• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET PADA WANITA DEWASA AWAL DI UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET PADA WANITA DEWASA AWAL DI UPI."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET PADA WANITA DEWASA AWAL DI UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Departemen Psikologi

Oleh

Delilah Marpaung

1000074

DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hubungan Antara Body Image dengan Perilaku Diet pada Wanita Dewasa Awal di UPI

Oleh Delilah Marpaung

Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Departemen Psikologi

© Delilah Marpaung 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

Delilah Marpaung, 2015

(4)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET PADA WANITA DEWASA AWAL DI UPI

ABSTRAK

Delilah Marpaung (1000074). “Hubungan Antara Body Image dengan Perilaku Diet pada Wanita Dewasa Awal di UPI”. Skripsi pada Departemen Psikologi UPI. Bandung (2015).

Kondisi fisik yang dimiliki oleh individu berkaitan dengan bagaimana evaluasi individu terhadap diri mereka. Individu yang memilIki body image yang positif akan memiliki penerimaan diri yang baik, yang ditandai dengan adanya penilaian positif dan sikap positif terhadap diri sendiri, serta menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Penelitian berjudul “Hubungan Antara Body Image dengan Perilaku Diet pada Wanita Dewasa Awal di UPI” bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body image dengan perilaku diet pada wanita dewasa awal di UPI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan sampel penelitian berjumlah 127 wanita dewasa awal di UPI. Instrumen pada penelitian ini adalah Skala Body Image dan Skala Perilaku Diet dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Hasil yang diperoleh adalah terdapat hubungan negatif antara body image dan perilaku diet pada wanita dewasa awal di UPI. Artinya, sebagian besar wanita dewasa awal di UPI yang memiliki body image rendah, perilaku dietnya cenderung tinggi, begitupun sebaliknya wanita dewasa awal yang memiliki body image tinggi, perilaku dietnya cenderung rendah.

(5)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE CORRELATION BETWEEN BODY IMAGE WITH DIET BEHAVIOR OF EARLY ADULT WOMAN AT UPI

ABSTRACT

Delilah Marpaung (1000074). “The Correlation Between Body Image with Diet Behavior in Early Adult Women at UPI”. The thesis at the Department of Psychology UPI. Bandung (2015).

Physical conditions which are owned by the individual concerned with how individuals evaluate themselves. Individuals who have a positive body image will have a good self-acceptance, which is characterized by a positiveassessmentand a positive attitude toward theirself, and accept the advantages and disadvantages of theirself. The study entitled "The Correlation Between Body Image with Diet Behavior in Early Adult Women in UPI" aims to find out the correlation between body image and diet behavior in early adult women at UPI. The method used is quantitative method with a sample totaled at 127 early adult women at UPI. Instruments in this study are Body Image Scale and Diet Behavior Scale with used questionnairesas a data collection technique. Correlation technique used is the Pearson Product Moment Correlation. The results showed that there wasa negative correlation between body image and diet behavior in early adult women At UPI. That is, most early adult women in the UPI that have a negative body image, the diet behavior tends to be highandearly adult women who have a positive body image, the diet behaviour tend to be low.

(6)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitan ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II BODY IMAGE DAN PERILAKU DIET ... 8

A. Body Image ... 8

1. Definisi body image ... 8

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Body Image ... 9

3. Dimensi Body Image ... 10

4. Body Image Dewasa Awal ... 11

B. Perilaku Diet ... 12

1. Definisi Perilaku Diet ... 12

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Diet ... 12

3. Jenis-jenis Perilaku Diet ... 13

4. Dampak Perilaku Diet ... 13

5. Dimensi Perilaku Diet ... 14

6. Perilaku Diet pada Dewasa Awal ... 14

C. Dewasa Awal ... 16

1. Definisi Dewasa Awal ... 16

2. IMT (Indeks Masa Tubuh) ... 17

D. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Penelitian yang Dilakukan ... 17

E. Kerangka Berpikir ... 20

F. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Populasi Sampel Penelitian ... 23

(7)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Metode Pengambilan Sampel ... 23

B. Desain Penelitian ... 23

C. Variabel Penelitian ... 23

D. Definisi Operasional ... 24

1. Body Image ... 24

2. Perilaku Diet ... 25

E. Teknik Pnegumpulan Data ... 25

1. Alat Ukur Body Image ... 27

2. Alat Ukur Perilaku Diet ... 29

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 29

1. Validitas Instrumen ... 29

2. Reliabilitas Instrumen ... 29

G. Hasil Uji Coba Instrumen Body Image ... 29

1. Hasil Uji Coba Instrumen Body Image ... 29

2. Hasil Uji Coba Instrumen Perilaku Diet ... 30

H. Revisi Alat Ukur ... 30

I. Teknik Analisis Data ... 30

J. Pengkatagorian Instrumen ... 31

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Gambaran Umum Body Image dan Dimensi Body Image pada Wanita Dewasa Asal ... 32

1. Gambaran umum body image wanita dewasa awal ... 32

2. Gambaran umum body image berdasarkan dimensinya ... 33

B. Gambaran Umum Indeks Masa Tubuh ... 38

C. Gambaran Umum Perilaku Diet dan Metode Perilaku Diet pada Wanita Dewasa Awal ... 39

1. Gambaran Umum Perilaku Diet ... 40

2. Gambaran Umum Dimensi Perilaku Diet ... 42

D. Hubungan antara Body Image dengan Perilaku Diet ... 44

E. Keterbatasan Penelitian ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(8)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Indeks Masa Tubuh………... 17

