• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sales Person Customer Orientation pada Customer Complaint Satisfaction: Customer Attitude Toward Salesperson sebagai Mediasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sales Person Customer Orientation pada Customer Complaint Satisfaction: Customer Attitude Toward Salesperson sebagai Mediasi."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aims to exam and analyze the effect of salesperson customer orientation on customer complaint satisfaction with the mediating variable customer attitude toward salesperson. This study is using path analysis as a method of research. Sample of this study is business to business company in the Bandung City with the salesperson from the company as respondent and the customer from the salesperson. The result of this study is salesperson customer orientation has direct effect to customer satisfaction complaint. There is no effect salesperson customer orientation on customer satisfaction if mediating by customer attitude toward the salesperson variable.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh salesperson customer orientation pada customer complaint satisfaction dengan customer attitude toward salesperson sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan analisis jalur sebagai analisis penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah salesperson dari perusahaan business to business di Kota Bandung dan pelanggan dari salesperson

tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya pengaruh langsung

salesperson customer orientation pada customer attitude toward salesperson dan

customer complaint satisfaction.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….10

2.1 Marketing Strategy…..………..10

2.7 Komplain dan Manajemen Komplain………..30

2.8 Rerangka Teoritis………..35

2.9 Rerangka Pemikiran………..36

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.11 Riset Empiris………..41

2.12 Model Penelitian………43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….44

3.1 Jenis Penelitian………44

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel………...44

3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV)……….46

3.4 Teknik Pengumpulan Data………...53

3.5 Uji Pendahuluan………55

3.6 Metode Analisis Data………62

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN………64

4.1 Profil Responden………..64

4.2 Hasil Penelitian……….76

4.2.1 Hipotesis 1: Terdapat Pengaruh Salesperson Customer Orientation pada Customer Attitude Toward Salesperson……….76

4.2.2 Hipotesis 2: Terdapat Pengaruh Salesperson Customer Orientation dan Customer Attitude Toward Salesperson pada Customer Complaint Satisfaction…..77

4.2.3 Ringkasan Hasil Penelitian………79

4.3 Pembahasan………..79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….84

5.1 Simpulan………..84

5.2 Implikasi Manajerial………85

5.3 Keterbatasan Penelitian………...86

5.4 Saran………86

(5)

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN I

LAMPIRAN II

LAMPIRAN III

LAMPIRAN IV

LAMPIRANV

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis……….35

Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran……….36

Gambar 2.3 Model Penelitian………..43

(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Riset Empiris………...41

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV)………47

Tabel 3.2 Skala Likert……….54

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas………56

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Reliabilitas………58

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Normalitas………60

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Multikoloniearitas………61

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Heterokedastisitas………62

Tabel 4.1 Salesperson……….64

Lanjutan Tabel 4.1 Salesperson……...………...65

Tabel 4.2 Industri Perusahaan………66

Tabel 4.3 Lama Bekerja Salesperson………..67

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Lamanya Bekerja Salesperson……….69

Tabel 4.5 Pelanggan yang Dilayani………69

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pelanggan yang Dilayani………..71

Tabel 4.7 Lama Bekerja Sama dengan Pelanggan……….72

Tabel 4.8 Frekuensi Komplain Pelanggan……….73

Tabel 4.9 Frekuensi Pelanggan yang Melakukan Komplain……….73

Tabel 4.10 Jumlah Sampel Pelanggan………..74

Lanjutan 4.10 Jumlah Sampel Pelanggan……….75

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Hipotesis 1………76

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Hipotesis 2………77

(8)

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Customer Relationship Management (CRM) menjadi salah satu bentuk aktivitas

pemasaran yang bertujuan untuk mengelola hubungan korporasi dan pelanggan

pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran

melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda dengan pelanggan. Kalakota

& Robinson (2001) menjelaskan CRM merupakan usaha yang dilakukan

perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan

pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

Laudon & Traver (2002) juga menjelaskan CRM dapat menyimpan

informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan

dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang

memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut. Informasi tentang data

pelanggan dirangkum dalam sebuah basis data (database). Menurut Chou (1993),

basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang telah diorganisasikan

dan dapat digunakan dengan mudah. Kumpulan informasi tersebut digunakan

oleh perusahaan sebagai sumber daya untuk memberikan pelayanan pada

pelanggan.

