• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran dan produk unggulan. Hasil analisis menjelaskan SWOT yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran dan produk unggulan. Hasil analisis menjelaskan SWOT yang"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Jailani (2020) menganalisis strategi pengembangan agrowisata melon sebagai sentra produk unggulan melalui kelompok tani. Metode analisis yang digunakan yaitu SWOT dan QSPM. Variabel penelitian terdiri dari strategi pemasaran dan produk unggulan. Hasil analisis menjelaskan SWOT yang digunakan untuk pengembangan agrowisata adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat pada inovasi baru dalam pertanian dan meningkatkan pemahaman bidang kepariwisataan pertanian pada masyarakat. Perhitungan matriks QSPM memperoleh hasil tertinggi pada kelemahan dan peluang.

Agusrinal (2014) meneliti perancangan strategi pemasaran produk anyaman pandan. Metode penelitian regresi linier berganda variabel penelitian terdiri dari strategi pemasaran, konsumen dan anyaman. Hasil analisis didapatkan bahwa variabel products, price, promotion, place, people, proses dan physical evidence memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pembelian. Strategi pemasaran yang akan dioptimalkan yaitu promosi dan produk. Strategi pemasaran produk dilakukan dengan memunculkan ide kreatif yang inovatif, mengikuti permintaan konsumen dan mengikuti trend pasar. Perbedaan dari peneliti sebelumnya uji asumsi klasik dan uji efektivitas. Persamaan penelitian bauran pemasaran 7P dan variabel strategi pemasaran.

Setiawan (2017) meneliti pengaruh pemasaran onlineterhadap peningkatan laba metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian terdiri dari strategi pemasaran online dan laba UMKM. Hasil penelitian

(2)

menjelaskan strategi pemasaran online memiliki pengaruh signifikan pada peningkatan laba UMKM. Persamaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu adalah variabel strategi pemasaran online. Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu metode kuantitatif yang menguji teori dengan meneliti hubungan antar variabel menggunakan uji T dan uji F.

Setyorini (2016) meneliti analisis strategi pemasaran menggunakan matriks swot dan qspm (studi kasus: restoran ws soekarno hatta malang).

Menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Penelitian ini juga memiliki variabel yang terdiri dari tiga variabel yaitu strategi pemasaran, konsumen dan loyalitas konsumen. Hasil analisis diperoleh alternatif strategi dengan mempertahankan identitas perusahaan, meningkatkan fasilitas, menjaga kualitas produk dan layanan untuk menarik pelanggan, meningkatkan manajemen dan kolaborasi, serta memajukan kemajuan teknologi dan menambahkan layanan pengiriman.

Penelitian ini memiliki kesamaan variabel penelitian strategi pemasaran dan metode SWOT. Perbedaan dengan penelitian terdahulu terletak pada metode analisis QSPM, lokasi penelitian dan produk yang diteliti.

Subagja (2018) menganalisis kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian buah melon pt. syafina niaga menggunakan metode survei dan kuantitatif dengan uji asumsi yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedasitas, uji validitas dan uji reliabilitas. Variabel yang diteliti terdiri dari pengaruh pemasaran online dan minat beli konsumen. Penelitian ini memperoleh hasil yang menunjukkan bahwa strategi pemasaran online memiliki skor 91,4% artinya sangat terkait dengan

(3)

minat pembeli. Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel pemasaran online.

Perbedaan dari penelitian sebelumnya terletak pada metode analisis yang menggunakan sampel jenuh.

Shiratina (2020) meneliti pemasaran online melalui penerapan iklan secara digital menggunakan metode deskriptif survei melalui pendekatan verifikatif dengan variabel penelitian pemasaran online, penerapan iklan dan pengaruh konsumen. Hasil penelitian ketertarikan konsumen dapat terwujud apabila periklanan secara online dilakukan secara optimal. Penerapan penggunaan iklan online memiliki pengaruh positif yang mampu memberikan dampak secara langsung kepada konsumen tanpa mediasi dan moderasi. Penelitian ini memiliki kesamaan variabel pemasaran online. Perbedaan yang terdapat pada penelitian terdahulu menggunakan deskriptif survei dengan pendekatan verifikatif, penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling.

