• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu penelitan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan oleh Dekan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu penelitan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan oleh Dekan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

32

Waktu penelitan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan oleh Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Nomor:

6974/In.08/F.I.I/PP.009/02/2017 terhitung mulai tanggal mulai tanggal 30 Januari s/d 30 Maret 2018. Penelitian ini dilaksanakan pada semester Genap tahun ajaran 2017/2018.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda Desa Timbang yang beralamat Pondok Pesantren Nurul Huda Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan Kode Pos 45556.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari dua objek variabel, yaitu variabel independen sebagai variabel X dan variabel dependen berkedudukan sebagai variabel Y.

1. Variabel Independen adalah variabel yang ada atau terjadi mendahului variabel terikatnya (Prasetyo, 2005: 57). Sugiyono menyatakan variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (2012: 61).

Variabel ini biasanya disimbolkan dengan variabel “X”. variabel X dalam penelitian ini adalah Metode Pembelajaran Kooperatif Model Artikulasi.

2. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang diakibatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Prasetyo, 2005: 67). Sugiyono

(2)

menyatakan variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat.Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (2012: 61).

Variabel ini biasanya disimbolkan dengan variabel “Y”. variabel Y dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar.

C. Desain Penelitian

Muri Yusuf menjelaskan bahwa Desain penelitian atau rancangan penelitian adalah suatu rancangan penelitian yang memungkinkan peneliti mengawasi dan mengontrol variabel bebas dan variabel yang lain, sehingga tingkat kepastian jawaban hasil penelitian jauh lebih terkontrol dibandingkan dari jenis penelitian dalam kelompok ex post facto, baik ditinjau dari segi validitas internal (internal validity) maupun validitas eksternal (external validity) dan hubungan sebab akibat dapat ditelusuri dengan jelas (2015: 172).

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test- posttest control group design. Dalam desain ini, kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan pengukuran diawal penelitian dan diakhir keduanya akan dilakukan pengukuran kembali (postes). Desainnya sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Group Pre-test Variebel Terikat Post-test

Eksperimen O1

X

O2

Kontrol O3 O4

Keterangan:

O1 : Pre-test kelas eksperimen O3 : Pre-test kelas kontrol

(3)

X : Pembelajaran Al-Qur‟an Hadis O2 : Post-test kelas eksperimen O4 : Post-test kelas kontrol

Hasilnya dibandingkan (O1 – O2) : (O3 – O4) (Juliansyah Noor, 2011: 117).

Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam penelitian tersebut terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakuan, yaitu dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadis menggunakan model artikulasi. Sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak diberikan eksperimen yaitu dalam pembelajaran tidak menggunakan metode artikulasi melainkan hanya menggunakan metode konvensional seperti metode ceramah dan tanya jawab. Tetapi dari kedua kelas tersebut, kelas eksperimen dan kontrol tetap diberikan pretes dan postes.

D. Sumber Data dan Jenis Data 1. Sumber Data

Sumber data teoritik ialah sumber data yang didapat berdasarkan teori tentang permasalahan yang diteliti dengan menggunakan buku-buku atau literatur lainnya, yang dalam hal ini peneliti menggunakan buku-buku yang berkenaan dengan metode pembelajaran kooperatif model artikulasi dan hasil belajar. Sumber data empirik, yakni sumber data yang terdapat di studi lapangan, untuk memperoleh data yang lebih konkrit yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sumber data empirik dalam penelitian ini adalah kepala sekoloah, guru mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis, dan siswa kelas VIII MTs Nurul Huda Timbang Kuningan.

Sumber data primer adalah sumber data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama. Dalam penelitian ini sumber data primer yang digunakan adalah angket. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh bukan dari sumber pertama tetapi peneliti mendapatkannya dari sumber kedua atau melalui perantara orang lain.

(4)

Sumber data sekunder dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

2. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angka-angka dan pengolahan statistik sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif. Menurut Suharsimi Arikunto penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap angka tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga dengan pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila disertai dengan table, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Oleh karena itu, penelitian ini tidak jauh dari peranan statistika yang sangat dominan dan penting (2002: 75).

