PENGGUNAAN MEDIA PHOTQI
(PROCEDURE - HIGH ORDER THINKING
QUESTION AND INSTRUCTION) UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN TEKS PROSEDUR
BAHASA INGGRIS
MAKALAH LOMBA MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO BALAI TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
DAERAH ISTIMEWA JOGJAKARTA TAHUN 2017
Oleh
FARID GUNAWAN, S.Pd.
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMPN 2 WONOSARI
Jln. Veteran 8 Wonosari Kode Pos 55813 Telp.0274 391037 Gunungkidul Email smp2wonosari@yahoo.co.id http//www.smp2wonosari.sch.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ala yang telah melimpahkan kebaikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ini. Penulis juga bersyukur bahwa karya ini dapat dikirim menjadi bagian dari pengembangan media pembelajaran berbasis video BTKP Daerah Istimewa Jogjakarta tahun 2017.
Terima kasih kepada Purwanto, M.Pd.Si., Kepala Sekolah dan Drs Kandung Supriyono, M.BA, Pengawas Dinas Pendidian Gunungidul, Drs Sugeng Subagyo, M.SI., Ketua Komite Sekolah, anak, isteri, keluarga dan sahabat serta semua pihak yang telah memberi dukungan terhadap karya ini.
Harapan saya, semoga karya ini bermanfaat, memotivasi dan menjadi inspirasi bagi pembelajar untuk memperkaya khasanah media pendidikan di Indonesia.
Amiin.
Penulis
ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA PHOTQI (PROCEDURE - HIGH ORDER THINKING QUESTION AND INSTRUCTION) MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN TEKS PROSEDUR PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS DI SMPN 2 WONOSARI,
Oleh: FARID GUNAWAN, S.PD.
PHOTQI adalah media video untuk pengajaran teks prosedural yang menggunakan konteks kehidupan nyata yang dikembangkan dengan pertanyaan dan instruksi dalam pemikiran tingkat tinggi. Guru saat ini sangat akrab dengan video. Merekam video sangat sederhana dan mudah menggunakan kamera, atau handphone. PHOTQI dirancang agar dapat diimplementasikan dengan mudah karena menggunakan video dasar dan kegiatan prosedural sehari-hari yang dikombinasikan dengan pemikiran dan instruksi tingkat tinggi. Latar belakang lainnya dimulai dari rendahnya pencapaian membaca teks prosedur yang ditunjukkan dalam ulangan harian. Siswa tidak terlalu memperhatikan materi pembelajaran karena mereka merasa sangat umum dan menanggap paling mudah di antara teks lainnya. Pengajaran teks prosedur harus menghubungkan media yang kuat dan menarik siswa untuk lebih banyak menggali dan memotivasi. Teori referensi sebagai basis media PHOTQI berasal dari gagasan tentang Keterampilan Abad ke-21: mengajarkan pemikiran tingkat tinggi" yang ditulis oleh Collins Robyn (2014: 14). PHOTQI dapat diimplementasikan di kelas secara lebih intensif dan lebih terkontrol. PHOTQI sangat praktis dan bisa diterapkan karena bisa dibuat, diterapkan dan digunakan oleh siapa saja dan dimana saja di kelas. Pembelajar tidak hanya belajar teks tapi mereka belajar antar dan inter teks. Teks prosedur menjadi lebih menantang dan siswa mempelajari materi lebih mendalam.
Frasa Kunci :
1. Penguasaan teks prosedur 2. Media Pembelajaran Bahasa 3. PHOTQI
DAFTAR ISI
Sampul Naskah……….i
Kata Pengantar ……….……...…ii
Abstrak ……….………. ….iii Daftar Isi ……….…….…..…iv
BAB I PENDAHULUAN ……….…….……1
A. Latar Belakang ………...…………1
B. Rumusan Masalah ………..……1
C. Tujuan ………..………...…1
D. Manfaat ………..…………1
BAB II LANDASAN TEORI ………..…….…….2
Konsep/Teori yang Melandasi Karya Inovasi Pembelajaran ………..………2
BAB III KARYA INOVASI PEMBELAJARAN ……….…..…3
A. Ide Dasar ………..……..…..…..3
B. Rancangan media………..………..……3
C. Proses Pembuatan……….. ………...…….….…4
D. Penerapan Praktis dalam Pembelajaran ………..…………..4
E. Data Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran ………...…6
F. Analisis Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran ………..………..6
G. Diseminasi ………...……….…..8
BAB IV PENUTUP ……….………… ………..9
A. Simpulan ………. ………..9
B. Saran ………..……. …… ………..9
DAFTAR PUSTAKA ……….… ………… ………10
iv
BAB I. PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Latar belakang dimulai dari rendahnya pencapaian membaca teks prosedur yang ditunjukkan dalam ujian harian menjadi hal terburuk dalam pembelajaran. Siswa tidak memperhatikan materi pembelajaran karena mereka merasa sdah sangat biasa dan paling mudah di antara teks lainnya.
