i PEN
KE KA PRO
PUSA LEMBAGA
i NDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM
UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016
DESA : BHUANA GIRI ECAMATAN : BEBANDEM ABUPATEN : KARANGASEM
ROVINSI : BALI
Luh Gede Arieska Dianthy 1306105101
SAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN A PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEP
MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
i N
iii KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
anugerah serta rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan
Keluarga dengan baik dan kegiatan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 ini dapat
berjalan dengan lancar. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi
persyaratan laporan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016, Program Pendampingan
Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan
lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana serta PPK
termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.
Dalam penyelesaian PPK ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang berkaitan dalam penyelesaian program ini, yaitu:
1. Bapak I Gede Putu Agus Suryawan, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan program ini dengan baik.
2. Bapak I Wayan Mudu, selaku Perbekel Desa Bhuana Giri, Kecamatan
Bebandem, Kabupaten Karangasem, yang membantu saya dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Program
Pendampingan Keluarga.
3. I Ketut Mupu, selaku Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia
meluangkan waktunya dan dimintai informasi untuk keperluan dari program.
4. Teman-teman KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 di Desa Bhuana Giri yang
telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah serta
kerjasamanya selama KKN berlangsung.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna
menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.
Bhuana Giri, 27 Agustus 2016
iv DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... v
I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN... 1
1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3
II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5
2.1 Permasalahan Keluarga ... 5
2.2 Masalah Prioritas... 6
III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8
3.1 Program ... 8
3.2 Jadwal Kegiatan ... 8
IV. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 11
4.1 Pelaksanaan... 11
4.2 Permasalahan ... 11
4.3 Penyelesaian, masalah, dan kendala ... 12
4.4 Dampak... 13
V. PENUTUP ... 14
5.1 Simpulan ... 14
5.2 Rekomendasi... 14
v DAFTAR TABEL
Tabel 1.Profil Keluarga...2
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
Universitas Udayana merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh
mahasiswa universitas udayana. Mata kuliah ini tentunya memiliki tujuan agar
mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi di
lingkungan masyarakat terutama masyarakat desa. Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) sebagai wujud pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian kepada masyarakat
yang kegiatannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara
perguruan tinggi, pemerintah, dan juga masyarakat desa untuk kemajuan desa
tersebut. Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah
Program KK Dampingan.
Program KK Dampingan merupakan program nontema wajib yang bersifat
individu yang harus dilakukan oleh peserta KKN PPM dengan cara mendampingi
serta turut membantu keluarga miskin atau keluarga pra sejahtera (pra-KS) dalam
memecahkan setiap masalah yang dihadapinya baik masalah ekonomi,
pendidikan, kesehatan, dll. Selama kurun waktu 1 bulan 1 minggu mahasiswa
harus menggali informasi sedalam-dalamnya serta mengidentifikasi setiap
masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan tersebut untuk selanjutnya dicarikan
jalan keluar baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih
baik.
Dalam Program KK dampingan, tiap mahasiswa wajib mendampingin
keluarga miskin atau keluarga pra sejahtera (pra-KS) dan salah satu keluarga yang
ditunjuk oleh Bapak I Komang Madra selaku kepala dusun Poh di Desa Bhuana
Giri untuk didampingi adalah keluarga Bapak I Ketut Mupu. Keluarga Bapak
Mupu tinggal di Dusun Poh didekat rumah Bapak I Komang Madra. Bapak
Mupukini berusia 41 tahun, beliau memiliki 1 orang istri dan 3 oranganak. Istri
Bapak Mupu bernama Ni Wayan Moning yang kini berusia lebih muda 3 tahun
kini telah menikah. Anak kedua dari pasangan Bapak Mupu dengan ibu Moning
sering dipanggil I Kadek Minggu, kini telah bekerja sebagai SPG Tiara Grosir
Gatrsu Denpasar. Kadek Minggu hanyalah lulusan SMP. Kini usia Kadek Minggu
baru 16 tahun. Sedangkan, anak bungsunya bernama Ni Komang Ariani yang saat
ini masih duduk dibangku SMP kelas 7.Saat ini Bapak Mupu dan istrinya bekerja
sebagai petani tegalan dan peternak sapi maupun babi, serta kadang kala menjadi
seorang pengayah atau pembantu buruh bangunan, dan ditambah dengan
pekerjaan-pekerjaan tambahan lainnya. Bapak Mupu, memiliki 4 ekor sapi dan 4
ekor babi. Dua dari empat sapinya dilepas di sekitaran lembah gunung agung
sedangkan dua lainnya dikandangkan disekitar rumahnya. Bapak, mengelola
kebun seluas kurang lebih 4 are yang dimiliki oleh kerabatnya yang kini tinggal di
Sumatera. Beliau menanami lahannya dengan tanaman jagung, singkong, dan
sedikit cengkeh.Beliau, menghabiskan waktunya saat pagi hari untuk mengurusi
lahannya, sedangkan saat sore hari beliau mencari makanan sapi dan babi di
sekitar lembah gunung agung.
