• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENGARUH PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA KOMIK WAYANG TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN JAJANAN ANAK SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENGARUH PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA KOMIK WAYANG TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN JAJANAN ANAK SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Di era globalisasi ini media sosial sangat banyak dan berpengaruh

terhadap pendidikan anak-anak usia sekolah. Kualitas bangsa yang akan

datang sangat tergantung dengan kualitas anak-anak saat ini, upaya

pemulihan peningkatan kualitas sumberdaya manusia harus dilakukan sejak

dini. Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung

pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik, Banyak penelitian

menunjukan bahwa status gizi anak sekolah yang baik akan menghasilkan

derajat kesehatan yang baik dan tingkat kecerdasan yang baik pula. Satus

gizi yang buruk akan menghasilkan derajat kesehatan yang buruk, mudah

terserang penyakit dan tingkat kecerdasan yang kurang sehingga prestasi

anak di sekolah.

Jenis makanan jajanan yang beragam berkembang pesat di Indonesia

sejalan dengan pesatnya pembangunan. Pada umumnya, anak sekolah

menghabiskan seperempat waktunya setiap hari di sekolah. Data lain

menunjukkan bahwa hanya sekitar 5% dari anak-anak tersebut membawa

bekal dari rumah, sehingga kemungkinan untuk membeli makanan jajanan

lebih tinggi (Februhartanti, 2004). Makanan jajanan bermanfaat terhadap

penganekaragaman makanan sejak kecil dalam rangka peningkatan mutu

gizi makanan yang dikonsumsi. Salah satu upaya meningkatkan kualitas

sumber daya manusia pada kelompok anak sekolah adalah dengan

(2)

Upaya pendidikan gizi di sekolah berpeluang besar untuk berhasil

meningkatkan pengetahuan tentang gizi di masyarakat karena siswa sekolah

diharapkan dapat menjadi jembatan bagi guru dalam menjangkau orang

tuanya. Guru sebagai tenaga pendidik dalam proses belajar-mengajar

mempunyai pengaruh terhadap anak-anak didiknya yang kadang-kadang

lebih dituruti dari pada orang tua. Materi pelajaran gizi yang diberikan harus

menyajikan Informasi gizi yang perlu dinyatakan dalam istilah-istilah

sederhana dan mudah dikenal pula sehingga mampu menggunakan

pengetahuan tersebut secara efektif (Dewi, 2011). Salah satu cara untuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat, sikap dan perilaku terhadap gizi

adalah dengan memberikan pendidikan gizi selama awal kehidupan

(Zulkarnain, 2006).

Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu melalui panca indra

manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba

dimana sebagian besar diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,

2003). Pengetahuan gizi pada anak sangat berpengaruh tehadap pemilihan

makanan jajanan mereka. Pengetahuan mengenai suatu objek tidak sama

dengan sikap terhadap objek itu, pengetahuan saja belum menjadi

penggerak, seperti halnya pada sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek

menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak

sesuai dengan pengetahuan terhadap objek tersebut (Notoatmojo, 2003).

Menurut Suhardjo (2003), salah satu tujuan umum dari pendidikan gizi adalah

mengembangkan pengetahuan tentang peranan makanan yang bergizi bagi

(3)

masyarakat menurut Notoadmodjo (2003), dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain sosial ekonomi, kultur (budaya dan agama), Pendidikan dan

pengalaman. Lebih lanjut Notoatmodjo (2003), mengemukakan bahwa faktor

yang mempengaruhi perkembangan pengetahuan antara lain pengalaman,

pendidikan, instruksi verbal dan penerimaan informasi ferbal dari pihak lain,

pekerjaan, umur, Informasi, media.

Dalam upaya peningkatan pengetahuan dalam proses pendidikan,

pengembangan materi atau bahan ajar dapat melalui media, meida yang

digunakan untuk memperlancar komunikasi dalam proses pendidikan sering

diistilahkan meia pendidikan (haryoko 2009). Media cetak dan grafis didalam

pendidikan paling banyak dan paling sering digunakan. Pentingnya media

dalam proses belajarmengajar menurut Contento (2007), media visual

diyakini dapat lebih meningkatkan motivasi anak dalam proses pendidikan.

