• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selanjutnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Selanjutnya "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA  NOMOR 51 TAHUN 1969 

TENTANG 

PENGESAHAN CONVENTION ON THE PRIVILEGES AND IMMUNITIES OF 

THE UNITED NATIONS, 1946; CONVENTIION ON THE PRIVILEGES AND IMMUNITIES ON  THE SPECIALIZED AGENCIES, 1974; AGREEMENT ON THE PRIVILEGES AND IMMUNITIES OF 

THE INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCIES, 1959   

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,   

Membaca    :  Surat Menteri Luar Negeri tertanggal 20 Mei 1969 No. 4219/69/01;   

Menimbang  :  a.  bahwa  Sidang Umum Perserikatan Bangsa‐Bangsa  pada sidangnya 

tanggal  13  Pebruari  1946  dan  tanggal  21  Nopember  1947  telah 

mengesahkan: 

 

      1.  Convention  on  the  Privileges  and  Immunities  of  the  United 

Nations,   

      2.  Convention on the Privileges and Immunities of the Specialized 

Agencies; 

 

b.  bahwa dengan terbentuknya Badan Tenaga Atom Internasional pada 

tahun  1956,  maka  pada  tahun  1959  telah  diadakan  persetujuan 

tersendiri yang mengatur pemberian privileges dan immunities kepada  Badan Tenaga Atom lnternasional itu di negara‐negara anggotanya  (Agreement on the Privileges and Immunities of the International  Atomic Energy Agency); 

(2)

‐   2   ‐   

c.  bahwa telah banyak kegiatan‐kegiatan yang dilakukan oleh Badan  Tenaga Atom Internasional di Indonesia semenjak Indonesia menjadi  anggota Badan Tenaga Atom Internasional pada tahun 1957, dan oleh 

karenanya  dipandang  perlu  Indonesia  menjadi  peserta  pada 

Agreement on the Privileges and Immunities of the  International 

Atomic  Energy  Agency,  serta  perlu  segera  mengesahkan 

Konpensi‐konpensi  dan  Persetujuan  tersebut  dengan  beberapa 

reservation. 

 

Mengingat   :  1.  Pasal 4 ayat (1) dan pasal 11 Undang‐undang Dasar 1945;   

2.  Undang‐undang  No.  25  tahun  1967  tentang  Persetujuan  Negara 

Republik Indonesia terhadap Anggaran Dasar dari Badan Tenaga Atom  Internasional (Lembaran‐Negara Republik Indonesia tahun 1967 No.  66); . 

 

3.  Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 183 tahun 1968;   

4.  Amanat Presiden Republik Indonesia kepada Ketua Dewan Perwakilan  Rakyat di Jakarta tanggal 22 Agustus 1960 No. 2826/HK/60; 

 

MEMUTUSKAN : 

 

Menetapkan  : 

 

Pertama    :  Mengesahkan: 

 

(3)

‐   3   ‐   

2.  Convention  on  the  Privileges  and  Immunities  of  the  Specialized  Agencies, 1947, 

 

3.  Agreement on the Privileges and Immunities of the  International 

Atomic  Energy  Agencies,  1959,  disertai  beberapa  reservation 

sebagaimana terlampir pada Keputusan Presiden ini.   

Kedua      :  Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada hari tanggal ditetapkannya.   

Agar  supaya  setiap  orang  dapat  mengetahuinya,  memerintahkan 

pengundangan  Keputusan  Presiden  Republik  Indonesia  ini  dengan 

penempatan dalam Lembaran‐Negara Republik Indonesia. 

 

Ditetapkan di Jakarta  pada tanggal 24 Juni 1969. 

Presiden Republik Indonesia,  TTD 

SOEHARTO  Jenderal TNI  Diundangkan di Jakarta 

pada tanggal 24 Juni 1969. 

Sekretaris Negara Republik Indonesia,  TTD 

ALAMSJAH.  Mayor Jenderal TNI   

 

Referensi

Dokumen terkait

Konsistensi penelitian saya, dapat dilihat dari penelitian pertama hingga penelitian keempat, dimana pada penelitian pertama dan ketiga saya meneliti tentang

Business strategy is a very important component in an attempt to compete with other companies with business strategy, including determination of strategy of market

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, YOGYAKARTA RABU, 18

Namun, berdasarkan temuan peneliti dalam survei awal menggunakan angket terbuka yang dilakukan pada bulan Juni 2015 terhadap 20 mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta

(5) Tersedianya laboratorium lapang pengolahan limbah peternakan yaitu biogas dan pengolahan residu yang dihasilkan dari operasional instalasi biogas menjadi pupuk organik;.

Kesimpulan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Plaosan 2 pada

Dapat menentukan letak sudut bidang dengan bidang alas dengan langkah-langkah yang kurang lengkap, dan belum tepat dalam menentukan sinus sudutnya. Tabel 4.35

Kegiatan manajemen dan modifikasi lingkungan yang dilakukan secara sesuai tipe fokus terpadu antar lintas sektor dan intensif dapat membantu pemutusan rantai