KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL
(CNC) DI SMK NEGERI 12 BANDUNG
(Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas XI di SMK Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 pada Mata Pelajaran CNC)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin
oleh
Nur Ihwan NIM 0902698
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER
NUMERICAL CONTROL(CNC) DI SMK NEGERI 12
BANDUNG
(Studi Deskriptif terhadap siswa kelas XI di SMK Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 Pada Mata Pelajaran CNC)
Oleh Nur Ihwan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan
© Nur Ihwan 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
NUR IHWAN
KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL
(CNC) DI SMKN 12 BANDUNG
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Drs. H. Syafaruddin Siregar, M.Pd. NIP. 19500816 197903 1 001
Pembimbing II
Drs. H. Wardaya, M.Pd. NIP. 19500816 197903 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar ... 6
B. Kesulitan Belajar ... 7
1. Pengertian Kesulitan Belajar ... 7
2. Kegagalan Belajar ... 9
3. Faktor-faktor Hambatan yang Merupakan Penyebab Kesulitan Belajar ... 10
C. Tinjauan Prestasi Belajar... 13
D. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran CNC ... 15
E. Evaluasi Hasil Belajar ... 16
F. Penelitian yang Relevan ... 17
G. Kerangka Berpikir ... 18
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Data, Sumber Data, Populasi dan Sampel ... 19
1. Data ... 19
2. Sumber Data ... 19
3. Populasi Penelitian ... 19
4. Sampel Penelitian ... 20
B. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 21
1. Variabel Penelitian ... 21
2. Paradigma Penelitian ... 22
C. Metode Penelitian... 23
D. Definisi OPerasional ... 23
E. Instrumen Penelitian... 24
F. Pengujian Instrumen Penelitian... 24
1. Uji Validitas ... 24
2. Uji Reliabilitas ... 25
G. Teknik Analisis Data ... 27
1. Langkah-langkah Analisis Data ... 27
2. Uji Homogenitas ... 28
3. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor ... 28
4. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi ... 29
5. Uji Linieritas ... 31
6. Analisis Regresi ... 31
7. Metode Statistik Parametik ... 34
a. Analisis Korelasi ... 34
8. Metode Statistik Non Parametik ... 35
a. Analisis Koefisien Korelasi... 35
b. Pengujian Koefisien Korelasi (Uji Keberartian) ... 36
c. Perhitungan Koefisien Determinasi ... 36
9. Pengujian Hipotesis ... 37
H. Teknik Pengumpulan Data ... 38
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Instrumen Penelitian ... 39
1. Uji Validitas ... 39
2. Uji Reliabilitas ... 39
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Data Kesulitan Belajar (Variabel X) ... 39
2. Data Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran CNC bubut (Y) ... 41
C. Analisis Data ... 42
1. Uji Normalitas Variabel X ... 42
2. Uji Normalitas Variabel Y ... 43
3. Uji Homogenitas ... 44
4. Uji Regresi Linear ... 45
a. Pengujian Hipotesis ... 46
5. Uji Korelasi Variabel ... 47
a. Perhitungan Koefisien Determinasi ... 49
6. Uji Hipotesis ... 49
7. Faktor Dominan ... 50
8. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54
B. Saran ... 54
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) DI
SMK NEGERI 12 BANDUNG
Abstrak. Praktik pemesinan CNC merupakan salah satu mata pelajaran produktif, di
SMK Negeri 12 Bandung Program Keahlian Permesinan sangatlah penting guna meningkatkan kemampuan aspek psikomotor siswa menjadi siswa yang kompeten dibidangnya, sesuai dengan kebutuhan dunia industri khususnya industri pemesinan CNC, tetapi nilai untuk CNC di SMK Negeri 12 Bandung masih ada yang belum maksimal karena disebabkan oleh faktor kesulitan belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung dan untuk mengetahui Faktor manakah yang lebih dominan yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan metode deskriptif analitik korelasional, metode ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner) dengan menggunakan cara sampel proporsional acak sederhana dengan cara diundi tanpa pengembalian, dan nilai akhir dari sekolah (dokumentasi). Hasil temuan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara Kesulitan Belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran CNC bubut pada siswa kelas XI PPU di SMKN 12 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Untuk rekomendasi yaitu lebih meningkatkan kemampuan aspek kognitif untuk penguasaan teori CNC serta meningkatkan kemampuan pada aspek psikomotor (keterampilan) dalam praktek permesinan dan memahami kesulitan belajar dan mencari jalan keluarnya.
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
CORRELATION WITH LEARNING DIFFICULTIES ON STUDENT ACHIEVEMENT LEARNING OF COMPUTER NUMERICAL CONTROL
(CNC) IN SMK NEGERI 12 BANDUNG
Abstract. CNC machining practice is one of the productive subject, in SMK Negeri 12 Bandung Machining Skills Program is crucial to improve the ability of students psychomotor aspects of being a student is competent in their field, in accordance with the needs of industry, especially the CNC machining industry, but the value for the CNC in SMK Negeri 12 Bandung is still there is not maximized because it is caused by the difficulty of learning. The purpose of this study to determine how much learning difficulties correlation with student achievement in the subjects of Computer Numerical Control (CNC) at SMK Negeri 12 Bandung and to determine which one is the dominant factor that causes learning difficulties of students in the subject of Computer Numerical Control (CNC ) at SMK Negeri 12 Bandung. The method used in this study is the use of descriptive analytic approach correlation method, this method to determine whether there is a relationship between two or more variables. Data collection is questionnaire (questionnaire) by using proportional random sample simple way by a draw without replacement, and the final value of the school (documentation). The findings in this research that there is a significant relationship between Learning Difficulties on student achievement on a CNC lathe subjects in class XI at SMK Negeri 12 PPU bandung school of year 2013/2014. For more on the cognitive ability to improve the mastery of CNC theory and improve on aspects of psychomotor (skills) in engineering practice and understand the difficulties of learning and looking for a way out.
