• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KOMPETENSI DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KOMPETENSI DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KOMPETENSI DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Susi Sri Noviyanti

Dosen Akper Buntet pesantren Cirebon Email: noviabdal@gmail.com

Abstract

Schools as formal educational institutions are not only an open social system, agents of change, a place to prepare learners through mentoring, teaching, and/or training activities, but must be sensitive to conformity and be able to anticipate developments that will occur within a certain period of time. Buntet Pesantren Cirebon Academy of Nursing is a sosulsi to improve the quality of health, because it will give birth to graduates who are competent in the field of health services.

Motivation is an energy change within the person characterized by affective aransal and anticipatary goal reaction. (Motivation is a change in energy in a person that is characterized by the onset of feelings and reactions to achieve goals). There are three elements of motivation that are interconnected, namely the following: Motivation begins from a change in energy in the person, Motivation is characterized by the onset of affective feelings and Motivation is characterized by reactions to achieve goals. Human resource management that leads to achievement can be done by fostering a situation of competition between lecturers. Competition that means overcoming each other and fighting between two individuals, or between several groups to fight for the same object if done with clear and fair rules of play will be a separate kentungan. This is in accordance with Porter's opinion (Ginting, 2009:23) that the presence of competitors allows individuals to increase their competitive advantage. The first hypothesis presented in this study turned out to show a correlation or zero hypothesis successfully rejected (Ho rejected), so there is a positive relationship between Motivation and Learning Achievement at the Academy of Nursing Buntet Pesantren Cirebon.

Keywords: motivation; lecturer competency improves student learning achievement

Abstrak

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bukan hanya sebagai sistem sosial terbuka, agen perubahan, tempat untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, namun harus peka menyesuaikan diri dan dapat mengantisipasi perkembangan-perkembangan yang akan terjadi dalam kurun waktu tertentu. Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon merupakan sosulsi terhadap peningkatan mutu kesehatan, karna akan melahirkan lulusan yang berkompeten di bidang pelayanan kesahatan. Motivation is an energy change within the person characterized by affective aransal and anticipatary goal reaction.

(Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan). Ada tiga unsur motivasi yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut: Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective aransal dan Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pengelolaan sumber daya manusia yang mengarah pada pencapaian prestasi

(2)

dapat dilakukan dengan menumbuhkan situasi kompetisi antar dosen. Kompetisi yang berarti saling mengatasi dan berjuang antar dua individu, atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan obyek yang sama jika dilakukan dengan aturan main yang jelas dan adil akan menghsilkan kentungan tersendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Porter (Ginting, 2009:23) bahwa hadirnya pesaing memungkinkan individu dapat meningkatkan keunggulan bersaingnya. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini ternyata menunjukan korelasi atau hipotesa nol berhasil di tolak (Ho ditolak), sehingga terdapat hubungan yang positif antara Motivasi dengan Prestasi Belajar di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon.

Kata kunci: motivasi; kompetensi dosen meningkatkan prestasi belajar mahasiswa

Pendahuluan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bukan hanya sebagai sistem sosial terbuka, agen perubahan, tempat untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, namun harus peka menyesuaikan diri dan dapat mengantisipasi perkembangan-perkembangan yang akan terjadi dalam kurun waktu tertentu. Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon merupakan sosulsi terhadap peningkatan mutu kesehatan, karna akan melahirkan lulusan yang berkompeten di bidang pelayanan kesahatan.

Dosen yang profesional ia bertugas dan bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatanpengelolaan pembelajaran di Sekolah, baik kegiatan teknis dan manajemen pendidikan maupun program kelas dalam mencapai prestasi belajar dengan mendayagunakan sumber-sumber yang ada di Sekolah, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Dari latar maslah yang di ungkapkan dan fenomena masalah pokok yang penulis sampaikan.Penulis dalam penelitian ini memberi judul: Pengaruh Motivasi Belajardan Kompetensi Dosen terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa pada Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon.