Berbicara mengenai CRM berarti perusahaan perlu membentuk hubungan

yang lebih dekat dengan pelanggan melalui aktivitas pemasaran. Hubungan yang

(9)

Universitas Kristen Maranatha secara real time dengan menjalin hubungan yang berharga melalui penggunaan

informasi tentang pelanggan. Salah satu program pemasaran yang berhubungan

dengan CRM adalah pemasaran yang beriorientasi pada pelanggan (customer

orientation).

Saxe & Weitz (1982) telah memperkenalkan pemasaran yang berorientasi

pada pelanggan yang mana konsep ini merupakan konsep yang menetang konsep

pemasaran yang berorientasi pada penjualan (selling orientation). Konsep

pemasaran yang berorientasi pada pelanggan mendorong perusahaan berusaha

mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, memproduksi produk yang

dibutuhkan, dan menjalin hubungan dengan pelanggan. Hal ini didukung oleh

Kotler & Keller (2009) yang menjelaskan bahwa perusahaan perlu mengerti

kebutuhan dan keinginan pelanggan, sehingga dapat menjalin hubungan jangka

panjang antara perusahaan dengan pelanggan.

Salah satu dampak jangka panjang jika perusahaan memperhatikan

pelanggan adalah customer attitude (sikap pelanggan). Homburg, Muller, &

Klarmann (2011) mengungkapkan bahwa sikap pelanggan (sikap pelanggan

terhadap produk, sikap pelanggan terhadap salesperson, dan kepuasan

pelanggan) merupakan outcome dari penjualan berorientasi pelanggan. Customer

attitude (sikap pelanggan) adalah evaluasi konsep secara menyeluruh yang

dilakukan oleh pelanggan terhadap obyek fisik dan sosial (Peter & Olson, 2000).

Pelanggan bersikap sesuai pelayanan yang diterima dari salesperson. Dalam

(10)

Universitas Kristen Maranatha sikap pelanggan terhadap salesperson maupun sikap pelanggan terhadap produk

yang ditawarkan (Stock & Hoyer, 2005).

Salesperson merupakan bagian integral perusahaan yang mewakili

perusahaan dalam berinteraksi dengan pelanggan (Djati & Ferrinadewi, 2004).

Salesperson menggunakan segala kemampuan agar produk atau jasa yang

ditawarkan dapat diserap oleh pelanggan. Salesperson berorientasi pelanggan

adalah salesperson yang memiliki komitmen untuk mengerti kebutuhan

pelanggan dan memastikan kepuasan pelanggan jangka panjang (Homburg,

Muller & Klarmann, 2011). Pada literatur pemasaran tercantum bahwa penjualan

yang berorientasi pelanggan dapat menciptakan keuntungan jangka panjang bagi

perusahaan (Brady & Cronin, 2001).

Penelitian ini lebih berfokus pada penjualan yang customer orientation.

Saxe & Weitz (1982) mengatakan bahwa penjualan berorientasi pelanggan

merupakan bentuk implementasi dari konsep pemasaran pada tingkat individu

seorang salesperson dalam melakukan penjualan, dikatakan seperti itu karena

salah satu strategi perusahaan dalam konsep pemasaran adalah seorang

salesperson (Kotler & Keller, 2009) dimana hanya seorang salesperson yang

dapat melakukan interaksi antara penjual dan pembeli serta yang diharapkan

dapat mencerminkan nilai-nilai yang terkandung di perusahaan (Guenzi, Luca, &

Troilo, 2011). Salesperson berorientasi pelanggan merupakan elemen kunci

untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dengan tujuan

(11)

Universitas Kristen Maranatha 1999; Palmatier, Scheer, & Steenkamp, 2007). Dalam penelitian Saxe & Weitz

(1982) mengatakan bahwa salesperson berorientasi pelanggan menghindari

perilaku yang membuat pelanggan tidak merasa puas sebaliknya salesperson a

melakukan hal-hal yang membantu pelanggan untuk membuat keputusan

pembelian agar kepuasan pelanggan terpenuhi.

Salesperson berorientasi pelanggan adalah salesperson yang

memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan pelanggan, serta menyesuaikan

penawaran agar kebutuhan pelanggan terpenuhi (Cannon & Perreault, 1999;

Palmatier, Scheer, & Steenkamp, 2007). Menurut Jabber & Lancaster (2006)

salesperson yang berorientasi pelanggan melakukan 5 (lima) aktivitas utama

dalam menawarkan barang atau jasa perusahaan. Aktivitas pertama adalah

mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Aktivitas kedua adalah memberikan

solusi bagi pelanggan. Aktivitas ketiga adalah salesperson melakukan

penanganan kolaboratif terhadap ketidaksetujuan pelanggan. Aktivitas keempat

adalah salesperson dapat melakukan kompromi untuk membantu pelanggan

memenuhi keinginan. Aktivitas terakhir adalah melakukan penjualan dengan

menggunakan informasi yang telah diperoleh sehingga dapat memenuhi

kebutuhan pelanggan serta memuaskan pelanggan tersebut.

