• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Celebrity Endorser (Sandra Dewi) terhadap Minat Beli pada Iklan Pons's Flawless White BB Cream.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Celebrity Endorser (Sandra Dewi) terhadap Minat Beli pada Iklan Pons's Flawless White BB Cream."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

In doing marketing strategies, understand consumer behavior must be observed. One of the marketing strategy is advertising, marketers can use advertising by using celebrity endorser. The selection of celebrities as endorsers have to attract attention as well as the interests of consumers and to communicate the messages of the product to the consumer. Celebrity endorser should be in accordance with the character of the product to be advertised, and should pay attention to the credibility of the source of such as attractiveness, trustworthiness and expertise. One of the ads that use celebrity endorser is advertisement Pond's Flawless White BB cream.

The purpose of this research was to determine the influence of celebrity endorser (Sandra Dewi) towards buying interest in Pond's Flawless White BB Cream. The quantitative methods used with data collection using the questionnaire distribution. The population in this research is a Maranatha Christian University students (Faculty of Economics) Bandung, with a sample of 90 respondents. There was significant influence between celebrity endorser (Sandra Dewi) towards buying interest in Pond's Flawless White BB Cream of 18.4% while the rest 81,6% is affected by other variables that are not examined by the researchers.

(2)

ABSTRAK

Dalam melakukan strategi pemasaran, memahami perilaku konsumen harus diperhatikan. Salah satu dari strategi pemasaran yaitu penggunaan iklan, dari beberapa bentuk unsur dalam iklan pemasar dapat menggunakan bintang iklan diantaranya dengan menggunakan selebriti sebagai bintang iklan. Pemilihan selebriti sebagai bintang iklan digunakan untuk menarik perhatian serta minat konsumen dan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan produk kepada konsumen. Pemilihan

celebrity endorser dalam sebuah iklan harus sesuai dengan karakter dari produk yang

akan diiklankan, serta harus memperhatikan kredibilitas sumber diantaranya seperti

attractiveness, trustworthiness, dan expertise. Salah satu iklan yang menggunakan celebrity endorser yaitu iklan Pond’s Flawless White BB cream.

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser (Sandra Dewi) terhadap minat beli pada iklan Pond’s flawless white BB cream. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan penyebaran kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi Universitas Kristen Maranatha Fakultas Ekonomi Bandung. Dengan sampel 90 responden mahasiswi Universitas Kristen Maranatha Fakultas Ekonomi Bandung, terdapat pengaruh yang signifikan antara celebrity endorser (Sandra Dewi) terhadap minat beli pada iklan Pond’s flawless white BB cream sebesar 18,4% sedangkan sisanya 81,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, KERANGKA TEORITIS, PENELITIAN TERDAHULU DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Manajemen Pemasaran ... 6

(4)

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 8

2.1.3 Bauran Promosi ... 10

2.1.4 Periklanan ... 14

2.1.4.1 Tujuan Periklanan ... 15

2.1.4.2 Fungsi-Fungsi Periklanan ... 17

2.1.4.3 Jenis-Jenis Periklanan ... 18

2.1.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Iklan ... 21

2.1.5 Pengertian Celebrity Endorser ... 22

2.1.6 Kredibilitas Sumber ... 22

2.1.7 Perilaku Konsumen ... 25

2.1.7.1 Keputusan Pembelian ... 26

2.1.8 Pengertian Minat Beli ... 27

2.2 Kerangka Teoritis ... 29

2.3 Kerangka Pemikiran ... 30

2.4 Penelitian Terdahulu ... 31

2.5 Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian ... 33

3.2 Objek Penelitian ... 33

3.3 Jenis Penelitian ... 34

3.4 Definisi Operasional ... 34

(5)

3.5.1 Populasi ... 36

3.5.2 Sampel ... 37

3.5.2.1 Teknik Pengambilan Sampel ... 37

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.7 Metode Analisis Data ... 40

