SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh
Fitra Fauzi Rahmat 0807723
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Oleh
Fitra Fauzi Rahmat
0807723
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Fitra Fauzi Rahmat 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd NIP. 196506141990011001
Pembimbing II
Dr. Nuryadi, M.Pd NIP. 197101171998021001
Mengetahui Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI Bandung
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Fitra Fauzi Rahmat Nim. 0807723 Skripsi: Pengaruh Penggunaan Gaya Mengajar Resiprokal Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Pada Saat Pembelajaran Permainan Sepakbola. Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd dan Pembimbing II Dr. Nuryadi, M.Pd. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan guru mengenai gaya
mengajar pendidikan jasmani. Peneliti mengamati bahwa siswa kurang percaya
diri saat pembelajaran sepakbola. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan
kepercayaan diri. Metode yang peneliti gunakan adalah metode eksperimen
dengan menggunakan desain one group pretets dan posttest design. Sampel dalam
penelitian ialah siswa sekolah SMA Negeri 4 Cimahi. Teknik pengembilan
sampel menggunakan purposive sampling. Sampel dipilih dengan
mempertimbangkan karakteristik tertentu. Hasil penelitian menunjukan nilai
Thituung 2,737 > Ttabel 1,68. Maka dari itu H0 ditolak. Maka Ha diterima. Dengan
demikian, berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya meningkatan
kepercayaan diri siswa ketika gaya mengajar resiprokal digunakan pada
pembelajaran sepakbola.
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE EFFECTIVENES O RECIPROKAL METHOD TOWARDS
STUDENTS’ SELFT ESTEEM IN TEACHING FOOTBALL
AT SMAN 4 CIMAHI
By : Fitra Fauzi Rahmat
0807723
ABSTRACT
The observation result shows this observation is based on the lack of observer’s
knowledge about physical education teaching style, observer also found out that
the students have lack of confidence during football lesson. Therefore, the
problem that needs to be solved is to find out whether reciprocal teaching method
can used to gain students’ self-confidence, based on the problem background, observer is interested in trying out the influence of reciprocal teaching method to
students’ self-confidence; observer used experimental method by using one group pretest posttest design. The sample of this observation is 41 students of SMAN 4
Cimahi. Observer used purposive sampling technique for this observation. The
samples are chosen by considering some of characteristics. The result shows
Thitung = 2,737 > Ttabel = 1,68. So 27,737 > 1,68 therefore zero hypothesis (H0)
is denied. Alternate hypothesis (Ha) is accepted. Based on the result, observer can
see the improvements of students’ self-confidence when using the reciprocal teaching method during football lesson.
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN……… i
KATA-KATA MUTIARA... ii
ABSTRAK………. iii
UCAPAN TERIMA KASIH... iv
KATA PENGANTAR………... viii
DAFTAR ISI………... ix
DAFTAR TABEL………. xi
DAFTAR GAMBAR……… xii
DAFTAR LAMPIRAN……… xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1
B. Rumusan Masalah………... 5
C. Tujuan Penelitian………... 5
D. Manfaat Penelitian……….. 6
E. Batasan Masalah………. 7
F. Definisi Istilah Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KAJIAN PUSTAKA………... 8
1. Hakikat Belajar Mengajar………..………... 8
a. Belajar……… 8
b. Mengajar.……… 12
c. Pembelajaran…….………. 14
d. Tujuan Belajar dan Pembelajaran………... 14
2. Gaya-gaya Mengajar……….………...……… 15
a. Hakikat Resiprokal………..………..………. 18
3. Percaya Diri……….………. 22
a. Aspek-aspek kepercayaan diri……… 24
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan diri………... 24
4. Pengertian Sepakbola………....…………... 28
a. Teknik Dasar Sepakbola………. 30
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penlitian………..………….. 40
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
B. Desain Penelitian……….…………... 41
C. Populasi dan Sampel……….………... 42
D. Langkah-langkah Penelitian……….…... 43
E. Intrumen Pengumpulan Data………... 44
F. Definisi Oprasional………...………. 46
G. Kisi-kisi Kepercayaan diri………... 47
H. Ujicoba Angket………..……… 48
I. Pelaksanaan Pengumpulan Data……… 57
J. Teknik Analisis Data………... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan Data.………….………... 61
1. Menghitung Skor Rata-rata dan Simpangan Baku dari Data Angket Pretest dan Posttest... 61
2. Pengujian Persyaratan Analisis………...…………... 62
3. Pengujian Hipotesis………... 63
B. Diskusi Temuan... 63
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan……….……… 68
B. Saran………... 68
DAFTAR PUSTAKA... 70
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan saat ini sebenarnya banyak siswa yang memiliki banyak
masalah. Dan pendidikan merupakan salah satu permasalahan tersendiri bagi banyak
kalangan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini.
Pendidikan sebenarnya dimanapun bisa didapat, tidak selalu pendidikan itu berasal
dari sekolah. Pendidikan bisa berasal dari situasi lingkungan, pengalaman,
pengetahuan dan hal baru lain apapun yang menghasilkan perubahan dari kehidupan.
Seperti yang diungkapkan Thompson (1957) pendidikan adalah pengaruh lingkungan
terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam
kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya. Dengan demikian untuk menjadi siswa yang
siap bersaing dengan lingkungan yang semakin keras, sebagai seorang siswa harus
dapat mempersiapkan diri. Salah satunya dengan menempuh pendidikan minimal
sembilan tahun seperti yang dicanangkan oleh pemerintah untuk membentuk siswa
yang dapat bersaing dikemudian hari.
Pendidikan yang berkembang saat ini berupa pendidikan informal dan pendidikan
formal, pendidikan informal yang dilaksanakan diluar sekolah dan pendidikan formal
yang yang dilaksanakan di sekolah. Di dalam pendidikan formal terdapat di
dalamnya pendidikan jasmani yang merupakan mata pelajaran yang dapat
mengembangan potensi diri siswa dan mengalami perubahan tingkah laku.
