PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN
KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN
OLEH:
ENDANG SAPILA
88655/2007
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Maret 2013
PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
PASAMAN Endang Sapila
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : Esafilla@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh motivasi kerja terhadap kepemimpinan (2) pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap pengembangan karir (3) pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman yang berjumlah 86 0rang. Teknik penarikan sampel adalah dengan proportional random Sampling dengan jumlah sampel 46 orang. Teknik analisis data: analisis deskriptif dan analisis induktif, yaitu: uji normalitas, uji homogenitas, analisis jalur(path analisis) dan uji hipotesis, uji parsial (uji t).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kepemimpinan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja, kepemimpinan terhadap pengembangan karir pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman.Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja, kepemimpinan dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman. Disarankan kepada karyawan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman agar lebih memperhatikan motivasi kerja tersebut, dengan adanya motivasi yang baik maka akan meningkatkan pengembangan karir dari karyawan, dan selanjutnya diharapkan kepada karyawan Dinas Pendidikan agar menjalin hubungan baik dengan atasan agar kepuasan kerja dapat tercapai dengan baik.
Kata kunci : motivasi kerja, kepemimpinan, pengembangan karir, kepuasan kerja ABSTRACT
This study aims to analyze: (1) the influence of motivation to work on leadership (2) the influence of work motivation and leadership to career development (3) the influence of work motivation, leadership and career development on job satisfaction of employees at the Department of Education Pasaman. This research is descriptive and associative. The population in this study are all existing employees at the district education Pasaman totaling 86 0rang. The sampling technique is proportional random sampling with a sample of 46 people. Techniques of data analysis: descriptive analysis and inductive analysis, namely: normality test, homogeneity, path analysis (path analysis) and test the hypothesis partial test (t test). Results showed that: there is an influence significant difference between the motivation of the leadership at the district education Pasaman. There is a significant effect between work motivation, leadership for career development at district education offices pasaman.Terdapat significant effect between work motivation, leadership and career development on job satisfaction of employees at the Department of Education Pasaman. Suggested to the Department of Education employees to pay more attention Pasaman motivation, with a good motivation will increase career development of employees, and then expected to employees of Education Department in order to establish a good relationship with your boss so that job satisfaction can be achieved with good.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu asset yang sangat penting bagi organisasi dan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi, terutama dalam menghadapi persaingan dan tantangan yang semakin besar, seperti globalisasi, perubahan teknologi dan perhatian terhadap kuantitas. Untuk mencapai tujuan tersebut pemimpin organisasi harus dapat mendorong dan memungkinkan karyawan untuk
mengembangkan diri, meningkatkan
kemampuan serta keterampilan yang dimiliki secara optimal, dan dengan kondisi tersebut tentunya para karyawan merasa puas terhadap pekerjaan yang ada di lingkungannya dengan baik dan cepat, di samping itu pemimpin juga perlu membangun motivasi yang kuat.
Suatu organisasi tentu saja menginginkan sumber daya manusia yang berkualitas dan tanggung jawab terhadap pekerjaanya dan organisasi. Dalam bekerja orang-orang memerlukan rasa aman, rasa puas, atau rasa senang, karyawan yang merasa mendapat kepuasan dalam bekerja pada umumnya tidak mau berhenti dari organisasi tempat mereka bekerja.
Kepuasan kerja merupakan perbandingan antara apa yang dirasakan dan diperoleh seseorang dengan apa yang seharusnya dia rasakan dan dia peroleh dari pekerjaan. Wujud dari kepuasan kerja adalah antara lain rajin masuk kerja, tingkat absensi rendah, tidak ada keluh kesah, dan jumlah karyawan yang berhenti bekerja secara sepihak atau tingkat peraturan karyawan relative rendah.
Menurut Fathoni A (2006:87) kepuasan kerja karyawan banyak dipengaruhi oleh sikap
pimpinan dalam kepemimpinannya.