Keluarga Bapak Mupu, merupakan salah satu penerima bantuan bedah
rumah dari pemerintah Provinsi Bali. Bangunan rumah keluarga Bapak Mupu,
terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi permanen, beserta satu dapur yang
terbuat dari anyaman bambu.Lantai dari rumah Bapak Mupu tersebut terbuat dari
semen tanpa keramik. Penerangan dari rumah Bapak Mupu menggunakan lampu
putih. Untuk lebih jelasnya, profil keluarga Bapak Mupu dapat dilihat pada tabel
[image:7.595.109.541.559.722.2]berikut:
Tabel 1.1 Tabel Profil Keluarga
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1. I Ketut Mupu Kawin 41 tahun Tidak tamat
SD
Petani/Pek
ebun Suami
2. Ni Wayan Moning Kawin 38 tahun Tidak sekolah
Petani/Pek ebun Istri
3. Ni Luh Muliani Kawin 20 tahun Tamat SD - Anak Pertama
4. I Kadek Minggu Belum
kawin 16 tahun Tamat SMP
Pegawai Swasta
Anak Kedua
5. Ni Komang Ariani Belum
kawin 12 tahun Tamat SD Pelajar
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1. Pendapatan Keluarga
a. Sumber Penghasilan
Pendapatan yang diperoleh oleh Bapak Mupu berasal dari
penghasilannya sebagai petani tegalan, peternak sapi, dan babi serta
pengayah atau pembantu buruh bangunan. Pendapatan yang diperoleh
Bapak dan istrinya biasanya sebesar Rp 300.000,00 per bulan namun
terkadang tidak menentu, sebab hasil panen dan hasil ternak yang tidak
dapat diprediksi setiap bulannya. Sedangkan penghasilan dari I Kadek
Minggu yang bekerja di Tiara Dewata Gatsu Denpasarsebesar Rp
1.500.000,00 per bulan.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga
Keluarga Bapak Mupu tergolong ke dalam keluarga kurang mampu
karena penghasilan dan pekerjaaan yang dilakukan oleh keluarga ini tidak
sebanding dengan pengeluaran Adapun biaya-biaya pengeluaran keluarga
tiap bulannya adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan Sehari-hari
Dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya keluarga bapak tidak
sepenuhnya dapat memenuhinya, terkadang untuk makan nasi tidak bisa
setiap hari sebab untuk membeli beras saja keluarga ini tidak mampu.
Untungnya ada bantuan dari pemerintah daerah yang membagikan beras
bulog bagi masyarakat yang tidak mampu. Bantuan beras bulogpun
terkadang tidak rutin setiap bulan. Kadangkala pemberian bantuan beras
bulog bisa datang 3 bulan sekali. Terkadang beras yang dimasak
ditambahkan ubi ataupun singkong maupun jagung agar lebih hemat.
Saat bantuan beras bulog habis terkadang keluarga bapak Mupu, hanya
mengonsumsi jagung dan ubi maupun singkong saja. Sesuai dengan apa
hasil panen yang ada saat itu.
Dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti konsumsi, biaya
listrik, dan kebutuhan lainnya. Untuk kebutuhan konsumsinya
terkadang tidak mengeluarkan uang, karena bergantung pada hasil alam
yang dapat dilkelola seperti sayuran yang bisa diperoleh di tegalannya,
maupun disekitar lembah gunung yang tumbuh liar. Untuk biaya listrik
keluarga Bapak mengeluarkan biaya sebesar Rp 20.000,00 perbulan.
b. Pendidikan
Untuk masalah pendidikan, Bapak Mupu dan Istrinya tidak pernah
mengenyam pendidikan. Anak pertamanya hanya mampu mengenyam
pendidikan hingga SD, anak keduaya sebagai lulusan SMP.
