya 31

3.7 Pembimbingan 31

BAB IV HASIL KEGIATAN PLA 32

4.1 Pemecahan Bidang Tanah 32

4.2 Metode Pemecahan Bidang Tanah 32

4.3 Hasil Pengukuran Bidang Tanah 38

4.4 Proses Pembuatan Peta Bidang Tanah 41

(8)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.6 Permasalahan dan Penyelesaiannya Dalam Pelaksanaan Pemecahaan Bidang Tanah 61

BAB V PENUTUP 63

5.1 Kesimpulan 63

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini informasi dikategorikan sebagai kebutuhan pokok disampingkan kebutuhan akan sandang, papan dan pangan dimana informasi dapat diakses secara “real time” sehingga tidak ada dinding pembatasan (baik secara geografis, politik dan sebagainya), masyarakat sangat haus informasi telah berubah bentuk menjadi

suatu komoditi (kebutuhan pokok).

Dengan semakin berkembangnya informasi pelayanan melalui internet yang pesat. Dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi dan informasi di segala bidang hal ini mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang informatif.

Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi, terutama organisasi di Kantor Pertanahan Kabupaten/kota. Perubahan paradigma dari pelayanan sistem manual diubah menjadi pelayanan yang berbasis teknologi yang merupakan kewajiban dan tuntutan masyarakat dalam menjawab percepatan dan transparasi layanan di bidang pertanahan.

Selain dengan berkembangnya informasi pembangunan juga pada jaman sekarang sudah sangat pesat perkembangannya, pembangunan yang telah berjalan dengan pesatnya seakan-akan sedikit menutupi keresahan masyarakat akan keberadaan tanah. Kebutuhan akan pemilikan dan penguasaan tanah secara sah sangatlah diperlukan pada masa sekarang ini. Dalam pengertian penguasaan tanah terkandung arti yang lebih luas daripada pemilikan tanah, oleh karena ada kemungkinan seseorang menguasai tanah tanpa memiliki tanah yang bersangkutan ataupun sebaliknya seseorang pemilik tanah tidak dapat melaksanakan penguasaan terhadap tanahnya.

(10)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang harus diperhatikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat dan pemerataan keadilan agar setiap warga dapat mempunyai tanah dengan hak milik dalam batas-batas yang ditentukan..

Dalam prinsip-prinsip penguasaan dan pemanfaatan tanah , suatu kebijakan nasional pembaruan agraria harus menerima kenyataan bahwa ada masyarakat-masyarakat

dan komunitas-komunitas tertentu di Indonesia yang masih memiliki ruang untuk mengembangkan hukum dan tata cara pengelolaan sumber daya alamnya berdasarkan

pengetahuan asli/setempat dan berdasarkan tatanan hukum dan adat setempat. Maka dari

itu Pengukuran kadastral selain memeriksa kelengkapan dokumen tanah juga

menginvestigasi, mengukur, memetakan dan menetapkan batas-batas bidang tanah

kepemilikan sesuai aturan yang berlaku. Agar tidak menimbulkan masalah atau sengketa

di kemudian hari, sebelum melakukan transaksi/jual beli tanah/tukar

guling/hibah/pembebasan tanah/pembagian waris atau bentuk lain apapun dalam rangka

pengalihan hak atas bidang tanah, bahkan ketika akan melakukan kegiatan konstruksi di atas bidang tanah yang batas-batas kepemilikanya tidak jelas, harus dilakukan pemeriksaan

berkas, peninjauan, pengecekan, pengukuran, dan pemetaan sesuai kaidah-kaidah teknis kadastral. Dengan begitu dapat dihindari salah bidang/kelebihan bayar/kekurangan

bayar/penyerobotan tanah/ovelap ataupun potensi-potensi gugatan dari pihak lain/yang berkepentingan terhadap tanah tersebut.

Selain pengukuran tanah juga biasanya berlangsung pada tahap pemetaan bidang tanah, Pemetaan bidang tanah adalah hasil pemetaan bidang tanah atau lebih pada

lembaran kertas dengan suatu skala tertentu yang batas-batasnya telah ditetapkan oleh

pejabat yang berwenang dan digunakan untuk pengumuman data fisik .Dari definisi diatas,

jelas dimaksudkan bahwa setiap data hasil pengukuran bidang tanah baik yang

dilaksanakan secara sistematik maupun sporadik harus dibuatkan peta bidang tanahnya.

.Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menyusun laporan dengan judul:

Pengukuran dan Pemetaan Untuk Pemecahan Bidang Tanah Dalam Pembuatan

(11)

I.2 Tujuan

Sesuai dengan uraian yang telah disebutkan di atas, maka penulis mempunyai tujuan yang akan menjadi inti laporan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui metode Pemecahaan Bidang Tanah.

2. Untuk mengetahui hasil Pengukuran bidang tanah dan Pemecahaan Bidang Tanah.

3. Untuk mengetahui proses pembuatan gambar Pemetaan Bidang Tanah dan Pemecahaan Bidang tanah dari hasil Pengukuran.

4. Untuk menemukan permasalahan berikut cara penyelesaiannya dalam pelaksanaan Pemecahaan bidang tanah

1.3 Produk Akhir

Berdasarkan uraian di atas produk akhirnya adalah berupa hasil pengukuran bidang

tanah yang di cetak di surat ukur dan data spatial hasil pemetaan baik itu dari hasil

(12)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

DESKRIPSI PLA DAN PELAKSANAAN PLA

3.1 Sejarah Singkat Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung

Badan Pertanahan Nasional merupakan suatu lembaga yang dibentuk tanggal 19 Juli 1988, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006

jo Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2005 dan Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 jo Keputusan Presiden Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 Keputusan

Presiden Indonesia Nomor 11 Tahun 2005.