Tabel 3.1 Blue Print Skala Body Image………... 25

Tabel 3.2 Blue Print Skala Perilaku Diet………... 28

Tabel 3.3 Kategori Data………... 31

Tabel 4.1 Gambaran Umum Body Image... 32

Tabel 4.2 Gambaran Umum Appearance Evaluation (Evaluasi Penampilan)………... 34

Tabel 4.3 Gambaran Umum Appearance Orientation (Orientasi Penampilan)………... 34

Tabel 4.4 Gambaran Umum Body Area Satisfaction (Kepuasan Terhadap Bagian Tubuh)………... 35

Tabel 4.5 Gambaran Umum Overweight preocupation (Kecemasan Menjadi Gemuk)………...…………... 35

Tabel 4.6 Gambaran Umum Self-classified Weight (Kategorisasi Ukuran Tubuh)………... 36

Tabel 4.7 Gambaran Umum Perilaku Diet………... 40

Tabel 4.8 Gambaran Umum Penurunan Berat Badan yang Sehat………... 42

Tabel 4.9 Gambaran Umum Metode Penurunan Berat Badan yang Tidak Sehat………... 43

(9)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir Hubungan Antara Body Image

dengan Perilaku Diet………... 20

Gambar 4.1 Grafik Penyebaran Subjek Berdasarkan IMT…………... 32

Gambar 4.2 Grafik Persentase Body Image………... 37

Gambar 4.3 Grafik Gambaran Umum 5 Dimensi Body Image………... 39

Gambar 4.4 Grafik Gambaran Umum Perilaku Diet………... 41

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Hasil Uji Coba Instrumen………... 50

LAMPIRAN B Blue Print Instrumen………... 64

LAMPIRAN C Kuesioner Body Image dan Perilaku Diet………..……... 71

LAMPIRAN D Data Mentah Penelitian………... 76

LAMPIRAN E Kategorisasi Skor Total Body Image dan Perilaku Diet... 89

(11)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Wanita dan pria pada umumnya memiliki minat yang beragam ketika

memasuki masa dewasa awal, seperti minat mengenai fisik, pakaian, perhiasan,

harta dan belief tentang penampilan dan gaya hidup. Berbagai hal dilakukan oleh

pria dan wanita untuk memiliki kepuasan terhadap penampilan fisik mereka,

terlebih bagi wanita. Penampilan fisik yang dimaksud meliputi tinggi badan, berat

badan dan raut wajah. Bagi para wanita, minat terhadap penampilan fisik akan

semakin kuat ketika tanda-tanda penuaan mulai muncul (Mappiare, 1983). Jadi,

semakin tua wanita maka akan semakin besar pula ia menaruh minat pada

penampilan.

Masa dewasa awal adalah masa peralihan setelah masa remaja, yaitu

dimulai dari usia 20 tahun sampai usia 40 tahun. Pada masa ini akan terjadi

perubahan dalam diri individu, yakni dari aspek fisik, kognitif dan peran sosial di

masyarakat (Papalia, Old & Feldman, 2008). Masa dewasa awal merupakan suatu

masa penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru, harapan-harapan

sosial baru, dan masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru, awalnya siswa

menjadi mahasiswa, dari sekolah menjadi perguruan tinggi. Interaksi yang terjadi

di perguruan tinggi lebih luas dan orang-orang yang ditemui juga lebih beragam.

Selain melanjutkan pendidikan, individu juga mulai berkarir, sebagian ada yang

berkarir sambil kuliah, sebagian lagi tidak melanjutkan kuliah dan hanya fokus

berkarir. Disamping berkarir, pada masa ini individu mulai menjalin hubungan

serius dengan lawan jenis yang memiliki tujuan untuk hidup bersama. Berkarir

dan mulai menemukan pasangan hidup membuat wanita memerhatikan

penampilan mereka (Santrock, 2002).

Penampilan merupakan hal yang penting, terlebih bagi wanita. Pakaian

yang dipakai dan aksesoris yang digunakan oleh wanita semata-mata untuk

menunjang penampilan. Wanita selalu disibukkan dengan bagaimana cara

membuat citra yang menarik mengenai diri mereka dalam lingkungan sosialnya,

(12)

2

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ramping merupakan suatu gambaran tubuh yang dianggap baik/menarik bagi

para wanita.

Keinginan untuk memiliki bentuk tubuh yang ideal erat kaitannya dengan

istilah body image (citra tubuh). Body image merupakan evaluasi terhadap ukuran

tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari tubuh yang berhubungan dengan

penampilan fisik yang dipengaruhi oleh standar penilaian mengenai penampilan

menarik yang berlaku di mana orang tersebut berada (Altabe dan Thompson,

dalam Fristy, 2012).

Kondisi fisik yang dimiliki oleh individu berkaitan dengan bagaimana

mereka melakukan evaluasi terhadap diri mereka. Individu yang memilki body

image yang positif akan memiliki penerimaan diri yang baik, yang ditandai

dengan adanya penilaian positif dan sikap positif terhadap diri sendiri, serta

menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri (Ridha, 2012).

