• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Gulma 2.1.1 Defenisi Gulma

Gulma adalah tumbuhan yang tak diharapkan kehadirannya dilahan perkebunan, karna adanya tumbuhan gulma sangat banyak berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan produktifitas tanaman. Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air, tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil produktivitas menurun. Besarnya penurunan hasil tanaman tergantung pada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan gulma, lamanya kompetisi dan tindakan budidaya.

Menurut Sutidjo (1981) ditinjau dari segi ekologi gulma merupakan tumbuhan yang mudah beradaptasi dan memiliki daya saing yang kuat dengan tanaman budidaya. Karena gulma mempunyai sifat mudah beradaptasi dengan tempat lingkungan tumbuhnya maka gulma memiliki beberapa sifat diantaranya: (1) mampu berkecambah dan tumbuh pada kondisi zat hara dan air yang sedikit, biji tidak mati dan mengalami dorman apabila lingkungan kurang baik untuk pertumbuhannya, (2) tumbuh dengan cepat dan mempunyai pelipat gandaan yang relatif singkat apabila kondisi menguntungkan, (3) dapat mengurangi hasil tanaman budidaya dalam populasi sedikit, (4) mampu berbunga dan berbiji banyak, (5) mampu tumbuh dan berkembang dengan cepat, terutama yang berkembang biak secara vegetatif (Mercado, 1979).

Tanaman pokok yang lebih dominan dari pada gulma dan tingkat kepadatan gulma yang rendah, tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

Jika gulma mempunyai tingkat kerapatan yang tinggi, akan menyebabkan terjadinya kompetisi antara tanaman pokok dan gulma, sehingga dapat menurunkan kuantitas hasil pertanian. Penurunan tersebut akibat dari persaingan

(2)

7

antara gulma dan tanaman pokok untuk mendapatkan sinar matahari, air tanah, unsur hara, ruang tumbuh, dan udara (Sukman, 2003).

2.1.2Sifat Morfologinya Gulma a. Gulma berdaun sempit (Grasses)

Gulma berdaun sempit memiliki ciri khas, yaitu : 1) Memiliki daun menyerupai pita;

2) Memiliki batang tumbuhan yang beruas- ruas;

3) Tumbuh tegak atau menjalar; dan 4) Memiliki pelepah serta helaian.

Contoh gulma berdaun sempit, antara lain ilalang (Imperata cylindrica) dan pasapalum (Pasapalum conjungatum). Gulma teki-tekian (Sedge). Jenis gulma ini memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanik karena memiilik umbi batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan- bulan. Selain itu, gulma ini menjalankan jalur fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam menguasai area pertanian secara cepat.

Gulma teki-tekian mirip dengan gulma berdaun sempit, bedanya gulma teki- tekian, antara lain teki (Cyperus rotundus) dan krisan (Scleria sumantrensis) b. Gulma berdaun lebar (Broad leaves)

Gulma ini biasanya diakhir masa budidaya kelapa sawit. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Pada umumnya gulma ini merupakan tumbuhan berkeping dua, meskipun ada juga yang berkeping satu.

Gulma berdaun lebar dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1) Memiliki bentuk daun melebar;

2) Tumbuhan tumbuh tegak atau menjalar.

Contoh gulma berdaun lebar, antara lain mikania (Mikania micrantha) dan senduduk (Melastoma malabathricum).

c. Gulma pakis-pakisan (Ferns)

Gulma pakis-pakisan (ferns) umumnya berkembang biak dengan spora dan berbatang tegak atau menjalar. Contah gulma pakis-pakisan antara lain pakis kresek (Stenochlena palustris) dan pakis kawat (Dicranopteris linearis).

(3)

8 d. Gulma rumput-rumputan (Graminae)

Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki-tekian, tetapi menghasilkan stolon, alih-alih umbi. Di dalam tanah stolon ini membentuk jaringan rumit yang sangat sulit diatasi secara mekanik. Sebagai contoh alang-alang (Imperata cylindrica) (Raharja , 2011).