Azmi & Pratiwi (2021) menganalisis tentang strategi pemasaran produk umkm melalui penerapan digital marketing. Metode penelitian kualitatif deskriptif dengan variabel strategi pemasaran, digital marketing, konsumen dan UMKM.

Hasil analisis menjelaskan digital marketing mampu memberikan pengaruh terhadap berkembangnya sebuah UMKM karena cakupan jaringan digital marketing sangat luas mampu menjangkau para konsumen di luar daerah selain itu digital marketing juga mampu menghemat budget promosi. Persamaan penelitian menggunakan deskriptif kualitatif, variabel strategi pemasaran dan digital marketing. Perbedaan penelitian pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling.

(4)

Nikmah (2017) menganalisis kajian tentang pemasaran online untuk meningkatkan peluang bisnis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Variabel penelitian terdiri dari pemasaran online dan peluang bisnis. Hasil survei menunjukkan bahwa para pelaku bisnis online sangat diuntungkan dengan keberadaan media sosial, karena tidak perlu memasang iklan di tempat umum.

Cukup menggunakan kreativitas untuk membangun citra produk. Persamaan dengan peneliti terdahulu variabel pemasaran online. Perbedaan penelitian ini terdapat pada variabel peluang bisnis.

Utami (2021) meneliti tentang strategi promosi benih melon pada masa pandemi covid-19 di pt tunas agro persada kabupaten boyolali murni. Metode penelitian dilakukan dengan deskriptif analisis. Variabel penelitian strategi promosi, masa pandemi dan sebelum pandemi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode COVID-19, penjualan benih melon mengalami peningkatan tertinggi di wilayah Jawa Timur. Strategi penjualan benih melon sebelum pandemi Covid-19 menggunakan onsite advertising. Strategi penjualan benih melon di masa pandemi Covid-19 menggunakan banyak media sosial.

Persamaan menggunakan purposive sampling dan variabel strategi pemasaran.

Perbedaan pada objek penelitian yaitu benih melon.

Wahyudi (2020) meneliti tentang pendapatan dan strategi pemasaran petani melon di kabupaten seluma. Metode pengambilan data yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini memiliki variabel strategi pemasaran dan pendapatan. Hasil analisis menjelaskan pendapatan homogen petani melon pada kabupaten Seluma sebanyak Rp

(5)

9.835.112.500. Strategi dapat dilakukan untuk menaikkan tingkat pemasaran buah melon adalah membuat inovasi olahan melon, pemasaran melon dilakukan dengan kemitraan, menggunakan fasilitas yang didedikasi untuk pendistribusian buah melon dan membuat inovasi produk untuk meningkatkan penjualan. Persamaan dari riset ini adalah metode kuantitatif, kualitatif, SWOT, dan variabel strategi pemasaran. Perbedaan riset terdapat variabel pendapatan usaha tani melon.

Nurdelia (2021) menganalisis tentang pengaruh sistem digital marketing terhadap peningkatan volume penjualan koperasi agro rimba nusantara (Agrina).

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Memiliki variabel yang terdiri dari dampak pemasaran digital dan peningkatan volume penjualan. Hasil survei mengungkapkan bahwa sistem pemasaran digital berdampak positif terhadap pertumbuhan penjualan Koperasi AGRINA. Persamaan dari riset ini adalah digital marketing. Perbedaan penelitian terletak pada variabel volume penjualan dan bauran pemasaran (4Ps).

Faisal (2020) meneliti pengaruh e-commerce terhadap minat beli konsumen pada produk sayuran di kota banda aceh menggunakan metode kuantitatif chi square. Variabel penelitian terdiri dari pengaruh e-commerce, minat beli dan sayuran. Hasil dari penelitian menjelaskan e-commerce berpengaruh pada minat beli sayuran konsumen di Banda Aceh. Persamaan terdapat variabel minat beli konsumen. Perbedaan penelitian menggunakan chi square, objek penelitian sayuran dan pengambilan sampel menggunakan cluster sampling.

