28 3.1.1 Setting
SD Negeri 1 Katekan terletak di Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan. SD Negeri 1 Katekan berada di salah satu desa yang termasuk kategori desa tertinggal, di lereng pegunungan kawasan pegunungan Kendeng utara, dengan kondisi jalan yang menanjak dan jalan yang rusak parah. Jarak SD Negeri 1 Katekan dengan Ibukota Kabupaten sekitar 25 Km, dan jarak dari Ibukota Kecamatan sekitar 10 Km. Sekolah ini sejak tahun 2000 sudah termasuk kategori Sekolah Standar Nasional (SSN), tetapi kondisi bangunan gedung sekolah sangat memprihatinkan karena bila terjadi hujan banyak atap yang bocor.
3.1.2 Karakteristik Subjek
Kelas 6 SD Negeri 1 Katekan Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan. Siswanya berjumlah 18 anak, dengan komposisi 9 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Duduk siswa diatur 2 anak setiap 1 bangku dengan susunan saling berselang antara anak laki-laki dan perempuan. Rata-rata mereka berusia antara 10 – 12 Tahun, karena ada 3 anak yang tinggal kelas di waktu dia duduk di kelas rendah. Selain itu ada 3 anak yang sangat usil dan suka mengganggu teman sekelasnya. Sehingga tiap hari ada anak yang menangis karena berkelahi dengan temannya.
Wali murid di lingkungan SD Negeri 1 Katekan banyak yang bekerja sebagai petani, sehingga pengetahuannya tentang pendidikan sangat rendah dan dalam keseharian perhatian orang tua terhadap belajar anak - anaknya sangat kurang. Setiap hari mereka sibuk bekerja di ladang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, dan ketika malam mereka sudah kelelahan sehingga tidak ada waktu untuk memperhatikan belajar anaknya.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan landasan teori yang telah dipilih adalah :
3.2.1. Variabel bebas
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas 6 SDN 1 Katekan semester gasal tahun pelajaran 2013 / 2014.
3.2.2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika pada siswa kelas 6 SDN 1 Katekan semester gasal tahun pelajaran 2013 / 2014,
Dengan adanya pembelajaran metode discovery berbantukan lembar kerja siswa tersebut maka hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. Makin tepat hasil yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Dengan hasil yang tinggi maka intensitas usaha belajar siswa akan tinggi pula. Jadi hasil akan senantiasa menentukan intesitas usaha belajar siswa. Hasil ini akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.3 Rencana Tindakan
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dengan tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai pada faktor-faktor yang diselidiki. Setiap siklus dalam penelitian ini mengikuti prosedur penelitian berikut : (1) perencanaan ; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan evaluasi; (4) refleksi.Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut :
3.3.1. Perencanaan :
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dibuat yaitu :
1). Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran.
2). Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa 3). Merumuskan tujuan pembelajaran
4). Menyusun peta kebutuhan Lembar Kerja Siswa
5). Menyiapkan problem yang akan dipecahkan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan
6). Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
7). Membuat observasi untuk siswa dan guru guna melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika model pembelajaran penemuan diterapkan.
8). Membuat alat evaluasi untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dapat ditingkatkan.
9). Membuat jurnal untuk refleksi diri 3.3.2. Pelaksanaan Tindakan : 1). Pembukaan :
(1). Melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan.
(2). Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan.
(3). Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu.
2). Pelaksanaan :
(1)). Menentukan judul Lembar Kerja Siswa (eksplorasi)
(2). Mengemukakan problema yang akan dicari jawabnya melalui kegiatan penemuan (eksplorasi)
(3). Menulis Lembar Kerja Siswa (elaborasi)
(4). Diskusi pengarahan tentang pelaksanaan penemuan/pemecahan problema yang telah ditetapkan (elaborasi)
(5). Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan lewat Lembar Kerja Siswa (elaborasi)
(6). Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa (elaborasi) (7). Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika diperlukan (elaborasi) (8). Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa (elaborasi)
(9). Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan (konfirmasi) (10). Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya (konfirmasi) (11). Menentukan alat penilaian (konfirmasi)
3). Penutup :
(1). Siswa di bawah bimbingan guru membuat kesimpulan/rangkuman materi.