Muri Yusuf (2015: 60-76) menjelaskan bahwa jenis- jenis penelitian kuantitatif terbagi menjadi enam, yakni penelitian eksploratif, penelitian deskriptif kuantitatif, penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian tindakan, dan penelitian eksperimen. Berdasarkan penjelasan jenis-jenis penelitian kuantitatif maka peneliti mengambil jenis penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang dirancang sedemikian rupa, sehingga fenomena atau kejadian itu dapat diisolasi dari pengaruh lain dan dalam penelitian ini juga peneliti diberikan kesempatan untuk secara langsung mempengaruhi variabel penelitan. Selain itu penelitian ini juga dapat menguji hipotesis tentang relasi hubungan sebab akibat, yakni bahwa suatu perlakuan (treatment) dapat dijadikan faktor penyebab terjadi suatu perubahan pada individual. Karena itu, variabel bebas disebut juga dengan variabel eksperimen atau variabel perlakuan (Muri, 2015: 67).

(5)

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Secara umum Nana Syaodih (2016: 250) menjelaskan populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup suatu penelitian.

Kelompok besar tersebut bisa terdiri atas orang, organisasi, dan lembaga.

Sedangkan lingkup wilayah mencakup seluruh wilayah Negara, satu provinsi, satu kota atau satu kaupaten.

Menurut Sugiyono (2016: 117-118) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII (Delapan) Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda Timbang yang berjumlah 101 siswa yang terdiri dari tiga kelas. Untuk lebih rinci peneliti tampilkan tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Jumlah Siswa Kelas VIII MTs Nurul Huda Timbang

Kelas Jenis Kelamin

Jumlah

L P

VII 1 16 21 37

VII 2 19 17 36

VII 3 21 17 38

Jumlah Siswa

Kelas VIII 56 55 101

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016: 117).

(6)

Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut. Sebagian dan mewakili dalam batasan di atas merupakan dua kata kunci dan merujuk kepada semua ciri populasi dalam jumlah yang terbatas pada masing-masing karakteristiknya. Seandainya populasi itu mempunyai 10 karakteristik atau ciri tertentu, maka sebagian dan mewakili dalam hal ini hendaklah mencakup 10 karakteristik tersebut dan masing- masing karakteristik diambil sebagian kecil sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam menentukan ukuran sampel (Muri Yusuf, 2015: 150).

Penelitian dengan menggunakan sampel lebih menguntungkan karena sebagian data dari anggota populasi yang dijadikan responden lebih sedikit sehingga lebih menghemat tenaga, waktu, dan biaya yang dibutuhkan.

Kesimpulan dari penelitian dengan sampel ini berlaku untuk semua populasi karena sampel tesebut sudah mewakili karakterstik semua populasi (Nana Syaodih, 2016: 251).

Muri Yusuf menegaskan bahwa penggunaan sampel dalam penelitian bukan dimaksudkan untuk mengurangi ketelitian dan ketepatan hasil penyelidikan ataupun prediksi terhadap suatu masalah yang akan diselidiki.

Menurut Muri Yusuf (2015: 151) ada beberapa keuntungan penggunaan sampel, yakni biaya menjadi kurang, lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data, data yang didapat lebih akurat karena data yang didapat sedikit sehingga peneliti lebih teliti, dan lebih luas ruang cakupan penelitian karena semakin sedikit responden maka ruang cakupannya lebih luas begitupun sebaliknya.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara cluster random sampling karena populasi dinilai homogen bila dilihat secara kemampuan kognitif siswa.

Sampel dalam penelitian adalah kelas VIII 1 dan kelas VIII 2 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda Timbang. Kelas VIII 2 dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas VIII 3 dijadikan sebagai kelas eksperimen.