Kurikulum pendidikan dari tahun ketahun sering terjadi perubahan, salah satunya
dari kurikulum tahun 2006 yang berbentuk KTSP hingga tahun 2013. KTSP atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan lebih menekankan kepada kemampuan dari
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan yang dijadikan patokan
sekolah, akan tetapi tetap berpegang pada kurikulum yang dibuat oleh pemerintah.
Sedangkang kurikulum 2013 lebih mengedepankan kepada peningkatan karakter atau
sikap siswa dan sesuai dengan kurikulum 2013 yang ingin menumbuhkan kembali
karekter bangsa. Dalam kurikulum 2013 terlihat sekali perubahan yang sangat jelas,
seperti salah satunya menghilangkan beberapa mata pelajaran. Namun hakikatnya
pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang tidak tergeserkan walaupun telah
sering berganti kurikulum.
Seperti yang tercantum dalam UU Pendidikan No.20 Tahun 2003 bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangakan kemampuan dan membentuk watak
dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Berlandaskan dari itu untuk mengembangkan potensi agar menjadi siswa yang
sehat dan berilmu, salah satunya ialah dengan cara melakukan aktifitas pendidikan
jasmani di dalam lingkungan sekolah formal. Di sekolah formal mata pelajaran
pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang wajib, dari tingakat Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas
(SMA). Untuk menjadi seorang guru pendidikan jasmani harus mempersiapkan
rencana apa yang akan dilaksanakan ketika akan menngajar pendidikan jasmani.
Setiap rencana yang telah kita buat selalu ada saja permasalahan yang terjadi, seperti
halnya saat pembelajaran permainan sepakbola di tingkat Sekolah Menengah Atas
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran ini. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dapat membentuk
manusia seutuhnya. Seperti yang dijelaskan oleh Mahendra (2009:18) bahwa:
Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Tidak salah jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk “membentuk manusia seutuhnya”.
Fakta yang peneliti temukan di lapangan pada pembelajaran pendidikan jasmani
dalam permainan sepakbola, terlihat bahwa siswa kebingungan saat mereka bermain
sepakbola. Salah satu contohnya saat siswa mendapatkan bola operan dari rekan satu
timnya, siswa terlihat kebingungan, siswa mengambil keputusan dengan lambat saat
mendapatkan bola operan dari rekannya, yang dapat mengakibatkan bola dengan
mudah direbut oleh lawan.
Berangkat dari situasi itu, penulis beranggapan bahwa siswa kurang memiliki
kepercayaan diri, untuk meningkatkan kepercayaan diri penulis beranggapan bahwa
gaya mengajar resiprokal merupakan gaya mengajar yang cocok untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa. Menurut Palinscar dan Brown (1984) setidaknya ada empat
strategi dasar yang terlihat dalam proses pembelajaran resiprokal yaitu, melakukan
klarifikasi, membuat prediksi, bertanya dan membuat kesimpulan. Melihat dari uraian
tersebut yang di dalamnya terdapat proses klarifikasi yang mempunyai arti
penjelasan, yang berarti siswa belajar menjelaskan sesuatu hal yang akan dijelaskan
mengenai permasalahan saat bermain sepakbola. Terdapat pula proses prediksi yang
mempunyai arti antisipasi, bayangan, dugaan, estimasi, kira-kira, perkiraan,
prakiraan, proyeksi, ramalan dll, maka dari itu siswa belajar membayangkan
kemungkinan yang akan terjadi dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan menyimpulkan hasil dari tanya jawab. Dari tiga proses tersebut terlihat sekali
bahwa menurut penulis bahwa gaya mengajar resiprokal ini cocok untuk
meningkatkan kepercayaan diri siswa agar dapat memecahkan masalah saat
melakukan aktifitas pendidikan jasmani terutama dalam pemebelajaran permainan
sepakbola di Sekolah Mengah Atas (SMA).
Saat proses pembelajaran sepakbola di sekolah banyak siswa yang merasa
aktifitas yang mereka lakukan sudah cukup baik. Padahal pada saat bermain
sepakbola dapat terlihat berbagai karakter siswa. Seperti karakter siswa yang mudah
tersulut emosi, karakter siswa yang sabar, karakter siswa yang ceroboh, atau bahkan
termasuk siswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi. Semua bisa dilihat pada saat
siswa melakukan aktifitas pembelajaran pendidikan jasmani dalam permainan
sepakbola. Selain terlihat kebingungan saat menerima bola operan dari temannya,
siswa juga banyak yang tidak bisa mengendalikan kekutan tendangannya. Bola
operan yang seharusnya menggunakan tendangan dengan mengedepankan
penempatan bola akan tetapi siswa menggunakan tenaga yang berlebihan saat
menendang bola, contoh lain seperti saat akan menendang bola ke arah gawang untuk
mencetak gol, siswa kebanyakan menendangan dengan sepenuh tenaga padahal
posisinya sudah dekat dengan gawang, yang seharusnya tinggal menggunakan
tendangan dengan cara menempatkan bola ke daerah samping agar berhasil mencetak
gol. Lalu saat siswa akan menggiring dan mengontrol bola, siswa sulit sekali
mengendalikan laju bola yang akhirnya bola berada jauh dari jangkauan kakinya yang
mengakibatkan sulit mengendalikan laju bola dan akan berakibat bola tersebut direbut
oleh lawan. Maka dari itu terlihat bahwa siswa kurang memiliki kepercayaan diri
pada saat pembelajaran sepakbola, yang belum bisa mengendalikan kemampuan
siswa saat bermain sepakbola, yang berakibat pada antusias siswa dalam
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu, penerapan gaya mengajar yang tidak bervariatif mengakibatkan guru
kesulitan mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa, Juliantine dkk
(2012:38) menjelaskan bahwa “gaya mengajar berkaitan dengan pembuatan
keputusan yang dilakukan guru baik sebelum, selama, maupun setelah proses pembelajaran”. Lutan (2001:47) bahwa “Gaya mengajar adalah suatu siasat untuk meningkatkan partisipasi siswa untuk dapat melaksanakan tugas ajar”. Kurangnya
pengetahuan guru mengenai bentuk-bentuk gaya mengajar, merupakan salah satu
permassalahan yang ada di sekolah, termasuk kurangnya pengetahuan mengenai gaya
mengajar resiprokal.
