• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS KOPERASI KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS KOPERASI KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

44

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS KOPERASI KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI

WAHYUL

DOSEN TETAP SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN SUKMA, MEDAN wahyul.untara@gmail.com

ABSTRACT

Every company as well as cooperatives in running their businesses really need cash, both to finance their daily operations and to make new investments in fixed assets. Cash has an important role in maintaining the smooth operation of cooperatives.

This study aims to determine the causes of changes in cash whether the increase or decrease in cash Cooperative employees of PT Bank Syariah Mandiri period 2017-2018. The research conducted is descriptive quantitative, and the type of data used is secondary data that has been officially published through online media.

The results showed the cash flow in 2017-2018 decreased, due to the source of cash obtained in 2018 was smaller than the acquisition of cash in 2017. Reduced cash in 2018 due to an increase in the amount of cash flow from investment activities including the addition of fixed assets, non-current assets and additional investments in subsidiaries, which amounted to (Rp 1,197,723,047), and a decrease in the amount of Cash Flow from Funding Activities includes a decrease in short-term liabilities, long-term liabilities, principal savings, mandatory savings, reserves, and retained earnings of an amount of (Rp 3,856,494,448) while the Total Cash Flow obtained from Operating Activities is only Rp 3,165,942,812

Despite the reduced cash in 2018 in the cooperative, the Cooperative employees of PT Bank Syariah Mandiri have made financial statements that are presented fairly.

Keywords : Analysis, Cash Sources, Cash Use

PENDAHULUAN

Koperasi adalah suatu badan hukum yang dibentuk atas asas kekeluargaan dimana tujuannya adalah untuk mensejahterakan para anggotanya pada khususnya dan memajukan ekonomi masyarakaat pada umumnya. Dalam hal ini, koperasi dibentuk dimana kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi kerakyatan. Koperasi merupakan soko guru perekonomian di Indonesia yang merupakan perwujudan demokrasi ekonomi untuk menciptakan kemakmuran serta kemajuan masyarakat bersama dan koperasi juga sangat berperan secara aktif dalam menciptakan atau membuka lapangan kerja baru. Koperasi dalam menjalankan usahanya tidak semata-mata hanya berorientasi laba, tetapi juga meningkatkan kesejahtraan anggotanya.

Setiap perusahaan begitu juga Koperasi dalam menjalankan usahanya sangat membutuhkan Kas, baik untuk membiayai operasional sehari-hari maupun untuk untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Kas memiliki peranan penting dalam menjaga kelancaran kegiatan perkoperasian. Penerimaan dan pengeluaran Kas dalam menjalankan koperasi bagaikan darah yang harus terus menerus mengalir dalam tubuh koperasi yang memungkinkan koperasi tersebut dapat melangsungkkan hidupnya. Jumlah kas yang lebih atau kurang dapat berakibat kurang baik bagi peruaahaaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti hutang, bayar gaji, bunga bank dan sebagainya.

Sebaliknya kas yang berlebihan dapat menyerap dana modal kerja, sehingga menaikkan beban tetap perusahaan. Oleh karena itu Kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik apakah itu penerimaannya maupun pengunaannya.

(2)

45

Demikian juga dengan Koperasi karyawan PT Bank Syariah Mandiri. Jumlah Kas di dalam koperasi harus cukup memadai.

Oleh karena itu sangatlah penting dalam menentukan jumlah Kas yang tepat. Ketersediaan kas yang cukup akan sangat membantu suatu koperasi bisa memenuhi kewajiban-kewajibannya karena kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan usaha koperasi. Dengan begitu pentingnya peranan kas, maka penerimaan dan pengeluaran kas harus diawasi dan direncanakan. Untuk itu laporan arus kas harus dimiliki oleh setiap koperasi untuk mengawasi penerimaan dan pengeluaran kas.

Dengan menggunakan analisis sumber dan penggunaan kas maka akan diketahui sebab sebab terjadinya perubahan kas baik itu kenaikan atau penurunan kas setiap periodenya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan dengan mengambil neraca yang diperbandingan minimal 2 tahun berturut turut. Kemudian bisa disusun Laporan Sumber dan penggunaan Kas yang akan menunjukkan posisi Kas pada periode tertentu. Dengan demikian Kas dalam koperasi harus selalu digunakan tepat sasaran dan dipantau dengan sebaik baiknya, mulai dari sumber penerimaannya maupun penggunaannya.

Perumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Berapa perubahan kas pada Koperasi karyawan PT Bank Syariah Mandiri pada periode 2017 dan 2018

2. Darimana sumber kas yang diperoleh Koperasi karyawan PT Bank Syariah Mandiri pada periode 2017 dan 2018 3. Untuk apa saja penggunaan kas pada Koperasi karyawan PT Bank Syariah Mandiri pada periode 2017 dan 2018 LANDASAN TEORETIS

Kas merupakan aktiva yang paling likwid bagi perusahaan, semakin tinggi besarnya jumlah Kas yang dimiliki perusahan, maka semakin tinggi pula tingkat likwiditasnya

Pengertian Kas

a. Kas adalah seluruh uang tunai yang ada di tangan (cash on hand) dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk seperti deposito, rekening koran (R.Agus Sartono, 1996 : 519)

b. Kas menunjukan uang tunai dan seluruh dan sumber-sumber lainnya yang segera tersedia untuk memenuhi kewajiban.

Termasuk dalam pengertian benda dan sumberr-sumber lainnya antara lain simpanan dalam giro / rekening Koran di bank dan surat-surat berharga (Abdul Halim dan Sarwoto, 1999 : 133)

c. Pengertian Kas dimaksud adalah terdiri dari mata uang dan rekening Koran /giro yang dimiliki perusahaan (Kamaluddin dan Rini Indriani, 2012 : 123)

Yang termasuk dalam kas adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang dan bisa diterima sebagai suatu simpanan dalam bank atau tempat tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu waktu. Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, cek yang belum disetorkan, simpanan dalam bentuk giro atau bilyet.

Yang bukan merupakan kelompok kas adalah : Simpanan uang di Bank dalam bentuk asuransi berjangka, setoran atau simpanan uang yang dibatasi penggunaannya, uang tunai yang disimpan di dalam perusahaan yang dibatasi penggunaannya, misalnya untuk membayar deviden atau hutang

Pentingnya Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Analisis Sumber dan Penggunaan Kas merupakan salah satu alat penting bagi financial manager, untuk mengetahui dari mana Kas diperoleh dan kemana Kas tersebut digunakan. Untuk mengetahui aliran Kas dalam sautu periode diperlukan data laporan financial perusahaan berupa laporan sumber dan penggunaan Kas. Dengan mengadakan analisis terhadap laporan tersebut dapat diketahui bagaimana koperasi itu menggunakan kas yang dimilikinya. Sebagai langkah pertama dalam Analisa Sumber dan penggunaan kas adalah penyusunan Laporan Perubahan Neraca yang disusun atas dasar dua

(3)

46

Neraca/ Laporan posisi keuangan dari dua saat atau waktu yang disusun atas dasar dua Neraca/ Laporan posisi keuangan dari dua saat atau waktu yang berbeda. Laporan Perubahan Neraca/ Laporan posisi keuangan tersebut menggambarkan peubahan dari masing masing elemen Neraca, yaitu antara dua titik waktu dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber dan penggunaan kas. Dari laporan perubahan neraca tesebut dengan bantuan Laporan Laba ditahan dapatlah disusun Laporan Sumber dan Penggunaan Kas.

Pengertian Laporan Sumber dan Penggunaan Kas

Laporan perubahan kas atau Laporan Sumber dan Penggunaan Kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas, yakni menunjukkan dari mana sumber kas diperoleh dan keman saja kas terebut digunakan, tanpa memperhatikan hubungannya dengan penghasilan yang diperoleh maupun biaya yang terjadi..

Menurut Munawir ( 1981 : 159) Laporan Sumber dan Penggunaan Kas adalah laporan yang menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menunjukkan darimana sumber dan penggunaannya

Adapun sumber penerimaan Kas dalam suatu perusahaan berasal dari :

1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud ( Intangible asset ) atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

2. Penjualan atau adanya emisi saham maupunadanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk Kas.

3. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek (Wessel) maupun panjang hutang jangka panjang (hutan obligasi, hutang hipotik, hutang jangka panjang lainnya) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

4. Adanya penurunan atau berkurangnnya aktiva lancar selain kas yang dihubungi dengan adanya penerimaan kas;

misalnya ada penurunan hutang karena adanya penerimaan pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena adanya penjualan dan sebagainya.

5. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari investasi, sumbangan atau hadiah, maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode sebelumnya.

Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan adanya transaksi-transaksi sebagai berikut:

1. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya.

2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.

3. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun jangka panjang,

4. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya biaya operasi yang meliputi upah, gaji, pembayaran supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi. Dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.

4. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda- denda lainnya

Menurut Syafruddin Alwi (1986 :240) perubahan dari masing-masing elemen dua saat neraca mempunyai effek memperbesar kas disebut sumber dana, yang ditandai dengan :

a) Berkurangnya aktiva lancar :

Ini berarti betrambahnya kas. Berkurangnya piutang dan hasil pembayaran tersebut masuk ke dalam kas. Begitu juga berkurangnya effekten, menunjukkan terjualnya effekten dan hasil penjualan teresbut akan menambah jumlah kas.

(4)

47

Berkurangnya inventori adalah terjualnya barang-barang, sehingga hasil penjualan barang-barang itu masuk ke dalam kas dan memberikan effek menambah kas.

b) Berkurangnnya aktiva tetap :

Berkurangnnya aktiva tetap dapat terjadi karena dijual dan hasil penjualannya akan menambah kas, atau berkurangnya karena depresiasi dan depresiasi ini juga merupakan sumber dana yang berarti menambah kas.

c) Bertambahnya utang-utang :

Bertambahnya utang jangka pendek, maupun jangka panjang merupakan sumber dana.

d) Bertambahnya modal ;

Penjualan saham baru misalnya akan menambah kas dan merupakan sumber dana.

e) Adanya keuntungan dari operasi perusahaan :

Adanya laba yang ditahan, akan merupakan sumber dana dan tambahan yang memperbesar kas.

sebaliknya perubahan yang effeknya akan mempekecil kas merupakan penggunaan dana yang ditandai dengan : a) Bertambahnya aktiva lancar selain kas.

Bertambahnya aktiva lancar ini mungkin disebabkan pembelian barang, dan pembelian jelas membutuhkan dana.

b) Bertambahnya aktiva tetap.

Bertambhnya aktiva tetap , dapat terjadi karena pembelian, sehingga sehingga telah terjadi penggunaan dana dalam pembelian tersebut.

c) Berkurangnya utang.

Berkurangnyan utang berarti telah terjadi pembayaran sehingga jumlah kas akan berkurang sebagai akibat pembayaran tersebut.

d) Berkurangnya modal.

Hal ini dapat terjadi karena perusahaan mengambil kembali saham-saham yang tertanam, dan ini berarti berkurangnya dana

e) Pembayaran cash dividend.

Cash dividend dibayarkan dari laba netto sesudah pajak, adanya pembayaran ini jelas merupakan penggunaan dana.

f) Adanya kerugian.

Terjadinya kerugian berarti perusahaan harus menutup kerugian tersebut dan untuk menutup kerugian tersebut akan mengurangi dana yang ada.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan pada Koperasi Karyawan PT. bank Mandiri Syariah adalah termasuk dalam penelitian bersifat deskriftif kuantitatif, dan jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang telah dipublikasikan secara resmi melalui media daring (online).

Metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode yang digunakan untuk menganalisis data keuangan dengan cara membandingkan dua neraca pada saat yang berbeda, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan terjadi pada masing- masing pos neraca. Dari laporan perubahan neraca, dan data laporan laba rugi per periode selanjutnya disusun laporaan sumber-sumber dan penggunaan Kas. Langkah selanjutnya adalah menganalisa sumber dan penggunaan Kas, yaitu suatu teknik analisis untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan Kas selama periode bersangkutan.

Hasil dari analisis sumber dan penggunaan Kas adalah laporan perubahan Kas antara dua titik waktu. Dari laporan tersebut diketahui adanya kenaikan atau penurunan Kas beserta besarnya perubahan Kas

Metode Analisis Data

a. Membandingkan 2 laporan keuangan tahun 2017 dengan tahun 2018 untuk mengetahui perubahan masing masing elemen laporan keuangan

(5)

48

b. Mengelompokkan perubahan perubahan tersebut dalam golongan yang memperbesar kas dan golongan yang memperkecil kas

c. Menyusun Laporan Sumber dan Penggunaan Kas

d. Menganalisa darimana sumber kas berasal dan untuk apa penggunaan kas HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang diperoleh sehubungan dengan permasalahan yang dibahas, adalah : a. Neraca tahun 2017 – 2018 (Tabel I)

b. Laporan Rugi Laba periode tahun 20018 (tabel II)

Tabel I NERACA

KOPERASI KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI NERACA

PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017

=============================================================================================

2018 2017 ASET

Aset Lancar

Kas dan Setara Kas 6.314.484.687 8.202.759.369

Piutang Usaha

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 888.441.706 412.351.484 Piutang Murabahah 45.946.365.852 41.256.643.425 Cadangan Penurunan Nilai (830.883.914) (805.389.359) Pembiayaan Ijarah 729.266.709 863.113.292 Pembiayaan Lainnya 3.355.527.655 3.811.921.818 Piutang Lain-lain