Kantor Pertanahan merupakan salah satu cabang dari Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia atau yang lebih disingkat dengan BPN RI. Kantor Pertanahan

Kabupaten Bandung merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen di Indonesia

yang memiliki tugas pemerintahan dibidang pertanahan secara sektoral.

Kantor pertanahan Kabupaten Bandung sebelumnya bertempat di komplek

Baleendah, namun setelah itu kantornya berpindah ke soreang dikarenakan faktor bencana banjir yang tidak dapat dihindari, sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten

Bandung berpindah dan bertempat di Komplek Pemda Soreang.

Pada era 1960 sejak berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) , Badan

Pertanahan Nasional mengalami beberapa kali pergantian penguasaan dalam hal ini kelembagaan. Karena Indonesia masih mengalami masa transisi, maka pada periode ini

semua bentuk peraturan pemerintah dikeluarkan oleh Presiden dan Menteri Muda

Kehakiman.

Tentunya masalah tersebut berpengaruh pada proses pengambilan kebijakan.

Ketika dalam naungan kementerian agraria sebuah kebijakan diproses dan ditindaklanjuti dari struktur Pimpinan Pusat sampai pada tingkat Kantah, namun ketika

dalam naungan Departemen Dalam Negeri hanya melalui Dirjen Agraria sampai

ketingkat Kantah. Disamping itu secara kelembagaan Badan Pertanahan Nasional

mengalami peubahan struktur kelembagaan yang rentan waktunya sangat pendek. BPN

dahulu dikenal dengan sebutan Kantor Agraria. BPN diatur melalui Peraturan Presiden

(13)

3.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung berdasarkan Peraturan Kepala BPN No.4/2006 terdiri dari:

1. SUB BAGIAN TATA USAHA, terdiri dari: a) Urusan Perencanaan dan Keuangan

b) Urusan Umum dan Kepegawaian

2. SEKSI SURVEY, PENGUKURAN DAN PEMETAAN, terdiri dari:

a) Subseksi Pengukuran dan Pemetaan

b) Subseksi Tematik dan Potensi Tanah

3. SEKSI TANAH DAN PENDAFTARAN TANAH, terdiri dari:

a) Subseksi Penetapan Hak Tanah

b) Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah c) Subseksi Pendaftaran Hak

d) Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT

4. SEKSI PENGATURAN DAN PENATAAN PERTANAHAN, terdiri dari:

a) Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu

b) Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah

5. SEKSI PENGENDALIAN DAN PEMBERDAYAAN, terdiri dari:

a) Subseksi Pengendalian Pertanahan b) Subseksi Pemberdayaan Mastarakat

6. SEKSI SENGKETA, KONFLIK DAN PERKARA, terdiri dari:

a) Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahnan

b) Subseksi Perkara Pertanahan

3.3 Deskripsi Kerja Setiap Bidang Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung

1. Seksi Survey Pengukuran Dan Pemetaan

Seksi survey, pengukuran dan pemetaan terdiri dari :

a. Subseksi Pengukuran dan Pemetaan

b. Subseksi Tematik dan potensi tanah

Uraian Tugas Subseksi Pengukuran dan Pemetaan

(14)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tanah, batas kawasan/wilayah, kerjasama teknis surveyor berlisensi pembinaan

surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta bidang

tanah, surat ukur, gambar ukur dan daftar – daftar lainnya di bidang pengukuran. 2. Urain tugas sebagaimana dimagsud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a) Menyampaikan saran – saran atau pertimbangan – pertimbangan kepada kepala Seksi survey, pengukuran dan pemetaan tentang tindakan yang perlu

di ambil dalam menyiapkan pelaksanaan kegiatan perapatan kerangka dasar

orde-4, pemetaan dasar pertanahan, penetapan batas bidang tanah dan

pengukuran bidang tanah, batas kawasan/wilayah, kerjasama teknis

surveyor berlisensi, pembinaan surveyor berlisensi, dan memelihara peta

pendaftaran, daftar tanah, peta bidang tanah, surat ukur, gambar ukur, dan

daftar – daftar lainnya di bidang pengukuran;

b) Melakukan inventarisasi permasalahan dan mengumpulkan bahan – bahan dalam rangka pemecahan masalah pelaksanaan kegiatan perapatan kerangka

dasar orde-4, pemetaan dasar pertanah, penetapan batas bidang tanah dan

pengukuran bidang tanah, batas kawasan/wilayah, kerjasama teknis

surveyor berlisensi,pembinaan surveyor berlisensi, dan memelihara peta

pendaftaran, daftar tanah, peta bidang tanah, surat ukur, gambar ukur, dan daftar – daftar lainnya di bidang pengukuran;

c) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang – undang, kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis serta bahan – bahan lainnya yang

berhubungan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dan landasan kerja;

d) Membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh subseksi

pengukuran dan pemetaan sebagai pedoman dan arahan pelaksanaan tugas

dan kegiatan serta melaksanakan monitoring pelaksanaannya;

e) Menyiapkan bahan – bahan dalam rangka penyusunan pedoman dan

petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan lapangan perapatan

kerangka dasar orde-4, pemetaan dasar pertanahan, penetapan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah, batas kawasan/wilayah, kerjasama

teknis surveyor berlisensi, pembinaan surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta bidang tanah, surat ukur, gambar ukur,

