• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap Peningkatan Jumlah Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Tegallega).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap Peningkatan Jumlah Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Tegallega)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This study aims to determine the impact of Government Regulation No. 46 Year 2013 on the increase in the number of taxpayer UMKM and receipt of Income Tax Article 4 paragraph (2). This type of research used in this study was a descriptive study. Data collection techniques used in this study is documentation techniques. The collected data was processed using descriptive analysis by comparing the number of UMKM registered taxpayer in KPP Pratama Bandung Tegallega before and after the enactment of Government Regulation Number 46 Year 2013, to determine the impact of Government Regulation No. 46 Year 2013 on the increase in the number of UMKM and comparing Taxpayers Tax receipts number of UMKM with a number of income tax revenue Article 4 Paragraph (2) and to determine the impact of Government Regulation No. 46 Year 2013 on income tax revenue Article 4 Paragraph (2). The results of this study indicate that the impact of Government Regulation No. 46 Year 2013 on the number of UMKM Taxpayers can not be explained if the taxpayer uses the data amount obtained from KPP Pratama Bandung Tegallega because the data is the data overall taxpayer listed on KPP Pratama Bandung Tegallega, by Therefore, researchers used data based on the amount of taxpayer SSP given by KPP Pratama Bandung Tegallega and the results showed an increase from July 2013 until March 2014 and in April decreased to July 2014. the impact of the implementation of Government Regulation No. 46 Year 2013 of the income tax revenue Article 4 Paragraph (2) shows a fluctuating contribution of criteria is very less, less, to moderate.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap peningkatan jumlah Wajib Pajak UMKM dan penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Data yang telah terkumpul diolah menggunakan analisis deskriptif dengan cara membandingkan jumlah Wajib Pajak UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Tegallega sebelum dan sesudah diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 untuk mengetahui dampak penerapan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 terhadap peningkatan jumlah Wajib Pajak UMKM dan membandingkan jumlah penerimaan Pajak UMKM dengan jumlah penerimaan PPh Pasal 4 Ayat (2) dan untuk mengetahui dampak penerapan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan PPh Pasal 4 Ayat (2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak penerapan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 terhadap jumlah Wajib Pajak UMKM tidak dapat dijelaskan apabila menggunakan data jumlah Wajib Pajak yang diperoleh dari KPP Pratama Tegallega Bandung karena data tersebut adalah data keseluruhan Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Bandung, oleh karena itu peneliti menggunakan data jumlah Wajib Pajak berdasarkan SSP yang diberikan oleh KPP Pratama Tegallega Bandung dan hasilnya menunjukkan terjadi peningkatan dari bulan Juli 2013 sampai dengan bulan maret 2014 dan pada bulan april terjadi penurunan sampai dengan Juli 2014. Dampak penerapan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan PPh Pasal 4 Ayat (2) menunjukkan kontribusi yang fluktuatif dari kriteria sangat kurang, kurang, sampai dengan sedang.

(3)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Pengertian Pajak ... 6

2.1.2 Fungsi Pajak ... 7

2.1.3 Jenis Pajak ... 8

2.1.4 Pajak Penghasilan ... 11

2.1.4.1 Pengertian Pajak Penghasilan ... 11

(4)

2.1.4.3 Bukan Subjek Pajak Penghasilan ... 13

2.1.4.4 Objek Pajak Penghasilan ... 13

2.1.4.5 Bukan Objek Pajak Penghasilan ... 15

2.1.5 Wajib Pajak ... 17

2.1.7 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 27

2.1.7.1 Maksud dari Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 28

2.1.7.2 Tujuan dari Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 28

2.1.7.3 Hasil yang Diharapkan ... 28

2.1.7.4 Objek Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 28

2.1.7.5 Bukan Objek Pajak Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013... 29

2.1.7.6 Subjek Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 29

2.1.7.7 Bukan Subjek Pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 29

(5)