Metode Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran yang jelas mengenai motivasi belajar dan kompetensi dosen dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar mahasiswa, maka dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan menggunakan metode “Deskriptif Analitis”.

Penelitian “Deskripsi Analitis” menuturkan/menguraikan sesuatu secara sistematis tentang data atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat, menganalisis serta menginterpretasikan data yang ada pada saat penelitian dilakukan.

Dari beberapa karakteristik tersebut disimpulkan, bahwa penelitian “Deskriptif Analisis” adalah metode penelitian yang digunakan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan serta menganalisis hasil-hasil penelitian berdasarkan tafsiran data

(3)

yang diperoleh dengan menekankan kejadian masa kini dan masa lampau yang ada kaitannya dengan masa kini.

a. Studi Dokumentasi

Selain teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui angket (kuesioner) dan Wawancara (interview), yang banyak diperoleh dari sumber utama/responden/subyek utama (Pimpinan), teknik Studi Dokumentasi dianggap penting, mengingat dalam penelitian kualitatif/naturalistik ini , studi dokumentasi ini dapat dijadikan sebagai bahan triangulasi (pemeriksaan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu).

b. Populasi dan sample

Populasi yang menjadi sasaran penelitian adalah Dosen sebanyak 60 Dosen.

Untuk menentukan besarnya ukuran sampel mengacu kepada teori yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2001-104) menyatakan bahwa apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil secara keseluruhan jika populasinya lebih dari 100 maka diambil sebagai sampelnya antara 10 -15 % atau 20 – 25% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut, sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 60 Dosen dengan demikan sampel yang akan diambil berjumlah 60 Orang Dosen.

c. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon.Pemilihan tempat tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebonyang memiliki perkembangan cukup baik di Kabupaten Cirebon.

Waktu untuk melakukan penelitian ini diperkirakan selama tiga bulan sejak disetujuinya rancangan penelitian ini.Yaitu bulan April sampe dengan Juli 2016.

Sesuai dengan tujuan dan metode penelitian yang ditetapkan, jenis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengukuran terhadap tiga variabel yaitu: dua variabel bebas motivasi belajar (X1) kompetensi dosen (X2) dan variabel terikat prestasi belajar mahasiswa (Y).

Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden yang telah dipilih sebagai sampel penelitian. Kuesioner tersebut dikembangkan oleh peneliti dalam bentuk Skala Likert yang dimodifikasi.

Teknik analisis jalur (Path Analysis). Analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 dan X2 terhadap Y. Untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel motivasi belajar (X1) kompetensi dosen (X2) dengan prestasi belajar mahasiswa (Y) pada Akademi Perawat Buntet Pesantren Cirebon, baik secara bersama-sama maupun secara individu. Yang selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner yang bersifat tertutup dan analisis digunakan analisis regresi berganda .Kemudahan dalam perhitungan digunakan jasa

(4)

komputer berupa software dengan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) Windows Version 16.

Uji secara keseluruhan ditunjukkan pada hipotesis statistik dirumuskan:

Ha: ρyx1 = ρyx2 ≠ 0 Ho: ρyx1= ρyx2 = 0 Hipotesis bentuk kalimat.

Y = F (X1; X2): motivasi belajar dan kompetensi dosenterhadap Prestasi hasil belajar mahasiswa

1) Pengujian Secara Individual

a) Motivasi Dosenberpengaruh signifikan terhadap Prestasi belajar mahasiswa.

Uji secara individual. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan.

Ha: ρyx1 ≠ 0 Ho: ρyx1 = 0

Hipotesis bentuk kalimat.

Ha : Motivasi Dosenberpengaruh signifikan terhadap Prestasi belajar mahasiswa.

Ho : Motivasi Dosen tidak berpengaruh signifikan terhadap Prestasi belajar mahasiswa

b) Kompetensi dosen berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Uji secara individual. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan.