Setiap individu memiliki body image yang berbeda-beda, ada yang positif

dan ada yang negatif, tergantung penilaian yang mereka berikan terhadap dirinya

(Cash, 2002). Ada beberapa hal yang memengaruhi terbentuknya body image,

salah satunya adalah media (Smolak & Cash, 2011). Banyak sekali terdapat iklan

di media yang menggunakan model bertubuh ramping dan berwajah cantik untuk

menawarkan produk-produk dagang. Disadari atau tidak, ini membentuk standar

kecantikan wanita. Para wanita menjadikan orang dalam iklan tersebut sebagai

tolak ukur wanita cantik. Menurut Henggaryadi dan Fakhrurozi (2008), memiliki

bentuk fisik yang baik akan menimbulkan kepuasan dalam diri terhadap tubuhnya.

Semakin tinggi kepercayaan diri yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya maka

semakin positif harga diri yang dimiliki, karena body image yang positif

meningkatkan nilai diri, kepercayaan diri serta mempertegas jati diri terhadap

dirinya sendiri maupun orang lain yang akan memengaruhi harga diri. Inilah

mengapa wanita yang memiliki body image negatif cenderung melakukan

upaya-upaya untuk memperbaiki tampilan diri mereka.

Body image yang berkembang negatif mampu membahayakan diri karena

individu akan berfokus pada kekurangan dirinya, hal ini disebut dengan gangguan

body dysmorphic. Penelitian tentang hal tersebut pernah dilakukan pada subjek

(13)

3

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

negatif karena pada masa sekolah subjek mendapat perlakuan yang tidak baik dari

teman-teman sekolahnya, kejadian ini membuat subjek menarik diri dan berpikir

bahwa dirinya jelek dan memiliki banyak kekurangan. Hal ini menyebabkan

subjek menutupi kekurangan fisiknya dengan berbagai cara seperti memakai

sepatu tinggi, memakai baju bagus, bahkan sempat berpikir untuk melakukan

operasi plastik. Selain itu, subjek menjadikan kakaknya sebagai perbandingan

karena subjek merasa kakaknya lebih cantik. Beberapa hal tersebut menyebabkan

subjek menderita gangguan yang membuat subjek berfokus pada kekurangannya

dan tidak mendapat titik akhir/kepuasan diri (Fristy, 2012).

Hasil survey yang dilakukan dr Kearney-Cooke bersama majalah Glamour

ialah 97% perempuan berpikir negatif tentang bentuk tubuh mereka. Studi tersebut

dilakukan pada 300 perempuan dengan bentuk tubuh yang berbeda-beda.

Kemudian, 300 perempuan tersebut diminta untuk menuliskan hal-hal buruk

tentang bentuk tubuhnya dan selanjutnya mengatakan perkataan tersebut setiap

hari kepada dirinya sendiri. Rata-rata, masing-masing perempuan memiliki 13

pikiran negatif terhadap tubuhnya. Artinya, satu pikiran negatif muncul setiap jam

ketika mereka tidak sedang tidur (Mardiani, 2013).

Berdasarkan survey dan penelitian tersebut, diketahui banyak wanita yang

berpikir negatif tentang tubuhnya karena penampilan fisik mereka yang kurang

ideal, penampilan fisik merupakan bagian yang paling mudah terlihat

perbedaannya. Wanita mengubah diri agar pikiran negatif tentang tubuhnya dapat

diminimalisasi. Keinginan untuk mengubah fisik demi mencapai tujuan tidak

tanggung-tanggung dilakukan wanita walaupun harus dengan melakukan operasi

plastik. Gencarnya orang-orang untuk mendapatkan tubuh yang menarik juga

terlihat dari produk kecantikan dan obat diet yang laris terjual di pasaran

(Corbuzier, 2013). Banyak obat yang beredar di pasaran menjanjikan perubahan

dalam proses yang cepat sehingga menyebabkan banyak orang tergiur dan kurang

selektif dalam memilih produk tersebut. Badan pengawas obat dan makanan

(BPOM) masih menemukan produk-produk kecantikan yang tidak memiliki izin

edar karena tidak memiliki syarat-syarat tertentu. Beberapa produk kecantikan

tersebut mengandung bahan berbahaya tidak layak pakai yang dapat

(14)

4

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Upaya yang paling sering dilakukan oleh wanita yang memiliki kelebihan

berat badan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal adalah diet. Diet

merupakan cara mengatur pola makan/minum yang dikonsumsi. Pola makan

tersebut diatur sedemikian rupa, sehingga makanan yang masuk ke dalam tubuh

hanyalah makanan tertentu dengan jumlah tertentu yang bertujuan untuk

mengurangi lemak tubuh, menurunkan berat badan, mengurangi penyakit yang

diderita dan alasan kesehatan (Huteri, 2012). Diet sangat akrab di kalangan kaum

wanita, karena memang sebagian besar wanita menginginkan tubuh ideal.