Sedangkan, anak bungsunya kini masih mengenyam pendidikan di
SMP kelas 7.
c. Kesehatan
Dalam pemenuhan kesehatan, bapak Mupu dan keluarga dikaruniai
kesehatan yang baik. Namun, saat ini beliau sekeluarga belum memiliki
tanggungan kesehatan dari pemerintah, dikarengakan oleh akses untuk
pengurusan jaminan kesehatan dari pemerintah sangatlah sulit untuk
diperoleh.
d. Sosial, dll
Dari segi sosial, pengeluaran keluarga Bapak sudah tidak memiliki
tanggungan beban apapun. Beliau sudah tidak membayar iuran banjar
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan keluarga Bapak,
terdapat beberapa permasalahan yang di identifikasi yaitu :
a. Masalah Ekonomi
Bapak bekerja sebagai petani tegalan dan peternak sapi maupun babi,
terkadang bekerja sebagai buruh serabutan ini tentunya memiliki
permasalah pada penghasilanya, sebab pekerjaan bapak tidak menetap
setiap bulannya. Saat musim panen penghasilannya dapat memenuhi
kebutuhannya, namun saat belum masa panen keluarnya bapak tidak
memiliki penghasilan yang tetap. Sedangkan penghasilan dari seorang
buruhpun tidak menentu terkadang saat ada yang membutuhkan tenaga
nya, beliau dapat mengumpulkan rupiah demi rupiah, sedangkan saat tidak
ada perkejaan yang ditawarkan padanya, beliau tidak memiliki penghasilan
yang pasti. Selain itu pekerjaannya sebagai peternak sapi juga tergantung
dari musim seperti sekarang ini, Bapak kesulitan mencari pakan ternak
untuk sapinya. Selain itu tempat tinggal Bapak saat ini masih status
pinjaman sehingga tidak menutup kemungkinan Bapak akan
berpindah-pindah tempat tinggal sampai mempunyai tempat tinggal sendiri.
Selain itu, permasalahan pada hasil panen singkongnya pun sering
terjadi, dimana seringkali singkongnya tidak berumbi alias singkong hasil
panennya dimakan oleh hama gayas. Sehingga sering terjadi gagal panen.
Gagal panen tersebut tentunya sangat mempengaruhi penhasilan dari
Bapak.
b. Masalah Pendidikan
Pendidikan juga menjadi masalah dalam keluarga Bapak. Bapak dan
Istrinya hanya pernah mengenyam pendidikan sampai Sekolah Dasar (SD).
Hal itu mengakibatkan Bapak susah mendapatkan pekerjaan sehingga
beliau hanya mengandalkan keahliannya dalam berternak, berkebun dan
menjadi pengayah atau pembantu buruh serabutan. Begitu pula dengan
bapak hanya mengenyam pendidikan hingga SMA, yang kini hanya dapat
bekerja sebagai SPG di Tiara Dewata Denpasar, dengan penghasilan yang
sangat minim untuk memenuhi kebutuhan pribadinya di kota Denpasar
masih sangat pas-pasan. Sedangkan anak kedua bapak masih meneruskan
sekolah di tingkat sekolah menengha pertama di SMP N 3 Bebandem,
yang kini baru saja duduk dikelas 7.
c. Masalah Kesehatan Lingkungan Tempat Tinggal
Terkait dengan masalah kesehatan tempat tinggalnya, keluarga
bapak sering mengalami permasalahan air bersih, sehingga terkadang
keluarga bapak jarang mendapatkan air yang layak untuk MCK, maupun
untuk dikonsumsi.Sedangkan berkaitan dengan cukup dekatnya kandang
sapi dan babi dirumah bapak juga menjadi suatu kehawatiran bagi bapak
dan keluarga dalam hidup sehat. Sebab, kotoran ternaknya dapat
berbahaya jika ditimbun terus menerus. Tidak adanya tong sampah di
rumah sehingga rumah itu kelihatan kotor akibat sampah yang berserakan,
Selain itu tempat pencucian alat rumah tangganya juga hanya berupa
ember yang terdapat diluar rumah yang masih beralaskan tanah, sehingga
bakteri akan dengan mudah terkontaminasi dengan alat rumah tangga
seperti piring dan alat dapur lainnya.