Pengajaran teks prosedur harus menghubungkan media yang kuat yang menarik siswa untuk lebih banyak menggali dan memotivasi mereka untuk berbuat dan belajar lebih banyak dengan teks yang mereka pelajari. Guru saat ini sangat akrab dengan video. Merekam video adalah hal yang begitu sederhana dan mudah dengan menggunakan kamera, atau handphone.
Teori referensial sebagai gagasan dasar media PHOTQI berasal dari Collins Robyn (2014: 14) Volume 12 Issue 14 berjudul “Skills for the 21st Century:
mengajarkan pemikiran tingkat tinggi”, menyatakan bahwa pentingnya mengajarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk tinggal di abad ke-21 sangatlah penting. Siswa harus belajar berpikir kreatif dan kritis. Mereka tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang dangkal namun harus diasah dengan pertanyaan dan instruksi menantang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat dinyatakan bahwa rumusan masalahna adalah: “bagaimana cara meningkatkan pembelajaran teks prosedur penguasaan dalam pembelajaran bahasa Inggris menggunakan media PHOTQI di SMPN 2 Wonosari Gunungkidul?”
C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah mendeskripsikan penggunaan PHOTQI untuk mempelajari teks prosedur bahasa Inggris di SMPN 2 Wonosari Gunugkidul. D. Manfaat
1
BAB II. LANDASAN TEORI
Konsep yang Melandasi Pengembangan Media Pembelajaran
Anderson&Krathwohl (2001) berpendapat bahwa “thinking is not knowing, remembering, repeating” tetapi lebih merupakan proses tahapan sebagai berikut:
1. Mencipta, mengkreasi ide/gagasan sendiri dengan kegiatan pembelajaran menggunakan kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan.
2. Evaluasidengan kegiatan pembelajaran menggunakan kata kerja,
mengevaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan, memilih, mendukung. 3. Analisis, dengan kegiatan pembelajaran menggunakan kata kerja
membandingkan, memeriksa, menguji, mengkritisi, menguji.
Prinsip High Order Thinking adalah kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite) tetapi harus bercirikan sebagai berikut:
1. Creative problem solving:
2. Menganalisis situasi yang tidak familiar; 3. Mengevaluasi strategi pemecahan masalah; 4. Menciptakan metode baru pemecahan masalah;
Berdasar Panduan Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) (201) Higher-order thinking meminimalkan aspek ingatan atau pengetahuan dan penekanannya pada:
1. Mentransfer dari satu konteks ke konteks lain; 2. Memproses dan menerapkan informasi;
3. Melihat hubungan antara informasi yang berbeda; 4. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah; 5. Menguji gagasan dan informasi secara kritis.
2
3
Kita harus memahaminya, menyimpulkan, menghubungkannya dengan fakta dan konsep lain, mengkategorikannya, memanipulasinya, menggabungkannya dengan cara baru, dan menerapkannya saat kita mencari solusi baru untuk masalah baru. Thomas Alice, Glenda Thorne (2014), tentang bagaimana meningkatkan pemikiran tingkat tinggi, menulis bahwa guru dapat melakukan banyak hal untuk mendorong pemikiran tingkat tinggi menggunakan beberapa strategi untuk membantu pemikiran anak-anak yang kompleks.
Pengertian Teks Prosedur
Teks prosedur merupakan sebuah teks yang berisikan langkah atau tahap untuk melakukan suatu hal dan disajikan dengan urutan tertentu. Teks prosedur memberi petunjuk untuk melakukan sesuatu.
Akka (2015) dalam “Artikel Bahasa Inggris”, berkaitan dengan Genre of Text, dia menulis bahwa definisi teks prosedur adalah teks yang dirancang untuk menggambarkan bagaimana sesuatu dicapai melalui serangkaian tindakan atau langkah. Teks ini menggunakan kalimat sederhana, menggnakan pilihan kalimat inti dan penting, menggunakan kata gabungan temporal seperti yang pertama, kedua, kemudian, selanjutnya, akhirnya, dll. Definisi lain menyatakan bahwa teks prosedur adalah serangkaian tindakan atau operasi tertentu yang harus dijalankan dengan cara yang sama untuk memperoleh hasil yang sama dalam situasi yang sama.
