• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tibawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tibawa"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tibawa merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini didirikan pada tahun 1975 atau sekitar tiga puluh tujuh tahun yang lalu. Pada awalnya, sekolah ini merupakan SMP Isimu yang kemudian diubah menjadi sekolah negeri pada tahun 2004. Berturut-turut, SMP Negeri 1 Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dipimpin oleh Harun Polontalo (1976-1987), Nurdin Balu (1987-1996), Nurdin Mohune (1996-1998), Ali Thalib (1998-2001, Drs. Yusuf Ishak (2001-2002), Dra. Eva Moha (2002-2003), Dra. Maimun Hadji Ali (2003-2005), dan Rachmat Tangahu, SE, ME (2005–sekarang). Luas areal milik sekolah adalah 20.000 M2 dengan luas bangunan keseluruhan 11.343 M2. Alasan penulis mengambil lokasi di SMP Negeri 1 Tibawa adalah karena sekolah ini merupakan sekolah lanjutan pertama yang berstandar nasional di Kecamatan Tibawa atau SSN, dimana sekolah harus dapat mewujudkan sekolah yang mandiri. Untuk mewujudkannya tentulah sekolah harus memiliki seorang kepala sekolah yang visioner dalam mewujudkan tujuan sekolah. metode

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan ini dimaksudkan untuk

(2)

mengkaji permasalahan dan memperoleh jawaban yang bermakna dan mendalam tentang gaya kepemimpinan visioner kepala sekolah di SMP Negeri 1 Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

Moleong (2006:242) menegaskan bahwa penelitian kualitatif pada hakekatnya mengawasi orang dalam lingkungannya, berintegrasi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsirannya tentang dunia sekitarnya.

C. Kehadiran Peneliti

Peneliti berperan sebagai pelaku utama dan dalam pengumpulan data. Penelitian tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan pengumpulan data yang sangat berpengaruh dalam analisis data, interpretasi data dan penarikan generalisasi.

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini untuk mengetahui lebih dalam tentang gaya kepemimpinan visioner kepala sekolah. Kehadiran peneliti sangat diperlukan karena peneliti adalah sebagai instrumen utama yang bertindak langsung sebagai perencana, mengumpulkan data, menganalisis data, dan sebagai pelapor hasil penelitian. Kehadiran peneliti tersebut telah diketahui oleh kepala sekolah dan semua civitas akademik yang ada di sekolah itu. D. Data dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang banyak menggunakan kata-kata subjek, baik lisan maupun tulisan. Dalam penelitian ini akan diambil data yang berkaitan dengan fokus masalah penelitian. Peneliti memperoleh data dari wawancara

(3)

beberapa informan dan juga data dari Rencana Kerja Sekolah dan Rencana Kegiatan Sekolah.

Tabel 3.1 Identitas Informan

No Nama Jabatan Kode Alasan

1

Rachmad Tangahu, SE,ME

Kepala Sekolah KS Sebagai informan yang mengetahui gaya kepemimpinannya

2 Aysa Utiarahman, M.Pd Wakasek AU

Sebagai wakil kepala sekolah yang mengetahui kepemimpinan visioner kepala SMP Negeri 1 Tibawa 3 Harpan I. Yunus, S.Pd Wakasek Bagian Kurikulum HY

Sebagai wakil kepala sekolah bagian kurikulum yang banyak berperan dalam membantu kepala sekolah untuk mengelola kurikulum sekolah 4 Riko Paramata Ketua Komite Sekolah RP Sebagai wakil masyarat yang diperlukan informasinya untuk mendukung penelitian

Sumber data penelitian adalah kepala sekolah dan guru yang berfungsi sebagai subjek atau informan kunci (key informant) sumber data diambil secara purposif, dan tidak dilakukan secara acak. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah. Informan lainnya adalah dua orang guru yang representatif dengan masalah yang diteliti dan juga ketua komite SMP Negeri 1 Tibawa.

(4)

Penentuan informan dalam penelitian ini didasarkan pada kriteria (1) subjek cukup lama dan intensif menyatu dengan medan dan aktivitas yang menjadi sasaran penelitian, (2) subjek yang masih aktif terlebih lingkungan aktif yang menjadi sasaran penelitian, dan (3) subjek yang masih mempunyai banyak waktu untuk diminta keterangan atau informasi.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Menurut Hadari Nawawi (1993:94-95) mengemukakan bahwa dalam setiap penelitian disamping menggunakan metode yang tepat diperlukan pula kemampuan memilih bahkan juga menyusun teknik dan alat pengumpulan data ini sangat berpengaruh pada objektivitas hasil penelitian. Sehubungan dengan hal itu, maka proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1. Observasi langsung

Metode ini digunakan peneliti untuk mengamati langsung tentang gaya kepemimpinan visioner kepala sekolah di SMP Negeri 1 Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

2. Wawancara

Tabel 3.2 Tabel Frekuensi Informan

No. Nama Informan Jabatan Frekuensi

Penyajian Data 1 Rahmad Tangahu, SE,ME Kepala Sekolah 8 x

2 Aysa Utiarahman, M.Pd Wakasek 8 x

3 Harpan I. Yunus, S.Pd Wakasek Bagian Kurikulum

8 x 4 Riko Paramata Ketua Komite Sekolah 1 x

(5)

Wawancara langsung dilakukan peneliti pada semua informan yang telah ditetapkan, agar informasi yang didapatkan tidak meragukan dan juga dapat dipertanggungjawabkan.

