• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan dan Bentuk Badan Usaha Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) Dalam Praktik Niaga Di Indonesia dan Perlindungan Hukum Bagi Anggota Atas Transaksi Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kedudukan dan Bentuk Badan Usaha Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) Dalam Praktik Niaga Di Indonesia dan Perlindungan Hukum Bagi Anggota Atas Transaksi Mavrodi Mondial Moneybox (MMM)."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

viii

KEDUDUKAN DAN BENTUK BADAN USAHA MAVRODI MONDIAL

MONEYBOX (MMM) DALAM PRAKTIK NIAGA DI INDONESIA DAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANGGOTA ATAS TRANSAKSI

MAVRODI MONDIAL MONEYBOX (MMM)

Trifanny Kartika Sanulo Duha (1187074)

Saat ini, setiap masyakarat memilki cara untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan menanamkan modalnya atau yang biasa disebut investasi dengan tujuan memperoleh keuntungan. Namun dalam pelaksanaannya terdapat badan usaha yang berkedok lembaga investasi yang berada di sekitar

masyarakat. Pada November 2013, Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) berbasis

investasi diperkenalkan di Indonesia dengan menawarkan profit yang sangat tinggi bagi setiap anggota yang telah menanamkan dana ataupun modalnya namun kegiatan tersebut tidak menawarkan barang ataupun jasa. Sehingga kegiatan yang

dilakukan tersebut perlu untuk dikaji lebih lanjut karena Mavrodi Mondial

Moneybox (MMM) dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang telah menanamkan modalnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif karena sasaran penelitian ini adalah hukum. Penelitian yuridis normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan pustaka yaitu antara lain dengan menganalisis dari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan hukum bagi masyarakat dalam praktik niaga di Indonesia, buku-buku literatur dengan tentang hukum, dan majalah serta media massa.

Penelitian ini menjelaskan bahwa perlindungan hukum untuk setiap masyarakat dalam hal menanamkan modalnya atau investasi dapat dilihat dari kedudukan dan bentuk badan usaha yang ada di Indonesia, contohnya yaitu Persekutuan Perdata yang merupakan badan usaha tidak berbadan hukum. Oleh karena masyarakat memerlukan perlindungan hukum maka setiap pelaku ekonomi dalam menjalankan kegiatannya memerlukan izin tambahan jika hendak menghimpun dana masyakat yaitu dari suatu instansi agar memberikan rasa aman

bagi anggotanya, khususnya dalam penelitian ini adalah anggota Mavrodi

Mondial Moneybox (MMM).

(2)

ix

Trifanny Kartika Sanulo Duha (1187074)

Nowadays, every society have the means to improve their welfare by investing or commonly referred to investments with the aim of earning a profit. However, in practice there is a business entity under the guise of investment institutions located

around the community. In November 2013, Mavrodi Mondial Moneybox (MMM)

was introduced in Indonesia based investment by offering very high profit for every member who has invested funds or capital but these activities do not offer goods or

services. So that the activities undertaken need to be studied further because Mavrodi

Mondial Moneybox (MMM) can cause harm to the people who have invested.

The method in this research is normative juridical research because the target of this research is legal. Normative juridical research is research by examining the library materials such as with analyzes of legislation relating to the legal protection for the society in trade practice in Indonesia, literature about law books, and the magazines and the media .

This research explains that the legal protection for every community in terms of investing or investment can be seen from the position and form of business entity in

Indonesia, for example a general partnership (Maatschap) which is a business entity

is not incorporated. Therefore, people need legal protection, than every economist in carrying out its activities require an additional license if want to raise the part of society that is of an agency in order to provide security for its members, especially in

this research is a member Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).

(3)

x

Halaman

LEMBAR JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERSETUJUAN PANITIA SIDANG ... iv

KATA PENGANTAR ... v

PERNYATAAN TELAH MENGIKUTI SIDANG ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian... 6

E. Kerangka Pemikiran ... 7

F. Metode Penelitian... 12

G. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II KEDUDUKAN DAN BENTUK BADAN USAHA DALAM PRAKTIK NIAGA DI INDONESIA ... 19