Ha: ρyx2≠ 0 Ho: ρyx2= 0

Hipotesis bentuk kalimat

Ha : Kompetensi dosenberpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa

Ho : Kompetensi dosen tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi analisis korelasi dan regresi, maka dibandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.

a) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

b) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Hasil dan Pembahasan a. Motivasi (X1)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner sebanyak 60 orang diperoleh hasil untuk rata-rata (mean) sebesar 100,20, titik tengah (median) sebesar 101, nilai yang

(5)

sering muncul (modus) sebesar 101, 00, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 7,133, tingkat penyebaran data (variance) sebesar 50,875, rentangan (range) sebesar 35,00, skor minimum dari data sebesar 80,00, skor maksimum dari data sebesar 115,00, sedangkan jumlah skor secara keseluruhan sebesar 6012.

b. Kompetensi Dosen (X2):

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner sebanyak 60 orang diperoleh hasil untuk rata-rata (mean) sebesar 105,52, titik tengah (median) sebesar 106, 00, nilai yang sering muncul (modus) sebesar 109, 00 simpangan baku (standar deviasi) sebesar 6,84, tingkat penyebaran data (variance) sebesar46, 786, rentangan (range) sebesar 33, 00, skor minimum dari data sebesar 87, 00, skor maksimum dari data sebesar 120, 00, sedangkan jumlah skor secara keseluruhan sebesar 6336.

c. Prestasi Belajar (Y)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner sebanyak 60 orang Diperoleh hasil untuk rata-rata (mean) sebesar 61,55, titik tengah (median) sebesar 62,00, nilai yang sering muncul (modus) sebesar 62,00, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 3,361, tingkat penyebaran data (variance) sebesar 11,30, rentangan (range) sebesar 19,00, skor minimum dari data sebesar 49,00, skor maksimum dari data sebesar 68,00, sedangkan jumlah skor secara keseluruhan sebesar 3695.

1. Pengujian Prasyaratan Analisis a. Uji Normalitas

Distribusi frekuensi data yang diperoleh dari responden harus berdistribusi normal.Oleh karena itu dalam penelitian ini sebelum dilakukan analisis data, diuji terlebih dahulu variabel penelitiannya melalui uji normalitas, dalam hal ini yang diuji normalitasnya melalui uji galat taksiran.

Uji normalitas taksiran data variabel X1, X2 dan Y dilakukan dengan uji Lilieforce dengan ditentukan bahwa data berdistribusi normal jika nilai mutlak dari selisih terbesar antara peluang angka baku F (Zi) dengan proporsi angka baku S (Zi) lebih kecil dari nilai kritisnya (L).

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Skor pengamatan dijadikan angka baku (Zi) dengan rumus:

2. Melalui daftar distribusi normal baku dihitung peluang angka baku F(Zi) = F(Z<Zi)

3. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, Z3,.... yang lebih kecil atau sama dengan Z1. S(Zi) = Banyaknya Z1, Z2, Z3,... dibagi banyaknya data (n).

4. Dihitung harga mutlak dari selisih F(Zi) – S(Zi).

5. Harga yang paling besar diantara selisih tersebut dianggap Lo, yang kemudian dibandingkan dengan L kritisnya.

Dari perhitungan statistik melalui program SPSS maka dapat diketahui bahwa nilai signifikan (Sig) untuk Kolmogorov-Smirnov masing-masing untuk

(6)

variabel kompetensi = 0,200, Motivasi= 0,062, dan Prestasi Belajar = 0,200.

Nilai ini lebih besar dari nilai= 0,05, berarti menandakan data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Untuk keperluan persyaratan data ini, digunakan uji Kosmogorov- Smirnov, dengan kriteria bahwa varians populasi uji homogenitas jika2hitung

2tabel maka varians populasi adalah homogen.

Dari hasil perhitungan SPSS terhadap variabel Motivasi (X1) diperoleh2hitung sebesar 17,600, sedangkan2tabel dengan.=0,05 dan df =23

Diperoleh nilai 35,172, maka2hitung <2tabel.Akibatnya dapat disimpulkan bahwa varians populasi tersebut berdistribusi normal dan independent yang menunjukan bahwa varians populasi adalah homogen.