3.7.1 Uji Validitas ... 40

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 41

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 43

4.1 Gambaran Umum Responden ... 43

4.2 Analisis Karakteristik Responden ... 43

4.2.1 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 44

4.2.2 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 45

4.3 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ... 46

4.3.1 Hasil Uji Validitas ... 46

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 48

4.4 Pengujian Hipotesis ... 51

4.4.1 Uji Regresi ... 51

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

4.6 Implikasi Manajerial ... 55

Halaman BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 57

(6)

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 57

5.3 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 61

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 ... 29

Gambar 2 ... 30

Gambar 3 ... 44

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I ... 21

Tabel II ... 31

Tabel III... 35

Tabel IV ... 40

Tabel V ... 46

Tabel VI ... 47

Tabel VII ... 49

Tabel VIII ... 51

Tabel IX ... 51

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Kuisioner

Lampiran Tabulasi Hasil Kuisioner

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman saat ini ditandai dengan semakin meluasnya berbagai

produk dan jasa sehingga persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

semakin ketat. Hal ini menyebabkan manajemen perusahaan dituntut untuk dapat

lebih cermat dalam menghadapi dan menentukan strategi bersaing. Persaingan bisnis

yang semakin ketat tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga menyediakan

tantangan bagi perusahaan-perusahaan untuk selalu memberikan cara terbaik guna

merebut dan mempertahankan pangsa pasar.

Seiring dengan meluasnya berbagai produk dan jasa, maka semakin beragam

pula masalah-masalah yang terjadi dalam perusahaan. Salah satu masalah

manajemen perusahaan adalah pemberian informasi tentang produk atau jasa yang

akan dipasarkan kurang menarik minat beli (calon) konsumen. Berbagai cara untuk

memasarkan suatu produk atau jasa dengan cara pemberian informasi melalui salah

satunya iklan yang menggunakan celebrity endorser.

Dengan melihat banyaknya unsur dalam periklanan yang menjadi perhatian

manajemen perusahaan saat merancang suatu iklan yang digunakan dalam iklan

majalah maupun televisi, diantaranya adalah penggunaan bintang televisi, model,

aktor/aktris film, atlit sebagai bintang iklan atau sering disebut celebrity endorser

untuk mendukung penyampaian informasi produk atau jasa. Celebrity endorser

(11)

2

Sutisna (2001) menjelaskan bahwa penggunaan opinion leader biasanya cukup

efektif dalam membangun perasaan kesamaan bagi konsumen. Manusia cenderung

meniru apa yang dilakukan oleh orang yang dianggap lebih dari dirinya. Penggunaan

endorser yang tepat sebagai pendukung sebuah iklan mampu mempengaruhi dan

mendapatkan perhatian konsumen atas pesan yang disampaikan dalam iklan.

Perusahaan yang menggunakan celebrity endorser sebagai promosi harus

memilih karakter orang yang tepat dan dapat mewakili gambaran produk yang

diiklankan perusahaan. Pemilihan celebrity endorser ini juga harus disesuaikan

dengan citra dari produk yang diiklankan karena penggunaan celebrity endorser

tidak selalu berhasil dalam menginformasikan produk dikarenakan tidak sesuai

dengan karakter produk yang diiklankan. Selebriti dalam pandangan masyarakat luas

pada umumnya telah dilihat sebagai individu yang digemari banyak orang yang

memiliki keunggulan yang membedakan dengan individu lainnya. Celebrity

endorser digunakan sebagai sumber iklan atau informasi tentang merek dan atribut

produk yang menyenangkan, meyakinkan dan menarik perhatian masyarakat yang

melihat iklan tersebut. Menurut Shimp (2003), kredibilitas selebriti dapat dipercaya

dan keahlian seorang selebriti (secara bersama-sama disebut kredibilitas) merupakan

alasan utama meilih selebriti sebagai pendukung periklanan. Orang yang dapat

dipercaya dan dianggap memiliki wawasan tentang isu tertentu, seperti kehandalan

merek, akan menjadi orang yang paling mampu meyakinkan orang lain untuk

mengambil suatu tindakan. Pengunaan celebrity endorser dalam sebuah periklanan

melibatkan daya tarik (attractiveness), kepercayaan (trustworthiness), dan keahlian

(expertise) selebriti itu sendiri. Konsep umum Attractiveness atau daya tarik terdiri

(12)

3

dan penyukaan (liking) (Shimp, 2003). Keahlian atau expertise mengacu pada

pengetahuan, pengalaman atau keterampilan yang dimiliki seorang pendukung yang

berhubungan dengan topik iklannya. Serta kepercayaan (trustworthiness) mengacu

pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang narasumber (Shimp,

2003).