Berbagai aktivitas tersebut menghasilkan respon yang mana pelanggan

menunjukkan kepuasan ataupun ketidakpuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan

pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau

(12)

Universitas Kristen Maranatha dirasakan setelah memakainya (Tse & Wilson, 1998). Kepuasan adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

persepsi terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya (Kotler &

Keller, 2009). Kepuasan merupakan fungsi dan persepsi/kesan atas kinerja dan

harapan. Jika kinerja barada dibawah harapan, pelanggan tidak puas

(dissatisfied). Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas (satisfaction). Jika

kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang, sehingga kepuasan

pelanggan memerlukan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan (need and

want) dengan apa yang diberikan (given).

Kepuasan merupakan salah satu indikator yang penting bagi keberhasilan

suatu perusahaan. Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang

yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan produk yang dirasakan

dalam hubungannya dengan harapan seseorang. Dalam teori kepuasan

menekankan, pemahaman faktor-faktor dalam individu yang menyebabkan

pelanggan bertindak dengan cara tertentu (Wirawan, 1994). Pelanggan

mempunyai kebutuhan sehingga dimotivasi untuk mengurangi atau memenuhi

kebutuhan tersebut, artinya pelanggan bertindak atau berperilaku dengan cara

yang dapat menimbulkan kepuasan atas kebutuhannya (Stoner, 1986 dikutip oleh

Wirawan 1994).

Berbagai manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapai tingkat

kepuasan pelanggan yang tinggi. Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dapat

(13)

Universitas Kristen Maranatha mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan

pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatkan

jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi

bisnis (Fornell, 1992).

Pelanggan yang merasa tidak puas mengenai kinerja produk atau jasa

tentunya merasa kesal. Kekesalan pelanggan tersebut disebabkan karena

pelanggan merasa tidak terpuaskan oleh kinerja produk atau jasa yang

dikonsumsinya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut ada baiknya pelanggan

perlu untuk melakukan komplain atas ketidakpuasan. Namun kenyataanya, ada

beberapa pelanggan melakukan komplain dan beberapa lainnya tidak melakukan

komplain (Pepper & Greener, 1998). Pelanggan yang merasa tidak puas bereaksi

dengan tindakan yang berbeda. Ada pelanggan yang diam dan ada pula yang

melakukan komplain.

Hal tersebut telah dibuktikan dari penelitian terdahulu bahwa lebih dari

dua pertiga pelanggan suatu perusahaan tidak melakukan komplain atas

ketidakpuasannya terhadap produk atau jasa yang dikonsumsi (Zaltman,

Srivastava & Deshphande, 1978). Mayoritas dari pelanggan yang tidak puas

merasa lebih baik untuk berpindah ke perusahaan lain (Richins, 1983).

Komplain merupakan hal penting bagi kelangsungan kehidupan

perusahaan. Komplain dapat memberikan banyak keuntungan potensial bagi

perusahaan. Berdasarkan komplain, perusahaan dapat mengetahui tingkat

(14)

Universitas Kristen Maranatha Dengan demikian, komplain merupakan suatu bentuk pernyataan ketidakpuasan

atau kekecewaan pelanggan mengenai kebutuhan dan harapan yang tidak

terpenuhi (Lubis, 2010). Pernyataan disampaikan dengan berbagai cara, media,

dan sasaran. Oleh karena itu sebagai perusahaan harus memastikan apa yang

dibutuhkan dan diharapkan oleh pelanggan.

Berdasarkan Technical Assistance Research Institute (1986), berbagai

alasan pelanggan tidak melakukan komplain yaitu: pertama, pelanggan berpikir

bahwa komplain hanya akan membuang waktu dan tenaga. Kedua, pelanggan

memiliki keyakinan tidak ada orang yang peduli dengan masalah dan

memberikan pemecahan masalah itu. Ketiga, pelanggan tidak tahu ke mana harus

mengadu dan apa yang harus dilakukan pada saat melakukan komplain.