Rohmah (2021) meneliti tentang kepuasan konsumen sayur dalam sistem pembelian online di cv. kira ermina tulungagung. Menggunakan metode

(6)

kuantitatif dengan variabel yang terdiri dari kepuasan konsumen, keputusan pembelian, konsumen dan pemasaran online. Hasil penelitian memaparkan bahwa konsumen yang sering membeli sayur menggunakan sistem online oleh adalah usia 18-28 tahun, tingkat pendidikan SMA, dan karyawan swasta. Harga, produk, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan produk merupakan variabel yang dominan. Persamaan penelitian terletak pada variabel pembelian online. Perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel kepuasan konsumen dan teknik analisis data yang menggunakan SEM PLS.

Apriliyanti (2020) menganalisis tentang peran media sosial dalam pemasaran sayur di tingkat petani desa dalisodo kecamatan wagir kabupaten malang menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Variabel penelitian terdiri dari peran media sosial, pemasaran, sayuran dan petani. Hasil analisis yang didapatkan adalah pada proses pemasaran sayur media sosial masih kurang optimal karena banyak petani yang memiliki keterbatasan dalam mengakses internet. Peran media sosial di tingkat petani kebanyakan hanya digunakan untuk mencari berita terkait harga sayur di pasaran. Media yang sering digunakan petani hanya whatsapp dan facebook. Kelemahan media sosial pada sistem pemasaran sayuran apabila sayur tidak habis maka akan membusuk. Tingkat pendidikan petani yang rendah mengakibatkan keterlambatan dalam mengakses pemasaran online. Persamaan dengan penelitian terdahulu variabel pemasaran dan variabel peran media sosial. Perbedaan penelitian menggunakan random sampling.

(7)

Jain (2017) meneliti tentang role of technology in modern marketing menggunakan metode deskriptif kualitatif. Variabel yang digunakan untuk meneliti terdiri dari pemasaran dan teknologi. Hasil penelitian menjelaskan teknologi merupakan faktor dan alat yang utama bagi penjual untuk bisa lebih dekat dengan massa dan target pembeli. Penggabungan teknologi dengan pemasaran akan mencapai hasil yang memuaskan dalam penjualan. Persamaan penelitian terletak pada variabel pemasaran. Perbedaan dari riset ini adalah analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan cara langsung menarik kesimpulan

Warokka (2020) meneliti digital marketing support and business development using online marketing tools: an experimental analysis. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif naratif. Variabel terdiri dari pemasaran digital, pengembangan bisnis, alat pemasaran. Hasil analisis didapatkan pemasaran menjadi peran utama yang dipromosikan. E marketing dapat digunakan untuk mempromosikan barang dagangan kapanpun dan disegala tempat sehingga tidak memerlukan banyak waktu. Penelitian ini memiliki kesamaan variabel pemasaran digital. Perbedaan penelitian variabel pengembangan bisnis dan menggunakan analisis eksperimental.

Patel (2017) meneliti tentang digital enabled vegetable selling.

Menggunakan metode deskriptif kualitatif, variabel yang diteliti ada dua sayuran dan pemasaran digital. Hasil penelitian menjelaskan e commerce dapat membantu konsumen yang tidak punya banyak waktu untuk berbelanja di pasar. E commerce menyediakan berbagai macam sayuran dengan harga normal yang lebih baik dari

(8)

pada pasar, memiliki pelayanan yang cepat dan mampu menjadi yang terbaik.

Perbedaan dari penelitian objek penelitian yaitu sayur. Persamaan penelitian digital marketing.

Aleksandra Krajinovic (2018) menganalisis digital marketing and behavioral economics metode yang digunakan kuantitatif. Penelitian menggunakan variabel pemasaran digital dan perilaku ekonomi. Hasil penelitian menjelaskan keputusan belanja konsumen dikendalikan oleh emosi bukan manfaat dari produk tersebut. Hal ini menjadi potensi untuk menjelaskan deskripsi produk secara detail dan mengoptimalkan konten pemasaran. Persamaan penelitian terletak pada digital marketing dan menggunakan marketing mix. Perbedaan penelitian yaitu variabel perilaku ekonomi.

Yamin (2017) menganalisis impact of digital marketing as a tool of marketing communication: a behavioral perspective on consumers of bangladesh.