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan syarat akan perkembangan, karena itu perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Berkembangnya dunia pendidikan pada saat
ini merupakan tantangan untuk mengembangkan kemampuan dalam dunia
pendidikan.
Proses pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses pembinaan
sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek
pribadi peserta didik baik dari segi jasmani maupun rohaninya. Manusia sebagai
peserta didik akan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang baru yang
berkaitan dengan pola-pola tingkah lakunya, sehingga akan membentuk perilaku
manusia itu sendiri.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan suatu lembaga
pendidikan formal dimana lulusannya dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja
dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka dalam kurikulum program keahlian teknik
pemesinan telah disusun beberapa mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta diklat, salah satunya adalah mata pelajaran Computer Numerical Control
(CNC).
Prestasi belajar yang dicapai siswa merupakan hasil belajar yang
dipengaruhi oleh diri siswa sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Prestasi belajar ini menunjukkan gambaran keberhasilan dalam upaya
mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya dalam mengikuti mata pelajaran
CNC, dengan pertimbangan tersebut, diharapkan siswa bersangkutan dapat
2
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun pada kenyataannya di lapangan secara umum masih ditemukan
siswa yang belum sepenuhnya dapat mengembangkan potensi secara optimal
sebagaimana yang diharapkan. Melihat kenyataan yang ada bahwa berdasarkan
data dari guru SMKN 12 Bandung mengenai hasil prestasi belajar mata
pelajaran CNC di SMK Negeri 12 Bandung, masih terdapat prestasi belajar
siswa yang masih kurang memuaskan.
Tabel 1.1 Daftar Nilai CNC Semester I Kelas XI PPU Tahun Pelajaran 2013/2014 dan Standar Kualifikasi Nilai di SMKN 12 Bandung
Angka
Kualifikasi Predikat
Kelas XI PPU 1,2,3,4
Persenta se % Normatif/
adaptif Produktif
9.00-10.00 9.20-10.0 A Amat baik 0 0 %
7.51-8.99 8.20-9.19 B Baik 101 siswa 80.8 %
6.00-7.50 7.20-8.19 C Cukup 18 siswa 14.4 %
0.00-5.99 0.00-7.19 D Belum lulus 6 siswa 4.8 %
Jumlah 125 siswa 100 %
Sumber : Guru Mata Pelajaran Praktek Pemesinan CNC SMKN 12 Bandung
Dari tabel hasil belajar di atas menunjukkan belum adanya nilai yang
mencapai nilai A, bahkan masih ada yang belum lulus dari hasil belajar peserta
diklat kelas XI SMK Negeri 12 Bandung pada mata pelajaran CNC, bisa dilihat
dengan persentase nilai mata pelajaran CNC. Siswa yang tidak lulus sebanyak
4,8% dan siswa yang lulus amat baik sebanyak 0%. Idealnya nilai praktek CNC
haruslah pada kualifikasi A. Kenyataan di lapangan masih adanya siswa
mendapatkan nilai D yaitu sebanyak 4,8%. Untuk itu diupayakan para peserta
didik dapat meningkatkan nilai B, C dan D menjadi nilai A.
Uraian di atas memberikan gambaran mengenai hambatan belajar seperti
keadaan ekonomi keluarga, metode mengajar, intelegensi. Permasalahan yang
dapat diidentifikasi, yaitu adanya faktor kesulitan belajar pada diri siswa, faktor
itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kurangnya
motivasi peserta didik dan kebiasaan belajar peserta didik yang masih kurang
optimal, hal ini terlihat masih adanya peserta didik mendapatkan nilai D sebanyak
3
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masih kurang baik. Hal tersebut dapat merugikan peserta didik dan akan
menghambat prestasi belajar pada mata pelajaran CNC.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, seorang guru selalu
mengharapkan siswanya dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya dan
sesuai dengan tuntutan kurikulum. Pada kenyataannya tidak sedikit dijumpai
adanya kesulitan belajar yang dialami siswa dalam materi pelajaran, sehingga
hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan. Namun yang perlu diingat adalah
kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut belum tentu disebabkan kemampuan
belajar rendah atau kesulitan belajar pada diri sendiri, sebab sering juga dilihat
seorang siswa terkadang dapat berhasil dalam mata pelajaran lain yang standarnya
sama atau mungkin yang standar kesulitannya lebih tinggi.
Menurut Rackhmat (1991, hlm. 22) bahwa
pencapaian target pembelajaran sangat ditentukan oleh proses belajar, keberhasilan proses belajar siswa diketahui melalui evaluasi, jika hasil belajar rendah artinya siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi yang diberikan. Jadi dapat dipahami bahwa kesulitan belajar, biasanya berhubungan dengan kegagalan belajar.
