• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Aggregate Planning untuk Efisiensi Biaya Produksi di Perusahaan Kaus Kaki.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Aggregate Planning untuk Efisiensi Biaya Produksi di Perusahaan Kaus Kaki."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The current global economic developments requires every company to compete globally. Companies must have specific strategies in order to maintain its existence. Thus the company is expected to produce an effective and efficient that can be done by minimizing production costs, labor costs, and inventory costs. Therefore, companies can do with aggregate planning.

PT. X is a company engaged in the production of socks, where the production process employed by a company is a full production capacity in each month so that a pile of socks inventories when demand was slow and caused enormous stocks which costs each month and it will cost a loss. Sometimes there is a lack of inventories when demand soaring in certain months.

This study aims to determine what strategies have been applied to the company facing fluctuatif demand of socks. Each month and how an aggregate planning in production method can be use to make a better production plan which will be more efficient.

(2)

ABSTRAK

Perkembangan perekonomian dunia saat ini menuntut setiap perusahaan untuk dapat bersaing secara global. Perusahaan harus memiliki strategi tertentu agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian perusahaan diharapkan mampu berproduksi secara efektif dan efisien yang dapat dilakukan dengan meminimalkan biaya produksi, biaya tenaga kerja, dan biaya persediaan. Maka dari itu, perusahaan dapat melakukannya dengan perencanaan agregat.

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di pada produksi kaus kaki, dimana proses produksi yang diterapkan oleh perusahaan adalah full production capacity pada setiap bulannya sehingga menyebabkan menumpuknya persediaan kaus kaki ketika permintaan sedang sepi dan menimbulkan biaya persdiaan yang sangat besar pada setiap bulannya dan perusahaan kadang-kadang kekurangan persediaan ketika permintaan melonjak tinggi pada bulan-bulan tertentu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang selama ini diterapkan pada perusahaan dalam menghadapi permintaan kaus kaki yang berfluktatif pada setiap bulannya dan untuk mengetahui hubungan perencanaan agregat dengan biaya produksi.

Strategi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode transportasi guna menentukan jumlah produksi optimum setiap bulannya dan mengurangi biaya simpan. Sedangkan kekurangan persediaan pada saat permintaan melonjak tinggi dapat dibebankan pada bulan-bulan sebelumnya dengan menambah biaya sebesar Rp 7,00 / lusin / bulan.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vii

ABSTRAK...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR GRAFIK...xv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Penelitian...1

1.2 Identifikasi Masalah...3

1.3 Tujuan Penelitian...4

1.4 Kegunaan Penelitian...5

(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA...7

2.1 Pengertian Manajemen Operasi...7

2.2 Pengertian Perencanaan Agregat...8

2.2.1 Pengertian Perencanaan...8

2.2.2 Pengertian Perencanaan Agregat...10

2.3 Fungsi dan Tujuan Perencanaan Agregat...11

2.4 Strategi-strategi yang Digunakan dalam Aggregate Planning...13

2.5 Langkah-langkah Perencanaan Agregat...14

2.6 Biaya-biaya yang Berkaitan dengan Perencanaan Agregat...15

2.7 Hubungan Perencanaan Agregat dengan Biaya Produksi...17

2.8 Master Production Schedule...19

2.9 Peramalan (Forecasting)……….21

2.9.1 Pengertian Peramalan (Forecasting)…………...………21 2.9.2 Metode-metode dalam Peramalan (Forecasting)...22

2.10 Model Transportasi...29

2.10.1 Modified Distribution Method (MODI)……….….30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN...32

3.1 Deskripsi Umum PT. X...32

3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. X...32

3.1.2 Kebijakan Perusahaan...33

3.1.3 Struktur Organisasi PT. X...34

(5)