Hasil perhitungan SPSS terhadap variabel kompetensi Dosen (X2) diperoleh 2hitung sebesar 27,500, sedangkan2tabel denganα.= 0,05 dan df= 24 diperoleh nilai 35,415, maka 2hitung <2tabel akibatnya dapat disimpulkan bahwa varians populasi tersebut berdistribusi normal dan independent yang menunjukan bahwa varians populasi adalah homogen. Demikian juga dari hasil perhitungan SPSS terhadap variabel Prestasi Belajar (Y) diperoleh 2hitung

sebesar 12,700, sedangkan2tabel denganα= 0,05 dan df =12 diperoleh nilai 21,026, maka 2hitung <2tabel akibatnya dapat disimpulkan bahwa varians populasi tersebut berdistribusi normal dan independent yang menunjukan bahwa varians populasi adalah homogen, (lihat lampiran 23)

c. Pengujian Hipotesis Penelitian

Untuk menguji hipotesis, digunakan kriteria pengujian sebagai berikut:

• Hipotesis : Ho : ρ = 0 Ha: ρ > 0

• Uji statistik yang digunakan adalah uji t student.

• Taraf keberartian yang digunakan 0,05.

• Menentukan nilai kritis ( daerah penolakan) menurut tabel t.

• Menentukan t hitung dengan menggunakan rumus:

• Kesimpulan

Ho ditolak, jika thitung >ttabel

1) Hipotesis Pertama : Terdapat hubungan positif antara Motivasi dengan Prestasi Belajar di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS diperoleh koefisien korelasi antara Motivasi Dosen dengan Prestasi Belajar sebesar 0,904.

(7)

Melalui uji t di dapat nilai thitung = 16,123 lebih besar dari ttabel dengan df = n-2, α = 0,05, sebesar 2,021. Memperhatikan langkah-langkah kriteria pengujian hipotesis ternyata rx2y sangat signifikan dan thitung> ttabelsehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, dan terdapat hubungan positif antara Motivasi Dosen dengan Prestasi Belajar Dosen di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

a. Dengan menentukan kuadrat dari nilai rx2y akan dihasilkan nilai koefisien determinasi, yang menunjukan besar sumbangan Motivasi Dosen terhadap perubahan dalam Prestasi Belajar Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya pengaruh variabel Motivasi adalah 81,72%, adapun sisanya 18,28% disumbangkan oleh faktor lain.

b. Uji Keberartian Regresi

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi garis regresi.

Uji keberartian regresi ini menggunakan uji F uji keberartian regresi diperoleh nilai Fhitung = 60 > Ftabel yaitu 19,47, pada taraf signifikan 0,05, oleh karena itu persamaan regresi Ŷ = 18,888 + 0,426 X2 cukup berarti.

2) Hipotesis kedua : Terdapat hubungan positif antara Kompetensi dengan Prestasi Belajar di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon.

a. Dari pengolahan data menggunakan SPSS diperoleh koefisien korelasi antara kompetensi dengan Prestasi Belajar sebesar 0,956. Melalui uji t di dapat nilai thitung = 24,864 lebih besar dari ttabel dengan df = n-2,α = 0,05, sebesar 2,021. Memperhatikan langkah-langkah kriteria pengujian hipotesis ternyata rx1y sangat signifikan dan thitung> ttabel

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, dan terdapat hubungan positif antara kompetensi dengan Prestasi Belajar di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

b. Dengan menentukan kuadrat dari nilai rx1y akan dihasilkan nilai koefisien determinasi, yang menunjukan besar sumbangan kompetensi terhadap Prestasi Belajar . Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya pengaruh variabel kompetensi adalah 91,39 %, adapun sisanya 8,61%

disumbangkan oleh faktor lain.

c. Uji Keberartian Regresi

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi garis regresi.

Uji keberartian regresi ini menggunakan uji F. Dari uji keberartian regresi diperoleh nilai Fhitung = 60 > Ftabel yaitu 19,47, pada taraf signifikan 0,05, oleh karena itu persamaan regresi Ŷ = 11,966 + 0,470 X1

cukup berarti.