Agar guru dapat memecahkan masalah-masalah tersebut, guru dapat
menggunakan gaya mengajar resiprokal yang mengedepankan proses timbal balik
antar siswa, serta guru dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa saat bermain
sepakbola salah satunya ialah dengan melakukan diskusi dengan teman sebaya,
dengan orang yang lebih tua, dan bahkan bisa pula dengan orang yang lebih muda.
Yang terpenting di dalam diskusi tersebut terjadi proses timbal balik antara siswa
yang bertanya dengan siswa yang menjawab, saat terjadi timbal balik atau proses
tanya jawab siswa akan mendapatkan informasi dan pengetahuan dengan
penyampaian yang mudah dimengerti oleh siswa saat mengalami proses timbal balik.
B. Rumusan Masalah
Kurangnya pengetahuan guru mengenai bentuk-bentuk gaya mengajar
menimbulkan kejenuhan saat proses pembelajaran, dan juga kurangnya kepercayaan
diri siswa saat pembelajaran sepakbola yang berakibat pada suasana pembelajaran
sepakbola yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, bahkan para siswa sering
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maka dari itu berdasarkan uraian di atas yang telah dikemukakan dalam latar
belakang masalah, maka perumusan masalah yang akan ditelusuri dalam penelitian
ini adalah :
“Apakah penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa SMA Negeri 4 Cimahi pada pemebelajaran sepakbola?”
C. Tujuan Penelitian
Sebelum suatu kegiatan dilaksanakan, tentunya telah ditetapkan tujuan yang ingin
dicapai. Dengan tujuan tersebut akan memberikan arahan-arahan, prosedur serta
tahapan-tahapan yang harus dilakukan terhadap permasalahan yang ada.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat mempengaruhi kepercayaan diri siswa
saat pembelajaran sepakbola di SMA Negeri 4 Cimahi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi
1. Secara teoritis
Gaya mengajar resiprokal dapat menumbuhkan proses tanya jawab dan saling
berdiskusi tanpa disadari oleh siswa, bahwa siswa sedang diberikan perlakuan oleh
seorang guru, dan bahkan siswa dapat mendapatkan pengetahuan serta terlatih untuk
dapat memprediksi apa yang akan terjadi atau kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi serta memecahkan masalah tersebut dengan berdiskusi, yaitu dengan teman
sebaya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi :
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba memecahkan
masalah yang terjadi dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya dalam usaha
menumbuhkan kepercayaan diri siswa pada saat proses pembelajaran.
b. Bagi guru
Dapat memberikan masukan yang berarti bagi guru pendidikan jasmani di
Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam pemilihan gaya mengajar resiprokal terutama
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa pada saat proses pembelajaran
pendidikan jasmani.
c. Bagi Lembaga Universitas.
Sumbangan keilmuan kepada lembaga Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan serta bagi mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
d. Pihak lain.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembanding dikalangan akademis
dalam penelitian selanjutnya.
E. Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan masalah yang diteliti maka penulis membatasi
permasalahan sebagai berikut :
1. Ruang lingkup penelitian
Ruang lingkup penelitian hanya terbatas pada peranan penggunaan gaya mengajar
resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada pembelajaran permainan
sepakbola di SMA Negeri 4 Cimahi.
a. Kepercayaan diri
Untuk memperoleh data tentang tingkat kepercayaan diri, digunakan kuesioner
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2009:199)
b. Penguasaan pengetahuan mengenai sepakbola
Untuk keterampilan gerak dasar permainan sepakbola peneliti hanya mengambil
pada gerak dasar menendang ke arah gawang (shoot), menendang bola kearah teman
(pass). Mengendalikan bola atau memberhentikan bola (control/stop the ball), serta
menendang bola secara terpatah-patah dengan jarak yang terjangkau oleh kaki
(driblle).
2. Pengukuran dan pengujian
terbatas pada sejauh mana daya prediksi kepercayaan diri terhadap penguasaan
keterampilan gerak dasar bermain sepakbola.
3. Populasi dan sampel
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa anak
kelas X di SMA Negeri 4 Cimahi.
F. Definisi Istilah Penelitian
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang dipergunakan
dalam penelitian ini perlu ada penjelasan, maka penjelasan istilah sebagai berikut :
1. Pembelajaran Resiprokal
Reciprokal Teaching adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan
empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun
pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah
diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang
disodorkan kepada siswa.
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Vealey & Chase (2008) “Selft-confidence can be defined as the belief in one’s
abilities to achieve success”. Valey & Chase mengemukakan bahwa kepercayaan diri
dapat didefinisikan sebagai kepercayaan dalam kemampuan seseorang untuk
mencapai keberhasilan. Masih menurut Vealey & Chase (2008) mengatakan bahwa
kepercayaan diri merupakan keterampilan psikologis yang memainkan peranan
penting dalam membantu prestasi atlet. Jadi kepercayaan diri adalah kemampuan
keterampilan psikologis seseorang yang mempunyai peranan penting untuk
membantu meraih prestasi dan menghasilkan performa maskimal.