(2). Siswa mengerjakan evaluasi.
(3). Penilaian hasil evaluasi
(4). Guru memberikan tindak lanjut yang sesuai dengan hasil evaluasi.
(5). Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
3.3.3. Observasi dan Evaluasi :
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan kelas serta melakukan evaluasi.
3.3.4. Refleksi :
Pada tahap ini hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi sebelumnya dikumpulkan dan dianalisis. Jika belum memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya dan kelemahan/kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya dituliskan pada jurnal untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.
Berdasarkan observasi awal proses pembelajaran yang dilakukan adalah metode discovery berbantukan lembar kerja siswa. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus tediri dari perencanaan, tindakan, penerapan tindakan, observasi, refleksi.
Siklus I
1). Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan.
Kegiatan pada tahap ini adalah :
(1). Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran.
(2). Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa (3). Merumuskan tujuan pembelajaran
(4). Menyusun peta kebutuhan Lembar Kerja Siswa
(5). Menyiapkan problem yang akan dipecahkan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan
(6). Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2). Pelaksanaan Tindakan
Pembukaan :
(1). Melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan.
(2). Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan.
(3). Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran itu.
Pelaksanaan :
(1). Menentukan judul Lembar Kerja Siswa (eksplorasi)
(2). Mengemukakan problema yang akan dicari jawabnya melalui kegiatan penemuan (eksplorasi)
(3). Menulis Lembar Kerja Siswa (elaborasi)
(4). Diskusi pengarahan tentang pelaksanaan penemuan/pemecahan problema yang telah ditetapkan (elaborasi)
(5). Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan lewat Lembar Kerja Siswa (elaborasi)
(6). Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa (elaborasi) (7). Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika diperlukan (elaborasi) (8). Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa (elaborasi)
(9). Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan (konfirmasi) (10). Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya (konfirmasi) (11). Menentukan alat penilaian (konfirmasi)
Penutup :
(1). Siswa di bawah bimbingan guru membuat kesimpulan/rangkuman materi.
(2). Siswa mengerjakan evaluasi.
(3). Penilaian hasil evaluasi
(4). Guru memberikan tindak lanjut yang sesuai dengan hasil evaluasi.
(5). Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
3). Observasi
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan hendaknya pengamat melakukan kolaborasi dalam pelaksanaannya.
4). Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil analisis data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai. Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau belum terjadi, apa yang dihasilkan,kenapa hal itu terjadi dan apa yang perlu dilakukan
selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya unttuk menghasilkan perbaikan pada siklus II
Siklus II
1). Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan.
Kegiatan pada tahap ini adalah :
(1). Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran.
(2). Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa (3). Merumuskan tujuan pembelajaran
(4). Menyusun peta kebutuhan Lembar Kerja Siswa
(5). Menyiapkan problem yang akan dipecahkan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan
(6). Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2). Pelaksanaan Tindakan
Pembukaan :
(1). Melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan.
(2). Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan.
(3). Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu.
Pelaksanaan :
(1). Menentukan judul Lembar Kerja Siswa (eksplorasi)
(2). Mengemukakan problema yang akan dicari jawabnya melalui kegiatan penemuan (eksplorasi)
(3). Menulis Lembar Kerja Siswa (elaborasi)
(4). Diskusi pengarahan tentang pelaksanaan penemuan/pemecahan problema yang telah ditetapkan (elaborasi)
(5). Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan lewat Lembar Kerja Siswa (elaborasi)
(6). Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa (elaborasi)
(7). Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika diperlukan (elaborasi) (8). Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa (elaborasi)
(9). Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan (konfirmasi) (10). Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya (konfirmasi) (11). Menentukan alat penilaian (konfirmasi)
Penutup :
(1). Siswa di bawah bimbingan guru membuat kesimpulan/rangkuman materi.
(2). Siswa mengerjakan evaluasi.
(3). Penilaian hasil evaluasi
(4). Guru memberikan tindak lanjut yang sesuai dengan hasil evaluasi.
(5). Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
3). Observasi
Pengamatan dilakukan selama proses proses pembelajaran berlangsung dan hendaknya pengamat melakukan kolaborasi dalam pelaksanaannya.
4). Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil analisis data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai. Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau belum terjadi, apa yang dihasilkan,kenapa hal itu terjadi dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan pada hasil akhir.