(15)

f) Mengumpulkan, menghimpun, mengolah dan mensistimatisasikan data dan

informasi yang berkaitan dengan kegiatan perapatan kerangka dasar orde-4,

pemetaan dasar pertanahan, penetapan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah, batas kawasan/wilayah, kerjasama surveyor berlisensi,

pembinaan surveyor berlisensi, dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, gambar ukur, dan daftar – daftar lainnya dalam bidang

pengukuran;

g) Menyiapkan bahan – bahan dalam rangka pelaksanaan koordinasi kegiatan

perapatan kerangka dasar orde-4, pemetaan dasar pertanahan, penetapan

batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah, batas kawasan/wilayah,

kerjasama teknis surveyor berlisensi, pembinaan surveyor berlisensi dan

pendaftaran, daftar tanah, peta bidang tanah, surat ukur, gambit ukur, dan

daftar – daftar lainnya di bidang pengukuran;  Uraian Tugas Subseksi Tematik dan Potensi Tanah

1. Subseksi Tematik dan Potensi Tanah mempunyai tugas menyiapkan survey,

pemetaan, pemeliharaan, dan pengembangan pemetaan tematik, survey potensi

tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan pejabat penilai

tanah.

2. Uraian tugas sebagaimana dimagsud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a) Menyampaikan saran – saran dan atau pertimbangan kepada kepala seksi survey, pengukuran dan pemetaan tentang tindakan yyang perlu diambil

dalam melakukan survey lapangan, pengolahan data, pemetaan dan

pengarsipan peta – peta tematik dan potensitanah;

b) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang – undang, kebijakan,

pedoman, dan petunjuk teknis serta bahan – bahan lainnya yang

berhubungan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dan landasan kerja

pemetaan tematik dan potensi tanah;

c) Membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh subseksi tematik dan potensi tanah;

d) Mengumpulkan, menghimpun dan mensistimatisasi/mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pemetaan tematik dan potensi tanah

(16)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e) Melaksanakan norma, standar,prosedur, dan mekanisme pemetaan tematik

bidang – bidang tanah dalam rangka pelayanan bidang pertanahan kepada

masyarakat;

f) Melaksanakan survey dan pemetaan tematik pertanahan bidang – bidang

tanah dalam setiap kegiatan pelayanan pertanahan;

g) Melaksanakan pengolahan dan tematik pertanahan yang dihasilkan dari

kegiatan pelayanan pertanahan menjadi data spasial;

h) Melaksanakan up dating data – data tematik dan peta – peta tematik yang

mengalami perubahan;

i) Mengelola/melakukan backup rutin data digital spasial potensi tanah dan

peta tematik serta mengirimkan ke kentor wilayah BPN;

j) Untuk kantor pertanahan yang menggunakan system manual melaksanakan

penyusunan dan pengolahan data potensi tanah dan peta tematik dalam rangka membangun SIMTANAS;

k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.  Uraian Tugas Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran tanah terbagi menjadi beberapa bidang

diantaranya, yaitu:

 Subseksi Penetapan Hak Tanah Perorangan  Subseksi Penetapan Hak Tanah Bidang Hukum  Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah

 Subseksi Pendaftaran, Peralihan Pembebanan Hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah

Uraian tugas subseksi Penetapan Hak Tanah Perorangan,diantaranya :

1) Seksi Penetapan Hak Tanah Perorangan mempunyai tugas melakukan

penelitian, telaahan, pengolahan urusan permohonan hak milik, hak guna

bangunan dan hak pakai bagi perorangan, dan tanah wakaf, penyiapan bahan perjanjian, dan rekomendasi serta pembinaannya.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1 adalah sebagai berikut: a) Menyampaikan saran – saran atau pertimbangan – pertimbangan kepada

Kepala Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah tentang tindakan yang

(17)

penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dalam melakukan penelitian,

telaahan, pengolahan urusan permohonan hak milik, hak guna usaha, hak

guna bangunan, dan hak pakai, dan tanah wakaf, penyiapan bahan perijinan, dan rekomendasi serta pembinaannya.

b) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang – undangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan – bahan lainnya yang

berhubungan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dan landasan

kerja.

c) Membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Seksi

Penetapahan Hak Tanah Perorangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas

serta melaksanakan monitoring pelaksanaanya.

d) Mengumpulkan, menghimpun, dan mensistimasikan data dan informasi

yang berhubungan dengan penelitian, telaahan, pengolahan urusan permohonan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, dan hak

pakai, dan tanah wakaf, penyiapan bahan perijinan, dan rekomendasi serta

pembinaannya.

e) Mencatat, mengagendakan, menelaah, dan menganalisa pemohonan hak

milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai, serta menyiapkan penetapan pemberian, perpanjangan jangka waktu, dan

pembaharuan haknya, perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan pendaftaran hak dan melakukan inventarisasi serta

penyusunan pelaporan data hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan

dan hak pakai.

f) Melaksanakan norma, standar, prosedur, dan mekanisme pelayanan

penetapan hak tanah perorangan.

g) Menyiapkan konsep Surat Keputusan (SK), Menerima dan mengadakan

permohonan hak meliputi penetapan, perpanjang, pembaharuan,

penolakan, permohonan, hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, dan hak wakaf..