Dengan tidak adanya komplain dari pelanggan dapat diartikan bahwa

perusahaan telah kehilangan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan

kehilangan pelanggan (Hirschman, 1970). Reputasi perusahaan menjadi buruk

karena adanya word-of-mouth yang negatif dari pelanggan yang tidak puas atas

produk atau jasa yang dikonsumsi (Richins, 1983). Perusahaan kehilangan timbal

balik yang berharga tentang kualitasnya (Fornell & Wernefelt, 1987).

Adapun pelanggan yang melakukan komplain pada perusahaan ketika

merasa tidak terpuaskan. Pelanggan yang melakukan komplain berarti pelanggan

itu masih ada dan loyal, serta menginginkan perubahan yang lebih baik di masa

(15)

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, penelitian ini berjudul

“Pengaruh Salesperson Customer Orientation Pada Customer Complaint

Satisfaction: Customer Attitude Toward SalespersonSebagai Mediasi”.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh salesperson customer orientation pada

customer attitude toward salesperson?

2. Apakah terdapat pengaruh salesperson customer orientation dan

customer attitude toward salesperson pada customer complaint

satisfaction?

3. Apakah terdapat pengaruh salesperson customer orientation pada

customer complaint satisfaction melalui customer attitude toward

salesperson?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji dan menganalis pengaruh salesperson customer

orientation pada customer attitude toward salesperson.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh salesperson customer

orientation dan customer attitude toward salesperson pada customer

(16)

Universitas Kristen Maranatha 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh salesperson customer

orientation pada customer complaint satisfaction melalui customer

attitude toward salesperson.

1.4 Kontribusi Penelitian 1. Bagi perusahaan:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan

untuk lebih memperhatikan penerapan manajemen hubungan pelanggan

yang telah dipakai beserta kebijakan - kebijakan yang telah ditetapkan

sebelumnya dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Serta bisa

memberikan masukan bagi para salesperson di perusahaan untuk

memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggannya.

2. Bagi peneliti selanjutnya:

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan

model penelitian mengenai salesperson berorientasi pelanggan.

Pengembangan model dapat dilakukan dengan melihat pengaruh yang

dimiliki oleh salesperson berorientasi pelanggan pada kepuasan

pelanggan melalui komplain pelanggan yang berdampak positif pada

(17)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini yang diuji dengan

menggunakan path analysis. Salesperson customer orientation pada customer

attitude toward salesperson tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Hal

tersebut dapat menggambarkan bahwa sikap pelanggan tidak ditentukan hanya

melalui salesperson saja namun melalui produk juga. Penelitian ini menjelaskan

bahwa customer attitude toward salesperson tidak memberikan pengaruh yang

signifikan pada customer complaint satisfaction. Hal tersebut menggambarkan

bahwa sikap pelanggan tidak dapat menggambarkan kepuasan komplain bagi

pelaggan itu.

Pada penelitian ini juga menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan pada variabel salesperson customer orientation pada customer

complaint satisfaction. Hasil tersebut menunjukkan bahwa salespersoncustomer

orientation merupakan main effect dari customer complaint satisfaction. Main

effect disini merupakan pengaruh langsung yang diberikan dari salesperson

customer orientation pada customer complaint satisfaction.

Simpulan secara menyeluruh dalam penelitian adalah penelitian ini hanya

memiliki pengaruh langsung yang signifikan melalui variabel salesperson

(18)

Universitas Kristen Maranatha tidak memiliki pengaruh dapat ditarik kesimpulan bahwa salesperson dari

perusahaan B2B di Kota Bandung masih belum menganut konsep penjualan

berorientasi pelanggan dan berkutat pada konsep penjualan saja. Jadi variabel

salesperson customer orientation dengan mediasi customer attitude toward

salesperson tidak memiliki pengaruh apa-apa untuk variabel costumer complaint

satisfaction. Karena pada penelitian ini hanya memiliki pengaruh secara

langsung.

5.2 Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat memberikan implikasi bahwa perusahaan yang belum

berorientasi pada pelanggan perlu untuk mempertimbangkan agar salesperson

berorientasi pada pelanggan. Dalam hal ini, dengan berorientasi pada pelanggan

maka perusahaan akan memiliki keuntungan jangka panjang dengan

mengimplementasikan konsep salesperson customer orientation.

