v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan trading
volume activity dan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemecahan
saham. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 18 perusahaan dengan sampel terdiri dari 12 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tanggal pengumuman pemecahan saham yang digunakan sebagai event date, harga saham penutupan harian perusahaan yang melakukan pemecahan saham dalam periode pengamatan, Index Harga Saham Gabungan (IHSG) harian, jumlah saham yang diperdagangkan secara harian dan jumlah saham yang beredar atau listed share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan trading volume activity dan
abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa. Hal ini
mengindikasikan bahwa investor di Indonesia belum mengantisipasi secara cepat informasi yang diterimanya di pasar modal bahkan bisa jadi investor menganggap bahwa peristiwa pemecahan saham bukanlah good news. Selain itu sebaiknya investor maupun emiten perlu memperhatikan faktor-faktor eksternal seperti factor ekonomi, ketidakstabilan politik, dan kondisi pasar karena hal tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi kegiatan pasar modal.
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine whether there are differences between trading volume activity and abnormal return before and after the event of stock split. The data in this research includes the date of publication of stock split as the event date, stock price of daily closing of the company which conducts the stock split in the observation periods from 12 listed companies in ISX. The result of this research shows that there are no significant differents in trading volume activity and abnormal return before and after the stock split. It indicates that the investors in Indonesia have not anticipated the information that they have received in the capital market rapidly yet and it might be possible that the investors consider the stock split event is not a good news. Moreover, the investors and the issuers had better to notice the external factors i.e. economic, political instability, and market condition since this issue will influence the capital market activity.
vii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Tujuan Penelitian ... 5
1.4Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.2. Peneliti Sebelumnya ... 22
2.3. Rerangka Teoritis ... 28
2.4. Rerangka Pemikiran ... 29
2.5. Pengembangan Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN... 31
3.1 Jenis Penelitian ... 31
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 33
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.5 Teknik Analisis Data ... 37
3.5.1. Uji Deskripsi Statistik ... 38
3.5.2. Uji Normalitas ... 39
3.5.3. Uji Dua Sampel Berkaitan (Wilcoxon Signed Rank Test) ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 41
4.2 Pengujian Data ... 41
viii Universitas Kristen Maranatha
4.2.2 Uji Normalitas ... 42
4.2.3 Uji Dua Sampel Berkaitan (Wilcoxon Signed Rank Test) ... 43
4.3 Pembahasan ... 44
4.3.1 Trading Volume Activity Sebelum Sesudah Stock Split ... 44
4.3.2 Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split... 45
BAB V PENUTUP ... 48
5.1 Simpulan ... 48
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 49
5.3 Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 51
LAMPIRAN ... 53
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Sampel Penelitian ... 53
Lampiran B Data Trading Volume Activity ... 54
Lampiran C Data Abnormal Return ... 55
Lampiran D Uji Deskripsi Statistik ... 56
Lampiran E Uji Normalitas (Trading Volume Activity) ... 57
Lampiran F Uji Normalitas (Abnormal Return) ... 58
Lampiran G Uji Wilcoxon Signed Rank Test (Trading Volume Activity) ... 59
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasar modal merupakan salah satu sarana alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh para pemilik modal atau investor untuk melakukan investasi. Investor dapat
memilih perusahaan mana yang nantinya mereka akan tanamkan uangnya atau modalnya agar memperoleh keuntungan maksimal. Di pasar modal investor dapat
mengetahui berbagai macam informasi, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi yang sifatnya privat. Salah satu informasi yang tersedia adalah pengumuman mengenai stock split atau pemecahan saham. Informasi ini dapat
memiliki makna atau nilai jika keberadaan tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal, yang akan tercermin pada perubahan harga
saham, volume perdagangan saham, dan indikator atau karakteristik pasar lainnya. (Firmansyah, 2016)
Menurut Jogiyanto (2010), pemecahan saham (stock split) adalah memecah
selembar saham menjadi banyak lembar saham, harga per lembar saham baru setelah pemecahan saham (stock split) adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya.
Dengan demikian, sebenarnya pemecahan saham (stock split) tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain pemecahan saham (stock split) tidak mempunyai nilai ekonomis.