Uraian Tugas Subseksi Penetapan Hak Tanah Badan Hukum, diantaranya: 1) Seksi Penetapan Hak Tanah Badan Hukum mempunyai tugas melakukan

(18)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hak guna bangunan, dan hak pakai, dan tanah wakaf, penyiapan bahan perijinan,

dan rekomendasi serta pembinaannya.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1 adalah sebagai berikut: a) Menyampaikan saran – saran atau pertimbangan – pertimbangan kepada

Kepala Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah tentang tindakan yang perlu dan mempersiapkan bahan – bahan dalam rangka penyusunan

pedoman dan petunjuk teknis dalam melakukan penelitian, telaahan,

pengolahan urusan permohonan hak milik, hak guna usaha, hak guna

bangunan, dan hak pakai, dan tanah wakaf, penyiapan bahan perijinan, dan

rekomendasi serta pembinaannya.

b) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang – undangan, kebijakan,

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan – bahan lainnya yang berhubungan

dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dan landasan kerja.

c) Membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Seksi Penetapahan

Hak Tanah Perorangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas serta

melaksanakan monitoring pelaksanaanya.

d) Mengumpulkan, menghimpun, dan mensistimasikan data dan informasi yang

berhubungan dengan penelitian, telaahan, pengolahan urusan permohonan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai atas tanah

badan hukum, dan tanah wakaf, penyiapan bahan perijinan, dan rekomendasi serta pembinaannya.

e) Mencatat, mengagendakan, menelaah, dan menganalisa pemohonan hak

milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai, serta menyiapkan

penetapan pemberian, perpanjangan jangka waktu, dan pembaharuan haknya,

perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan pendaftaran

hak dan melakukan inventarisasi serta penyusunan pelaporan data hak milik,

hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai.

f) Menerima dan mengagendakan permohonan hak atas tanah meliputi pemberian, pembaharuan, perpanjangan jangka waktu dan pembatalan hak

milik bagi badan hukum tertentu, hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai atas badan hukum.

g) Melakukan penelitian, menelaah, mengolah permohonan hak milik bagi

(19)

menyiapkan konsep penetapan pemberian haknya, perpanjangan jangka

waktu haknya, pembatakan haknya, dan perpanjangan waktu pembayaran

uang pemasukan kepada Negara.

h) Menyiapkan bahan – bahan masalah yang terkait dengan permohonan hak

milik bagi badan hukum tertentu, hak guan usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai tanah badan hukum sebagai bahan pembinaan kepada Bidang Hak

Tanah dan Pendaftaran Tanah dan Kepala Kantor Pertanahan.

i) Menerima berkas permohonan/register..

Uraian Tugas Seksi Pengaturan Tanah Pemerintahan

1) Seksi Pengaturan Tanah Pemerintahan mempunyai tugas melakukan penelitian,

telaahan, pengolahan urusan permohonan hak milik, hak guna bangunan dan hak

pakai, dan hak pengelolaan atas tanah, tanah pemerintah, dan badan hukum

pemerintah, penyiapan bahan perijinan, dan rekomendasi serta, pembinaannya, serta mengadministrasikan atas tanah yang dikuasai dan milik Negara dan daerah.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1 adalah sebagai berikut:

a) Menyampaikan saran – saran dan pertimbangan – pertimbangan kepada

Kepala Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah tentang tindakan yang

perlu diambil dalam melakukan penelitian, telaahan, pengolahan urusan permohonan hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, dan hak

pengelolaan atas tanah, tanah pemerintah, dan badan hukum pemerintah, penyiapan bahan perijinan, rekomendasi, dan pembinaannya, serta

mengadministrasikan atas tanah yang dikuasai dan milik Negara dan

daerah.

b) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang – undangan, kebijakan,

pedoman, dan petunjuk teknis serta bahan – bahan lainnya yang

berhubungan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dan landasan kerja.

c) Membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Seksi Pengaturan

Tanah Pemerintah sebagai pedoman pelaksanaan tugas serta melaksanakan monitoring pelaksanaanya.

d) Mempersiapkan bahan – bahan dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dalam melakukan penelitian, telaahan, pengolahan urusan

permohonan hak guan usaha, hak guna bangunan, hak pakai dan hak

(20)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyiapan perijinan, rekomendasi, dan pembinaannya, serta

mengadministrasikan atas tanah yang dikuasai atau milik Negara dan

daerah.

e) Mengumpulkan dan menghimpun, mensistimatiskan/mengolah data dan

informasi yang berhubungan dengan penelitian, telaahan, pengolahan urusan permohonan hak guan usaha, hak guna bangunan, hak pakai dan hak

pengelolaan atas tanah, tanah pemerintah, dan bahan hukum pemerintah,

penyiapan perijinan, rekomendasi, dan pembinaannya, serta

mengadministrasikan atas tanah yang dikuasai atau milik Negara dan

daerah.

f) Mengadakan pendataan tanah – tanah yang digunakan oleh instansi

pemerintah yang secara fisik telah dipergunakan mauoun tanah – tanah

yang belum dipergunakan tetapi telah menjadi aset suatu intansi pemerintah.

g) Menerima berkas dari kantor pertanahan.

h) Membuat SK pengembalian apabila berkas tidak memenuhi syarat.

i) Membuat surat pengantar untuk kewenangan BPN RI.

j) Melakukan inventarisasi hak atas tanah instansi pemerintah.

k) Meneliti kelengkapan berkas dan menelaah berkas pemohonan pengaturan

tanah pemerintah.

l) Memonitor pelaksanaan pengaturan tanah untuk keperluan instansi

pemerintah.