Dari hasil penelitian ini, membantu peruasahaan mengetahui bahwa jika

melakukan konsep salesperson customer orientation dapat menjadikan sebuah

hal pembeda dari para pesaing yang disebut sebagai keunggulan kompetitif

(19)

Universitas Kristen Maranatha 5.3 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat keterbatasan penelitian, keterbatasan pertama pada

penelitian ini adalah peneliti tidak menggunakan perbandingan antara

salesperson customer orientation dengan salesperson selling orientation. Jadi

pembaca tidak akan menemukan secara jelas perbedaan dari salesperson

customer orientation dengan salesperson customer selling orientation.

Keterbatasan yang kedua adalah kesulitan untuk mendapatkan sampel

karena penelitian ini menggunakan objek penelitian pada perusahaan B2B

dengan responden salesperson dan customer dari salesperson tersebut,

sedangkan banyak perusahaan yang tidak mau untuk diteliti sehingga data yang

dimiliki terbatas.

Keterbatasan yang ketiga adalah penelitian ini hanya mencari pengaruh

dari salesperson customer orientation dengan mediasi customer attitude toward

salesperson pada customer complaint satisfaction. Penelitian ini tidak

menggunakan mediasi customer attitude toward product sebagai mediasi lainnya

untuk menguji hipotesisnya.

5.4 Saran

Saran untuk peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan

menunjukkan perbandingan antara salesperson customer orientation dengan

salesperson selling orientation. Agar dapat terlihat jelas perbedaan antara kedua

(20)

Universitas Kristen Maranatha Saran selanjutnya adalah peneliti selanjutnya dapat menambahkan

variabel customer attitude toward product dengan harapan dapat mengetahui

secara gamblang sikap pelanggan yang sebenarnya dari kedua sisi, baik dari

(21)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alvarez, L.S., Casielles, R.V., & Mart´ın, A.M.D. (2011). Analysis of The Role of

Complaint Management in The Context of Relationship Marketing. Journal of

Marketing Managemen. Vol. 27, Nos. 1–2, February 2011, 143–164.

Brady, Michael, & Joseph, J. C. (2001). Customer Orientation: Effects on Customer

Service Perceptions and Outcome Behaviors. Journal of Service Research, 3 (3),

hal. 241-51.

Cannon, J.P., & William, D. P. (1999). Buyer-Seller Relationship in Business Markets.

Journal of Marketing Research, 36 (November), hal. 439-60.

Chou, George Tsu-der. (1993). Dbase III Plus. Erlangga. Jakarta.

Djati, S. P. & Ferrina, D. (2004). Pentingnya Karyawan dalam Pembentukan

Kepercayaan Konsumen Terhadap Perusahaan Jasa : (Suatu kajian dan Proposisi),

Journal of Maketing

Duncan, T. (2004). IMC: Using Advertising & Promotion to Build Brand, First Edition,

McGraw-Hill, Inc.

Duncan, T., & Moriarty, S. E. (1998). A Communication-Based Model for Managing

Relationship. Journal of Marketing.

Guenzi, Paolo, Luca, Luigi. M. De, & Troilo, Gabriele. (2011). Organizational Drivers

of Salespeople’s Customer Orientation and Selling Orientation. Journal of

(22)

Universitas Kristen Maranatha Engel, J. F., Blackwell R. D., Miniard, P. W. (1994). Perilaku Konsumen. Alih Bahasa

F.X. Budiyanto. Binarupa Aksara. Jakarta.

Forgas, J. P. (1995). Mood and Judgment: The Effect Infusion Model. Psychological

Bulletin, 117 (1), hal. 39-66.

Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan

keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hirschman, A.O. (1970). Exit, Voice and Loyalty. Cambridge, MA: Harvard University

Press.

Hair, Joseph F. et.al., (2010). Multivariate Data Analysis. New Jersey: Prentice-Hall,

Inc.

Hasan, Ali. (2009). Marketing Edisi Baru. Media Pressindo. Yogyakarta.

Hassan, H. 2010. The Relationship between Firm's Strategic Orientation and Strategic

Planning Process. International Journal of Bussiness and Management, 5 (11),

35-49.

Homburg, C., & Ruth-Maria Stock. (2004). The Link Between Salespeople’s Job

Satisfaction and Customer Satisfaction in a Business-to-Business Context: A

Dyadic Analysis. Journal ofthe Academy of Marketing Science, 32 (2), 144–58.

Homburg, C. & Fürst, A. (2005). How organizational complaint handling drive customer

loyalty: An analysis of the mechanistic and the organic approach. Journal of

(23)

Universitas Kristen Maranatha Homburg, C. & Fürst, A. (2007). See No Evil, Hear No evil, Speak No Evil: A Study of

Defensive Organizational Behavior Towards Customer Complaints. J. of the

Acad. Mark. Sci. (2007) 35:523–536.