3. Sepakbola
Permainan sepakbola adalah cabang olahraga permainan beregu atau permainan
tim, maka suatu kesebelasan yang baik, kuat, tangguh adalah kesebelasan yang terdiri
atas pemain-pemain yang mampu menyelenggarakan permainan yang kompak,
artinya mempunyai kerjasama tim yang baik. Untuk mencapai kerjasama tim yang
baik diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai semua bagian-bagian dan
macam-macam teknik dasar dan keterampilan bermain sepakbola, sehingga dapat
memainkan bola dalam segala posisi dan situasi dengan cepat, tepat dan cermat,
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitan merupakan salah satu bagian yang penting dalam
melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2011:3) menjelaskan bahwa “metode
penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk memudahkan penelitian. Setiap penelitian terlebih dahulu harus memutuskan
metode apa yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Hal ini dilakukan
karena metode merupakan cara yang akan menentukan berhasil atau tidaknya
tujuan yang akan dicapai. Sejalan dengan itu Arikunto (2006:3) mengemukakan
metode eksperimen adalah :
“suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mangganggu”.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini diharapkan dapat menemukan
pengaruh dari pembelajaran sepakbola terhadap kepercayaan diri siswa pada
pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Negeri 4 Cimahi . Selanjutnya
Sugiyono (2011:11) mengemukakan bahwa, “ Metode penelitian eksperimen
adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang terkontrol (laboratorium).”
Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan
dengan tujuan untuk menyelidiki suatu masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi
dalam metode ini harus ada faktor yang dicobakan adalah variabel bebas yaitu
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel terikat yaitu peningkatan kepercayaan diri siswa dalam bermain
sepakbola.
Riduwan (2011:50) mejelaskan bahwa “Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.”
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen
merupakan penelitian yang berusaha mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Penulis memilih menggunakan
metode eksperimen karena berdasarkan dengan tujuan penelitian yang telah
dikemukakan pada BAB I, yakni mencari pengaruh dari penerapan gaya mengajar
resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada pembelajaran
pendidikan jasmani di SMA Negeri 4 Cimahi.
B. Desain Penelitian
Di dalam sebuah penelitian kita harus membutuhkan desain penelitian
untuk mempermudah kita dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini
digunakan desain pretest dan posttest. Pada penelitian ini yang pertama peneliti
melakukan tes awal (pretest) dengan cara, siswa melakukan aktifitas bermain
sepakbola lalu setelah bermain sepakbola siswa diberi lembar angket yang berupa
pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari tes awal
(pretest). Maka dari itu peneliti bisa menggunakan hasil tes awal ini untuk
membandingkan perbedaan apabila sudah diberi perlakuan (treatment). Setelah
mendapatkan hasil dari tes awal (pretest) maka siswa diberikan perlakuan
(treatment) selama 12 kali pertemuan, treatment yang digunakan ialah penerapan
gaya mengajar resiprokal.
Setelah diberikan treatment gaya mengajar resiprokal selama 12 kali
pertemuan, yang selama 12 kali pertemuan tersebut siswa diberi lembar kriteria
yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa saat bermain
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak melenceng dan tetap dalam koridor gaya mengajar resiprokal. Lalu setelah
itu diberikan tes akhir (posttest) dengan cara, siswa bermain sepakbola kembali
sama seperti saat tes awal. Siswa juga setelah bermain bola diberi kembali lembar
angket yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang sama saat tes awal. Maka dari itu
kita dapat membandingkan hasil dari tes awal (pretest) dengan hasil pada tes akhir
(posttest). Hal demikian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan gaya
mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa saat bermain
sepakbola. Dibawah ini adalah gambar one-group pretest-posttest design:
Gambar 3.1
Desain penelitian one-group pretest-posttest design
Keterangan:
O1 = nilai pretest (sebelum diberikan treatment)
O2 = nilai posttest (setelah diberikan treatment)
X = treatment (perlakuan dengan gaya mengajar resiprokal)
C. Populasi dan sampel
Pada sebuah penelitian, adanya pupulasi dan sampel sangat diperlukan
karena populasi dan sampel merupakan objek penelitian. Populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Riduwan (2011:54) mengatakan bahwa “populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Sugiyono (2012:117) mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan sampel menurut Arikunto (2010:174) adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Riduwan (2011) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Selanjutnya Sugiyono (2012:117) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas X SMA
Negeri 4 Cimahi sebanyak 410 orang siswa dengan jumlah siswa putra 183 orang
dan siswa putri 227 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 41 orang siswa kelas X
IPS 1. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu
pengambilan sampel yang bertujuan. Jadi pengambilan subjek bukan didasarkan
atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu, yaitu
kelas yang di rekomdasikan oleh guru kepada peneliti dikarenakan kelas tersebut
bisa mewakili dari populasi tersebut.
D. Langkah-langkah Penelitian
Berdasarkan desain penelitian di atas, maka penulis membuat
langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
1) Menentukan populasi dan sampel.
2) Melakukan pretest (tes awal) menggunakan angket nilai kepercayaan diri
pada sampel.
3) Memberikan perlakuan pembelajaran permainan sepakbola pada sampel.
4) Peneliti melakukan treatment gaya mengajar resiprokal selama 12 kali
pertemuan kepada sampel.
5) Melakukan posttest (tes akhir) menggunakan angket nilai kepercayaan diri
pada sampel setelah diberi perlakuan.
6) Melakukan analisis data.
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1
Langkah-langkah Penelitian
POPULASI
SAMPEL
ANGKET KEPERCAYAAN DIRI PADA SAAT PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA
DIBERI PERLAKUAN DENGAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL
ANGKET KEPERCAYAAN DIRI PADA SAAT PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
ANALISIS DATA
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Pengumpulan Data
Pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena
sosial maupun alam. Alat ukur dalam penelitian biasa disebut instrumen penelitian. Sugiyono (2012:148) memaparkan bahwa “…instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati“. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Jumlah instrumen tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
Instrumen yang digunakan dalam gejala/fenomena alam maupun sosial
harus valid dan reliabel atau teruji validitas dan realibitas. Pada kasus ini penulis
akan meneliti gejala/fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekolah, yaitu
nilai kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran aktifitas permainan
sepakbola. Maka dari itu penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul
datanya. Alasan penulis menggunakan angket dalam pengumpulan data adalah
lebih efisien ditinjau dari segi waktu, biaya, dan memudahkan untuk
mengolahnya.