(8)

3) Hipotesis ketiga : Terdapat hubungan positif antara kompetensi dan Motivasi secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon.

a. Dari hasil pengolahan data menggunakan rumus korelasi ganda untuk mengetahui hubungan antara Kompetensi dan Motivasi secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar diperoleh nilai koefisien korelasi ganda Rx1x2y sebesar 0,957. Melalui uji F didapat nilai Fhitung= 313,012, lebih besar dari Ftabel dengan df = n-k-1,.= 0,05, sebesar 8,58.

Memperhatikan langkah-langkah kriteria pengujian hipotesis ternyata Rx1x2y cukup signifikan (Fhitung > Ftabel), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, jadi ada hubungan positif antara kompetensi dan Motivasi secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar.

b. Dengan menentukan kuadrat dari nilai Ry12 akan dihasilkan nilai koefisien determinasi, yang menunjukan besar sumbangan kompetensi dan Motivasi secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar . Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya pengaruh adalah 91,58%, adapun sisanya 8,42% disumbangkan oleh faktor lain.

c. Uji Keberartian Regresi

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi garis regresi.

Uji keberartian regresi ini menggunakan uji F (lihat lampiran, Friedman Test). Dari uji keberartian regresi diperoleh nilai Fhitung = 118. 033 >

Ftabel yaitu 19, 47. 27).

Model persamaan regresi ganda Y atas X1 da X2 adalah Ŷ.=

11,522 + 0,551 X1 – 0,081X2. Persamaan regresi estimasi tersebut artinya, bahwa pada setiap ada perubahan satu satuan skor pada variabel X1 dan variabel X2 akan diikuti perubahan nilai Y sebesar 11,522 kali X1 dan -0,081 kali X2 pada konstanta 11,522. Sedangkan grafik ketergantungan variabel Prestasi Belajar dari kompetensi dan Motivasi Dosen diperlihatkan pada grafik .

1. Hasil Uji Hipotesis pertama

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini ternyata menunjukan korelasi atau hipotesa nol berhasil di tolak ( Ho ditolak), sehingga terdapat hubungan yang positif antara Motivasi dengan Prestasi Belajar di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

Arah positif yang ditunjukan korelasi tersebut mempunyai makna bahwa makin baik budaya berdampak terhadap Prestasi Belajar Dosen. motivasi adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri Dosen yang menimbulkan efektifitas kerja yang menjamin kelangsungan dari kegiatan kerja Dosen dan memberi arah pada kegiatan Dosen sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek Dosen itu dapat tercapai.

(9)

Adanya pandangan yang menyatakan bahwa untuk dapat meningkatkan Prestasi Belajar Dosen diperlukan peranan motivasi dalam bekerja karena motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut:

• Menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan Dosen , tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal.

• Dosen yang termotivasi pada hakekatnya adalah pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri Dosen

• Motivasi Dosen yang bermotivasi menuntut kreatifitas Dosen untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memelihara Motivasi Dosen

• Berhasil atau tidaknya dalam membangkitkan dan mendayagunakan Prestasi Belajar dalam proses Motivasi berkaitan dengan upaya kompetensi Dosen

• Penggunaan azas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses kompetensi dan Motivasi.

Dari hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Hasil penelitian dari analisis korelasi sederhana Motivasi dengankompetensi dosendiperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,904. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan kuat. Setelah melalui uji signifikansi, ternyata thitung >ttabel (16,123 > 2,021) artinya hubungan yang terjadi signifikan (nyata).

b. Hasil analisis koefisien determinasi, menunjukan bahwa pengaruh Motivasi (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y) diperoleh nilai 81,8 % adapun sisanya 18,2 % dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini mengisyaratkan bahwa melalui Motivasi yang tinggi diharapkan akan mampu meningkatkan Prestasi Belajar.

c. Analisis regresi linear sederhana diperoleh persamaan estimasi Ŷ = 18, 888 + 0, 426 X2 artinya tiap terjadi perubahan satu satuan skor pada variabel X2 akan diikuti perubahan pada nilai pada variabel Y sebesar 0, 426 kali X2 pada konstanta 18, 888. Dari hasil uji koefisien korelasi dan hasil uji keberartian regresi di atas dapat diartikan bahwa apabila variabel Motivasi ditingkatkan akan diikuti dengan peningkatan variabel Prestasi Belajar.

