PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER ENSAMBEL
REKORDER DI SMP NEGERI 2 DELITUA
SKRIPSI
Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Mempe roleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
VITRINA SARISSA
NIM. 2114142002
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini hingga dalam bentuk skripsi.
Penelitian ini berjudul, Pembelajaran Ekstrakurikuler Ensambel Rekorder di SMP
Negeri 2 Delitua. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah berupaya
semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Kendati demikian,
penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Tuti Rahayu, M.Si, selaku Ketua Jurusan Sendatasik FBS Universitas
Negeri Medan.
4. Panji Suroso,M.Si, selaku ketua Program Studi Seni Musik Jurusan
Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan sekaligus dosen pembimbing
akademik penulis.
5. Dra. Pita HD Silitonga.M.Pd, selaku pembimbing Skripsi I.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNIMED yang telah
banyak memberi sumbangan ilmunya selama perkuliahan.
7. Kepada Kepala Sekolah, Guru-guru, siswa-siswi SMP Negeri 2 Medan
iii
membantu penulis untuk memberi keterangan mengenai metode dan
kegiatan ekstrakurikuler musik ensambel rekorder di SMP Negeri 2
Medan Medan.
8. Rekan-rekan dan sahabat saya yang tidak dapat saya sebutkan
satu-persatu.
Semoga kebaikan mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kelemahan dan kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, baik berkanan dengan bentuk maupun isinya. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan saran, kritik dan koreksi guna perbaikan.
Medan, September 2014 Penulis
i ABSTRAK
Vitrina Sarissa, NIM 2114142002. Skripsi, Pe mbelajaran Rekorder Pada Ekstrakurikuler Musik di SMP Negeri 2 Delitua. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universutas Negeri Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memainkan instrumen rekorder melalui penerapan musik di SMP Negeri 2 Delitua.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 2 Medan sedangkan Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi peserta ekstrakurikuler rekorder yang terdiri dari 60 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan untuk dua siklus penelitian. Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif, data kualitatif diperoleh dari dari observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes teori dasar musik dan tes praktek memainkan instrumen rekorder.
Berdasarkan tes yang dilakukan dapat diketahui hasil belajar siswa meningkat dalam setiap tes yang dilakukan, hal ini terlihat dari data yang diperoleh pada saat pre tes persentase siswa yang tuntas dalam belajar adalah 27.57%, sedangkan pada tahap post tes pertama persentase ketuntasan belajar siswa menigkat menjadi 52.43%, sedangkan pada tahap post tes yang kedua persentase keberhasilan belajar siswa meningkat menjadi 88.57%.
Hasil pengamatan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung terlihat siswa sangat termotivasi dan tertarik untuk belajar memainkan instrumen rekorder setelah diterapkan metode team games tournament. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode team games tournament meningkatkan keterampilan siswa dalam memahami teori musik dan memainkan instrumen rekorder.
iv
BAB II : LANDASAN TEORITIS DAN KER ANGKA KONSEPTUAL A.Landasaran Teoretis ... 7
1. Teori Pembelajaran ... 7
2. Pembelajaran Ekstrakurikuler ... 8
3. Teori Musik ... 9
4. Ensambel Musik ... 11
B.Kerangka Konseptual ... 14
v
BAB IV : HASIL PENELITIAN Dan PEMBAHASAN
A.Keberadaan Musik Ensambel di SMP Negeri 2 Delitua ... 23 1. Bahan dan Materi Pengajaran Musik Ensambel di SMP
Negeri 2 Delitua ... 23 2. Metode Pengajaran Musik Ensambel di SMP Negeri 2 Delitua . 25 B. Proses Pembelajaran Ektrakurikuler Ensambel Rekorder di SMP
Negeri 2 Delitua ... 31 C.Kendala Yang Dihadapi ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ... 39 B. Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Materi Pengajaran Kelas VII... 23
Tabel 4.2 Materi Pengajaran Kelas VIII ... 23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rekorder dengan Berbagai Ukuran ... 13
Gambar 4.1 Contoh Notasi Memainkan Rekorder ... 29
Gambar 4.2 Contoh Notasi Memainkan Rekorder ... 30
Gambar 4.3 Contoh Notasi Memainkan Rekorder ... 30
Gambar 4.4 Notasi Bagian Akhir Memainkan Rekorder ... 31
Gambar 4.5 Solmisasi pada Tangga Nada Mayor ... 32
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni merupakan suatu wadah untuk menyalurkan bakat atau kreativitas
manusia yang dilakukan dengan tujuan untuk kesenangan, keindahan serta rasa
ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.