Kegagalan belajar dapat dilihat dari prestasi belajar atau nilai siswa yang
rendah yaitu dibawah batas kelulusan dan proses pembelajaran. Jadi rendahnya
hasil belajar siswa dalam penguasaan materi pelajaran CNC dapat menjadi
indikator bahwa siswa yang bersangkutan mengalami kesulitan belajar. Kesulitan
belajar yang dihadapi oleh siswa bisa terjadi pada mata pelajaran CNC ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal pada
diri siswa.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, penulis mengajukan suatu penelitian
yang berjudul “Korelasi Kesulitan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Computer Numerical Control (CNC) Di SMK Negeri 12
Bandung”
4
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk mengetahui
dan memperjelas kemungkinan permasalahan yang mungkin terjadi dalam
penelitian ini, seperti dikemukakan oleh Sudjana (2002, hlm. 99) bahwa
“identifikasi masalah adalah menjelaskan aspek-aspek masalah yang bisa muncul dari tema atau judul yang telah dipilih.” Berdasarkan hal tersebut, identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Masih rendahnya motivasi dalam diri siswa itu sendiri.
2. Kebiasaan belajar siswa masih buruk.
3. Lingkungan belajar yang kurang efektif dalam proses belajar di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
C. Rumusan Masalah
Arikunto (2009, hlm. 15) menjelaskan bahwa ”Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya maka penelitian harus merumuskan masalahnya
sehingga jelas dari mana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan apa.” Maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Seberapa besar korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC) di SMK Negeri
12 Bandung ?
2. Faktor manakah yang lebih dominan yang menjadi penyebab kesulitan
belajar siswa pada mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC) di
SMK Negeri 12 Bandung ?
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
1. Untuk memperoleh gambaran terdapat atau tidaknya hubungan faktor
kesulitan belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran CNC.
2. Untuk memperoleh gambaran seberapa besar pengaruh kesulitan belajar
5
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk memperoleh gambaran tentang faktor dominan kesulitan belajar
siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran CNC.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas,
diantaranya sebagai berikut:
1. Memberikan sumbangan berupa informasi untuk mengatasi kesulitan
belajar siswa yang sedang atau akan mempelajari materi pada mata
pelajaran CNC.
2. Menjadi masukan kepada pengajar pada mata pelajaran CNC, untuk dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam usaha menciptakan proses belajar
mengajar yang lebih baik.
3. Menjadi sumbangan pikiran dalam usaha meningkatkan mutu lulusan
khususnya SMK Negeri 12 Bandung.
F. Struktur Organisasi
Bab I: Pendahuluan. Bab ini mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, definisi operasional dalam judul dan sistematika
penulisan.
Bab II: Kajian Pustaka. Bab ini mengemukakan mengenai konsep-konsep yang
mendukung permasalahan sekaligus dijadikan jawaban utamanya dan tidak
lupa diberikan asumsi dan hipotesis.
Bab III: Metode Penelitian. Bab ini mengemukakan mengenai metode penelitian,
variabel dan pardigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan
6
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini menegani penjelasan deskripsi
data, analisa data, hasil pengajian hipotesis dan pembahasan hasil
penelitian.
Bab V: Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi hasil penelitian yang disimpulkan
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Data, Sumber Data, Populasi dan Sampel 1. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang kesulitan
belajar siswa yang ditekankan pada motivasi, kebiasaan belajar dan lingkungan
belajar dan data dokumentasi nilai akhir pada mata pelajaran teori dan praktek
CNC program bubut pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 di SMK Negeri
12 Bandung.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh,
yaitu:
a. Siswa Jurusan PPU (pemesinan pesawat udara) kelas XI semester ganjil
tahun ajaran 2013/2014 di SMK Negeri 12 Bandung yang mengikuti mata
pelajaran CNC.
b. Guru bidang studi/bidang kurikulum mata pelajaran CNC, yaitu berupa
arsip nilai akhir mata pelajara teori dan praktek CNC program bubut.
3. Populasi penelitian
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian yang dijadikan sumber
data dari suatu penelitian. Populasi menurut Sudjana (2002, hlm. 6) diartikan
bahwa “totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun
pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari
sifat-sifatnya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester
ganjil Kompetensi Keahlian PPU di SMK Negeri 12 Bandung tahun ajaran
20
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Sampel Penelitian
Sampel yaitu sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil dengan suatu cara tertentu.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto (2009, hlm. 109) yang manyatakan
bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Sejalan dengan
Arikunto, Sugiyono (2008, hlm. 118) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan
sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan atau
mewakili populasi yang sebenarnya.
Sampel yang diambil representatif, maka diperlukan teknik pengambilan
sampel. Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk mendapatkan data yang benar, sehingga
kesimpulan yang diambil dapat dipercaya. Menurut Arikunto (2006, hlm. 112)
bahwa
untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap objek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang
resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik”.
Anggota populasi dalam penelitian ini adalah 125 orang siswa dari 4 kelas
yang ada di kelas XI Kompetensi Keahlian PPU tahun ajaran 2013/2014 di SMK
Negeri 12 Bandung. Berdasarkan pendapat di atas, dikarenakan jumlah populasi
dalam penelitian ini lebih dari 100 siswa yaitu sebanyak 125 siswa, maka sampel
yang diambil sebesar 25% dari 100 maka peneliti menentukan sampel sebesar 25
% dari 125 siswa, yaitu 25 % X 125 = 31 siswa.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara sampel
21
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam penelitian ini terdiri dari empat kelas, lalu dari tiap kelas tersebut akan
dicari sampelnya. Sampel dari tiap kelas diambil dengan cara diundi dengan
nomor, nomor yang terambil maka individu itu menjadi sampel dari kelasnya.
