5
TRADISI DALAM PENDEKATAN KUALITATIF
Pertemuan ke 7
Strategi-strategi Penelitian Alternatif ;
Strategi2 dlm penelitian Kualitatif sudah muncul sepanjang thn 1990-an. Pendekatan2 di dlm penelitian kualitatif
tertntu sudh memiliki prosedur2 yg legkap & jelas ;
a. Clandinin & Connelly (2000) telah membuat deskripsi
komprehensif ttg apa yg seharusnya dilakukan o/ peneliti naratif
b. Moustakas (1994) jg telah membahas ttg doktrin2 filosofis & prosedur2 dlm metode fenomenologi c. Strausss & Corbin (1990, 1998) memperkenalkan
prosedur2 u/ penelitian grounded theory.
d. Wolcott (1999) menjabarkan prosedur2 Etnografis
e. Stake (1995) merekomendasikan sejumlah proses yg hrs dilakukan dlm penelitian studi kasus.
BIOGRAFI/
NARATIF
Merupakan strategi penelitian di
mana di dlm nya peneliti
menyeleidiki kehidupan individu2 &
meminta seseorang atau
sekelompok individu
u/menceritakan kehidupan mereka.
Informasi ini kemudian dceritakan
kembali o/peneliti dlm kronologi
naratif. Di akhir tahap penelitian,
peneliti hrs menggabungkan dg
gaya naratif pandangan2 ttg
kehidupan partisipan dg
pandangan2 ttg kehidupan peneliti
sendiri ( Clandini & Connelly, 2000)
a. Peneliti memulai dengan seperangkat pengalaman objektif dalam pencatatan tahap-tahap jalan kehidupan (masa kanak-kanak, remaja, awal dewasa, atau usia tua sebagai sebuah kronologi) dan pengalaman-pengalaman (seperti pendidikan, perkawinan, dan pekerjaan) dari subjek.
b. Peneliti mengumpulkan bahan-bahan biografis kontekstual yang kongkrit
(subjek melaporkan kembali pengalaman-pengalaman hidup dalam bentuk
cerita atau naratif). Fokusnya ialah pengumpulan cerita-cerita.
c. Cerita-cerita disusun sekitar tema-tema yangmenunjukkan peristiwa-peristiwa
paling penting (atau epifani-epifani) dalam suatu kehidupan individual.
TAHAP-TAHAP PROSEDURAL DLM PENELITIAN BIOGRAFI :
e. Peneliti juga mencari struktur-struktur yang lebih besar untukmenjelaskan
pemaknaan-pemaknaan, seperti interaksi-interaksi sosial dalam kelompok,
masalah-masalah kultural, ideologi-ideologi, dan konteks historis, dan
memberikan sebuah penafsiran untuk pengalaman-pengalaman hidup individu
(atau lintas penafsiran-penafsiran jika beberapa individu dikaji).
d. Peneliti mengeksplorasi pemaknaan cerita-cerita ini,
mengandalkan/mempercayai individu untuk
memberikan penjelasan2 dan pencarian untuk
pemaknaan2 ganda
Tantangan-tantangan studi biografi:
Peneliti perlu mengumpulkan informasi-informasi yang luas
dari dan tentang subjek biografi.
Peneliti perlu memiliki sebuah pemahaman historis yang
jelas,
bahan kontekstual untuk posisi subjek di dalam
kecenderungan
yang lebih besar dalam masyarakat atau budaya.
Perlu ketajaman untuk menentukan cerita-cerita khusus,
kecondongan, atau sudut
yang “bekerja” dalam penulisan
sebuah biografi dan tidak mencakup
“tokoh di bawah karpet”
(figure under carpet) (Edel, 1984) yang memaparkan konteks
sebuah kehidupan yang telah berlapis-lapis.
Dengan menggunakan sebuah pendekatan interpretif,
penulis
perlu mampu untuk membawa diri subjek ke dalam
pengakuan
Pertanyaan-pertanyaan penelitian biografi
► Peneliti (penulis) mengidentifikasi tradisi khusus penelitian yang digunakan dalam studi (penelitian) dengan menyatakan tipe. Nama tradisi berasal dari
pertama dalam pesan, pendekatan penelitian untuk pengumpulan data, analisis dan tulisan laporan.
► Penulis menyandikan pesan dengan kata-kata yang menunjukkan tindakan (aksi) peneliti dan fokus dari tradisi. Contoh kata tindakan: memahami
(understand, dalam studi biografis), memaparkan (describe, dalam studi kasus, etnografi, fenomenologi), mengembangkan (develop) atau melanjutkan (dalam grounded theory), dan menemukan (discover, dalam semua tradisi).