Musik merupakan bagian dari seni budaya yang tak luput dari kehidupan
manusia. Seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, musik berkembang
tidak hanya sebagian sarana upacara ritual, akan tetapi berfungsi sebagai media
hiburan, pendidikan, komunikasi, bahkan sebagai terapi kesehatan. Hal ini
menggambarkan bagaimana musik sangat berperan dalam kehidupan manusia
yang didengar setiap hari dapat didengar, dinikmati dimanapun manusia itu
berada baik sengaja maupun tidak sengaja.
Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam
bentuk bunyi-bunyian yang memiliki unsur- unsur melodi, irama dan tempo dan
nada yang dinyanyikan dalam untaian lagu. Melalui musik manusia
mengekpresikan kondisi perasaannya, musik sebagai pesan untuk disampaikan
kepada siapa yang menjadi tujuan untuk mengekspresikannya juga merupakan
gambaran dari kehidupan sosial masyarakat pemilik budaya yang dihasilkan dan
diwariskan secara turun-temurun oleh pencipta dan tersosialisasikan dalam
kehidupan masyarakat yang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Pada saat ini banyak anak-anak remaja usia setingkat Sekolah
Menengah Pertama yang pandai bermain alat musik secara individu, tetapi
2
kadangkala kurang mampu bermain musik secara kelompok dengan baik. Sajian
musik yang dilakukan secara bersama-sama, dengan menggunakan satu jenis alat
musik atua berbagai jenis alat musik sangatlah rumit untuk dapat disajikan
sebagian sajian musik yang enak didengar. Pendidikan memiliki peranan penting
dalam peningkatan sumber daya manusia dan dalam menjamin pertumbuhan,
perkembangan, serta kelangsungan hidup suatu bangsa. Oleh sebab itu pendidikan
harus dilaksanakan sebaik–baiknya guna mewujudkan harapan dan cita–cita
bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak manusia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berhubungan dengan
hal tersebut, maka pemerintah telah mebuat suatu muatan kurikulum di Sekolah
Menengah Pertama tentang bermain musik secara bersama-sama yang disebut
dengan istilah ekstrakurikuler ensambel. Hal ini sesuai dengan amanat Garis
Besar Haluan Negara (GBHN) 1999-2004, Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas) menetapkan kebijakan untuk menyempurnakan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan lembaga pendidikan dimana kurikulum 2004 menjadi
Kurikulum Berbasi Kompetensi (KBK) yang diberlakukan mulai tahun pelajaran
2004/2005 dan sekarang juga berganti lagi dengan Kurikulum Satuan Tingkat
Pendidikan (KTSP) dan berganti dengan kurikulum 2013 dengan tujuan agar
3
bekerja sama dengan baik, saling menghormati, saling membantu teman, dan pada
akhirnya berlatih hidup bermasyarakat.
Pada dasarnya untuk mahir bermain musik ensambel dibutuhkan waktu
yang cukup panjang. Dengan adanya panduan kurikulum diharapkan pelajaran
musik dicapai secara maksimal, khususnya ekstrakurikuler musik ensambel. Oleh
karena musik ensambel akan tetapi rumit memainkannya apabila tidak memiliki
sabagai panduan di dalam bermain dan bekerjasama suatu group musik ensambel
dibutuhkan kerjasama kelompok yang baik. Prinsip ensambel musik adalah satu
untuk semua dan semua untuk satu. Artinya, setiap pemain harus tetap seiring
sejalan dengan pemain lainnya, sebab jika satu pemain saja yang salah maka
keseluruhan permainan musik ensambel akan salah.