Jumlah sampel tiap kelas diambil menurut proporsi dari anggota siswa tiap kelas
dengan jumlah populasi dikalikan jumlah sampel dari populasi, dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Sampel Tiap Kelas = Jumlah Sampel
Populasi Jumlah
Kelas Anggota Jumlah
Kelas II PPU 1 = 31 125
32
7,93 dibulatkan menjadi 8 orang siswa
Kelas II PPU 2 = 31 125
31
7,68 dibulatkan menjadi 8 orang siswa
Kelas II PPU 3 = 31 125
30
7.44 dibulatkan menjadi 7 orang siswa
Kelas II PPU 4 = 31 125
32
7,93 dibulatkan menjadi 8 orang siswa
B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian
Variabel pada dasarnya adalah objek penelitian yang akan diteliti, atau
apapun yang menjadi perhatian untuk dilakukan penelitian. Variabel tersebut
biasanya memiliki ukuran-ukuran untuk dijadikan bahan penelitian. Menurut
Siregar. (2004, hlm. 6) bahwa
variabel didefinisikan sebagai suatu atribut (proporsi) objek, yang ada dalam diri sumber populasi dengan elemen-elemennya, memiliki ukuran (kualitas atau kuantitas) yang bervariasi. Ukuran tersebut dalam bentuk nilai, indeks, skor atau identitas dan sebagainya.
Pendapat lain yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008, hlm. 91)
mengatakan juga bahwa “variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari
seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain
atau satu objek dengan objek lain”. Berdasarkan definisi variabel di atas, bahwa
22
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempunyai ukuran yang bervariasi yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat
dilakukan suatu penelitian.
Selanjutnya, Arikunto (2009, hlm. 99) membagi variabel menjadi dua jenis
yaitu variabel bebas dan variabel terikat, sebagaimana yang dikatakannya bahwa
variabel yang mempengaruhi objek penelitian ada dua jenis yaitu variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab atau variabel bebas atau
independent variable yaitu variabel (X), dan variabel akibat yang disebut
variabel tak bebas atau variabel terikat atau dependent variable yaitu variabel (Y).
Penelitian ini pada dasarnya yaitu ingin mengetahui seberapa besar
korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran CNC.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, variabel dalam penelitian ini secara garis
besar dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Variabel bebas atau independent variable (X) merupakan variabel yang
mempengaruhi disebut juga variabel penyebab yaitu korelasi kesulitan
belajar.
2. Variabel terikat atau dependent variable (Y) merupakan variabel akibat
yaitu prestasi belajar siswa pada mata pelajaran CNC bubut pada siswa kelas
XI PPU di SMKN 12 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
2. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian merupakan pola pikir peneliti dalam melakukan
sebuah penelitian. Paradigma penelitian tersebut dibuat dalam bentuk alur
penelitian, hal tersebut untuk memperjelas langkah dan rancangan penelitian.
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 25) bahwa
23
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menggambarkan paradigma dari
penelitian ini sebagai berikut :
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap
peneliti untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi dalam
penelitiannya, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Surakhmad (1994, hlm.
131) menjelaskan bahwa “metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan
untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis,
dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu.” Dalam penelitian ini,
permasalahan yang akan diteliti adalah permasalahan yang terjadi pada masa
sekarang dengan permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi sebagaimana
adanya pada saat penelitian dilakukan, metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian deskriptif.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis akan
menggunakan pendekatan metode deskriptif analitik korelasional. Hasil dari
penelitian deskriptif umumnya mendeskripsikan variabel yang diteliti,
menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya, dan
perbandingan suatu gejala yang mungkin timbul. Hal ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Arikunto (2009, hlm. 247) menyatakan bahwa “penelitian
korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel”. Menggunakan metode ini
sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, penulis dapat mengetahui
seberapa besar korelasi kesulitan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran CNC.
D. Definisi Operasional
Kesulitan belajar (X) Prestasi belajar siswa (Y)
24
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menghindari penafsiran yang keliru dan salah pengertian dalam
judul penelitian ini, perlu dijelaskan istilah judul sebagai berikut:
1. Menurut Abdurrahman (dalam Wibowo, 2010, hlm. 8) “kesulitan belajar
adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologi dasar
yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan.”
Kesulitan belajar ini dimaksud adalah motivasi, kebiasaan belajar dan
lingkungan belajar.
2. Menurut Nurdi (dalam Arifudin, 2011, hlm. 8 ) bahwa
prestasi belajar siswa adalah hasil belajar dari individu yang merupakan perubahan dalam diri individu, yang dimanisvetasikan ke dalam pola tingkah laku dan perbuatan, skill dan pengetahuan yang dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri.
Prestasi belajar yang dimaksud disini adalah nilai akhir standar kompetensi
mengoperasikan mesin bubut CNC dengan program lanjut di semester I
program keahlian Pemesinan Pesawat Udara SMK N 12 Bandung.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan
penelitian. Instrumen penelitian ini adalah dengan instrumen bentuk angket untuk
memperoleh data dari faktor kesulitan belajar.
Tabel 3.1 Kriteria Skor Angket Kesulitan Belajar
Pertanyaan
Bobot Evaluasi Sangat
sesuai Sesuai Ragu
Kurang
sesuai Tidak sesuai
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Untuk instrumen yang kedua dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan nilai akhir dari sekolah untuk mengetahui seberapa besar tingkat
pengetahuan siswa Jurusan Pemesinan Pesawat Udara di SMK Negeri 12
25
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk kisi-kisi Instrumen Penelitian merupakan pedoman bagi peneliti
dalam mengumpulkan data penelitian. Atas dasar kisi-kisi yang dibuat oleh
peneliti dapat menggambarkan pertanyaan-pertanyaan yang akan dipergunakan
dalam pengumpulan data aspek yang diungkap adalah motivasi, kebiasaan belajar
dan lingkungan belajar. Indikator yang diungkap bisa dilihat pada lampiran 1.
F. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji ketepatan alat ukur terhadap konsep
yang akan diukur, untuk tes pilihan ganda penulis akan mengunakan rumus
pendekatan uji validitas yaitu dengan rumus Korelasi Product Moment (Suharsimi
Arikunto, 2006: 146) sebagai berikut :
rxy =
2 2 2 2)
(
)
(
)
(
)
(
)
)(
(
Y
Y
n
X
X
n
Y
X
XY
n
(Siregar, 2004, hlm. 215) dimana :
rxy = koefisien korelasi
X , Y = jumlah skor X dan Y tiap item jawaban uji coba 22 ,
X Y = jumlah skor X dan Y tiap item yang dikuadratkann = jumlah responden
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir
(anabut) sehingga perhitungan merupakan perhitungan setiap item. Hasil
perhitungan produk momen dengan taraf keberartian (signifikasi) 5% atau tingkat
kepercayaan 95%. Untuk mengetahui taraf signifikasi dilakukan uji t dengan
rumus sebagai berikut :
t = rxy
2 1 2 r n
(Siregar, 2004, hlm. 211)
dimana :
t = uji signifikasi korelasi
26
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria pengujian untuk mengevaluasi taraf signifikasi tersebut untuk
thitung > ttabel, pada taraf signifikan α = 0,05. Ini berarti bahwa item tersebut
signifikan dan jika tidak terpenuhi dianggap tidak signifikan.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006, hlm. 178) bahwa
realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendesius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini, menggunakan rumus alpha.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
(Arikunto, 2006, hlm. 160)
Dengan ketentuan :
n
2
= varian tiap butir soal
2X = kuadrat jumlah skor tiap item
2
X = jumlah kuadrat skor tiap itemN = jumlah responden
Setelah didapatkan perhitungan varian tiap butir, kemudian menghitung
besar varian total dengan menggunakan rumus :
(Arikunto, 2006, hlm. 173)
Dengan ketentuan :
t
2
= varian total
27
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2Y = jumlah kuadrat skor tiap responden
2
Y = jumlah kuadrat skor respondenN = jumlah responden
Langkah selanjutnya adalah menghitung reliabilitas dengan rumus alpha,
yaitu :
(Arikunto, 2006, hlm. 173)
Dengan ketentuan :
r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan
2n = jumlah varian tiap butir t2
= varian total
Setelah didapatkan perhitungan reliabilitasnya, kemudian harga r11
dikonsultasikan dengan indeks korelasi, yaitu :
0,800 < r ≤ 1,00 : reliabilitas sangat tinggi 0,600 < r ≤ 0,800 : reliabilitas tinggi
0,400 < r ≤ 0,600 : reliabilitas cukup 0,200 < r ≤ 0,400 : reliabilitas rendah
0,000 < r ≤ 0,200 : reliabilitas sangat rendah (tak berkolerasi)
Dari perhitungan korelasi seluruh item tersebut kemudian dikonsultasikan
ke dalam tabel harga kritis product momen dengan taraf kepercayaan 95%.
Setelah didapatkan harga thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel . Dengan kata
lain bahwa angket dapat dikatakan reliabel jika thitung > ttabel , dan sebaliknya
dikatakan tidak reliabel apabila thitung < ttabel.
G. Teknik Analisis Data
1. Langkah-langkah Analisis Data
t n
k k
r 2
2
11 1
1
28
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab
perumusan terhadap masalah yang diajukan. Setelah data terkumpul dari hasil
pengumpulan data, maka pekerjaan selanjutnya adalah menganalisis data tersebut.
G.E.R. Burroughs (dalam Arikunto, 2006, hlm. 236) mengemukakan klasifikasi
analisis data sebagai berikut
a. Tabulasi data (the tabulation of the data). b. Penyimpulan data (the summarizing of data). c. Analisis data untuk tujuan testing hipotesis d. Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan
Secara garis besar, pekerjaan analisis data yang dilakukan oleh penulis
meliputi beberapa langkah yaitu :
a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi kalau
instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa
saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.
b. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen
pengumpulan data.
c. Menghitung kelengkapan lembar jawaban essai yang telah diisi oleh
responden.
d. Data ordinal pada variabel bebas yakni kesulitan belajar siswa (variabel X)
menjadi data interval dengan cara memberikan bobot nilai terhadap setiap
pertanyaan pada setiap essai/uraian. Sedangkan untuk variabel terikat
yakni prestasi belajar (variabel Y) sudah berupa data interval.
e. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian, maksudnya adalah
pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau
aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian yaitu pola
analisis korelasional.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians dari
29
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang relatif sama. Jika sama, maka varians-varians tersebut homogen. Dengan
demikian varians-varians atau data tersebut dapat digabung untuk dianalisa lebih
lanjut. Kriteria pengambilan keputusan hipotesisnya untuk adalah terima
H0 apabila nilai Sig. (signifikansi) lebih dari taraf signifikansi α = 0,05. Artinya
varians kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan. Pada kondisi lain H0
ditolak.
Pengujian kesamaan varians dalam penelitian ini menggunakan uji F
(Levene’s test) dengan taraf signifikansi . Pengolahan dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows.
3. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor
Langkah-langkah pengolahan data dari skor mentah menjadi skor standar
sebagai berikut :
a. Menghitung skor rata-rata (Mean), dengan rumus :
n X M i ,
n Y
M i (Siregar, 2004, hlm. 22)
Keterangan : M = mean
ΣXi = jumlah skor item variabel X
ΣYi = jumlah skor item variabel Y
b. Menghitung harga simpangan baku dengan rumus :
1 )
( 2
n M X
SD i
(Siregar, 2004, hlm. 23)
c. Mengkonversikan skor mentah Z dan skor T dengan rumus :
SD M X
Z ( i )
(Siregar, 2004, hlm. 24)
50
10
xZ
T
30
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi
Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi frekuensi
adalah sebagai berikut :
Uji normalitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan Rentang Skor ( R )
R = skor terbesar – skor terkecil (Siregar, 2004, hlm. 24)
b. Menentukan Banyaknya Kelas Interval (i) dengan menggunakan aturan
Sturgesrs
n
i 13,3log (Siregar, 2004, hlm. 24)
c. Menentukan Panjang Kelas Interval ( p )
i R
p (Siregar, 2004, hlm. 25)
d. Menghitung Nilai Median (Me)
2 ) 1 ( n Me f F n p b Me 2 1
(Siregar, 2004, hlm. 22)
e. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi
Kelas Interval Xi fi fiXi ( Xi M)2 fi
2
) ( Xi M
Jumlah - Σfi Σ fiXi - Σfi( Xi M)2 Rata-rata M
Standar Deviasi SD
f. Menghitung Nilai Rata-Rata (M)
fi Xi fi M
31
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Menghitung Simpangan Baku (SD)
1 ) ( 2 n M Xi fi
SD (Siregar, 2004, hlm. 26)
h. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi untuk Harga-Harga yang Diperlukan
dalam Uji Chi-Kuadrat (χ2)
i. Menentukan Batas Atas (Ba) dan Batas Bawah (Bb) Kelas Interval
Bb = skor terendah
Ba = skor tertinggi
j. Menentukan Z dengan rumus :
Z =
SD M Bk
(Siregar, 2004, hlm. 86)
k. Mencari Batas Luas Tiap Kelas Interval (Lo) dengan Menggunakan Daftar
F (luas di bawah lengkung normal standar normal dari 0 ke Z)
l. Mencari Luas Tiap Kelas Interval (Li)
Li = L1 - L2 (Siregar, 2004, hlm. 87)
m. Mencari Harga Frekuensi Harapan (ei)
i ii L f
e . (Siregar, 2004, hlm. 87)
n. Menghitung Nilai Chi Kuadrat (χ2)
22 i i i e e f
(Siregar, 2004, hlm. 87)
o. Mencari Harga p-value
2 1 2 2 2 1 2 2 1
1 ( )
h v p
Penerimaan kenormalan diterima apabila p-v > 0,05.
Hasil perhitungan uji normalitas jika diperoleh data yang normal untuk
variabel X dan variabel Y, maka metode statistik yang digunakan adalah metode
32
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau keduanya korelasi tidak normal, maka metode statistik yang digunakan
adalah metode statistik non parametik.
5. Uji Linieritas
Pengujian linieritas ini menggunakan model regresi. Analisis regresi
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antara variabel
kesulitan belajar (X) dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran CNC (Y),
meliputi persamaan regresi linier, uji kelinieran dan keberartian regresi.
6. Analisis Regresi
a. Menentukan persamaan regresi linier
Untuk menyatakan bentuk hubungan fungsional antara dua variabel
(variabel X dan Y) digambarkan dengan persamaan matematika, dengan rumus
sebagai berikut :
Y = a + bx (Siregar, 2004, hlm. 197)
Harga a dan b dapat berdasarkan metode kuadrat terkecil dari pasangan
data X dan Y dengan rumus :
a =
22 2 X X n XY X X Y
b =
22 X X n Y X XY n
(Siregar, 2004, hlm. 200)
Regresi yang didapat dari perhitungan tersebut dapat digunakan untuk
menghitung harga Y bila harga X diketahui.
b. Analisis Linieritas dan Keberatian Regresi
Uji kelinieran dapat dilakukan dengan menghitung jumlah kuadrat-jumlah
kuadrat yang disebut sumber variansi. Sumber variansi yang perlu dihitung
menurut Siregar (2004, 202 – 211) sebagai berikut :
1) Menghitung jumlah kuadrat total dengan rumus :
JKt =
33
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Menghitung jumlah kuadrat regresi a dengan rumus :
n Y JKa 2 ) (
3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a dengan rumus :
n Y X XY b reg
JK ( )( )
4) Mengitung jumlah kuadrat sisa (JKs) dengan rumus :
JK (S) = JKt– JKa– JKreg
5) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan (JKE) dengan rumus :
6) Menghitung jumlah kuadrat ketidak cocokan JK (TC) dengan rumus :
JKTC = JKS– JKE
[image:31.595.115.512.581.718.2]7) Semua besaran di atas dapat diperoleh dalam tabel analisis varians (ANAVA).
Tabel 3.3 Analisis Varians (ANAVA) Regresi
Sumber
Varians dk JK JKR F
Regresi(a) 1 RJK=1
yi 2 n Regresi(a/b) k-1 JKreg = b. )
. . ( n y x y
x i i
i i
1 2 k JK Sreg reg2 2
Sres Sreg
Residu n-k JKres = JKt - JKreg
n k
JK Sres res
34
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Total n 2 i Y
- -
Tuna Cocok k–2 JK TC = JKres–JKE STC 2 = 2 k JKTC
Galat (E) n-k JKE =
k k k n y y 22 SE2 =
k n
JKE
Fh = 2 2
E TC S S
8) Memeriksa keberartian regresi, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
beri-kut :
- Menentukan varians koefisien a dan b
2 2 2 2 1 ) 2 ( n X X M n n JKres S i i a 2 2
2 / ( 2)
n X X n JKres S i i b
- Melakukan pengujian parameter a dan b
a a
S a t ;
b b
S b
t (ta = t1; tb = t2)
Pengujian keberartian regresi dengan dk = n – k untuk harga t1 dan t2
dengan mengambil taraf kepercayaan 1 = 0,05 dan 2 = 0,01
1 2
1 2
1
1 ( )
t t t t v p h
Kriteria pengujian dengan taraf kepercayaan = 0,05, jika p-v > maka
koefisien regresi a dan b tidak berarti. Sebaliknya jika p-v < maka
koefisien regresi a dan b sangat berarti.