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa ; 88.346.972 34.925.339 - Pihak ketiga ; 67.701.846 58.948.986 Persediaan 2.035.433.016 735.325.967 Biaya Dibayar Dimuka 6.154.115.002 6.889.738.804

Uang Muka Pajak 79.007.323 -

Pendapatan Yang Akan Diterima 107.636.337 - --- --- Jumlah Aset Lancar 64.935.443.190 61.460.339.125 Aset Tidak Lancar

Investasi pada Anak Perusahaan 15.492.248.892 14.532.066.145 Aset Tetap – Net

Aset Tetap setelah dikurangi akumulasi

penyusutan tahun 2018 dan 2017 sebesar 43.707.228.184 44.469.798.742 Rp.792.070.558,- dan Rp.757.782.923,-.

(6)

49

Aset Tidak Lancar Lainnya 1.087.683.708 879.643.407 --- --- Jumlah Aset Tidak Lancar 60.287.160.783 59.881.508.294

--- --- JUMLAH ASET 125.222.603.974 121.341.847.420

============ ============

KOPERASI KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI NERACA

PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017

==============================================================================================

2018 2017

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar

Utang Usaha 458.455.683 232.134.562 Utang Lain-lain 171.301.089 153.997.704

Utang Pajak 454.247.235 86.367.695

Simpanan Sukarela Anggota 3.013.894.468 2.649.524.549 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 7.842.074.524 11.660.593.049 Pendapatan Diterima Dimuka 3.158.900.000 4.286.390.000 Hutang Jangka Pendek 5.032.475.323 3.726.298.728 --- --- 20.131.348.323 22.795.306.287 Kewajiban Tidak Lancar

Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 967.400.797 663.041.012 Hutang Jangka Panjang 43.234.150.495 44.049.285.422 --- --- 44.201.551.292 44.712.326.434 --- --- Jumlah Kewajiban 64.332.899.615 67.507.632.720 --- --- Ekuitas

Simpanan

Simpanan Pokok 734.978.275 751.718.275 Simpanan Wajib 29.381.595.185 25.872.604.724 Modal Hibah/Donasi 2.350.342.647 2.350.342.647 Cadangan 17.019.762.476 13.855.963.156 Laba Tahun Berjalan 11.403.025.775 11.003.585.898 --- --- Jumlah Ekuitas 60.889.704.358 53.834.214.699

--- --- JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 125.222.603.974 121.341.847.420

====================== =====================

(7)

50 Tabel II

KOPERASI KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN LABA RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017

=====================================================================================

2018 2017

Pendapatan Usaha 17.068.780.386 15.408.303.488

Beban Pokok Usaha (4.325.234.116) (4.681.176.952)

Laba Brutto 12.743.546.270 10.727.126.537

--- --- Beban Usaha (7.893.506.658) (6.831.305.079) _____________ ____________

Laba (Rugi) Usaha 4.850.039.612 3.895.821.458 --- --- Pendapatan (Beban) Lainnya

Pendapatan Lainnya 692.194.860 8.264.409.652

Beban Lainnya - (450.000.000)

--- --- Pendapatan (beban) lainnya 7.692.194.860 7.814.409.652

_____________ _____________

Laba (Rugi) Bersih Sebelum Zakat dan Pajak 12.542.234.473 11.710.231.110 --- --- Zakat (137.841.218) (103.127.666) ____________ ______________

Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak 12.404.393.255 11.607.103.444 Beban pajak penghasilan (1.001.367.479) (603.517.546) _____________ ______________

Laba (Rugi) Setelah Pajak 11.403.025.775 11.003.585.898

====================== ======================

Tabel III

KOPERASI KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018

========================================================================================================

2018 2017 Aliran Kas dari Aktivitas Operasi :

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 12.404.393.255 11.607.103.444

Beban Penyusutan 792.070.558 757.782.923

Cadangan penghapusan piutang 25.494.555 296.921.654

Pajak penghasilan (1.001.367.479) (603.517.546)

Laba (Rugi) Setelah Penyesuaian 12.220.590.889 12.058.290.475

(8)

51 Penurunan (Kenaikan) Aset dari Aktivitas Operasi

Piutang Usaha (476.090.222) 318.819.238 Piutang Murabahah (4.689.722.427) (2.984.675.343)