Salah satu media pembelajaran yang efektif untuk diterapkan pada anak SD

adalah dengan media komik, komik sebagai suatu bentuk kartun yang

mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang

erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan

hubungan kepada pembaca (Rivai, 2001). Komik tidak berbahaya dan tidak

merusak minat baca anak-anak. Komik dapat memperkaya kecerdasan visual

dan bisa mendorong anak belajar mencocokan antara latar belakang dengan

kejadian yang dipaparkan dalam cerita (Damayanti, 2003). Komik pada

umumnya disukai anak-anak SD, menurut Hubeis (1993) pada tingkat yang

pendidikanya rendah lebih mudah menerima penyuluhan dengan kata-kata

(4)

karena salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat

komik.

Hasil observasi tentang pemilihan jajanan sehat di SD Muhamadiah

16 Surakarta menunjukan bahawa lokasi SD langsung bersebelahan dengan

SMP sehingga pedagang yang berjualan di sekitar tempat tersebut sangat

banyak berhubungan dengan akses jalan yang tibdak begitu ramai

memudahkan pedagang membuka lapak dagangannya disekitaran SD dan

juga siswa di SD tersebut cukup banyak sehingga kemungkinan anak mudah

membeli makanan jajanan disekitaran sekolah, Berdasarkan beberapa hal

tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh

pendidikan gizi tentang makanan jajanan sehat dengan media komik wayang

dengan mengambil tokoh punokawan, tokoh punokawan adalah kluarga yang

memiliki status gizi yang beragam sehingga diharapkan cocok untuk menjadi

bahan bacaan yang sesui untuk anak SD yang status gizinya beragam

terhadap pengetahuan pemilihan jajanan anak SD Muhammadiyah 16

(5)

B. Rerumusan masalah

Apakah ada pengaruh pendidikan gizi dengan media komik wayang

terhadap peningkatan pengetahuan pemilihan jajanan anak SD

Muhammadiyah 16 Surakarta.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi dengan media Komik

wayang terhadap peningkatan pengetahuan pemilihan jajanan anak SD

Muhammadiyah 16 Surakarta.

2. Tujuan khusus

a. Mendeskripsikan pengetahuan tentang sebelum diberikan pendidikan

jajanan sehat dengan komik wayang.

b. Mendeskripsikan pengetahuan tentang sesudah diberikan pendidikan

jajanan sehat dengan komik wayang.

c. Menganalisis pengaruh pendidikan gizi dengan media komik

terhadap peningkatan pengetahuan tentang pemilihan jajanan.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan anak SD

akan pentingnya pengetahuan memilih jajanan yang baik, sehat, dan

(6)

2. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada

pengelola jajanan dari pihak sekolah dalam melakukan intervensi dan

Referensi

Dokumen terkait

Korupsi merupakan tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi suatu jabatan negara karena keuntungan status atau uang yang menyangkut pribadi (perorangan, keluarga

Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan dan analisis data yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama: Penerapan strategi

19.Dokumen Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I, II dan III .... Implementasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar

merupakan kebutuhan pokok yang bersifat mendasar bagi anak. Ada juga orang tua yang menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan bagi anak-anak mereka dari keempat masalah pokok di

Dengan menggunakan model penelitian kualitatif yang berobjek pada Penafsiran T{ant}a>wi> Jauhari> dalam QS al-Mu’minu>n (23): 12-14 dan Implikasi Terhadap Teori Evolusi

Apply infusion flowering - 1 item a spoon flowering to make a boiled water glass, to insist 30 minutes, to filter.. At a headache to a sick site put fresh leaves the lilac

Berdasarkan data pada tabel 2.3 maka terlihat bahwa kandungan yang sangat dominan adalah serat, sehingga akan mampu memberikan sifat mekanik yang cukup baik terhadap

Hasil analisis menunjukkan bahwa sirkualsi pendingin secara alami pada SSSR masih dapat terjadi ketika daya mengalami perubahan pada rentang antara 74% sampai dengan 125% daya