Uraian Tugas Seksi Pendaftaran, Peralihan, Pembebanan Hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah

1) Seksi Pendaftaran, Peralihan, Pembebanan Hak, dan Pejabat Pembuatan Akta

Tanah mempunyai tugas menyiapkan pembinaan pendaftaran hak, penegasan,

dan pengakuan hak atas tanah bekas hak Indonesia, peralihan, pembebanan hak

atas tanah, pembebanan hak tanggungan, dan pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) serta melakukan komputerisasi pelayanan pertanahan.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah sebagai berikut:

a) Menyampaikan saran – saran atau pertimbangan – pertimbangan kepada

Kepala Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah tentang tindakan yang

(21)

dan pengakuan hak atas tanah bekas hak Indonesia, peralihan, pembebanan

hak atas tanah, pembebanan hak tanggungan, dan pembinaan PPAT, serta

melakukan komputerisasi pelayanan pertanahan.

b) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang – udangan, kebijakan,

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan – bahan lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dan landasan kerja.

c) Membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Seksi Pendaftaran,

Peralihan, Pembebanan Hak, dan Pejabat Pembuatan Akta Tanah sebagai

pedoman pelaksanaan tugas serta melaksanakan monitoring

pelaksanaannya.

d) Mempersiapkan bahan – bahan dalam rangka penyusunan pedoman dan

petunjuk teknis dalam menyiapkan pembinaan pendaftaran hak, penegasan,

dan pengakuan hak atas tanah bekas hak Indonesia, peralihan, pembebanan hak atas tanah, pembebanan hak tanggungan, dan pembinaan PPAT serta

melakukan komputerisasi pelayanan pertanahan.

e) Mengumpulkan, menghimpun, dan mensistimasikan/mengolah data dan

informasi yang berhubungan dengan menyiapkan pembinaan pendaftaran

hak, penegasan, dan pengakuan hak atas tanah bekas hak Indonesia, peralihan, pembebanan hak atas tanah, pembebanan hak tanggungan, dan

pembinaan PPAT serta melakukan komputerisasi pelayanan pertanahan. f) Memberikan bimbingan pelaksanaan tata pendaftaran tanah, tata usaha

pendaftaran tanah dan pelaksanaan peralihan hak, pembebanan hak ke

Kantor Pertanahan untuk dapat menjalankan tugas secara sistematis dan

benar.

g) Menyiapkan bahan bimbingan dan penilaian pelaksanaan tugas terhadap

PPAT dalam rangka pembinaan dan pengawasan terhadap camat selaku

PPAT sementara atau PPAT.

h) Melakukan pembinaan pendaftaran, peralihan, dan pembinaan PPAT pada Kantor Pertanahan dan PPAT.

i) Menerima/meneliti laporan penerbitan sertifikat/akta PPAT.

j) Menerima dan mendistribusikan blanko sertifikat dan sambungan buku

(22)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

k) Mengadakan evaluasi dan analisa terhadap laporan pelaksanaan tugas

PPAT.

l) Untuk kantor wilayah BPN yang mengunakan system manual melaksanakan pemeliharaan berkas, mengelola dokumen dan hasil laporan

pelaksanaan tugas PPAT.

2. Uraian Tugas Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan

Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan terdiri dari :

a. Subseksi Pengendaliaan Tanah

b. Subseksi Pemberdayaan Masyarakat

Uraian Tugas Seksi Pengendalian Pertanahan

1. Seksi pengendalian pertanahan mempunyai tugas mengelola basis data, evaluasi

hasil inventarisasi, dan atau identivikasi serta penyusunan saran tindak, dan

langkah-langkah penanganan, serta penyiapan usulan penertiban, dan pendayagunaan dalam rangka penegakan hak, dan kewajiban pemegang hak atas

tanah, penegndalian penerapan kebijakan dan program pertanahan; pengelolaan

tanah negara, serta penanganan tanah terlantar dan kritis.

2. Uraian tugas sebagai mana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. Menyampaikan saran-saran dan atau pertimbangan-pertimbangan kepada kepala bidang pengendalian pertanahan dan pemberdayaan masyarakat

tentang tindakan yang perlu diambil dalam mengelola basis data, evaluasi hasil inventaris, dan identivikasi serta penyusunan saran tindak, dan

langkah-langkah penanganan, serta penyiapan usulan penertiban, dan

pendayagunaan dalam rangka penegakan hak, dan kewajiban pemegang hak

atas tanah, pengendalian penerapan kebijakan dan program pertanahan;

pengelolaan tanah negara, serta penanganan tanah tanah terlantar dan kritis;

b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainya yang berhubungan

dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dan landasan kerja;

c. Membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seksi pengendalian

pertanahan sebagai pedoman pelaksanna tugas serta melaksanakan monitoring pelaksanaannya;

d. Mempersiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunanan pedoman dan

(23)

atau identivikasi serta penyusunan saran tindak, dan langkah-langkah

penanganan, serta penyiapan usulan;

e. Membangun basis data melalui kegiatan pengumpulan data/inventaris bidang-bidang tanah yang sudah dilekati hak dalam skala besar (HGU,HPL

dan HGB Induk) yang ada di kantor pertanahan dan bidang-bidang tanah yang diidentivikasi terlantar berdasarkan informasi yang diperoleh dari

masyarakat;

f. Memantau dan melakukan evaluasi terhadap bidang-bidang tanah yang

sudah memperoleh dasar penguasaan atas tanah untuk memperoleh hak atas

tanah (ijin lokasi), yang sudah diberikan ijin untuk mengubah kegunaan

tanahnya (ijin perubahan pengunaan tanah) dan menjadi obyek

kegiatan/program lintas sektoral dibidang pertanahan (transmigasi,

perusahaan inti rakyat (PIR), UKM dan lainya;

g. Melakukan kordinasi untuk membahas bentuk dan jenis penanganan yang

perlu dilakukan berdasarkan hasil inventaris dan identivikasi bidang-bidang

tanah, termasuk penyiapan usulan rekomendasi, pembinaan maupun

peringatan bagi tanah yang dilekati hak dalam skala besar, tanah yang sudah

memperoleh dasar penguasaan atas tanah untuk memperoleh hak atas tanah (ijin lokasi), tanah yang sudah diberikan ijin untuk merubah pengunaan

tanahnya (ijin perubahan pengunaan tanah), dan tanah yang menjadi obyek kegiatan/program lintas sektoral dibidang pertanahan

(transmigasi,PIR,UKM, dan lainya;

Uraian Tugas Seksi Pemberdayaan Masyarakat

1. Seksi pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas melakukan inventarisasi

potensi, asistensi, fasilitasi dalam rangka penguatan penguasaan, dan

melaksanakan pembinaan partisipasi masyarakat, lembaga masyarakat, mitra

kerja teknis dalam pengelolaan pertanahan, serta melakukan kerjasama

pemberdayaan dengan pemerintah dan non pemerintahan serta menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan kerjasama pemberdayaan.

2. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. Menyampaikan saran-saran dan atau pertimbangan-pertimbangan kepada

kepala bidang pengendalian pertanahan dan pemberdayaan masyarakat

(24)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meliputi inventarisasi potensi, asistensi, fasilitasi dalam rangka penguatan

hak aatas tanah, peningkatan akses modal kerja, dan pendayagunaan tanah

masyarakat marjinal, forum kerjasama masyarakat, pembinaan partisipasi masyarakat, lembaga masyarakat mitra kerja teknis dalam program-program

pertanahan, memelihara tanah, menambah kesuburan dan mencegah kerusakanya, serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama pemberdayaan

dengan pemerintahan dan non pemerintahan;

b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan,

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainya yang berhubungan

dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dan landasan kerja;

c. Membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seksi

pemebrdayaan masyarakat sebagai pedoman pelaksanaan tugas serta

melaksanakan monitoring pelaksanaanya;

d. Mempersiapkan bahan-bahan dalam rangka pemberdayaan masyarakat

meliputi inventarisasi potensi, asistensi, fasilitasi dalam rangka penguatan

hak atas tanah, peningkatan akses modal kerja, dan pendayagunaan tanah

masyarakat marjinal, forum kerjasama masyarakat, pembinaan partisipasi

masyarakat, lembaga masyarakat, mitra kerja teknis dalam program-program pertanahan, memelihara tanah menambah kesubunn dan

menecegah kerusakanya, serta bimbimngan dan pelaksanaan kerjasama pemberdayaan dengan pemerintah dan non pemerintah;

e. Membentuk forum kerjasama pemberdayaan dengan pemerintah dan non

pemerintah, para mitra kerja dari lembaga swadaya masyarakat maupun

mitra kerja teknis yang ada dalam pengelolaan pertanahan di tingkat

provinsi;

f. Menyelengarakan pertemuan rutin dalam rangak menyusun rencana,

pelaksanaan, evaluasi dan monitoring kegiatan pemberdayaan masyarakat;

g. Memamfaatkan data ketersediaan tanah dari hasil penyusunan rencana pengunaan tanah yang telah disususn oleh seksi pengaturan dan penataan

pertanahan, sebagai acuan dalam penyusunan data potensi tanah (baik spasial maupun tekstual);

(25)

i. Melakukan proses analisa ketersediaan tanah, sesuai dengan kritria teknis

yang telah diatur apabila neraca penggunaan tanah belum disususn oleh

seksi pengendalian dan pemberdayaan;

j. Melakukan inventarisasi potensi masyarakat marjina, asistensi dan

pembentukan kelompok masyarakat sadar tertib pertanahan (pokmasdartibnah), fasilitas dan peningkatan akses ke sumber produksi ke

dalam bentuk data tekstual dan digital bekerjasama dengan unit kerja

terkait;

3.4 Deskripsi Kegiatan PLA

Dalam pelaksanaan PLA selama 3 bulan di Kantor Pertanahan Kabupaten

Bandung, penulis mengikuti banyak kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara

internal (kegiatan di dalam Kantor) dan secara eksternal (kegiatan lapangan/di luar

kantor). Dibawah ini merupakan deskripsi dari kegiatan yang penulis lakukan selama PLA berlangsung:

1. Untuk hari pertama pada tanggal 17 September 2014 penulis menemui Bapak

dedy selaku pembimbing untuk melakukan perkenalan pertama kali dengan

beliau berikut stafnya yang ada di bagian Urusan Kepegawaian. Selanjutnya

penulis dkk diperkenalkan kepada pembimbing kedua yang bernama Bapak.Ika Prayudi SH, kemudian penulis dijadwalkan oleh beliau untuk melakukan

perkenalan kepada setiap seksi yang berada di Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung. Setelah selesai melakukan perkenalan penulis membuat jadwal

kegiatan untuk 2 minggu kedepan.

2. Sesuai dengan jadwal yang dibuat sebelumnya, pada hari kedua penulis mulai

ditugaskan untuk mengikuti kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan di Seksi

Survey Pengukuran dan Pemetanaan selama 1 minggu lebih dari tanggal 18

September 2014 sampai dengan 25 September 2014. Di Seksi ini pekerjaan atau

kegiatan yang dilaksanakan adalah. Pertama penulis ditugaskan untuk register

surat ukur dan memasukan/ menginput ke dalam buku petugas ukur, Kegiatan kedua yang penulis lakukan adalah mengisi berkas-berkas blanko formulir untuk

permohonan sertipikat.

3. Pada tanggal 26 September 2014 sampai dengan 10 oktober 2014 penulis mulai

(26)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengukuran dan Pemetaan. Dalam Subseksi ini kegiatan kerja yang dilakukan

adalah ploting peta bidang tanah hasil pengukuran secara manual dan digital.