Hingga awal November 2016, telah banyak perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock split). Sudah terdapat 26 perusahaan yang melakukan
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha
(stock split) meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2013, terdapat
11 perusahaan yang melakukan kebijakan pemecahan saham (stock split). Pada tahun 2014, terdapat 7 perusahaan yang melakukan kebijakan pemecahan saham
(stock split). Pada tahun 2015, terdapat 16 perusahaan yang melakukan kebijakan pemecahan saham (stock split) (ksei.co.id). Kebijakan tersebut diambil karena harga per lembar saham perusahaan terlalu tinggi. Dengan pemecahan saham (stock
split), harga per lembar saham menjadi lebih terjangkau. Dengan demikian, hal ini
dapat menarik lebih banyak investor untuk membeli saham perusahaan.
Sebelumnya, harga saham hanya diminati kalangan yang lebih terbatas karena harga saham yang relatif mahal.
Alasan perusahaan melakukan pemecahan saham (stock split) adalah supaya harga sahamnya tidak terlalu tinggi, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangannya. Sebalik-nya dengan alasan ini, yaitu likuiditas pasar akan semakin
rendah setelah pemecahan saham (stock split), yaitu volume perdagangan menjadi lebih rendah dibandingkan sebelumnya, biaya transaksi pialang secara proporsi
meningkat dan bid-ask spread (selisih harga bid yang diajukan oleh pembeli dan harga ask yang diminta oleh penjual) juga lebih tinggi dari sebelumnya (Indarti dan Purba, 2011).
Pemecahan saham (stock split) yang menjadikan harga saham lebih murah diharapkan akan mampu menjaga tingkat perdagangan saham dalam rentang yang
optimal dan menjadikan saham semakin likuid. Harga saham yang murah akan meningkatkan volume perdagangan saham (Firmansyah,2016).
Harapan investor setelah membeli saham adalah mendapatkan return atau
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha
sesudah pemecahan saham (stock split) dengan menghitung fluktuasi harga
sahamnya. Jika ternyata return saham setelah stock split lebih tinggi dari pada sebelum pemecahan saham (stock split), maka investor dapat menginvestasikan
dananya pada saham-saham perusahaan tersebut, dan perusahaan lain yang belum melakukan pemecahan saham (stock split) dapat mempertimbangkan untuk melakukannya.
Apabila dalam sebuah pasar modal setelah sebuah perusahaan melakukan keputusan strategis seperti pemecahan saham (stock split), terjadi return tidak
normal (abnormal return), dapat dikatakan efisien. Studi peristiwa menganalisis return tidak normal dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman
suatu peristiwa (Rosida, 2013).
Penelitian Indarti dan Purba (2011) menghasilkan kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan sebelum dan sesudah
peristiwa pemecahan saham (stock split). Penelitian Rosida (2016) menghasilkan kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum
dan sesudah peristiwa pemecahan saham (stock split). pada periode peristiwa 3 hari dan menghaasilkan kesimpulan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemecahan saham (stock split).
pada periode peristiwa 7 hari dan 11 hari.
Hasil penelitian berbeda ditemukan oleh Firmansyah (2016) menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha
signifikan antara trading activity volume sebelum dan sesudah pemecahan saham
(stock split).
Ada dua teori penting mengenai fenomena pemecahan saham (stock split)
ini. Pertama, signaling theory yang menjelaskan bahwa pemecahan saham (stock
split) memberikan informasi kepada investor tentang prospek peningkatan return
dimasa depan yang substansial. Kedua, trading range theory menyatakan bahwa
pemecahan saham (stock split) dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham (Indarti dan Purba, 2011).
Secara teoritis peristiwa pemecahan saham (stock split) menimbulkan efek fatamorgana bagi investor yaitu investor seolah-olah akan menjadi lebih makmur
karena memiliki saham dalam jumlah yang lebih banyak. Pemecahan saham (stock
split) tidak memiliki nilai ekomomis tapi banyak peristiwa pemecahan saham (stock split) dipasar modal menunjukkan bahwa pemecahan saham (stock split)
merupakan peristiwa penting dalam praktik pasar modal (Shofa, 2016). Hal ini didukung dengan banyaknya hipotesis yang telah diajukan untuk menjelaskan
mengapa perusahaan melakukan pemecahan saham (stock split). Sebagian penelitian menyimpulkan bahwa pemecahan saham (stock split) tidak mempunyai dampak terhadap saham, namun ada sebagian peneliti yang menyimpulkan bahwa
ternyata pemecahan saham (stock split) mempunyai pengaruh yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan hasil penelitian tentang
perubahan volume perdagangan saham dan abnormal return akibat pemecahan saham (stock split) serta fakta empiris yang ada merupakan suatu permasalahan yang dapat diangkat dan dianalisis untuk mengetahui kebenaran dari trading range
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan
saham yang diproksi pada Trading Volume Activity (TVA) dan Abnormal Return. Variabel-variabel tersebut dipilih karena dapat digunakan untuk mengukur
likuiditas dan ekspektasi ke depan perusahaan yang melakukan pemecahan saham
(stock split).