9) Membuat grafik linieritas variabel X dan variabel Y
Yˆ= a + bx
Variabel Y
35
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Metode Statistik Parametik a. Analisis Korelasi
1) Perhitungan Koefisien Korelasi
Rumus yang dipergunakan adalah koefisien korelasi Product Moment dari
Pearson sebagai berikut :
2 2
2
2
.
Y Y
n X X
n
Y X XY
n
rXY
(Siregar, 2004, hlm. 215)
Selanjutnya harga koefisien korelasi (r) yang diperoleh diinterpretasikan
pada indeks korelasi. Kriteria derajat korelasi menurut Siregar (2004, hlm. 295)
adalah sebagai berikut
0,80 ≤ r < 1 Hubungan sangat tinggi
0,60 ≤ r < 0,80 Hubungan tinggi
0,40 ≤ r < 0,60 Hubungan sedang
0,20 ≤ r < 0,40 Hubungan rendah
0,00 ≤ r < 0,20 Hubungan sangat rendah
r = 1 Hubungan sempurna
r = 0 Tidak berhubungan
2) Pengujian Koefisien Korelasi (Uji Keberartian)
Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau
36
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 1 2 s s r n r t
(Siregar, 2004, hlm. 211)
Korelasi berarti jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk =
n-2 , dan jika thitung < ttabel , maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.
3) Perhitungan Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya prosentase
korelasi variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Rumus yang dipergunakan
adalah sebagai berikut :
KD = r2 x 100% (Sudjana, 2005, hlm. 369)
8. Metode Statistik Non Parametik a. Analisis Koefisien Korelasi
Apabila sebaran data tidak normal, maka akan digunakan analisis non
parametric. Data yang digunakan adalah data ordinal dan merupakan statistik non
parametrik, maka analisis koefisien korelasi yang digunakan adalah dengan
menggunakan korelasi Range Spearman. Langkah-langkah perhitungannya
menurut Siregar (2004, hlm. 303) bahwa
1) Membuat tabel rangking untuk kedua variabel
Rangking variabel bebas dan rangking variabel terikat disusun sesuai keadaannya.
No Xi Yi RXi RYi bi bi2
Jml
2) Menghitung selisih rangking bi = RXi - RYi
3) Menghitung nilai koefisien korelasi (rs)
- Apabila tidak mengandung rangking yang sama, maka menggunakan
rumus : ) 1 ( 6 1 2 2 n n b r i S
- Apabila mengandung rangking yang sama, maka menggunakan rumus :
12 3 t tTX dan
37
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X
TXn n R 12 3 2
dan
RY n n
TY12
3 2
Kriteria derajat korelasi menurut Siregar. (2004, hlm. 295) adalah sebagai
berikut :
0,80 ≤ r < 1 Hubungan sangat tinggi
0,60 ≤ r < 0,80 Hubungan tinggi
0,40 ≤ r < 0,60 Hubungan sedang
0,20 ≤ r < 0,40 Hubungan rendah
0,00 ≤ r < 0,20 Hubungan sangat rendah
r = 1 Hubungan sempurna
r = 0 Tidak berhubungan
b. Pengujian Koefisien Korelasi (Uji Keberartian)
Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau
tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut :
2 1 2 s s r n r t
(Siregar, 2004, hlm. 211)
Korelasi berarti jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk =
n - 2 , dan jika thitung < ttabel , maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.
c. Perhitungan Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya prosentase
korelasi variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Rumus yang dipergunakan
adalah sebagai berikut :
KD = r2 x 100% (Sudjana, 2005, hlm. 369)
Y X Y X S R R i b R R r 2 2 2 2 2 .
2
38
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang memiliki koefisien korelasi r dilakukan dengan
menggunakan uji t – student. Rumus yang digunakan adalah rumus uji t – student,
adalah sebagai berikut :
t = rxy
2 1
2
r n
(Siregar, 2004, hlm. 240)
Setelah thitung didapat, lalu dilakukan uji p – value untuk menentukan
tingkat peluang kesalahan penolakan Ho, adalah sebagai berikut :
p –v = α1–(α1–α2) .
t
t
t
t
h2 1 1
Kriteria yang diambil adalah tolak Ho jika p – value < α = 0,01. Artinya
penolakan Ho pada tingkat kepercayaan 99 %.
Hipotesis akan disimbolkan dengan Hipotesis Alternatif (HA) dan
Hipotesis Nol (H0), supaya tampak ada dua pilihan. Hipotesis ini perlu didampingi
oleh pernyataan yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan hipotesis
tandingan antara HA terhadap H0.
H0 : ρ = ρ0 (Hipotesis Nol) menunjukkan tidak ada perbedaan statistik
antara sampel dengan parameter populasi, artinya tidak
terdapat hubungan yang signifikan dari kesulitan belajar
siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran CNC
bubut di SMK N 12 Bandung.
