ANALISA GROSS PROFIT MARGIN, NET PROFIT MARGIN

(1)

TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015 – 2019

Pradhana Jayasukmana¹, Danang Djoko Susilo² Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia, Jakarta, Indonesia^1,2

pradhana@stpi-pajak.ac.id

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan Perputaran Kas terhadap Return On Investment pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah data yang diakses melalui situs www.idx.co.id. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial berdasarkan uji T gross profit margin, net profit margin dan perputaran kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on investment. Secara simultan berdasarkan uji F gross profit margin, net profit margin dan perputaran kas secara simultan berpengaruh terhadap return on investment. Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi dan koefisien determinansi menunjukkan bahwa hubungan antara gross profit margin, net profit margin, perputaran kas dan return on investment sangat kuat dan sebagian besar return on investment dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas tersebut.

Keywords: Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Investment

Abstract

This study aims to examine the effect of Gross Profit Margin, Net Profit Margin and Cash Turnover on Return On Investment in Manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2019. The source of data in this study is secondary data in the form of financial statements of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The data collection technique for this research is data accessed through the website www.idx.co.id. The results of this study indicate that partially based on the T test gross profit margin, net profit margin and cash turnover have a positive and significant effect on return on investment. Simultaneously based on the F test gross profit margin, net profit margin and cash turnover simultaneously affect the return on investment. Based on the results of the analysis of the correlation coefficient and the coefficient of determination shows that the relationship between gross profit margin, net profit margin, cash turnover and return on investment is very strong and most of the return on investment is influenced by the three independent variables.

Keywords: Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Investment.

PENDAHULUAN

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan mengeluarkan biaya-biaya lain menjadi barang jadi yang siap untuk di jual. Dalam akuntansi, persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual, dan persediaan dapat terbagi menjadi tiga yaitu persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan merupakan harta perusahaan yang digunakan untuk melakukan transaksi penjualan. Kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan saat ini sangatlah banyak, maka semakin banyaknya kegiatan yang dilakukan semakin banyak pula permasalahan yang akan dihadapi.

Permasalahan yang kemungkinan akan terjadi adalah pada elemen organisasi yang sangat terbatas sehingga satu orang mengerjakan lebih dari dua pekerjaan, kesalahan pencatatan ketika pembelian dan penerimaan bahan baku hingga pencatatannya pada bagian persediaan.

Permasalahan pada suatu perusahaan sebaiknya harus dicegah ataupun diminimalisir, yaitu

(2)

Tax and Business Journal 52 (Baroroh, 2016).

Agar peran perusahaan dapat berjalan secara maksimal sebagai perusahaan manufaktur pada mestinya, perusahaan juga membutuhkan tambahan modal yang membiayai operasional perusahaan. Salah satu upaya agar memperoleh tambahan modal, perusahaan dapat berperan sebagai sekuritas dengan instrumen pasar modal yang menjual saham.

Menurut Bursa Efek Indonesia menjelasakan bahwa agar perusahaan dapat memperoleh tambahan modal salah satunya dengan menerbitkan saham. Dan saham merupakan instrumen investasi yang banyak diminati para investor karena saham mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik (Nurnaningsih, 2019). .

Tujuan suatu perusahaan tidak lain adalah agar dapat menghasilkan laba yang berdampak pada pencapaian profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas sangat penting bagi perusahaan karena dapat mencerminkan keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan (Romadhon, n.d.).

Analisis rasio keuangan adalah proses pengamatan indeks yang berhubungan dengan akuntansi pada laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas dengan tujuan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan (Herawati, 2019). Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran informasi tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat digunakan untuk memandu keputusan bisnis. Investor menggunakan indikator keuangan untuk menentukan apakah suatu perusahaan merupakan investasi yang baik, dan manajemen menggunakan indikator keuangan untuk menentukan kinerja perusahaan dan menilai di mana ia dapat meningkat.

Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba bersih. Rasio ini juga bisa untuk mengukur tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Rasio profitabilitas membandingkan antara berbagai komponen sesuai fungsi laporan keuangan terutama pengertian neraca saldo dan laporan laba rugi yang terdapat pada jenis jenis laporan keuangan (Yulianta,Y. et al, 2022).

METHOD

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, metode ini dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012).

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan awal dari penelitian adalah mendapatkan data. Data adalah bagian paling dasar atau kecil dari karya manusia. Merupakan representasi fakta yang ditemukan dalam aktivitas sehari-hari atau kegiatan tertentu. Data yang dikumpulkan berapapun banyaknya, bukanlah merupakan tujuan dari penelitian. Akan tetapi data dapat menjadi sarana memudahkan untuk penafsiran dan memahami maknanya.

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling purposive.

Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Metode ini menggunakan kriteria yang dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel. Kriteria inklusi yang digunakan peneliti adalah 8 perusahaan manufaktur peringkat teratas yang memiliki asset terbesar pada desember 2019.

Teknik analisis data dalam metode kuantitatif adalah dengan statistik. Terdapat dua macam statistik yang dapat digunakan untuk analisis data, khususnya dalam pengujian hipotesis, yaitu Statistik Parametris dan Statistik Nonparametris (Sugiyono, 2012).

(3)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh gross profit margin, net profit margin dan perputaran kas terhadap return on investment pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015 - 2019. Hasil uji koefisien korlasi dan determinasi yang diperoleh 0.966 dan 93.24% hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar variabel sangat kuat karena mendekati angka 1 dengan kadar kontribusi variabel return on investment sebesar 93.24% dipengaruhi oleh variabel gross profit margin, net profit margin dan perputaran kas.