Berdasarkan uraian yang telah penulis jelaskan diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split). Dengan demikian penulis ingin mengkaji penelitian tersebut
dengan judul “Analisis Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah yang penulis ajukan
sebagai berikut:
1. Apakah volume perdagangan saham mengalami perubahan yang
signifikan setelah pengumuman pemecahan saham (stock split).
2. Apakah terjadi abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman pemecahan saham (stock split).
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari masalah yang ingin dibahas dalam penulisan ini adalah untuk menguji perbedaan volume perdagangan saham, dan abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split). Dan tujuan penelitian ini juga untuk menemukan
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha
1. Menganalisis terdapatnya perbedaan volume perdagangan saham yang
signifikan setelah pemecahan saham (stock split).
2. Menganalisis terjadinya abnormal return yang signifikan di sekitar
tanggal pengumuman pemecahan saham (stock split).
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Investor
Memberikan informasi bagi investor yang akan menanamkan dananya dalam bentuk saham di perusahaan-perusahaan, khususnya
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Diharapkan penelitian ini dapat membantu investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi, karena pemecahan saham (stock split) merupakan
salah satu faktor bagi investor untuk memilih pada perusahaan manakah ia akan menginvestasikan dananya.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan pemecahan saham (stock
split).
3. Bagi Akademik
Menjadi referensi bagi mahasiswa yang sedang melakukan analisis terhadap kondisi saham perusahaan. Diharapkan penelitian ini dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui akibat dari kebijakan
BAB I PENDAHULUAN 7
Universitas Kristen Maranatha
penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bagi
penelitian selanjutnya yang tertarik untuk menganalisis hal-hal yang terjadi dari kebijakan pemecahan saham (stock split).
4. Bagi Penulis
Membantu penulis dalam studinya di perguruan tinggi serta menambah wawsan dan pengetahuan penulis. Dengan diadakannya
penelitian ini, diharapkan penulis mampu menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari selama perkuliahan dan akhirnya mampu untuk
menulis skripsi sebagai tugas akhir dalam memperoleh gelar sarjana. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya
48 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Pada bagian ini peneliti akan menarik kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh hasil penelitian yang didapat mengenai analisis trading volume activity dan abnormal return
sebelum sesudah stock split. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 12 perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun
2013-2014. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan pembahasan dari penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Uji hipotesis pertama dengan menggunakan wilcoxon signed rank test diketahui
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara trading volume activity sebelum dan sesudah pemecahan saham. Hasil ini bertolak belakang dengan teori
yang ada. Trading range theory yang menyatakan bahwa peristiwa pemecahan saham akan menyebabkan meningkatnya volume perdagangan akibat dari turunnya harga saham tidak terbukti. Hal ini mengindikasikanbahwa peristiwa pemecahan
saham tidak mengakibatkan volume perdagangan berubah secara signifikan setelah pengumuman pemecahan saham.
2. Uji hipotesis kedua dengan menggunakan analisis wilcoxon signed rank test diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang siginikan antara abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham. Hasil ini berbeda dengan signalling theory
BAB V PENUTUP 49
Universitas Kristen Maranatha
perusahaam, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang
positif di sekitar pengumuman pemecahan saham. Hasil yang bertolak dari
signalling theory ini membuktikan bahwa peristiwa pemecahan saham tidak
mengakibatkan adanya abnormal return yang signifikan setelah pengumuman pemecahan saham.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Perusahaan yang dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini hanya 12 perusahaan selama periode waktu 15 hari saja, dan data yang diperoleh merupakan data panel.
2. Variabel kinerja perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan trading volume activity dan abnormal return.
5.3. Saran
Dari hasil penelitian ini, peneliti mencoba untuk memberikan beberapa saran yaitu
sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya:
a. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis agar
menggunakan sampel yang lebih besar.
b. Periode pengamatan yang lebih lama sehingga diharapkan hasil
penelitian menjadi lebih akurat.
