• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan integral pemberantasan tindak pidana korupsi melalui asset recovery COVER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan integral pemberantasan tindak pidana korupsi melalui asset recovery COVER"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

KEBIJAKAN INTEGRAL PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA

KORUPSI MELALUI

ASSET RECOVERY

Penulisan Hukum (Tesis)

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Magister S2 dalam Program Studi Ilmu Hukum Minat Utama Hukum Pidana Ekonomi pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

BIBIANUS HENGKY WIDHI ANTORO NIM. S331202003

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : BIBIANUS HENGKY WIDHI ANTORO

NIM : S331202003

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (tesis) berjudul:

KEBIJAKAN INTEGRAL PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

MELALUI ASSET RECOVERY adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

bukan karya saya dalam penulisan hukum (tesis) ini diberi tanda footnote dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya

tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan

penulisan hukum (tesis) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (tesis) ini.

Surakarta, Januari 2014

Yang membuat pernyataan

Bibianus Hengky Widhi Antoro

(5)

commit to user

v

MOTTO

Lebe dein leben deen du lebst nu einmal (hidup hanya sekali jangan disia-siakan)

(Citra Ayu Kardiana)

Penegak Hukum, baru dapat memberantas korupsi kalau hati mereka lebih dahulu

bersih dari segala pamrih dan nafsu serakah

(Baharuddin Lopa)

Vivere pericoloso (Hidup harus berani mengambil resiko)

(Bung Karno)

Lakukanlah yang terbaik apa yang menjadi bagian kita.

(Penulis)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa

dekatnya mereka dengan keberhasilan.

(Thomas Alva Edison)

Musuh yang paling berbahaya di dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman

yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yangkuat.

(Andrew Jackson)

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah

kemenangan yang hakiki.

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan kepada :

 Tuhan Yesus Kristus sang Juruselamat dunia

 Kedua Orangtuaku tercinta Bapak Adrianus Darminto dan Ibu Elisabeth Niken Hapsari

Bapak Cipto Adi dan Ibu Ratnaningsih yang

selalu memberikan doa, yang selalu

memberikan doa, kasih sayang, nasihat serta

motivasi yang tida hentinya kepada Penulis.

 Citra Ayu Kardiana, seseorang yang

memberikan inspirasi, motivasi, kasih sayang

yang tiada hentinya kepada Penulis.

 Badan Mediasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan tempat

buat Penulis untuk mengembangkan ilmunya.

 Teman-temanku yang telah memberi warna kehidupan selama penulis menyelesaikan studi

di institusi pendidikan.

 Almamater.

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

kasihNya selalu dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat terselesaikan

penyusunan penulisan hukum (tesis) dengan judul “KEBIJAKAN INTEGRAL

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI MELALUI ASSET

RECOVERY”.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan penulisan hukum (tesis)

ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan baik materiil maupun non materiil yang

diberikan oleh berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan semangat

untuk menyelesaikan penulisan hukum ini, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Kasidi M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta;

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, S.H., M.S, selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta;

3. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan bimbingan, arahan,

kemerdekaan berpikir, memberikan catatan-catatan kritis dan motivasi yang

tak pernah putus dalam penyelesaian penelitian tesis ini serta telah menjadi

inspirasi bagi penulis;

4. Bapak Prof. Dr. H. Adi Sulistiyono, S.H., M.H. selaku Ketua Program Studi

Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang telah

memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk mengembangkan ilmu

hukum melalui penulisan hukum (tesis).

5. Dr. Hudi Asrori S, S.H.,M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister

(8)

commit to user

viii

memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk mengembangkan ilmu

hukum melalui penulisan hukum (tesis).