Keinginan untuk mengubah penampilan dan bentuk tubuh bermula dari rasa tidak

puas diri, misalnya seperti masalah berat badan yang berlebihan sehingga tidak

indah dilihat dalam hal berpakaian. Masalah fisik tersebut untuk sebagian wanita

dianggap sebagai masalah besar, mereka bahkan ada yang sampai minder atau

tidak percaya diri. Dampaknya mereka mengonsumsi obat diet demi mendapatkan

tubuh yang ideal. Ini dialami lebih banyak oleh wanita karena wanita memiliki

banyak cara untuk menarik perhatian dalam hal penampilan. Berat badan adalah

masalah pria dan wanita. Namun jika dibandingkan dengan pria, wanita lebih

sering memandang dirinya memiliki berat badan yang berlebihan, ini karena

keinginan wanita untuk tampil menarik lebih tinggi daripada pria (Fallon, dalam

Santrock, 2002).

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan body image memperoleh

hasil bahwa terdapat perbedaan gambaran tubuh yang signifikan antara remaja

yang berjenis kelamin laki-laki dan berjenis perempuan, namun tidak terdapat

perbedaan perilaku diet yang signifikan antara remaja yang memilki jenis kelamin

berbeda tersebut (Andea, 2010).

Di Indonesia sedang hangat diperbincangkan mengenai rencana Dedi

Corbuzier (seorang publik figur di indonesia) untuk menciptakan Indonesia bebas

obesitas dengan penemuan terbarunya yaitu OCD (Obsessive Corbuzier Diet).

Dedi Corbuzier menjelaskan dalam bukunya mengenai bagaimana memiliki

bentuk tubuh yang ideal dengan cara sehat yaitu berpuasa tanpa menggunakan

obat diet. Hal ini membuat wanita Indonesia yang memiliki bentuk tubuh yang

(15)

5

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Corbuzier sudah terunduh sebanyak 2 juta kopi dan dalam minggu itu juga jutaan

orang mengalami perbaikan bentuk tubuh (Corbuzier, 2013).

Menurut Kim dan Lennon (dalam Andea 2010) diet OCD merupakan diet

yang tidak sehat. Diet tidak sehat adalah upaya yang dilakukan untuk

mendapatkan tubuh yang ideal dengan cara yang tidak sehat dan akan

membahayakan kesehatan. Diet jenis ini dilakukan dengan berpuasa tanpa niat

ibadah untuk penurunan berat badan, mengonsumsi obat diet yang akan menahan

nafsu makan dan muntah dengan sengaja.

Penelitian lain yang dilakukan di salah satu fakultas di Universitas

Indonesia mendapatkan hasil 30% responden melakukan diet penurunan berat

badan adalah untuk memiliki penampilan yang lebih menarik dan lebih cantik,

42% responden memiliki tujuan berdiet adalah untuk mencegah kenaikan berat

badan dan hanya 17% memiliki tujuan untuk lebih sehat (Yosephin, 2012).

Individu melakukan diet bertujuan untuk mengurangi perasaan negatif

terhadap diri mereka karena menurut Cash dan Pruzinsky (2002), individu

dengan perasaan negatif tersebut akan menganggap dirinya tidak menarik,

melakukan usaha negatif untuk meningkatkan penampilan diri, merasa tidak puas

terhadap tubuh yang dimiliki dan merasa cemas terhadap kegemukan. Semakin

negatif penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya maka perilaku diet

yang dilakukan individu tersebut akan semakin tinggi.

Lain halnya dengan individu yang memiliki body image positif, individu

yang memiliki body image positif akan menganggap diri mereka menarik,

melakukan usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan penampilan diri tanpa

melakukan diet, merasa puas terhadap tubuh yang dimiliki, tidak merasa cemas

terhadap kegemukan dan memiliki persepsi yang positif terhadap tubuh (Cash dan

Pruzinsky, 2002), sehingga wanita dewasa awal dengan karakteristik tersebut akan

memiliki perilaku diet yang rendah.

B. Rumusan Masalah

(16)

6

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara body image dengan

perilaku diet pada wanita dewasa awal.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis dan praktis dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan

ilmu psikologi dalam bidang perkembangan, khususnya mengenai body image

dan perilaku diet pada dewasa awal.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai referensi bagi wanita dewasa awal agar mengetahui informasi

tentang body image sehingga diharapkan dapat menghargai kekurangan

dan kelebihan fisik maupun nonfisik dan tetap berpikir positif terhadap

kondisi tubuhnya.

b. Bagi para peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat menjadi

referensi, khususnya yang berhubungan dengan body image dan perilaku

diet pada dewasa awal.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur penulisan dalam skripsi adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur

organisasi skripsi.

BAB II BODY IMAGE DAN PERILAKU DIET PADA DEWASA

AWAL

Bab ini akan membahas teori body image yaitu definisi body

image, faktor-faktor yang memengaruhi body image dan dimensi

(17)

7

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perilaku diet yang terdiri dari definisi perilaku diet, faktor-faktor

yang memengaruhi perilaku diet, jenis-jenis perilaku diet, dampak

perilaku diet, dimensi perilaku diet. Kemudian akan membahas

tentang dewasa awal yang meliputi definisi dewasa awal,

karakteristik dewasa awal. Selanjutnya akan dibahas mengenai

Indeks masa tubuh, kerangka berpikir, asumsi dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan,

yang meliputi desain penelitian, populasi penelitian, sampel

penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian yang terdiri dari kuesioner body image dan kuesioner

perilaku diet. Selanjutnya akan dibahas mengenai uji reliabilitas,

uji validitas dan teknik analisis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai penelitian dan pembahasan

hasil analisis mengenai gambaran body image dan perilaku diet

serta hubungan keduanya pada dewasa awal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dan saran yang

(18)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang ditentukan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Populasi

dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal di UPI. Adapun karakteristik

populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal yang pernah atau sedang

melakukan diet.

2. Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti

dan mampu merepresentatifkan populasinya (Sunyoto, 2013). Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini metode insidental sampling. Menurut Masyhuri

dan Zainuddin (2008), teknik insidental sampling adalah metode dengan

pengambilan sampel secara kebetulan. Teknik ini merupakan teknik pengambilan

sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang termasuk anggota populasi yang

secara kebetulan dijumpai oleh peneliti pada saat penelitian dapat dijadikan

sampel selama sesuai kriteria. Sampel pada penelitian ini berjumlah 127

responden dengan kriteria wanita dewasa awal yang pernah atau sedang

melakukan diet.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penilitian kuantitatif yang bersifat

korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antar variabel.

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu:

1. Variabel independen : body image

(19)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

1. Body Image

Body image yang dimaksud dalam penelitian ini adalah evaluasi yang

dilakukan wanita terhadap ukuran tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari

tubuhnya yang berhubungan dengan penampilan fisik.

Dimensi body image meliputi:

a. Appearance evaluation (evaluasi penampilan), yaitu evaluasi yang dilakukan

wanita terhadap penampilan fisiknya dan terhadap penilaian orang lain tentang

penampilan fisiknya.

b. Appearance orientation (orientasi penampilan), yaitu perhatian terhadap

penampilan diri dan usaha yang dilakukan wanita untuk memperbaiki dan

meningkatkan penampilan diri.

c. Body area satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh), yaitu kepuasan

terhadap tubuh bagian bawah, bagian tengah, bagian atas dan tubuh secara

keseluruhan.

d. Overweight preocupation (kecemasan menjadi gemuk), yaitu kecemasan wanita

akan kegemukan, kecenderungan wanita melakukan diet untuk menurunkan

berat badan dan membatasi pola makan.

e. Self-classified weight (pengkategorian ukuran tubuh), yaitu persepsi dan

penilaian wanita terhadap berat badan.

2. Perilaku Diet

Definisi perilaku diet dalam penelitian ini adalah usaha sadar yang dilakukan

seorang wanita dalam mengontrol makanan yang dimakan untuk mengurangi berat

badan.

Metode-metode penurunan berat badan meliputi:

a. Metode penurunan berat badan yang sehat

Metode penurunan berat badan yang sehat mencerminkan pola makan sehat

dan olahraga. Wanita melakukan pengurangan kalori, memperbanyak olahraga,

(20)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

makanan manis, mengurangi porsi makan, mengurangi konsumsi daging dan

mengurangi makanan berkarbohidrat tinggi.

b. Metode penurunan berat badan yang tidak sehat

Metode penurunan berat badan yang tidak sehat mencerminkan usaha

mengontrol berat badan dengan cara yang tidak sehat. Wanita melakukan puasa (di

luar ibadah), sengaja melewatkan waktu makan, menggunakan obat penurun berat

badan, memuntahkan makanan dengan sengaja dan mengurangi asupan gizi dalam

menu makanan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data body image

dan perilaku diet. Kuesioner perilaku diet dan body image dimodifikasi oleh peneliti

dari Andea (2010) berdasarkan metode penurunan berat badan oleh French dkk dan 5

dimensi multidimensional body self relation questionnaire-Appearance oleh Thomas

Cash. Kuesioner disusun dengan skala likert, yang terdiri dari pertanyaan favorable

dan unfavorable. Responden memilih jawaban yang paling sesuai dengan dirinya dari

5 pilihan jawaban yang disediakan. Pilihan jawaban pada skala ini adalah STS (sangat

tidak sesuai), TS (tidak sesuai), S (sesuai), dan SS (sangat sesuai).

1. Alat Ukur Body Image

Alat ukur Body Image dimodifikasi oleh peneliti dari Andea (2010)

berdasarkan 5 aspek Multidimensional Body Self Relation Questionnaire-Appearance

(21)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Blue Print Skala Body Image

No. Variabel Dimensi Indikator

Nomor Item Favor-

able

Unfavor- able 1. Body Image

Definisi Operasional: Body image adalah evaluasi yang dilakukan wanita terhadap ukuran tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari tubuhnya yang berhubungan dengan

penampilan fisik.

Appearance evaluation (evaluasi penampilan) Evaluasi yang dilakukan wanita terhadap penampilan fisiknya dan terhadap penilaian orang lain tentang penampilan fisiknya.

Menilai bahwa penampilannya baik.

1, 2 3

Menganggap orang lain menilai bahwa penampilannya

baik. 4 5

2. Appearance

orientation (orientasi penampilan) Perhatian terhadap penampilan diri dan usaha yang dilakukan wanita untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan diri.

Memberikan perhatian terhadap penampilan diri

6 7

Melakukan usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan penampilan.

8 9

3. Body area

satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh) Kepuasan wanita terhadap tubuh bagian bawah, bagian tengah, bagian atas dan tubuh secara keseluruhan.