Struktur Teks Prosedur
Teks prosedur memiliki tiga struktur dalam pembentukannya. Ketiga struktur tersebut adalah tujuan, material, dan langkah-langkah. Bagian Tujuan teks prosedur dapat berupa judul dan juga berisikan tujuan pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan dicapai jika kita melakukan tahapan pada teks prosedur tersebut.
material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan suatu hal seperti makanan.
4
Bagian langkah-langkah, berisikan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada bagian ini setiap langkah harus dilakukan secara urut tidak boleh acak dalam melakukannya.
Kaidah Kebahasan Teks Prosedur Kompleks
Seperti teks lainnya, teks prosedur juga memiliki ciri kaidah kebahasaan sebagai berikut.
Konjungsi temporal, banyak sekali dijumpai.Kata konjungsi temporal atau kata penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan bersifat kronologis seperti selanjutnya, berikutnya, kemudian, lalu, dan setelah itu.
Kata kerja imperatif atau kata perintah. Dalam teks ini juga banyak dijumpai larangan yang harus dihindari dalam pelaksanaan prosedur.
BAB III. PEMBAHASAN MEDIA PHOTQI
A. Gagasan Dasar
Teks prosedur harus dijelaskan tidak hanya dengan kata-kata tapi harus didukung dengan gambar dengan gaya diam dan bergerak. Hal-hal detail harus diberikan kepada pembaca. Media yang dipilih guru akan mempengaruhi pengajaran di kelas. PHOTQI adalah media video untuk pengajaran teks prosedural yang menggunakan konteks kehidupan nyata dan dikembangkan dengan pertanyaan dan instruksi berpemikiran tingkat tinggi.
B. Desain
Desain PHOTQI berupa video yang terdiri dari tiga bagian skenario pembelajaran. Di media PHOTQI ini, bagian 1 adalah tentang bagaimana membuat pagar bambu. Bagian 2 adalah video tentang cara mengangkat air dari tanah. Bagian 3 adalah video tentang cara menjadi pemandu Google Lokal teratas.
C. Definisi Operasional
PHOTQI adalah media video untuk pengajaran teks prosedural yang menggunakan konteks kehidupan nyata yang dikembangkan dengan pertanyaan dan instruksi dalam pemikiran tingkat tinggi. PHOTQI dirancang oleh penulis dan hak cipta dilindungi.
D. Desain Karya Inovasi
PHOTQI bisa dibuat sangat mudah sesuai dengan keadaan dan kondisinya. Berikut adalah langkah-langkah untuk merancang media PHOTQI.
1. Mengidentifikasi dan memilih kegiatan prosedural dalam kehidupan sehari-hari 2. Siapkan bahan dan alatnya
3. Rekam video
4. Buatlah pertanyaan dan instruksi dengan menggunakan tingkat pemikiran tingkat tinggi
5 6 E. Proses
Alur proses pembuatan media PHOTQI secara sistematis termasuk masukan, proses dan keluarannya adalah sebagai berikut:
Komponen Masukan adalah RPP atau materi pembelajaran, Bahan dan alat yang digunakan.
Prosesnya memerlukan software pembuat video, kamera dan materi atau alat untuk instruksi prosedural dalam hal ini bambu, paku, palu dan cat sebagai contoh. Proses pembuatan PHOTQI dimulai dari pemilihan kegiatan prosedural dalam kehidupan sehari-hari. Yang kedua, merancang pertanyaan dan instruksi. Ketiga, syuting kegiatan prosedural kemudian buat menggunakan pembuat film. Terakhir, sesuaikan dengan kebutuhan rencana pengajaran sehingga ada kecocokan antara media dan kebutuhan pedagogik.
Berikut adalah tampilan screenshoot PHOTQI.
F. Penerapan Praktis dalam Pembelajaran
Dalam menerapkan media PHOTQI di kelas untuk bahasa Inggris, pengguna atau guru harus mengacu pada kebutuhan siswa dan kompetensi dasar. Tahapan pembelajaran terkait rencana pembelajaran dimulai dengan perencanaan dan pemetaan (Ikhnaton: 2017). Langkah pembelajaran dimulai dengan memetakan tujuan dan materi dalam silabus dan rencana pelajaran dengan media PHOTQI.
