PENANGANAN RESERVASI TIKET PENERBANGAN
MELALUI TRAVEL AGENT : STUDI KASUS PADA PT. CEMPAKA MULYA TOUR
& TRAVEL Humisar Hasugian isar.hsg@yahoo.com
ABSTRAK
Jasa pelayanan tour & travel menjadi sebuah pilihan yang diminati oleh masyarakat, apabila akan bepergian keluar kota maupun luar negri untuk keperluan bisnis maupun liburan.
Jasa travel agent dibutuhkan karena diharapkan dapat membantu calon penumpang dalam pencarian jadwal penerbangan yang cepat, harga tiket yang kompetitif dan pemilihan tempat duduk sesuai dengan keinginan. calon penumpang akan merasa puas apabila kebutuhan mereka cepat dilayani, pelayanan dapat cepat terjadi apabila proses yang mendukung kegiatan salah satunya melibatkan bantuan teknologi komputer.
Studi dalam penelitian ini akan menganalisa dan merancang aplikasi untuk reservasi tiket melalui travel agent untuk mempermudah pihak agent dalam melayani pemesanan tiket baik domestik maupun internasional. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian korelasi, dengan menganalisa data primer dan sekunder, dimana data primer didapat melalui pengamatan terhadap sistem yang berjalan, wawancara terhadap pengguna dan menganalisa dokumen-dokumen yang digunakan, dan data sekunder didapatkan melalui studi kepustakaan dan literatur lainnya seperti internet. Analisa dan perancangan menggunakan metodologi berorientasi obyek dengan memanfaatkan UML (Unified Modeling Language), analisa database dilakukan secara terstruktur. Aplikasi dibuat dengan menggunakan software VB.net dengan menggunakan database SQL Server. Sehingga berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam pengembangan aplikasi kearah yang lebih baik, sehingga pihak-pihak yang terlibat akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Kata kunci : Reservasi Tiket, Travel Agent, UML, Unified Modeling Language, VB.net, SQL Server.
1. Pendahuluan
Jasa pelayanan tour & travel pada saat ini menjadi sebuah pilihan yang banyak diminati oleh masyarakat, secara perorangan maupun organisasi, untuk keperluan bisnis maupun liburan. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk transportasi jarak jauh, sehingga transportasi yang dibutuhkan ke tempat tujuan menjadi perlu dipersiapkan dengan baik agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi berkembang pesat pada zaman sekarang ini mengakibatkan pergeseran standard efektifitas pada suatu perusahaan.
Sebagaimana telah diketahui bahwa efektifitas suatu perusahan sangat diperlukan untuk kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini dapat diimbangi dengan kebutuhan informasi yang mudah didapat, cepat dan berdaya guna untuk mendapatkan informasi. Informasi merupakan dasar utama bagi perusahaan dalam melakukan persaingan dengan perusahaan yang sejenis dan dapat pula digunakan oleh manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan- kebijakan tertentu yang menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Informasi juga dapat mendukung sistem penjualan pada suatu perusahaan atau badan usaha.
Perusahaan Jasa bidang Tour & Travel adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa perjalanan jarak jauh termasuk didalamnya penyediaan tiket pesawat.
Beragam tingkat kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk dilayani menuntut perusahaan untuk melakukan menajemen yang lebih efisien, praktis dan memuaskan bagi pelanggan yang menginginkan informasi. Penyajian reservasi tiket yang baik dan cepat merupakan serangkaian produk manajemen yang diharapkan bisa memajukan perkembangan perusahaan kearah yang lebih baik.
beberapa masalah yang dihadapi oleh Perusahaan Jasa bidang Tour & Travel yang masih menggunakan sistem manual pada umumnya adalah Proses reservasi tiket dilayani dalam waktu yang lama karena melalui proses pencatatan secara manual, pengecekan ataupun proses pemeriksaan yang membutuhkan ketelitian, Lambatnya informasi yang diterima oleh pihak manajemen, Kurang terjaminnya keakuratan data yang tersimpan.
2. Landasan Pemikiran
2.1. Definisi Perancangan Sistem
Jerry FitzGerald et al. (1987) mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Jeffery L. Whitten et al. (2004 : 39) mengungkapkan: ”Perancangan sistem (system design) merupakan sebuah spesifikasi atau konstruksi yang bersifat teknis, pengidentifikasi kebutuhan pemecah masalah bisnis yang berbasis komputer dalam suatu analisa sistem”.
Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan - kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah serta mengkonfigurasikan dari komponen - komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
2.2. Analisa dan Perancangan Berorientasi Obyek
Analisis dan desain berorientasi obyek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep dunia nyata. Dasar pembuatannya adalah obyek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.
Secara spesifik, pengertian “berorientasi obyek” berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari obyek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
(Ariesto, 2002:3).
Analisa dan Perancangan Berorientasi Obyek ialah suatu koleksi/kumpulan dari peralatan dan teknik untuk pengembangan sebuah sistem yang menggunakan teknologi obyek untuk membangun suatu sistem serta perangkat lunaknya.
Tetapi di saat yang bersamaan, alat dan teknik terstruktur tetaplah penting. Dalam mendesain database, sebagai contoh, masih sering dirancang oleh para analis sistem dengan menggunakan alat bantu terstruktur.(Jeffery L. Whitten et al,2004:31)
Unified Modeling Language adalah satu set peragaan konvensi yang digunakan untuk menetapkan atau menguraikan suatu sistem perangkat lunak dalam bentuk obyek.(Jeffery L.
Whitten et al, 2004:430). UML merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia
analisa dan perancangan sistem informasi yang berorientasi obyek(Object Oriented). Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru(Blue Print) atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi(sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.
Konsep dasar analisa dan perancangan berorientasi obyek (Jeffery L. Whitten, 2004:431) adalah sebagai berikut:
a. Object, sesuatu yang dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan.
b. Class, sekumpulan obyek yang sejenis, yang memiliki perilaku dan attribute yang sejenis.
c. Attribute, sebuah data yang mewakili karakteristik yang dimiliki obyek.
d. Behavior(Perilaku), kumpulan sesuatu yang dapat dilakukan oleh obyek. Disebut juga sebagai method, operation atau service.
e. Inheritance(Turunan), sebuah konsep dimana method dan, atau attribute yang dimiliki oleh sebuah obyek dapat diturunkan atau digunakan(reused) oleh obyek lain.
f. Polymorphisme, sebuah konsep dimana obyek lain dapat merespon operasi yang sama, tetapi dengan implementasi yang berbeda.
g. Message Sending, suatu obyek mengirim sebuah pesan(message) kepada obyek lain untuk menjalankan sebuah operation dan obyek yang menerima akan memberikan respon untuk menjalankan operasi tersebut.
h. Encapsulation, penggabungan dari beberapa atribut dan perilaku(items) menjadi satu unit.
i. Aggregation, suatu hubungan dimana satu kelas yang lebih besar berisi satu atau lebih bagian kelas yang lebih kecil.
j. Association, hubungan antar obyek yang saling membutuhkan. Hubungan ini bisa satu arah ataupun lebih dari satu arah.
k. Generalization, suatu konsep dimana perilaku dan atribut yang umum dibagi ke dalam beberapa jenis kelas obyek yang dikelompokkan(diringkas) ke dalam kelas mereka sendiri.
2.3. Teori Reservasi Tiket
Reservasi adalah sebuah proses perjanjian berupa pemesanan sebuah produk baik barang maupun jasa dimana pada saat itu telah terdapat kesepahaman antara konsumen dengan produsen mengenai produk tersebut namun belum ditutup oleh sebuah transaksi jual – beli.
Pada saat reservasi berlangsung biasanya ditandai dengan adanya proses tukar menukar informasi antara konsumen dan produsen agar kesepahaman mengenai produk dapat terwujud.
Reservasi tiket penerbangan adalah sebuah proses pemesanan salah satu produk yang dijual oleh perusahaan penerbangan pengangkut penumpang yaitu berupa dokumen perjalanan yang berfungsi sebagai tanda bahwa pemegang dokumen tersebut berhak atas fasilitas pengantaran dari satu daerah ke daerah lain.
