• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh dan Hubungan Luas Permukaan Tubuh Terhadap Kapasitas Vital Paru Pada Pria Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh dan Hubungan Luas Permukaan Tubuh Terhadap Kapasitas Vital Paru Pada Pria Dewasa."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

PENGARUH DAN HUBUNGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DEWASA

Andre Dwijaya Saputra, 2011,

Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno dr., Drs., AIF. Pembimbing II : Endang Evacuasiany Dra., MS., AFK., Apt

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK), yang juga dikenal sebagai Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) setiap tahun semakin meningkat dan bisa membunuh seseorang manusia setiap sepuluh detik, untuk mendiagnosis gangguan tersebut dapat menggunakan alat yang disebut spirometri. Di Indonesia terdapat masalah pemerataan alat-alat kedokteran seperti spirometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antara luas permukaan tubuh seseorang dengan kapasitas vital paru pada pria dewasa, agar dapat menghitung besarnya kapasitas vital paru seseorang berdasarkan tinggi dan berat badannya dengan rumus yang didapat dari penelitian ini tanpa harus menggunakan spirometri.

Penelitian ini dilakukan pada 30 orang mahasiswa pria FK UKM yang berumur 18-25 tahun. Luas permukaan badan dihitung dengan menggunakan rumus DuBois, setelah terlebih dahulu mengukur tinggi dan berat badan. Tombol pengatur pada autospirometri disesuaikan dengan jenis kelamin, umur, tinggi badan subjek penelitian. Percobaan diulang sebanyak 3x, lalu diambil nilai terbaik. Analisis data

menggunakan statistik deskriptif uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05 dan regresi

korelasi linier sederhana.

Hasil penelitian ini didapatkan nilai rata-rata kapasitas vital pada luas permukaan tubuh lebih dari 170 m2 sebesar 4,15 lt dan nilai rata-rata kapasitas vital pada luas permukaan tubuh kurang dari 170 m2 sebesar 3,64 lt. LPT mempengaruhi dan berhubungan terhadap KV dengan persamaan garis regresi KV = -0,912 + 2,777 (LPT) dengan koefisien korelasi ( r ) = 0,583.

Kesimpulannya bahwa luas permukaan tubuh berpengaruh terhadap kapasitas vital paru. Kekuatan hubungan antara luas permukaan tubuh dengan kapasitas vital paru adalah sedang.

(2)

ii ABSTRACT

EFFECT AND RELATIONSHIP OF THE BODY SURFACE AREA OF LUNG CAPACITY IN ADULT MALES

Andre Dwijaya Saputra, 2011,

First adviser :Pinandojo Djojosoewarno dr., Drs., AIF.

Second adviser : Endang Evacuasiany Dra., MS., AFK., Apt.

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is increasing every year and can kill a human every ten seconds, to diagnose the disorder we can use a tool called spirometry. In Indonesia, there is a problem of equitable distribution of medical devices such as spirometry. The purpose of this study is to determine the effect and the relationship between a person's body surface area with lung vital capacity in adult males, in order to calculate the amount of vital lung capacity of a person based on height and weight on a formula derived from this study without using spirometry.

This study was conducted on 30 male FK UKM’s students aged 18-25 years old. Body surface area calculated using the DuBois formula, after the first measure the height and weight. The key regulator in autospirometry adjusted by sex, age, height research of the subjects. The experiment was repeated 3 times as much, then

take the best value. Data analysis using descriptive statistics unpaired t test with α =

0.05 and a simple linear regression correlation.

The results of this study found the average value of vital capacity to body surface area over 170 m2 is 4.15 lt and the average value of vital capacityto body surface area less than 170 m2 is 3.64 lt. BSA affect and relate to the VC with the

regression line equation VC = -0.912 + 2.777 (BSA) with

acorrelation coefficient (r) = 0.583.

The conclusion shows that the body surface area affect the lung vital capacity. Strength of the relationship between body surface area with lung vitalcapacity is moderate.

(3)

iii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.4.1 Manfaat Praktis ... 2

1.4.2 Manfaat Akademis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 4

(4)

iv

1.7 Lokasi dan Waktu ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Sistem Pernafasan Manusia ... 5

2.1.1 Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Pernafasan ... 5

2.1.2 Mekanisme Pernafasan ... 9

2.1.3 Faal Paru ... 10

2.1.3.1 Ventilasi ... 11

2.1.3.2 Perfusi ... 11

2.1.3.3 Difusi ... 12

2.1.4 Volume dan Kapasitas Paru ... 13

2.1.5 Kapasitas Vital dan Spirometri ... 15

2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Vital ... 17

2.1.7 Rumus-rumus Kapasitas Vital ... 19

2.2. Luas Permukaan Tubuh... 20

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Alat, Bahan san Subjek Penelitian ... 24