Untuk memperoleh data tentang tingkat kepercayaan diri digunakan kuesioner
yang disusun oleh penulis. Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan atau
pernyataan yang disebarkan kepada orang lain (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2012:199). Arikunto (2010:194) menjelaskan bahwa “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Adapun jenis angket yang digunakan
oleh penulis dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Riduwan (2011:72)
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist ().
Angket disebarkan kepada siswa yang telah ditentukan sebagai sampel
(responden) berisi pernyataan-pernyataan mengenai sikap disiplin siswa pada
mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Siswa hanya diminta untuk memberikan
tanda checklist () pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom 1, 2, 3, 4, dan 5.
Agar tanggapan responden pada angket dapat diukur, penulis menggunakan
skala pengukuran. Skala pengukuran bertujuan agar instrumen dapat diukur sesuai
dengan apa yang akan diukur dan bisa dipercaya serta konsisten (reliabel)
terhadap permasalahan instrumen penelitian. Riduwan (2011:83) menyatakan
bahwa “maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang
akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.”
Penulis memilih untuk menggunakan Skala Sikap, skala ini merupakan
skala untuk mengukur sikap. Skala Likert merupakan salah satu macam dari Skala
Sikap yang penulis anggap paling cocok digunakan dalam penelitian ini. Riduwan (2011:87) menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”.
Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari
skor lima sampai dengan satu. Angka lima menunjukan bahwa pernyataan yang
ada pada angket melekat dalam diri responden, semakin rendah skor yang dipilih
oleh responden maka semakin jauh dari diri responden.
Dalam menyusun angket atau kuesioner penulis memerlukan kisi-kisi
instrumen guna memudahkan dalam menentukan pernyataan yang akan dipakai
dalam angket atau kuesioner tersebut. Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini
mengacu pada indikator kepercayaan diri yang ditujukan untuk kelas X IPS 1 di
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Lauster (2002:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau
keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya
tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan
dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang
lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan
diri sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan
diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak
membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.
1) Pengambilan keputusan
Menurut pengertian diatas bahwa untuk menjadi siswa yang memiliki
kepercayaan diri mesti memiliki kemampuan mengambil keputusan, pengambilan
keputusan siswa yang memiliki kepercayaan diri tidak akan terpengaruh oleh
siswa lainnya, seperti saat siswa melakukan aktifitas permainan sepakbola, siswa
harus yakin terhadap keputusan sendiri, siswa yang memiliki kepercayaan diri
akan mengambil keputusan dengan cepat, tepat, yakin dan berani saat
pengambilan keputusan.
Selain itu Lauster (1997) mengungkapkan orang yang memiliki kepercayaan
diri yang positif adalah keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif
seseorang tentang dirinya bahwa mengerti sungguh-sungguh akan apa yang
dilakukannya.
a.Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
b.Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.
c.Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
d.Rasional dan realistis yaitu analisaterhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam permainan sepakbola kepercayaan diri sangat dibutuhkan, merujuk dari
pernyataan di atas bahwa memberikan dukungan bisa menumbuhkan kepercayaan
diri baik untuk diri sendiri atau siswa yang diberi dukungan. Siswa dapat
bertindak sebagai pengontrol ketika siswa lainnya melakukan kesalahan, menjadi
pengontrol merupakan salah satu bagian dari memberikan dukungan. Dukungan
yang diberikan agar dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa saat pembelajaran
sepakbola bisa berupa, memberi dukungan secara langsung, dengan mencatat
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa lainnya, selalu memperhatikan siswa
lainnya saat melakukan aktifitas sepakbola, memberikan semangat dan
memberikan kata-kata sopan saat memberikan masukan kepada siswa lainnya.
Selain bertindak sebagai pengontrol saat penggunaan gaya mengajar
resiprokal, siswa juga bisa memberi dukungan saat menjadi rekan satu tim saat
bermain sepakbola. Bergerak ke posisi yang mudah untuk mendapatkan operan,
memberitahukan apabila posisi rekannya terganggu oleh lawan serta bergerak
cepat dan tepat ke posisi yang mudah mendapatkan operan termasuk ke dalam
memberikan dukungan saat bermain sepakbola.
3) Melaksanakan keterampilan
Melaksanakan keterampilan pada sepakbola merupakan hal yang dapat
menunjukan bahwa siswa memiliki kepercayaan diri. Siswa dapat melakukan
gerak dasar pada sepakbola seperti stoping, passing dan shooting dengan tepat,
cepat, dan akuran.
F. Definisi operasional
Juliantine dkk (2012:46) menyatakan bahwa pada dasarnya gaya mengajar
resiprokal ini menerapkan teori umpan balik atau feedback. Teori ini beranggapan
bahwa informasi tentang hasil belajarnya akan memantapkan hasil belajarnya di
kemudian hari. Sedangkan menurut definisi operasional, kepercayaan diri dapat
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sepakbola yang diukur menggunakan nilai-nilai kepercayaan diri yang dirubah ke
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
G. Kisi-kisi kepercayaan diri
Kisi-kisi Instrumen Kepercayaan diri
Indikator Item uji
coba
No Soal
+ -
1. Mengambil keputusan
a. Mengambil keputusan atas keyakinan sendiri 10 22, 24, 15, 28, 5
8, 19, 9, 16, 18
2. Memberikan dukungan
a. Menjadi pengontrol ketika teman melakukan
kesalahan 10
29, 6, 26, 7, 1
13, 4, 23, 20, 12
b. Memberi dukungan kepada teman 10 32, 36, 38,
35, 34
39, 33, 38, 37, 31, 40
3. Melaksanakan keterampilan
a. Melaksanakan keterampilan gerak pada
sepakbola 20
11, 3, 30, 10, 2, 42, 43, 41, 46,
45
27, 17, 14, 25, 21, 47, 49, 44, 48,
50,
JUMLAH 51 25 26
Sumber : Proposal Disertasi, Hidayat ( dalam skripsi Sugandi, B., 2013)
Berdasarkan komponen kepercayaan diri yang dikemukakan oleh Hidayat,
(2012:99) di atas kemudian melihat dari indikator-indikator untuk mempermudah
membuat butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Sesuai dengan kisi-kisi butir
pertanyaan dan pernyataan untuk mengukur tingkat kepercayaan diri di atas.
