• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 1000074 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 1000074 Chapter3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang ditentukan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Populasi

dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal di UPI. Adapun karakteristik

populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa awal yang pernah atau sedang

melakukan diet.

2. Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti

dan mampu merepresentatifkan populasinya (Sunyoto, 2013). Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini metode insidental sampling. Menurut Masyhuri

dan Zainuddin (2008), teknik insidental sampling adalah metode dengan

pengambilan sampel secara kebetulan. Teknik ini merupakan teknik pengambilan

sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang termasuk anggota populasi yang

secara kebetulan dijumpai oleh peneliti pada saat penelitian dapat dijadikan

sampel selama sesuai kriteria. Sampel pada penelitian ini berjumlah 127

responden dengan kriteria wanita dewasa awal yang pernah atau sedang

melakukan diet.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penilitian kuantitatif yang bersifat

korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antar variabel.

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu:

1. Variabel independen : body image

(2)

D. Definisi Operasional

1. Body Image

Body image yang dimaksud dalam penelitian ini adalah evaluasi yang

dilakukan wanita terhadap ukuran tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari

tubuhnya yang berhubungan dengan penampilan fisik.

Dimensi body image meliputi:

a. Appearance evaluation (evaluasi penampilan), yaitu evaluasi yang dilakukan

wanita terhadap penampilan fisiknya dan terhadap penilaian orang lain tentang

penampilan fisiknya.

b. Appearance orientation (orientasi penampilan), yaitu perhatian terhadap

penampilan diri dan usaha yang dilakukan wanita untuk memperbaiki dan

meningkatkan penampilan diri.

c. Body area satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh), yaitu kepuasan

terhadap tubuh bagian bawah, bagian tengah, bagian atas dan tubuh secara

keseluruhan.

d. Overweight preocupation (kecemasan menjadi gemuk), yaitu kecemasan wanita

akan kegemukan, kecenderungan wanita melakukan diet untuk menurunkan

berat badan dan membatasi pola makan.

e. Self-classified weight (pengkategorian ukuran tubuh), yaitu persepsi dan

penilaian wanita terhadap berat badan.

2. Perilaku Diet

Definisi perilaku diet dalam penelitian ini adalah usaha sadar yang dilakukan

seorang wanita dalam mengontrol makanan yang dimakan untuk mengurangi berat

badan.

Metode-metode penurunan berat badan meliputi:

a. Metode penurunan berat badan yang sehat

Metode penurunan berat badan yang sehat mencerminkan pola makan sehat

dan olahraga. Wanita melakukan pengurangan kalori, memperbanyak olahraga,

(3)

makanan manis, mengurangi porsi makan, mengurangi konsumsi daging dan

mengurangi makanan berkarbohidrat tinggi.

b. Metode penurunan berat badan yang tidak sehat

Metode penurunan berat badan yang tidak sehat mencerminkan usaha

mengontrol berat badan dengan cara yang tidak sehat. Wanita melakukan puasa (di

luar ibadah), sengaja melewatkan waktu makan, menggunakan obat penurun berat

badan, memuntahkan makanan dengan sengaja dan mengurangi asupan gizi dalam

menu makanan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data body image

dan perilaku diet. Kuesioner perilaku diet dan body image dimodifikasi oleh peneliti

dari Andea (2010) berdasarkan metode penurunan berat badan oleh French dkk dan 5

dimensi multidimensional body self relation questionnaire-Appearance oleh Thomas

Cash. Kuesioner disusun dengan skala likert, yang terdiri dari pertanyaan favorable

dan unfavorable. Responden memilih jawaban yang paling sesuai dengan dirinya dari

5 pilihan jawaban yang disediakan. Pilihan jawaban pada skala ini adalah STS (sangat

tidak sesuai), TS (tidak sesuai), S (sesuai), dan SS (sangat sesuai).