► Penulis menandai kumpulan data dalam pernyataan ini, apa yang peneliti rencanakan untuk studinya/penelitiannya sebagai individual (biografi, mungkin studi kasus atau etnografi), beberapa individu (grounded theory atau
fenomenologi), satu kelompok (etnografi), atau satu tempat (program, peristiwa, aktivitas atau tempat dalam sebuah studi kasus).
► Creswell memasukkan fokus utama dan satu definisi umum untuk pernyataan tujuan. Dalam Biografi, seorang penulis dapat mendefinisikan atau menjelaskan aspek khusus kehidupan untuk dieksplorasi (seperti tahap-tahap kehidupan,
Pertanyaan-pertanyaan penelitian:
Pertanyaan pokok: Dalam tulisan sebuah biografi, Denzin (1989b)
menganjurkan bahwa pertanyaan-pertanyaan penelitian mengikuti suatu format interpretif dan dirumuskan dalam sebuah pernyataan tunggal, mulai dengan mengapa, bukan bagaimana, dan mulai dengan sejarah pribadi yan dimilikinya, serta membangun atas informasi lainnya. Dari kajiannya, Denzin menggambarkan tipe-tipe pertanyaan-pertanyaan masalah: “Bagaimana
emosi, sebagai satu bentuk kesadaran, dihidupkan, dialami, diartikulasikan dan dirasakan?”
Pertanyaan-pertanyaan substantif dapat diajukan sebagai berikut:
Apakah ada objek pengalaman-pengalaman dalam kehidupan individu/ Apakah ada kisah yang dapat dikatakan dari pengalaman-pengalaman ini? Apakah ada beberapa bagian (segmen) naratif yang menggambarkan
makna kehidupan individu ini?
Apakah ada beberapa teori yang berhubungan dengan kehidupan individu ini? (Creswell, 1998:
Sehingga nantinya Biografi harus membuat :
a. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui perjalanan hidup seorang tokoh yang ia baca,
b. Agar pembaca serta penulis dapat meneladani dan mengambil pelajaran dari seorang tokoh yang ia baca untuk dipakai dalam kehidupan sehari-harinya,
c. Agar dapat memberikan sesuatu yang berharga pada diri penulis dan pembaca setelah membacanya,
d. Penulis dan pembaca dapat meniru cara bagaimana tokoh tersebut sukses.
Merupakan slh satu strategi
penelitian kualitatif yg di dlm nya
peneliti menyelidiki suatu klp
kebudayaan di lingkungan yg
alamiah dm periode wkt yg
cukup lama dlm pengumpulan
data utama, data observasi &
data wawancara ( Creswell,
2007). Proses penelitiannya
fleksibel & biasanya berkembang
sesui kondisi dlm merespon
kenyataan2 hidup yg dijumpai di
lapangan ( LeCompte & Schensul,
1999).
ETNOGRAFI
Etnografi merupakan salah satu dari sekian pendekatan dalam
Penelitian Kualitatif.
Dalam istilah Yunani, ethnos, berarti masyarakat, ras atau sebuah kelompok kebudayaan, dan etnografi berarti sebuah ilmu yang menjelaskan cara hidup manusia. Pada
perkembangan selanjutnya dalam etnografi terjadi banyak
perdebatan tentang cara bagaimana peneliti menjelaskan cara hidup yang diteliti – termasuk di dalamnya tentang cara-cara bagaimana peneliti melihat ‘yang lainnya’ untuk kemudian
‘menceritakannya’ kepada orang-orang yang ‘berkepentingan’
terhadap yang diteliti.
Etnografi juga diartikan sebagai sebuah pendekatan untuk mempelajari tentang kehidupan sosial dan budaya sebuah masyarakat, lembaga dan setting lain secara ilmiah, dengan menggunakan sejumlah metode penelitian dan teknik
pengumpulan data untuk menghindari bias dan memperoleh akurasi data yang meyakinkan.