2. Hasil Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini ternyata menunjukan korelasi atau hipotesa nol berhasil di tolak (Ho ditolak), sehingga terdapat hubungan yang positif antara Kompetensi dengan Prestasi Belajar di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon. Arah positif yang dtunjukan tersebut mempunyai makna bahwa makin baik kompetensi, berdampak terhadap Prestasi belajar.

Adapun makna kompetensi kaitannya dengan Prestasi Belajar adalah suatu proses pelatihan fisik, mental serta kapasitas moral Dosen melalui pembentukan perilaku individu baik watak dan jiwa terhadap aturan-aturan dalam lembaga , sehingga hasil yang dicapai dalam suatu aktivitas mental atau psikis sesuai pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia .

(10)

Dengan demikian Prestasi Belajar dapat dipengaruhi oleh sejauhmana tingkat kompetensi dan Motivasi di sekolah dalam menjalankan tugas tugas keDosenannya..

Dari hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Hasil penelitian dari analisis korelasi sederhana kompetensi dengan Prestasi Belajar diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,956. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan kuat. Setelah melalui uji signifikansi, ternyata thitung >ttabel (24, 864 > 2,021) artinya hubungan yang terjadi cukup berarti.

b. Hasil analisis koefisien determinasi, menunjukan bahwa pengaruh kompetensi (X1) Prestasi Belajar (Y) diperoleh nilai 91,39% adapun sisanya 8, 61%

dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini mengisyaratkan bahwa melalui kompetensi yang tinggi diharapkan akan mampu meningkatkan Prestasi Belajar c. Analisis regresi linear sederhana diperoleh persamaan estimasi Ŷ = 11, 966 + 0,

470 X1 artinya tiap terjadi perubahan satu satuan skor pada variabel X1 akan diikuti perubahan pada nilai pada variabel Y sebesar 0, 470 kali X1 pada konstanta 11, 966. Dari hasil uji koefisien korelasi dan hasil uji keberartian regresi di atas dapat diartikan bahwa apabila variabel kompetensi ditingkatkan akan diikuti dengan peningkatan variabel Prestasi Belajar .

3. Hasil Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini ternyata menunjukan korelasi atau hipotesa nol berhasil di tolak ( Ho ditolak), sehingga terdapat hubungan yang positif antara kompetensi dan Motivasi secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar Dosen di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon.

Arah positif yang ditunjukan korelasi tersebut mempunyai makna bahwa makin baik kompetensi dan Motivasi berdampak terhadap Prestasi Belajar Dosen.

Adanya pandangan yang menyatakan bahwa untuk dapat meningkatkan Prestasi Belajar Dosen maka Motivasi serta kompetensi Dosen diperlukan secara bersama- sama dalam peningkatan kerja Dosen. Hasil temuan menunjukan bahwa dalam pelaksanaan kerjaDosen , maka Motivasi Dosen dan kompetensi yang memadai merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan

Keterkaitan antara kompetensi dan Motivasi dengan Prestasi Belajar Dosen sangat nampak dilihat dari berbagai aspek dari cara penerapan disiplin, pengembangan kompetensi yang merangsang semangat bekerja sehingga proses Prestasi Belajar Dosen semakin baik . Terjadinya hubungan yang signifikan antara kompetensi dan Motivasi dengan Prestasi Belajar akan berdampak pada akuntabilitas Dosen .