Homburg, C., Muller, M., & Martin, K. (2011). When Should the Customer Really Be

King? On the Optimum Level of Salesperson Customer Orientation in Sales

Encounters. Journal of Marketing Research, 75 (March), hal. 55-74.

Jeong & Hong. (2007). Global Manajemen : Customer Orientation dalam Supply Chain

diakses dari

http://globalmanagement.wordpress.com/2011/01/22/customer-orientation-dalam supply-chain/ pada tanggal 22 Maret 2012.

Jogiyanto. (2010). Metodelogi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. BPFE, Yogyakarta.

Kalakota, Ravi dan Robinson, Marcia,2001,E – Business 2.0 Roadmap For Success.

Addison – Wesley , USA.

Kotler, P., & Keller, Kevin, L. (2009). Marketing Management. Thirteenth Editiion.

Erlangga. Jakarta.

Kroenke, D.M. (2002). Database Processing Fundamentals, Design, and

Implementation. Eight Edition. Prentice Hall.

Laudon, K.C., and C. G. Traver. (2002). E-Commerce. Addison Wesley, Boston.

Lovelock, C. (2001). Service Marketing, People, Technology, Strategy. Fourth Edition.

(24)

Universitas Kristen Maranatha Management Development International. (2012).

http://www.mditack.co.id/news/130-komplain-sebagai-masukan-positif-dari-customer diakses pada 11 November

2012.

Morissan, M.A. (2010). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:

Kencana.

Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS.

Penerbit: Andi, Yogyakarta.

Payne, A.. (2000). The Essence of Services Marketing. Pemasaran Jasa. Alih bahas oleh

Fandi Tjiptono. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Peter, J. P., & Olson, J. C. (2000). Consumer Behavior. Edisi 4. Erlangga. Jakarta.

Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta. Bandung.

Saxe, R., & Barton, A. W. (1982). The SOCO Scale: A Measure of the Customer

Orientation of Salespeople. Journal of Marketing Research, 19 (August),

hal.343-51.

Singh, R., & Koshy, A. (2008). Salesperson’s Customer Orientation: A

Reconceptualization and a New Definition. Research and Publications.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ketigabelas. CV. Alfabeta,

Bandung.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Andi, Yogyakarta.

Stephens, N. & Gwinner, K.R. (1998). Why Don't Some People Complain? A

Cognitive-Emotive Process Model of Consumer Complaint Behavior. Journal of

(25)

Universitas Kristen Maranatha Stock, R. M., & Hoyer, W. D. (2005). An Attitude-Behavior Model of Salespeople’s

Customer Orientation. Journal of the Academy of Marketing Science, 33 (4),

hal.536-552.

Tim Penyusun. (2008). Panduan Penulisan Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas

Kristen Maranatha. Bandung.

Thomas, R. W., Geoffrey, N. S., & Maria, M. R. (2001). The Selling

Orientation-Customer Orientation (S.O.C.O) Scale: A Purposed Short Form. Journal of

Personal Selling & Sales Management, 21 (1), hal. 63-69.

Waliyanto. (2000). Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. J&J Learning.

Yogyakarta.

Weitz, Barton A., & Kevin D. Bradford. (1999). Personal Selling and Sales

Management: A Relationship Marketing Perspective. Journal of the Academy of

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan mengenai tata cara pengembalian uang ke kas negara dalam hal keputusan dinyatakan tidak sah dan tanggung jawab Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan

Abstrak: Tulisan ini menganalisis tentang membangun peradaban yang dikemukakan oleh salah seorang tokoh pembaharuan pemikiran Islam yang cukup ternama yaitu Malik

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis akhir ini yang berjudul

(1) Berdasarkan SPdORD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) ditetapkan retribusi terutang dengan menerbitkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.d. (2)

Perbandingan dimensi serat bangkal dengan jenis kayu dari hutan sekunder Kalimantan Selatan dan jenis kayu yang umum digunakan untuk bahan baku pulp kertas

Joyce, Weil dan Calhoun (2009: 104-106) menyebutkan bahwa sebuah model pembelajaran terdiri dari komponen sintaks atau struktur suatu model, komponen prinsip

Berdasarkan hasil wawancara dengan Fasheria Khendia Utomo, Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, bahwa pemerintah daerah dan

Adapun tujuan penelitian pada masalah ini adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa mengenal olahraga bola tangan indoor baik pada program intra ataupun ekstrakulikuler di