Dengan kata lain bermain musik ensambel merupakan kerjasama tim, yang
akan berhasil kalau ada kekompakan. Hal ini sama dengan kerjasama suatu tim
orlahraga untuk dapat memenangkan suatu pertandingan, setelah melalui
serangkaian latihan yang sungguh-sungguh, membutuhkan waktu, kesungguhan
dan disiplin yang tinggi.
Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia, mempunyai banyak
Sekolah Menengah Pertama baik itu Negeri maupun Swasta. Diantara
sekolah-sekolah yang ada di kota Medan, SMP Negeri Delitua Medan merupakan salah
sekolah yang memiliki mata ajar dalam mata pelajaran kesenian. Ensambel
sebagai salah satu mata ajar kelihatannya dimuat kedalam muatan ekstrakulikuler
dan intrakurikuler. Menurut pengamatan sementara penulis bahwa mata ajar
4
seni musik. Hal ini sangat menarik minat penulis dalam hal keingintahuan penulis
bagaimana proses dan metode pengajarannya.
Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk membuat serangkaian
penelitian dengan memilih judul “Pe mbelajaran Ekstrakurikuler Ensambel
Recorder di SMP Negeri 2 Delitua”.
B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta cakupan masalah tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan
pendapat Sugiyono (2004:49) mengatakan bahwa :
“untuk kepentingan kerya ilmiah sesuatu yang perlu diperhatikan adalah masalah penelitian sedapat mungkin di usahakan tidak terlalu luas. Masalah yang luas akan menghasilkan analisis yang sempit dan sebaiknya bila ruang lingkup masalah dipersempit maka dpat diharapkan analisis secara luas dan mendalam.”
Dalam uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah, maka dapat
didefinisikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana keberadaan ekstrakurikuler ensambel recorder di SMP Negeri
2 Delitua ?
2. Bagaimana metode pengajaran ekstrakurikuler ensambel recorder yang
diterapkan di SMP Negeri 2 Delitua ?
3. Bagaimana bentuk penyajian musik ensambel recorder di SMP Negeri 2
Delitua ?
4. Bagaimana sarana dan prasarana alat musik di SMP Negeri 2 Delitua ?
5. Bagaimana minat siswa-siswi SMP Negeri 2 Delitua terhadap
ekstrakurikuler ensambel recorder?
6. Apakah yang menjadi kendala pengajaran ekstrakurikuler ensambel
5
C. Pembatasan Masalah
Pada prinsipnya sebuah masalah yang terlalu umum dan luas, relatif tidak
dapat dipakai, karena tidak jelas batas-batas masalahnya. Oleh karena itu penulis
perlu membuat pembatasan masalah yang terbatas pada kajian yang mencakup :
1. Bagaimana keberadaan musik ensambel di SMP Negeri Delitua Medan?
2. Bagaimana metode pengajaran musik ensambel yang diterapkan, apa
kendala yang di hadapi?0
3. Bagaimana bentuk penyajian musik ensambel di SMP Negeri Delitua
Medan?
4. Bagaimana minat siswa-siswi SMP Negeri 2 Delitua terhadap
ekstrakurikuler ensambel recorder?
D. Perumusan Masalah
Setiap kegiatan uraian pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan
masalah diatas maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ”Bagaimana
keberadaan musik ensambel di SMP Negeri 2 Delitua?”
E. Tujuan Penelitian
Semua kegiatan bertujuan pada salah satu keberhasilan dan orientasi atas
keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian . Yang ingin dicapai
dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui keberadaan musik ensambel di SMP Negeri 2 Delitua
2. Untuk mengetahui metode dan proses pengajaran musik ensambel di
6
3. Untuk mengetahui penyajian dan sajian dari pertunjukan musik
ensambel di SMP Negeri 2 Delitua.
4. Untuk mengetahui minat siswa-siswi SMP Negeri 2 Delitua terhadap
ekstrakurikuler recorder.
F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian dilakukan manfaat yang diharapkan dalam hasil
penelitian adalah :
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang penyajian musik ensambel
dikalangan siswa-siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama.
2. Sebagai bahan informasi bagi guru-guru kesenian dalam upaya
meningkatkan kualitas pengajarannya.