A. Penggolongan Badan Usaha ... 19

B. Kriteria Badan Usaha Berbadan Hukum ... 20

(4)

xi

1. Perusahaan Perseorangan ... 28

2. Persekutuan Perdata (Maatschap) ... 33

3. Perseroan Firma (Venootschap Onder Firma/VoF) .. 36

4. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Venootschap/CV) ... 38

5. Perseroan Terbatas (Naamlozoze Venootschaap/NV) ... 40

6. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ... 43

7. Koperasi ... 45

8. Yayasan (Stitching) ... 49

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MASYARAKAT DALAM PRAKTIK NIAGA DI INDONESIA ... 52

A. Perlindungan Hukum ... 52

1. Perkembangan Konsep Perlindungan Hukum... 52

2. Konsep Perlindungan Hukum ... 53

3. Konsep Perlindungan Hukum bagi Masyarakat dalam Praktik Niaga di Indonesia ... 56

B. Sistem Keuangan dan Perbankan Nasional Indonesia ... 58

1. Bank ... 60

(5)

xii

4. Perusahaan Perseroan ... 64

5. Dana Pensiun ... 65

C. Investasi di Indonesia ... 67

1. Jenis Investasi ... 67

2. Kewenangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Penyelenggaraan Investasi ... 68

3. Lembaga yang Berwenang Mengordinasikan Investasi .. 69

D. Pasar Modal dan Perdagangan Saham di Indonesia ... 72

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal ... 76

2. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) ... 77

E. Perlindungan Konsumen di Indonesia ... 80

1. Pihak-Pihak yang Terkait dalam Perlindungan Konsumen ... 81

2. Kedudukan Konsumen ... 82

3. Badan Perlindungan Konsumen ... 83

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANGGOTA MAVRODI MONDIAL MONEYBOX (MMM) BERDASARKAN KEGIATAN DAN BENTUK BADAN USAHA DI INDONESIA ... ... 85

(6)

xiii

BAB V PENUTUP ... 106

A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 108

LAMPIRAN ... 112 (Curriculum Vitae)

(7)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu unsur pokok dalam hukum adalah, bahwa hukum selalu

berkenaan dengan manusia. Hukum berkaitan dengan manusia dalam suatu

pergaulan hidup dengan manusia lainnya untuk menciptakan ketertiban,

kepastian, keadilan, dan kemanfaaatan.

Manusia dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepentingan yang

berbeda sehingga menghendaki tata tertib dengan ketentuan-ketentuan agar

terciptanya ketertiban. Berdasarkan hubungan-hubungan yang dibutuhkan

manusia, hukum mengatur hubungan hukum antara pihak yang memberikan

hak dan membebankan kewajiban atas peristiwa-peristiwa tertentu.

Subyek hukum ialah pendukung hak dan kewajiban menurut hukum.

Teori tradisional mengidentifikasikan konsep “subyek hukum” dengan

konsep “person”. Definisi “person”, menurut teori tradisional, adalah

manusia sebagai subyek dari hak dan kewajiban. Namun, karena yang

diposisikan sebagai person tidak hanya manusia namun juga entitas lain,

misalnya badan usaha, pemerintah kota, dan negara, maka person

(8)

bisa menjalankan fungsi sebagai pemegang bukan hanya manusia,

melainkan juga entitas lain.1

Indonesia sebagai negara yang berkembang, merupakan negara yang

sedang membangun sehingga diperlukannya upaya dari masyarakat itu

sendiri untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan memenuhi kebutuhan

hidupnya dengan berbagai cara. Adapun salah satu cara yang dilakukan

masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya, yaitu menanamkan

modal atau yang lebih dikenal dengan investasi untuk mendapatkan

keuntungan yang besar. “Investasi adalah penanaman modal yang dilakukan

investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha

yang terbuka untuk investasi, dengan tujuan untuk memperoleh

keuntungan”.2

Namun, dalam pelaksanaannya terdapat berbagai penipu berkedok

lembaga investasi berada disekitar masyarakat, baik berupa lembaga

investasi emas yang dilakukan oleh PT Peresseia Mazekadwisapta Abadi

(Primaz), PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS), PT Lautan Emas

Mulia ataupun dalam hal multi level marketing (MLM) yang dilakukan oleh

CV Sukma, PT Gradasi Anak Negeri. Saat ini semakin banyak kasus

penipuan yang berkedok investasi, maka kerugian yang dialami masyarakat

yang telah menanamkan dananya dalam jumlah yang tidak sedikit akan

semakin banyak.

1

Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, terjemahan Raisul Muttaqien, Bandung: Nusa Media, 2011, hlm 193.

