• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Subagan - Kecamatan Karangasem - Kabupaten Kubagan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Subagan - Kecamatan Karangasem - Kabupaten Kubagan."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA / KELURAHAN : SUBAGAN

KECAMATAN : KARANGASEM

KABUPATEN : KARANGASEM

NAMA MAHASISWA : I KETUT EDI SUYASA

FAK / PS : ILMU BUDAYA / SASTRA JEPANG

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dapat diselesaikan.

Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan pendampingan keluarga yang telah penulis lakukan selama KKN PPM berlangsung. Laporan ini memuat tentang kondisi keluarga yang telah didampingi dan masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan. Selain itu juga diuraikan pula pemecahan masalah yang dilakukan penulis.

Laporan ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak yang membantu dalam proses pelaksanaan maupun pembuatan laporan ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Kelurahan Subagan, Kepala Lingkungan Desa, Bapak I Wayan Suradnya selaku kepala keluarga dampingan, I Nyoman Susanta, ST., MErg selaku DPL, dan teman-teman mahasiswa KKN PPM Kelurahan Subagan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Subagan, 19 Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... 1 KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Pendapatan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga... Error! Bookmark not defined. BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH .. Error! Bookmark not defined.

2.1 Permasalahan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Masalah Prioritas ... Error! Bookmark not defined. BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH Error! Bookmark not defined. 3.1 Program ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Jadwal Kegiatan ... Error! Bookmark not defined. BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Mahasiswa wajib memiliki jam kerja efektif kegiatan PPK sebanyak 90 jam.

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtra (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Kelurahan Subagan dibagi atas 10 Lingkungan yaitu Lingkungan Gede, Lingkungan Desa, Lingkungan Tengah, Lingkungan Genteng, Lingkungan Jasri Kaler, Lingkungan Jasri Kelod, Lingkungan Galiran, Lingkungan Galiran Kaler, Lingkungan Karangsokong dan Lingkungan Telagamas. Mahasiswa dibagi ke masing-masing Lingkungan agar mendampingi satu keluarga dampingan. Pada KKN PPM tahun 2016 ini penulis memperoleh keluarga dampingan di Lingkungan Desa.

Pemilihan Keluarga dampingan hendaknya didampingi oleh Kepala Lingkungan sebagai pihak yang lebih mengetahui mengenai keadaan masyarakat di wilayahnya. Berdasarkan rekomendasi dari Kepala Lingkungan Desa maka penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Wayan Suradnya.

(6)

I Nyoman Kersi. Bapak Kersi kini sudah berusia 80 tahun. Beliau sudah tidak produktif lagi. Setiap hari beliau hanya istirahat di rumah. Beliau kini diurus oleh anaknya yaitu Bapak I Wayan Suradnya beserta keluarga. Banyaknya anggota keluarga yang harus di tanggung oleh Bapak Wayan merupakan masalah utama yang dihadapi keluarga ini. Selain itu masalah pendidikan juga datang sejalan dengan tiga anaknya yang sudah bersekolah. Dengan penghasilan yang pas-pasan Bapak wayan dan istrinya harus menghidupi empat anak dan juga orang tuanya yaitu Bapak I Nyoman Kersi. Oleh karena itu perlu dilakukan pendampingan pada keluarga Bapak I Wayan Suradnya. Untuk lebih jelasnya identitas pada keluarga ini dapat dilihat pada tabel berikut :

No Nama Status Umur/Tanggal

Lahir

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Wayan Suradnya

Kepala Keluarga

40 Tahun/ 4 Maret 1976 SLTP/Sedra jat Buruh Harian Lepas Mengangkut semen

2. Ni Wayan Sriani

Istri 35 Tahun/ 31 Mei 1981

SLTP/Sedra jat

Pedagang Berjualan di Pasar

3. Ni Putu Putri Yanti

Anak 15 Tahun/ 24 April 2001

Belum tamat SMK

Pelajar -

4. Ni Komang Nitalia Dewi

Anak 13 Tahun/ 19 Juli 2013

Belum tamat SMP

Pelajar -

5. Ni Ketut Rika Setiani

Anak 4 Tahun/ 17 September 2007

Belum tamat SD

Pelajar -

6. Ni Luh Sri Anggarayani

Anak 2 Tahun/ 18 Maret 2014

Belum Sekolah

(7)