Merasa puas terhadap tubuh bagian bawah, bagian tengah, bagian atas dan tubuh secara keseluruhan.

10, 11, 12, 13,

14

15, 16, 17

4. Overweight

preocupation (kecemasan menjadi gemuk), Kecemasan wanita terhadap kegemukan, kecenderungan wanita melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan membatasi

Merasa cemas terhadap kegemukan. 18, 19, 20, 21, 22, 23

24, 25, 26, 27

Cenderung melakukan diet untuk

menurunkan berat badan dan membatasi pola makan.

28, 29. 30, 31,

32

(22)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pola makan.

No. Variabel Dimensi Indikator

Nomor Item Favor-

able

Unfavor- able 5. Body Image

Definisi Operasional: Body image adalah evaluasi yang dilakukan wanita terhadap ukuran tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari tubuhnya yang berhubungan dengan

penampilan fisik.

Self-classified weight (pengkategorian ukuran tubuh) Persepsi dan penilaian wanita terhadap ukuran tubuh.

Menilai dan mempersepsikan ukuran tubuhnya ideal.

37, 39 38

Skala Body Image disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari 2

kategori aitem, yaitu favorable dan unfavorable untuk mengungkap dimensi

Appearance Evaluation (Evaluasi penampilan), Appearance Orientation (Orientasi

penampilan), Body Area Satisfaction (Kepuasan terhadap bagian tubuh), Overweight

Preocupation (Kecemasan menjadi gemuk), Self-Classified Weight (Pengkategorian

ukuran tubuh). Tersedia 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak

Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Rentang nilai 1-4. Bobot penilaian untuk

respon pernyataan favorable yaitu STS = 1, TS = 2, S = 3, SS = 4. Bobot penilaian

untuk setiap respon pernyataan unfavorable adalah STS = 4, TS = 3, S = 2, SS = 1

2. Alat Ukur Perilaku Diet

Peneliti menggunakan alat ukur perilaku diet yang dibuat oleh Andea (2010)

dan disusun berdasarkan metode-metode penurunan berat badan yang dikemukakan

oleh French, Perry, Leon dan Fulkerson dan telah dilakukan uji coba pada remaja

sebagai subjek yang selanjutnya akan diuji coba oleh peneliti pada wanita dewasa

(23)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2. Blue Print Skala Perilaku Diet

No. Variabel Metode Indikator Item

Favor-able

Unfavora-ble 1. Perilaku Diet

Definisi Operasional: Perilaku diet adalah usaha sadar yang dilakukan seorang wanita dalam mengontrol makanan yang dimakan untuk mengurangi berat badan. Metode penurunan berat badan yang sehat

Wanita menjaga pola makan dan berolahraga untuk menurunkan berat badan.

Mengurangi kalori

dalam makanannya. 1, 2, 3 4 Melakukan olahraga. 5 6 Memperbanyak

makan sayur dan buah.

7

Mengurangi asupan

lemak. 8 9

Mengurangi

makanan manis. 10

Mengurangi porsi makanan yang dikonsumsi.

11 12

Mengurangi

konsumsi daging. 13 Mengurangi

makanan yang berkarbohidrat tinggi.

2. Metode penurunan

berat badan yang tidak sehat

Wanita melakukan cara-cara yang instan dan tidak sehat untuk menurunkan berat badan.

Melakukan puasa (di luar ibadah) 16 Menggunakan obat-obatan untuk menurunkan berat badan 20, 21,

22, 23 24

Memuntahkan makanan dengan disengaja

25 26

Tidak memakan

daging sama sekali 27 Tidak memakan

makanan yang mengandung karbohidrat sama sekali

28, 29 30, 31

(24)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jenis makanan saja dalam sehari

Total 33

Skala Perilaku Diet disusun berdasarkan skala likert dengan menggunakan 2

kategori aitem yaitu favorable dan unfavorable dengan 4 alternatif jawaban yaitu

Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Bobot

penilaian untuk respon pernyataan favorable yaitu STS = 1, TS = 2, S = 3, SS = 4.

Bobot penilaian untuk setiap respon pernyataan unfavorable adalah STS = 4, TS = 3,

S = 2, SS = 1

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen ukur dapat dikatakan

mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya

sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas alat ukur dihitung

dengan menggunakan corrected item-total correlation. Dalam corrected item-total

correlation suatu item akan diterima apabila hasilnya lebih besar dari 0,2 (Ihsan,

2013).

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil

pengukuran dapat dipercaya hanya apabila pengukuran yang dilakukan beberapa kali

memperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur belum berubah.

Rumus yang digunakan ialah rumus koefisien Alpha Cronbach (Azwar, 1997).

G. Hasil Uji Coba Instrumen

1. Hasil uji coba instrumen body image

Alat ukur ini diujicobakan pada mahasiswa UPI yang berusia 20-25 tahun Uji

(25)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

item-total correlation software dan bantuan SPSS versi 17.0. Jumlah item yang

diujicobakan pada instrumen body image berjumlah 39. Setelah dilakukan uji coba

instrumen, terdapat 3 item yang tidak valid dengan koefisien korelasi dibawah 0,2.