2

(9)

Pada November 2013, Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) berbasis

investasi yang menggunakan teknologi informasi atau program

diperkenalkan di Indonesia dengan menawarkan profit atau keuntungan

yang sangat tinggi bagi setiap anggota yang telah menanamkan dananya.

“Anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) di Indonesia mendirikan

sebuah komunitas bernama Forum Komunikasi Persaudaraan Indonesia

dengan tujuan untuk melegalkan secara hukum”.3 Namun organisasi yang

menaungi Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) tersebut perlu dikaji lebih

lanjut apakah memberikan kepastian hukum, perlindungan hukum, dan rasa

aman bagi anggotanya. Hal tersebut dapat terlihat dari segi investasi apakah

dapat dikatakan investasi karena produk investasi di bidang perbankan yang

resmi adalah yang didaftarkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

sebagai pemegang pengawasan perbankan di Indonesia, sehingga dapat

diatur dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mendapatkan

perlindungan hukum bagi setiap anggotanya. Produk investasi dalam

perbankan yaitu terdiri dari Deposito, Rekening Giro (Current Account),

Tabungan, dan Structured Product.

Sedangkan instrumen atau produk investasi yang diperdagangkan di

pasar modal disebut Efek. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan

utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit

penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan

setiap derivatif dari Efek.

3

(10)

Kehadiran hukum dalam masyarakat, diantaranya untuk

mengooordinasikan kepentingan-kepentingan yang dapat bertentangan satu

sama lain. Perlindungan hukum merupakan hal yang penting sebagaimana

pendapat Satjipto Rahardjo yang dikutip oleh Hermansyah dalam buku

Hukum Perbankan Nasional Indonesia, bahwa hukum melindungi

kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu kekuasaan

kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingan-kepentingannya

tersebut.

Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) apabila dilihat dari bentuk

badan usaha tidak dapat dikategorikan, sehingga perlu diteliti lebih lanjut.

Apabila dilihat dari aspek perdagangan, tidak adanya barang ataupun jasa

yang ditawarkan oleh Mavrodi Mondial Moneybox (MMM). Berdasarkan

hal tersebut, perlu dikaji lebih lanjut tindakan Mavrodi Mondial Moneybox

(MMM) yang kedudukan dan badan usaha nya tidak jelas dalam praktik

niaga di Indonesia sehingga diperlukan perlindungan hukum bagi

anggotanya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah menemukan skripsi yang

sejenis, yaitu:

Skripsi yang berjudul “Aspek Hukum Perlindungan Konsumen

melalui Multi Level Marketing (Studi Kasus pada Perusahaan MLM

ELKEN)”, ditulis tahun 2007 oleh Henny Sekartati dari Fakultas Hukum

(11)

Sesuai dengan penjelasan diatas yang telah dipaparkan di atas,

dalam menulis skripsi ini, penulis bermaksud untuk membahas mengenai

permasalahan yang berbeda dengan skripsi yang telah ada tersebut diatas

dengan judul skripsi "KEDUDUKAN DAN BENTUK BADAN USAHA

MAVRODI MONDIAL MONEYBOX (MMM) DALAM PRAKTIK

NIAGA DI INDONESIA DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANGGOTA ATAS TRANSAKSI MAVRODI MONDIAL MONEYBOX

(MMM)”

B. Rumusan Masalah dan Identifikasi Masalah Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimana Perlindungan Hukum bagi Anggota Mavrodi Mondial

Moneybox (MMM) dalam praktik niaga di Indonesia?”

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian Skripsi ini adalah, sebagai berikut:

1. Bagaimana kedudukan dan bentuk badan usaha lembaga Mavrodi

Mondial Moneybox (MMM) dalam praktik niaga di Indonesia?

2. Bagaimana perlindungan hukum bagi anggota atas transaksi Mavrodi

(12)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kedudukan dan bentuk badan usaha lembaga

Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) dalam praktik niaga di

Indonesia.

2. Untuk mengetahui perlindungan hukum atas transaksi yang merugikan

bagi anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).

D. Kegunaan Penelitian

Penulisan Skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

sangat berharga, baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara Teoritis

a. Memberikan sumbangan pemikiran yang berguna untuk

pengembangan ilmu hukum pada umumnya yang difokuskan

secara khusus dalam hukum investasi yang membahas mengenai

kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi masyarakat

dalam praktik niaga di Indonesia.

b. Memberikan manfaat yang nyata untuk kemajuan dan

pengembangan ilmu hukum, khususnya dalam hukum investasi

yang membahas mengenai kepastian hukum dan perlindungan

(13)

c. Memberikan sumbangan pemikiran dari sudut pandang

perspektif penulis mengenai perlindungan hukum dan kepastian

hukum bagi anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).