Pembiayaan Ijarah 133.846.583 665.735.966

Piutang lain-lain (62.174.493) 14.920.113

Pembiayaan Lainnya 456.394.163 (3.811.921.818)

Persediaan Barang (1.300.107.049) (120.159.437)

Biaya Dibayar Dimuka 735.623.802 (1.386.380.884)

Pajak Dibayar Dimuka (79.007.323) -

Pendapatan Yang Akan Diterima (107.636.337) -

Kenaikan (Penurunan) Liabilitas dari Aktivitas Operasi

Utang Usaha 226.321.121 67.735.167

Utang Lain-lain 17.303.385 (1.220.193.062)

Hutang Pajak 367.879.541 (340.961.468)

Simpanan Sukarela Anggota 364.369.919 14.263.345

Pendapatan Diterima Dimuka (1.127.490.000) 3.555.140.000

Biaya Yang Masih Harus Dibayar (3.818.518.525) (3.481.816.667)

Kewajiban Imbalan Kerja 304.359.785 150.486.848

--- --- Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi 3.165.942.812 3.499.282.474 Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Pengurangan (Penambahan) Aset Tetap (30.200.000) (39.225.072.491) Pengurangan (Penambahan) Aset Tidak Lancar Lainnya (208.040.301) 289.032.697 Pengurangan (Penambahan) Investasi pada Anak Perusahaan (960.182.746) (3.815.560.685)

Keuntungan Pelepasan Aset Tetap 700.000 -

--- --- Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi (1.197.723.047) (42.751.600.479) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Jangka Pendek 1.306.176.595 (251.521.314) Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Jangka Panjang (815.134.927) 34.478.727.496 Kenaikan (Penurunan) Simpanan Pokok (16.740.000) (4.230.001) Kenaikan (Penurunan) Simpanan Wajib 3.508.990.461 4.094.039.830

Kenaikan (Penurunan) Cadangan 3.163.799.320 2.607.475.718

Kenaikan (Penurunan) Laba Ditahan (11.003.585.898) (10.244.239.735) --- --- Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (3.856.494.448) 30.680.251.993 Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara Kas Bersih (1.888.274.682) (8.572.066.012) Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 8.202.759.369 16.774.825.381 Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 6.314.484.687 8.202.759.369

(9)

52 TABEL IV

KOPERASI KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI WORKSHEET SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018

PERKIRAAN TAHUN 2017 TAHUN 2018 PERUBAHAN SUMBER

DEBET KREDIT SUMBER PENGGUNAAN ASET

Aset Lancar

Kas dan Setara Kas

Piutang Usaha

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Piutang Murabahah

Cadangan Penurunan Nilai Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan Lainnya Piutang Lain-lain

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa ;

- Pihak ketiga ; Persediaan

Biaya Dibayar Dimuka Uang Muka Pajak

Pendapatan Yang Akan Diterima Jumlah Aset Lancar

Aset Tidak Lancar

Investasi pada Anak Perusahaan Aset Tetap – Net

Aset Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan tahun 2018 dan 2017 sebesar

Rp.792.070.558,- dan Rp.757.782.923,-.

Aset Tidak Lancar Lainnya

Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

476,090,222 4,689,722,4tah27

53,421,633 8,752,860 1,300,107,049 79.007.323 107.636.337

960,182,747

208,040,301

25,494,555 133,846,587 456,394,163

735,623,802

762,570,558

25,494,555 133,846,587 456,394,163

735,623,802

762,570,558

476,090,222 4,689,722,427

53,421,633 8,752,860 1,300,107,049

79.007.323 107.636.337

960,182,747

208,040,301 8.202.759.369

412.351.484 41.256.643.425

(805.389.359) 863.113.292 3.811.921.818

34.925.339

58.948.986 735.325.967 6.889.738.804

- - --- 61.460.339.125

14.532.066.145

44.469.798.742

879.643.407 --- 59.881.508.294 --- 121.341.847.420

============

6.314.484.687 888.441.706 45.946.365.852 (830.883.914)

729.266.709 3.355.527.655 88.346.972 67.701.846 2.035.433.016 6.154.115.002 79.007.323 107.636.337 --- 64.935.443.190

15.492.248.892

43.707.228.184

1.087.683.708 --- 60.287.160.783 --- 125.222.603.974

============

(10)

53

PERKIRAAN TAHUN 2017 TAHUN 2018 PERUBAHAN SUMBER

DEBET KREDIT SUMBER PENGGUNAAN

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar

Utang Usaha

Utang Lain-lain Utang Pajak

Simpanan Sukarela Anggota Biaya Yang Masih Harus Dibaya Pendapatan Diterima Dimuka Utang Jangka Pendek Kewajiban Tidak Lancar

Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Utang Jangka Panjang

Jumlah Kewajiban

Ekuitas Simpanan

Simpanan Pokok

Simpanan Wajib

Modal Hibah/Donasi

Cadangan

Laba Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas

JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS

3,818,518,525 1,127,490,000

815,134,927

16,740,000 -

226,321,121 17,303,385 367,879,540 364,369,919 1,306,176,595

304,359,785

3,508,990,461 - 3,163,799,320 399,439,877

226,321,121 17,303,385 367,879,540 364,369,919 1,306,176,595

304,359,785

3,508,990,461 - 3,163,799,320 399,439,877

3,818,518,525 1,127,490,000

815,134,927

16,740,000

13,660,844,351 13,660,844,351 13,660,844,351 11,772,569,669 Berkurang Kas tahun 2018 1,888,274,682 - 11,772,569,669 11,772,569,669

232.134.562 153.997.704

86.367.695 2.649.524.549 11.660.593.049

4.286.390.000 3.726.298.728

--- 22.795.306.287

663.041.012 44.049.285.422 ---

44.712.326.434 ---

67.507.632.720 --- 751.718.275 25.872.604.724

2.350.342.647 13.855.963.156 11.003.585.898 ---

53.834.214.699 ---

121.341.847.420

============

458.455.683 171.301.089 454.247.235 3.013.894.468 7.842.074.524 3.158.900.000 5.032.475.323 --- 20.131.348.323

967.400.797 43.234.150.495 --- 44.201.551.292 --- 64.332.899.615 ---

734.978.275 29.381.595.185 2.350.342.647 17.019.762.476 11.403.025.775 --- 60.889.704.358 --- 125.222.603.974

=============

(11)

54 Tabel V

KOPERASI KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI SUMBER DAN PENGUNAAN KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018

Sumber-Sumber Penggunaan

Bertambahnya Cadangan Penurunan Nilai Rp 25,494,555 Berkurangnya Pembiayaan Ijarah Rp 133,846,587 Berkurangnya Pembiayaan Lainnya Rp 456,394,163 Berkurangnya Biaya Dibayar Dimuka Rp 735,623,802 Berkurangnya akumulasi penyusutan Rp 762,570,558 Bertambahnya Utang Usaha Rp 226,321,121 Bertambahnya Utang Lain-lain Rp 17,303,385 Bertambahnya Utang Pajak Rp 367,879,540 Bertambahnya Simpanan Sukarela Anggota Rp 364,369,919 Bertambahnya Utang Jangka Pendek Rp 1,306,176,595 Bertambahnya Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Rp 304,359,785 Bertambahnya Simpanan Wajib Rp 3,508,990,461 Bertambahnya Cadangan Rp 3,163,799,320 Bertambahnya Laba Tahun Berjalan Rp 399,439,877 Berkurang Kas Rp 1,888,274,682

Bertambah Piutang Usaha - Pihak yang mempunyai

Hubungan Istimewa Rp 476,090,222 Bertambah Piutang Murabahah Rp 4,689,722,427 Bertambah Piutang Lain-lain

- Pihak yang mempunyai

Hubungan Istimewa Rp 53,421,633 - Pihak ketiga ; Rp 8,752,860 Bertambah Persediaan Rp 1,300,107,049 Bertambah Uang Muka Pajak Rp 79.007.323 Bertambah Pendapatan Yang Akan Diterima Rp 107.636.337 Bertambah Investasi pada Anak Perusahaan Rp 960,182,747 Bertambah Aset Tidak Lancar Lainnya Rp 208,040,301 Berkurang Biaya Yang Masih Harus Dibayar Rp 3,818,518,525 Berkurang Pendapatan Diterima Dimuka Rp 1,127,490,000 Berkurang Utang Jangka Panjang Rp 815,134,927 Berkurang Simpanan Pokok Rp 16,740,000

Rp 13,660,844,351 Rp 13,660,844,351

(12)

55

Dari laporan Sumber dan Penggunaan kas priode 2018 dapat diketahui : Sumber Kas tahun 2018 :

1. Bertambahnya cadangan penurunan nilai Rp 25.494.555,- berarti terjadi penghapusan sebagian piutang

2. Berkurangnnya pembiayaan ijarah Rp 133.846.587,- ini merupakan pembiayaan yang diberikan kepada anggota koperasi berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara peminjam dan koperasi yang mewajibkan peminjam/anggota melunasi kewajibannya selama jangka waktu pembiayaan, maksimal 2 bulan.