2.1.3 Pengaruh yang Ditimbulkan Gulma

Tumbuhan yang berstatus gulma selalu dinilai merugikan manusia. Kerugian yang disebabkan oleh gulma meliputi berbagai aspek kehidupan manusia dan bersifat langsung maupun tidak langsung. Kerugian yang bersifat langsung, misalnya menaikkan biaya produksi, menyita waktu petani, melukai petani atau merusak alat-alat pertanian. Kerugian yang tidak langsung, misalnya menjadi pesaing tanaman sehingga menurunkan hasil produksi, mencemari lingkungan akibat herbisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma.

Kerugian-kerugian yang disebabkan gulma sebagai berikut:

1. Gulma akan menurunkan jumlah hasil (kuantitas). Antara gulma dan tanaman yang hidup bersama dalam suatu areal yang tumbuh. Akibat dari kompetisi tersebut maka kedua belah pihak akan dirugikan masing-masing tidak dapat tumbuh dan berproduksi optimal secara potensi yang dimilikinya.

2. Gulma akan menurunkan mutu hasil (kualitas). Penurunan mutu hasil misalnya dapat terjadi melalui pencampuran hasil tanaman dengan biji atau bagian tubuh gulma, pencampuran benih dengan biji gulma, pertumbuhan tanaman yang kurang baik atau tidak seragam. Pada tanaman kopi yang tidak dikendalikan akan menurunkan jumlah produksi dan kualitas bijinya, akan menurun disebablan karena biji lebih kecil.

3. Gulma dapat meracuni tanaman (alelopati). Beberapa gulma mengeluarkan alelokima yang dapat meracuni tanaman, misalnya sambung rambat (Mikania micrantha), alang-alang(Imperata cylindrica). Adanya alelokimia, umumnya berupa senyawa fenolat, yang dikeluarkan oleh gulma akan

(4)

9

menghambat pertumbuhan tanaman pokoknya. Proses penekanan pertumbuhan tanaman oleh alelokimia ini disebut alelopati.

4. Gulma dapat merusak atau menghambat penggunaan alat mekanik, baik untuk mengolah tanah atau kegiatan pemeliharaan dan pemanenan.

5. Gulma dapat menjadi inang hama dan penyakit tumbuhan. Gulma dapat berperan sebagai tempat tinggal sementara atau sumber pakan alternatif bagi hama dan penyakit tumbuhan atau tanaman. Keberadaan gulma juga dapat berperan dalam menjaga keberlangsungan hidup hama atau penyakit tanaman sehingga siklus hidupnya tidak terputus pada saat tanaman pokoknya tidak ada.

6. Pengendalian gulma akan menambah biaya produksi. Penambahan biaya tersebut diperlukan untuk membayar tenaga kerja dan membeli herbisida atau alat-alat pengendalian gulma (Sembodo, 2010).

2.1.4 Pengendalian Gulma

Gulma merupakan pesaing bagi tanaman kelapa sawit dalam penyerapan unsur hara, air, dan cahaya matahari. Areal yang didominasi oleh gulma yang berbahaya atau pesaing berat seperti sembung rambat (Mikania micrantha), alang- alang (Imperata cylindrica), dan Asystasia coromandelina dapat menurunkan produksi sampai 20% (Bambang Sulistyo, 2010). Pengertian dari pengendalian gulma (weed manajemen) harus dibedakan dengan pemberantasan (eradicition).

Pengendalian gulma (weed manajemen) dapat didefinisikan sebagai proses membatasi infestasi gulma sedemikian rupa sehingga tanaman dapat dibudidayakan secara produk dan efisien. Dalam pengendalian gulma tidak ada keharusan untuk membunuh seluruh gulma, melainkan cukup menekan pertumbuhan dan atau mengurangi populasinya sampai pada tingkat dimana penurunan produksi yang terjadi tidak berarti atau keuntungan yang diperoleh dari penekanan gulma sedapat mungkin seimbang dengan usaha ataupun biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain pengendalian bertujuan hanya menekan populasi gulma sampai tingkat populasi yang tidak merugikan secara ekonomik atau tidak

(5)

10

melampui ambang ekonomi, sehingga sama sekali tidak bertujuan menekan populasi gulma sampai nol (Sukman dan Yakup, 2002)

Sedangkan pemberantasan merupakan usaha mematikan seluruh gulma yang ada baik yang sedang tumbuh maupun alat-alat reproduksinya, sehingga populasi gulma sedapat mungkin ditekan sampai nol. Pemberantasan gulma mungkin baik bila dilakukan pada areal yang sempit dan tidak miring, sebab pada areal yang luas ini merupakan sesuatu yang mahal dan pada tanah miring kemungkinan besar menimbulkan erosi. Eradikasi pada umumnya hanya dilakukan terhadap gulma- gulma yang sangat merugikan dan pada tempat-tempat tertentu (Sukman dan Yakup, 2002).