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

Sumber penghasilan keluarga ini berasal dari Bapak I Wayan Suradnya dan Istrinya Ni Wayan Sriani. Bapak Suradnya berprofesi sebagai buruh angkut semen. Dari pekerjaannya tersebut beliau mendapat penghasilan sebesar Rp50.000 per hari. Sedangkan Ibu Sriani memiliki penghasilan yang tidak menentu sebagai pedagang di pasar. Penghasilannya sekitar Rp30.000-Rp40.000 per hari. Selain sebagai buruh Bapak Wayan memiliki penghasilan lain dengan berjualan ayam aduan. Satu ekor bisa dihargai Rp100.000. Namun Bapak Suradnya tidak bisa menjual ayam setiap hari, hanya di saat tertentu saja. Dengan penghasilan rata-rata Rp75.000 per hari, Bapak Suradnya dan Ibu Sriani harus menghidupi ke empat anaknya beserta Bapak Suradnya yang sudah tidak bekerja.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga a. Kebutuhan sehari-hari

Keluarga Bapak Suradnya dalam sehari mengeluarkan biaya hidup kurang lebih Rp70.000. Karena Bapak Suradnya tidak memperoleh raskin maka dalam sehari dibutuhkan uang Rp9000 untuk keperluan beras. Uang untuk membeli lauk yaitu sebesar Rp30.000. Uang saku untuk anak-anak Bapak suradnya yaitu Rp25.000. Pengeluaran listrik yaitu sekitar Rp20.000 per bulan dan Air PDAM sebesar Rp20.000 per bulan.

b. Pendidikan

Bapak Suradnya dan istrinya memiliki pendidikan tamatan SD. Anaknya yang pertama masih kelas satu SMK di SMK PGRI mengambil jurusan pariwisata. Anaknya yang kedua Komang Nitalia masih kelas satu SMP di SMP N 5 Padang Kerta. Anak yang ke tiga Ketut Rika masih duduk di kelas tiga SD di SD N 9 Subagan. Anaknya yang ke empat belum bersekolah. Minimnya biaya juga yang memaksa mreka tidak pernah merasakan Taman Kanak (TK).

c. Kesehatan

(8)

membengkak. Luh Sri kesulitan makan dan selalu menangis. Ia pun dirujuk ke puskesmas dan bebas biaya dengan menunjukan kartu KK.

d. Sosial

(9)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Inventarisasi permasalahan keluarga dampingan diperoleh dengan mengedepankan pendekatan komunikatif, etika, serta tetap mempehatikan adat/budaya setempat. Hal ini bertujuan agar informasi mengenai permasalahan keluarga dapat diperoleh dengan tepat tanpa menyinggung perasaan keluarga dampingan. Masalah-masalah yang diinventarisasi disusun menurut skala prioritas dengan memperhatikan potensi, minat dan kondisi keluarga sebagai sasaran. Selanjutnya dipilih permasalahan prioritas untuk dibantu pemecahannya. Adapun masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak Suradnya sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu:

a. Permasalahan Ekonomi Keluarga

Jumlah anggota keluarga yang banyak serta pengeluaran untuk biaya pendidikan anak, menjadi permasalahan utama di keluarga Bapak Suradnya. Pendapatan sebagai buruh lepas dan pendapatan istrinya sebagai pedagang tidak seimbang dengan pengeluaran. Hal ini yang mengakibatkan keluarga Bapak Suradnya tidak mampu menabung dan tergolong ke keluarga pra sejahtera.

b. Permasalahan Kesehatan

(10)

c. Permasalahan Pendidikan

Anak-anak Bapak Wayan Suradnya yang tengah masuk usia sekolah menjadi beban tersendiri di keluarga ini. Tiga anaknya yang kini bersekolah sama sekali tidak mendapat beasiswa. Bapak Suradnya berharap anaknya bisa terus bersekolah dan mendapat beasiswa untuk meringankan beban hidup yang harus ditangung keluarganya. Dengan menyekolahkan anaknya Pak Suradnya ingin agar kelak anaknya bisa merubah taraf hidup keluarga.

d. Permasalahan Sosial

Keluarga Bapak Suradnya juga tidak terlepas dari permasalahan sosial di masyarakat. Meskipun tergolong keluarga pra sejahtera keluarga Pak Suradnya tidak pernah mendapat bantuan raskin. Seharusnya itu dapat meringankan beban pengeluaran untuk biaya makan. Selain itu kartu jaminan kesehatan maupun yang lainnya tidak satupun didapat olek keluarga Bapak Suradnya. Sebaliknya keluarga yang tergolong mampu di daerah Lingkungan Desa justru memproleh berbagai kartu jaminan kesehatan dan kesejahtraan.