2.2 Masalah Prioritas
Setelah melakukan pengidentifikasian masalah yang dialami oleh
Keluarga Bapak Mupu setelah melakukan beberapa kali kunjungan dan
wawancara, penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu tidak
langsung menanyakan masalah yang ada secara langsung tetapi sedikit demi
sedikit menanyakan masalah yang terdapat dalam keluarga dampingan ini.
Hal ini dilakukan agar keluarga dampingan tidak terkejut karena penulis
menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi. Penulis berbincang-bincang
dengan anggota keluarga baik tentang program KKN PPM, pekerjaan,
maupun tentang kondisi keluarga. Beberapa masalah yang dialami oleh
keluarga Bapak sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu: masalah
ekonomi menjadi masalah utama sedangkan masalah kesehatan lingkungan
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program
Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam
pendampingan keluarga pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan
pemecahan masalah yang dilaksanakan selama satu bulan satu minggu antara
lain :
3.1.1 Realisasi Masalah Ekonomi
Pada saat ini penulis memberikan saran untuk mengatasi maslah gagal
panen yang diakibatkan oleh Hama Gayas, berdasarkan hasil konsultasi
dengan dosen pertanian solusi yang penulis berikan yaitu dengan memberikan
pupuk organic bagi tanaman yang dapat mengurangi dan sedikit demi sedikit
menghilangkan hama gayas. Sebab, hama gayas timbul karena terlalu
banyaknya penggunaan pupuk kimia.
Selain itu penulis juga membantu pekerjaan dari Bapak yang bekerja saat
ini sebagai pengayah atau pembantu buruh bangunan dan membantu Bapak
Mupu mencarikan pakan ternak sapi.
3.1.2 Realisasi Masalah Kebersihan Tempat Tinggal
Pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah
menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan
rumahnya, khususnya menyediakan tong sampah yang terbuat dari tempat
yang sudah tidak dipakai lagi sehingga tidak mengeluarkan dana untuk tong
sampah. Penulis juga menyarankan untuk menjadikan kotoran ternak menjadi
pupuk organic.
3.2 Jadwal Kegiatan
Adapun kegiatan selama mendapingi KK Dampingan yaitu sebagai
[image:12.595.127.567.660.754.2]berikut :
Tabel 2. Jadwal Kegiatan No Hari,
Tanggal
Waktu
(Wita) Masalah Pemecahan Masalah JKEM
1. Minggu, 24 Juli 2016
08.00 – 13.00
-Bertemu dengan kelian dinas dusun Poh dan berkenalan dengan KK dampingan
2. Senin, 25 Juli 2016
12.00 – 17.00
-Ramah tamah dengan
KK dampingan 5 jam
3. Selasa, 26 Juli 2016
14.00 – 18.00
Belum diketahui
profil KK
dampingan
Ramah tamah dengan KK dampingan sekaligus menanyakan informasi
4 jam
4. Rabu, 27 Juli2016
08.00 – 12.00
Belum diketahui masalah
perekonomian KK dampingan
Diskusi dengan Bapak terkait masalah
perekonomian keluarga 4 jam
5. Sabtu, 30 Juli 2016
16.00 – 19.00
Belum diketahui masalah kesehatan KK dampingan
Diskusi dengan Bapak Ketut Mupu terkait masalah kesehatan Keluarga
3 jam
6. Minggu, 31 Juli 2016
08.00 – 15.00
Belum mendapat data yang cukup mengenai
lingkungan rumah KK dampingan
Diskusi dan observasi langsung lingkungan rumah KK dampingan
7 jam
7. Selasa, 9Juli 2016
13.00 – 18.00
-Mencari pakan ternak
sapi 5 jam
8. Rabu, 10Agustus 2016 09.00 – 13.00
-Membantu Bapak Ketut Mupu memberi makan ternak 4 jam 9. Kamis, 11 Agustus 2016 14.00 – 18.00 Sulitnya
memperoleh air bersih
Ramah tamah dan berdialog mengenai kehidupan sehari-hari KK dampingan, mengajar anak Bapak Mupu
4 jam
10. Jumat, 12 Agustus 2016
16.00 – 18.00
-Memberi pohon dan pupuk organic kepada Bapak Mupu 2 jam 11. Senin, 15 Agustus 2016 16.00 – 18.00
-Membantu Bapak Ketut Mupumembuat pakan ternak babi
2 jam
12. Selasa, 16 Agustus 2016
15.00 – 18.00
Lahan terkena hama Gayas
Membantu Bapak
Mupu merabuk lahan 3 jam
13. Kamis, 18 Agustus 2016
09.00 – 16.00
Kurangnya tanaman peneduh disekitar pekarangan
Membantu bapak merabuk lahan, menanam pohon, membuat pakan ternak, dan membuat makan malam
7 jam
14. Jumat, 19 Agustus 2016
16.00 –
18.00 - Mencari pakan ternak 2jam
15. Sabtu, 20 Agustus 2016
13.00 – 19.00
-Membantu Ibu Moning
upakara, membantu mencari pakan ternak dan berbincang-bincang
16. Minggu, 21 Agustus 2016
08.00 – 15.00
Belum ada tempat pembuangan
sampah yang layak
Membuat tempat sampah dari keranjang bekas
7 jam
17. Senin, 22 Agustus 2016
13.00 – 18.00
-Berbincang-bincang
dengan KK
dampingan, membantu mencari pakan ternak sapi, dan membuat pakan ternak babi.
