Pikiran
Rakyat
o
Selasa-4 5
20
o
Maro
Rabu6 7
21 22
OApr OMei
. Kamis0 Jumat
8
9
10
11
23
24
25
26
OJun
0 Jul 0 Ags
o Mlnggu
14 15 16 29 30 31
ONov .Des
o Sabtu
12 13 27 28
OSep OOkt
Anak Muda Dalam
perjuangan HAM
Wacana
P
~~u~~a
perludili-batkan dalam per-juangan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Anak muda sekarang ini dianggap sebagai figur yang tepat dalam membangun budaya toleransi terhadap plu-ralisme dan perbedaan di kaIanganmasyarakat. Namun, tak bisa dimungkiri juga jika pelanggaran HAM yang terjadi di In-donesia juga terjadi akibat ulah anak muda. Oleh sebab itu, anak muda perlu melek dan peka terhadap perjuangan HAM di tanah air.
ltulah kesimpulan dari seminar HAM bertajuk "Peran Anak Muda Dalam Promosi Pemajuan dan Perlindungan HAM di In-donesia" yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Hukum Unpad pada(10/12) di
Oraha Sanusi Universitas Padjadjaran. Seminar ini bagian dari peringatan hari HAM ke-61. Acara ini menghadirkan pem-bicara ArifMustopha (Ketua PB HMI), Mamberob Rumakiek (Ketua Umum
OM-KI), dan Cholil Mahmud (vokalis Efek Rumah Kaca).
Tantangan penegakan HAM di Indonesia yaitu masih mandegnya penegakan hukum
kasuspelanggaran
HAM dan masihrentan-nya budayatoleransidi kalanganmasyarakat
Indonesia. Selama ini kasus-kasus
pelang-garanHAM seolahmenguap
ke
udara
danbelum
ada
penyelesaian
yangtegasterhadap
berbagai
kasuspelanggaranHAM hingga
ke
tingkat pengadilan.
"Masyarakat kita tidak tahu bagaimana ke-lanjutan penyelesaian kasus pelanggaran
HAM karena
masihadanyamonopoli akses sosialdanpolitikdari beberapapihak.Selain
itu, penegakanhukum
yangmasihbelum
substansialkarenamasih
adanyaketidakadi-Ian dalam memandanghukum,"ujar Arief
Mustopha.
Arief melanjutkan bahwa salah satuhal yang
perlu ditingkatkanoleh
anakmudayaitu budaya asosiasi.Menurut dia, anak mu-da harus membicarakan isu HAM secara lebih terorganisir. Anak muda perlu meli-batkan diri dalam berbagai bentuk LSM atau
organisasi
HAM danterusmewacanakan
isu-isu HAM di kalangananak
muda.Bu-
--daya
organisasitentang HAM bisamenjadi
instrumen dalam perjuangan.
Hal serupa juga diutarakan oleh Mamberob Rumakiek. Menurutdia, anakmuda perlu melakukan konsolidasi antarkekuatan pemu-da pemu-dalam pengawasan clan perjuangan pene-gakanHAM. "Anakmuda perlu mendapat ruang demokrasi salah satunya dengan demonstrasi, diskusi, atau seminar ilmiah mengenai penegakan HAM agar bisa me-ngawasi perjuangan HAM di Indonesia,"ujar Mamberob.
Salah satu alat perjuangan penegakan
HAM lewatmediumseni
danbudayapopu-lar bisa menjadi strategi menarik untuk
me-mancingkepekaan
danapresiasi
anakmuda.
Ingat misalnya dengan lirik-lirik Iwan Fals, Swami, Kantata Takwa, atau Siank yang
menyuarakanlagu
dansyairmengenaiketi-dakadilan
dan HAM danmenggiring
anakmuda agar lebih kritis terhadap pelbagai
penyimpangan
HAM yang
terjadi.MenurutCholil Mahmud,karyaseni
yangbermuatan HAM diperlukan karena seni memiliki kedudukan sebagai sikap politik. Dalam konteks seperti itu, seni menjadi peluru sebagai instrumen kebudayaan dalam membangun perjuangan.
"Saya pikir perlu untuk memperkaya strategi sosialisasi isu HAM, salah satunya dengan memanfaatkan momentum soal HAM," ujar Cholil. "Ketika saya menulis
lirik lagu'Oi Udara'
yangberceritatentang
Munir. Momentum Munir waktu itu lagi hangat di media massa. Efekdarikarya lagu tersebut, banyak anak muda yang tidak mengetahui Munir sebelumnya, menjadi lebih tertarik untuk menelusuri kisah Munir lebih jauh,"tutur penulis sebagian besar lirik Efek Rumah Kaca.
Cholil menambahkan untuk membangun
strategikomunikasiyanglebih baru
danpo-pular di kalangan anak muda seperti lewat karya musik bisa menjadi salah satu alter-natif sosialisasi isu penegakan HAM selain
diskusi
danseminarilmiah. Selain
meng-hadirkanseminar
HAM dandiskusipanel,
acara ini juga menghadirkan pameran fow
dan konsermusik
yangdimeriahkanoleh
band Efek Rumah Kaca, Endah N. Rhesa,
dan
Angsa& Serigala.(IdharResmadi)***