2.1.7.9 Penyetoran dan Pelaporan Subjek Pajak Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 30

2.1.8 Penelitian – Penelitian Terdahulu ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Hasil Penelitian ... 37

4.1.1 Peningkatan Jumlah Wajib Pajak di KPP Pratama Bandung Tegallega... 37

4.1.2 Peningkatan Jumlah Wajib Pajak UMKM Berdasarkan SSP yang Diterima KPP Pratama Bandung Tegallega ... 39

4.1.3 Kontribusi Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ... 41

4.2 Pembahasan ... 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Simpulan ... 48

(6)
(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 31

Tabel 4.1 Jumlah Wajib Pajak di KPP Pratama Tegallega Bandung ... 37

Tabel 4.2 Jumlah Wajib Pajak UMKM Berdasarkan SSP yang diterima di

KPP Pratama Tegallega Bandung ... 39

Tabel 4.3 Penerimaan Pajak UMKM dan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal

4 Ayat (2) ... 41

(8)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Peningkatan Jumlah Wajib Pajak ... 38

Grafik 4.2 Peningkatan Jumlah Wajib Pajak UMKM Berdasarkan SSP ... 40

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Data Peningkatan Jumlah Wajib Pajak di KPP Pratama Bandung Tegallega ... 50

Data Jumlah SSP UMKM yang Diterima KPP Pratama Bandung Tegallega ... 50

Data Penerimaan Pajak UMKM di KPP Pratama Tegallega ... 51

Data Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) di KPP Pratama Tegallega ... 51

Sejarah KPP Pratama Bandung Tegallega ... 52

Visi dan Misi ... 56

Bagan Organisasi ... 57

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tulang punggung perkembangan perekonomian Indonesia saat ini tidak hanya ditopang oleh perusahaan besar saja, akan tetapi perusahaan mikro dan kecil menengah (UMKM)

juga turut menopang perekonomian Indonesia. UMKM mulai banyak berkembang di Indonesia, karenanya pemerintah mulai melirik UMKM agar ikut berkontribusi dalam

hal penerimaan negara melalui pembayaran pajak. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 46 tahun 2013 dengan harapan wajib pajak UMKM bisa ikut berkontribusi dalam pembayaran pajak terhadap negara sehingga penerimaan negara

meningkat, jika penerimaan negara meningkat maka pembangunan di Indonesia semakin berkembang.

Penelitian mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 sudah

dilakukan oleh beberapa peneliti di Indonesia, seperti Corry (2014) dengan judul Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap Peningkatan Jumlah

Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) (Studi Kasus pada KPP Pratama Malang Selatan), hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan jumlah Wajib Pajak yang dikenai Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun

2013 setiap bulannya terus mengalami peningkatan. Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa upaya Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan potensi

(11)

Bab I Pendahuluan 2

Nomor 46 Tahun 2013 selalu meningkat meskipun masih dalam kategori sangat kurang. Penelitian Putu (2013), dengan judul Penerapan Akuntansi Pajak Atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang PPh Atas Penghasilan dari Usaha Wajib

Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu menyimpulkan bahwa keberpihakan kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tetap pada pengusaha menengah

kecil yang berada di lingkungan masyarakat perkotaan maupun perdesaan yang mempunyai peredaran usaha kurang dari 4,8 Miliyar setahun. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ini sejatinya mengandung tiga tujuan utama kemudahan tertib

administrasi, transparansi dan peningkatan kontribusi masyarakat dibidang

pembangunan. Oleh karena itu sudah selayaknya Peraturan Pemerintah Nomor 46

Tahun 2013 dijadikan instrument untuk menutup defisit penerimaan pajak di tiap-tiap Kantor Pelayanan Pajak setempat.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 diadakan untuk mempermudah

para Wajib Pajak dalam membayar pajak karena Wajib Pajak tidak perlu menghitung laba yang diperoleh, pajak yang harus dibayarkan sebesar 1% dari omzet saja. Tidak seperti sebelum diberlakukannya peraturan ini, banyak Wajib Pajak yang kurang

mengerti dalam perhitungan pajak sehingga harus memakai jasa konsultan dalam perhitungan pajaknya. Tentu hal ini menyulitkan bagi Wajib Pajak UMKM, karena

harus menambah biaya untuk membayar jasa konsultan tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 yang hasilnya penulis sajikan

dalam penelitian yang berjudul : “Dampak Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor

(12)

Bab I Pendahuluan 3

Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) ( Studi Kasus pada KPP Pratama

Bandung Tegallega)”

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sama seperti penelitian yang dilakukan

oleh Corry (2014) dengan judul Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap Peningkatan Jumlah Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan Pajak Penghasilan

(13)

Bab I Pendahuluan 4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana dampak penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

terhadap peningkatan jumlah Wajib Pajak UMKM?