2.2 Masalah Prioritas

(11)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan hasil invetarisasi masalah keluarga Bapak Wayan Suradnya dan prioritas masalah yang dihadapi, maka disusunlah program untuk memecahkan masalah tersebut. Adapun masalah tersebut yaitu masalah ekonomi, masalah pendidikan dan masalah sosial. Selanjutnya dibuatlah program pemecahan masalah yaitu:

a. Penyelesaian Masalah Ekonomi atau Pendapatan

Pendapatan yang di peroleh oleh keluarga Bapak Wayan Suradnya harus lebih besar dibandingkan pengeluaran. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut. Solusi yang dapat diusulkan oleh penulis yaitu mengembangkan minat Bapak Suradnya terhadap pemeliharaan Ayam. Jika dulu Bapak Suradnya hanya memiliki dua ekor ayam maka selanjutnya bisa dimulai untuk memelihara lebih banyak ayam sebagai penghasilan tetap. Dengan harga ayam aduan satu ekor mencapai Rp150.000, tentu dapat membantu perekonomian keluarga. Terlebih pemeliharaan ayam yang tidak begitu sulit.

Sedangkan untuk meningkatkan penghasilan Buk Sriani sebagai pedagang di pasar, penulis menyarankan untuk menjual barang dagangan yang lebih beragam. Jika dulu Buk Sriani hanya menjual canang dan bunga maka selanjutnya bisa dimulai untuk menjual buah dan sayur. Lahan pertanian orang lain yang dikelola oleh keluarga Bapak Suradnya dapat ditanami buah pepaya dan sayuran sehingga mampu menambah penghasilan keluarga. Jika hal tersebut dapat diterapkan maka keluarga Bapak Suradnya dapat memulai untuk menabung sebagai simpanan jika ada kebutuhan lain. Dengan demikian keluarga Bapak Suradnya dapat menuju taraf hidup yang lebih baik.

(12)

Pemecahan masalah pendidikan anak keluarga dampingan dapat dipecahkan dengan mencarikan surat keterangan tidak mampu dari Kelurahan. Surat tersebut kemudian diserahkan ke pihak sekolah supaya mendapat beasiswa dari pemerintah.

Selama proses pendampingan keluarga, sering kali anak-anak Pak Suradnya yaitu Putu Putrianti dan adiknya Komang Nitalia meminta bantuan untuk mengerjakan tugas bahasa inggris. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk mengajarkan Bahasa inggris pada Putu dan Komang dua kali seminggu pada sore hari. Selain itu penulis juga memberikan buku percakapan bahasa inggris, kamus bahasa inggris dan ATK kepada anak keluarga dampingan untuk memacu semangat belajar mereka. Dengan meningkatnya pendidikan anak Pak Suradnya maka diharapkan kelak akan mampu memperbaiki perekonomian keluarga.

c. Penyelesaian Masalah Sosial

Solusi untuk permasalah sosial yang sedang dihadapi oleh kelurga Pak Wayan Suradnya adalah dengan mendata keluarga Pak Suradnya sebagai keluarga miskin. Data tersebut yang dikirim mahasiswa ke pemerintah pusat sebagai salah satu tugas KKN PPM dengan harapan keluarga Bapak Suradnya memperoleh kartu jamina kesehatan, kesejahtraan dan yang lainnya oleh pemerintah. Selain itu penulis juga telah membantu mencarikan surat keterangan tidak mampu untuk anak Bapak Suradnya dan mebuat Salinan kartu KK jika ingin berujuk ke puskesmas agar tidak mebayar biaya berobat.