Metode penelitian yang diterapkan adalah metode kualitatif. Variabel penelitian terbagi menjadi pemasaran digital, komunikasi pemasaran, konsumen dan perspektif konsumen. Hasil penelitian menjelaskan alat dan pemasaran digital sudah menggantikan sistem pemasaran tradisional. Pertumbuhan internet dan komunikasi seluler dapat menjangkau banyak orang sehingga mampu memperluas wawasan untuk komunikasi. Persamaan dari riset ini adalah variabel digital marketing, perbedaan riset dengan penelitian terdahulu ialah variabel perspektif perilaku konsumen

Taufik (2021) menganalisis tentang pengaruh online marketing dan e- service quality terhadap keputusan pembelian: studi empiris pada toko online.

(9)

Metode yang digunakan kuantitatif. Variabel penelitian yang digunakan adalah pemasaran online, kualitas e service, dan keputusan pembelian. Hasil penelitian pemasaran online memiliki nilai yang signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Peningkatan pemasaran dapat mendorong kepuasan konsumen sedangkan penurunan pemasaran mengakibatkan menurunya kepuasan konsumen. Kualitas e service tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. Pemasaran online memiliki efek yang signifikan pada loyalitas. Peningkatan loyalitas mampu mendorong kepuasan sedangkan penurunan pemasaran online dapat mendorong penurunan loyalitas. Persamaan dari riset ini variabel pemasaran online.

Perbedaan dari penelitian adalah menggunakan alat analisis SEM PLS dan variabel e service quality.

Kawira (2019) menganalisis tentang effect of digital marketing on the performance of smes in kenya. Metode penelitian kuantitatif, variabel penelitian terdiri dari digital marketing. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pemasaran digital menghasilkan kinerja yang unggul bagi UMKM. Internet dan HP memiliki peran penting menarik dan mempertahankan konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan dan profit. Pemasaran digital memiliki harga yang lebih murah dan mudah diakses dibanding pemasaran tradisional. Persamaan penelitian adalah variabel digital marketing. Perbedaan penelitian menggunakan statistik deskriptif dan inferensial.

Bojkic (2018) meneliti tentang digital marketing in agricultural sector.

Menggunakan metode kualitatif, variabel yang digunakan digital marketing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran digital merupakan peluang besar bagi

(10)

petani untuk masa depan. Persamaan penelitian adalah variabel digital marketing.

Perbedaan penelitian menggunakan data yang berasal dari survei mahasiswa.

Orare (2019) meneliti tentang influence of internet marketing strategies on the market share of online shops in nairobi county in kenya. Metode yang digunakan kuantitatif dengan variabel penelitian strategi digital marketing dan pangsa pasar. Hasil penelitian menjelaskan pemasaran media sosial sebagian besar mempengaruhi pangsa pasar dan dapat digunakan sebagai satu-satunya digital marketing. Media sosial yang memiliki pengaruh besar pada pemasaran yaitu facebook dan instagram. Persamaan dengan penelitian terdahulu digital marketing. Perbedaan dengan penelitian terdahulu menggunakan statistik inferensial dan market share.

Amalia (2021) meneliti digital marketing strategy on agricultural product farah metode yang digunakan kualitatif. Memiliki variabel penelitian digital marketing dan produk pertanian. Berdasarkan analisis 4P, STP, SOSTACS dan AIDA posisi perusahaan adalah pemula di bidang digital. Melalui pemasaran offline perusahan memiliki ratusan loyal pelanggan. Strategi pemasaran perusahaan dapat dilakukan dengan menggabungkan media online dan offline.

Pasar hanya difokuskan untuk memberikan informasi lengkap mengenai produk dan promosi besar-besaran untuk mendorong transaksi penjualan. Persamaan penelitian variabel strategi digital marketing. Perbedaan penelitian menggunakan metode analisis sostacs dan aida.

(11)

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Buah Melon

Melon (Cucumis melo L) salah satu buah tropis dari famili Cucurbitaceae.

Melon adalah salah satu buah semusim yang kini berkembang menjadi komoditas favorit hortikultura. Melon memiliki nilai ekonomi dan prospek yang baik untuk masa depan, karena banyak diminati oleh masyarakat selain memiliki rasa yang khas buah melon juga memiliki nilai jual cukup baik pada pasar domestik dan ekspor. Budidaya melon memiliki umur relatif pendek yaitu 3 bulan dan memiliki harga jual yang stabil.