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum pengendalian gulma dilakukan, yaitu :

a. Jenis gulma yang dominan.

b. Tanaman utama.

c. Alternatif pengendalian yang tersedia

d. Dampak ekonomi dan ekologi (Raharja, 2011)

2.2.1 Defenisi Herbisida Nabati

Herbisida nabati adalah herbisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan gulma pada tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana (Herawati, Nani;

Sulistiawaty, Yirista, 2014).

Pestisida yang berasal dari bahan alami dikelompokkan kedalam pestisida alami.

Bahan alami penyusun pestisida bisa berupa ekstrak tumbuhan, jasad renik, maupun bahan lainnya.Pestisida alami berasal dari tumbuhan secara khusus disebut pestisida botani atau pestisida nabati (Djojosumarto, 2008).

Upaya pengendalian gulma dengan memanfaatkan bahan dari alam dapat dilakukan dengan mencari mencari potensi golongan senyawa fenol dari

(6)

11

tumbuhan hingga dapat dimanfaatkan sebagai herbisida nabati (Riskitavani dan Purnawani, 2013)

2.2.2 Manfaat Herbisida Nabati

Senyawa alelopati dapat mempengaruhi penyerapan hara, pembelahan sel, penghambat pertumbuhan, fotosintesi, respirasi, sintesis protein, dan aktivitas enzim (Sastroutomo, 1990).

Respon pertumbuhan suatu tanaman karna pengaruh alelopati tergantung pada konsentrasi senyawa. Suatu komponen dapat menjadi inhibitor pada konsentrasi tinggi, stimulator pada konsentrasi rendah, atau tidak memberikan suatu efek apapun pada konsentrasi rendah, atau tidak memberikan efek apapun pada berbagai konsentrasi. Alelokimia juga dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Sebagai contoh,beberapa senyawa asam fenolat diketahui dapat berikatan dengan mineral seperti besi, mangan, dan alumunium serta meningkatkan ketersediaan fosfat, yang tersedia dalam bentuk ikatan kompleks dengan ion logam tersebut (Cheema et.al.,2013).

2.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Herbisida Nabati Kelebihan herbisida nabati

a. Mengehemat biaya pembelian herbisida b. Mudah didapatkan

c. Mudah dalam pengaplikasiannya

d. Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi kelingkungan e. Memberi hasil yang lebih banyak

f. Mudah dalam pembuatannya g. Ramah lingkungan

Kekurangan herbisida nabati

a) Reaksi terhadap perlakuan sedikit lama dibanding herbisida kimiawi.

(7)

12 2.2.4 Bahan Dasar Hebisida Nabati

1. Gulma alang-alang (Imperata cylindrical), 2. Gulma babadotan (Ageratum conyzoides L.), 3. Gulma ketapang (Terminalia Catappa), 4. Daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.), 5. Gulma saliara (Lantana camara)

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya software komputer mulai berkembang, dan saat ini menggantikan peranan hardware sebagai elemen sistem yang sulit direncanakan, sedikit kemungkinan untuk berhasil dengan

Sehingga dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Think Talk Write terhadap disiplin dan prestasi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung daging limbah ikan lele sepenuhnya dapat menggantikan tepung ikan tanpa mempengaruhi bobot potong, namun

ANALISIS INDEKS FAKTOR KERENTANAN (SOSIAL DAN EKONOMI) TERHADAP BENCANA ABRASI DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2014 (Sebagai Implementasi Pembelajaran Geografi

Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks, Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks, dengan mencantumkan nama

Sedangkan pertumbuhan organisasi adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data yang semakin meningkat, dan adanya perubahan prinsip baru

Dengan latar belakang seperti itu maka pengabdian kepada masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Membuat Bakso Bandeng yang dilakukan Di Kelurahan Unyur, Kec Serang, Kota

66 Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes yang berbentuk essay dengan jumlah 5 butir soal, untuk memperoleh data hasil bbelajar.