Perusahaan berusaha untuk selalu memberikan berbagai informasi baru

tentang produk melalui celebrity endorser agar masyarakat menjadi ingat dengan

produk tersebut selain mengingat selebriti yang menyampaikan informasi produknya.

Salah satu perusahaan yang menggunakan endorser adalah PT. Unilever

Indonesia, Tbk melalui salah satu produknya Pond’s. Pond’s merupakan rangkaian

produk perawatan wajah dan kebutuhan kecantikan wanita. Pada zaman sekarang ini

banyak wanita yang tidak menyukai foundation untuk mengaplikasikannya pada

wajah karena terkesan berlebihan, tidak alami dan kulit wajah menjadi berminyak.

Maka PT. Unilever Indonesia, Tbk meluncurkan Pond’s flawless white BB cream

yang merupakan rangkaian kosmetik berupa alas bedak selain foundation yang

ringan dan lebih alami diwajah dapat juga dapat bantu menutupi noda hitam seketika

dan tampak bercahaya. Pemilihan Sandra Dewi sebagai celebrity endorser produk

Pond’s flawless white BB cream yang merupakan model serta aktris Indonesia

diharapkan dapat menarik wanita muda untuk menggunakan BB cream tersebut.

Terpilihnya Sandra Dewi sebagai celebrity endorser dari produk ini tentunya dengan

berbagai pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sandra Dewi dianggap memiliki daya

tarik, kepercayaan dan keahlian. Dilihat dari sosoknya bintang iklan ini

mencerminkan wanita cantik, elegan, berkarakter, multi talenta dan memiliki wajah

(13)

4

menggambarkan wajah wanita yang menggunakan BB cream dapat menjadi flawless

atau putih bersinar.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Celebrity Endorser (Sandra Dewi) terhadap Minat Beli pada Iklan

Pond’s Flawless White BB Cream.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh celebrity endorser (Sandra Dewi) terhadap minat

beli pada iklan Pond’s flawless white BB cream?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser (Sandra Dewi) terhadap minat

beli pada iklan Pond’s flawless white BB cream.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian diharapkan dapat berguna bagi:

- Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta gambaran jelas

mengenai pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli, baik secara teori

maupun prakteknya.

(14)

5

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak

perusahaan, sehingga dapat memberikan masukan untuk perusahaan dalam

usahanya dalam meningkatkan minat beli lewat penggunaan celebrity

endorser yang tepat dan sesuai.

- Akademisi

Dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak lain yang berminat terhadap

penelitian dengan topik sejenis serta menambah wawasan dan pengetahuan

(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Peneliti melakukan penelitian ini dengan maksud dan tujuan untuk

mengetahui pengaruh celebrity endorser (Sandra Dewi) terhadap minat beli pada

iklan Pond’s flawless white BB cream. Maka, peneliti mendapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

- Terdapat pengaruh celebrity endorser (Sandra Dewi) terhadap minat beli

pada iklan Pond’s flawless white BB cream.

- Pengaruh celebrity endorser (Sandra Dewi) terhadap minat beli pada

iklan Pond’s flawless white BB cream adalah sebesar 0,184 atau 18,4%,

sedangkan sisanya 81,6% dipengaruhi oleh variabel lain seperti kualitas,

kegunaan, harga, merek, kemasan dan lain-lain. Hal ini menunjukan

bahwa Celebrity endorser memiliki hubungan dan pengaruh positif

terhadap minat beli pada iklan Pond’s flawless white BB cream.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mempunyai keterbatasan.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

- Keterbatasan waktu karena penelitian ini hanya berlangsung cukup

singkat kurang lebih 4 bulan.

(16)

58

5.3 Saran

Saran dalam penelitian ini adalah:

- Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan responden yang lebih luas

dan banyak lagi adapun diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat

menambah variabel lain yang dapat memengaruhi minat beli konsumen.