Kegiatan pada siklus dua pada dasarnya sama dengan pada siklus I hanya saja perencanaan kegiatan bendasarkan pada hasil refleksi pada siklus I sehingga lebih mengarah pada perbaikan pada pelaksanaan siklus I.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Data kualitatif berupa hasil penelitian kinerja guru dalam pembelajaran dengan
menerapkan metode discovery yang dilakukan guru.
2) Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa kelas 6 SDN 1 Katekan melalui tes tertulis
pada setiap akhir pertemuan pra siklus, siklus 1 dan siklus 2
3.4.2 Cara Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 6 SDN 1 Katekan dalam mata pelajaran matematika setelah memperoleh tindakan adalah :
1). Tes Tertulis
Tes dalam penilaian ini adalah tes tertulis objektif dalam bentuk soal isian yang diberikan untuk mengetahui tingkat daya serap siswa terhadap materi pembelajaran. Dari hasil tes akan diperoleh data yang valid tentang kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika. Kriteria yang digunakan adalah setiap soal mempunyai bobot nilai 1 jika siswa menjawab benar dan 0 jika siswa tidak dapat menjawab soal dengan benar. Jumlah soal 10 buah, masing-masing soal mempunyai skor 1, jadi total skor 10
2), Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati secara seksama setiap aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran matematika. Kegiatan observasi ini dilakukan secara langsung terhadap objek dan subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Observasi pada siswa kelas 6 SDN 1 Katekan dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan metode discovery. Kriteria penilaian yang digunakan adalah jika siswa menjawab aktif, kerjasama, keberanian bertanya, keberanian mengemukakan pendapat, berhasil menemukan pemecahan masalah maka nilainya tiap item 4 dan jika menjawab tidak aktif maka nilainya 0. Total skor ideal atau nilai yang diperoleh adalah 20.
3.4.3 Alat Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi dan tes tertulis, instrument pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa kelas 6 SDN 1 Katekan pada pelajaran matematika, setelah menerapkan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa dalam pembelajaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menyusun instrument penelitian.
1). Lembar Observasi
Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument. Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi, Arikunto, (2002: 156).
Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media kongkrit dalam pembelajaran. Ada dua jenis lembar obesrvasi dalam penelitian ini, antara lain :
(1). Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa.
(2). Lembar observasi kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa
Tabel. 3.1
Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Penilaian Metode Discovery Berbantukan Lembar Kerja Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas 6 SDN 1
Katekan
Langkah
-langkah Indikator Item No
Item Kegiatan
Awal
1) Menyiapkan kandisi kelas dan peralatan mengajar.
2) Melakukan apersepsi berupa pertanyaan yang berhubungan dengan materi
3) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran akan
dibahas
1) Menyiapkan kandisi kelas dan peralatan mengajar.
2) Melakukan apersepsi berupa
pertanyaan yang berhubungan dengan materi
3) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran akan
dibahas
1 2
3
Kegiatan Inti
1) Menentukan judul/indikator Lembar Kerja Siswa 2) Menyampaikan problema
yang akan dicari jawabnya 3) Membagi kelompok 4) Mengarahkan diskusi pada
kelompok
5) Membantu siswa dengan informasi atau data 6) Membantu siswa
melakukan analisis data hasil temuan.
7) Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa.
8) Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan
9) Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya
10) Melakukan penilaian
1). Menentukan judul/indicator Lembar Kerja Siswa 2). Menyampaikan problema yang
akan dicari jawabnya 3). Membagi kelompok
4). Mengarahkan diskusi pada kelompok
5). Membantu siswa dengan informasi atau data
6). Membantu siswa melakukan
analisis data hasil temuan 7). Merangsang terjadinya interaksi
antar siswa dengan siswa.
8). Memuji siswa yang giat dalam
melaksanakan penemuan 9). Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil
penemuannya
10). Melakukan penilaian
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kegiatan Akhir
1). Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya.
2). Melakukan evaluasi.
3). Melakukan tindak lanjut
1) Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya.
2) Melakukan evaluasi.