Setelah 3 item yang tidak valid tersebut dibuang, terdapat 36 item yang tersisa dengan

tingkat varian sebesar 74,065%. Guilford (Ihsan, 2013) mengatakan bahwa sebuah

alat ukur akan dinyatakan valid apabila memiliki tingkat varian lebih besar dari 60%.

Instrumen ini menggunakan skala likert dengan nilai koefisien reliabilitas

sebesar 0,928. Koefisien ini menunjukkan bahwa instrumen ini sangat reliabel.

2. Hasil uji coba instrumen perilaku diet

Instrumen perilaku diet yang diujicobakan pada mahasiswa UPI yang sesuai

dengan kriteria subjek penelitian berjumlah 33 item. Terdapat 24 item tersisa yang

memiliki koefisien korelasi diatas 0,2 setelah dilakukan pemilihan item yang valid

dengan tingkat varian sebesar 67,688%. Instrumen ini dianggap valid (Guilford,

dalam Ihsan, 2003)

Instrumen ini menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0,760, angka tersebut

menunjukkan bahwa instrumen ini berada pada kategori reliabel.

H. Revisi Alat Ukur

Setelah uji coba alat ukut dilaksanakan, peneliti menguji validitas dan

reliabilitas instrumen. Setelah hasil diperoleh, peneliti memilih item yang reliabel dan

valid, kemudian peneliti menyusun kembali item-item ke dalam instrumen yang akan

digunakan untuk pengambilan data penelitian.

I. Teknis Analisis Data

Penelitian ini menggunakan uji untuk mengetahui kekuatan hubungan antar

variabel dalam sebuah penelitian dan bagaimana korelasi antara variabel body image

dengan variabel perilaku diet. Uji korelasi dilakukan menggunakan uji korelasi

(26)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

J. Pengkategorian Instrumen

Data hasil penelitian dikategorikan sesuai dengan kategori skor z menurut

Ihsan (2003). Data dikategorikan dalam 3 kelompok, yaitu tinggi, rendah dan sedang

berdasarkan skor z. Cara pengkategorian data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kategori Data

Rentang Nilai Kategorisasi

T > (µ + 1σ) Tinggi/Positif (µ - 1σ) ≤ T ≤ ( µ + 1σ) Sedang/Netral

T < (µ - 1σ) Rendah/Negatif

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Berikut adalah tahap dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti:

1. Tahap Persiapan

a. Peneliti melakukan studi literatur mengenai variabel-variabel penelitian

b. Peneliti merumuskan rancangan penelitian

c. Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian

d. Peneliti melakukan uji coba instrumen

e. Peneliti melakukan revisi instrumen

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti mengumpulkan data

b. Peneliti mengolah data

3. Tahap Pembahasan

a. Peneliti menginterpretasi data yang sudah diolah

b. Peneliti membuat hasil dan kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan

4. Tahap Pelaporan

(27)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuan pada wanita dewasa awal di UPI

maka diperoleh kesimpulan bahwa wanita dewasa awal di UPI memiliki body

image negatif dengan perilaku diet tinggi. Korelasi pada kedua variabel tersebut

menunjukkan adanya hubungan negatif antara body image dan perilaku diet pada

127 subjek penelitian. Korelasi negatif berarti bahwa sebagian besar wanita

dewasa awal di UPI yang memiliki body image negatif, perilaku diet yang

dilakukan cenderung tinggi, begitupun sebaliknya wanita dewasa awal yang

memiliki body image positif, perilaku diet yang dilakukan cenderung rendah.

Pada penelitian ini diperoleh temuan bahwa sebagian besar wanita dewasa

awal memiliki appearance orientation positif, overweight preocupation negatif

dan self-classified weight negatif. Hal ini mengandung pengertian bahwa wanita

dewasa awal yang memiliki appearance orientation positif akan cenderung

memerhatikan penampilan diri dan melakukan usaha untuk memperbaiki dan

meningkatkan penampilan diri. Sedangkan overweight preocupation negatif dan

self-classified weight negatif memiliki pengertian bahwa wanita dewasa awal

cenderung cemas terhadap kegemukan dan cenderung memiliki penilaian negatif

terhadap bagian-bagian tubuh.

Temuan selanjutnya adalah wanita dewasa awal melakukan kedua jenis

metode diet (metode penurunan berat badan yang sehat dan metode penurunan

berat badan yang tidak sehat) dengan persentase yang tidak jauh berbeda.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memiliki saran yang ingin

disampaikan, yaitu:

1. Saran bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih dalam mengenai body image dan

(28)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya dengan menambahkan

faktor lain selain IMT dan usia, seperti gaya hidup, status sosial dan

status ekonomi sehingga hasil penelitian akan lebih kaya.

b. Melibatkan subjek yang beragam dari aspek periode usia dan berat

badan yang jumlahnya relatif seimbang sehingga memungkinkan untuk

dilakukannya perbandingan antar subjek dengan latar belakang usia atau

IMT yang berbeda.

2. Saran bagi wanita dewasa awal

a. Peneliti menyarankan agar wanita tidak berfokus pada kekurangan

tampilan fisik karena aspek nonfisik seperti pengetahuan jauh lebih

penting daripada tampilan fisik.

b. Peneliti menyarankan untuk melakukan gaya hidup sehat untuk

memperbaiki dan meningkatkan penampilan diri.

c. Sebagai sumber informasi mengenai body image, perilaku diet dan

(29)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Andea, Raisa. (2010). Hubungan Antara Body Image dan Perilaku Diet pada Remaja. Skripsi pada FP USU: tidak diterbitkan.