1. Alat Ukur Body Image

Alat ukur Body Image dimodifikasi oleh peneliti dari Andea (2010)

berdasarkan 5 aspek Multidimensional Body Self Relation Questionnaire-Appearance

(4)

Tabel 3.1 Blue Print Skala Body Image

No. Variabel Dimensi Indikator

(5)

pola makan.

No. Variabel Dimensi Indikator

Nomor Item Favor-

able

Unfavor- able

5. Body Ima ge

Definisi Operasional: Body ima ge adalah evaluasi yang dilakukan wanita terhadap ukuran tubuh, berat badan ataupun aspek-aspek lain dari tubuhnya yang berhubungan dengan

penampilan fisik.

Self-cla ssified weight (pengkategorian ukuran tubuh) Persepsi dan penilaian wanita terhadap ukuran tubuh.

Menilai dan mempersepsikan ukuran tubuhnya ideal.

37, 39 38

Skala Body Image disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari 2

kategori aitem, yaitu favorable dan unfavorable untuk mengungkap dimensi

Appearance Evaluation (Evaluasi penampilan), Appearance Orientation (Orientasi

penampilan), Body Area Satisfaction (Kepuasan terhadap bagian tubuh), Overweight

Preocupation (Kecemasan menjadi gemuk), Self-Classified Weight (Pengkategorian

ukuran tubuh). Tersedia 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak

Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Rentang nilai 1-4. Bobot penilaian untuk

respon pernyataan favorable yaitu STS = 1, TS = 2, S = 3, SS = 4. Bobot penilaian

untuk setiap respon pernyataan unfavorable adalah STS = 4, TS = 3, S = 2, SS = 1

2. Alat Ukur Perilaku Diet

Peneliti menggunakan alat ukur perilaku diet yang dibuat oleh Andea (2010)

dan disusun berdasarkan metode-metode penurunan berat badan yang dikemukakan

oleh French, Perry, Leon dan Fulkerson dan telah dilakukan uji coba pada remaja

sebagai subjek yang selanjutnya akan diuji coba oleh peneliti pada wanita dewasa

(6)

Tabel 3.2. Blue Print Skala Perilaku Diet

2. Metode penurunan

(7)

jenis makanan saja dalam sehari

Total 33

Skala Perilaku Diet disusun berdasarkan skala likert dengan menggunakan 2

kategori aitem yaitu favorable dan unfavorable dengan 4 alternatif jawaban yaitu

Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Bobot

penilaian untuk respon pernyataan favorable yaitu STS = 1, TS = 2, S = 3, SS = 4.

Bobot penilaian untuk setiap respon pernyataan unfavorable adalah STS = 4, TS = 3,

S = 2, SS = 1

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen ukur dapat dikatakan

mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya

sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas alat ukur dihitung

dengan menggunakan corrected item-total correlation. Dalam corrected item-total

correlation suatu item akan diterima apabila hasilnya lebih besar dari 0,2 (Ihsan,

2013).

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil

pengukuran dapat dipercaya hanya apabila pengukuran yang dilakukan beberapa kali

memperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur belum berubah.

Rumus yang digunakan ialah rumus koefisien Alpha Cronbach (Azwar, 1997).

G. Hasil Uji Coba Instrumen

1. Hasil uji coba instrumen body image

Alat ukur ini diujicobakan pada mahasiswa UPI yang berusia 20-25 tahun Uji

(8)

item-total correlation software dan bantuan SPSS versi 17.0. Jumlah item yang

diujicobakan pada instrumen body image berjumlah 39. Setelah dilakukan uji coba

instrumen, terdapat 3 item yang tidak valid dengan koefisien korelasi dibawah 0,2.

Setelah 3 item yang tidak valid tersebut dibuang, terdapat 36 item yang tersisa dengan

tingkat varian sebesar 74,065%. Guilford (Ihsan, 2013) mengatakan bahwa sebuah

alat ukur akan dinyatakan valid apabila memiliki tingkat varian lebih besar dari 60%.