7
Guru harus mengatur waktu dan durasi terbaik dari semua bagian secara proporsional. Konstruktivisme harus dirujuk dalam penerapan media PHOTQI di kelas. Berikuut adalah sintaks skenario kelas dalam menggunakan media
Guru menunjukkan target pembelajaran yang diambil dari RPP
Guru menyiapkan media dan kebutuhan pengajaran dan pembelajaran pendukung lainnya.
Guru membuat induksi atau pemanasan kelas.
Para siswa mengikuti instruksinya. Pertanyaan HOT
1. Setelah Anda menonton video, apa ide Anda untuk membuat pagar bambu agar terlihat lebih baik dan lebih indah?
2. Bisakah anda ceritakan bagaimana membuat pagar bambu ang aman bagi kita? 3. Buatlah desain contoh pagar bambu dan berikan penjelasan tambahan!
Bagian 2 "Bagaimana cara mengambil air dari tanah?"
Guru menunjukkan target pembelajaran yang diambil dari RPP
Guru menyiapkan media dan kebutuhan pengajaran dan pembelajaran pendukung lainnya dan para siswa menyiapkan buku catatan dan selembar kertas.
Guru membuat induksi atau pemanasan kelas dan siswa mengikuti instruksi guru. Aktivitas utama
Para siswa menonton video kedua dan menyelesaikan tugas berkaitan dengan video tersebut.
1. Apa yang terjadi jika kita tidak memiliki air untuk hidup kita? 2. Apa saja manfaat air?
3. Ada banyak cara untuk mendapatkan air. Jelaskan? 4. Apa langkah-langkah menjaga kelestarian air?
5. Dapatkah Anda mengidentifikasi masalah air di daerah Anda? 8
Kelas membahas pertanyaan dan jawaban Pertemuan 2 2x40 menit
Bagian 3 "Pemandu Google Lokal"
Guru menunjukkan target pembelajaran yang diambil dari RPP Guru menyiapkan media pendukung lainnya.
Guru melakukan induksi atau pemanasan kelas. Instruksi dan pertanyaan HOT:
1. Siapakah pemandu Google lokal?
2. Bagaimana cara menjadi pemandu Google teratas? 3. Temukan manfaat menjadi pemandu Google lokal! 4. Apa gunanya pengeditan peta?
5. Apa yang ingin Anda lakukan untuk mempromosikan objek wisata di daerah Anda?
G. Diseminasi
Diseminasi disebarluaskan di Kemah TIK yang diselenggarakan oleh BTKP Jogjakarta dan dikembangkan untuk tujuan pedagogis yang lebih baik.
BAB IV. PENUTUP
A. SimpulanMerujuk pada rumusan masalah, maka butir-butir capaian karya inovasi pembelajaran dapat dinyatakan bahwa penguasaan teks prosedur dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SMPN 2 Wonosari Gunungkidul dapat dilaksanakan lebih intensif menggunakan media photqi (procedure using high order thinking qestion and instrction) dengan fasilitas yang ada.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
______Panduan Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS). Kemendikbd. 2016
Allen Thurston. International Journal of Educational Research, Elsevier
Educational Research Programme, 2016.
Anderson&Krathwohl (2001)
Bruce J. Biddle, T.L. Good, I. Goodson - International Handbook of Teachers and
Teaching. 2013.
Ichnatun, Does D.S Dra., M.Pd. dkk. Modul D Paedagogik Guru Pembelajar –
Rancangan Pembelajaran, PPPPTK Bahasa. Jakarta: 2016.
Knowles & Cole. Reflection in the teaching Context: 1994. Osterman & Kottkamp. Teaching Reflection. 2000.
Richard, Jack C. Reflective Teaching in Second Language Classroom. Cambride University Press. Cambride : 2007.
Richard & Lockhart. Peer Observation. 1991.
Supriyanto, Aris dkk. Modul J Paedagogik Guru Pembelajar - Tindakan Refleksi bagi guru, PPPPTK Bahasa. Jakarta: 2016.
10
BIODATA
1. Nama Lengkap : FARID GUNAWAN, S.Pd. 2. Lahir : Wonosobo, 8 Januari 1968
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. NIP : 196801081992031005 5. NUPTK : 1440 7466 4420 0002 6. Jabatan Fungsional : GURU
7. Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
8. Nama Sekolah : SMPN 2 Wonosari Gunungkidul
9. Alamat Sekolah : Jln. Veteran 8 Wonosari 55813
10. Alamat Rumah : Sendang I Sawahan Ponjong 11. Nomor Telepon/HP : 081327165656
12. Alamat e-mail : faridgn85@gmail.com 14. Mata Pelajaran diampu : Bahasa Inggris