Proses reservasi pemesanan tiket penerbangan dapat terjadi di :
1. Lokasi penjualan (points of sales) tiket penerbangan yang langsung dikelola oleh perusahaan penerbangan itu.
2. Travel agent (Biro perjalanan wisata)
3. Media pembantu (Call center, Sms Broadcast, Website, dll) 4. Perusahaan rekanan
Seperti halnya proses reservasi lainnya, pada proses reservasi tiket penerbangan juga terjadi tukar menukar informasi antara konsumen (calon penumpang) dengan pihak perusahaan penerbangan yang diwakili oleh staff reservasi. Adapun beberapa informasi
penting yang sering menjadi pertanyaan sebelum dilakukannya proses reservasi (Web01, 2011) adalah sebagai berikut :
1. Calon pembeli :
Jadwal penerbangan (waktu berangkat & tiba, transit, frekuensi, dll)
Harga yang tersedia
Time limit
Fasilitas pendukung (bagasi cuma – cuma, discount khusus, meals, dll) 2. Staff reservasi :
Periode / waktu keberangkatan yang diinginkan calon penumpang
Jumlah calon penumpang yang akan berangkat
Kelas penerbangan yang diinginkan (ekonomi, bisnis, first class)
Apabila sebuah proses reservasi tiket penerbangan telah berhasil dilakukan, maka akan menghasilkan sebuah tanda reservasi yang disebut Passanger Name Record (PNR) dimana didalamnya tercantum informasi sebagai berikut:
1. Informasi penerbangan ( rute, waktu, jenis pesawat, kelas, harga).
2. Informasi calon penumpang ( nama, jenis kelamin, nomer telpon).
3. Kode booking.
4. Time limit.
5. Informasi tambahan / remark 3. Desain Penelitian
3.1. Tinjauan Obyek Penelitian
PT. Cempaka Mulya Tour & Travel dipimpin oleh Ibu Dini Djayanti yang bergerak dalam bidang jasa pariwisata yaitu pemesanan ticket (Domestic, dan International), Pemesanan Hotel (Domestic, dan International), Kereta Api. Setelah satu tahun kemudian membuka cabang kedua. PT. Cempaka Mulya Tour & Travel berlokasi di Rukan Victoria Bintaro No. A8 Jl. Bintaro Utama Sektor 3A Bintaro – Tangerang, Telp (021) 737 0992 dan masuk dalam anggota Association of The Indonesia Tour & Travel Agencies (ASITA) dengan nomor anggota 1364/IX/ASITA JAKARTA/2009. Dalam pegelolaan usahanya PT. Cempaka Mulya Tour & Travel didukung oleh tenaga-tenaga professional dan berpengalaman dalam team work yang cukup handal.
3.2. Struktur Organisasi
DIREKTUR UTAMA
GENERAL MANAGER
STAFF ACCOUNTING
STAFF
TICKETING KURIR
Gambar 1 : Struktur Organisasi PT. Cempaka Mulya Tour & Travel 3.3. Tugas dan Wewenang
1. Direktur Utama
Memeriksa laporan-laporan yang dibuat setiap bulannya dari masing-masing bagian, mengambil keputusan atas hal-hal yang dianggap penting bagi kelancaran kegiatan usaha.
Memonitor jalannya aktivitas perusahaan.
Memberikan arahan dan panutan kepada pegawai-pegawainya.
Mengawasi perkembangan perusahaan.
Memimpin dan mengkoordinir semua staff.
2. General Manager
Bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan staff yang dipimpinnya dalam pemberian jasa umum kepada semua pihak dalam perusahaan, seperti pelayanan Sumber Daya Manusia, Ketelitian, pemakaian fasilitas komunikasi, dan alat tulis, serta mengembangan Sumber Daya Manusia di dalam perusahaan.
3. Staff Accounting
Melaksanakan tugas dalam mengelola pelayanan informasi dan administrasi keuangan
Mengarsipkan data-data dan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk Surat Keputusan (SK) karyawan baik yang masih aktif maupun yang telat di mutasi/mengundurkan diri
Mencatat dan membuat laporan masuk dan keluar keuangan, membuat report airlines setiap kali saldo habis
Mempersiapkan dan mengkonsep surat 4. Staff Ticketing
Memberikan jasa pelayanan terbaik kepada pelanggan
Bertanggung jawab kepada semua pelanggan dari awal pemesanan hingga pelanggan dinyatakan terbang.
Bertanggung jawab terhadap smua sistem airlines yang digunakan.