Tanaman melon dapat tumbuh subur di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan nilai ketinggian 200 hingga 2000 mdpl. Suhu yang dibutuhkan untuk budidaya berkisar antara 12°C hingga 35°C dengan penyinaran matahari 10 hingga 12 jam per hari dan membutuhkan curah hujan 166.6 mm hingga 200 mm per bulan. Jenis melon yang bisa dibudidayakan di Indonesia, antara lain melon net (kulit berjaring), no net (kulit tidak memiliki motif jaring), dan rock melon ( motif jaring pada kulit dan daging berwarna). Ketiga varietas tersebut dapat tumbuh subur pada kondisi iklim pertanian Indonesia. (Tola, 2020). Melon di taman di Indonesia sebagai tanaman musiman. Melon merupakan tanaman yang tumbuh dengan akar rambat memiliki akar yang berbentuk tunggang dengan serabut-serabut kecil di ujungnya. Batang tanaman melon berwarna hijau muda beruas sebagai tempat munculnya tunas dan daun. Melon merupakan buah yang sangat diminati masyarakat karena bernilai gizi tinggi. Melon mengandung 10%

(12)

karbohidrat, 90% air, dan kaya akan vitamin A, C, D, karoten, dan mineral, sehingga terlihat segar saat dimakan ( Daryono, 2015).

2.2.2 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan sebuah rencana yang terarah dibidang pemasaran dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan dan daya saing terhadap perusahaan lain. Perusahaan dapat menerapkan lebih dari satu program pemasaran seperti (periklanan, pemberian diskon, penjualan, promosi, dan pengembangan produk) karena masing-masing program memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap penjualan produk (Luntungan et al., 2019). Strategi pemasaran adalah program utama yang digunakan oleh pemilik bisnis untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen strategi pemasaran adalah keputusan utama mengenai pasar sasaran, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran, dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan (Elwisam & Lestari, 2019).

Menurut Nursyirwan (2020) Strategi pemasaran adalah tujuan, pedoman, dan aturan yang memandu aktivitas pemasaran dalam hal waktu, lokasi, dan respons terhadap lingkungan pemasaran dan persaingan. Strategi pemasaran dapat digunakan untuk menentukan tujuan pemasaran dan bauran pemasaran. Strategi pemasaran dijadikan sebuah gambaran besar perusahaan dalam penjualan produk di beberapa pasar.

2.2.3 Pemasaran Online

Pemasaran online banyak dikenal dengan kata remarketing, digital marketing dan beberapa istilah lain. Pemasaran onlinea dalah cara untuk memasukkan media baru ke dalam penerapan taktik pemasaran. Media sosial

(13)

sebagai produk yang lahir dari media baru akan menjadi alat pemasaran adaptif untuk mempromosikan produk (Asse, 2018). Media sosial memiliki peran penting dalam pemasaran produk pertanian. Pemasaran dapat dilakukan secara onlinedan offline. Kedua jenis pemasaran memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda.

Offline marketing merupakan pemasaran tradisional yang dilakukan dengan menemui pelanggan secara langsung melalui tatap muka dengan mereka yang mungkin tertarik pada produk kita. Pemasaran online dilakukan dengan situs web atau dikenal dengan online marketing.

Pemasaran merupakan kegiatan utama yang dilaksanakan perusahaan untuk mencapai sebuah tujuan yaitu untuk meningkatkan penjualan dan memperoleh laba. Pemasaran juga merupakan sebuah faktor penting pemenuhan kebutuhan konsumen. Perusahaan yang menginginkan usahanya tetap berjalan maka harus bisa memberikan kepuasan kepada konsumen. Proses pemasaran adalah beberapa tahapan yang dilakukan penjual untuk membawa barang dan jasa kepada konsumen. Pemasaran adalah salah satu faktor untuk menjadikan perusahaan lebih maju. Kegiatan pemasaran memiliki tujuan untuk mempengaruhi target konsumen dalam pembelian suatu produk. Proses pembelian konsumen membutuhkan banyak informasi terkait keunggulan dan kegunaan dari suatu produk (Mamesah, 2020).