3. Dokumentasi

Tahap ini digunakan sebagai alat atau pelengkap untuk membantu dalam penyusunan pengumpulan data-data yang berhubungan dengan kepentingan penelitian. Dokumen yang diperoleh peneliti yang mendukung penelitian adalah Rencana Kegiatan Sekolah.

G. Analisis Data

Menurut Milles dan Hubbermand dalam (Sugiono, 2008:91) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data sudah jenuh. Dalam analisis data ini peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Data

Reduction, mereduksi kata maksudnya adalah merangkum, memilih hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, Display (penyajian) data, maksudnya dijabarkan dalam bentuk matriks, grafik, networks dan charts. Kegiatan ini dilakukan bila data menghendaki demikian. Tujuannya agar mudah diperoleh gambaran keseluruhan atau bagian-bagian dari penelitian, Verifikasi Data, dimaksudkan untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan yang telah direduksi dan display guna menampilkan makna umum dan elemen-elemen data yang ada sebagai hasil akhir penelitian. Tindak lanjut

(6)

dari verifikasi data adalah menyusun laporan dalam bentuk skripsi secara lengkap.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data dapat dilakukan dengan memperpanjang kehadiran peneliti dilapangan, observasi yang mendalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode penelitian, dan teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, melacak kesesuian hasil dan pengecekan anggota.

Adapun pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan yaitu sebagai berikut: 1. Pengamatan

Bertujuan untuk menemukan data awal yang dijadikan sebagai acuan dalam melakukan pengamatan selanjutnya dan dengan pengamatan ini peneliti akan melakukan pencatatan secara objektif dari yang diamati.

2. Triangulasi

Suatu bentuk pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan pengecekan/sebagai pembanding data (Moleong, 2005:330). Dalam teknik ini peneliti memanfaatkan sumber data sebagai pendukung dalam pemeriksaan data. Data yang diperoleh dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai pembanding adalah data diluar hasil wawancara dengan informan yaitu kondisi sekolah secara deskriptif.

3. Auditrial

Pemeriksaan keabsahan data yang merupakan konsep yang dimanfaatkan untuk pemeriksaan ketergantungan dan kepastian data. Dalam teknik ini sasarannya adalah pemeriksaan terhadap catatan lapangan.

(7)

I. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1) Tahap pra lapangan

Pada tahap pra lapangan peneliti menetapkan apa yang harus dilakukan sebelum seorang peneliti harus masuk lapangan untuk melakukan penelitian. Peneliti menyusun rancangan penelitian dan rencana tindakan, memprogramkan jadwal penelitian, membuat catatan penting untuk melaksanakan penelitian, menyampaikan informasi awal kepada kepala sekolah tentang maksud awal yang akan diteliti, mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan, memilih dan memanfaatkan informan sebagai sumber data, dan menyiapkan perlengkapan penelitian.

2) Tahap pekerjaan lapangan

Setelah pekerjaan para lapangan dianggap cukup, maka peneliti memasuki lapangan dan membawa apa yang perlu diselesaikan. Peneliti memahami latar belakang penelitan dan mulai memasuki lapangan untuk mengumpulkan data dan mencatat langsung apa yang ditemukan di lapangan.

3) Peneliti berperan serta dalam mengumpulkan data dan tidak tenggelam kedalam konteks subyek peneliti yang dapat mengurangi ketajaman observasi data yang dicari.

4) Menganalisi data, mengorganisasikannya dalam suatu pola dan melaporkan hasil penelitian.

Gambar

Tabel 3.1 Identitas Informan
Tabel 3.2 Tabel Frekuensi Informan

Referensi

Dokumen terkait

Respon siswa terhadap guru pada pembelajaran menggunakan strategi Inquiring Minds Want to Know menunjukkan bahwa pembelajaran yang diterapkan guru memudahkan siswa

Pada penelitian ini, untuk meningkatkan efektivitas dan meningkatkan mekanisme kerja sediaan sebagai pelembab, maka penggunaan gliserin akan dikombinasikan dengan

2005, ‘Pengaruh pemberian campuran suspensi ekstrak rimpang temu hitam ( Curcuma aeruginosa Roxb .) dan temulawak ( Curcuma xanthorrhiza Roxb. ) terhadap peningkatan

Jadual 7 menunjukkan taburan keseluruhan tahap item soal selidik guru mengikut min dan sisihan piawaian. Hasil daripada kajian didapati min bagi pengetahuan guru merupakan min

Pengadaan Peralatan Praktik Siswa SMK Negeri 8 Pontianak Terpenuhinya sarana penunjang dalam proses pembelajaran di sekolah yang memenuhi standar pelayanan. SMK Negeri 8

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kondisi pencemaran udara di Kota Surabaya pada tahun 2010 masih dinyatakan baik dan metode GTWR memberikan hasil yang lebih

Pene- titian clan pengembangan metode kalibrasi monitor radiasi secara in situ perlu dilakukan untuk mendapatkan metode yang tepat clan akurat dalam mengkalibrasi monitor

• Jenis pendidikan yang mana yang harus saya tempuh untuk memperoleh pekerjaan di bidang yang saya cita-citakan.. • Apa hubungan kegiatan saya sekarang dengan