3. Sebagai bahan referensi sekaligus perbandingan bagi Sekolah Pertama
Lainnya.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Delitua mempunyai musik
ensambel
2. Metode pengajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi kesenian di SMP
Negeri 2 Delitua bukanlah metode yang berdiri sendiri, melainkan gabungan
dari beberapa metode yaitu ceramah, tanya jawab, latihan (drill), demonstrasi,
bermain perenan dan eksperimen.
3. Siswa-siswi SMP Negeri 2 Delitua secara teratur melaksanakan latihan musik
ensambel pada hari kamis dan jumat dimulai pukul 15.00 – 16.30 WIB. Mereka
melaksanakan latihan di aula SMP Negeri 2 Delitua dengan menggunakan alat
musik yang ada di sekolah maupun alat musik pribadi dan sebagai pelatih dari
musik ensambel ini adalah Daniel Sitinjak.
4. Dalam pelaksanaan latihan siswa-siswi SMP Negeri 2 Delitua menggunakan
notasi musik yang telah diaransemen sebelumnya.
5. Pelaksanaan latihan yang teratur merupakan suatu program pembinaan yang
serius dalam upaya meningkatkan wawasan, rasa kebersamaan serta
meningkatkan keterampilan dalam bermain musik secara bersama dikalangan
sekolah menengah atas.
6. Bentuk penyajian musik ensambel di SMP Negeri 2 Delitua adalah vocal grup,
paduan suara dan instrumental.
40
7. Sajian yang dipertunjukan musik ensambel di SMP Negeri 2 Delitua meliputi
Lagu nasional dan lagu daerah.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan tersebut dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Melihat proses latihan yang singkat, perlu ditambah waktu proses latihan yang
lebih intensif dan mendatangkan pealatih dari luar agar kualitas musik ensambel
lebih kaya akan teknik musiknya.
2. Kepada pihak sekolah SMP Negeri 2 Delitua untuk mengimformasikan
keberadaan musik ensambel, karya-karya yang telah ada dan menarik dan
inovatif kiranya dapat diadakan suatu pertunjukan untuk umum. Hal ini bertujuan
agar ensambel lebih dikenal oleh masyarakat dengan cara mengadakan konser.
3. Agar kiranya fasilitas yagn diberikan oleh para siswa-siswi lebih diperhatikan
atau dilengkapi.
4. Agar kiranya keberadaan musik ensambel di SMP Negeri 2 Delitua
41
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, 1984. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Bandung
: Angkasa
_______, 1987. Dasar-dasar Penelitian, Bandung : Angkasa
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Aswita, Effi & Thamrin. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Medan : Diktat
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Banoe, Pono. 1985. Kamus Istilah Musik. Jakarta : C.V. Baru.
Chaplin, CP. 1989. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Radjawali Press.
Jamlus, Drs. Musik 4. 1981. Jakarta : C.V Titik Terang.
Kartono, dkk. 2007. Kreasi Seni Budaya. Jakarta : Ganeca Exact.
Kartono. Dkk. 2004. Berkreasi Seni. Bandung : Ganeca Exact.
Marbun, Riko. 2005. Pendidikan Seni Musik. Medan : Sinarta.
Merriam, Alan. P. 1964. The Anthopology of Music. Northwestren.
Koentharanigrat. 1985. Metode- metode Penelitian Masyarakat. Jakarta :
Gramedia.
Kosasih, L.M.1982 Pendidikan Teori Musik. Medan : Diktat Perkuliahan Program
Studi Seni Musik Jurusan Sendratasik FPBS IKIP.
42
Subagyo, B. Andreas, 2001. Pengantar Riset Kuantitatif & Kualitatif. Bandung :
Yayasan Kalam Hidup.
Surakhkmad, Winarno.1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito
Suryabarata, Sumadi. 1985. Metode Peneltian. Jakarta : PT. Rajawali
Tim Dosen, 2003. Diktat Pengantar Pendidikan. Medan : Universitas Negeri
Medan.
Bahri Syaiful,Drs. Ensambel Musik Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Tampubolon, T. 2007. Metode Penelitian. Medan: Diktat Fakultas Sastra Inggris
Universitas Methodist Indonesia.