5. Kurir
Mengantarkan ticket pesanan kepada pemesan
Membuat laporan perjalanan
Bertanggung jawab terhadap ticket yg diantar
3.4. Uraian Prosedur
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Bagian ticketing dalam melaksanakan transaksi reservasi ticket pada PT. Cempaka Mulya Tour & Travel :
a. Proses Booking Ticket
Proses booking ticket dilakukan oleh pemesan, pemesan mengecek jadwal reservasi kepada bagian staff ticketing. Booking dilakukan apabila pemesan menyetujui jadwal penerbangan beserta harganya, maka akan di booking oleh staff ticketing dan akan diberikan konfirmasi batas waktu booking (Time Limit)
b.Proses Issued Ticket
Proses issued ticket akan dilakukan bila sudah ada konfirmasi pembayaran terlebih dahulu oleh pemesan. Jika sudah melakukan pembayaran maka ticket akan di issued.
3.5. Analisa Proses
a. Activity Diagram Proses Booking Ticket
Gambar 2 : Activity Diagram Proses Booking Ticket b. Activity Diagram Proses Issued Ticket
Gambar 3 : Activity Diagram Proses Issued Ticket 3.6. Identifikasi Kebutuhan
Berdasarkan hasil analisa mengenai sistem yang sedang berjalan pada PT. Cempaka Mulya Tour & Travel, maka dapat diidentifikasikan kekurangan yang ada, sehingga membutuhkan :
1. Format : Entry Data Pemesan
Keterangan : Tidak ada sistem penyimpanan data pemesan dengan kode pemesan, hanya mengandalkan nama pemesan.
Usulan : Diusulkan untuk menyimpan data pemesan mengunakan data pemesan 2. Format : Entry Data Penumpang
Keterangan : Tidak ada sistem penyimpanan data penumpang dengan kode penumpang, hanya mengandalkan nama penumpang.
Usulan : Diusulkan untuk menyimpan data penumpang mengunakan data penumpang 3. Format : Entry Data Airlines
Keterangan : Tidak ada sistem penyimpanan data Airlines pada database.
Usulan : Diusulkan untuk menyimpan data airlines dengan menyediakan modul tersendiri.
4. Format : Entry Jadwal
Keterangan : Jadwal yang disediakan pihak airlines tidak terdokumentasi dengan baik.
Usulan : Diusulkan membuat modul tersendiri untuk mengentry jadwal yang disediakan pihak airlines.
5. Format : Entry Reservasi Ticket
Keterangan : Reservasi tiket hanya di tulis dalam kertas biasa dan mudah rusak atau hilang.
Usulan : Diusulkan untuk membuat modul tersendiri untuk mengentri data reservasi dan menyimpannya kedalam database.
6. Format : Entry Booking
Keterangan : Kode Booking yang dihasilkan dari sistem airlines di catat pada kertas biasa.
Usulan : Diusulkan untuk mengentri kode booking tersendiri agar bisa disimpan kedalam database.
7. Format :Cetak Invoice
Keterangan : Penulisan pada invoice dilakukan menggunakan Microsoft Excel maka setelah invoice dicetak invoice tidak tersimpan pada data invoice.
Usulan : Diusulkan agar menyimpan data invoice dan tidak mengandalkan invoice kertas sebagai bukti transaksi.
8. Format : Cetak Kwitansi
Keterangan : Tidak menyediakan kwitansi untuk pembayaran yang sudah lunas.
Usulan : Diusulkan untuk membuat modul cetak kwitansi untuk proses pembayaran transaksi.
9. Format : Entry Issued
Keterangan : Proses issued dilakukan secara manual.
Usulan : Proses issued yang sudah dilakukan akan di simpan ke dalam database dengan membuat modul tersendiri.
3.7. Use Case Diagram
a. Use Case Diagram Master
Gambar 4 : Use Case Diagram Master
b.Use Case Diagram Ticketing
Gambar 5 : Use Case Diagram Ticketing 4. Rancangan Sistem
Penanganan Reservasi Tiket pada PT. Cempaka Mulya Tour & Travel, didasarkan pada usulan pemecahan masalah, yang merupakan pemecahan masalah dari kendala-kendala yang dihadapi oleh sistem yang sedang berjalan. Untuk melakukan rancangan basis data yaitu dengan membuat diagram ER-D (Entity Relationship Diagram) berdasarkan analisa, sehingga benar-benar sedikit kemungkinan munculnya duplikasi-duplikasi data.