3.2 Jadwal Kegiatan

No Hari/tanggal Pukul Waktu kerja Jenis Kegiatan 1 Senin/ 25 Juli

2016

15.00-17.00 2 jam Mencari keluarga dampingan ditemani Kepala Lingkungan Desa

2 Rabu/ 27 Juli 2016

(13)

3 Kamis/ 28 Juli 2016

16.00-19.00 3 jam Berbincang-bincang dengan keluarga dampingan

4 Jumat/ 29 Juli 2016

13.00-17.00 4 jam Menginventarisasi masalah yang dialami KK dampingan 5 Senin/ 1

Agustus 2016

16.00-20.00 4 jam Membersihkan lingkungan rumah KK dampingan

6 Selasa/ 2 Agustus 2016

05.00-08.00 18.00-21.00

6 jam Membantu Ibu Sriani berjualan di pasar lalu pada sore hari mengajar bahasa inggris pada Putrid an Komang

7 Rabu/ 3 Agustus 2016

04.00-06.00 13.00-17.00

5 jam Membantu Ibu Sriani berjualan di pasar lalu pada siang hari membantu Ibu Sriani membuat tipat untuk dijual di pasar 8 Kamis/ 4

Agustus 2016

04.00-06.00 18.00-21.00

5 jam Membantu Ibu Sriani berjualan di pasar lalu pada sore hari membantu Komang membuat tugas sekolah

9 Jumat/ 5 Agustus 2016

11.00-14.00 4 jam Membersihkan rumah Bapak Suradnya dan membantu mengasuh Luh Sri

10 Sabtu/ 6 Agustus 2016

18.00-21.00 3 jam Membantu anak KK dampingan mengerjakan tugas sekolah

(14)

Agustus 2016 kandang ayam Bapak Suradnya dan menyarankan untuk mengembangkan bisnis ayam

12 Senin/ 8 Agustus 2016

05.00-08.00 17.00-20.00

6 jam Membantu Ibu Sriani berjualan di pasar lalu pada sore hari mengajar Putri dan Komang percakapan dalam bahasa inggris

13 Selasa/ 9 Agustus 2016

04.00-07.00 14.00-18.00

7 jam Membantu Ibu Sriani berjualan di pasar lalu pada siang hari membantu membersihksn sayur gonada untuk dijual di pasar

14 Rabu/ 10 Agustus 2016

05.00-08.00 09.00-12.00 18.00-21.00

9 jam Membantu Ibu Sriani berjualan di pasar kemudian siangnya membersihkan rumah dan membantu membuat canang. Pada sore hari mengajar Putu dan Komang bahasa inggris 15 Jumat/ 12

Agustus 2016

12.00-14.00 4 jam Mengantar Komang berangkat ke sekolah lalu membantu Putu mengerjakan tugas bahasa inggris

16 Sabtu/ 13 Agustus 2016

(15)

kemerdekaan RI 17 Minggu/ 14

Agustus 2016

13.00-16.00 3 jam Membantu Ibu Sriani menanam sayur di lading 18 Senin/ 15

Agustus 2016

04.00-07.00 17.00-19.00

5 jam Membantu Ibu Sriani berjualan di pasar lalu mengajari Putu dan Komang bahasa inggris 19 Kamis/ 18

Agustus 2016

08.00-11.00 3 jam Membantu memandikan dan memberi makan ayam Bapak Suradnya dan memotivasi agar memelihara lebih banyak ayam agar dapat dijadikan penghasilan tetap

20 Sabtu/ 20 Agustus 2016

15.00-19.00 4 jam Membantu Ibu Sriani membuat tipat dan canang untuk dijual di pasar dan juga membantu memberi makan ternak di lading

21 Rabu/ 24 Agustus 2016

05.00-07.00 18.00-20.00

(16)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah 90 jam. Selama KKN mahasiswa diwajibkan mendampingi keluarga dampingan hingga memenuhi waktu tersebut. Adapum jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama KKN adalah sebanyak 22 kali dengan jumlah waktu kunjungan selama 92 jam.

4.2 Lokasi

Berdasarkan rekomendasi dari Kepala Lingkungan Desa dan pertimbangan penulis sesuai dengan syarat dari PPK maka lokasi yang dipilih adalah di rumah Bapak Wayan Suradnya. Alamatnya yaitu di Lingkungan Desa, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem.

4.3 Pelaksanaan

(17)

Suradnya untuk menambah penghasilan. Terkait masalah pendidikan, penulis melakukan kegiatan pengajaran pada anak keluarga dampingan untuk meningkatkan kemampuan akademisnya. Selain itu penulis juga mencarikan kartu keterangan tidak mampu dari kantor kelurahan untuk diajukan ke pihak sekolah agar memperoleh beasiswa. Usaha yang dilakukan penulis untuk menyelesaikan masalah sosial keluarga dampingan yaitu mendata keluarga Bapak Suradnya sebagai keluarga miskin yang dilaporkan ke LPPM. Hal ini dilakukan agar data yang dikirim ke pemerintah dapat diketahui sehingga nantinya keluarga dampingan memperoleh kartu jaminan kesehatan, jaminan kesejahtraan dan yang lainnya. Selain itu penulis juga mengusulkan ke Kepala Lingkungan agar keluarga Bapak Suradnya memperoleh bantuan raskin.