6. Bapak Winarno Budyatmojo, S.H., M.S. selaku pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan bimbingan, arahan,

kemerdekaan berpikir, memberikan catatan-catatan kritis dan motivasi yang

tak pernah putus dalam penyelesaian penelitian tesis ini serta telah menjadi

inspirasi bagi penulis;

7. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H,M.Hum selaku sekretaris penguji yang telah

memberikan saran, masukan dan kritikan demi kesempurnaan penelitian tesis

ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang tidak dapat kami sebutkan satu

persatu, yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis selama

menempuh kuliah di Program Magister (S2) Ilmu Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta;

9. Mas Rhino dan Mbak Lely selaku staff Sekretariat Program Magister Ilmu

Hukum UNS yang telah membantu dalam mengurus administrasi, jadwal

perkuliahan, nilai dan prosedur-prosedur tesis mulai dari pengajuan judul,

pelaksanaan seminar proposal sampai pendaftaran ujian tesis.

10.Bapak Dr Hari Purwadi S.H.,M.Hum selaku Pembantu Dekan I yang telah

meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan masukan berkaitan

dengan penulisan tesis ini

11.Ibu Dr. Yenti Garnasih selaku Pakar Pencucian Uang yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan pendapat berkaitan dengan tesis ini.

12.Ibu Sinintha Yuliansih Sibarani, S.H.,M.H selaku Hakim Ad Hoc Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang yang telah me

membantu penulis dalam melakukan penelitian, memperoleh data-data, dan

(9)

commit to user

ix

13.Bapak Dr. Yudi Kristiana, S.H.,M.Hum selaku Penuntut Umum pada

Direktorat Penuntutan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia

yang telah memembantu penulis dalam melakukan penelitian, memperoleh

data-data, dan berdiskusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tesis ini;

14.Bapak Ari Praptono, S.H selaku Penuntut Umum pada Bagian Tindak Pidana

Khusus pada Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah yang telah memembantu penulis

dalam melakukan penelitian, memperoleh data-data, dan berdiskusi mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan tesis ini;

15.Bapak Muhammad Rustamaji, S.H.,M.H, Bapak Heri Hartanto, S.H.,M.Hum,

Ibu Adriana Grahani Firdausy, S.H.,M.H, Ibu Erna Dyah Kusumawati,

S.H.,M.Hum.,LL.M, Ibu Anugrah Adiastuti, S.H.M.Hum selaku pengurus

BMBH FH UNS yang telah memberikan kesempatan bagi Penulis untuk

menimba ilmu, memberikan nasihat dan motivasi serta meluangkan waktu

untuk berdiskusi, memberikan masukan, arahan dalam penyelesaian tesis ini;

16.Ibu Endah R. Ariyani, S.H dan Galuh Wahyu Kumalasari, S.H. Konco lawas

yang selalu memberikan doa, dukungan serta motivasi bagi Penulis;

17.Kedua Orangtuaku tercinta Bapak Adrianus Darminto dan Ibu Elisabeth

Niken Hapsari, Kakak dan Adiku terkasih Alfonsos Danang Widhi Anggoro

dan Albertus Dimas Widhi Kuncoro, Yulianti, Devi Destiany yang selalu

memberikan doa, kasih sayang, nasihat serta motivasi yang tida hentinya

kepada Penulis;

18.Keluarga Besar Cokrowiyono‟s dan Suprat yang selalu memberikan doa,

kasih sayang, nasihat serta motivasi yang tida hentinya kepada Penulis;

19.Citra Ayu Kardiana, seseorang yang memberikan inspirasi, motivasi, kasih

sayang yang tiada hentinya kepada Penulis;

20.Bapak Cipto Adi dan Ibu Ratnaningsih yang selalu memberikan doa, kasih

(10)

commit to user

x

21.Teman-teman seperjuanganku angkatan 2012 Program Magister Ilmu Hukum

UNS terima kasih atas kebersamaan, persahabatan dan kekeluargaan yang

indah selama ini.

22.Teman-temanku GODFATHER dan Bholotuwo terima kasih atas kebersamaan

kalian selama ini.

23.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu

penulis menyelesaikan tesis ini.

Demikian semoga penulisan hukum (tesis) ini dapat bermanfaat bagi khalayak

akademika civitas hukum serta berbagai pihak yang membutuhkannya. Penulis juga

sadar bahwa penulisan hukum (tesis) ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan.