Kepemimpinan partisifasi memberikan kepuasan kerja bagi karyawan, karena karyawan ikut aktif
dalam memberikan pendapatnya untuk
menentukan kebijaksanaan organisasi.
Hakekat kepuasan kerja adalah perasaan senang atau tidak senang terhadap pekerjaan yang dilakukan. Perasaan senang ataupun tidak senang ini muncul disebabkan karena pada saat karyawan bekerja, keinginan, kebutuhan dan pengalaman masa lalu yang membentuk harapan
kerja mereka. Semakin tinggi harapan ini dapat dipenuhi, maka akan semakin tinggi kepuasan kerja karyawan tersebut.
Kepuasan kerja tidak dapat dipisahkan oleh motivasi kerja yang seringkali merupakan harapan bagi karyawan, gambaran yang akurat tentang hubungan ini adalah bahwa motivasi kerja dapat menimbulkan kepuasan kerja yang tinggi, kepuasan kerja akan tinggi apabila keinginan dan kebutuhan karyawan dalam bekerja terpenuhi maka motivasi kerja akan terwujud dengan baik.
Menurut Hasibuan (2000:95) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan gairah kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan berintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan yang diinginkan. Dan motivasi juga dikemukakan oleh Wahjosumidjo (2005:23) adalah bahwa yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan yaitu kepemimpinan, peran diri pribadi dan lingkungan kerja, mencakup tempat kerja, fasilitas komunikasi dengan rekan kerja dengan baik.
Motivasi juga merupakan kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang dapat mendorong seseorang untuk mencapai. tujuan
yang diinginkan. Kepemimpinan yang
memperlihatkan bagaimana seseorang pemimpin dalam mengarahkan serta membimbing dan
memberi tauladan yang baik kepada
bawahannya. Agar karyawan dapat memotivasi diri mereka dalam melaksanakan pekerjaan yang akan dikerjakannya, seorang pemimpin harus selalu menjaga hubungan baik antar sesama karyawan. Dengan terjalinnya hubungan baik antara atasan dan bawahan maka kepuasan kerja tersebut bisa tercapai dengan baik.
Dari pengamatan di lapangan penulis juga melihat masih adanya karyawan yang belum melaksanakan tugas atau pekerjaanya dengan cepat dan tepat, dikarenakan karyawan tersebut masih kurangnya motivasi dari dirinya sendiri, akibatnya akan sangat berpengaruh terhadap hasil pekerjaanya.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang karyawan agar mendapatkan
kesempatan untuk mengembangkan karir mereka dalam organisasi diantaranya pendidikan karyawan tersebut, hal ini menyangkut
kemampuan dan tingkat penguasaan karyawan terhadap bidang kerja yang di wenangkan kepadanya, serta bidang kerja lain yang ada di
organisasi. Karyawan yang memiliki
pengetahuan yang tinggi akan dapat
mengembangkan karir mereka , dengan
memperlihatkan motivasi kerja yang baik serta tauladan atau dorongan yang diberikan seorang pemimpin, maka terwujudlah kepuasan kerja yang mereka inginkan. Dan pengembangan karir akan dapat di manfaatkan oleh semua karyawan yang ada dalam organisasi tersebut.
Motivasi dan karir juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, motivasi yang tinggi memiliki kecendrungan lebih memperhatikan kerja mereka, jika organisasi ingin memperbaiki kepuasan kerja karyawannya lebih baik memilih orang yang memiliki intensitas, motivasi yang tinggi dapat menarik karyawan untuk mengembangkan karir mereka dalam waktu yang sama. Hasibuan (2002:113)
Sedangkan Strauss (1996:57) motivasi
memberikan kesempatan bagi pemenuhan
kepuasan kerja karyawan, karena karyawan akan merasa puas dengan pekerjaan, apabila mereka memiliki tingkat motivasi yang tinggi dan memperoleh pengembangan karir disepanjang jalur karir mereka. Seperti memilih jenis pelatihan yang diinginkan, memilih jenis pekerjaan yang dilakukan seperti kesempatan untuk mendapatkan promosi jabatan. Seorang karyawan dengan tingkat motivasi yang tinggi
cendrung lebih berhasil dalam
pekerjaannyasehingga mereka merasa puas dengan pekerjaanya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman merupakan salah satu pusat Dinas Pendidikan yang tugasnya sebagai pelayanan terhadap semua guru-guru dari semua Dinas Pendidikan yang ada di Pasaman. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pendidikan dituntut untuk memiliki karyawan yang handal serta memiliki cara bekerja yang baik agar Dinas Pendidikan Pasaman dapat berperan dan berfungsi dengan baik.