Menurut Rohimah (2019) terdapat beberapa alasan orang meninggalkan aktivitas belanja tradisional

1. Minimisasi Biaya : efisiensi biaya dan waktu adalah pilihan terbaik konsumen untuk bertransaksi online, selain itu juga lebih efisien dalam hal biaya

(14)

transportasi, parkir dan akomodasi. Transaksi online lebih efisien dari segi waktu, karena dapat dilakukan kapan saja dimana saja.

2. Mengurangi kelelahan : transaksi pemasaran online tidak harus datang ke toko, sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Transaksi online lebih nyaman karena bisa dilakukan di rumah, di sekolah, atau di kantor.

3. Harga yang kompetitif : kegiatan belanja tradisional membutuhkan banyak faktor untuk membandingkan harga dengan toko lokal.

4. Diskon menarik : sistem belanja online seperti sistem menabung, semakin sering konsumen belanja penjual akan memberikan gift, voucher, reward atau poin. Media sosial juga memungkinkan interaksi dengan pengguna aplikasi lainnya di seluruh dunia dengan berbagai fitur yang ditawarkan. Proses pemasaran perlu memahami permasalahan yang terjadi dan menyusun strategi agar sesuai dengan tujuan dan target perusahaan.

2.2.4 Bauran Pemasaran

Program pemasaran atau marketing mix adalah alat pemasaran yang digunakan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat bagi konsumen.

Bauran pemasaran dapat digunakan untuk mengembangkan strategi jangka pendek dan jangka panjang (Budiawan & Christine, 2017). Pemasaran merupakan aspek penting dalam sebuah perusahaan. Perubahan dalam suatu lingkungan membuat perusahaan harus ikut menyesuaikan strategi pemasaran. Pemasar membutuhkan program pemasaran dalam melakukan kegiatan penjualan untuk mencapai tujuan. Bauran pemasaran adalah alat pemasaran yang digunakan untuk

(15)

mencapai tujuan peningkatan penjualan di pasaran. Konsep bauran pemasaran menurut Kotler (2012b) 7P terdiri dari :

1) Produk (product)

Segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memenuhi hasrat kepuasan konsumen. Produk dapat terdiri dari dua komponen yaitu barang dan jasa.

2) Harga (price)

Menurut Igir (2018) harga adalah nilai yang digunakan untuk menukarkan barang dan jasa. Terdapat lima indikator yang digunakan untuk menunjukkan harga yaitu : kisaran harga, keserasian antara harga dan kualitas produk, persaingan harga, dan rasionalitas harga dengan kemudahan penggunaan.

Penetapan harga dilakukan dengan tujuan penghasilan, kapasitas dan pelanggan (Pratiwi et al., 2020)

3) Promosi (promotion)

Promosi adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menunjukkan keistimewaan dari suatu produk dengan cara meyakinkan konsumen tentang kehebatan suatu produk untuk dimiliki (Yolanda & Wijanarko, 2018). Penentuan promosi didasarkan pada jenis dan produk. Promosi dapat diukur melalui tingkat kemenarikan iklan dan publisitas pesaing. Promosi penjualan dapat menarik minat konsumen sehingga perlu meningkatkan peran penampilan, kelengkapan informasi, kemudahan dan peran harga (Budiawan & Christine, 2017).

(16)

4) Tempat (place)

Menurut Kotler (2012b) tempat adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat produknya mudah dijangkau oleh konsumen. Pemilihan tempat mempertimbangkan beberapa faktor untuk mencapai target pemasaran diantaranya akses yang mudah, visibilitas, eksplanasi terdapat kelebihan lahan yang digunakan untuk memperluas usaha, peraturan pemerintah dan persaingan (Budiawan &

Christine, 2017) 5) Orang (people)

Pelaksana yang memainkan peran penting sehingga dapat mempengaruhi cara pandang konsumen. Orang yang dimaksud adalah pegawai, konsumen dan konsumen lain. Orang yang berperan langsung pada konsumen merupakan bagian penting untuk menanam nilai loyalitas (Marcelina & B, 2016).