4. Pada tanggal 13 Oktober penulis diikutsertakan dalam kegiatan pengukuran yang dilaksanakan di daerah Kopo Sayati. Selain pengukuran penulis juga

diajarkan oleh pembimbing untuk dapat menyajikan hasil ukuran berikut luasannya tersebut ke dalam bentuk peta yang diolah secara digital dan manual.

5. Pada tanggal 14 Oktober 2014 sampai dengan 6 November 2014 penulis

kembali lagi ke kantor untuk mengikuti yang dilaksanakan di Subseksi Survey

Pengukuran dan Pemetaan.

6. Pada tanggal 10 November 2014 sampai dengan 21 November 2014 penulis

tidak bisa mengikuti kegiatan PLA dikarenakan jatuh sakit.

7. Pada tanggal 24 November 2014 sampai 3 Desember 2014 Penulis melakukan

kegiatan PLA seperti biasa di Subseksi Survey Pengukuran dan Pemetaan. 8. Pada tanggal 4 Desember 2014 penulis diikutsertakan dalam kegiatan

pengukuran yang dilaksanakan di daerah margaasih,Lagadar.

9. Pada tanggal 8 Desember 2014 s/d 12 Desember 2014 penulis kembali lagi ke

kantor untuk mengikuti yang dilaksanakan di subseksi Survey Pengukuran dan

Pemetaan

3.5 Jadwal Kegiatan PLA

Dibawah ini merupakan semua jadwal kegiatan yang saya lakukan selama PLA di BPN Kab. Bandung :

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan PLA

` Tanggal Kegiatan Pembimbing

1 17 – 09 –

dilaksanakan di seksi Survey Pengukuran dan Pemetaan

(27)

3 13 – 10 –

2014

Penulis diikutsertakan dalam

kegiatan pengukuran yang

dilaksanakan di daerah Kopo Sayati.

Bapak. Asep Rusli

4 14 – 10 – 2014 s/d 3 –

11 – 2014

Penulis Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di seksi Survey

Pengukuran dan Pemetaan

dilaksanakan di daerah Margaasih,

Lagadar

Bapak. Nandang Widi

6 08 – 10 –

2014 s/d 12 –

12 – 2014

Penulis Mengikuti kegiatan yang

dilaksanakan di seksi Survey

Pengukuran dan Pemetaan

Bapak. Rudi Setiadi

3.6 Masalah yang Dihadapi dan Cara Penyelesaiannya

Selama kegiatan PLA berlangsung penulis menemukan beberapa permasalahan yang muncul, masalah-masalah tersebut diantaranya adalah:

1. Pada awal kegiatan PLA penulis masih merasa kebingungan terhadap kegiatan

yang akan dilaksanakan di Kantor Pertanahan tersebut, dikarenakan sebelumnya tidak ada rapat teknis tentang gambaran kegiatan PLA yang akan

dilakukan. Namun penulis mencoba untuk melakukan sosialisasi kepada setiap

seksi dan staf yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung, sehingga

untuk selanjutnya penulis mulai bisa beradaptasi dengan situasi dan kegiatan

yang dilaksanakan di Kantor Pertanahan tersebut.

2. Kegiatan pengukuran yang dilaksanakan di Kantor Pertanahan metode dan alat

pengukuran yang dipakai agak sedikit berbeda dengan metode pengukuran dan

alat yang dipelajari di perkuliahan. Sehingga ketika penulis melakukan kegiatan pengukuran lapangan pertama kali penulis hanya melihat terlebih

(28)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada kegiatan pengukuran selanjutnya penulis mulai belajar melakukan

pengukuran sendiri dan dibimbing oleh petugas ukur.

3.7 Pembimbingan

Pembimbingan dengan dosen luar biasa di tempat PLA dilakukan secara langsung

pada saat jam istirahat di Kantor dan ketika kegiatan di lapangan. Bimbingan tersebut berisi tentang konsultasi masalah ruang lingkup kerja di Kantor Pertanahan, selain itu

sesekali penulis melakukan konsultasi tentang pemilihan tema untuk pembuatan laporan

(29)

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Pada pelaksanaan pemecahaan bidang tanah apabila SK pemilikan tanah sudah diterima dari Kepala Kantor Pertanahan maka pemilik tanah yang baru terlebih

dahulu harus mengajukan permohonan kepada Kantor pertanahan untuk dibuatkan sertipikat. Apabila permohonan telah diajukan maka pihak panitia

dari Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung segera melakukan persiapan dan

perencanaan untuk dilakukan kegiatan pengukuran. Setelah persiapan selesai

maka kegiatan pengukuranpun akan dilaksanakan, apabila kegiatan pengukuran

telah selesai maka dengan segera hasil data pengukuran akan diserahkan ke

bagian grafis untuk dilakukan penggambaran bidang tanah dan pemberian

Nomor Induk Bidang Tanah (NIB). Kemudian Kepala seksi dan Subsi akan

melakukan pemeriksaan hasil pengukuran berikut juga dengan hasil Peta Bidang Tanahnya, apabila pemeriksaan sudah selesai maka dari bagian grafis akan

segera membuatkan surat ukur, dan tahapan akhirnya akan dibuatkan blanko sertipikat. Blanko sertipikat dan surat ukur tersebut akan diserahkan kepada

Kepala Kantor untuk segera disahkan dan kemudian hasil sertipikatnya akan diserahkan ke bagian loket untuk diberikan kepada pemohon sertipikat.