2. Secara Praktis

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para peneliti khususnya

yang sedang memperdalam hal yang berkaitan dengan

perlindungan hukum bagi anggota Mavrodi Mondial Moneybox

(MMM).

b. Memberikan sumbangan bagi pemerintah untuk menciptakan

peraturan yang dapat melindungi segenap rakyat Indonesia

dalam menanamkan investasi khususnya investasi yang tidak

memiliki bentuk badan usaha di Indonesia.

c. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para praktisi hukum

dalam mendalami aspek hukum perlindungan bagi investor

khususnya anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).

d. Sebagai wacana yang luas yang dapat dibaca oleh mahasiswa

hukum khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

E. Kerangka Pemikiran

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat atau penduduk di

suatu negara harus mengikuti aturan yang telah ditentukan negara tersebut.

Demikian juga halnya dengan Indonesia yang secara tegas mencantumkan

(14)

negara hukum. Oleh karena itu, Indonesia memiliki otoritas untuk mengatur

negaranya.

“Negara kesejahteraan (walfare state) adalah suatu negara, di mana

Pemerintah negara di anggap bertanggung jawab menjamin standar

kesejahteraan hidup minimum bagi setiap warga negaranya”.4 Tujuan

Negara Indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakatnya sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang

Dasar 1945. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran

masyarakat tersebut, pemerintah melakukan pembangunan di berbagai

bidang.

“Proses pembangunan yang memuat sebenar-benarnya hakekat pembangunan yang memperhatikan terpenuhinya aspek-aspek

pembangunan sumber daya manusia, yang terdiri dari: capacity

(kemampuan untuk melakukan pembangunan), equity (pemerataan

hasil-hasil pembangunan), empowering (pemberdayaan melalui pemberian hak

atau wewenang untuk menentukan hal-hal yang dianggap penting), dan suintable (kemampuan untuk hidup terus)”.5

Pembangunan dalam sektor ekonomi merupakan suatu usaha yang

dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berkaitan dengan hal pembangunan dalam sektor ekonomi, bahwa sistem

keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian

seiring dengan fungsinya. Menurut Insukindro, yang dikutip oleh

Hermansyah dalam bukunya Hukum Perbankan Nasional Indonesia, “sistem

keuangan (financial system) pada umumnya merupakan suatu kesatuan

4

Darmawan Triwibowo dan Sugeng Bahagijo, Mimpi Negara Kesejahteraan, Cetakan Pertama, Jakarta: Pustaka LP3S, 2006, hlm. 15.

5

(15)

sistem yang dibentuk dari semua lembaga keuangan yang ada dan yang

kegiatan utamanya di bidang keuangan adalah menarik dana dari dan

menyalurkannya kepada masyarakat”. “Keberadaan sistem keuangan ini

diharapkan dapat melaksanakan fungsinya sebagai lembaga perantara

keuangan (financial intermediation) dan lembaga transmisi yang mampu

menjembatani mereka yang kelebihan dana dan kekurangan dana, serta

memperlancar transaksi ekonomi”.6

Untuk mewujudkan sistem keuangan yang sehat dan stabil diperlukan

beberapa prasyarat yang dikemukakan oleh Anwar Nasution, yaitu lembaga

keuangan yang sehat, pasar keuangan yang stabil, dan lembaga pengaturan

dan pengawasan yang kompeten. Dengan terciptanya sistem keuangan yang

sehat dan stabil, pembangunan di sektor ekonomi dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Terdapat banyak peluang di sektor ekonomi dalam berbagai hal

termasuk penanaman modal atau yang biasa disebut investasi. “Investasi

adalah penanaman modal yang dilakukan investor, baik investor asing

maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk

investasi, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan”.7 Bentuk investasi

yang paling sederhana adalah menabung di bank baik dalam bentuk

deposito ataupun lainnya. Namun saat ini, masyarakat berani menanggung

resiko yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan

6

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013, hlm. 1-2.

7

(16)

memilih jenis investasi yang diperdagangkan di pasar modal seperti saham,

obligasi, dan lain-lain.

Untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang telah

menanamkan modalnya, maka diperlukan kepastian hukum dan

perlindungan hukum. Kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat

merupakan tanggung jawab Negara yang berdaulat dengan dibuatnya

berbagai Undang-Undang, peraturan serta kebijakan yang dibutuhkan

masyarakat.