6) Process

Proses adalah kegiatan pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama melakukan proses dari pemilihan produk hingga memutuskan pembelian (Dwinanda & Nur, 2020).

7) Sarana fisik (physical evidence)

Fasilitas fisik adalah suatu lingkungan dimana barang atau jasa diproduksi dan berinteraksi langsung dengan konsumen. Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu fasilitas fisik antara lain bangunan, perlengkapan, perlengkapan, dan logo.

2.2.5 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode yang menganalisis dan mengidentifikasi faktor secara terstruktur untuk merumuskan strategi yang akan dilakukan

(17)

berdasarkan pada fakta yang terjadi. Analisis didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Strategi yang efektif dapat memaksimalkan sebuah peluang dan kekuatan sehingga meminimalkan kelemahan dan ancaman (Astuti & Ratnawati, 2020).

Menurut Nisak (2013) analisis SWOT adalah alat untuk membandingkan strategi SO kekuatan dengan peluang, ST kekuatan dengan ancaman, WO kelemahan dengan peluang, dan WT kelemahan dengan ancaman. Fungsi analisis SWOT adalah menjelaskan kekuatan, kelemahan, dan keunggulan persaingan pada perusahaan melalui faktor internal, serta menjelaskan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan melalui faktor eksternal. Ada dua komponen dalam analisis SWOT.

1. Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi terbentuknya peluang dan ancaman. Faktor ini merupakan kondisi eksternal dan dapat mempengaruhi perusahaan dalam pengambilan keputusan. Faktor eksternal seperti lingkungan (ekonomi dan industri), ekonomi, sosial budaya, kependudukan, politik, hukum.

2. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan.

Faktor ini berkaitan dengan keadaan perusahaan yang mempengaruhi keputusan perusahaan. Faktor internal meliputi pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, budaya perusahaan, dan semua manajemen fungsional.

(18)

Menurut Muchlis (2019) proses penyusunan analisis SWOT melalui tiga fase yaitu: pengumpulan data, analisis dan pengambilan keputusan. Penyusunan tersebut dibuat berdasarkan hasil analisis SWOT dengan menggabungkan indikator pada kekuatan , kelemahan, ancaman dan peluang. Tabel matriks SWOT dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Rincian Matriks SWOT Internal

Eksternal

Kekuataan (Strength) Kelemahan (Weakness)

Peluang (Opportunities) Strategi S-O

Menerapkan kekuatan untuk meraih peluang

Strategi W-O

Menerapkan strategi meminimalkan kelemahan

meningkatkan peluang Ancaman (Threats) Strategi S-T

Menerapkan strategi menggunakan kekuatan untuk menghadapi ancaman

Strategi W-T

Menerapkan strategi kelemahan serta menghindari ancaman Berdasarkan Tabel 2.1 dijelaskan bahwa :

SO adalah strategi yang digunakan untuk memanfaatkan kekuatan dengan peluang eksternal.

ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk menanggulangi ancaman.

WO adalah strategi yang digunakan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal.

WT strategi adalah strategi untuk mengurangi kelemahan dengan menghindari ancaman eksternal.

(19)

2.2.6 QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Menurut Widiyarini dan Hunusalela (2019) QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) adalah cara yang digunakan untuk mengetahui sebuah strategi yang cocok atau strategi terbaik yang akan digunakan oleh sebuah perusahaan.

Strategi yang dianalisis adalah strategi yang sudah didapatkan dari hasil analisis sebelumnya dengan menetapkan faktor eksternal dan internal. Matriks QSPM dapat digunakan untuk mengurutkan beberapa strategi dengan membuat skala prioritas pada sebuah strategi perusahaan (Qanita, 2020). Kelebihan dari matriks QSPM yaitu rangkuman strateginya dapat dipahami secara berurutan, membutuhkan para penyusun strategi untuk menyusun faktor internal dan eksternal dalam pengambilan sebuah keputusan, mengamati hubungan penting yang bisa menjadi pengaruh keputusan strategi, dan mendapatkan strategi keputusan terbaik dari sebuah perusahaan. Kelemahan yang dimiliki oleh matriks QSPM yaitu membutuhkan nilai spontan dan asumsi-asumsi dari para ahli (Febrianti, 2014).

Metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) dibentuk untuk memastikan kemenarikan relatif dan menguji pilihan strategi alternatif yang akan digunakan secara objektif yang berawal dari faktor internal dan eksternal didapatkan dari penilaian IFE EFE. Metode QSPM merupakan metode akhir yang menunjukkan strategi alternatif terbaik untuk diterapkan perusahaan. Menurut Nur Aziz (2021) terdapat 6 cara pada pengujian QSPM yaitu : (1) Membuat catatan mengenai kekuatan, kelemahan, ancaman, peluang yang berasal dari matriks IFE EFE. (2) Mengidentifikasi tiap bobot yang ada dalam matriks IFE EFE dengan

(20)

catatan bobot harus identik. (3) Menulis alternatif strategi yang didapatkan dari matriks SWOT. (4) Apabila terdapat pengaruh pada alternatif strategi maka nilai AS (Attractiveness Score) akan menjadi pertimbangan dengan nilai 1 tidak menarik, nilai 2 agak menarik, nilai 3 secara logis menarik, dan nilai 4 sangat menarik. (5) Matriks menghitung keseluruhan skor daya tarik (TAS) dengan mengalikan bobot dengan skor daya tarik (AS). Skor daya tarik keseluruhan membuktikan daya tarik relatif dari setiap opsi.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah konsep mengenai pemecahan masalah yang telah dirumuskan. Melalui kerangka pemikiran peneliti mampu menjelaskan secara menyeluruh mengenai variabel yang akan diteliti dari sebuah teori dan dari teori apa variabel tersebut diturunkan serta mengapa variabel itu saja yang diteliti (Arif et al., 2017).

Melon (Cucumis melo L.) adalah buah tropis dari famili Cucurbitaceae yang termasuk tumbuhan dalam kategori labu yang dapat bertahan di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Melon merupakan buah yang memiliki kandungan vitamin A tinggi sehingga baik buat pertumbuhan gigi, tulang dan mata. Selain itu kandungan lain yang berada dalam melon adalah likopen yaitu senyawa aktif yang dapat menanggulangi tumbuhnya sel-sel jahat penyebab kanker.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui strategi pemasaran pada melon Kebun Kirana yang terletak di Perumahan Green Garden Land, Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Strategi pemasaran yang

(21)

diteliti mengenai faktor internal (IFAS), faktor eksternal (EFAS) dan QSPM.

Konsep kerangka pemikiran dapat dilihat pada diagram berikut.

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran Green house Kebun Kirana

Analisis Faktor Internal : Kekuatan Kelemahan

Analisis Faktor Eksternal : Peluang Ancaman

Matrik IFAS Matrik EFAS

SWOT

Hasil SWOT

QSPM

Hasil penelitian dengan menemukan strategi yang sesuai dan tepat untuk Green house Kebun Kirana

Bagan 2. 1 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian sekarang dilakukan oleh Wisnu Aditya Nurkamal untuk menguji ulang pengaruh dimensi gaya hidup terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan objek yang berbeda dengan

Pembelajaran merupakan kumpulan dari kegiatan guru dan siswa yang disengaja atau dimaksudkan guna terwujudnya tujuan pembelajaran. Pembelajaran bertujuan agar siswa

Pada percobaan lanjutan tahun kedua (2010), pengaruh residu dan pemberian kapur tambahan sebagai perawatan tanah sebesar 25% takaran yang diberikan pada tahun pertama, dengan

1. Gaji dan upah. Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga

Anak sudah menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang ditetapkan dalam kelompok usianya.. Berkembang

Taha (2014) meneliti “The Disco ursal Arabic Coordinating Conjuntion WA (And)” dalam penelitian Taha meneliti tentang fungsi konjungsi koordinatif “WA” dan yang

This research is conducted through observation, interview, and questionnaires which involve 50 students of class II TMI (Tarbiyatul Mu’allimin al-Islamiyah) and 30 students of

Hasil penelitian terhadap penulisan ini menunjukan bahwa, Kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung dalam upaya mempertahankan lahan pertanian tercantum dalam Peraturan