4.1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Berikut ini adalah diagram hubungan data (Diagram ER-D) yang didapat berdasarkan analisa :
PEMESAN
RESERVASI
JADWAL
AIRLINES tulis
pesan
display
PENUMPANG isi
BOOKING hasil
ISSUED
keluar
INVOICE
KWITANSI timbul
bayar 1
M
M
N
1 M
M
N
M N
pilih M
N
1
1
1 M Id_pemesan
nm_pemesan no_telp
alamat email
No_res tgl_res Id_pemesan
No_res
No_flight tgl_flight dep
arr dari
ke No_res no_flight jml_pesan class_pesan
No_flight id_airlines
Id_airlines nm_airlines agent_code system_code
Id_penumpang first_name last_name tgl_lahir no_paspor
no_ktp gender
No_issd tgl_issd tgl_berlaku
Kd_book time_limit date_limit
dp No_issd kd_book
No_inv tgl_inv due_date
user kd_book no_inv
No_kwt tgl_kwt No_inv no_kwt 1
1 No_res
no_flight kd_book hrg_agent
hrg_pax hrg_basic class_pax jml_penumpang
No_res no_flight id_penumpang
status
Id_penumpang kd_book
harga
Gambar 6 : ERD (Entity Relationship Diagram)
4.2. Spesifikasi Basis Data
Spesifikasi basis data yang memberikan penjelasan secara detil tentang masing-masing basis data yang digunakan dalam reservasi ticket adalah sebagai berikut :
1. Nama File : Pemesan Media : Harddisk Isi : Data Pemesan Organisasi : Index Sequential Primary Key : id_pemesan Panjang Record : 112 byte Jumlah Record : 1050 record Struktur :
Tabel 1 : Tabel Spesifikasi Basis Data pemesan
2. Nama File : Form Reservasi Media : Harddisk
Isi : Data Form Reservasi Organisasi : Index Sequential Primary Key : no_res
Panjang Record : 22 byte Jumlah Record : 2.100 record Struktur :
Tabel 2 : Tabel Spesifikasi Basis Data form reservasi
3. Nama File : Pesan Media : Harddisk Isi : Data Pesan Organisasi : Index Sequential Primary Key : no_res+no_flight Panjang Record : 15 byte Jumlah Record : 2.100 record Struktur :
Tabel 3 : Tabel Spesifikasi Basis Data Pesan
4. Nama File : Jadwal Media : Harddisk Isi : Data Jadwal Organisasi : Index Sequential Primary Key : no_flight
Panjang Record : 53 byte Jumlah Record : 156 record Struktur :
Tabel 4 : Tabel Spesifikasi Basis Data Jadwal
5. Nama File : Airlines Media : Harddisk Isi : Data Airlines Organisasi : Index Sequential Primary Key : id_airlines Panjang Record : 45 byte Jumlah Record : 27 record Struktur :
Tabel 5 : Tabel Spesifikasi Basis Data Airlines
6. Nama File : Isi
Media : Harddisk Isi : Data Isi
Organisasi : Index Sequential Primary Key : id_penumpang+
no_res+no_flight Panjang Record : 22 byte Jumlah Record : 3.300 record Struktur :
Tabel 6 : Tabel Spesifikasi Basis Data Isi
7. Nama File : Penumpang Media : Harddisk
Isi : Data Penumpang Organisasi : Index Sequential Primary Key : id_penumpang Panjang Record : 72 byte Jumlah Record : 3.300 record Struktur :
Tabel 7 : Tabel Spesifikasi Basis Data Penumpang
8. Nama File : Pilih Media : Harddisk Isi : Data pilih Organisasi : Index Sequential Primary Key : id_penumpang+
kd_book Panjang Record : 20 byte Jumlah Record : 3.300 record Struktur :
Tabel 8 : Tabel Spesifikasi Basis Data Pilih
9. Nama File : Booking Media : Harddisk Isi : Data Booking Organisasi : Index Sequential Primary Key : kd_book
Panjang Record : 32 byte Jumlah Record : 1.400 record Struktur :
Tabel 9 : Tabel Spesifikasi Basis Data Booking
10. Nama File : Hasil Media : Harddisk Isi : Data Isi1
Organisasi : Index Sequential Primary Key : no_flight+
no_res+kd_book Panjang Record : 42 byte Jumlah Record : 3.300 record Struktur :
Tabel 10 : Tabel Spesifikasi Basis Data Hasil
11. Nama File : Kwitansi Media : Harddisk
Isi : Data Kwitansi Organisasi : Index Sequential Primary Key : no_kwt
Panjang Record : 15 byte Jumlah Record : 3.000 record Struktur :