3.1.1 Alat-alat yang Digunakan ... 24

3.1.2 Subjek Penelitian ... 24

3.2 Metode Penelitian ... 25

3.2.1 Desain Penelitian ... 25

3.2.2 Variable Penelitian ... 25

3.3 Prosedur Penelitian ... 25

3.3.1 Data yang Diukur ... 26

3.3.2 Analisis Data ... 27

3.3.3 Hipotesis ... 27

(5)

v

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Hasil ... 29

4.1.1 Luas Permukaan Tubuh... 29

4.1.2 Kapasitas Vital Paru ... 30

4.2 Pengujian Hipotesis ... 31

4.2.1 Pengaruh LPT terhadap KV ... 31

4.2.2 Hubungan LPT terhadap KV ... 32

4.3 Pembahasan ... 34

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37

LAMPIRAN ... 39

(6)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perubahan Struktur pada Bagian Konduksi Saluran Napas ... 8

Tabel 4.1. Deskripsi Data Luas Permukaan Tubuh (LPT) ... 29

Tabel 4.2. Deskripsi Data Kapasitas Vital Paru (KV) ... 30

Tabel 4.3. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh LPT terhadap KV ... 31

Tabel 4.4. Hasil Analisis Regresi KV atas LPT ... 32

Tabel 4.5. Uji Signifikansi Regresi KV atas LPT ... 33

(7)

vii

DAFTAR GRAFIK

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Saluran Pernapasan Manusia ... 6

Gambar 2.2. Pertukaran Gas ... 12

Gambar 2.3. Volume dan Kapasitas Paru ... 14

Gambar 2.4. Spirometri Konvensional... 16

Gambar 2.5. Autospirometri Minato AS 700 ... 17

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Penelitian ... 39

Lampiran 2. Deskripsi Data Penelitian ... 41

Lampiran 3. Pengujian Hipotesis ... 42

Lampiran 4. Besar Sampel ... 44

Lampiran 5. Informed Consent ... 45

(10)

1

1

(11)
(12)

3

3

LAMPIRAN

2: DEKSRIPSI DATA PENELITIAN

(Dihitung Menggunakan Program SPSS)

A. Deskripsi Data Luas Permukaan Tubuh (LPT) Case Summaries

LPT

15 1,75 1,98 1,8413 ,07586 ,006

15 1,47 1,70 1,6200 ,07201 ,005

30 1,47 1,98 1,7307 ,13398 ,018

Kelompok > 1,7 < 1,7 Total

N Minimum Maximum Mean St d. Deviation Variance

B. Deskripsi Data Kapasitas Vital Paru-Paru (KV) Case Summaries

KV

15 3,33 5,41 4,1473 ,59331 ,352 15 2,87 4,47 3,6400 ,59350 ,352 30 2,87 5,41 3,8937 ,63762 ,407 Kelompok

> 1,7 < 1,7 Total

(13)

4

4

LAMPIRAN

3: PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN

(Dihitung Menggunakan Program SPSS)

A. Uji Perbedaan Rata-rata antara Dua Kelompok LPT

T-Test

t-test for Equality of Means

B. Analisis Regresi dan Korelasi antara LPT dengan KV

Regression

Variabl es Entered/Removedb

(14)

5

5 Model Summary

,583a ,340 ,317 ,52701

Model

Predictors: (Constant ), LPT a.

ANOVAb

4,013 1 4,013 14,450 ,001a

7,777 28 ,278

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), LPT a.

Dependent Variable: KV b.

Coeffi cientsa

-,912 1,268 -,719 ,478

2,777 ,730 ,583 3,801 ,001

(Const ant )

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).

(15)

6

6

LAMPIRAN

4: BESAR SAMPEL

Rumus (Woolson, 1987)

n = 2σ2

(Z1-α + Z1-β)2

d2 Keterangan : n = besar sampel d = X1– X2

σ = 0.3

α = 0,05 β = 0,2

Z1-α danZ1-β dari tabel distribusi normal standar. untuk taraf kepercayaan 95%

nilai Z1-α = 1,96 untuk power test 80% nilai Z1-β = 0,842.

n1 = n2 = 2(0, 3481)2 (1,96+ 0,842)2

(4,15 – 3,9)2 n1 = n2 = 14 + 10% = = 15,4

(16)

7

7

LAMPIRAN

5: INFORMED CONSENT

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:

Pengaruh Dan Hubungan Luas Permukaan Tubuh Terhadap kapasitas Vital Paru Pada Pria Dewasa

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, ...

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( ) ( )

Saksi-saksi:

(17)

8

8

(18)

9

9

RIWAYAT HIDUP

Nama : Andre Dwijaya Saputra

Nomor Pokok Mahasiswa : 0810080

Tempat dan Tanggal Lahir : Purwakarta, 03 November 1990

Alamat : Jl. A. Yani Samolo No. 12, Purwakarta

Riwayat Pendidikan

- TK Teratai, Kabupaten Purwakarta, tahun lulus 1996.