Keberhasilan karyawan dalam proses pencapaian tujuan, baik kualitas maupun kuantitas sangat diharapkan oleh semua pihak. Dalam pencapaian tujuan tidak terlepas dari bagai mana karyawan bekerja serta didukung
oleh motivasi kerja yang tinggi yang ditunjukkan Soleh karyawan sebagai tenaga administrator.
Dinas Pendidikan Kabuaten Pasaman juga merupakan salah satu organisasi formal di
lingkungan aparatur pemerintah yang
memberikan mutu pendidikan yang cukup besar dalam pelaksanaan pendidikan khususnya Kabupaten Pasaman. Program-program kerja
yang dirancang bertujuan untuk
mengembangkan dan menjalankan pendidikan yang merupakan hal yang sangat penting sehingga sangat diharapkan kepada karyawan untuk bekerja secara optimal supaya dapat memenuhi peran dan fungsinya sebagai aparat pemerintah yang mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara ini.
Berdasarkan fenomena pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Pasaman maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman”.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis sehubungan dengan permasalahan masalah adalah:
1. Pengaruh motivasi kerja terhadap
kepemimpinan pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Pasaman.
2. Pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap pengembangan karir karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman.
3. Pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan pengembangan karier terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah tergolong pada penelitian deskriptif asosiatif, variabel dalam penelitian ini adalah variabel endogen dan eksogen. Data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu data primer dan data skunder, sumber data sesuai dengan yang diperlukan. Data primer bersumber dari karyawan dinas pendidikan kabupaten pasaman, sedangkan data skunder
diambil dari bagian administrasi tentang absensi karyawan dinas pendidikan kabupaten pasaman. Teknik pengumpulan data seperti angket penelitian atau koesioner dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Setelah instrument dirancang maka selanjutnya akan dilakukan pengujian instrument penelitian, agar instrument yang digunakan benar-benar valid dan reliable. Dengan diberikan angket atau koesioner kepada karyawan maka dilakukan dua macam pengujian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
Uji Validitas
Uji validitas ini bertujuan untuk
menggambarkan bahwa pernyataan yang
digunakan mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur (valid). Untuk mencari uji validitas angket penelitian menggunakan bantuan SPSS. Jika nilai Corrected Item- Total Correlation nilainya negative atau kecil dari r tabel ( untuk n =30, r tabel = 0,3640 ) maka nomor item tersebut tidak valid, dan sebaliknya bila nilai positif > r tabel ( untuk n = 30, r tabel = 0,3640), maka nomor item tersebut valid.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrument tersebut sudah baik. (Arikunto, 2006: 176).
Berdasarkan analisis penelitian, maka didapatkan nilai reliabilitas masing-masing variabel yaitu: variabel motivasi kerja (X1) yang berupa pernyataan Cronbach’s Alfa nya sebesar 0,859 dengan kriteria sangat baik. Variabel kepemimpinan (X2) yang berupa pernyataan Cronbach’s Alfa nya sebesar 0,875 dengan criteria sangat baik, dan variabel pengembangan karir (X3) yang berupa pernyataan Cronbach’s Alfa nya sebesar 0,981 dengan criteria sangat baik, dan variabel kepuasan kerja (Y) yang berupa pernyataan Cronbach’s Alfa nya sebesar 0,921 dengan criteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa angket tersebut reliable untuk digunakan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian
Data penelitian yang akan dideskripsikan terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yakni motivasi kerja (X1) kepemimpinan (X2) dan pengembangan karir (X3). Sedangkan variabel twerikat adalah kepuasan kerja karyawan (Y).