- Sekiranya faktor lain seperti kegunaan, kualitas, harga, merek, kemasan

dan lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian ini dapat diperhatikan

oleh perusahaan. Karena hasil menunjukan masih tersisa 81,6%

dipengaruhi oleh faktor lain.

- Celebrity endorser yang diterapkan pada iklan Pond’s flawless white BB cream agar dapat lebih menarik lagi guna dalam menarik perhatian dan

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Cooper, Donald R. Dan Schindler, Pamela S. 2011. Bussiness Research Methods. Boston: Mc Graw-Hill.

Ghozali, Imam. 2008. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Goldsmith, R.E; Lafferty, B.A; and Newell, S.J,. 2000. The Impact of Corporate

Credibility and Endorser Celebrity on Consumer Reaction to Advertisements and Brands. Journal of Advertising (Fall), 43-54.

Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Erlangga

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis- Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama, BPPE-Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 1996. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 2, Edisi Bahasa Indonesia. Prentice Hall.

Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. Tent Edition, International. Prentice Hall Inc. Upper Siddle River, New Jersey 07458.

Kotler Philip, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong, Chin Tiong Tan. 2000.

Manajemen Pemasaran Perspektif Asia. Buku 3. Yogyakarta: ANDI.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler Philip, Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ketiga Belas. Erlangga.

Lind, D.A, William G. Marchal, Samuel A. Wathen. 2008. Teknik-Teknik Statistika

dalam Bisnis dan Ekonomi menggunakan Kelompok Data Global. Jakarta:

Salemba Empat.

Malhotra, Naresh K. 2004. Marketing Research: An Applied Orientation. Edisi keempat.Prestice Hall.

http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3577/1/JURNAL.pdf

Mariyah. 2012. Pengaruh Pengaruh Celebrity Endorser pada Iklan terhadap Minat

Beli Shampo Pantene. Jurnal Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen Universitas Gunadarma.

(18)

60

Prenada Media Group.

Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Ohaniah, Roobina. 1991. The Impact of Celebrity Spokespersons Perceived Image

on Consumers Intention to Purchase. Journal of Advertising.

http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFEB/article/viewFile/405/384

Pakaya, Salman. 2013. Pengaruh Celebrity Endorser pada Iklan Fresh Care

terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Agnes Monica sebagai Endorser Produk Minyak Angin Fresh Care). Skripsi Mahasiswa Program Studi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo.

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi ke Tujuh. Jakarta: PT. Indeks.

Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Bussiness: A Skill-Building Approach. Edisi ke Empat. John Wiley & Sons.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu. Jilid 1, Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/view/348

Stephanie, Elysia. 2013. Pengaruh Kredibilitas Endorser terhadap Minat Beli

melalui Sikap atas Iklan pada Produk Shampo L’Oreal di Surabaya. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2. No. 2.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfa Beta.

Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Edisi II. Yogyakarta: ANDI.

Sunjoyo, Setiawan R., Carolina V., Magdalena N. Dan Kurniawan A. 2013. Aplikasi

SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfa Beta.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diambil suatu perumusan masalah, yaitu “ Bagaimana merancang sistem informasi administrasi rawat inap dan rawat

Setelah klik simpan maka balasan komentar dari Admin akan muncul

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Program BOS, masing-masing pengelola program di tiap tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota,

Pembentukan Masyarakat Islam Ceramah/Kuliah Pakar Problem Based Learning/FBD Tugas 8 2 x 50 menit Mahasiswa mampu menjelaskan makna dasar pembentukan keluarga dalam Islam

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Split Plot dengan 2 faktor yaitu: varietas sebagai petak utama, dan pemberian dosis giberelin

Sehubungan dengan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2013 bersama ini kami mengundang saudara/i

Disamping itu, paradigma baru manajemen pendidikan tinggi yang menekankan pentingnya otonomi institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi yang bermuara

Polisi Istimewa Surabaya, dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan perbandingan evaluasi kinerja simpang bersinyal sebelum dan sesudah pemasangan alat ATCS.. Dari analisa