1. Gross Ptofit Margin Terhadap Return On Investment

Hasil analisis statistik untuk variabel gross profit margin berdasarkan hasil uji T diperoleh nilai T hitung lebih besar dari T tabel (2.998 > 2.0281) dan nilai signifikan lebih kecil dari 5%

(0.005 < 0.050) maka terdapat pengaruh positif antara gross profit margin terhadap return on investment. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Malinda Yuliani Pascarina (2016), hasil pengujian diketahui bahwa gross profit margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Namun, hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Susiah Wati (2018) yang menyimpulkan gross profit margin tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan. Menururt Kasmir (2019:201). Margin laba kotor (gross profit margin) menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Hal tersebut menjelaskan bahwa seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bruto, semakin besar perbandingan/persentasi antara laba bruto dengan penjualan bersihnya maka semakin baik perusahaan dalam memanajemen harga pokok penjualannya.

2. Net Profit Margin Terhadap Return On Investment

Hasil analisis statistik untuk variabel net profit margin berdasarkan hasil uji T diperoleh nilai T hitung lebih besar dari T tabel (4.743 > 2.0281) dan nilai signifikan lebih kecil dari 5%

(0.000 < 0.050) maka terdapat pengaruh positif antara net profit margin terhadap return on investment. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Susiah Wati (2018), hasil pengujian diketahui bahwa net profit margin berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Namun, hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Malinda Yuliani Pascarina (2016) yang menyimpulkan net profit margin tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan. Menurut Kasmir (2019:202). Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Hal tersebut menjelaskan bahwa seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersihnya, semakin besar perbandingan/persentasi antara laba bersih dengan penjualan bersihnya maka semakin baik perusahaan dalam mengefesiensi biaya-biaya, beban-beban dan pendapatan operasional maupun non-operasional perusahaan.

3. Perputaran Kas Terhadap Return On Investment

Hasil analisis statistik untuk variabel perputaran kas berdasarkan hasil uji T diperoleh nilai T hitung lebih besar dari T tabel (10.456 > 2.0281) dan nilai signifikan lebih kecil dari 5%

(0.000 < 0.050) maka terdapat pengaruh positif antara perputaran kas terhadap return on investment. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Fajriyati Ulfah (2019), hasil pengujian diketahui bahwa perputaran kas berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas.

Namun, hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Arum Puji Tri Lestari (2017) yang menyimpulkan perputaran kas berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.

Menurut James O. Gill, yang dikutip oleh Kasmir (2019:140) rasio perputaran kas (cash turn over) berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang

(4)

Tax and Business Journal 54 kemampuan perusahaan dalam mengendalikan aktivitas arus kas, semakin besar nilai rasio yang didapat, maka semakin baik perusahaan dalam memanajemen akun kas.

4. Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan Perputaran Kas terhadap Return On Investment

Berdasarkan hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel (165.597 > 2.86) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 5% (0.000 < 0.050) maka gross profit margin, net profit margin dan perputaran kas berpengaruh positif terhadap return on investment.

Menurut Kasmir (2019:114), Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu.

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi.

Sedangkan return on investment menurut Kasmir (2019:203). Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memanajemen biaya dan pendapatan operasional maupun non operasional serta mengendalikan perputaran kas termasuk kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dapat mempengaruhi seberapa besar laba yang akan dihasilkan dan nilai return pada total asset perusahaan tersebut.

CONCLUSSION

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Gross Profit Margin (X1). Berdasarkan uji T dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya secara parsial gross profit margin berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on investment.

2. Net Profit Margin (X2). Berdasarkan uji T dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima artinya secara parsial net profit margin berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on investment.

3. Perputaran Kas (X3). Berdasarkan uji T dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima artinya secara parsial perputaran kas berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on investment.

Secara simultan berdasarkan uji F dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima artinya gross profit margin, net profit margin dan perputaran kas berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap return on investment.

Berdasarkan hasil dari analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar return on investment dipengaruhi oleh gross profit margin, net profit margin dan perputaran kas serta hubungan antar ketiga variabel tersebut sangatlah kuat, maka disarankan:

1. Perusahaan hendaknya meningkatkan margin laba bersih dengan mengefesiensi biaya- biaya operasional maupun non operasional,

2. Menjaga kestabilan perputaran kas dengan memantau laporan arus kas (cash flow), memperhatikan aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan.

Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian aktiva perusahaan seperti kerugian piutang yang tidak tertagih atau kerugian atas penjualan asset tetap

(5)

Deviana, B., & Kiswara, E. (2010). Kemampuan Beban Pajak Tangguhan dan beban pajak kini dalam deteksi manajemen laba pada saat seasoned equity offerings. Perpustakaan FE UNDIP [.

Herawati, H. (2019). Pentingnya Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan. JAZ: Jurnal Akuntansi Unihaz, 2(1), 16–25.

Romadhon, M. S. (n.d.). Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Pertambangan Logam Dan Mineral Lainnya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Sugiyono, M. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi. In Bandung:

Alfabeta.

Yulianta, Y., Muldani, V., Nurjaya, N., Suratminingsih, S., & Wijandari, A. (2022).

PENGARUH CURRENT RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP DIVIDEN PAY OUT RATIO YANG BERDAMPAK PADA RETURN ON ASSET PADA PT.

MANDOM INDONESIA, TBK DI CIBITUNG PERIODE 2010-2020. Jurnal Neraca Peradaban, 2(1), 62-72.