Tabel 1. Deskripsi variabel motivasi kerja, kepemimpinan, pengembangan karir dan kepuasan kerja
No Variabel Mean TCR Kategori
1 motivasi kerja 3,78 75,57 baik
2 kepemimpinan 3,76 75,17 baik
3 pengembangan karir
3,45 69,09 baik
4 kepuasan kerja 3,68 73,56 baik
Sumber: pengolahan Data Primer 2012
Dari analisis deskriptif variabel motivasi kerja karyawan dinas pendidikan kabupaten pasaman adalah 75,57%, hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan dinas pendidikan kabupaten pasaman berkategori baik, variabel kepemimpinan dinas pendidikan kabupaten pasaman adalah 75,17%, hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan pada dinas pendidikan kabupaten pasaman berkategori baik. Dan variabel pengembangan karir pada dinas pendidikan kabupaten pasaman adalah 69,09%, hal ini menunjukkan bahwa pengembangan karir pada dinas pendidikan kabupaten pasaman berkategori baik. Sedangkan variabel kepuasan kerja karyawan pada dinas pendidikan kabupaten pasaman adalah 73,56%, hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja pada dinas pendidikan kabupaten pasaman berkategori baik.
Sebelum dilakukan analisis jalur, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogeniotas dengan Kolmogorov Smirnov diperoleh Asymp sig untuk variabel X1 =0,095, X2 =0,746, X3 =0,265 dan Y =0,119. Dengan demikian dapat dinyatakan semua variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. Selanjutnya hasil uji homogenitas memperlihatkan bahwa motivasi kerja diperoleh sebesar 0,850 dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yang berarti (0,850 > 0,05) homogen, untuk variabel kepemimpinan diperoleh nilai sebesar 0,985 dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05
yang berarti (0,985 > 0,05) homogen, dan variabel pengembangan karir diperoleh sebesar 0,407 dengan signifikan lebih besar dari 0,05 yang berarti ( 0,407 > 0,05) homogen.
Setelah dilakukan uji prasyarat, maka dilakukan analisis jalur. Dari hasil uji pengujian pengaruh motivasi kerja (X1) terhadap kepemimpinan (X2) dapat dilihat untuk taraf signifikan 0,05 diperoleh probabilitas sig. < 0.05 yaitu 0,005 sehingga pengujian ini signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh motivasi kerja terhadap kepemimpinan adalah signifikan. Dari hasil pengujian di atas juga terlihat besarnya koefisien pengaruh motivasi kerja tehadap kepemimpinan yang ditunjukkan oleh nilai standardized coefficients /beta adalah sebesar 0,300, besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kepemimpinan di lihat dari nilai R square sebesar 0,090.
Sedangkan pengaruh motivasi kerja (X1)
dan kepemimpinan (X2) terhadap
pengembangan karir (X3) menunjukkan
koefisien jalur Px3x1 =0,289 nilai thitung =2.146
dengan tingkat level sig. 0,038. Berdasarkan analisis data tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir karyawan pada dinas pendidikan kabupaten pasaman.
Pengaruh variabel kepemimpinan (X2)
terhadap pengembangan karir (X3)
menunjukkan koefisien jalur Px3x2 =0,374 nilai
thitung =2.775 dengan tingkat level sig.0,008.
Bedasarkan analisis data tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir karyawan poada dinas pendidikan kabupaten pasaman.
Pengaruh variabel penyebab motivasi kerja (X1) variabel kepemimpinan (X2) variabel
akibat pengembangan karir (X3) terhadap
kepuasan kerja (Y) menunjukkan koefisien jalur Pyx1 = 0,457 Nilai thitung 2,173 dengan tingkat
level sig 0,035. Berdasarkan analisis data tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja (X1)
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja (Y) karyawan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman.