Menurut Peter Mahmud Marzuki, Teori Kepastian Hukum

mengandung 2 (dua) pengertian yaitu Pertama adanya aturan yang bersifat

umum membuat individu mengetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak

boleh dilakukan, dan Kedua berupa keamanan hukum bagi individu dari

kesewenangan pemerintah karena dengan adanya aturan hukum yang

bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh

dibebankan atau dilakukan oleh negara terhadap individu. “Kepastian

hukum bukan hanya berupa pasal-pasal dalam undang-undang melainkan

juga adanya konsistensi dalam putusan hakim antara putusan hakim yang

satu dengan putusan hukum lainnya untuk kasus yang serupa yang telah

diputuskan”.8

Kepastian hukum sangat penting bagi penanam modal agar

mendapatkan keadilan apabila dirugikan oleh lembaga keuangan atau badan

usaha yang berpraktik di Indonesia. Seluruh aktivitas harus berdasarkan

8

(17)

norma-norma hukum yang ada, tidak terkecuali dalam melakukan investasi.

Suatu pemerintah harus mempertimbangkan sungguh-sungguh setiap bentuk

investasi yang dilakukan oleh masyarakat atau penduduk di negara tersebut.

Selain itu, pemilihan bentuk badan usaha merupakan hal yang penting

pada saat perusahaan dibentuk atau bahkan sebelumnya. Dengan bentuk

yang jelas menurut hukum, maka kegiatan yang di tentukan hak dan

kewajiban anggota bersama-sama. Hal tersebut berkaitan dengan teori badan

hukum yaitu Teori propriete cellective dari Planiol (gezamenlijke

vergomens-theorie Molengraf).9 Menurut teori ini hak dan kewajiban badan

hukum itu pada hakekatnya adalah hak dan kewajiban anggota

bersama-sama. Disamping hak milik pribadi, hak milik, serta kekayaan itu

merupakan harta kekayaan bersama. Anggota-anggota tidak hanya dapat

memiliki masing-masing untuk bagian yang tidak dapat dibagi, tetapi juga

sebagai pemilik bersama-sama untuk keseluruhan, sehingga mereka secara

pribadi tidak, bersama-sama semuanya menjadi pemilik. Kita katakan,

bahwa orang-orang yang berhimpun itu semuanya merupakan suatu

kesatuan dan membentuk suatu pribadi, yang dinamakan badan hukum.

Dengan adanya kepastian hukum maka perlindungan hukum bagi

masyarakat terjamin. Perlindungan hukum akan memberikan rasa aman bagi

setiap masyarakat dalam praktik niaga di Indonesia.

9

(18)

F. Metode Penelitian

Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif.

Penulis menggunakan metode yuridis normatif karena sasaran penelitian ini

adalah hukum atau kaedah. Pengertian kaedah meliputi, asas hukum, kaedah

dalam arti sempit (value), peraturan hukum konkret. Penelitian yuridis

normatif adalah penelitian yang berobjekan hukum normatif berupa

asas-asas hukum, sistem hukum, taraf sikronisasi vertikal dan horisontal.

Metode yuridis normatif juga disebut sebagai penelitian doktrinal10

yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis dalam

buku, maupun hukum yang diputuskan hakim melalui proses pengadilan.

Berdasarkan metode tersebut, peneliti harus melakukan pengkajian secara

logis terhadap ketentuan hukum yang dapat dianggap relevan dengan

kedudukan dan bentuk badan usaha Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).

Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan sifat penelitian,

pendekatan penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data dan analisis data

sebagai berikut:

1. Sifat Penelitan

Sifat Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

secara deskriptif analitis, yaitu menggambarkan hal-hal atau peristiwa

yang sedang diteliti dan berkaitan dengan kegiatan dalam praktik

niaga di Indonesia yang dengan kajian kedudukan dan bentuk badan

usaha yang resmi atau legal.

10

(19)

Dalam penelitian ini, penulis akan coba menggambarkan kondisi

perlindungan hukum bagi anggota Mavrodi Mondial Moneybox

(MMM) yang tidak memiliki bentuk badan usaha dalam praktik niaga

yang dilakukan di Indonesia.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian skripsi ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan konseptual (conseptual approach) dan pendekatan

undang-undang (statue approach). Pendekatan konseptual digunaan

berkenaan dengan konsep-konsep yuridis yang berkaitan dengan

prinsip setiap kegiatan bentuk badan usaha atau kegiatan menghimpun

dana masyarakat yang harus didaftarkan.