3) Melakukan tindak lanjut
14 15 16 Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran dinilai dengan rumus di bawah ini:
Nilai = ∑
∑ × 100% (Depdiknas, 2003)
Dengan kriteria nilai : > 86% = Baik sekali 70 – 85% = Baik 55 – 69% = Cukup Baik < 54% = Kurang.
2). Tes Tertulis.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,pengetahuan, intelegensi,kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002: 198).
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal tentang materi Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. Bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas 6 SDN 1 Katekan
Tabel. 3.2
Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Penilaian Metode Discovery Berbantukan Lembar Kerja Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas 6 SDN 1
Katekan
Standar Komptensi
Kompetensi
Dasar Indikator Nomor
Item 1. Melakukan
operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
1.2 Menentukan akar pangkat tiga suatu bilangan kubik
SIKLUS 1
1.2.1 Siswa dapat menentukan pangkat 3 suatu bilangan.
1.2.2 Siswa dapat menentukan akar pangkat tiga bilangan kubik.
1.2.3 Menentukan bilangan kubik yang dibatasi oleh 2 bilangan lain.
1., 2., 6, 7 3., 4., 8,
5, 9, 10
1.3
Menyelesaikan masalah yang melibatkan operasi hitung termasuk
penggunaan akar dan pangkat
SIKLUS 2
1.3.1 Siswa dapat melakukan operasi hitung yang melibatkan bilangan berpangkat 3.
1.3.2 Siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan operasi hitung termasuk penggunaan akar dan pangkat.
1, 2, 3, 7, 8
4, 5, 6, 9, 10
Penilaian hasil belajar siswa dapat dicari dengan rumus di bawah ini:
Nilai = ∑
∑ × 100% (Depdiknas 2003)
Nilai ketuntasan belajar = ∑ siswa yang tuntas
∑ jumlah siswa × 100%
Dengan kriteria nilai : > 90% = Baik sekali 80 – 89% = Baik 70 – 79% = Cukup Baik
60 – 69% = Kurang
< 59 % = Sangat Kurang:
3.4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum data diolah maka harusnya data tersebut dapat diakui kebenarannya, kesesuaiannya dan dapat mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi saat penelitian.
Untuk memperoleh data yang sesuai maka diperlukanlah alat pengumpul data yang menyajikan data sesuai yang diinginkan. Oleh karena itu perlu adanya alat pengumpul data yang valid (Tepat) dan reliable (dapat dipercaya).
Validitas digunakan untuk mengukur hal yang seharusnya diukur atau mengukur ketepatan.
1 Uji ini sebenarnya untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat mendefinisikan suatu variabel.
2 Untuk menguji validitas menggunakan korelasi Product Moment.
3 Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r tabel dengan derajat kebebeasan = n – k dengan tingkat kesalahan 5%.
4 Jika r tabel < r hitung, maka butir soal disebut valid.
5 Analisis per item.
6 Data bersifat dikotomis, misalnya benar salah, atau ya dan tidak. Misalnya jika jawaban benar diberi kode 1 dan jika jawaban salah diberi kode 0. Untuk angket daftar checklist, jika jawaban Ya diberi kode 1 dan jika jawaban Tidak diberi kode 0.
Adapun sarat pengujiannya adalah :
1 Uji coba minimal 20 responden. Yang ideal responden 30 orang. Item yang valid pasti reliable, sebaliknya tidak setiap item yang reliable belum tentu valid. Yang diakui teruji adalah item yang valid karena item reliable (reliabilitas) hanyalah yang valid saja. Jika dalam suatu pengujian ada item yang gugur, maka item perlu dibuang, dan uji item dilakukan lagi sampai diperoleh item yang semuanya valid. Reliabilitas digunakan untuk mengukur keajegan data atau ketetapan.
2 Jika data berskala seperti Skala Likert diuji menggunakan alfa cronbach.
3 Untuk menilai Kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner.
Kuesioner tsb mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan.
4 Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan.