3.3 Kebutuhan Kaus Kaki...39

3.4 Metode Penelitian...40

3.4.1 Tipe Penelitian...40

3.4.2 Data...41

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data...41

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN...43

4.1 Pengumpulan Data...43

4.2 Peramalan Penjualan...45

4.2.1 Moving Average dalam 3 Bulan...47

4.2.2 Single Exponential Smoothing...50

4.2.3 Trend Linier...52

4.3 Pemilihan Metode Peramalan...55

4.4 Perhitungan dengan Model Transportasi...56

4.4.1 Uji Degenerasi...59

4.4.2 Menentuken U dan V...60

4.4.3 Uji Optimalitas...60

4.5 Total Biaya...61

(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...65

5.1 Kesimpulan...65

5.2 Saran...65

DAFTAR PUSTAKA...66

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. X...36

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Permintaan...3

Tabel 2.1 Hubungan Perencanaan Agregat dengan Biaya Produksi...19

Tabel 3.1 Data Permintaan...42

Tabel 4.1 Produksi dan Permintaan Kaus Kaki (dalam lusin) Tahun 2008-2010...46

Tabel 4.2 Indeks Musim...51

Tabel 4.3 Moving Average dalam 3 Bulan...52

Tabel 4.4 Single Exponential Smoothing dengan α= 0,5……….……...54

Tabel 4.5 Trend Linier...56

Tabel 4.6 Ramalan Permintaan Periode Juli-Desember 2010...60

(9)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Pernyataan

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Berkembangnya bisnis industri di Indonesia sekarang ini mengakibatkan banyak sekali permintaan dari konsumen. Lingkungan bisnis ini pun menjadi sangat kompetitif dengan mengutamakan harga murah, kualitas baik, dan kesanggupan produsen memenuhi permintaan pasar yang menjadi sangat fluktuatif.

Dengan banyaknya jumlah masyarakat di daerah Jawa Barat ini, hampir sebagian besar masyarakat membutuhkan kaus kaki dalam aktivitas mereka sehari-hari. Banyaknya pegawai kantor, mahasiswa/mahasiswi, pelajar sekolah, dan berbagai profesi lain membutuhkan kaus kaki. Sehingga produk kaus kaki yang dihasilkan ini dapat dipakai oleh semua golongan masyarakat Indonesia.

(12)

Saat ini perusahaan berproduksi dengan standar produksi perusahaan induk, tetapi dalam proses setting / steam kaus kaki masih diempar kepada pihak makloon dengan alasan perusahaan tidak memiliki tempat yang cukup untuk menampung banyaknya pegawai yang dibutuhkan untuk mengerjakan proses setting / steam kaus kaki tersebut. Selain itu juga, perusahaan masih memproduksi dalam kapasitas produksi yang relatif tetap pada setiap bulannya, tetapi perusahaan sering kekurangan stok barang pada saat permintaan melonjak tinggi.

Maka dari itu, peran manajemen operasi dalam hal ini sangatlah diperlukan agar perusahaan-perusahaan tersebut dapat beroperasi dan menghasilkan produk unuk memenuhi permintaan pasar dengan cara yang efektif dan efisien, lalu karena permintaan pasar yang bersifat musiman ini, para perusahaan penghasil kaus kaki diharapkan harus dapat terus berproduksi walaupun ketika bukan pada musim penjualannya, dan terus dapat memperkerjakan karyawan ketika tidak ada pesanan. Dengan adanya perencanaan agregat yang baik, diharapkan tingkat produksi perusahaan dapat menjadi efektif dan efisien dan perusahaan dapat memenuhi permintaan ketika sedang melonjak tinggi.

(13)

1.2Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini penulis melihat jumlah permintaan dari semua agen penjual tiap bulannya pada semua tipe kaus kaki yang diproduksi. Berikut ini adalah data jumlah permintaan dari para agen pada setiap bulannya, yaitu :

Tabel 1.1

September 450 September 1200

(14)

Dengan demikian dapat diindentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Apakah penerapan sistem kerja aggregate planning dalam perusahaan kaus kaki dapat membuat perusahaan memenuhi permintaan dengan lebih efisien?

2. Bagaimanakah strategi yang sebaiknya digunakan dan metode apa yang sebaiknya digunakan untuk membuat rencana agregat guna memenuhi permintaan yang melonjak?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan kaus kaki dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui apakah penerapan sistem kerja aggregate planning pada perusahaan kaus kaki dapat membuat perusahaan tersebut menjadi lebih efisien atau tidak.

2. Untuk mengetahui strategi dan metode yang sebaiknya digunakan perusahaan untuk mendapatkan rencana agregat guna memenuhi permintaan yang melonjak.