5 jam
18. Selasa, 23 Agustus 2016
09.00 – 16.00
-Membantu Bapak Mupu mencari pakan ternak, membantu anak
bapak Mupu
mengerjakan tugas sekolah, membantu mengerjakan pekerjaan rumah ibu Moning
7 jam
19. Rabu, 24 Agustus 2016
09.00 – 16.00
-Membantu
menyangkul lahan kebun yang telah usai panen
7 jam
20. Kamis, 25 Agustus 2016
11.00 -15.00
Memberi bantuan sembako seperti beras, minyak, kopi, telur, buku tulis, dan pakaian, sambil berbincang-bincang dengan keluarga bapak Mupu
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang penulis
lakukan adalah sebagai berikut :
4.1 Pelaksanaan
Program pendampingan keluarga ini dilakukan sebanyak 20 kali
kunjungan dalam kurun waktu satu bulandengan total 94 JKEM dan
dilakukan sesuai dengan program yang telah dijabarkan sebelumnya. Adapun
kegiatan –kegiatan yang dilakukan antara lain dengan memberikan masukan
atau saran mengenai perilaku dan pola hidup, menyarankan untuk membuat
pupuk organic dari kotoran ternak yang dapat dipergunakan dilahan
berkebunnya, agar terhindar dari adanya hama gayas yang diakibatkan oleh
terlalu seringnya penggunaan pupuk kimia.Untuk program peningkatan
kebersihan dan penataan lingkungan, dilakukan pemberian pemahaman
mengenai pentingnya menjaga dan menata lingkungan sekitar serta
memberikan saran agar keluarga KK dampingan dapat menjaga kebersihan
lingkungan sehingga lebih sehat dengan melakukan gotong royong bersama
keluarga, membuat tong sampah.
4.2 Permasalahan
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak sesuai dengan hasil
pengamatan penulis yaitu :
a. Lahan dari rumah BapakMupu masih status pinjaman
b. Pekerjaan dari BapakMupu dan istrinya tidak bersifat tetap sehingga
penghasilannya tidak menentu bergantung dari hasil panen dan orang
yang mengajak BapakMupubekerja
c. Adanya masalah hama Gayas yang mengakibatkan terjadinya gagal panen
pada tanaman singkong.
d. Adanya masalah kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian
terhadap kebersihan lingkungan di sekitar rumah, dan tidak tersedianya
4.3 Penyelesaian Masalah dan Kendala
Adapun penyelesaian masalah dan kendala yang dapat ditawarkan untuk
keluarga dampingan adalah:
4.3.1 Masalah Ekonomi
Untuk masalah ekonomi, penulis memberikan saran dalam
permasalahan gagal panen yang sering terjadi akibat dari Hama Gayas
yaitu dengan memberikan pupuk organic, dan membantu cara
pembuatan pupuk organic dari kotoran sapi. Untuk permasalahan tanah
sebagai tempat tinggal keluarga Bapak Mupu dengan cara menyisihkan
sedikit demi sedikit hasil panennya untuk ditabung dan dapat dijadikan
sebagai simpanan masa depan yang sangat memungkinkan untuk
keluarga Bapak Mupu memiliki tanah sendiri sebagai tempat
tinggalnya. Selain itu, penulis juga menyarankan agar Bapak Mupu
menekuni pekerjaannya sebagai peternak sapi sehingga Bapak Mupu
memiliki pekerjaan yang tetap serta menjanjikan mengingat harga sapi
cukup mahal sehingga pekerjaan ini cukup menjanjikan.
Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian masalah yaitu masih
sulitnya merubah pola pikir KK dampingan dalam pencoba hal baru
seperti menggunakan pupuk organic dalam menangani permasalahn
hama gayas.
4.3.2 Masalah Kesehatan
Untuk masalah kesehatan Keluarga Bapak Mupu, penulis menyarankan
agar mempergunakan JKBM untuk mengontrol kesehatannya minimal 2
kali sebulan, khususnya mengecek masalah kesehatan tubuhnya,
sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian
sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian masalah yaitu masih kurang
sadarnya KK dampingan akan pentingnya kesehatan.
4.3.3 Masalah Kebersihan
Untuk masalah kebersihan, pemecahan masalah dalam hal kebersihan
selalu menjaga lingkungan rumahnya, khususnya menyediakan tong
sampah yang terbuat dari bahan bekas seperti keranjang bekas.
Permasalahan air bersih ditanggulangi dengan cara melaporkannya
kepada Kepala Desa Bhuana Giri, agar nantinya ditangani oleh Desa.
Kendala yang dihadapi dalam hal ini, masih sulitnya Pejabat desa untuk
menangani permasalah air bersih yang menjadi persoalan mendasar
hamper diseluruh KK di lingungan Bhuana Giri.
4.3.4 Program Pokok KKN PPM Keluarga Dampingan
Pada pelaksanaan KKN PPM Keluarga Dampingan ini, salah satu
program pokok yang wajib dilakukan adalah pemberian dan penanaman
bibit tanaman hutan. Tanaman yang diberikan mahasiswa kepada
keluarga dampingan adalah pohon cempaka, intaran, dan majegau
sebanyak 3 pohon, serta pemberian pupuk kompos organic. Mahasiswa
berharap melalui program ini dapat membantu untuk menambah
kebutuhan dan atau pemasukan tambahan dari hasil yang nantinya akan
diperoleh setelah pohon cempaka berbunga dan dapat dijual ataupun
dipergunakan sebagai kebutuhan upacara agamadan kayunya dapat
dijual sebagai bahan baku mebel.
4.4 Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini
adalah keluarga dampingan menjadi termotivasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi dan untuk memperbaiki taraf hidup mereka ke arah
yang lebih baik.Selain itu, dengan adanya bantuan bahan pangan pokok seperti
beras, kopi, telur, minyak, buku, pakaian dapat sedikit membantu kehidupan
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 20 kali kunjungan ke
keluarga dampingan Bapak Mupu, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
a. Pendapatan keluarga belum dapat membeli lahan untuk rumah
sehingga status dari lahan rumah saat ini masih pinjaman, selain itu
pekerjaan dari Bapak Mupu tidak bersifat tetap sehingga
pendapatannya pun juga tidak menentu. Penanganan dari gagal panen
singkong yang diakibatkan oleh hama gayas yaitu dengan pemberian
pupuk organic pada lahan yang terkena hama.
b. Tempat tinggal dari keluarga Bapak I Ketut Mupu sangatlah sederhana,
namun beliau tetap dapat mampu menjalani hidup beliau dengan
bahagia.
5.2 Rekomendasi
Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga
dampingan Bapak I Ketut Mupu adalah: (1) Untuk masalah ekonomi, penulis
memberikan saran untuk memperoleh tanah sebagai tempat tinggal tetap keluarga
Bapak Mupu dengan cara menabung penghasilan yang diperoleh bapak
Mupumampu memiliki tanah sendiri. Serta kurangi penggunaan pupuk kimia yang
dapat menimbulkan masalah hama gayas. (2) Untuk masalah kesehatan Keluarga
Bapak Mupu, penulis menyarankan agar mempergunakan JKBM untuk
mengontrol kesehatannya minimal 2 kali sebulan. (3) Untuk masalah kebersihan,
pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah
menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya,
khususnya menyediakan tong sampah yang terbuat dari bahan bekas seperti ban
bekas. (4) Untuk Kepala Dusun dan Kepala Desa agar lebih memperhatikan
Gambar 1.Mem
Gambar 2.Me
LAMPIRAN-LAMPIRAN
mbantu Memberi Pakan Ternak, dan Membant Merabuk
Memberikan Bantuan Sembako Kepada KK Da
ntu Persiapan
[image:19.595.160.466.389.561.2]Gambar 3.Memberikan Bantuan Pohon Kepada KK Dampingan
[image:20.595.114.494.290.523.2]