(7)

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

Kelas Jenis Kelamin Jumlah

L P

VIII 1 16 21 37

VIII 2 19 17 36

Jumlah Siswa Kelas

VIII 35 38 73

F. Instrumen Penelitian 1. Kisi-Kisi Penelitian

a. Definisi Konseptual 1) Model Artikulasi

Model artikulasi ini merupakan model pembelajaran yang prosesnya berlangsung layaknya pesan berantai. Artinya, apa yang telah diberikan guru wajib diteruskan siswa dengan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan kelompoknya). Siswa dituntut untuk bisa berperan sebagai „penerima pesan‟ sekaligus berperan sebagai

„penyampai pesan‟. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran. Pada pembelajaran ini, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing anggotanya bertugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas.

2) Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, yang dapat memberikan perubahan secara komprehensif (keseluruhan) meliputi ranah afektif

(8)

(sikap), ranah kognitif (pengetahuan) dan ranah psikomotorik (keterampilan) siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.

b. Definisi Operasional 1) Model Artikulasi

Skor yang diperoleh dari distribusi angket yang disebarkan kepada siswa kelas VIII 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda Timbang Kuningan tentang pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif model artikulasi. Pembelajaran ini dilaksanakan di kelas VIII 1. Kemudian di evaluasi melalui penilaian siswa yang ditanyakan dari hasil skor jawaban angket metode pembelajaran kooperatif model artikulasi.

Daftar pertanyaan variabel X (Metode Artikulasi). Pernyataan angket disusun menggunakan skala likert atau skala sikap dengan alternatif jawaban yaitu selalu, sering, kadang- kadang, dan tidak pernah.

2) Hasil Belajar

Skor yang diperoleh dari distribusi soal yang disebarkan kepada siswa kelas VIII 1 dan 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda Timbang Kuningan tentang mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis pada materi “Kuraih Ketenangan Hidup Dengan Menghindari Ketamakan”.

Dalam hal ini untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Huda Timbang diukur dengan menggunakan tes 20 soal pilihan ganda yang disebarkan kepada siswa kelas VIII 1 dan VIII 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 136) teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

(9)

penelitiannya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2002: 127).

Tes dalam penelitian menggunakan evaluasi soal pilihan ganda 20 nomor untuk mengukur dan mengetahui pencapaian siswa dalam kemampuan kognitif siswa dalam Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadis.

b. Kuisioner (Angket)

Sugiyono (2016: 199) mengemukakan bahwa kuisioner dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Teknik angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang penggunaan metode pembelajaran kooperatif model artikulasi terhadap hasil belajar siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda Timbang Kuningan. Adapun dalam penggunaan angket ini digunakan skala Likert, sebagai berikut:

Tabel 3.4 Skala Likert

Jawaban Alternatif Skor Pernyataan Positif

Selalu 4

Sering 3

Kadang-kadang 2

Tidak Pernah 1

(10)

c. Interview (Wawancara)

Menurut Sugiyono (2016: 194) Wawancara dilakukan apabila peneliti ingin studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui berbagai hal dari responden secara lebih mendalam pada saat dilakukan penelitian.

Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Adakalanya wawancara dilakukan secara berkelompok apabila tujuan untuk menghimpun data secara kelompok, seperti wawancara dengan satu keluarga, pembina pramuka, dan lainnya. Sebaliknya wawancara yang ditujukan untuk memperoleh data secara dari individu dilaksanakan secara individual. (Nana Syaodih, 2016:

217) d. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2016:

203) yang mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.

Observasi (observation) atau pengamatan adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru menagajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dan lain- lain.

Observasi dapat dilakukan secara partisipatif ataupun nonpartisipatif. Dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan.

Dalam observasi nonpartisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan,

(11)

dia hanya berperan menagmati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan (Nana Syaodih, 2016: 220)

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Gay (1983) dalam bukunya Sukardi (2015: 121) mengatakan bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur apa yang hendak diukur. Selain itu, Validitas suatu instrumen penelitian adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Prisnip suatu tes adalah valid, tidak universal. Validitas suatu tes yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk suatu tujuan tertentu.