3. Berkurangnnya pembiayaan lainnya sebesar Rp 456.394.163,- yaitu pembiayaan musyarakah yang disalurkan khusus untuk pegawai Koperasi dengan tujuan meningkatkan retensi

4. Berkurangnnya biaya dibayar dimuka Rp 735.623.802,- hal ini disebabkan terjadinya penurunan pembiayaan aktivitas yang memerlukan pembayaran dimuka, seperti deposit dan pembeian tiket-tiket.

5. Berkurangnnya akumulasi penyusutan Rp 762.570.558,- dikarenakan ada asset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, antara lain peralatan kantor.

6. Bertambahnya utang usaha Rp 226.321.121,- ini terjadi karena terjadi kenaikan utang pada pihak ketiga yaitu agen dan lainnya.

7. Bertambahnya utang Lain-lain Rp 17.303.385,- meliputi utang iuran Askes anggota koperasi dan lainnya.

8. Bertambahnya utang pajak Rp 367.879.540,- yang belum dibayar yakni PPh pasal 29, PPh pasal 4 (2), PPn Keluaran dan PB 1.

9. Bertambahnya Simpanan Sukarela Anggota Rp 364.369.919,- dari anggota Koperasi diluar simpanan wajib 10. Bertambahnya Utang Jangka Pendek Rp 1.306.176.595,-

11. Bertambahnya Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Rp 304.359.785,- ini diberikan berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja

12. Bertambahnya Simpanan Wajib Rp 3.508.990.461,- merupakan iuran wajib bagi para anggota Koperasi, besarnya Rp50.000,- untuk golongan I,Rp100.000,- untuk golongan II, dan Rp200.000,- untuk golongan III perbulan.

13. Bertambahnya Cadangan Rp 3.163.799.320,- merupakan saldo dari SHU dan dana pendidikan dan dana sosial 14. Bertambahnya Laba Tahun Berjalan Rp 399.439.877,- merupakan jumlah saldo laba terdiri dari saldo tahun lalu,

setelah dikurangi pembagian laba (SHU) dan pembentukan cadangan.

Pengunaan Kas tahun 2018 :

1. Bertambah Piutang usaha Rp 476.090.222.- disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan review individual masing-masing saldo piutang pada akhir tahun. Piutang usaha dibedakanmenjadi piutang Pihak yang mempunyai hubungan istimewa ( PT.Bank Syariah Mandiri) dan piutang pihak ketiga

2. Bertambah Piutang Murabahah Rp 4.689.722.427,- merupakan hasil dari hakad jual beli barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah margin keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli. Dalam piutang murabahah koperasi sebagai penjual, menjual barang berdasarkan barang yang dipesan oleh anggotanya sebesar harga perolehan ditambah dengan keuntungan/marjin.

Piutang Murabahah dinyatakansebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan "marjin yang ditangguhkan" yang dapat direalisasikan.

3. Bertambah Piutang Lain-lain, yaitu pihak yang mempunyai hubungan Istimewa sebesar Rp 53.421.633,- dan pihak ketiga Rp 8.752.860,- Piutang usaha dibedakan menjadi piutang Pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang pihak ketiga. Koperasi tidak melakukan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang tak tertagih, jika ada akan dihapuskan dan dibebankan pada laporan laba (rugi) pada saat terjadinya.

4. Bertambah Persediaan Rp 1.300.107.049,- sebagain besar adalah meningkatnya persediaan Waserba diikuti peningkatan persediaan Koffierasse, dan persediaan lainnya

(13)

56

5. Bertambah Uang Muka Pajak Rp 79.007.323,- Koperasi mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang untuk periode tersebut, Koperasi harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Koperasi tidak mengakui adanya pajak tangguhan.

6. Bertambah Pendapatan Yang Akan Diterima Rp107.636.337,-merupakan saldo pendapatan Marjin Murabahah dan Pendapatan Ijarah Yang Akan Diterima untuk tahun 2018 dan tahun 2017

7. Bertambah Investasi pada Anak Perusahaan Rp 960.182.747,- berdasarkan analisis perubahan nilai tercatat penyertaan pada 31 Desember 2018

8. Bertambah Aset Tidak Lancar Lainnya Rp 208.040.301,- merupakan pengeluaran-pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan proyek properti di lingkungan PT BSM yang dilaksanakan oleh Koperasi baik sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain.

9. Berkurang Biaya Yang Masih Harus Dibayar Rp 3.818.518.525,- merupakan saldo simpanan sukarela anggota 10. Berkurang Pendapatan Diterima Dimuka Rp 1.127.490.000,- adalah saldo pendapatan diterima dimuka dari sewa ruko

dan voucher

11. Bertambah Utang Jangka Panjang Rp 815.134.927,- antara lain untuk pembiayaan Mudharabah Bank Danamon Syariah

12. Berkurang Simpanan Pokok Rp 16.740.000,- merupakan simpanan pokok dari anggota. Simpanan pokok tersebut disetor pada saat seseorang akan menjadi anggota Koperasi, besar simpanan pokok para anggota adalah sebesar Rp.

50.000,- untuk pelaksana dan Rp. 100.000,- untuk officer.

13. Berkurang Kas Rp 1.888.274.682,- sebagaian besar berkurang tabungan pada Bank Syariah Mandiri (rek 7001410247 dan 7001321848, serta BRI Acc 0376 01 000 388 56 8)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan atas laporan keuangan Koperasi karyawan PT Bank Syariah Mandiri tentang Analisis Sumber dan Penggunaan Kas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Pada periode tahun 2018 berkurang kas sebesar Rp. 1,888,274,682 hal ini disebabkan sumber kas yang diperoleh pada tahun 2018 sebesar Rp. 6.314.484.687 lebih kecil dari perolehan kas tahun 2017 yaitu sebesar Rp.8.202.759.369 2. Berkurang kas tahun 2018 diakibatkan adanya penambahan Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi meliputi

penambahan asset tetap, asset tidak lancar dan penambahan investasi pada anak perusahaan, yang jumlahnya sebesar (Rp 1.197.723.047), serta terjadinya penurunan Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan meliputi penurunan kewjiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, dan laba ditahan yang jumlahnya sebesar (Rp 3.856.494.448) sedangkan Jumlah Arus Kas yang diperoleh dari Aktivitas Operasi hanya sebesar Rp 3.165.942.812

3. Walaupun berkurang kas tahun 2018 di koperasi, namun Koperasi karyawan PT Bank Syariah Mandiri telah membuat laporan keuangan yang menyajikan secara wajar, melaksanakan fungsi dan tujuannya dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan kesejahteraan pada anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim dan Sarwoko, 1999, “Manajemen Keuangan” (Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan), Buku 1 : Manajemen dan analisis Aktiva, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Agnes Sawir, 2015, “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan”, Cetakan Kesepuluh, Jakarta : PT Gramedia Pustka Utama.

(14)

57

Bambang Riyanto, 2001, ”Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Munawir, S , 1981, “Analisa Laporan Keuangan”, Edisi Keempat, Cetakan ketiga belas, Yogyakarta : Liberty.

R. Agus Sartono, 1996. “Manajemen Kuangan” Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Syafaruddin Alwi, 1986, “Alat-Alat Analisa Dalam Pembelanjaan”. Edisi Revisi, Cetakan ketiga, Yogyakarta : Andi Offset.

https://kopkarbsm.co.id/doc/LAI_Kopkar_BSM_2018.pdf.

Referensi

Dokumen terkait

…kita hendak menarik pengertian bahwa pembaruan harus dimulai dengan dua tindakan yang saling erat hubungannya, yaitu melepaskan diri dari nilai-nilai tradisional,

Berbeda dengan yang dilakukan penulis tentang kohesi dan koherensi dengan membandingkan karangan deskriptif siswa ke- las X SMK Jurusan Teknik Otomotif Kendaraan Ringan dan

Pada hasil pengujian dengan metode defisiensi insulin ekstrak etanol daun singawalang memiliki aktivitas antidiabetes lebih baik di bandingkan dengan fraksinya, dengan

Sifat interaksi yang terjadi pada metode pita kertas ditentukan dengan melihat secara visual pola yang terjadi pada kombinasi ekstrak uji dengan antibiotik yang

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/ kota di Jawa Timur dengan

Berdasarkan Gambar 4.35 dijelaskan bahwa alur kelola data prrestasi dan catatan dimulai dari ditampilkannya form data prestasi dan catatan kepada wali

Untuk mahasiswa, khususnya yang mengambil konsentrasi komposisi musik saran yang penulis dapat berikan adalah supaya memiliki kemauan untuk giat dalam belajar, tekun dan rajin

Rajah 7 menunjukkan satu kasut yang mempunyai berat, W, diletakkan di atas satu satah condong yang bersudut θ dengan garisan mengufuk.. Luas tapak kasut ialah