Pengaruh variabel penyebab
kepemimpinan (X2) terhadap variabel akibat
kepuasan kerja (Y) ) menunjukkan koefisien jalur Pyx2 = 0,282 , Nilai thitung 2,177 dengan
tingkat level 0,035 Berdasarkan analisis data tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja (Y) karyawan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman.
Selanjutnya Pengaruh variabel penyebab pengembangan karir (X3) terhadap variabel
akibat kepuasan kerja (Y) ) menunjukkan koefisien jalur Pyx3 = 0,322 , Nilai thitung 2,387
dengan tingkat level 0,022 Berdasarkan analisis
data tersebut menunjukkan bahwa
pengembangan karir (X3) berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja (Y) karyawan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman.
Uji Hipotesis 1. Hipotesis 1
Berdasarkan analisis koefisien jalur sebesar 0,300 pada variabel motivasi kerja terhadap kepemimpinan pada sig. 0,043 < 0,05. Hasil analisis yang telah dilakukan tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kepemimpinan yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepemimpinan pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Pasaman.
2. Hipotesis 2
Berdasarkan analisis koefisien jalur pada variabel motivasi kerja terhadap pengembangan karir diperoleh 0,289 pada sig. 0,038 < 0,05. Dan analisis koefisien jalur sebesar 0,374 pada variabel kepemimpinan terhadap pengembangan karir pada sig. 0,008 < 0,05 berdasarkan analisis data tersebut Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi kerja dan
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman.
3. Hipotesis 3
Berdasarkan analisis koefisien jalur pada variabel motivasi kerja terhadap kepuasan kerja diperoleh 0,272 pada sig. 0,035 < 0,05, dan
analisis koefisien jalur sebesar 0,282 pada variabel kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada sig. 0,035 < 0,05 dan koefisien jalur pada variabel pengembangan karir terhadap kepuasan kerja sebesar 0,322 pada sig. 0,022 < 0,05. Berdasarkan analisis tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu motivasi kerja,
kepemimpinan dan pengembangan karir
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman.
Pembahasan
Hasil deskriptif penelitian
memperlihatkan rata-rata skor motivasi kerja pada dinas pendidikan kabupaten pasaman, diperoleh hasil sebesar 3,78 dengan persentase tingkat capaian responden (TCR) adalah sebesar 75,57%, angka ini berada pada criteria baik. Sementara itu rata-rata skor kepemimpinan pada dinas pendidikan kabupaten pasaman diperoleh hasil sebesar 3,76 dengan tingkat capaian responden (TCR) adalah sebesar 75,17% angka ini berada pada kriteria baik.
Menurut Danim (2004:14)
mengemukakan bayak faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja seseorang diantaranya iklim kerja, kepemimpinan, insentif dan persaingan positif. Sedangkan menurut Patton dalam Danim (2004:28) mengatakan motivasi kerja di pengaruhi oleh: tuntutan akan dunia kerja, posisi, kepemimpinan, uang.
Dari hasil diatas bahwa pengaruh motivasi kerja terhadap kepemimpinan adalah positif. Ini dapat diartikan jika terjadi kenaikan koefisien skor motivasi kerja akan mengakibatkan kepemimpinan. Sebaliknya, jika terjadi penurunan skor motivasi kerja juga akan membawa penurunan pada kepemimpinan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler dalam Tika
(2006:89) yang menyatakan bahwa
kepemimpinan dalam suatu organisasi yang kompleks melaksanakan fungsi konstruktif atau perubahan adaptif melalui tiga sub proses. Kepemimpinan yang efektif akan meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Demikian sebaliknya, kepemimpinan yang kurang efektif akan mengakibatkan
berkurangnya motivasi kerja karyawan dalam bekerja.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman berpengaruh terhadap kepemimpinan. Semakin baik kepemimpinan maka motivasi kerja juga akan semakin baik.