Azwar, Saifuddin. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cash, F. Thomas & Smolak, Linda. (2011). A Handbook of Science, Practice, andPrevention. New York: The Guilford.

Cash, F. Thomas. (2002). “Publication & Research: Body Image Journal”. Journal of Research. 9, hlm. 279-284.

Cash, F. Thomas. (1994). Body Images Attitude: Evaluation, Investment and Effect: Perceptual Motor Skills. Journal of Psychology, 24, hlm. 122-129.

Cash, F. Thomas & Pruzinsky, Thomas. (2002). Body Image. London: The Guilford Press.

Chaplin, James. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada.

Corbuzier, Dedy. (2013). Obsessive Corbuzier Diet. [Online]. Tersedia: http://www.readyforfit.com/uploads/1/3/9/8/13984550/ocd_3.0.pdf

[6 november 2013].

Depkes RI. (2003). Survey Indeks Masa Tubuh (IMT) Pengumpulan Status Gizi Orang Dewasa Berdasarkan IMT. Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

Fristy, F. (2012). “Citra Diri pada Remaja Putri yang Mengalami Kecenderungan Gangguan Body Dysmorphic”. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Hawks, S. R. (2008). Classroom Approach for Managing Dietary Restraint, Negative EatingStyles, and Body Images Concerns Among College Women. Journal of American college health, Vol. 56, No. 4.

Henggaryadi, Galuh & Fakhrurrozi, M. (2008).Relationship Between Body Image and Self-Esteem in Adolescent Men Taking Exercise”. Journal of Faculty of Psychology Gunadarma University.

Huteri. (2012). Apakah di Balik dari Manfaat Diet. [Online]. Tersedia:

(30)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ihsan, Helli. (2013). Metode Skala Psikologi. Bandung: Alfabeta

Indika, Kinanti. (2010). Gambaran Citra Tubuh pada Remaja yang Obesitas. Skripsi pada FP USU: tidak diterbitkan.

Kim, M., & Lennon, S. J. (2006). “Analysis of Diet Advertisement: A cross national comparison of Korean and U.S women’s magazine”. Clothing and textiles research journal, 24 (4), hlm. 345-362.

Kinanti, Indika. (2010). Gambaran Citra Tubuh pada Remaja yang Obesitas. Skripsi pada Psikologi USU Medan: tidak diterbitkan.

Mappiare, Andi. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Mardiani, Dewi. (2013). BPOM Temukan Ribuan Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya.[Online].Tersedia:http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/1

3/10/21/mv0rg0-bpomtemukanribuan-kosmetik-mengandung-bahan-berbahaya

[6November 2013].

Masyhuri & Zainuddin, M. (2008). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktisdan Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama.

NAD. (2013). 97% Perempuan Berpikir Tubuhnya Bermasalah. [Online]. Tersedia:

http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/130854-97-perempuan-berpikir-bentuk-tubuhnya-bermasalah.html [6 November 2013]. .

Papilia, E. Diana., Old, W. Sally & Feldman, D. Ruth. (2008). Human Development. Jakarta: Kencana.

Rascle, Nicole., Koleck, Michele., Untas, Aurelie. (2009). “Psychometric Properties of The French Adaptation of The Multidimentional Body Self Relations Questionnaire-Appearance Scales”. Psychological Report, 105, hlm. 461-467.

Ridha, M. (2012). “Hubungan Antara Body Image dengan Penerimaan Diri pada Mahasiswa Aceh di Yogyakarta”. Emphathy Vol. 1 No. 1 Fakultas Psikologi Universitas Ahmada Dahlan Yogyakarta.

Santrock, Jhon W. (2002). Life Span Development. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian kuantitatif dan kualitatif . Yogyakarta: Graha Ilmu.

(31)

Delilah Marpaung, 2015

HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

With and Without Systemic Lupus Erythematosus. Sex Role. New York: Departement of Psychology, University at Albany.

Smolak, Linda & Thompson, J. Kevin. (2009). Body Image, Eating Disorders, and Obesity in Youth. Washington DC: American Psychological Asociation.

Stenberg, J. Robert. (2008). Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2011).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto. (2013). Metode dan Instrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Caps.

Gambar

Tabel 3.1 Blue Print Skala Body Image
Tabel 3.3 Kategori Data Rentang Nilai

Referensi

Dokumen terkait

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLI-B8, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech

Sekedar pelengkap Aministrasi, Referensi apalagi Aksesoris, itulah fungsi yang tidak boleh terjadi pada KTSP ini, tetapi komitmen semua pihak yang terlibat dalam

Meskipun penelitian dilakukan pada responden dengan karakteristik yang berbeda dan tentunya responden dengan tahapan perkembangan usia yang berbeda didapatkan hasil

[r]

Subjek dari penelitian ini adalah siswa yang belajar keterampilan bahasa Jerman dengan menggunakan teknik bermain peran.Oleh karena itu,desain penelitian ini

Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas XI-IPA-4 SMAN 12 Bandung Melalui Teknik Bermain Peran.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

[r]