Tabel 11 : Tabel Spesifikasi Basis Data Kwitansi
12. Nama File : Invoice Media : Harddisk Isi : Data Invoice Organisasi : Index Sequential Primary Key : no_inv
Panjang Record : 30 byte Jumlah Record : 3.000 record Struktur :
Tabel 12 : Tabel Spesifikasi Basis Data Invoice
13. Nama File : Issued Media : Harddisk Isi : Data Issued Organisasi : Index Sequential Primary Key : no_Issd
Panjang Record : 29 byte Jumlah Record : 6.500 record Struktur :
Tabel 13 : Tabel Spesifikasi Basis Data Issued
4.3. Rancangan Layar
Rancangan Layar modul yang dihasilkan dalam Reservasi Tiket berdasarkan use case yang terbentuk adalah sebagai berikut :
1. Rancangan Layar Entry Data Pemesan
Gambar 7 : Rancangan Layar Entry Data Pemesan 2. Rancangan Layar Entry Data Penumpang
Gambar 8 : Rancangan Layar Entry Data Penumpang 3. Rancangan Layar Entry Data Airlines
Gambar 9 : Rancangan Layar Entry Data Airlines
4. Rancangan Layar Entry Jadwal
Gambar 10 : Rancangan Layar Entry Jadwal 5. Rancangan Layar Entry Form Reservasi
Gambar 11 : Rancangan Layar Entry Form Reservasi 6. Rancangan Layar Entry Booking
Gambar 12 : Rancangan Layar Entry Booking
7. Rancangan Layar Cetak Kwitansi
Gambar 13 : Rancangan Layar Cetak Kwitansi 8. Rancangan Layar Cetak Invoice
Gambar 14 : Rancangan Layar Cetak Invoice 9. Rancangan Layar Entry Issued
Gambar 15 : Rancangan Layar Entry Issued 5. Penutup
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, analisis dan perancangan yang sudah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses reservasi ticket pada PT. Cempaka Mulya Tour & Travel setelah terkomputerisasi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
2. Penyimpanan data dalam database memudahkan dalam penyimpanan dan pemeliharaan data, sehingga kita tidak perlu menyimpan data dalam media kertas yang mudah hilang dan rusak seperti pada saat sistem masih manual.
3. Meminimalkan kesalahan dalam proses pencatatan dan perhitungan atau terjadinya human eror dan mempermudah pekerjaan.
4. Pengolahan data pada sistem yang diusulkan lebih terjamin kebenarannya, karena adanya pengontrolan yang lebih baik dan data yang masuk telah diperiksa terlebih dahulu.
5.2. Saran
Saran yang dapat penulis berikan pada PT. Cempaka Mulya Tour & Travel untuk kemajuan pada sistem yang akan datang yaitu :
1. Rancangan sistem reservasi ticket ini diharapkan menjadi solusi dalam menangani pengembangan sistem yang ada sekarang dan dapat diterapkan atau dijadikan acuan untuk sistem yang kelak dijalankan.
2. Karena informasi yang disajikan pada dasarnya berawal dari data masukan, maka sebelum memasukkan data harus dilakukan pengecekan terhadap kebenaran data agar informasi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan keinginan.
3. Secara rutin memback-up data-data yang ada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Perlu adanya pelatihan kepada user yang akan menggunakan sistem informasi ini, supaya mereka mengetahui bagaimana cara menggunakan dan merawat sistem informasi ini.
5. Sistem dapat dikembangkan lagi agar bisa mendukung kebutuhan manajamen atas dalam pengambilan keputusan.
6. Sistem dapat dikembangkan dengan menggunakan web base.
Daftar Pustaka
Ariesto Hadi Sutopo, Analisis dan Desain Berorientasi Objek, J&J Learning Yogyakarta, 2002
Jeffery L. Whitten et al, Systems Analysis and Design Methods, Irwin Professional Publishing, 2004
Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald. Fundamentals of Systems Analysis : Using Structured Analysis and Design Techniques. Wiley, 1987
Website 01 http://tiketpromopesawat.blogspot.com/2011/09/pengertian-reservasi_23.html