Agar tidak terjadi penyelewengan nilai siswa saat mengisi angket yang
diberikan oleh peneliti, maka peneliti harus memiliki lembar penilain khusus
secara subjektif yang ditujukan untuk mengontrol aktifitas gerak siswa saat
diberikan perlakuan. Bentuk lembar observasi guru sebagai berikut:
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Nama Siswa
Aspek Penilaian
Passing Dribbling Controlling Shooting
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
Kisi-kisi lembar observasi ini bersifat subjektif, penjelasan dari tabel lembar
observasi guru di atas, terdapat angka dengan nila 1 = kurang baik, 2 = baik 3 =
baik sekali. Lembar observasi ini hanya sebagai patokan bagi guru agar tidak
terjadi kecurangan pengisian angket yang diberikan kepada siswa atau untuk
mengetahui apabila terdapat siswa yang mengisi angket dengan tidak serius atau
amin-main.
H. Uji coba angket
Setelah menyusun angket, maka dilakukan uji coba angket yang ditujukan
kepada responden yang bukan termasuk ke dalam sampel penelitian untuk
mengukur validitas dan reliabilitas setiap butir soalnya. Seperti yang telah
dipaparkan sebelumnya bahwa sebuah instrumen penelitian harus valid dan
reliabel, maka dari itu diadakan uji coba angket. Sugiyono (2012:173)
memaparkan bahwa:
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji coba angket dilaksnakan pada tanggal 1 Oktober 2013 di SMA Negeri 4
Cimahi. Angket kepercayaan diri siswa pada pada pembelajaran ini diuji cobakan
pada siswa yang bukan sebagai sampel penelitian sebanyak 50 siswa.
Untuk menentukan validitas instrumen, penulis berpedoman pada
langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen menurut
Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010) dalam skripsi Andri (2012:71-72):
1. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan.
2. Menjumlahkan skor pada seluruh jumlah butir pernyataan.
3. Merangking skor responden dari yang tertinggi sampai yang terendah.
4. Memisahkan antara skor tertinggi (kelompok atas) dan skor terendah
(kelompok bawah).
5. Menetapkan 27% responden kelompok atas (kelompok yang memperoleh
skor tinggi).
6. Menetapkan 27% responden kelompok bawah (kelompok yang
memperoleh skor rendah).
7. Mencari nilai rata-rata dari setiap butir pernyataan kelompok atas dan
kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
̅ ∑
Keterangan:
̅ = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan bawah
∑ = Jumlah skor
n = Jumlah sampel
8. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan kelompok atas dan
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
√∑ ̅
Keterangan:
s = Simpangan baku
̅ = Skor rata-rata
n = Jumlah sampel
9. Mencari nilai thitung untuk setiap butir soal kelompok atas dan kelompok
bawah dengan menggunakan rumus:
̅ ̅ √
Keterangan:
t = Nilai thitung setiap butir pernyataan
̅ = Nilai rata-rata kelompok atas
̅ = Nilai rata-rata kelompok bawah
= Varians kelompok atas
= Varians kelompok bawah
n1 = Jumlah responden kelompk atas
n2 = Jumlah responden kelompk bawah
Setelah thitung setiap butir pernyataan diketahui, maka langkah selanjutnya
adalah membandingkan nilai thitung dengan ttabel dalam taraf signifikansi 0,05
atau tingkat kepercayaan 95% dengan n = 50, maka nilai ttabel menunjukkan nilai
2,011. Sebuah butir tes dapat dinyatakan valid apabila hasil dari thitung lebih besar
dari ttabel. Jika semua butir tes sudah dinyatakan valid maka angket tersebut sudah
siap untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Tetapi jika ada butir tes yang
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengumpul data. Berikut hasil perhitungan uji validitas angket kepercayaan diri
siswa pada pembelajaran sepakbola.
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Angket Kepercayaan Diri Siswa saat Pembelajaran Sepakbola
No. Item Nilai Hitung thitung Nilai Tabel ttabel Keterangan
1 5.136 2.011 Valid
2 1.583 2.011 Tidak Valid
3 4.288 2.011 Valid
4 4.198 2.011 Valid
5 1.219 2.011 Tidak Valid
6 3.916 2.011 Valid
7 1.260 2.011 Tidak Valid
8 2.057 2.011 Valid
9 1.967 2.011 Tidak Valid
10 7.468 2.011 Valid
11 4.624 2.011 Valid
12 1.924 2.011 Tidak Valid
13 3.513 2.011 Valid
14 1.861 2.011 Tidak Valid
15 3.435 2.011 Valid
16 3.073 2.011 Valid
17 1.192 2.011 Tidak Valid
18 4.157 2.011 Valid
19 2.773 2.011 Valid
20 1.846 2.011 Tidak Valid
21 2.351 2.011 Valid
22 2.605 2.011 Valid
23 2.480 2.011 Valid
24 2.315 2.011 Valid
25 2.074 2.011 Valid
26 1.782 2.011 Tidak Valid
27 2.335 2.011 Valid
28 1.682 2.011 Tidak Valid
29 3.195 2.011 Valid
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31 2.838 2.011 Valid
32 1.719 2.011 Tidak Valid
33 0.207 2.011 Tidak Valid
34 6.547 2.011 Valid
35 4.698 2.011 Valid
36 3.010 2.011 Valid
37 2.102 2.011 Valid
38 2.353 2.011 Valid
39 4.580 2.011 Valid
40 1.448 2.011 Tidak Valid
41 2.250 2.011 Valid
42 4.258 2.011 Valid
43 3.757 2.011 Valid
44 5.352 2.011 Valid
45 2.147 2.011 Valid
46 4.008 2.011 Valid
47 7.742 2.011 Valid
48 1.172 2.011 Tidak Valid
49 5.103 2.011 Valid
50 0.313 2.011 Tidak Valid
51 -0.444 2.011 Tidak Valid
Kesimpulan Hasil Perhitungan Uji Validitas Item Soal Jenis Instrumen No. Item TidakValid No. Item Valid
Angket kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran sepakbola
2, 5, 7, 9, 12, 14, 17, 20, 26, 28, 32, 33, 40, 48, 50,
51
1, 3, 4, 6, 8, 10, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42,
43, 44, 45, 46, 47, 49
Kisi-kisi angket atau kuesioner yang sudah dijelaskan di atas dalam tabel
kisi-kisi kepercayaan diri yang digunakan sebagai alat pengumpul data dan dibagikan
kepada siswa sebagai sampel penelitian mengenai pengaruh penggunaan gaya
mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah berikutnya adalah menentukan reliabilitas untuk mengetaui tingkat
keajegan atau ketetapan dari setiap butir soal. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1. Membagi soal yang telah valid menjadi dua bagian yaitu soal dengan nomor
genap dan ganjil.