Hasil deskriptif penelitian
memperlihatkan rata-rata skor motivasi kerja pada dinas pendidikan kabupaten pasaman diperoleh hasil sebesar 3,78 dengan tingkat capaian responden (TCR) 75,57% . angka ini berada pada criteria baik, sementara itu rata-rata skor kepemimpinan pada dinas pendidikan kabupaten pasaman diperoleh hasil sebesar 3,76 dengan persentase tingkat capaian responden (TCR) 75,17%. Angka ini berada pada criteria baik. Dan rata-rata skor pengembangan karir pada dinas pendidikan kabupaten pasaman diperoleh hasil sebesar 3,45 dengan tingkat capaian responden (TCR) 69,09%, angka ini berada pada criteria baik.
Menurut Hasibuan (2009:143)
mengartikan bahwa motivasi diartikan sebagai pemberian daya penggerak yang menciptakan gairah kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan berintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Menurut Susilo (2000:7) pengembangan karir adalah suatu kondisi menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan suatu organisasi yang bersangkutan.
Berdasarkan paparan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa pengembangan karir dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan dan motivasi kerja. Kepemimpinan yang harmonis yang terjalin antara pimpinan dan karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman, akan
meningkatkan motivasi kerja dalam
melaksanakan tugasnya, yang pada akhirnya dengan kondisi tersebut pengembangan karir akan semakin tinggi dan meningkat.
Hasil deskriptif penelitian
memperlihatkan rata-rata skor motivasi kerja pada dinas pendidikan kabupaten pasaman diperoleh hasil sebesar 3,78 dengan tingkat capaian responden (TCR) 75,57% . angka ini berada pada criteria baik, sementara itu rata-rata skor kepemimpinan pada dinas pendidikan
kabupaten pasaman diperoleh hasil sebesar 3,76 dengan persentase tingkat capaian responden (TCR) 75,17%. Angka ini berada pada criteria baik. Dan rata-rata skor pengembangan karir pada dinas pendidikan kabupaten pasaman diperoleh hasil sebesar 3,45 dengan tingkat capaian responden (TCR) 69,09%, angka ini berada pada criteria baik. Sedangkan rata-rata skor kepuasan kerja diperoleh hasil sebesar 3,67 dengan tingkat capaian responden (TCR) 73,48%, angka ini berada pada criteria baik.
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui analisis jalur diperoleh bahwa motivasi kerja karyawan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Dinas pendidikan Kabupaten Pasaman . Artinya tinggi rendahnya kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi kerja karyawan, semakin baik motivasi kerja karyawan maka kepuasan kerja karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman semakin tinggi.
Motivasi merupakan suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa
kebutuhan individu (Stephen Robbins
(2006:198). Hasil penelitian ini sesuai denga pendapat (Wahjosumidjo: 1984) bahwa yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan yaitu kepemimpinan, peran diri pribadi, dan lingkungan kerja mencakup tempat kerja, fasilitas, komunikasi dengan rekan kerja yang baik dan lainnya.
Munandar (2001:325) menyatakan bahwa motivasi kerja seseorang dapat lebih bersifat proaktif atau reaktif. Pada motivasi kerja yang proaktif orang akan berusaha meningkatkan kemampuannya sesuai dengan yang dituntut oleh pekerjaan atau menciptakan peluang dimana ia dapat menggunakan kemampuannya untuk dapat berunjuk kerja yang tinggi. Sebalikya motivasi kerja seseorang yang lebih reaktif cendrung
menunggu upaya atau tawaran dari
lingkungannya.
Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang termotivasi untuk berperilaku dalam cara tertentu dengan adanya perolehan ganjaran dan hasil suatu kegiatan. Jadi setiap yang ingin dicapai untuk mengejar suatu tujuan dan arah hubungan atau berkaitan erat dengan informasi pekerjaan.
Disini kepemimpinan yang tinggi maka pengembangan karir juga akan meningkat serta kepuasan yang diinginkan oleh karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman akan baik.