Sedangkan pendekatan undang-undang dilakukan dengan

menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut

dengan isu hukum yang sedang ditangani11. Dalam penelitian ini, yang

berkaitan dengan perlindugan hukum, kedudukan dan bentuk badan

usaha Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).

3. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah data

sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak

langsung guna mendukung penelitian. Data sekunder dapat berupa

tulisan-tulisan tentang hukum baik dalam bentuk buku ataupun

11

(20)

jurnal. Tulisan-tulisan hukum tersebut berisi tentang perkembangan

atau isu-isu mengenai Penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Data sekunder diperoleh dengan cara sebagai berikut:

1) Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan dilakukan untuk mencari

konsepsi-konsepsi, teori-teori, pendapat-pendapat yang berkaitan dengan

permasalahan yang sedang diteliti. Berkenaan dengan metode

penelitian yang penulis gunakan, maka penulis melakukan

penelitian dengan memakai teknik studi kepustakaan yang

merupakan data sekunder yang berasal dari berbagai bahan-bahan

hukum sebagai berikut:

a. Data sekunder bahan hukum primer berupa peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan

hukum bagi badan usaha,yaitu:

1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,

2) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,

3) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang,

4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib

Daftar Perusahaan,

5) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas

(21)

6) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang

Perdagangan.

b. Data sekunder bahan hukum sekunder yang berupa buku-buku

literatur tentang hukum, Hukum Perusahaan, Hukum

Perbankan, Hukum Investasi, Hukum Dagang, serta hasil-hasil

penelitian berupa skripsi di bidang hukum, dan artikel.

c. Data sekunder bahan hukum tertier yang berupa ensiklopedia,

kamus hukum, kamus bahasa, majalah serta media massa.

b. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif. Menurut

Suyarti Hartono, pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang membahas

mengenai cara-cara menganalisis terhadap data yang dikumpulkan

dilakukan dengan cara-cara atau analisis atau penafsiran (interpretasi)

hukum yang dikenal, sebagai penafsiran otentik, penafsiran menurut tata

bahasa (gramatikal), penafsiran berdasarkan sejarah perundang-undangan,

penafsiran sistematis, penafsiran sosiologi, penafsiran teleologis,

penafsiran fungsional, ataupun penafsiran futuristik.12

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka Skripsi

ini mengunakan kombinasi metode pendekatan konseptual dan pendekatan

perundang-undangan yang mendasarkan penelitian pada data sekunder.

Teknik pengumpulan data adalah teknik studi kepustakaan. Sedangkan

12

(22)

untuk teknik analisis data, penulis menggunakan teknik analisis data

kualitatif.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan hukum yang ditunjukan untuk memberikan

gambaran kepada pembaca mengenai seluruh bahasan dalam penulisan

hukum yang akan disusun. Adapun sistematika penulisan hukum ini

adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini diawali dengan menguraikan Latar Belakang Masalah,

Perumusan dan Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan

Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian yang terdiri dari Sifat

Penelitian, Pendekatan Penelitian, Jenis Data, serta Teknik Pengumpulan

Data dan Teknik Analisis Data, dan diakhiri dengan Sistematika

Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KEDUDUKAN DAN BENTUK BADAN USAHA DALAM PRAKTIK NIAGA DI INDONESIA

Bab ini menjelaskan mengenai konsep umum bentuk bidang usaha baik

yang bidang usaha yang berbadan hukum dan badan usaha yang tidak

berbadan hukum dalam praktik niaga di masyarakat. Konsep umum bidang

usaha akan dipaparkan secara terperinci dilihat dari berbagai sudut

pandang. Yaitu dari sudut pandang hukum negara dan juga sudut pandang

para ahli. Berbagai teori yang berkaitan dengan bentuk bidang usaha dan

(23)

pemaparan tersebut, penulis akan mencoba lebih mengerucutkan

pemaparan pada penjelasan mengenai bagaimana kedudukan dan bentuk

badan usaha sebagai aspek yang penting dalam praktik niaga di Indonesia.

BAB III OBJEK PENELITIAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MASYARAKAT DALAM PRAKTIK NIAGA DI INDONESIA

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan bentuk-bentuk bidang usaha mana

saja yang berkaitan dengan judul yang diusung oleh penulis. Namun

sebelumnya, penulis akan memaparkan macam-macam investasi yang

resmi.