Instrumen ini menggunakan skala likert dengan nilai koefisien reliabilitas

sebesar 0,928. Koefisien ini menunjukkan bahwa instrumen ini sangat reliabel.

2. Hasil uji coba instrumen perilaku diet

Instrumen perilaku diet yang diujicobakan pada mahasiswa UPI yang sesuai

dengan kriteria subjek penelitian berjumlah 33 item. Terdapat 24 item tersisa yang

memiliki koefisien korelasi diatas 0,2 setelah dilakukan pemilihan item yang valid

dengan tingkat varian sebesar 67,688%. Instrumen ini dianggap valid (Guilford,

dalam Ihsan, 2003)

Instrumen ini menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0,760, angka tersebut

menunjukkan bahwa instrumen ini berada pada kategori reliabel.

H. Revisi Alat Ukur

Setelah uji coba alat ukut dilaksanakan, peneliti menguji validitas dan

reliabilitas instrumen. Setelah hasil diperoleh, peneliti memilih item yang reliabel dan

valid, kemudian peneliti menyusun kembali item-item ke dalam instrumen yang akan

digunakan untuk pengambilan data penelitian.

I. Teknis Analisis Data

Penelitian ini menggunakan uji untuk mengetahui kekuatan hubungan antar

variabel dalam sebuah penelitian dan bagaimana korelasi antara variabel body image

dengan variabel perilaku diet. Uji korelasi dilakukan menggunakan uji korelasi

(9)

J. Pengkategorian Instrumen

Data hasil penelitian dikategorikan sesuai dengan kategori skor z menurut

Ihsan (2003). Data dikategorikan dalam 3 kelompok, yaitu tinggi, rendah dan sedang

berdasarkan skor z. Cara pengkategorian data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kategori Data

Rentang Nilai Kategorisasi

T > (µ + 1σ) Tinggi/Positif (µ - 1σ) ≤ T ≤ ( µ + 1σ) Sedang/Netral

T < (µ - 1σ) Rendah/Negatif

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Berikut adalah tahap dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti:

1. Tahap Persiapan

a. Peneliti melakukan studi literatur mengenai variabel-variabel penelitian

b. Peneliti merumuskan rancangan penelitian

c. Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian

d. Peneliti melakukan uji coba instrumen

e. Peneliti melakukan revisi instrumen

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti mengumpulkan data

b. Peneliti mengolah data

3. Tahap Pembahasan

a. Peneliti menginterpretasi data yang sudah diolah

b. Peneliti membuat hasil dan kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan

4. Tahap Pelaporan

Gambar

Tabel 3.1 Blue Print Skala Body Image

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan desain studi kasus karena peneliti ingin menggali lebih dalam aspek penerimaan diri pada pria yang mengalami penyakit kanker

Item yang Digunakan dan Item yang Tidak Digunakan Pada Instrumen Status Identitas Vokasional. Aspek Indikator Item Layak Item

Definisi operasional disusun untuk menghindari kesalahpahaman dalam istilah-istilah yang digunakan pada penelitian ini. Beberapa definisi operasional pada penelitian

Hal ini diukur berdasarkan teori Glock &amp; Stark melalui aspek keyakinan/ ideologis, praktek agama/ ritualistik, pengamalan/ konsekuensional, pengetahuan/

Gambaran Umum Body Image dan Dimensi Body Image pada Wanita Dewasa Asal .... Gambaran umum body image berdasarkan dimensinya

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuan pada wanita dewasa awal di UPI maka diperoleh kesimpulan bahwa wanita dewasa awal di UPI memiliki body image negatif

Aspek-aspek hasil penggabungan dimensi internal diri sebagai Penilai dan dimensi eksternal (yaitu fisik, moral etik, personal, keluarga dan sosial) konsep

Sedangkan pada mahasiswi dengan body image negatif adalah mahasiswi yang merasa tidak puas terhadap tubuhnya, menilai citra tubuhnya tidak ideal atau bentuk tubuh dan berat