Kritik dan saran yang konstruktif sangat peneliti harapkan demi perbaikan di masa

yang akan datang.

Surakarta, 15 Januari 2014

(11)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...,... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii

HALAMAN PERNYATAAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR SKEMA... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

ABSTRAK... xv

ABSTRACT... xvi

BAB I PENDAHULUAN... .1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 11

C. Tujuan Penelitian... 11

D. Manfaat Penelitian... 12

BAB II LANDASAN TEORI... 13

A. Kebijakan Integral... 13

B. Tindak Pidana Korupsi... 24

1. Pengertian Tindak Pidana Korupsi... 24

2. Jenis dan Tipologi Tindak Pidana Korupsi... 27

3. Sebab dan Akibat Tindak Pidana Korupsi... 30

C. Teori Hukum... 35

1. Teori Pengembalian Aset... 35

2. Teori Sistem Hukum... 36

(12)

commit to user

xii

D. Penelitian yang relevan... 40

E. Kerangka Berpikir... 41

BAB III METODE PENELITIAN………... 43

A. Jenis Penelitian... 43

B. Sifat Penelitian……….……….. 44

C. Pendekatan Penelitian……….……….. 45

D. Lokasi Penelitian……….... 45

E. Sumber Penelitian Hukum……….………. 45

F. Teknik Pengumpulan Bahan Penelitian……… 48

G. Teknik Analisis Bahan Penelitian……….. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49

A. Hasil Penelitian... 49

1. Pengembalian Aset Peraturan di Indonesia dan UNCAC... 49

2. Pelaksanaan Keijakan Integral asset recovery oleh Penegak Hukum... 67

B. Pembahasan... 74

BAB V PENUTUP... 131

A. Kesimpulan... 131

B. Implikasi... 132

C. Saran... 134

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR SKEMA

Skema 1 Birokrasi Penegak Hukum... 38

Skema 2 Kerangka Pemikiran ... 41

Skema 5 Perampasan Aset melalui Instumen Pidana... 54

Skema 6 Perampasan Aset melalui Instrumen Perdata... 58

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

(15)

commit to user

xv ABSTRAK

Bibianus Hengky Widhi Antoro, S331202003. 2014. KEBIJAKAN INTEGRAL

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI MELALUI ASSET

RECOVERY. Tesis : Program Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pelaksanaan Kebijakan Integral Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi melalui Asset Recovery ditinjau dari teori pengembalian aset, sistem hukum dan faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum terkait dengan pengembalian aset.

Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif/doktrinal, bersifat deskriptif, Sumber bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sumber bahan primer dan sumber bahan hukum sekunder. Prosedur pengumpulan sumber bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis yang dilaksanakan menggunakan teknik analisis pendekatan perundang-undangan, kasus dan komparatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan, kesatu bahwa Kebijakan Integral dalam pemberantasan tindak pidana korupsi melalui Asset Recovery yang meliputi Pengembalian aset melalui Instrumen Pidana dengan Upaya Penyitaan dan perampasan (in personam forfeiture), kedua melalu instrumen perdata (in rem forfeiture) dan ketiga menggunakan instrumen Undang-Undang Pencucian Uang. Pada dasarnya dapat mengembalikan aset hasil tindak pidana, tetapi apabila dilihat berdasarkan data dari Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Semarang, Kejaksaan Tinggi Semarang, KPK, dan Kepolisan hasil penelitian yang dilakukan di masih belum optimal. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penegakan hukum tersebut. Kedua, Kebijakan Integral dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi melalui asset recovery sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dijadikan sebagai upaya dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Mendasari perampasan aset melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang seringkali digunakan oleh Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Republik Indonesia dalam melakukan upaya penyitaan pada tahapan penyidikan melalui asset tracing merupakan upaya jitu yang dapat dilakukan terhadap adanya dugaan aset tindak pidana korupsi sebagai tindak pidana Pasal dalam tindak pidana pencucian uang. Tetapi dalam ketentuan di undang-undang tersebut hanya terbatas pada aset yang berasal dari penyedia jasa keuangan domestik. Pada hakikatnya Indonesia sudah memiliki regulasi dan hal-hal pendukung teknis lainnya dalam mengaplikasikan upaya perampasan aset. Kendala dalam memaksimalkan upaya pengembalian aset berasal dari faktor eksternal, faktor internal, serta kemampuan aparat terkait, kecepatan merespon seta kemauan politik.