Penulis juga akan mejelaskan apakah kegiatan yang dilakukan oleh

Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) dapat ditindaklanjuti oleh

pihak-pihak yang berwenang atau tidak. Dan asas-asas mana sajakah yang

mendukung perlindungan hukum bagi masyarakat. Khususnya anggota

Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).

BAB IV PEMBAHASAN UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM ANGGOTA MAVRODI MONDIAL MONEYBOX (MMM) BERDASARKAN BENTUK INVESTASI LEGALITAS SUATU BADAN USAHA

Dalam bab ini, analisis dan pemaparannya berdasarkan identifikasi

masalah akan dibahas secara detail. Penulis akan mencoba menganalisa

bagaimana perlindungan hukum yang dapat diberikan oleh negara kepada

masyarakat, khususnya anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).

(24)

bagi anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) yang ditinjau dari

kegiatan yang tidak resmi/legal. Kemudian upaya-upaya yang dapat

dilakukan oleh negara dalam memberikan perlindungan hukum bagi

anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, penulis menarik beberapa kesimpulan yang merupakan

jawaban dan identifikasi masalah setelah melalui proses analisis. Penulis

pun memberikan beberapa rekomendasi atau saran yang bersifat konkrit,

(25)

106 PENUTUP A. Kesimpulan

Selaras dengan penjelasan dan pembahasan yang sudah dilakukan di

Bab IV maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Kedudukan dan bentuk badan usaha Mavrodi Mondial Moneybox

(MMM) dalam praktik niaga di Indonesia berdasarkan penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa Mavrodi Mondial Moneybox (MMM)

kedudukan dan bentuk badan usahanya berbentuk Persekutuan Perdata

(Matschaap) tidak berbadan hukum.

2. Suatu kegiatan menghimpun dana dari masyakarat ataupun

menanamkan modal yang dilakukan Mavrodi Mondial Moneybox

(MMM) agar dianggap sah atau resmi di Indonesia dalam

menciptakan perlindungan hukum bagi anggotanya diperlukan

beberapa izin usaha. Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan Mavrodi

Mondial Moneybox (MMM) tersebut tidak berkarakteristik tidak

sesuai hukum. Oleh karena kegiatannya tidak resmi maka Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) sebagai pemegang pengawasan di sektor

keuangan tidak mengatur dan tidak mengawasi keberadaan Mavrodi

Mondial Moneybox (MMM) di Indonesia. Untuk mencegah terjadinya

kerugian maka dibentuk Satgas Waspada Investasi agar dapat

mengidentifikasikan bentuk-bentuk penghimpun dana dan

(26)

Mondial Moneybox (MMM) dalam hal ini kegiatannya tidak dapat

dikategorikan sebagai produk dari bidang perbankan investasi,

maupun pasar modal dalam praktik niaga di Indonesia. Perlindungan

hukum yang dapat diberikan untuk anggota Mavrodi Mondial

Moneybox (MMM) jika mengalami kerugian hanya sebatas membuat

laporan resmi ke pihak Kepolisian atas tindakan penipuan.

B. Saran

Selaras dengan penjelasan dan pembahasan yang dilakukan di Bab IV

maka penulis dapat menyarankan bahwa:

1. Kegiatan usaha baik pengelolaan investasi maupun penghimpun dana

yang tidak resmi atau illegal seharusnya dapat diawasi oleh

pemerintah khususnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai

pemegang pengawasan di sektor keuangan agar setiap masyarakat

guna menciptakan perlindungan hukum. Selain itu, pemerintah dapat

bertindak tegas kepada setiap pelaku ekonomi yang tidak resmi

dengan menerapkan sanksi agar tidak terjadinya tindak penipuan.

2. Satgas Waspada Investasi yang memiliki kewenangan untuk

mengidentifikasikan bentuk-bentuk penghimpun dana dan

pengelolaan investasi harus aktif mensosialisasikan kepada

masyarakat terkait dengan pencegahan, edukasi serta melakukan

proses terhadap aduan masyarakat mengenai laporan dugaan tindakan

(27)

108

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ali Rido, Badan Hukum dan Kedudukan Badan hukum Perseroan, Perkumpulan,