HA : ρ ≠ ρa (Hipotesis Alternatif) menunjukkan adanya perbedaan
statistik antara sampel dengan parameter populasi, artinya
terdapat hubungan yang signifikan dari kesulitan belajar
siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran CNC
bubut di SMK N 12 Bandung.
Terima HA jika hasil perhitungan di dapat thitung > ttabel , maka hipotesis
penelitian yang diajukan dapat diterima. Sebaliknya, terima H0 jika hasil
39
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam
penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu angket
(kuesioner) dan nilai akhir dari sekolah (dokumentasi). Menurut Arikunto (2006.
hlm. 225) bahwa “kuesioner atau angket memang mempunyai banyak
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang rendah anatara kesulitan Belajar (variabel X)
dengan prestasi belajar siswa (variabel Y) pada mata pelajaran CNC bubut
pada siswa kelas XI PPU di SMKN 12 Bandung.
2. Kesulitan belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa sebesar 9,8% pada
mata pelajaran CNC di SMK Negeri 12 Bandung, 90,2% kesulitan belajar
siswa dipengaruhi oleh faktor lain.
3. Pada kesulitan belajar terdapat faktor dominan yang mempengaruhi
prestasi belajar yaitu kebiasaan belajar sebesar 40,55%. Dilihat dari tabel
statistik chi-kuadrat tidak ada yang dominan.
B. Saran
Dari data penelitian, izinkan penulis menyampaikan beberapa saran untuk
bahan masukan, mudah-mudahan berguna bagi para siswa dan semua pihak yang
memerlukannya. Mengacu pada hasil dan temuan penelitian ini, maka saran-saran
yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik SMKN 12 Bandung :
a. Lebih meningkatkan kemampuan aspek kognitif, penguasaan teori CNC
tidak cukup dapat materi dari guru mata pelajaran saja. Sumber
pengetahuan dan pemahaman lainnya yang mendukung prestasi praktik
pemesinan CNC harus dicari dan dipraktekkan oleh siswa, kemudian
dipelajari sebagai tambahan ilmu pengetahuan penguasaan teori CNC
siswa tersebut.
b. Lebih meningkatkan kemampuannya pada aspek psikomotor
55
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
saat akan diuji untuk membuat benda kerja tidak mengalami kesulitan.
Pergunakan kesempatan belajar praktik di laboratorium CNC bubut
dengan serius, tekun, ulet, teliti dan gunakan sarana dan prasarana
secara maksimal supaya mendapat hasil yang positif.
c. Lebih membiasakan diri dalam belajar, karena faktor ini merupakan
faktor dalam menentukan hasil prestasi belajar.
2. Bagi guru/ instruktur SMKN 12 Bandung :
a. Siswa kelas XI PPU lebih meningkatkan prestasi belajar, hendaknya
guru lebih meningkatkan lagi strategi dan metode apa yang harus
digunakan agar prestasi peserta didik tersebut dapat meningkat.
b. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya memperhatikan
faktor-faktor yang dapat menghambat prestasi belajar peserta didiknya,
sehingga guru dapat menekan faktor hambatan tersebut.
c. Guru lebih menekankan pentingnya kebiasaan belajar siswa baik di
sekolah maupun di rumah atau dimana saja, dikarenakan faktor
kebiasaan belajar membuat siswa menjadi terbiasa dalam belajar.
d. Seringkali waktu praktek kurang memadai, sehingga hasilnya belum
maksimal. Hendaknya guru memberikan waktu lebih atau guru sering
mengadakan latihan dalam menggunakan mesin CNC di laboratorium,
sehingga pada saat praktik pemesinan peserta didik tidak mengalami
berbagai kesulitan.
e. Sarana dan prasarana sebagai penunjang pembelajaran CNC di sekolah
harus diefektifkan guna kelancaran belajar dan pembelajaran mata
pelajaran tersebut serta dapat melakukan peremajaan sarana dan
prasarana yang digunakan untuk praktek pembelajaran CNC bubut di
56
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi mahasiswa yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan untuk
mengadakan penelitian mengenai faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi hasil prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran
CNC bubut di SMKN 12 Bandung, sehingga dapat diketahui lebih jelas
faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar praktik pemesinan
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar Pustaka
Arifudin. K. (2011). “Hubungan Antara Sikap Siswa Dalam Mengikuti Praktek Pemesinan CNC Dengan Prestasi Belajar Siswa”. Bandung: Skripsi.
Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Cartono & Utari, T.S.G. (2006). Penilaian Hasil Belajar Berbasis Standar. Bandung : Prima Press Prodaktama.
Makmun, A. S. (1996). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhtadin, R. (2012). Faktor Dominan yang Mempengaruhi Terhambatnya
Ketercapaian Standar Kompetensi Menggunakan Perkakas Tangan Pada Peserta Didik Di Jurusan Teknik Mesin SMK Negeri 1 Katapang.
Bandung: Skripsi.
Rackhmat, C. (1991). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Publikasi Jurusan PPB FIP IKIP Bandung.
Riza, T. (2010). Pengaruh Mina, Keadaan Ekonomi Keluarga, Alat Pengajaran
dan Teman Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa S-1 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. Bandung: Skripsi.
Siregar, S. (2004). Statistik Terapan. Bandung: Grasindo
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
Syah, M. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Surya, M. (1981). Bunga Rampai Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Bandung: IKIP Bandung.
Sudjana, N. (2002). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
58
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2008). Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito.
Wahyudi, U, (2013). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
SMKN 6 Bandung. Bandung: Skripsi.
Wibowow, T.R. (2010). Studi Tentang Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Siswa Dalam Mencapai Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin Di SMK Negeri 1 Kawali. Bandung: Skripsi.
______. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.