Penelitian etnografi kadang
membutuhkan waktu panjang, dan interaksi temu muka dengan
masyarakat di suatu daerah
dengan menggunakan sejumlah metode pengumpulan data. Pada awal abad 20 seorang peneliti
etnografi bisa menghabiskan rata-rata 2-3 tahun untuk tinggal
bersama dengan masyarakat di suatu daerah – karena dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang masyarakat dan
kebudayaannya
Saat ini penelitian etnografi lebih difokuskan pada permasalahan lebih spesifik, tidak lagi memotret masyarakat dengan
kebudayaannya yang begitu luas sehingga waktu yang diperlukan bisa menjadi lebih singkat. Permasalahan spesifik dilihat dari
kacamata masyarakat yang ‘diteliti’ – misal: Penanganan penyakit menular pada masyarakat Sumba. Permasalahan yang lebih fokus akan membuat penelitian semakin mendalam, dengan tentu saja menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Namun lamanya waktu penelitian ditentukan terutama oleh metode pengumpulan data yang dipakai yang juga tergantung pada permasalahan validitas data – bukan hanya permasalahan penghematan biaya penelitian.
Etnografi sebagai metode penelitian memiliki nilai kekhasan yang berbeda dengan metode penelitian sosial lainnya. Kekhasan metode penelitian etnografi menurut Emzir (2012) dapat dilihat dari karakternya, sebagai berikut :
a. Perilaku manusia dikaji dalam konteks sehari-hari, bukan dibawah kondisi eksperimental yang diciptakan oleh peneliti.
b. Data dikumpulkan dari suatu rentangan sumber, tetapi observasi dan percakapan yang relative informal biasanya lebih diutamakan.
c. Pendekatan untuk pengumpulan data tidak terstruktur dalam arti tidak melibatkan penggunaan suatu set rencana terperinci yang disusun sebelumnya, juga tidak menggunakan kategori yang telah ditetapkan sebelumnya untuk penginterpretasian apa yang dikatakan atau dilakukan orang. Ini tidak berarti bahwa penelitian tidak sistematis, hanya pada awalnya data dikumpulkan sebagai suatu format mentah, dan sebisa mungkin sebagai medan yang luas.
d. Fokus penelitian biasanya merupakan suatu latar tunggal atau kelompok dari skala yang relative kecil. Dalam penelitian sejarah kehidupan focus penelitian dapat berupa individu tunggal.
e. Analisis data melibatkan interpretasi arti dan fungsi tindakan manusia dan sebagian besar mengambil format deskripsi verbal dan penjelasan.
f. Etnografi merupakan suatu pernyataan teoretis tentang orang-orang yang diteliti, sebuah teori sebuah budaya
g. Etnografi dirancang untuk menjadi bagian dari kumpulan pengetahuan komparatif mengenai hubungan masyarakat.
GOTONG ROYONG DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT
DEPOK
(Study pada komunitas warga di desa Dadap kecamatan Sukmajaya kabupaten Depok)
RUMUSAN MASALAH
Nantinya penelitian berusah menjawab permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah masyarakat Depok khususnya desa Dadap kecamatan
Sukmajaya Kabupaten Depok masih menerapkan perilaku gotong royong?
2. Bagaimana bentuk gotong royong dalam masyarakat Depok
GROUNDED
THEORY
Merupkn strategi penelitian yg di dlm nya peneliti “memperoduksi” teori
umum & abstrak dari suatu proses, aksi atau interaksi trtu yg berasal dari
pandangan2 partisipan. Rancangan ini meNgharuskan peneliti u/menjalani sejumlah tahap pengumpulan data & penyaringan kategori2 atas informasi yg diperoleh (Charmaz, 2006 Strauss &
Corbin, 1990,1998)
Rancangan ini memiliki 2 karakteristik utama, yaitu ;
a. Perbandingan yg constant antara data & kategori2 yg muncul
b. Pengambilan contoh sec. teoritis atas klp2 yg berbeda
u/memaksimalkan kesamaan & perbedaan informasi.
FENOMENOLOGI
Merupakan strategi penelitian di mana di dlm nya peneliti mengdentifikasi
hakikat pengalaman manusia ttg suatu fenomena trtu. Memahami
pengalaman2 hidup manusia
menjadikan filsafat fenomenologi sbg suatu metode penelitian yg
prosedur2nya mengaruskan peneliti u/mengkaji sejumlah subjek dg
terlibat secara langsung & relatif lama di dlm nya u/mengembangkan pola2 & relasi2 makna ( Moustakas, 1994).
Dalam proses ini, peneliti
mengesampingkan telebih dahulu pengalaman2 pribadinya agr ia dpt
memahami pengalaman2 partisipan yg ia teliti (Nieswiadomy, 1993)
Studi kasus merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses atau sekelompok individu.
Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan
aktivitas, dan peneliti mengumpulkan
informasi oleh waktu dan aktivitas, dan
peneliti mengumpulkan informasi secara
lengkap dengan menggunakan berbagai
prosedur pengumpulan data berdasarkan
waktu yang telah ditentukan.