Tolak ukur untuk menginterpertasikan derajat validitas instrumen ditentukan berdasarkan kriteria menurut Guilford sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Koefisien Validitas Instrumen Koefisien

korelasi Korelasi Interprestasi Validitas 0,90 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi Sangat Tepat/ sangat baik 0,70 ≤ rxy < 0,90 Tinggi Tepat/baik

0,40 ≤ rxy < 0,70 Sedang Cukup tepat/cukup baik 0,20 ≤ rxy < 0,40 Rendah tidak tepat/ buruk

rxy < 0,20 Sangat Rendah

Sangat tidak tepat/sangat buruk

(12)

b. Uji Realibilitas

Realibilitas adalah ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat realibilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan untuk mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya tetap sama (Nana Syaodih, 2016: 229- 231).

Menguji realibilitas tes dengan cara manual dapat menggunakan rumus Spermen- Brown, yaitu:

𝑟11 = 2r

(1 + 𝑟 𝑥𝑦) Keterangan:

r 11 : realibilitas seluruh tes r xy : realibilitas setengah tes

Besarnya korelasi dapat dikategorikan sebagai berikut:

0,00- 0,20 : tidak ada realibel

0,20- 0,40 : derajat realibilitas rendah 0,40- 0,60 : derajat reaibilitas sedang 0,60- 0,80 : derajat realibilitas tinggi

0,80- 1,00 : derajat realibilitas sangat tinggi.

Menurut Nugroho (2005: 73- 74) untuk pengujian realibilitas dengan SPSS V. 20 caranya sebagai berikut:

1) Masukan jawaban masing- masing butir pertanyaan pada kolom worksheets SPSS.

2) Klik Analyze.

3) Klik Corolate

4) Klik Reability Analysis/ Klik atau blok butir pertanyaan.

5) Klik tanda panah sehingga semua butir masuk ke dalam kotak items.

6) Klik Ok.

(13)

2. Uji Prasyarat Penelitian a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang dipilih berdistribusi normal atau tidak. Setelah soal tes diketahui validitas dan realibilitas, soal tersebut kemudian disebarkan kepada sampel penelitian. Kemudian dari data masing-masing variabel yang diperoleh diuji normalitasnya terlebih untuk mengetahui apakah penyebaran data kedua variabel tersebut nominal atau tidak (Anas Sudijono, 2011: 298). Adapun rumus yang digunakan yaitu:

𝑓𝑜 − 𝑓ℎ 2 𝑓ℎ Keterangan

fo : frekuensi observasi

fh : frekuensi harapan (Sugiyono, 2012: 241).

Cara pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut: Masukan data pada worksheets SPSS

1) Klik Analyze

2) Klik Nonparametric 3) Klik Legency Dialogs 4) Klik I-Sample K-S

5) Variabel X dan Y copy ke test variabel list 6) Ceklis Normal

7) Ok (Nugroho, 2005: 73- 74) b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetaaui data yang diperoleh homogen atau tidak, dalam melakukan uji homogenitas (Riduwan, 2013:

184).

Kriteria pengujian:

Ho : Kedua varian adalah sama (homogen)

(14)

Ha : Kedua varian adalah berbeda (tidak homogen) Dengan kriteria pengujian:

Jika signifikasi (Sig) > 0,05 Ho diterima artinya data homogen.

Jika signifikasi (Sig) < 0,05 Ho ditolak artinya data tidak homogen (Priyanto, 2010:35). Cara pengujian homogenitas dengan menggunakan SPSS V.20 adalah sebagai berikut:

Masukan data pada worksheets SPSS 1) Klik Analyze

2) Klik Compare Means 3) Klik One Way- Anova

4) Klik Variabel X copy ke Dependent Linst 5) Klik Variabel Y copy ke factor

6) Klik Options terus ceklis homogenity setelah itu klik continue 7) Ok (Nugroho, 2005: 73-74).