- SDN Singawinata I, Kabupaten Purwakarta, tahun lulus 2002. - SMP N I, Kabupaten Purwakarta, tahun lulus 2005.

- SMA N I, Kabupaten Purwakarta, tahun lulus 2008.

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK), yang juga dikenal sebagai Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), merupakan obstruksi saluran pernapasan yang progresif dan irreversible, terjadi bersamaan bronchitis kronik, emfisema atau kedua-duanya (Snider, 2003). Menurut World Health Organization (WHO), PPOK bisa membunuh seseorang manusia setiap sepuluh detik (WHO, 2007). Setiap tahun penyakit obstruksi paru semakin meningkat, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berperan dalam peningkatan penyakit, seperti kebiasaan merokok yang masih tinggi, industrialisasi, dan polusi udara (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2004).

Untuk mendiagnosis gangguan obstruktif paru dapat dilakukan metode-metode yang bersifat morfologis atau fisiologis, yang termasuk fisiologis adalah uji fungsi paru dengan mengukur ventilasi paru (Wilson, 2006). Metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan mencatat volume udara masuk dan keluar paru menggunakan alat yang disebut spirometri (Guyton, 2008).

Tetapi, terdapat suatu kendala yang memang merupakan masalah seluruh negara berkembang, yaitu masalah pemerataan, termasuk pemerataan alat-alat dalam bidang kedokteran seperti spirometri, dimana tidak semua pelayanan kesehatan primer terutama di puskesmas dan rumah sakit daerah memilikinya (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2004). Biasanya pasien harus datang ke laboratorium pusat untuk melaksanakan tes fungsi paru (Martin, 1987). Sehingga pasien yang keadaannya kurang baik yang dirawat di pusat pelayanan kesehatan yang tidak memiliki spirometri akan mengalami kendala untuk melakukan tes fungsi paru.

(20)

2

tinggi badan seseorang. Sudah dilakukan penelitian tentang hal tersebut oleh salah satu mahasiswa kedokteran Universitas Kristen Maranatha sebelumnya dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 20 orang serta Luas Permukaan Tubuh diatas dan dibawah 1,8 m2, dimana hasilnya luas permukaan tubuh berpengaruh dan berhubungan terhadap Kapasitas vital paru. Atas dasar tersebut maka penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan Luas Permukaan Tubuh tehadap Kapasitas vital paru pada pria dewasa.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah Kapasitas vital (KV) pada luas permukaan tubuh (LPT) > 1,7m2 lebih besar dibandingkan KV pada LPT < 1,7m2.

2. Apakah Luas Permukaan Tubuh (LPT) berhubungan dengan Kapasitas vital (KV) pada pria dewasa

1.3 Maksud dan Tujuan

Mengetahui pengaruh dan hubungan antara luas permukaan tubuh seseorang dengan Kapasitas vital paru.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat praktis

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat, terutama mahasiswa kedokteran mengenai LPT, dan juga manfaat praktis bagi kesehatan, terutama pada sistem pernapasan.

1.4.2 Manfaat akademis

(21)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Kapasitas vital (KV) adalah jumlah udara terbesar yang dapat di ekspresikan setelah usaha inspirasi maksimal, sering di ukur secara klinik sebagai indeks fungsi paru. KV memberikan informasi bermanfaat tentang kekuatan otot pernapasan (Ganong, 2002).

Pemeriksaan faal paru merupakan pemeriksaan yang lebih peka untuk mengetahui perubahan patologis dari saluran pernapasan dibandingkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan faal paru yang dilakukan adalah pemeriksaan spirometri untuk mendapatkan nilai KV (Syamsiah A, Yunus F, 1997). KV Paru dapat dihitung dengan menggunakan rumus dari Baldwin : KV = (27,63-0,112A) + Height

Luas permukaan tubuh (LPT) adalah luas permukaan dari seluruh permukaan badan (www.medterm.com). LPT merupakan suatu konsep yang sulit untuk diukur dan banyak digunakan dalam berbagai macam pengukuran di bidang pengobatan (www.halls.md, 2006).

LPT dapat diukur berdasarkan tinggi badan dan berat badan seseorang. Terdapat beberapa macam rumus telah dibuat untuk menghitung luas permukaan tubuh berdasarkan tinggi badan dan berat badan, yaitu :

1. The Mosteller Formula

BSA (m2) = ( [Height(cm) x Weight(kg)] / 3600)½ 2. The DuBois and DuBois

BSA (m2) = 0,007184 x Height(cm)0,725 x Weight(kg)0,425

(22)

4

dapat di peroleh suatu hasil yang dapat memperkirakan KV paru berdasarkan LPT.