(16)

commit to user

xvi ABSTRACT

Bibianus Hengky Widhi Antoro, S331202003. 2014. An Integral Policy of Corruption Crime Eradication through Asset Recovery. Thesis: Law Science Program Magister of Sebelas Maret University.

This research aimed to find out and to study the implementation of the integral policy of corruption crime eradication through Asset Recovery viewed from asset recovery theory, legal system, and factors affecting the law enforcement related to the asset recovery.

This study was a normative law research, that is drescriptive. The law material source employed in this research included primary and secondary ones. The procedure of law material sources collection employed in this research included interview, documentation study, and library study. The law material analysis was conducted using state approach, case approach, and comparative approach.

Considering the result of research and discussion, it could be concluded as follows. Firstly, the integral policy in eradicating the corruption crime through Asset Recovery included asset recovery through criminal instrument by means of confiscation and seizure (inpersonam forfeiture); then, it was conducted through civil instrument (in rem forfeiture) and next, it used Money Laundering Act. Basically, the asset resulted from the crime could be returned, but considering the data from TIPIKOR (Corruption Crime) Court in Semarang District Court, Semarang Provincial Attorney, KPK (Corruption Eradication Commission), and Police office, the result of research had not been optimal yet. It was because of some factors affecting the implementation of law enforcement. Secondly, the integral policy in eradicating the corruption crime through Asset Recovery as mentioned in the earlier chapter could be a try to the eradication of corruption crime. Considering the asset confiscation through the Law Number 8 of 2010 about Corruption Crime Prevention and Eradication frequently used by the Republic of Indonesia‟s Corruption Eradication Commission, the confiscation attempt in investigation stage through asset tracing was a precise attempt that could be done against the suspicion of corruption crime asset as the violation of money laundering crime. However, the provision of such the law was only limited to the asset originating from domestic financial service provider. Essentially, Indonesia had had regulation and other technical supporting factors in applying the asset confiscation attempt. The constraints with the maximization of asset recovery attempt derived from external, internal factors and the related apparatus‟ ability, responsiveness and political will.

Referensi

Dokumen terkait

a) Pada penyebaran hematogen, bakteri berasal dari pembuluh darah yang masuk ke dalam ginjal dan menginfeksi jalur perkemihan. Infeksi hematogen kebanyakan terjadi

Dengan demikian penulis menyimpulkan dari rumusan masalah bahwa (1) Berdirinya Yayasan Pesantren Ahlu Shafa wal Wafa bermula pada pengajian rutinan kajian tasawuf

Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah profil kepala keluarga petani karet di Desa Bumiarjo Makmur Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir

Pokok masalah penelitian ini adalah strategi bimbingan penyuluhan Islam (BPI) dalam menangani masalah sosial di Desa Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Pokok

Sehingga dihasilkan asam amino dalam bentuk bebas.Hidrolisa ikatan peptida dengan cara ini merupakan langkah penting untuk menentukan komposisi asam amino dalam sebuah protein

Ruang lingkup survei kepuasan orang tua mahasiswa dalam laporan ini adalah meliputi ITTP sudah berkembang dengan baik, Segala bentuk informasi yang disampaikan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai preditif positif (NPP), nilai prediktif negatif (NPN), dan beda proporsi gejala

triage, hal ini karena sebagian besar perawat yang bertugas di IGD memiliki keyakinan yang dimiliki responden akan kemampuannya dalam pelaksanaan triage dimana