1.4Kegunaan Penelitian

Dari semua data dan hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi :

1. Bagi Perusahaan Kaus Kaki

(15)

2. Bagi Universitas Kristen Maranatha

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadipenambah wawasan bagi para bapak/ibu dosen, mahasiswa/mahasiswi Universitas Kristen Maranatha, terutama bagi yang mengambil konsentrasi manajemen operasi.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan mengenai penerapan cara kerja pada perusahaan yang hasil produksinya bersifat musiman.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar untuk membandingkan antara teori yang dipelajari dengan praktik kerja sesungguhnya pada perusahaan.

1.5Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

(16)

BAB II Kajian Pustaka

Mengemukakan berbagai teori yang berhubungan dengan manajemen operasional, peramalan permintaan dan perencanaan agregat.

BAB III Metode Penelitian

Mengemukakan gambaran umum mengenai PT. X sebagai objek penelitian yang berisi mengenai lokasi perusahaan, sejarah perusahaan, susunan organisasi perusahaan beserta kewajiban dan kewenangan masing-masing pekerja, dan teknik pengumpulan data perusahaan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Mengemukakan hasil pengolahan data dan penganalisisan data yang diperoleh dengan metode-metode yang ada yaitu metode angkatan kerja merata, metode angkatan kerja merata + lembur, dan metode pengejaran, dan pembahasan masalah perencanaan agregat pada perusahaan guna memperoleh hasil penelitian.

BAB V Simpulan dan Saran

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisi pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan agregat memberikan gambaran jumlah produksi optimal dalam menghadapi tingkat permintaan yang berfluktuasi pada PT. X. Dengan menggunakan perencanaan agregat dapat mengurangi biaya produksi sebesar Rp 360.892.660,00 - Rp 133.498.567,00 = Rp 227.394.093,00.

2. Pembuatan perencanaan agregat sebaiknya menggunakan strategi level work force dan metode yang digunakan adalah linier programming dengan metode transportasi.

5.2 Saran

Dengan melihat keadaan yang dihadapi PT. X sekarang, penulis mencoba memberikan saran-saran yang akan membantu perusahaan dalam mengurangi biaya produksi dan menentukan jumlah optimal produksinya. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

(18)

jumlah produksi optimum perusahaan dan guna menghadapi permintaan yang berfluktuatif di masa yang akan datang.

2. Perusahaan dapat meminimalkan biaya simpan dengan menggunakan perencanaan agregat ini.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Baroto, Teguh, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002

Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert, Aquilano, Nicholas J., Operations Management for Competitive Advantage, 10th edition, McGRAW-HILL, New York, 2004

Heizer, Jay; Render, Barry, Operations Management, 8th edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2006

Horngren, Charles T., Datar, Srikant M., Foster, George, Cost Accounting a Managerial Emphasis, 12th edition, Pearson International Edition, 2006

Robbins, Stephen P., Coulter, Mary, Management, 8th edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2005

Schroeder, Roger G. Operations Management: Contemporary Concepts and Cases. Edition. Mcgraw-Hill International Edition. New York. 2007

Stevenson, William J., Production Operations Management, 6 th edition, McGraw-Hill Companies, Inc., Boston, 1999

Sumayang, Lalu. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi pertama. Salemba Empat. Jakarta. 2003

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Tes KGS berbentuk tes objektif (pilihan ganda) mencakup ketiga materi percobaan, yaitu: 1) sintesis dan karakterisasi natrium tiosulfat pentahidrat, 2)

Sehingga diharapkan dengan pembelajaran kuantum, siswa akan lebih. meningkat motivasi belajarnya, lebih giat dan semangat dalam belajarnya

Dalam mengatasi berbagai macam risiko kredit pihak Bank BJB melakukan pengawasan kredit agar kredit yang diberikan dapat terkontrol dengan baik dari segi

Semua informasi yang diperoleh dari kuesioner ini hanya akan digunakan bagi kepentingan Tugas Akhir mahasiswa, maka dari itu jawaban yang Bapak / Ibu / Sdr / Sdri berikan akan

Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Kebanyakan gempa bumi disebabkan

Berdasarkan tabel 4.6 Hasil perhitungan secara parsial variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh dan signifikan terhadap Kebijakan Hutang, yang ditunjukkan

8 Banyaknya duplikat lagu di album yang lain 9 Kemasan produk yang kurang menarik 10 Pembagian tugas yang tidak teratur... Indo

Salah satu solusi itu adalah dengan memanfaatkan internet (blog) sebagai media pembelajaran alternatif. Era modern yang ditandai dengan pesatnya perkembangan dunia teknologi