• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cervical Syndrome Di Rst Dr. Soedjono Magelang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cervical Syndrome Di Rst Dr. Soedjono Magelang."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cervical syndrome mengacu pada serangkaian gangguan yang

disebabkan oleh perubahan di tulang cervical dan jaringan lunak di

sekitarnya, dengan rasa nyeri sebagai gejala utamanya. Sakit leher telah

menjadi masalah umum sebagian besar penduduk pada saat ini. Faktor yang

berpengaruh pada kasus ini meliputi gaya hidup modern, sikap duduk yang

tidak benar dan terlalu lama, serta sikap tubuh yang tidak banyak bergerak

atau diam. Pokok dari masalah ini di antaranya gangguan mekanis pada

struktur tulang cervical, postur tubuh yang buruk dan gerakan tubuh secara

tiba-tiba (Kasumovic et al, 2013).

Nyeri leher atau dikenal juga sebagai nyeri servikal, nyeri tengkuk

atau cervical syndrome merupakan keluhan yang sering dijumpai di praktik

klinik (Hudaya, 2009). Menurut International Association for the Study of

Pain (IASP) tahun 2009, nyeri leher mempengaruhi 30-50% dari masyarakat

umum setiap tahunnya. 15% dari masyarakat umum akan mengalami nyeri

leher kronis (> 3 bulan) di beberapa titik dalam hidup mereka. 11-14% dari

masyarakat yang bekerja setiap tahunnya akan mengalami keterbatasan

aktivitas karena sakit leher. Prevalensi puncak pada usia pertengahan, dan

(2)

2

berulang-ulang, fleksi cervical dalam waktu yang lama, tingginya psikologis

karena tekanan pekerjaan, merokok, dan cedera leher atau bahu sebelumnya.

Beberapa latar belakang masalah tersebut, maka kami tertarik untuk

mencoba mengkaji dan memahami mengenai penatalaksanaan fisioterapi

pada kasus cervical syndrome. Dengan menggunakan modalitas fisioterapi

diharapkan dapat membantu dalam proses rehabilitasi sehingga masalah yang

dialami oleh penderita dapat diatasi. Salah satu modalitas fisioterapi yang

digunakan untuk mengatasi permasalahan seperti nyeri adalah dengan terapi

Infra Red dan Stretching leher.

Dalam kasus ini diharapkan fisioterapi mempunyai peran dalam

membantu mengurangi nyeri leher pasien. Karena bila tidak dilakukan atau

diberi tindakan fisioterapi, maka akan timbul masalah baru yaitu (1) adanya

kontraktur otot-otot leher, (2) penurunan nilai kekuatan otot, (3) adanya

spasme otot-otot pada ektremitas, (4) adanya gangguan postural.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut penulis dapat merumuskan suatu masalah

dari kasus ini antara lain:

1. Apakah ada pengaruh pemberian infra red dan stretching leher terhadap

penurunan nyeri pada kondisi cervical syndrome?

2. Apakah ada pengaruh pemberian infra red dan stretching leher terhadap

peningkatan LGS pada kondisi cervical syndrome?

3. Apakah ada pengaruh pemberian infra red dan stretching leher terhadap

(3)

3

D. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi cervical syndrome

di RST Dr. Soedjono Magelang.

2. Tujuan Khusus

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai penulis pada kasus cervical

syndrome adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh pemberian infra red dan stretching leher

terhadap penurunan nyeri pada kondisi cervical syndrome.

b. Untuk mengetahui pengaruh pemberian infra red dan stretching leher

terhadap peningkatan LGS pada kondisi cervical syndrome.

c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian infra red dan stretching leher

terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada kondisi cervical

syndrome.

E. Manfaat penulisan 1. Bagi Penulis

Menambah pemahaman dalam melaksanakan proses fisioterapi pada

kondisi cervical syndrome.

2. Bagi Institusi

Sebagai referensi tambahan untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi

(4)

4

3. Bagi Fisioterapis

Untuk mendapatkan metode terapi yang tepat dan bermanfaat dalam

melakukan penanganan pada kasus pada kondisi cervical syndrome.

4. Bagi masyarakat

Sebagai pertimbangan bagi masyarakat mengenai peran fisioterapi pada

kondisi cervical syndrome sehingga dapat mencegah masalah atau keluhan

yang lebih lanjut akibat kurangnya pengetahuan masyarakat pada kasus

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendrayati (2010), yang dilakukan pada siswa SMP N 4 Tompobulu Kabupaten Bantaeng bahwa tidak terdapat hubungan

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi saya yang berjudul Model Permukiman Perkotaan Berkelanjutan Pada Wilayah Bergambut di Kawasan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya –

The counselors collaborate with the homeroom teachers, the homeroom teachers focus on giving the base of guidance which is done classically, do the service of

Selanjutnya Hasratuddin (2013, hlm. 3) menyatakan “…hasil pendidikan sekolah di Indonesia hanya mampu menghasilkan insan-insan yang kurang memiliki kesadaran diri,

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana meningkatkan motivasi belajar bahasa Mandarin melalui media audio visual dapat efektif dan

Analisis lain yang dilakukan adalah analisis hubungan antara sampel yang bersumber protein dari isolat protein kedelai atau yang difortifikasi dengan sumber protein hewani dan sampel

tahuan dan teknik dan dengan demikian memberi sumba- ngan agar tertjapainja pengerti an jang lebih mendalam antara rakjat kedua negara, demi kepentingan

Ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya, maka dilakukan penelitian ulang oleh Restuningdiah dan Indriantoro (2000) yang hasilnya mengindikasikan bahwa partisipasi