I. Analisis Data Penelitian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan perumusan kuantitatif dengan menggunakan skala persentase dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P = Angka persentase

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) 100% = Bilangan tetap (Anas Sudijono, 2011: 43)

% 100 N X

PF

(15)

Hasil dari perhitungan diatas diinterpretasikan/diklasifikasikan dengan skala persentase sebagai berikut :

100% = Seluruh responden 90% - 99% = Hampir seluruhnya 60% - 89% = Sebagian besar

51% - 59% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

40% - 49% = Hampir setengahnya 20% - 39% = Sebagian kecil 1% - 19% = Sedikit sekali

0 % = Tidak sama sekali

Penafsiran dalam persentase sebagaimana dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 246) sebagai berikut:

A = Baik = berkisar antara 76% - 100%

B = Cukup = berkisar antara 56% - 75%

C = Kurang Baik = berkisar antara 40% - 55 % D = Tidak Baik = kurang dari 40 %

Menganalisa data pengaruh penggunaan metode pembelajaran kooperatif model artikulasi terhadap hasil belajar dapat menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah sampel

𝑋𝑌 = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y 𝑋 = Jumlah skor variabel X

  

 

 

 

2 2 2 2

y y N x x N

y x xy rxy N

(16)

𝑌 = Jumlah skor variabel Y

x = Jumlah kuadrat skor variabel X. 2

y = Jumlah kuadrat skor variabel Y (Anas Sudijono, 2011: 206). 2

Korelasi dapat diketahui dengan menggunakan rumus interpretasi koefisien korelasi nilai r, adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6 Kriteria Korelasi Besarnya

Product Moment (rxy)

Keterangan

0,00-0,20

Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi akan tetapi, korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada

korelasi antara variabel X dan variabel Y) 0,20-0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah

atau rendah

0,40-0,70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup tinggi

0,70-0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang tinggi 0,90-1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat

tinggi atau sangat kuat

(Anas Sudijono. 2011 : 193) J. Hipotesis Statistik

1. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1 2

2 r n t r

 

Keterangan :

(17)

t = nilai hipotesis yang ingin dicari r = nilai korelasi

n = jumlah sampel/responden (Anas Sudjono, 2011: 214) Kaidah pengujian:

Jika thitung ≥ ttabel, berarti valid Jika thitung ≤ ttabel, berarti tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid).

2. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2016: 96) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Oleh karena itu, dalam penulisan dituntut untuk merumuskan hipotesis dengan jelas.

Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis menetapkan hipotesis dalam penelitian sebagai berikut:

Ho: Tidak ada pengaruh dalam penggunaan metode pembelajaran kooperatif model artikulasi terhadap hasil belajar siswa VIII pada mata pelajaran Al-Qur‟an hadis di MTs Nurul Huda Timbang

Ha: Ada pengaruh dalam penggunaan metode pembelajaran kooperatif model artikulasi terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Al-Qur‟an hadis di MTs Nurul Huda Timbang

Gambar

Tabel 3.1  Desain Penelitian
Tabel 3.3  Sampel Penelitian
Tabel 3.4  Skala Likert
Tabel 3.6  Kriteria Korelasi  Besarnya   Product Moment  (r xy )  Keterangan  0,00-0,20

Referensi

Dokumen terkait

Menurut paradigma Perilaku Social, interaksi social menduduki posisi yang sangat penting dalam suatu komunitas karena selalu menimbulkan perilaku dan perubahan

Urutan penyembuhannya adalah dengan merasakan cakra terlebih dahulu, dilanjutkan dengan merasakan organ atau bagian badan yang berhubungan dengan gangguan kesehatan atau rasa

Aplikasi yang dirancang akan diimplementasikan dengan konfigurasi cloud computing menggunakan proxmox ve 2.1 dan berjalan pada sistem operasi linux Ubuntu 10.10, untuk

Dari analisis X terhadap Y1 juga dapat diketahui besarnya pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha dengan melihat R2 sebesar 0,053, yang

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan di atas maka didapat simpulan tidak ada hubungan assosiatif antara gaya belajar dengan hasil

16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Bahwa Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas dan/atau

Dengan teknologi audio ini, ASUS Zenbook™ memiliki keindahan suara audio yang sangat memukau karena setiap nada yang dihasilkan memberikan vokal yang lebih jernih, bass yang

Dari tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa pelaksanaan koordinasi penanggulangan, penertiban dan pembinaan terhadap penyandang masalah gelandangan dan pengemis di