BAB V PENUTUP 50
Universitas Kristen Maranatha
d. Menggunakan metode selain market adjusted model untuk menghitung
abnormal return.
2. Bagi Emiten:
Hasil penelitian ini memberikan masukan bagi emiten bahwa aktifitas pemecahan saham tidak menjamin bahwa volume perdagangan saham dan
abnormal return akan meningkat dengan tujuannya. Oleh karena itu emiten
perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang ada, misalnya ketidakstabilan politik dan ekonomi Indonesia yang berimbas
pada sentimen pasar dan isu-isu negatif yang dapat mempengaruhi reaksi pasar. 3. Bagi investor:
Dalam melakukan keputusan investasinya, para investor sebaiknya memperhatikan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahan seperti pengumuman pemecahan saham karena dengan adanya informasi pemecahan
saham tersebut investor dapat menggunakannya sebagai acuan untuk mengambil keputusan investasi yang tepat guna memperoleh keuntungan.
ANALISIS TRADING VOLUME ACTIVITY DAN
ABNORMAL RETURN SEBELUM SESUDAH
STOCK SPLIT
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh
LI LING SULISTIANI
1351063
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock
Split ” dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Penulis akan menerima segala kritik dan saran dengan besar hati sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini:
1. Tuhan Yang Maha Esa, sebagai sumber kekuatan, inspirasi, dan pertolongan yang diberikan kepada penulis.
2. Keluarga penulis yaitu Papa, Mama, dan Adik yang selalu mendoakan, memberi semangat dan dukungan kepada penulis setiap hari.
3. Yth. Bapak Tan Kwang En, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing dalam menyusun tugas akhir ini, yang senantiasa membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan dukungan, motivasi, dan waktu sepenuhnya untuk memberikan masukan dan perbaikan dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Yth. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
5. Yth. Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
6. Yth. Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku dosen wali yang senantiasa membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan dukungan, motivasi, dan waktu sepenuhnya untuk memberikan masukan.
7. Para dosen Fakultas Ekonomi beserta seluruh staf TU Fakultas Ekonomi yang telah memberikan dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis.
8. Teman-teman terdekat yaitu Eldon Lucano Kevin Aris Pranata, Kelvin Meldi, Febryan Dwiekaputra, Irawan P. Kaidun, Erika Hartanto, Claudia Yohana Sinulingga, Lusiana, Fenny, Jenifer dll yang telah banyak memberikan semangat, dukungan, doa, motivasi dan hiburan yang sangat berarti bagi penulis.
9. Kepada kakak kelas yaitu Lievia, Nadia dan Alex yang memberikan dukungan baik tenaga, pikiran ataupun dukungan moral.
10.Pihak-pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan secara satu per satu. Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati, membimbing dan melimpahkan kasih-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan dapat memberi nilai tambah bagi semua pihak yang membacanya.
Bandung, Desember 2016
51 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, D. R. & Schindler, P. S. (2011). Business research methods (11th ed). New York: Mc Graw-Hill/Irwin.
Firmansyah, A.D. (2016). Analisis Perbandingan Trading Volume Activity Dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen, Vol 5 (No. V), hal 1-15.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi Kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartono, J. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE.
Hartono, J. (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. edisi Kedelapan, Yogyakarta: BPFE.
Hendrawijaya, M. (2009). Analisis Perbandingan Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, Dan Abnormal Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pemecahan Saham (Studi Pada Perusahaan Go Public Yang Melakukan Pemecahan Saham Antara Tahun 2005 – 2008 di BEI). Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Sains Manajemen Undip.
Husnan, S. (2005). Dasar Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Indarti, I. dan Purba Br. D.M. (2011). Analisis Perbandingan Harga Saham dan Volume Perdagangan Sahan Sebelum dan Sesudah Stock Split. Aset, Vol 13
(No. 1), hal 57-63.
Juliandi, A., Irfan, dan Manurung, S. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Konsep
dan Aplikasi. Medan: UMSU PRESS.
Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.
Mandagi, F.E.P. (2014). Kinerja Keuangan Perusahaan dan Reaksi Pasar Sebelum Sesudah Stock Split. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol 3 (No. 4), hal 1-15.
52
Universitas Kristen Maranatha
Shofa, I. (2016). Analisis Perbandingan Harga Dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol 5 (No. 7), hal 1-15.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Sumber dari internet: finance.yahoo.com
www.duniainvestasi.com www.idx.com