Hipotesis penelitian :

1. KV pada LPT > 1,7m2 lebih besar dibandingkan KV pada LPT <1,7m2

2. LPT berhubungan dengan KV

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat Ekspost-Facto. Data yang diukur yaitu luas permukaan tubuh dalam m2, dan Kapasitas vital dalam %. Analisis data memakai uji t tidak

berpasangan dengan α= 0,05 dan satatistik regresi korelasi linier sederhana.

1.7 Lokasi dan Waktu

(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada penelitian 15 pria dengan Luas Permukaan Tubuh (LPT) > 1,7m2 dan 15 Pria dengan Luas Permukaan Tubuh < 1,7m2 kesimpulan :

 Kapasitas Vital (KV) pada kelompok pertama (LPT > 1,7m2) lebih besar dari KV pada kelompok kedua (LPT < 1,7m2).

 Terdapat hubungan antara LPT dengan KV.

5.2 Saran

(24)

1

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 1998. Surface Area and Volume.http://www.learner.org/channel/course /learningmath/measurement/session9/part_b/human.html. diunduh 16 Desember 2010.

Anonim 3.1987. Definition of Body Surface Area. http://www.medterm.com /script/main /art.asp?articlekey=39851. diunduh 16 Desember 2010.

Anonim 3. 2006. Reference and formulas used by the Body Surface Area Calculator. http://www.halls.md/body-surface-area/refs.html. diunduh 16 Desember 2010.

Anonim 4. 2007. Chronic obstructive pulmonary disease (COPD). http://www.who.int/respiratory/copd/en/ diunduh 16 Desember 2010.

Astrand PO, Rodahl K. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd edition McGraw Hill. Hal. 223,234

Comroe JH. 1975. Physiology of Respiration. Chicago : Year Book. Hal 220-221, 238

Ganong W.F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. hal. 624-6, 629

Guyton A.C. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.

Houssay BA. 1955. The Mechanic of Respiration In : Human Physiology, 2nd edition. United State of America : McGraw Hill. Hal. 250-251

Junqueira L. C., Carneiro J., Kelley R.O. 2007. Histologi Dasar. Jakarta: EGC. Hal 336-344

(25)

2

Martini, Fredric H. 2004. Environmental Exchange. In : Fundamental of Anatomy & Physiologi, 6th edition. San Fransisco : Benjamin Cummings. Hal 835, 839

Moore K. L., Anne M. R. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta : Hipocrates.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2004. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia PPOK (Penyakit paru obstruktif kronis). Jakarta: FKUI.

Putu., 2007., Sistem pernapasan.

http://poetoegauliptek.multiply.com/journal/item/2., 16 Desember 2010

Sherwood L., 2004. Human Physiology. 5th ed. USA : Thomson Learning Inc. P. 477

Snider. 2003. Exacerbations of Chronic Obstructive Pulmonary Diseas. http://ajrccm.atsjournals.org/cgi/content/full/170/8/920

diunduh 16 Desember 2010

Steven E. W., Jeffrey M. D. 2001. Distrubances in Ventilatory Function In: Braunwald E; Hauser S. L; Fauci A. S; Kasper D. L; Jameson J. L; editors: Harrison’s Principle of Internusl Medicine. 15th ed. USA: McGraw – Hill Compaines. P. 1446

Syamsiah A, Yunus F. 1997. Pemeriksaan Spirometri Collins. J. Respirindo. 17 : 45-51.

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk (1) mengembangkan dan (2) mengetahui kualitas lembar kerja siswa berbasis student centered untuk pembelajaran kimia pada

Sebelumnya dalam sistem reservasi tempat di Restoran Palace hanya dapat dilakukan secara manual yaitu pelanggan harus menelepon restoran ataupun datang langsung ke restoran untuk

Menurut Kusnandar (2010), produk yang cocok untuk pati yang dimodifikasi secara HMT adalah mie dan bihun dikarenakan metode ini menghasilkan pati dengan viskositas yang stabil pada

Apabila di dalam ruangan yang diawasi memiliki akses untuk memungkinkan cahaya yang masuk cukup, maka kejernihan dan ketajaman gambar yang dihasilkan akan

Penelitian tentang keanekaragaman kepadatan populasi kunang-kunang (Coleoptera: Lampyridae) di daerah Sipisang dan Pantai Air Manis Padang, Sumatera Barat telah

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab persoalan yang dipertanyakan dalam penelitian ini, yaitu mengetahui potensi apa saja yang dimiliki Obyek Wisata Pantai

a) Metakognisi yaitu suatu komponen mengenai kemampuan individu untuk memahami apa yang dibutuhkan dalam menghadapi suatu situasi dalam belajar seperti memahami apa

Hasil dari analisis regresi berganda menunjukkan bahwa budaya hukum yang ditunjukkan oleh indeks persepsi korupsi, dan partisipasi masyarakat yang diwakili oleh jumlah pemilih