Biasanya proses pembuatan sertipikat tesebut paling lambat dapat diselesaikan

dalam waktu 3 bulan. Dan biasanya setelah sertifikat sudah jadi pemilik sertifikat seringkali ada yang mengajukan permohonan untuk dilaksanakannya

pemecahaan bidang tanah, biasanya pemecahaan bidang tanah sering dilakukan dalam pembuatan/pembangunan ruko-ruko ataupun perumahan yang semulanya

dari satu sertifikat ingin di pecah menjadi beberapa sertifikat. Cara

pelaksanaannya juga sama seperti pembuatan peta bidang tanah secara

umumnya namun pemecahaan bidang tanah dalam proses pengukurannya

dilaksanakan dari sertifikat yang sudah jadi lalu diukur dan ditentukan bidang

tanah yang akan di pecah.

2. Pada umumnya hasil pengukuran bidang tanah adalah data ukuran jarak berikut

(30)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemilik tanah yang berbatasan dengan pemohon, termasuk juga kegiatan

pengukuran dari hasli pemecahaan bidang tanah data yang dihasilkannya sama

persis dengan kegiatan pengukuran lainnya yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan.

3. Kegiatan penggambaran bidang tanah hasil pengukuran merupakan tahap pematangan setelah dilakukannya pengukuran. Penggambaran bidang tanah

tersebut dilakukan melalui 2 tahapan yaitu penggambaran secara manual dan

penggambaran secara digital. Untuk penggambaran manual dapat dilakukan

dengan menggunakan alat taken scale dan stick pasel sehingga gambar yang

dibuat dapat mempunyai skala dan terlihat rapih, sedangkan untuk

penggambaran bidang tanah secara digital pada umumnya di setiap Kantor

Pertanahan biasa menggunakan software Autocad dengan dilengkapi program

LOC yang khusus dibuat untuk membantu pekerjaan-pekerjaan penggambaran di Kantor Pertanahan. Dari hasil penggambaran tersebut hasil akhirnya adalah

suatu peta bidang tanah yang memiliki informasi luas berikut dengan pemilik

tanah yang berbatasan dengan bidang tanah pemohon..

5.2. Saran

1. Saran untuk Pelaksanaan Kegiatan Pemecahaan Bidang Tanah

a. Pada saat dilaksanakannya proses pembuatan sertipikat kiranya pihak panitia

pengukuran tanah agar dapat lebih mempersiapkan lagi mengenai perencanaan dan implementasi pelaksanaan kegiatannya. Hal ini bertujuan supaya

manajemen, sosialisasi dan komunikasi kegiatan pengukuran tanah antara semua

pihak dapat terwujud dengan baik. Sehingga sertipikat yang dimohonpun dapat

selesai dengan target waktu yang telah ditetapkan.

b. Pada saat sebelum kegiatan pengukuran bidang tanah dilaksanakan kiranya

pemilik tanah dan pihak pemilik tanah yang berbatasan supaya dapat hadir dan

dapat menentukan batas-batas bidang tanah yang dimohon. Sehingga

perselisihan tentang batas-batas tanahpun dapat dihindari karena sebelumnya telah ada perundingan untuk menentukan batas tanahnya. Hal ini bertujuan

supaya pengukuran yang dilakukan dapat diselesaikan dengan cepat dan benar dan hasil surat ukur yang diterbitkan pada saat pengumumanpun tidak akan ada

(31)

c. Pada saat ploting peta bidang masih banyak yang tidak sesuai dengan peta dasar

sehingga menyulitkan untuk memastikan dimana letak bidang tanah tersebut.

Seharusnya harus lebih teliti lagi dalam pengukuran dan juga penggambaran bidang tanah.

a. Saran Untuk Lembaga

Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan saran kepada pihak Prodi agar

dapat lebih mempersiapkan dari jauh-jauh hari sebelumnya mengenai pelasanaan

kegiatan PLA ini, supaya kesiapan mental dari mahasiswa untuk mengikuti kegiatan

PLA dapat lebih dipersiapkan, sehingga kegiatan PLA yang dilaksanakan dapat berjalan

dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Kemudian untuk perkuliahan agar

dapat ditinjau kembali, karena banyak sekali pembelajaran yang belum bisa didapatkan

di perkuliahan terutama mengenai teori mengenai Survey Pemetaan serta pembelajaran

mengenai software yang dipelajari agar lebih ditingkatkan kembali. Hal ini sebagai langkah evaluasi untuk kegiatan PLA selanjutnya yang akan dilaksanakan oleh

angkatan adik tingkat, supaya adik angkatan dapat lebih cepat beradaptasi dengan

(32)

Asep Agus Syaripudin, 2015

PENGUKURAN D AN PEMETAAN UNTUK PEMECAHAN BID ANG TANAH D I KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BAND UNG

(33)

Asep Agus Syaripudin, 2015

DAFTAR PUSTAKA

A.Buku dan Makalah

Harsono, Boedi, 1971. Undang-Undang Pokok Agraria. Jakarta: Djambatan

B. Peraturan Perundang undangan

Peraturan Mentri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997

Undang-Undang Nomor. 5 Tahun 1960. Tentang Ketentuan Pokok-Pokok Agraria

(UUPA).

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah (“PPNo.24/1997“);

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan

Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional (“PP No.46/2002“);

Peraturan Menteri Negara Agraria/KepalaBadan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun

1997 Tentang Pendaftaran Tanah (“Permen No.3/1997“);

C. Internet

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan PLA

Referensi

Dokumen terkait

a) Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang terminal, perparkiran dan pos retribusi. b) Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan

pedoman dan petunjuk pelaksanaan administrasi dan teknis pembinaan Pembangunan Kecamatan; (3) Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai bidang

menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan bidang

e) penghimpunan dan mempelajari peraturan perundang- undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas

mengumpulkan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan identifikasi, penerapan,

mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas Sub Bagian Penyusunan

Menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan lainnya sebagai pedoman dan landasan kerja; Menginventarisasi permasalahan

menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan pembinaan