5 Jika nilai alpha>0.60, disebut reliable.
6. Tafsirkan hasil perhitungan validitas – reliabilitas sebagai berikut . a) Kriteria validitas
Kriteria validitas dapat ditentukan dengan melihat nilai pearson correlation dan Sig. (2- tailed). Jika Nilai pearson correlation > nilai pembanding berupa r-kritis, maka item tersebut valid. Atau jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti item tersebut valid dan berlaku sebaliknya.
r-kritis bisa menggunakan tabel r atau dengan uji -t.Dari hasil analisis kita dapat melihat pada baris Total dimana nilai sig.2-tailed pada item no.1 dan item no.2 adalah lebih besar dari nilai kritis α = 0,05, sedangkan item yang lain lebih kecil dari α = 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data pada item (atribut) nomor 1 dan 2 belum valid. Oleh karena itu pengambilan data kuesioner untuk atribut tersebut harus diulang kembali.
b) Kriteria reliabilitas
Nilai reliabilitas diperoleh dengan melihat pada kotak output perhitungan. Nilai alpha yang dihasilkan tinggal ditafsirkan sesuai dengan kriteria pembanding yang Anda gunakan.
Sebagai tafsiran umum, jika nilai reliabilitas > 0,6 dapat dikatakan bahwa instrumen yang kita gunakan sudah reliabel. Demikianlah cara cepat dan mudah menghitung serta menafsirkan validitas dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS.
Validitas instrumen adalah tingkat kemampaun suatu instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, khususnya dalam proses pembelajaran. Dari segi analisis validitas dibagi atas validitas rasional dan validitas empirik. Validitas rasional terdiri atas validitas isi (content) dan validitas bangun (construct), Validitas rasional dapat dianalisis secara rasio melalui GPPP dan panel, sedangkan valitas empirik dianalisis secara statistik, sedangkan Validitas empiris terdiri atas valditas ramalan (predictive) dan validitas
bandingan (concurrent ).
Validitas butir secara statistik dianalisis berdasakan jenis data yang terkumpul.
Data diskrit (misalnya hasil tes obyektif) dihitung dengan korelasi point biserial sedangkan data kontinu (misalnya hasil tes uraian atau skala sikap) digunakan korelasi Pearson product – moment.
Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrument penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji dan dianalisis. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran penelitian. Analisis tes yang dilakukan meliputi :
1). Validitas
Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Dari perhitungan 20 soal diperoleh 7 soal tidak valid dan 13 soal valid. Hasil dari validits soal-soal dirangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel. 3.3
Soal Valid Dan Tidak Valid Butir Soal Evaluasi
Soal Valid Soal Tidak Valid
1., 3., 4., 6., 7., 10., 11., 12., 13., 17., 18., 19., 20., .
4., 5., 8., 9., 14., 15., 16., .
2). Reliabilitas
Soal-soal yang telah memenuhi syarat validitas diuji reliabilitasnya. Dengan demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat reliabilitas. Sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan penelitian.
Indikator keberhasilan penilaian prestasi hasil belajar adalah KKM 65 mata pelajaran matematika tercapai 80 %.
3.5 Indikator Kinerja
Sebagai indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah minimal 80%
siswa telah mengalami ketuntasan belajar secara perorangan. Sedang siswa dikatakan telah mengalami ketuntasan belajar secara perorangan apabila siswa tersebut telah memperoleh nilai minimal 65. Dari segi proses, tindakan dikatakan berhasil apabila minimal 80% proses pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.
3.6 Analisis Data
Teknik analisis data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah analisis kritis dan analisis komparatif. Teknik kritis yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup kegiatan mengungkap kelemahan dan kelebihan pembelajaran menggunakan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa. Hasil analisis kritis dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahapan berikutnya sesuai dengan siklus yang ada.
Setelah kondisi awal hasil pembelajaran diketahui, direncanakan siklus tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Setiap siklus berakhir, hasilnya dianalisis apa saja kekurangan dan kelebihannya sehingga diketahui peningkatan kemampuan dalam penggunaan pembelajaran metode discovery berbantukan lembar keja siswa. Analisis kritis hasil belajar matematika yang dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Teknik komparatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah memadukan hasil penelitian siklus pertama dan kedua, siklus kedua. Hasil komparasi tersebut untuk mengetahui indikator keberhasilan dan kekurang berhasilan dalam setiap siklus. Indikator yang belum berhasil / tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya, sehingga kekurangan- kekurangan yang telah diperbaiki pada siklus berikutnya agar dapat meningkatkan kemampuan guru dalam memilih media dan model pembelajaran.