2. Bagaimana dampak penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Menjelaskan dampak penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

terhadap peningkatan jumlah Wajib Pajak UMKM.

2. Menjelaskan dampak penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2).

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan untuk bidang akademis, terutama mengenai Dampak Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Peningkatan Jumlah Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan Pajak

(14)

Bab I Pendahuluan 5

2. KPP Pratama Bandung Tegallega

Penelitian ini dapat digunakan sebagai alat ukur penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 yang dilakukan oleh KPP Bandung Tegallega terhadap Wajib

(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan dalam penelitian ini

adalah:

1. Dampak penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap

peningkatan jumlah Wajib Pajak UMKM menunjukkan terjadi peningkatan dari bulan Juli 2013 sampai dengan bulan Maret 2014 dan bulan April 2014 terjadi

penurunan sampai dengan bulan Juli 2014.

2. Dampak penerapan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 terhadap

penerimaan PPh Pasal 4 Ayat (2) menunjukkan kontribusi yang fluktuatif dari

kriteria sangat kurang, kurang, sampai dengan sedang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran untuk:

1. Akademisi

Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan data jumlah Wajib Pajak UMKM

dan menggunakan periode waktu yang lebih panjang lagi atau menambah variabel penelitian.

2. KPP Pratama Tegallega Bandung

Sebaiknya, KPP Pratama Tegallega Bandung dapat menyediakan data mengenai

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Penaku, Jakarta.

Corry, Astri N Ds. 2014. Pengaruh Penerapan Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan PPh Pasal 4 Ayat (2) (Studi Kasus pada KPP Pratama Malang Selatan). Malang

Firdaus, Yanuar Rakhmat. 2012. Analisis Efektivitas dan Kontribusi PBB terhadap Pendapatan Daerah (Studi Kasus di Dinas Pendapatan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Malang). Universitas Brawijaya. Malang.

Halim, Abdul. 2004. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Revisi. Unit penerbit dan percetakan AMP YKPN, Yogyakarta.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011 . Penerbit Andi, Yogyakarta.

Republik Indonesia. (2000). Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

________________. (2007). Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

________________. (2008). Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Menengah Kecil dan Mikro.

________________. (2008). Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

________________. (2013). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu

Resmi, S. 2009. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta. Resmi, S. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi Keenam, Salemba Empat, Jakarta.

Resmi, S. 2013. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi Ketujuh, Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara Dukungan Teman Sebaya dengan Penyesuaian Diri pada Peserta Didik. Peserta didik memiliki peran penting dalam menentukan

Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009, Tentang Ketentuan Pokok-pokok Kearsipan.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat Beliau, penulis dapat menyelesaikan skripsi penulis yang berjudul “Peranan The Green

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat

Dengan menggunakan Induksi Matematika akan mengurangi pembuktian bahwa semua bilangan bulat positif termasuk ke dalam suatu himpunan kebenaran dengan jumlah langkah terbatas.

Jika panjang jari-jari kerucut A adalah 2 kali panjang jari-jari kerucut B dan tinggi kerucut A sama dengan tinggi kerucut B, berapakah volume kerucut A dengan volume kerucut

pe njajahan dahulu. Dengan aendiriaya undang-undang yang di cip takan adalah undong-undang yang men ce r- minkan auas&aa hukum p ada maaa pe njajahan dahulu yang

The Second Edition has been fully revised and updated, building on the foundation of the earlier book to provide a concise text for all those working in the growing field