2. Skor dari butir-butir soal yang bernomor genap disebut variabel X, sedangkan
skor dari butir-butir soal yang bernomor ganjil disebut variabel Y.
3. Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal yang bernomor genap dan ganjil,
dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
= Koefisien korelasi yang dicari XY = Jumlah perkalian skor X dan Y
X2 = Jumlah skor X dikuadratkan
Y2 = Jumlah skor Ydikuadratkan n = Jumlah banyaknya soal
4. Mencari reliabilitas seluruh butir pernyataan dengan menggunakan rumus
Sperman Brown:
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Tes
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Menguji signifikansi korelasi dengan rumus thitung sebagai berikut:
√ √
Berikut hasil perhitungan reliabilitas instrumen dari angket nilai disiplin siswa
[image:34.595.125.500.368.710.2]pada mata pelajaran pasca penjas dalam bentuk tabel.
Tabel 3.7
Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Angket Kepercayaan Diri Siswa pada Pembelajaran Sepakbola
Tabel Pembantu
No
X(Jumlah butir gasal)
Y (Jumlah
butir genap) X 2
Y2 XY Responden
1 68 64 4624 4096 4352
2 58 50 3364 2500 2900
3 72 73 5184 5329 5256
4 93 85 8649 7225 7905
5 61 57 3721 3249 3477
6 66 66 4356 4356 4356
7 71 69 5041 4761 4899
8 73 62 5329 3844 4526
9 76 69 5776 4761 5244
10 84 83 7056 6889 6972
11 84 81 7056 6561 6804
12 69 64 4761 4096 4416
13 74 61 5476 3721 4514
14 68 66 4624 4356 4488
15 85 81 7225 6561 6885
16 68 62 4624 3844 4216
17 70 60 4900 3600 4200
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19 81 73 6561 5329 5913
20 78 78 6084 6084 6084
21 68 64 4624 4096 4352
22 58 50 3364 2500 2900
Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen
[image:35.595.125.501.233.720.2]Angket Kepercayaan Diri Siswa Pada Pembelajaran Sepakbola
Tabel Pembantu
No X
(Jumlah butir gasal)
Y (Jumlah butir
genap)
X2 Y2 XY
Responden
23 72 73 5184 5329 5256
24 93 85 8649 7225 7905
25 61 57 3721 3249 3477
26 66 66 4356 4356 4356
27 71 69 5041 4761 4899
28 73 62 5329 3844 4526
29 76 69 5776 4761 5244
30 84 83 7056 6889 6972
31 84 81 7056 6561 6804
32 69 64 4761 4096 4416
33 74 61 5476 3721 4514
34 68 66 4624 4356 4488
35 85 81 7225 6561 6885
36 68 62 4624 3844 4216
37 70 60 4900 3600 4200
38 99 90 9801 8100 8910
39 81 73 6561 5329 5913
40 78 78 6084 6084 6084
41 79 74 6241 5476 5846
42 80 87 6400 7569 6960
43 66 60 4356 3600 3960
44 77 69 5929 4761 5313
45 88 83 7744 6889 7304
46 98 85 9604 7225 8330
47 71 63 5041 3969 4473
48 83 85 6889 7225 7055
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50 83 74 6889 5476 6142
Jumlah 3829 3567 299181 260515 278709
∑2 67868065225 77678706681
Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan bernomor ganjil
dan genap, selanjutnya menghitung reliabilitas butir tes dengan rumus korelasi
Product Moment sebagai berikut:
2 2
2
2
y
y
n
x
x
n
y
x
xy
n
r
xy (3829)(3567)
50.299181 - (3829) 2
2
{
50.260515 - (3567) 50.278709xy
r
14949050 - 14661241
{
130275750 - 12723489}
13935450 - 13658043
r
xy277407
297809}
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah di dapat nilai rxy = 0, 9246, kemudian mencari reliabilitas seluruh butir
tes dengan menggunakan rumus Sperman Brown:
Selanjutnya menguji signifikansi korelasi dengan rumus thitung sebagai berikut:
√ √
=
√ √=
24,02Dari hasil perhitungan diatas diperoleh
r
i=0,961, dengan thitung nya24,02. Diketahui ttabel = 2,011 dengan = 0,95 dan dk (n-2) = 50-2 = 48, makaselanjutnya yaitu membandingkan hasil thitung dengan nilai ttabel, Jika nilai thitung ≥
ttabel, maka butir tes tersebut dinyatakan reliabel.Namun bila nilai thitung<ttabel,
artinya butir tes tersebut tidak reliabel. Dari hasil perhitungan menunjukkan
bahwathitung ≥ ttabel, yaitu 24,02 ≥ 2,011 yang berarti bahwa instrumen atau angket
0,9246
r
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran sepakbola ini dapat dipercaya atau
reliabel.
I. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Instrumen yang telah diuji cobakan sebelumnya dan telah dinyatakan valid
dan reliabel, maka instrumen tersebut yang dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data dalam penelitian ini. Kemudian diperbanyak oleh penulis dan
disebarkan kepada sampel penelitian yang merupakan sumber data dalam
penelitian ini.Angket yang berjumlah 35 butir soal tersebut disebarkan pada
tanggal 2Oktober 2013kepada siswa kelas X IPS 3 di SMA Negeri 4Cimahi.
J. Teknik Analisis Data
Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2012:333) bahwa “Teknik analisis data
pada penelitian ini diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan”.Karena pada penelitian ini data bersifat kuantitatif maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah
tersedia.
Langkah-langkah yang penulis gunakan untuk mengolah data tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung skor rata-rata angket pretest dan posttest dengan menggunakan
rumus dari Sudjana (2005:67) sebagai berikut :
̅ ∑
Keterangan tanda dalam rumus :
̅ : rata-rata suatu kelompok
n : Jumlah sampel
Xi : Nilai data
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Sudjana (2005:93) sebagai
berikut :
√∑ ̅
Keterangan tanda dalam rumus :
S : Simpangan baku gabungan
n : Jumlah sampel
∑ ̅ : Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3. Menguji Normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur
yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:256)
adalah sebagai berikut :
a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar,
kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.
b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus:
̅
Zi = Z skor
Xi = skor sampel
̅ = rata-rata
s = simpangan baku dari sampel
c. Mencari luas Zi pada tabel Z.
d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas
daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas
daerah.
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) - S(Zi) .
g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai
L0.
h. Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipoesis:
a) Jika L0 Ltabel tolak H0 dan H1diterima artinya data tidak berdistribusi
normal.
b) Jika L0 Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.
4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Bambang
Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:300) adalah sebagai berikut :
Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel.Ftabel = F
dengan dk (n1– 1; n2–1) dan taraf nyata (α) = 0,05.
5. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji satu pihak. Dengan menggunakan
uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan atau tidak terhadappeningkatankepercayaan diri
siswa pada saat pembelajaran sepakbola di SMA Negeri 4Cimahi.
Berikut langkah-langkah untuk uji rata-rata satu pihak yang disusun oleh
Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:266) sebagai berikut:
a. Langkah 1. Menginvertaris data
b. Langkah 2. Membuat H0 dan H1 dalam bentuk kalimat
c. Langkah 3. Membuat H0 dan H1 dalam bentuk statistik
d. Langkah 4. Mencari thitung dengan rumus:
̅
√ ⁄
thitung = harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi pada
distribusi normal
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = rata-rata nilai yang dihipotesiskan
= jumlah sampel penelitian
e. Langkah 5. Menentukan kriteria pengujian dengan cara menentukan taraf
signifikansi terlebih dahulu, yaitu = 0,05. Kemudian cari tabel t-nya
dengan ketentuan tabel t (1- ) dengan dk = n – 1.
f. Langkah 6. Membandingkan thitung dengan ttabel
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari pretest dan posttest
angket kepercayaan diri siswa saat diterapkan gaya mengajar resiprokal pada
pembelajaran sepakbola yang telah dipaparkan pada Bab III dan IV, dengan
menggunakan metode eksperimen bentuk desain one group pretest posttest
design. Sampel dalam penelitian ialah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Cimahi sebanyak 41 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Sampel dipilih dengan mempertimbangkan karakteristik tertentu maka
kesimpulan dari hasil penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan saat
penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri
siswa pada pembelajaran sepakbola di SMA Negeri 4 Cimahi. Menunjukkan
bahwa melalui penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan
kepercayaan diri siswa saat pemebelajaran sepakbola di SMA Negeri 4 Cimahi.
B. Saran
Sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah khususnya para guru pendidikan jasmani apabila ingin
anak didiknya memiliki sikap percaya diri yang baik, maka penekanan pada
pembentukan sikap percaya diri harus lebih sering dan ditingkatkan.
Penggunaan gaya mengajar juga menentukan dari perkembangan siswa
tersebut salah satunya dengan mennggunakan gaya mengajar resiprokal.
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian
dengan cakupan yang lebih luas lagi dengan memeperbaiki instrumen
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena
keterbatasan materi, waktu, tenaga dan biaya.
3. Peneliti juga berharap kepada peneliti selanjutnya agar pada saat penelitian
terdapat lebih banyak menggunakan bantuan dari guru atau rekan peneliti
untuk memerhatikan aktifitas siswa saat diberikan perlakuan, untuk
menhindari kecurangan yang dilakukan oleh siswa.
4. Bagi peneliti selanjutnya, harus meperhatikan jumlah fasilitas yang tersedia di
sekolah, untuk menghindari kekurangan fasilitas saat penelitian berlangsung.
Serta dalam pemberian perlakuan kepada siswa, peneliti harus membuat
banyak bentuk perlakuan dalam satu pertemuan, untuk menghindari kejenuhan
siswa dikarenakan menunggu giliran untuk melakukan perlakuan yang
diberikan oleh peneliti.
5. Berilah penghargaan kepada siswa yang berhasil melakukan semua aktifitas
dengan benar yang diberikan oleh peneliti, bisa berupa hadiah, nilai atau
pujian. Agar siswa lain tertarik untuk mendapatkan penghargaan yang
diberikan oleh peneliti.
6. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar membawa selalu lembar
langkah-langkah penelitian untuk menghindari kesalahan memberikan perlakuan
kepada siswa dan untuk mempermudah peneliti dalam memberikan perlakuan
Fitra Fauzi Rahmat, 2014
Pengaruh penggunaan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa pada saat pembelajaran permainan sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. dan Darajat, Djajat, K.N. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam
Penjas. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung : Red Point.
Alwisol. (2004). Pengertian Percaya Diri. [online]. Tersedia dalam
http://miklotof.wordpres