Adapun menurut Hasibuan (2000:170) kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Sedangkan pengembangan karir menurut susilo (2000:7) adalah suatu kondisi menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan suatu organisasi yang bersangkutan.
Menurut Hasibuan (2002:83) bahwa pengembangan karir dikatakan bermanfaat jika mencapai sasaran yang sesuai dengan yang diharapkan, yaitu dengan meningkatkan kualitas karyawan dalam mengerjakan pekerjaanya, dan juga karyawan yang mempromosikan untuk ke jenjang yang lebih tinggi indikator tersebut yaitu: tingkat kehadiran, kedisiplinan, prestasi kerja, tingkat upah kepemimpinan dan keputusan manajerial.
Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan pengembangan karir karyawan pada dinas pendidikan kabupaten pasaman. Dengan kepemimpinan yang baik maka pengembangan karir karyawan bisa di kembangkan oleh semua karyawan yang ada pada dinas pendidikan kabupaten pasaman.
Kepuasan kerja menurut Rivai (2006:249) adalah penilaian dari pekerjaan tentang seberapa
jauh pekerjaannya secara keseluruhan
memuaskan kebutuhannya. Menurut Mulyasa (2005:21) kepemimpinan adalah suatu seni atau kemampuan seseorang dalam mempengaruhi tingkah laku bawahannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja yaitu seperti gaya kepemimpinan, produktifitas kerja perilaku, pemenuhan harapan penggajian dan efektifitas kerja. Menurut Melayu (2001:203) faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu: 1). Balas jasa yang adil dan layak. 2). Penempatan yang sesuai dengan keahlian. 3). Berat ringannya pekerjaan. 4). Suasana dan lingkungan pekerjaan. 5). Sikap pimpinan dan kepemimpinannya.
menurut Rivai (2004:290) pengembangan karir adalah proses peningkatan kemampuan yang dicapai individu dalam rangka pencapaian
karir yang diinginkan. Faktor yang
mempengaruhi pengembangan karir karyawan yaitu kinerja, kinerja yang etis dari karyawan.
Jika karyawan memiliki kinerja yang baik dan mengabaikan upaya-upaya pengembangan karir lainnya, maka hal ini akan dapat menghambat kesempatan untuk kemajuan karir, ini tergantung pada prestasi kerja dari karyawan yang bersangkutan. Pengembangan karir sangat di pengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan, dengan adanya pengembangan karir dari pimpinan yang dipromosi kan pada karyawan.
Pengembangan karir sangat berpengaruh
terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, dengan karir yang baik dan motivasi yang tinggi dari karyawan maka kepuasan kerja yang diinginkan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman akan tercapai dengan baik.
KESIMPILAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasrkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat di simpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap
kepemimpinan pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Pasaman, motivasi kerja dan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Pasaman. Motivasi kerja,
kepemimpinan dan pengembangan karir
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman.
Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, maka untuk meningkatkan kepuasan kerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman disarankan untuk lebih meningkatkan motivasi kerja karyawan, selain itu pimpinan juga harus bisa memberikan contoh yang baik kepada karyawan, dengan demikian pimpinan dapat meningkatskan motivasi kerja karyawan,
pengembangan karir serta kepuasan kerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Melayu SP. 2000. Organisasi dan
Motivasi Dasar Peningkatan
Produktivitas. Jakarta:Bumi Aksara.
____________________. 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
____________________. 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Jakarta. Bumi Aksara
Nawawi, Handari. 1993. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada University
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
_____________. 2006. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Kedua. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Siagian, Sondang. 1992. Prilaku Organisasi, Kepemimpinan dan Prilaku Administrasi. Jakarta: PT. Inti Idayus Perss.
Strauss, George. 1996. Manajemen Personalia Segi Manusia dalam Organisasi.
Diterjemahkan oleh Grace. M.
Hadikusuma (1996). Jakarta: Pusat Bima Presindo
Wahjoesumidjo. 2005. Kepemimpinan dan
Motivasi. Jakarta: Galio indoesia