Dari hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Hasil penelitian dari analisis korelasi ganda antara kompetensi dan Motivasi dengan Prestasi Belajar diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,957. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan kuat. Setelah melalui uji

(11)

signifikansi, ternyata Fhitung >Ftabel (313, 012 >8,058) artinya memiliki hubungan yang signifikan.

b. Hasil analisis koefisien determinasi, menunjukan bahwa hubungan Motivasi (X1) kompetensi (X2) dengan Prestasi Belajar (Y) diperoleh nilai 91,58%

adapun sisanya 8, 42% dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini mengisyaratkan bahwa melalui kompetensi dan Motivasi yang tinggi diharapkan akan mampu meningkatkan Prestasi Belajar Dosen.

c. Analisis regresi linear ganda diperoleh persamaan estimasi Ŷ = 11, 552 + 0, 551 X1 – 0, 081 X2 artinya tiap terjadi perubahan satu satuan skor pada variabel X1

dan X2 akan diikuti perubahan pada nilai pada variabel Y sebesar 0, 551 kali X1

– 0, 81 kali X2 pada konstanta 11, 552. Persamaan ini juga menunjukan bahwa meskipun tanpa adanya hubungan kompetensi dan Motivasi dengan Prestasi Belajar telah ada sebesar 11, 552 yang berasal dari variabel lain. Dari hasil uji di atas menunjukan bahwa apabila variabel kompetensi dan Motivasi ditingkatkan, maka akan diikuti peningkatan variabel Prestasi Belajar Dosen.

4. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan secara maksimal oleh penulis didalam menemukan berbagai jawaban atas masalah penelitian yang di ajukan dan di jawab dengan berbagai teknik dan metodologi penulisan yang cukup proposional namun ternyata keterbatasan itu selalu muncul . Meskipun penelitian yang telah dilakukan mengikuti prosedur ilmiah, seperti pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan kerangka teoritis yang dibangun dalam Bab II, menyusun kisi-kisi instrumen berdasarkan kajian teori, indikator, dan nomor butir untuk masing-masing variabel penelitian akan tetapi masih terdapat kemungkinan kekurangannya. Untuk itu ada beberapa keterbatasan penelitian yang penulis kemukakan disini yaitu:

a. Karena adanya keterbatasan dalam menggali konsep atau teori-teori yang terkait dengan variabel penelitian, sehingga terdapat kemungkinan belum diungkapkan secara menyeluruh dan penguatan teori pendukung setiap variabel penelitian tersebut.

b. Instrumen penelitian yang dibuat didasarkan pada kajian bab II. Kemungkinan masih belum mampu menjangkau data sesuai dengan variabel-variabel penelitian yang dikehendaki, hal ini disebabkan masih adanya kemungkinan pengaruh faktor lain yang tidak dijadikan variabel dalam penelitian ini.

c. Faktor lain dalam penelitian ini adanya unsur subyektivitas responden dalam pengisian instrumen seperti sikap terburu-buru, tidak membaca secara tuntas, tidak konsentrasi sehingga mempengaruhi analisis hasil penelitian.dan keterasingan dalam menelaaah pertanyaan penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian survey yang alat analisisnya menggunakan media statistik, maka terdapat kemungkinan adanya faktor-faktor lain yang belum diungkap karena tidak mungkin dianalisis secara kuantitatif

(12)

melainkan harus secara kualitatif. Dan hal lain yang mungkin terjadi adalah keterbatasan input data dalam membingkai data pada alat ukur.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, analisis data lapangan, analisis data penelitian dan hasil hipotesis, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

a. Terdapat pengaruh yang signifikan antaramotivasi dengan prestasi belajar dari hasil analisis korelasi sederhana, koefisien determinasi dan regresi linear antara motivasi dengan prestasi belajar menunjukan bahwa nilai pengaruh tersebut positif dan kuat.

b. Terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara kompetensi dosen dengan prestasi belajar darihasil analisis korelasi sederhana, koefisien determinasi dan regresi linear antara kompetensi dengan prestasi belajarmenunjukan bahwa nilai pengaruh tersebut positif dan kuat.

c. Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi dan kompetensi dosen bersama-sama prestasi belajar mahasiswaa di Akademi Keperwatan Buntet dari hasil analisis korelasi ganda dan regresi ganda antaramotivasi dan kompetensidengan prestasi mahasiswaamenunjukan nilai pengaruh tersebut positif dan kuat.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2003) Prosedur Penelitian:Pendekatan Praktek, Jakarta Rineka Cipta

Anwar, Q (2001) Strategi Pendidikan Nasional: Dalam Era Globalisasi dan Otonomi Daerah, Jakarta: UHAMKA Press

Depdiknas (2003), Undang-undang Reublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: Eka Jaya

Danim, Sudarwan (2007), Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Engkoswara (1997). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud

Fattah, Nanang (2004) Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Rosda

Gaffar, Cs (1987). Perencanaan Pendidikan Jakarta: Depdikbud.

Gibson, CS (2007). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan Jakarta: Gaung Persada

Hariandja, A (1996) Kebijakan Pendidikan di Indonesia: Proses, Produk dan Masa Depannya, Jakarta: Bumi Aksara

Marwansyah (2000). Manajemen Sumbe Daya Manusia, Bandung: Politeknik Negeri Bandung,

Meirawan, D (2000). Peningkatan Penyelenggaraan Manajemen Pendiidikan Sekolah Dasar Negeri serta Peranan Pengewasan dan Pembinaan Manajemen Pendidikan Sekolah Dasar Negeri dalam Otonomi Daerah.

Mulyasa, E (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosda

Nazir, Moch (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalllia Indonesia

Permadi (2002) Kepemimpinan Mandiri (Profesional) Kepala Sekolah: Kiat Memimpin yang Mengembangkan Partisipasi, Bandung: Sarana Panca Karya

Rakhmat, Jalaludin (2000). Psikologi Komunikasi. Bandung: Eosda

Soedarmayanti (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju

Sinungan, Muchdarsyah (2005). Produktifitas apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara

Siagian, Sondang P (2003). Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara

(14)

--- (2003). Teori dan Praktek Kepemimpinan Jakarta: Rieka Cipta,

Sigiyono (2006), Metode Penelitian adminstrasi Mengajar Jakarta: Grafindo Persada

Sudjana, Nana (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: sinar Baru.

Sudjana, Nana (2004). Manajemen Pendidikan Bandung: Faalh Production

Suryabrata, sumardi (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grafindo Persada.

R. Tabrani, A (2003). Manajemen Pendidikan. Bandung: Media Pustaka

Tilaar, H.A.R (1999). Agenda Reformasi Pendidikan Nasional. Magelang: Tera

Tilaar, H.A.R (2004). Manajemen Pendidikan Nasionnal. Bandung: Rosda.

Usmara, (2006). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Grafindo Persada

Winardi (1986). Asas-asas Manajemen Alumni, Bandung.

Depdiknas (2003). Undang-undang Reublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Eka Jaya

Danim, Sudarwan (2007). Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Engkoswara (1997). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga melalui penerapan model Problem Based Learning

peningkatan jalan atau pengaturan lalu-lintas. 8) Penentuan rute yang efisien untuk arus lalu-lintas. 9) Untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi kemacetan lalu-lintas. 10) Untuk studi

Pengembangan Model Penelitian Self-Congruity untuk produk Branded Self-Congruity Actual Congruity Actual-Self Congruity Ideal-Self Congruity Avoidance Similarty

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan yang dapat menjadi upaya preventif untuk bencana seperti pandemi covid-19 dan konsumen di Indonesia

Perasaan yang tidak nyaman karena sering terjadi konflik dan ego masing- masing yang membuat pasangan yang semakin lama semakin tidak dapat merasakan kebahagiaan

Tilaar (2002) Dengan demikian pengaruh kualitas pelayanan dalam hal ini bentuk fisik ( tangible ), empati ( empathy ), daya tanggap ( responsiveness ), keandalan

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah masuk dalam Daftar Pendek untuk paket pekerjaan tersebut di atas2. Muara

[r]