Koperasi, Yayasan, Wakaf, Bandung: Alumni, 1986

Amirudin dan Zaini Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Grafiti

Press, 2006

Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal,

Jakarta: Sinar Grafika, 2011

Anwar Borahima, Kedudukan Yayasan di Indonesia, Eksistensi, Tujuan dan

Tanggung Jawab Yayasan, Jakarta: Kencana, 2010

Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya,

Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995

Darmawan Triwibowo dan Sugeng Bahagijo, Mimpi Negara Kesejahteraan,

Cetakan Pertama, Jakarta: Pustaka LP3S, 2006

Hans Kelsen, General Theory Of Law And State: Teori Hukum Murni, terjemahan

Somardi, Jakarta: Rimdi Press, 1995

Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, terjemahan Raisul Muttaqien, Bandung: Nusa

Media, 2011

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2013

I.G. Rai Widjaja, Hukum Perusahaan, Jakarta: Mega Vision, 2003

I.G. Rai Widjaja, Hukum Perusahaan (Undang-Undang dan Peraturan

Pelaksanan Undang-Undang di Bidang Usaha), Bekasi: Mega Poin, 2005

Kamaruddin Ahmad, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Jakarta: Rineka Cipta,

1996

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002

Koerniatmanto Soetoprawiro, Bukan Kapitalisme, Bukan Sosialisme: Memahami

(28)

109

Kurniawan, Hukum Perusahaan Karakteristik Badan Usaha Berbadan Hukum

dan Tidak Berbadan Hukum di Indonesia, Yogyakarta: Genta Publishing,

2014

Man S. Sastrawidjaja, Bunga Rampai Hukum Dagang, Bandung: Alumni, 2005

Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya

Bakti, 2012

Panji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Pasar Modal Keberadaan dan Manfaatnya

Bagi Pembangunan, Jakarta: Rineka Cipta, 1995

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2005

Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008

Riswandha Imawan, Menciptakan Birokrasi yang Responsif untuk Pembangunan

Martabat Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada Press, 1990

Rudhi Prasetya, Maatschap, Firma, dan Persekutuan Komanditer, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2004

R.T. Sutantya R. Hadikusuma dan Sumantoro, Pengertian Pokok Hukum

Perusahaan, Jakarta: Rajawali Pers, 1995

Salim, Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Sinar

Grafika, 2011

Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo,

2012

Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta:

UPP-AMP-YKP, 1998

Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke 20,

Bandung: Alumni, 1994

Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT. Grasindo, 2000

Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen,

Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2007

(29)

110

Undang-Undang Dasar 1945

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi

Undang-Undang

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2001 tentang Yayasan

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan

Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom

Rujukan Elektronik

(mmlink.com), 10 Oktober 2014

Surat Edaran Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

(30)

111

SKRIPSI DAN TESIS

Andito Aodijilistio, Perlindungan Hukum Calon Penerima Waralaba

Berdasarkan Prospektus Penawaran Waralaba, Tesis, Universitas Katolik

Parahyangan, 2011

Henny Sekartati, Aspek Hukum Perlindungan Konsumen melalui Multi Level

Marketing (Studi Kasus pada perusahaan MLM ELKEN), Skripsi,

Universtitas Sumatera Utama, 2007

Lain-Lain

Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 28/PUU-XI/2013 pada tanggal 28 Mei

2014 tentang Uji materi atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

Orang tua diharapkan berperan proaktif dengan banyak memberikan informasi kepada para guru, sehingga sangat membantu dalam mengembangkan bakat anak yang

Analisa yang digunakan adalah analisa kulitatif yang wawancaranya dianalisis untuk memperoleh data pengetahuan tentang wirausaha.hasil analisa menunjukkan bahwa

UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KELAUTAN BIDANG MINAT MANAJEMEN PERIKANAN PENGESAHAN : INA RESTUWATI : 015626433 : Magister Ilmu Kelautan Bidang Minat

Salah satu metode peningkatan kualitas yang banyak diterapkan adalah dengan metode six sigma yang merupakan suatu filosofi peningkatan kualitas secara dramatis dan kontinu

Cara ini hanya diizinkan pada motor sangkar tupai dengan daya di bawah 3 HP (sekitar 2 KW). Motor dengan daya lebih besar dari 3 HP tidak boleh langsung dihubungkan dengan

Dalam penelitian yang dilakukan bisa diketahui bahwa pondok pesantren yang diteliti tergolong pondok pesantren yang Khalafi, alasanya adalah karena selain

Format penting bagi radio, agar mampu menarik perhatian pendengar. Radio dilrenal serta teridentifikasi, karena kekhasannya. Radio dengan format yang jelas, akan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual