12 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kajian Pembelajaran Tematik
a.Pengertian Pembelajaran Tematik
Menurut Kemendikbud (2013: 193) pembelajaran tematik dilakukan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.
Karena peserta didik dalam memahami sebuah konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.
Pembelajaran tematik memiliki teori teori hubungan dengan pembelajaran tematik ialah: (a) definisi pembelajaran tematik, (b) karakteristik tematik, (c) Landasan pembelajaran tematik, (d) karakteristik tematik, (d) prinsip dasar tematik, (e) kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan pembelajaran tematik.
a. Definisi Pembelajaran Tematik
Menurut Thobroni (2016: 17). Pembelajaran tematik ialah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran, agar bisa memberi pengalaman yang bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik. Pembelajaran mempunyai sebuah makna yaitu siswa
harus dapat dibelajarkan bukan untuk diajarkan. Peserta didik pembelajar yang menjadi pusat pembelajaran. Peserta didik yang menjadi subjek belajar dituntut untuk aktif mencari informasi, menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan suatu masalah, dan yang terakhir menyimpulkan masalah.
Menurut Kemendikbud (2013:197) menyatakan pembelajaran tematik merupakan salah satu usaha untuk mengintegerasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Tema merupakan suatu wadah atau alat yang mengedepankan berbagai macam konsep kepada peserta didik secara utuh. Tema juga diberikan dengan maksud untuk meyatukan anatar isi kurikulum dengan suatu kesatuan yang utuh dan merancang pembelajaran dengan melibatkan beberapa mata pelajaran agar memberikan pengalaman yang lebih bermakna untuk peserta didik.
Proses pembelajaran menekankan di keaktifan peserta didik hingga pada akhirnya peserta didik memperoleh suatu pengalaman secara langsung dan dapat menemukan wawasan secara mandiri. Dengan melalui wawasan secara langsung tersebut peserta didik dapat memahami konsep- konsep dari materi yang mereka pelajari. Pembelajaran yang terpadu dapat diartikan sebagai pembelajaran yang menggabungkan antara gagasan, konsep, sikap, nilai dan keterampilan baik itu antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran tematik memberi penekanan dalam pemilihan suatu tema spesifik sesuai dengan mata pelajran,
sehingga dapat mengajar satu atau beberapa konsep yang menggabungkan bebrbagai informasi yang diperoleh.
Berdasarkan pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi yang dilakukan antara peserta didik dan pendidik didalam suatu lingkup pembelajaran sehingga dapat terprogram dalam penyediaan sumber belajar untuk mencapai sebuah pembelajaran menjadi lebih aktif dan tujuan belajar dapat tercapai.
Kemudian pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan tema untuk menggabungkan beberapa mata pelajaran sehingga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam satu pertemuan sehingga jadi lebih bermakna untuk peserta didik.
b. Landasan Pembelajaran tematik 1. Landasan Filosofis
Di dalam pembelajaran tematik terdapat landasan filsafat pendidikan pogresivisme, sedangkan progresivisme bersandar difilsafat realisme, naturalisme, dan juga pragmatisme. Oleh karena itu, pembelajaran tematik bersandar pada filsafat pendidikan kontruksivisme dan humanisme. Pengetahuan peserta didik merupakan sekumpulan dari kesan-kesan maupun informasi yang telah terhimpun dalam pengalaman empiri yang pertikular seharusnya siap untuk digunakan. Oleh karena itu, pendidkan sangat diperlukan untuk peserta didik agar mampu menyentuh aspek jasmani dan rohani sehingga dapat memberikan ruang yang wajar untuk peserta didik.
2. Landasan Psikologis
Pembelajaran tematik yang berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa dan psikologi dalam belajar. Psikologi perkembangan diperlukan dalam menentukan isi materi pembelajaran dalam tematik yang diberikan kepada peserta didik agar tingkat kelulusan seuaian dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan konstribusi dalam hal yang sebagaimana materi pembelajaran tematik disampaikan kepada siswa dan bagaimana caranya siswa harus bisa mempelajarinya.
Menurut Piaget, pengetahuan anak tidak diperoleh secara pasif melainkan dengan tindakan, perkembangan anak kognitif pula tergantung dengan seberapa jauh mereka aktif berinteraksi dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, perkembangan kognitif anak untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman disetiap tahap dengan cara yang berbeda berdasarkan kematangan intelektualnya.
Dengan demikian, pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih mutakir dapat dikembangkan melalui teori belajar yang kognitif. Piaget menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dapat dibangun melalui pikiran seseorang anak daoam kegiatan asimilasi dan akomodasi yangsesuai dengan scemata yang dimilikinya. Oleh karena itu, belajar merupakan proses aktif agar mampu mengembangkan scemata sehingga diperoleh pengetahuan terkait dengan jaring laba-laba dan bukan sedekar tersusun secara hirarkis.
3. Landasan Yuridis
Di dalam pembelajaran tematik yang berkaitan dnegan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar. Payung yuridis merupakan legalitas penyelenggara dalam pembelajaran tematik, oleh karena itu dapat diartikan bahwa pembelajaran tematik dianggap sah apabila telah mendapatkan legalitas formal.
Didalam pembelajaran tematik yang masih berkaitan dengan kebijakan maupun peraturan yang mendukung pelaksaan pembelajaran tematik. Landasan yuridis tersebut ialah UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya seuai dalam minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiao satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).
4. Landasan Konseptual
Tema yang baik akan memberikan fakta kepada peserta didik.
Tema yang baik juga dapat mengajak siswa untuk menggunakan keterampilan berpikir yang lebih tinggi. Menurut Permendikbud No 57 Tahun 2015, tentang pembelajaran tematik mempunyai ciri khas antara lain pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, kegiatan tersebut
dipilih untuk melaksanakan pembelajaran tematik yang bertolak dengan minat dan kebutuhan peserta didik. Kegiatan yang dipilih ini sangat berkmakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga belajar yang didapat pun betahan lama, mampu memberikan penekanan pada saat keterampilan berpikir peserta didik. Mampu menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sangat sering ditemu oleh peserta didik dalam lingkungan belajaranya, dan dapat mengembangkan keterampilan sosialnya antar lain seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik mempunyai landasan landasan yang harus diterapkan karena landasan pada dasarnya merupakan hal yang wajib dimiliki oleh seorang pendidik, untuk melihat aspek aspek penguasaan dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas.
c. Karakteristik Tematik
Pembelajaran tematik di SD mempunyai karakterisitik khusus yang dapat membedakan dengan pendekatan pembelajaran lain. Terdapat 6 karakteristik pembelajaran tematik yang telah dijabrkan oleh Majid (2014:89-90) antara lain sebagai berikut:
1. Berpusat dengan peserta didik sehingga mampu dalam berperan sebagai subjek belajar dan guru sebagai fasilitator
2. Mampu memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik 3. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Dapat menyajikan konsep yang menraik dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran
5. Dapat bersifat fleksibel antara lain merupakan guru yang fleksibel dalam mengaitkan bahan ajar dengan mata pelajaran yan lain atau bisa juga mengaitkan dengan lehidupan sehari-hari peserta didik.
6. Dengan menggunakan prinsip belajar sambil bermain sehingga dapat menhasilkan pembelajaran yang menyenangkan untuk peserta didik.
Menuruut Depknas Tahun 2006 menyatakan bahwa pembelajaran tematik memiliki karakteristik sebagai berikut: berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain menyenangkan.
a. Berpusat pada siswa
Dipembelajaran tematik ini dipusatkan kepada peserta didik (student center), dengan hal ini sesuai dengan pendekatan modern yang lebig banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak beerperan sebagai fasilator, yaitu dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik agar dapat melakukan aktivitas belajar
b. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct exoeriences). Oleh karena itu dengan memberi pengalaman langsung ini, diharapkan peserta didik dapat dihadapkan
pada sesuatu yang nyata (konkret) yang digunakan sebagai dasar untuk dapat memehami hal-hal yang jauh lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak terlalu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antara mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Di fokuskan pada pembelajaran dan diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Dalam pembelajaran tematik dapat menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu, peserta didik mampu memahami konsep tersebut secara utuh. Dengan demikian, diperlukan untuk dapat membantu peserta didik dalam memecahkan suatu masalah yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
e. Bersifat fleksibel
Tematik bersifat fleksibel (luwes) yang dimana guru mampu mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran denga mata pelajaran lainnya, bahkan mampu mengaitkannya dengan kehidupan peseta didik dan sesuai dengan keadaan lingkungan yang dimana sekolah dan peserta didik berada.
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAIKEM Gembrot
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot).
Menurut Permendikbud No 57 Tahun 2015, tentang pembelajaran tematik mempunyai ciri khas antara lain pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, kegiatan tersebut dipilih untuk melaksanakan pembelajaran tematik yang bertolak dengan minat dan kebutuhan peserta didik. Kegiatan yang dipilih ini sangat berkmakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga belajar yang didapat pun betahan lama, mampu memberikan penekanan pada saat keterampilan berpikir peserta didik. Mampu menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sangat sering ditemu oleh peserta didik dalam lingkungan belajaranya, dan dapat mengembangkan keterampilan sosialnya antar lain seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Disetiap model pembelajaran terdapat karaktersitik yang dapat memberikan pembelajaran tersebut berbeda dengan pembelajaran yang lain. oleh karena itu karakterisitik pembelajaran tematik dipusatkan kepada peserta didik, memerikan pengalaman secara langsung, dapat menggunakan prinsip belajar sambil bermain, pembelajaran dapat berlangsung menjadi sebuah makna, dapat bersifat fleksibel, sesuai dalam perkembangannya dan kebutuhan bagi peserta didik, dan mampu mengembangan keterampilan sosialnya.
Berdasarkan penjelasan karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik tidak hanya merancang aktivitas-aktivitas dari masing-masing mata pelajaran yang dikaitkan. Pembelajaran tematik
bisa saja dikembangkan melalui tema yang telah ditentukan dan mengacu pada aspek yang ada didalam kurikulum dan dapat dipelajari secara bersamaan melalui pengembangan tema tersebut.
d. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik
Sebagai contoh dari pembelajaran terpadu, maka dari ini pembelajaran tematik mempunyai prinsip dasar yang bagaimana halnya pembelajaran terpadu. Menurut pendapat Ujang Sukandi, dkk (2001:109) pembelajaran terpadu mempunyai satu tema aktual, dekat dengan dunia peserta didik, dan terdapat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini dapat menjadi suatu alat yang memepersatukan materi yang beragam dari berbagai materi pelajaran.
Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Prinsip Penggalian Tema
Prinsip penggalian tema merupakan prinsip utama (fokus) dalam hal ini pembelajaran tematik. Yang berarti sebagai tema-tema yang mampu tumpang tindih dan mempunyai keterkaitan menjadi target utama dalam suatu pembelajaran. Dengan demikian, dalam penggalian tema tersebut hendaklah memperhatikan beberapa persyaratan anatar lain sebagai berikut:
1. Tema hendaknya tidak terlalu luas 2. Tema harus bermakna
3. Tema harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak
4. Tema dikembangkan harus mewadai sebagian besar minat anak 5. Tema yang dipilih hendaknta mampu mempertimbangkan
peristiwa-peristiwa autentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar
6. Tema yang dipilih hendaknya mampu mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan dengan hal ini mampu menjadi harapan bagi masyarakat (asas relevansi)
7. Tema yang dpilih hendalnya juga mampu mempetimbangkan ketersediiaan sumber belajar
b. Prinsip Pengelolaan pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru dapat menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Yang artinya yaitu guru dapat menempatkan dirinya sebagai fasilitator dan mediatir dalam proses pembelajaran. Menurut prabowo (2000) menyatakan bahwa pengelolaan pembelajaran hendaklah guru dapat berlaku sebaga berikut: 1) guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam kegiatas pembelajaran, 2) pemberian tanggung jawab antara individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menurut kerja sama kelompok, 3) guru perlu adanya akomodasi terhadap suatu gagasa yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan,
c. Prinsip Evaluasi
Prinsip evaluasi ini melaksanakan evaluasi didalam pembelajaran tematik, dengan hal ini sangat diperlukan beberapa langkah positif
antar lain sebagai berikut: 1) memeberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan evaluasi diri (self-evaluation/self-assessment), 2) guru perlu mengajak peserta didik untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasrkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan.
d. Prinsip reaksi
Pengiring (nurturant effect) yang terpenting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Oleh karena itu, seorang guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran hingga tercapainya seluruh tujuan pembelajaran. Guru harus dapat bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit tetapi juga sebuah kesatuan yang bermkana. Pembelajaran tematik memungkinkan hal ini dan juga guru hendaknya mampu menemukan kiat-kiat agar dapat memeunculkan ke permukaan hal-hal yang akan dicapai melalui dampak pengiring tersebut.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik mempunyai prinsip-prinsip yang bertujuan memudahkan penyatuan materi, dan dapat juga menjadikan pembelajarn lebih terlaksana dengan baik.
e. Kelebihan Menggunakan Pembelajaran Tematik
Didalam pendekatan pembelajaran yang perlu diperhatikan dalam karakteristik peserta didik, pendekatan pembelajaran tematik meiliki kelebihan dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran terpisah.
Adapun kelebihan dari pembelajaran tematukm antara lain sebagau berikut:
1. Dapat menyenangkan dikarenakan pembelajaran dikembangkan berdasarkan minat dan kebutuhan peserta didik
2. Hasil belajar peserta didik dapat bertahan lama dikarenakan prosesnya pembelajarannya lebih bermakna
3. Mampu memberikan pengalaman dan pengetahuan secara langsung oleh peserta didik
4. Dapat mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik 5. Mampu menyajikan kegiatan yang bersifat nyata
6. Dapat menurangi overlapping anatar sebagai mata pelajaran, karena mata pelajaran dapat disajikan dalam satu unit.
7. Pembelajaran dapat menjadi holistik dan menyeluruh akumulasi pengetahuan dan pengaman peserta didik tidak tersegmentasi pada disiplin ilmu atau pelajaran tertentu, sehingga nantinya peserta didik akan mendapatkam pengertian mengenai bagaimana proses dan materi yang dibilang berkaitan antara satu sama lain
8. Keterkaitan satu sama lain akan menguatkan konsep yang telah dikuasai peserta didik. Karena didukung dengan adanya pandangan dari berbagai perspektif
Selain itu menurut pendapat Trianto (2011: 158) antar lain sebagai berikut:
a. Dunia anak adalah dunia nyata, sehingga didalam kehidupan yang mereka jalani atau mereka lihat merupakan suatu peristiwa yang terjadi disekitar lingkungannya merupakan memuat sejumlah konsep yang nantinya akan dihubungkan langsung dengan mata pelajaran yang tidak dapat berdiri sendiri
b. Proses pemahaman anak terhadap suatu konsep dalam suatu peristiwa lebih terorganisasi
c. Pembelajaran akan lebih bermakna jika pelajaran sudah dipelajari peserta didik dan dapat digunakan untuk mempelajari dari materi berikutnya.
d. Memberi peluang peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dirinya sendiri
e. Kemampuan diperoleh dari mata pelajaran lain
f. Guru dapat bisa lebih menghemat waktu dalam penyusunan mengajar
KI, KD, Indikator, dan Indikator Pengembangan Media Visual Interaktif Subtema 1 Perjuangan Para Pahlawan
KI (Kompetensi Inti)
Tabel 2.1 Kompetensi Inti Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba, berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpai dirumah, disekolah dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang etnis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
KD (Kompetensi Dasar)
Tabel 2.2 Kompetensi Dasar
No. Mata Pelajaran KD (Kompetensi Dasar)
1. PPKn 1.3 1.3Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
2.1 Menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
3.1 Mengasosiasikan makna hubungan simbol dengan sila-sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Menceritakan makna hubungan simbol dengan sila sila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.
2. SBdP 3.2. Memahami tanda tempo dan tinggi rendah nada
4.2 Menyanyikan tempo lambat sedang dan cepat melalui lagu
Indikator Pembelajaran
Tabel 2.3 Indikator Indikator
PPKN 3.1.1 Menjelaskan makna simbol simbol pancasila dengan kehidupan sehari hari
3.1.2 Menyebutkan kegiatan yang mencerminkan yang terdapat pada pancasila
4.1.1 Menceritakan pengalaman dari sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4.2.1 Mempraktekan pengalaman kegiatan yang berkaitan dengan sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
SBdP 3.2.1 Mengidentifikasi tempo tinggi nada dari lagu “Garuda Pancasila“
3.2.2 Mengidentifikasi tempo rendah nada dari lagu “ Garuda Pancasila”
4.2.1 Mempraktekan lagu “Garuda Pancasila ” dengan tempo lambat
4.2.2 Mempraktekan lagu “Garuda Pancasila “ dengan tempo cepat
Indikator Pengembangan Media interaktif NASIGULA
Tabel 2.4 Indikator Pengembangan Media interaktif No. KD (Kompetensi
Dasar)
Indikator Langkah-Langkah Pengembangan Media 1. Mengasosiasikan
makna hubungan simbol dengan sila- sila pancasila dalam kehidupan sehari- hari.
3.1.1 Menjelaskan makna simbol simbol pancasila dengan kehidupan sehari hari 3.1.2 Menyebutkan kegiatan yang mencerminkan yang terdapat pada pancasila
Tahap I
Guru memberi salam kepada siswa, guru memimpin doa, guru dan siswa melakukan ice breaking secara bersama Tahap II
Guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menjelaskan materi pembelajaran dengan mengimplementasikan media pembelajaran, guru mengajar sesuai dengan langkah-langkah model yang telah ditetapkan.
Tahap III Guru memberikan evaluasi dan penguatan materi pada akhir pembelajaran, lalu 2. 3.2. Memahami
tanda tempo dan tinggi rendah nada 4.2 Menyanyikan tempo lambat sedang dan cepat melalui lagu
3.2.1 Mengidentifikasi tempo tinggi rendah nada dari lagu “Garuda Pancasila“
4.2.1 Mempraktekan lagu “Garuda Pancasila
” dengan tempo lambat sedang dan cepat
membuat kesimpulan.
Kemudian memberi doa dan salam
Materi pembelajaran Tematik Tema 5 Subtema 1 Perjungan Para Pahlawan Pengertian Pancasila
Adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Arti Dari Lambang lambang Pancasila
1. Bintang merupakan lambang dari sila pertama
Bintang emas dengan perisai hitam ini melambangkan sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.Bintang emas ini diartikan sebagai cahaya kerohanian bagi setiap manusia.Sedangkan latar belakang berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli yang menunjukkan bahwa Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu dan sudah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
2. Rantai merupakan makna dari sila kedua
Yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab gambar rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu.Rantai yang terdapat pada sila kedua ini terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki- laki dan lingkaran melambangkan perempuan. Nah, maka dari itu kita sesama manusia harus saling membantu satu sama lain.
3. Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.
Pohon beringin ini memiliki akar tunggal panjang yang menunjang pohon besar ini tumbuh. Akar ini rumbuh sampai ke dalam tanah dan menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia.Pohon beringin juga memiliki akar yang menjalar di mana-mana yang melambangkan sebagai negara kesatuan yang memiliki latar belakang budaya yang bermacam- macam.
4. Banteng merupakan lambang dari sila keempat.
Banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang berdiskusi dan berkumpul.
5. Padi dan kapas ini melambangkan sila kelima
Yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kapas dan padi melambangkan pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan pokok semua rakyat Indonesia tanpa melihat status atau kedudukan.
Butir Butir Pengamalan Pancasila
Sila pertama
Bintang
1. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
5. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
6. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila kedua
Rantai
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Sila ketiga
Pohon Beringin
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila keempat
Kepala Banteng
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Sila kelima
Padi dan Kapas
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Materi Sbdp
Pengertian Tempo
Tempo adalah ukuran kecepatan birama lagu . sedangkan tanda tempo adalah tanda yang digunkan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan. Tempo menjadi hal pokok dalam bermusik , jika tempo tidak tepat maka seorang penyanyi bisa saja menyanyi lebih cepat dari iringan musiknya . Ukuran dari tempo adalah beat. Beat merupakan ketukan yang menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit . Sebagai contoh apabila ada sebuah lagu dengan beat MM 60 , ini bearti dalam satu menit terdiri dari 60 ketukan .
Tempo masih dibagi lagi menjadi beberapa unsur musik seperti Largo, Lento, Adagio, Andate, Moderato, Allegro, Vivace, dan Presto.
Tempo pada lagu biasanya ditulis diatas sebuah lagu baik pada lagu notasi balok maupun notasi angka. Musik pada dasarnya terdiri atas ketukan ketukan. oleh karena itu, kecepatannya dapat diukur titik .Alat yang digunkan untuk mengukur kecepatan lagu atau banyaknya hitungan
dalam satu menit disebut metronomi Mailzil sering disingkat dengan istilah M.M. Tempo lagu dapat dibagi menjadi 3 macam kelompok :
1. Tempo Lambat 2. Sedang
3. Cepat
Tinggi rendah nada merupakan cara menyanyikan lagu sehingga menghasilkan nada tinggi ataupun nada rendah dengan notasi lagu . berikut urutan tinggi rendah nada yang disebut tangga nada dengan notasi angka dan notasi balok .
Semakin kekanan , nada semakin tinggi . sebalik nya semakin kekiri,nada semakin rendah. Nada bertitik dibawah nada rendah . nada tidak bertitik bearti nada sedang dan nada bertitik bearti nada tinggi . 2. Pengembangan Media
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata dari media berasal dari bahasa latin yang bearti “perantara atau “pengantar.Secara lebih khusus,arti dari media dalam proses belajar mengajar yang lebih cenderung ke bentuk alat alat grafis, photografis, atau elektronik yang berfungsi untuk menangkap, memproses, san menyusun informasi verbal maupun visual. Asosiasi, Edukasi, dan Komunikasi Teknologi memberikan batas media sebagai alat untuk
menyalurkan dan menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai alat pengantar atau penyampai media juga sering disebut sebagai mediator, dengan istilah yang menunjukan peran dan juga fungsinya, yaitu mengatur hubungan yang lebih efektif antara dua pihak utama dalam proses pembelajaran, yaitu peserta didik dan isi pembelajaran.Singkatnya media ialah alat untuk menyampaikan dan mengantarkan pesan pesan pengajaran (Arsyad, 2010: 3).
Media pembelajaran juga disebut sebagai aspek penting dalam proses pendidikan, menurut Sudrajat ( 2008 : 7 ) media pembelajaran merupakan alat teknologi membawa pesan yang bermanfaat untuk keperluan kegiatan pembelajaran. Media yang penggunaannya di intergrasikan dengan maksud dan tujuan isi pembelajaran untuk mempertinggi segi mutu dalan kegiatan belajar mengajar. Media alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke siswa. Media yang berupa hardware (perangkat keras ) ialah media yang dapat dilihat, didengar, ataupun diraba menggunakan panca indera sedangkan software (perangkat lunak) ialah media yang menggunakan kandungan pesan yang merupakan isi yang akan disampaikan kepada peserta didik (Arsyad, 2017:6 ).
Menurut Musfiqon ( 2012:28 ).Media pembelajaran ialah alat bantu dalam proses pembelajaran baik nyata ataupun tidak nyata yang digunakan untuk perantara antara siswa dan guru agar mudah dalam memahami materi pembelajaran agar lebih mudah dipahami dan lebih cepat dicerna oleh siswa serta menarik minat belajar siswaDengan media
pembelajaran yang efektif dapat merangsang siswa dalam menumbuhkan motivasi dan ketertarikan dalam kegiatan belajar siswa,salah satunya adalah multimedia Interaktif. Media tersebut adalah multimedia yang menggabungkan antara video,suara,animasi teks dan grafis. Ilmu teknologi sangatlah penting karena melalui media siswa dapat melihat, mendengar dan mengamati apa yang diajarkan.Media yang menarik akan lebih mudah menarik perhatian dan akan selalu terpusat pada media tersebut.
Media pembelajaran ialah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar yang efektif serta untuk menambah informasi baru pada diri peserta didik. Media merupakan suatu alat yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang efesien. Media yang digunakan harus dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar, agar siswa lebih mudah untuk memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.Hal tersebut akan menjadikan siswa akan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. (Haryono,2014 : 48 ).
Dari pengertian beberapa para ahli maka dari itu dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat bantu yang berupa fisik atau non fisik yang digunakan untuk mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan peserta didik dapat dengan
mudah memahami informasi yang sudah disampaikan serta membangkitkan semangat belajar.
b. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2017:74 ) Untuk memilih sebuah media baiknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan pada kriteria tertentu.
Kesalahan pada saat memilih media, baik memilih jenis media maupun topik , akan berakibat panjang dan buruk dikemudian hari. Umumnya kriteria media pembelajaran harus dipertimbangkan diantaranya : a) Media berdasarkan instruksional mengacu pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor; b) proses belajar yang efektik dan selaras sesuai dengan proses pembelajaran; c) media praktis yang mudah untuk dibawa kemana mana dan mudah dibuat oleh guru maupun siswa; d) media yang efektif dalam proses pembelajaran berlangsung; e) media terampil yang mudah dioperasikan oleh guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Menurut Musfiqon ( 2012:118 ) kriteria pemilihan media sebagai berikut: a) sesuai dengan tujuan pembelajaran karena dengan pemilihan media belajar dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran; b) kegunaan media yang tepat sesuai dengan pembelajaran; c) pemilihan media sesuai dengan keadaan peserta didik yang sesuai dengan jenjang perkembangan; d) ketersediannya keterampilan guru dalam membuat media pembelajaran; e) biaya yaitu media harus mempertimbangkan biaya dengan pembuatan media yang harus sesuai dengan hasil yang akan diperoleh; f) keterampilan ialah
guru harus dapat menggunakan media dengan terampil dalam proses pembelajaran dengan baik dan aktif.
Pada paparan kriteria diatas dapat disimpulkan kriteria pembelajaran dapat mempertinggi kualitas pengajaran. karena guru perlu mengerti dan paham tentang media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa, karena pemaduan media pembelajaran dan materi harus tepat sehingga mudah digunakan dalam pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran yang menarik dari segi gambar, tampilan media dan isi dapat membuat peserta didik senang dalam belajar sesuai dengan kondisi siswa yang akan diajarkan.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Media merupakan sebuah rangkaian yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media sangat berperan dalam proses pembelajaran karena keberhasilan dalam pembelajaran merupakan salah satu pengaruh media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan isi dan informasi dari pengajar ke peserta didik. Penggunaan media pembelajaran ialah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh peserta didik sebagai penerima informasi.
Proses pembelajaran media dapat membangkitkan minat dan keinginan serta membangkitkan motivasi dan merangsang siswa dalam kegiatan
belajar. Dalam menggunakan media secara efisien dan kreatif dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (Musfiqon,2012:33)
Menurut Asyar (2012 : 15) Media Pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu: 1) Media sebagai sumber belajar yang merupakan suatu proses untuk memperoleh informasi yang berperan sumber belajar bagi siswa. 2) Fungsi semantic ialah simbol atau tanda untuk menambah kata.
3) Fungsi manipulative ialah kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu benda ataupun peristiwa dengan berbagai cara, situasi, kondisi, tujuan, serta sasaran. 4) Fungsi fiksatif ialah fungsi yang berkaitan dengan kemampuan suatu media untuk menampilkan, menangkap dan menyimpan kembali suatu kejadian yang pernah terjadi.
5) Fungsi distributif Media yang memungkinkan suatu objek atau peristiwa yang berpindah melalui ruang secara bersamaan, kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative yang sama. Menurut (Nunuk Suryani 2018: 9- 10) berpendapat media pembelajaran memiliki fungsi untuk merangsang pembelajaran dengan : 1) menghadirkan objek yang sebenarnya, 2) meniru dari obyek sebenarnya, 3) mengolah konsep yang berbentuk abstrak ke konsep yang lebih kongkret, 4) menyamakan persepsi dari suatu objek, 5) mengatasi hambatan dalam tempat, waktu, jarak, dan jumlah, 5) menyajikan ulang informasi secara konkret dan konsisten, 6) memberikan suasana belajar yang baru dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian dan respon siswa agar tujuan dari pembelajaran tercapai. Fungsi media pembelajaran menurut ( Munadi 2013 : 37 )
dalam proses pembelajaran yaitu: a) media pembelajar ialah sebagai sumber belajar; b) fungsi manipulative ialah mengatasi batas tempat ruang dan waktu; c)fungsi psikologis ialah meningkat perhatian atau memotivasi dalam materi yang diajarkan; d) fungsi afektif ialah dapat menggugah emosi dan perasaan tingkat penerimaan siswa terhadap suatu masalah; e) fungsi kognitif ialah media pembelajaran yang disajikan dalam bentuk yang mewakili objek yang diterima, berupa objek orang, peristiwa atau benda; f) fungsi imajinatif ialah media pembelajaran yang dapat menumbuhkan imajinasi siswa; g) fungsi motivasi mendorong peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi utama media ialah sebagai sumber belajar, yang berupa alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan sebuah materi dari guru yang akan diberikan kepada siswa serta dapat menumbuhkan motivasi dan minat perserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung, sehingga tujuan dari pembelajaran akan tercapai. Tujuan akhir dari fungsi media pembelajaran ialah meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran akan baik ketika komunikasi berjalan dengan efektif dengan menggunakan alat bantu sebagai perantara antara guru dan siswa.
d. Jenis Media Pembelajaran
Penelitian ini menggunakan media yang berjenis multimedia.
Multimedia merupakan kombinasi video, teks, grafik, suara dan animasi (Haryono 2014:61).Multimedia pembelajaran ialah sebuah aplikasi yang digunakan untuk menyampaikan materi dalam proses pembelajaran.
Multimedia merupakan penggabungan dari berbagai jenis media yang dalam penyampaian pesan dan materi yang akan diterima secara optimal kepada siswa. Penggunaan multimedia interaktif dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh orang yang mengendalikan atau pengguna, sehingga orang yang mengendalikan dapat memilih apa yang akan dikendalikan selanjutnya.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa media interaktif merupakan media yang bahan pembelajaran atau materinya dalam bentuk soft file berisi teks, suara, gambar, video, dan grafis serta dikemas dalam suatu media yang dapat dikendalikan oleh pengguna atau peserta didik.
e. Adobe Flash CS 5
Pada saat pembelajaran guru diharuskan melakukan berbagau inovasi agar pada saat pembelajaran berlangsung dapat menyampaikan materi secara menarik hal tersebut dapat menarik perhatian siswa sehingga pelajaran dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik.
Dengan membuat media pembelajaran interkatif yang dimana didalamnya menggunakan teknologi software pada komputer. Software yang dapat dimanfaatkan dalam mengolah media pembelajaran interaktif ialah Adobe Flash CS 5 karena dalam pembuatan terdapat banyak sekali animasi untuk menjelaskan materi kepada peserta didik, software ini juga bisa digunakan untuk tes interaktif karena media ini bisa dibuat untuk membuat kuis dari beberapa materi yang sudah dijelaskan dan diterangkan oleh guru. Menurut (Yasa 2017:4) Adobe Flash ialah
perangkat lunak yang sering digunakan untuk menghasilkan karya pada bidang animasi yang didesain untuk membuat animasi 2 dimensi yang canggih sehingga flash digunakam untuk membangun dan memberi efek animasi atau kartun.
Dengan demikian media interaktif berbasis adobe flash CS5 sangat cocok untuk pembuatan media karena didalam nya terdapat animasi atau gambar sehingga menarik perhatian siswa dalam semangat belajar serta memudahkan siswa untuk belajar.
f. Kelebihan dan Kelemahan Multimedia
Dalam semua pembelajaran pasti ada kelebihan dan kekurangan, media pembelajaran yang berbasis multimedia, kelebihan multimedia ialah: 1) lebih efeketif dan efisien; 2) lebih praktis; 3) lebih menarik minat siswa dalam belajar; 4) materi lebih banyak diserap oleh peserta didik; 5) menjadi menyenangkan karena banyak kuis yang berbentuk animasi kartun. Multimedia juga mempunya kelemahan dalam pembelajaran yaitu: 1) Banyak guru belum terampil dalam mengoperasikan multimedia; 2) biaya lebih mahal jika guru tidak bisa menggunakan software multimedia; 3) tidak semua sekolah memiliki perangkat keras atau komputer. Sedangkan menurut (Munir, 2015:123) kelebihan pembelajaran yang berbasis multimedia ialah sebagai berikut:
a) Dalam pemyampain pesan multimedia diperkuat dengan berbagai bentuk animasi,gambar,video,suara dan grafik; b) memberikan informasi lebih banyak dan jelas karena disertai berbagai kartun yang dapat merangsang kemampuan motorik anak; c) peserta didik juga bisa
memahami teknologi; d) menarik perhatian siswa. Kelemahan dari pembelajaran multimedia ialah multimedia membuat peserta didik menjadi individual dan sering menatap layar atau monitor pun juga tidak baik untuk kesehatan mata.
Menurut pendapat yang terpapar diatas kelebihan dan kekurangan yang dapat disimpulkam bahwa kelebihan dan kekurangan media interaktif yaitu: a) memberi daya tarik dan minat siswa dalam belajar; 2) lebih praktis efektif dan efesien; 3) bersifat interaktif; d) menarik perhatian peserta didik. Sedangkan kelemahan dari multimedia adalah sering sekali menjadikan siswa menjadi individualis dengan kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar karena terpaku pada monitor atau komputer dan membuat keaehatan mata menjadi tidak sehat.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Pertama, penelitian terdahulu dengan judul Pengembangan media interaktif berbasis adobe flash sebelumnya dilakukan oleh (Riliyanti,2018). Penelitian ini mendeskripsikan tentang pengembangan media berbasis adobe flash untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran dan meminimalisir kejenuhan peserta didik. Karena selama ini guru belum pernah menggunakan media interaktif dengan memanfaatkan lab computer dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media interaktif dapat menambah minat atau daya Tarik peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung.Berdasarkan penelitian yang diteliti pada SDN Mojolangu 3 Malang, Adapun perbeedaan penelitian terdahulu(Riliyanti,2018) dan peneliti yaitu materi yang dikembangkan
dan tempat penelitian yang dikembangkan serta keunggulan media smartphone dalam penggunaan media yang bisa diakses untuk digunakan pembelajaran kapan saja dan dimana saja.
Kedua, peneliti pengembangan interaktif berbasis macromedia flash 8 sebelumnya dilakukan oleh (muiz,2018). Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan media dan efektifitas media pembelajaran berbasis macromedia flash 8 terhadap materi sub tema peredaran darah sehat kelas 5 sekolah dasar. Adapun persamaan nya dari peneliti terdahulu (muiz,2018) yaitu berbasis software multimedia interaktif dan perbedaan yaitu materi yang dikembangkan, temapat penelitian dan jenis softaware yang digunakan serta keunggulannya peneliti yaitu menggunakan smartphone yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.
Ketiga peneliti terdahulu oleh Imelia Rusviati (2014) yang berjudul “Pengembangan Media CD Interaktif Subtema Bumi Bagian Dari Alam Semesta Untuk Kelas III Sekolah Dasar” mempunyai perbedaan dengan peneliti Media interaktif NASIGULA ( Makna symbol lagu pancasila ) bahwa peneliti terdahulu mengembangkan media interaktif menggunakan Compact Disc ( CD ) yang didalam penggunaannya hanya bisa melalui perangkat keras komputer ataupun laptop, sedangkan peneliti menggunakan media interaktif yang berbasis adobe flash CS5 dimana bisa digunakan melalui laptop maupun smartphone menggunakan aplikasi perangkat lunak. Persamaan dalam penelitian ini ialah teknologi informasi yang mendukung pembelajaran
secara aktif dan inovatif dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa serta keunggulan dari media peneliti ialah bisa diakses kapan saja dan dimana saja.
Keempat, peneliti yamg terdahulu dilakukan oleh peneliti lainya yaitu Nisa Widianti Choirun (2016) yang berjudul “ Pengembangan Media Interaktif KURAKU Yang Berbasis AUGMENTED REALITY Dalam Pembelajatan Tematik Organ Tubuh
Manusia Dan Hewan Kelas V Sekolah Dasar. Yang memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu, bahwa peneliti terdahulu mengembangkan media interaktif teknologi berbasis Augmented Reality yang merupakan teknologi menggabungkan benda maya 2D maupun 3D dalam bentuk nyata yang dimana pengalaman interaktif dari lingkungan dunia nyata di mana objek yang berada di dunia nyata ditingkatkan oleh informasi persepsi yang dihasilkan komputer, sedangkan peneliti mengembangkan media interaktif berbasis Adobe Flash Cs 5 yang merupakan media teknologi yang didalamnya berisi
animasi, gambar, suara, video, serta permainan. Persamaan media peneliti terdahulu dengan media interaktif NASIGULA terletak pada media yang bisa dilihat dalam bentuk visual atau gambar yang dapat membuat peserta didik jadi lebih semangat dalam kegiatan belajar mengajar serta keunggulan dari peneliti ialah bisa digunakan di smartphone yang bisa digunakan kapan saja dan dimana saja.
C. Kerangka Pikir
Pembuatan media pembelajaran interaktif ini bertujuan untuk membantu anak / siswa dalam mempelajari teknologi dengan lebih menyenangkan dan mudah. Adapun dalam media pembelajaran ini termuat materi yang sesuai dengan silabus kurikulum 2013 yang sekarang ini sedang berlangsung. Media ini dikembangkan melalui beberapa tahapan, yaitu analisis kebutuhan, desain, pembuatan model media pembelajaran, dan uji kelayakan model media pembelajaran. Analisis kebutuhan dilakukan dengan menentukan materi media pembelajaran, Media ini berbasis adobe flash yang didalam medianya menggabungkan suara, tulisan, gambar, animasi, dan video. Dalam proses pembelajaran berlangsung dapat memotivasi,menarik minat peserta didik dalam belajar,penggunaan multimedia dapat membuat pembelajaran efektif dan interaktif. Maka dari itu peneliti menggunakan media berbasis adobe flash
untuk menyampaikan informasi yang efektif kepada peserta didik Pengembangan media interaktif NASIGULA (makna Simbol lagu Pancasila ) tema 5 Pahlawanku subtema 1 Perjuangan Para Pahlawan kelas IV di SDN Girimoyo 2 Malang dapat dijabarkan dalam kerangka berpikir
Kerangka Pikir Penelitian dan Pengembangan
Gambar 2.5 Kerangka Berfikir
Analisis Kebutuhan
1. Sekolah belum menerapkan media yang berbentuk media interaktif dengan materi makna pancasila.
2. Siswa membutuhkan media yang dapat diakses dari rumah ataupun daring.
3. Sekolah membutuhkan media pembelajaran yang menarik yang memudahkan siswa untuk proses pembelajarangggggjh
4. Perlu adanya media untuk kelas IV dalam pembelajaran tematik agar siswa memahami serta mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan materi makna simbol pancasila dengan tempo lagu yang ada dalam tema 5 subtema 1.
1. Analisis Menganalisis kegiatan pembelajaran yang ada disekolah
2. Desain Merencanakan media interaktif yang akan digunakan disekolah
3. Pengembangan Mengembangkan media interaktif yang akan digunakan saat pembelajaran
4. Implementasi Menerapkan media interaktif saat pembelajaran materi pancasila disekolah
5. Evaluasi Mengevaluasi media interaktif setelah
digunakan saat pembelajaran
Teknik pengumpulan data
1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi 4. Angket
Teknik analisis data 1. Kualitatif 2. Kuantitatif
Produk yang dihasilkan media pembelajaran interaktif NASIGULA (makna simbol lagu pancasila) Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV DiSekolah Dasar.
Penelitian Model Pengembangan ADDIE