4.4 Hasil

Hasil yang diperoleh dari program PPK yang telah dilaksanakan masih belum dapat dirasakan secara maksimal. Namun hal kecil yang dapat dirasakan yaitu dari buku pelajaran dan pengajaran bahasa inggris yang penulis berikan pada anak keluarga dampingan, kini mereka dapat sudah mampu mengerjakan tugas sekolah secara mandiri. Seiring berjalannya waktu penulis berharap agar keluarga Bapak Suradnya dapat merasakan hasil yang positif dari kegiatan yang telah dilakukan selama proses maupun setelah pelaksanaan PPK.

4.5 Kendala

(18)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan PPK yang telah dilaksanakan penulis, maka prioritas permasalahan yang ditemui pada keluarga Bapak I Wayan Suradnya adalah permasalahan ekonomi, pendidikan dan sosial. Adapun solusi untuk permasalahan yang ada, yaitu:

a. Permasalahan ekonomi

- Mengembangkan minat Bapak Wayan Suradnya dalam memelihara ayam untuk meningkatkan penghasilan keluarga.

- Mengembangkan barang dagangan yang dijual oleh Ibu Sriani agar lebih beragam sehingga meningkatkan penghasilan yang diperoleh.

- Membiasakan untuk menyisihkan penghasilan sehari-hari agar keluarga Bapak Wayan Suradnya memiliki uang simpanan di masa depan.

b. Permasalahan Pendidikan

- Memberikan pengajaran bahasa inggris pada Putu Putri dan Komang Nitalia. - Mencarikan surat keterangan tidak mampu untuk diajukan ke pihak sekolah. - Memberikan buku pelajaran dan buku tulis untuk meningkatkan semangat

belajar anak KK dampingan. c. Permasalahan sosial

- Mengusahakan ke Kepala Lingkungan agar keluarga Bapak Wayan Suradnya memperoleh raskin.

(19)

5.2 Rekomendasi

Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga sangat baik untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bersosialisasi dan menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Selama melakukan pendampingan keluarga, penulis memiliki saran demi perbaikan di masa mendatang. Adapu saran yang dapat penulis sampaikan yaitu:

1. Pemberian pembekalan yang lebih jelas mengenai program keluarga dampingan agar sasaran dan hasil yang di inginkan dapat diperoleh sesuai harapan.

(20)
[image:20.612.178.464.135.285.2]

LAMPIRAN DOKUMENTASI

[image:20.612.174.464.317.463.2]

Gambar 1 Foto kondisi rumah Bapak Wayan Suradnya

Gambar 2 Foto kondisi dapur Bapak I Wayan Suradnya

[image:20.612.185.455.494.645.2]
(21)
[image:21.612.177.464.85.232.2] [image:21.612.176.466.262.432.2]

Gambar 4 Foto keadaan kamar

Gambar 5 Foto saat membantu Ibu Sriani berjualan di pasar

[image:21.612.175.466.470.623.2]

Gambar

Gambar 1 Foto kondisi rumah Bapak Wayan Suradnya
Gambar 4 Foto keadaan kamar

Referensi

Dokumen terkait

MOHAMMAD LUTFIANTO, 2016, Metode Kritik al-Alba>ni> dalam Kitab D } a ‘ i > f al-Adab al-Mufrad, Skripsi Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan

jawabannya adalah integrasi semua fikiran-fikiran tersebut dalam arti bahwa karena keterbatasan sumber dana, pendekatan ekonomi pada batas-batas tertentu amat penting, dan

Bunyi Pasal 637 Rv adalah Keputusan para wasit dilaksanakan atas kekuatan surat perintah dari ketua Raad Van Justitie seperti tersebut dalam Pasal 634, surat

[r]

[r]

[r]

Lambat laun, perubahan kuantitas penumpang dan kualitas pelayanan serta operasi sangat mungkin terjadi.Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara nilai indeks masa tubuh pada penderita osteroatritis lutut terutama pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih..