Laporan Keuangan Tahunan (Unaudited) 2020
Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2020
LPP RRI TAKENGON
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Pernyataan Tanggung Jawab iii
Ringkasan Laporan iv
I Laporan Realisasi Anggaran 1
II Neraca 2
III Laporan Operasional 3
IV Laporan Perubahan Ekuitas 5
V Catatan Atas Laporan Keuangan
A. Penjelasan Umum 5
A.1 Profil dan Kebijakan Teknis
A.2 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.3 Basis Akuntansi
A.4 Dasar Pengukuran A.5 Kebijakan Akuntansi
B. Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 10
B.1 Pendapatan B.1.2 Penerimaan Pajak
B.1.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak B.2 Belanja
B.2.1 Belanja Pegawai B.2.2 Belanja Barang B.2.3 Belanja Modal
B.2.4 Belanja Bantuan Sosial
B.2.5 Catatan Penting Lainnya Laporan Realisasi Anggaran
C. Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca 17
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran C.2 Kas di Bendahara Penerimaan C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas C.4 Beban Dibayar Dimuka (prepaid) C.5 Uang Muka Belanja (prepayment) C.6 Pendapatan yang Masih Harus Diterima C.7 Piutang Bukan Pajak
C.8 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.9 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
C.10 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.11 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
C.12
C.13 Persediaan
C.14 Persediaan yang Belum Diregister
C.15 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi C.16 Piutang Tagihan Penjualan Angsuran
C.17 Piutang Jangka Panjang lainnya
C.18 Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jgk Panjang C.19 Tanah
C.20 Tanah Belum Diregister C.21 Peralatan dan Mesin
C.22 Peralatan dan Mesin Belum Diregister C.23 Gedung dan Bangunan
C.24 Gedung dan Bangunan Belum Diregister
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
ii
DAFTAR ISI
C.25 Jalan, Irigasi dan Jaringan
C.26 Jalan, Irigasi dan Jaringan Belum Diregister C.27 Aset Tetap Lainnya
C.28 Aset Tetap yang Belum Diregister C.29 Konstruksi Dalam Pengerjaan C.30 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.31 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga C.32 Aset Tak Berwujud
C.33 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan C.34 Aset Lain-lain
C.35 Aset Lainnya yang Belum Diregister
C.36 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.37 Utang kepada Pihak Ketiga
C.38 Utang Yang Belum Ditagihkan C.39 Hibah Yang Belum Disahkan
C.40 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan C.41 Pendapatan Diterima Dimuka
C.42 Uang Muka dari KPPN C.43 Utang Jangka Pendek Lainnya C.44 Ekuitas
C.45 Catatan Penting Lainnya neraca
D. Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Operasional 31
D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak D.2 Beban Pegawai
D.3 Beban Persediaan D.4 Beban Barang dan Jasa D.5 Beban Pemeliharaan D.6 Beban Perjalanan Dinas
D.7 Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.8 Beban Bantuan Sosial
D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.11 Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non Lancar
D.12 Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang D.13 Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasinal Lainnya D.14 Pos Luar Biasa
D.15 Catatan Penting Lainnya Laporan Operasional
E. Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 37
E.1 Ekuitas Awal E.2 Surplus (Defisit) LO
E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar E.4 Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas
E.5 Transaksi Antar Entitas E.6 Ekuitas Akhir
F. Pengungkapan Penting Lainnya Ekuitas 40
VI. Lampiran dan Daftar
ii
RINGKASAN LAPORAN
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
2. NERACA
3. LAPORAN OPERASIONAL
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Keuangan ini meliputi :
Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0 berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp0 atau mencapai 0.00 persen dari estimasi Pendapatan LRA sebesar Rp0.
Realisasi Belanja Negara sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp4,446,662,840 atau mencapai 89.56 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp4,965,269,000.
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Laporan Keuangan LPP RRI TAKENGON Tahun 2020 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Keuangan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban dan ekuitas pada 31 Desember 2020 . Nilai Aset per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan sebesar Rp3,901,027,511 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp3,779,000; Piutang Jangka Panjang sebesar Rp0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp3,897,248,511 dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp0.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp17,019,594 dan Rp3,884,007,917 Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020.
Pendapatan LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0 sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp4,659,540,138 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional sebesar Rp-4,659,540,138, Surplus Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp44,000 dan Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp-4,659,496,138.
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2020 sebesar Rp4,059,687,663, dikurangi Defisit-LO sebesar Rp-4,659,496,138 kemudian dikurangi dengan koreksi-koreksi sebesar 0 dan Transaksi Antar Entitas sebesar 4,483,816,392 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah senilai Rp3,884,007,917
iv
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan Atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis suatu nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CALK adalah penyajian informasi yan diharuskan dan diajurkan oleh Standar AKuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2020 disusun dan disajikan perdasarkan basis akrual
iv
TA 2019
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN DAN HIBAH B.1
-
- - 7,529,075 B.2
4,965,269,000
4,446,662,840 89.56 5,085,016,476 % thd
Angg TA 2020
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
JUMLAH BELANJA
Catatan U R A I A N
BELANJA
JUMLAH PENDAPATAN
Penerimaan Perpajakan B.1.1 - - - - Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1.2 - - - 7,529,075
Belanja Pegawai B.2.1 3,159,036,000 2,689,441,782 85.13 2,504,430,491
Belanja Barang B.2.2 1,585,826,000 1,537,221,058 96.94 1,222,907,985
Belanja Modal B.2.3 220,407,000 220,000,000 99.82 1,357,678,000
Belanja Bantuan Sosial B.2.4 - - - -
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 1
U R A I A N Catatan 2020 2019 ASET
ASET LANCAR
3,779,000
856,900 PIUTANG JANGKA PANJANG
-
- ASET TETAP
3,897,248,511
4,071,675,763 ASET LAINNYA
-
- 3,901,027,511
4,072,532,663 KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 17,019,594 12,845,000
JUMLAH KEWAJIBAN 17,019,594 12,845,000
EKUITAS
JUMLAH EKUTAS 3,884,007,917 4,059,687,663
JUMLAH KEW AJIBAN DAN EKUITAS 3,901,027,511 4,072,532,663
Jumlah Aset Lancar
NERACA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
Jumlah Piutang Jangka Panjang
Jumlah Aset Tetap
Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Piutang Bukan Pajak C.2 - -
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.3 - -
Persediaan C.4 3,779,000 856,900
Persediaan yang Belum Diregister C.5 - -
Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi C.17 - - Piutang Tagihan Penjualan Angsuran C.18 - - Piutang Jangka Panjang lainnya C.19 - - Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jgk Panjang C.20 - -
Tanah C.21 1,843,703,100 1,843,703,100
Tanah Belum Diregister C.22 - -
Peralatan dan Mesin C.23 4,313,962,702 4,293,662,702
Peralatan dan Mesin Belum Diregister C.24 - -
Gedung dan Bangunan C.25 199,700,000 -
Gedung dan Bangunan Belum Diregister C.26 - -
Jalan, Irigasi dan Jaringan C.27 37,623,850 -
Jalan, Irigasi dan Jaringan Belum Diregister C.28 - -
Aset Tetap Lainnya C.29 - -
Aset Tetap yang Belum Diregister C.30 - - Konstruksi Dalam Pengerjaan C.31 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.32 (2,497,741,141) (2,065,690,039)
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga C.33 - -
Aset Tak Berwujud C.34 - -
Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan C.35 - - Dana Yang Dibatasi Penggunaannya C.36 - - Dana Cadangan Perwakilan RI di Luar Negeri C.37 - -
Aset Lain-lain C.38 - -
Aset Lainnya yang Belum Diregister C.39 - - Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.40 - -
Utang kepada Pihak Ketiga C.41 17,019,594 12,845,000
Utang Yang Belum Ditagihkan C.42 - - Hibah Yang Belum Disahkan C.43 - - Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan C.44 - - Pendapatan Diterima Dimuka C.45 - -
Uang Muka dari KPPN C.46 - -
Utang Jangka Pendek Lainnya C.47 - -
Ekuitas C.48 3,884,007,917 4,059,687,663
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 2
(Dalam Rupiah)
Uraian Catatan 2020 2019
KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN
Jumlah Pendapatan - -
BEBAN
BEBAN OPERASIONAL
Jumlah Beban 4,659,540,138 4,139,103,134 Surplus (Defisit) dari Kegiatan Operasional (4,659,540,138) (4,139,103,134) KEGIATAN NON OPERASIONAL
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 44,000 7,191,500 Surplus (Defisit) Sebelum Pos Luar Biasa (4,659,496,138) (4,131,911,634) Pos Luar Biasa
SURPLUS/DEFISIT - LO (4,659,496,138) (4,131,911,634) LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Perpajakan D.1 - - Pendapatan Negara Bukan Pajak D.2 - -
Beban Pegawai D.3 2,676,596,782 2,505,340,491 Beban Persediaan D.4 39,690,400 34,265,200 Beban Barang dan Jasa D.5 904,933,390 573,701,595 Beban Pemeliharaan D.6 226,184,834 222,218,435 Beban Perjalanan Dinas D.7 380,553,928 393,619,855 Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.8 - - Beban Bantuan Sosial D.9 - - Beban Penyusutan dan Amortisasi D.10 431,580,804 409,957,558 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.11 - -
Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non Lancar D.12 - - Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang D.13 - - Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasinal Lainnya D.14 44,000 7,191,500
D.15
Pendapatan PNBP - - Beban Perjalanan Dinas - - Beban Persediaan - -
-
- - UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 3
(Dalam Rupiah)
URAIAN Catatan 2020 2019
EKUITAS AWAL 4,059,687,663 3,112,072,833
SURPLUS/DEFISIT-LO (4,659,496,138) (4,131,911,634) DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR - - KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI
EKUITAS - 2,039,063
Jumlah - 2,039,063
EKUITAS AKHIR 3,884,007,917 4,059,687,663
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
E.1 E.2 E.3
E.4
Penyesuaian Nilai Aset E.41 - - Koreksi Nilai Persediaan E.42 - - Koreksi Atas Reklasifikasi E.43 - 2,039,063 Selisih Revaluasi Aset E.44 - - Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi E.45 - - Koreksi Lain-Lain E.46 - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.5 4,483,816,392 5,077,487,401
KENIAKAN/PENURUNAN EKUITAS (175,679,746) 947,614,830
E.6
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 4
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Pendapatan-LRA Kebijak an Ak untansi Basis Akuntansi
Dasar Pengukuran
- -
-
A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
A.3 BASIS AKUNTANSI
A.4. DASAR PENGUKURAN
A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI
(1) Pendapatan- LRA
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Laporan Keuangan periode 31 Desember 2020 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh LPP RRI TAKENGON. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
Menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayarhal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemeirntah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai proses historis.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2020 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan- aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh LPP RRI yang merupakan entitas pelaporan dari LPP RRI TAKENGON. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 187/PB/2017 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar, terdapat perubahan akun-akun terutama pada akun pendapatan negara bukan pajak.
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 5
-
-
-
-
-
- -
-
-
-
-
a.
-
-
-
- (3) Belanja
(4) Beban
(2) Pendapatan- LO
(5) Aset
Aset Lancar a.
b.
c.
a)
b)
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan / atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan.
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa.
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan.
Akuntansi Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan
bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi bersadarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung sengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan ( . Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 6
Belanja
Beban
Aset
Aset Lancar Pendapatan-LO
net realizable value)
-
-
b.
-
- -
-
-
c.
-
Penyisihan
Lancar
Kualitas Piutang Uraian
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Aset Tetap
Penyusutan Aset Tetap
*
*
*
a.
b.
c.
1. Satu bulan terhitung sejak Tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan.
1. Satu bulan terhitung sejak Tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan.
0.5%
10%
50%
100%
Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
2. Piutang telah diserahkan kepada panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapasitas sebagai berikut :
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olahraga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp.25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah);
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapasitas tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklafikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN / BMD.
Penyusutan Aset Tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 7
Aset Tetap
Penyusutan Aset Tetap
-
-
-
-
d.
-
-
e.
-
-
-
-
Kelompok Aset Tetap Tak Berwujud Piutang Jangka Panjang
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Aset Lainnya
Masa Manfaat (Tahun) a.
b.
c.
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang.
Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
4 Komputer
20
25
50 70 10 Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern)
Aset Lain-Lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
5 Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas, Tanaman Semusim.
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan
Hak Cipta atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram Hak Cipta atas Ciptaan Gol. I
5 s.d. 40 Tahun 4 tahun Tanah;
Konstruksi dalam pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
Perhitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Irigasi
Penyusutan Aset Tetap tidak dilakukan terhadap:
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 Tahun
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang direalisasikan.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesai nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
10 s.d. 50 Tahun
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 8
Aset Lainnya
Software Franchise Piutang Jangk a Panjang
Penggolongan Masa manfaat Aset Tetap
Penggolongan Masa manfaat Aset Tak Berwujud
Kewajiban
Ek uitas
Realisasi Pendapatan Rp0
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan -
-
-
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1
Anggaran Setelah Revisi
Uraian
Jumlah Belanja 4,162,350,000
Belanja
Pendapatan
4,965,269,000
- (6) Kewajiban
(7) Ekuitas
2020 Uraian
Pendapatan
Jumlah Pendapatan -
- -
Jumlah
Realisasi Anggaran
2020 %
- a.
b.
Penerimaan Negara Bukan Pajak
1,585,826,000
3,159,036,000
Selama periode berjalan telah melakukan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja, antara lain :
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0 atau mencapai 0.00 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp0. Pendapatan LPP RRI TAKENGON terdiri dari Penerimaan Pajak sebesar Rp0 dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp0. Pendapatan ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya Pada Tahun Anggaran periode Semester II Tahun 2020 tidak ada target maupun realisasi pendapatan dari Penerimaan Negara Bukan pajak dibandingkan periode sebelumnya, dengan rincian sebagai berikut :
Penerimaan Negara Bukan Pajak -
2,609,522,000
-
Belanja Bantuan Sosial -
- Belanja Barang
Penerimaan Pajak - -
- -
-
-
220,407,000
Belanja Pegawai
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban Jangka Pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesai nilai normal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Realisasi Penerimaan Pajak mengalami penurunan sebesar 0,00 persen dan Penerimaan Negara Bukan Pajak mengalami penurunan sebesar 100.00 persen dibanding tahun sebelumnya. Rincian pendapatan adalah sebagai berikut :
-
1,552,828,000
Belanja Modal
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 9
B.1.2
B.2
(100.00) -
7,529,075
Jumlah (100.00)
REALISASI T.A. 2019
7,529,075
REALISASI T.A. 2020 URAIAN
Jumlah
% Penerimaan Negara Bukan Pajak
% REALISASI T.A. 2019 REALISASI T.A.2020
-
(100.00)
Belanja
%
Jumlah
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2020
% thdp Angg.
89.56 Realisasi
Anggaran
4,965,269,000
4,446,662,840 REALISASI T.A. 2019
7,529,075
- REALISASI T.A.2020 URAIAN
URAIAN
U R A I A N Jumlah
(100.00) Penerimaan Pajak - - -
Penerimaan Negara Bukan Pajak (100.00)
699,075 -
Realisasi Belanja pada TA 2020 adalah sebesar Rp4,446,662,840 atau 89.56 % dari anggaran belanja sebesar Rp.4,965,269,000 Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2020 adalah sebagai berikut:
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing- masing sebesar Rp0 dan Rp7,529,075. Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2020 mengalami penurunan sebesar 100.00 dari TA 2019 tidak ada pengembalian belanja dan Tidak ada target penerimaan negara bukan pajak pada periode Semester II Tahun 2020 dibandingkan periode sebelumnya . Rincian Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah sebagai berikut :
(100.00) -
7,529,075
Sedangkan Rincian PNBP Lainnya adalah sebagai berikut :
Belanja Modal Belanja Bantuan Sosial
85.13
96.94
99.82
- 1,537,221,058
220,000,000
- 3,159,036,000
1,585,826,000
220,407,000
-
2,689,441,782
7,529,075 -
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran
Yang Lalu - 6,830,000 (100.00)
Belanja Pegawai Belanja Barang
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 10
Realisasi Belanja Rp4,446,662,840 Realisasi Penerimaan Negara Buk an Pajak Rp0
Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019
Perbandingan Rincian PNBP Lainnya Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019 Perbandingan Realisasi Pendapatan Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahunan (Unaudited) TA 2020
B.2.1
REALISASI T.A. 2020
4,446,662,840
URAIAN
5,085,016,476
Belanja Pegawai Jumlah
%
(12.55) REALISASI T.A. 2019
Realisasi Belanja Pegawai Rp2,689,441,782
Komposisi Anggaran dan Realisasi Tahun 2020
Perbandingan Realisasi Belanja Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019
2,689,441,782
1,537,221,058
Realisasi Belanja Pegawai TA 2020 mengalami kenaikan sebesar 7.39 % dari TA 2019. Hal ini disebabkan Kenaikan Belanja Pegawai selama periode Semester II Tahun 2020 dibandingkan periode sebelumnya mengalami Kenaikan karena adanya Kenaikan pangkat, KGB dan Penambahan PNS 1 Pegawai dari kantor pusat LPP RRI dan Kenaikan Tukin PNS dan PBPNS dari 47 % ke 60 %, sesuai PP No 13 Tahun 2020 untuk PNS dan untuk PBPNS Peraturan Direktur Utama LPP RRI Nomor : 01 Tahun 2020. untuk pembayaran THR tahun ini tidak dibarengi tunjangan remunerasi karena adanya pandemi covid 19.
1,357,678,000
220,000,000
Belanja Bantuan Sosial Belanja Modal Belanja Barang Belanja Pegawai
- -
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Dibandingkan dengan TA 2019, Realisasi Belanja TA 2020 mengalami penurunan sebesar 12.55% Kenaikan Belanja Pegawai, belanja barang selama periode Semester II Tahun 2020 dibandingkan periode sebelumnya.
untuk belanja pegawai mengalami kenaikan karena adanya Kenaikan pangkat, KGB dan Penambahan PNS 1 Pegawai dari kantor pusat LPP RRI dan Kenaikan Tukin PNS dan PBPNS dari 47 % ke 60 %, untuk belanja barang mengalami kenaikan karena adanya perubahan revisi anggaran untuk penanganan pandemi covid 19, tagihan jasa listrik yang mengalami peningkatkan. untuk Belanja modal mengalami Penurunan realisasi karena tahun 2020 tidak ada belanja modal yang nilainya diatas 1 miliar dibandingkan periode sebelumnya. Berikut rincian realisasi belanja TA 2020 dan TA 2019.
Realisasi Belanja Pegawai per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp2,689,441,782 dan Rp2,504,430,491. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus sebagai PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
7.39
25.70
(83.80)
- 2,504,430,491
1,222,907,985
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 11
3,159,036,000
1,585,826,000
220,407,000
-
B elanja Peg awai Belanja B arang Belanja Modal B elanja B antuan Sosial
2,689,441,782
1,537,221,058
220,000,000
- Anggaran Realisasi
B.2.2
Jumlah Belanja
URAIAN
2,504,430,491
REALISASI T.A. 2019
7.39
1,225,073,985
1,222,907,985
25.70 Belanja Barang
% 2,689,441,782
REALISASI T.A. 2020
REALISASI T.A. 2019 %
1,537,221,058
URAIAN REALISASI T.A. 2020
7.42 2,505,265,227
Jumlah Belanja kotor 2,691,052,354
1,537,221,058
Adapun informasi alokasi anggaran belanja untuk penanganan pandemi covid-19 adalah sebagai berikut : Jumlah Belanja Kotor
Jumlah Belanja
25.48 258,271,131
Pengembalian Belanja Pegawai
44.89 Belanja Tunj. Struktural PNS
Belanja Tunj. Anak PNS
-
41.07
2,166,000
Realisasi Belanja Barang per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp1,537,221,058 dan Rp1,222,907,985. Belanja Barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan. Realisasi Belanja Barang TA 2020 mengalami kenaikan sebesar 25.70% dari Realisasi TA 2019.
Hal ini antara lain disebabkan oleh Kenaikan belanja selama periode Semester II Tahun 2020 Meningkat dibandingkan periode sebelumnya disebabkan adaya perubahan revisi anggaran untuk Penangganan pandemi covid 19 berupa masker ,sarung tangan, disinfektan, sabun anti septik, thermometer, hand sanitizer, Pelaksanaan Rapid Test/ swab, vitaman dan penambah daya tahan tubuh tujuan revisi sesuai surat Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor : S-369/PB/2020 tentang Pemutakhiran Akun dalam rangka Penangganan Covid 19 dan RRI Takengon terdapat Penambahan 1 unit pemancar dengan kekuatan 5 kw pada tahun 2019 di lokasi SP rimba raya di bener meriah mengakibatkan tagihan jasa listrik mengalami peningkatan.
98,086,000
232,214,835
393,619,855
-
23.65
78.78
1.54
-
-
92.94 834,736 -
392,430,602
235,782,334
380,553,928
-
(3.32)
2.75
6.48
(8.12)
(7.74)
1.65
6.69
22.22 2,035,000
941,313,719
-
0.62
(3.95) 369,234,900
Belanja Tunj. Fungsional PNS
12,002,620
54,930,000
-
1,238,936
21,146,640
54,040,000
-
1,231,246
22,015,680
- Belanja Uang Makan PNS
Belanja Tunj. Beras PNS Belanja Tunj. PPh PNS Belanja Gaji Pokok PNS Belanja Pembulatan Gaji PNS Belanja Tunj. Suami/Istri PNS
379,389,600
4,521
33,925,030
55,504,000
4,246
36,923,490
13,009,336
52,023,000
Belanja Tunjangan Umum PNS
-
- 1,665,000
Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)
Belanja Uang Lembur -
847,627,842
-
11.05 -
1,610,572
Belanja Perjalanan Dalam Negeri Belanja Pemeliharaan
Belanja Jasa
Belanja Barang Non Operasional Belanja Barang Operasional
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 32,971,000 23,371,700 374,202,194
121,281,000
219,510,464
-
Jumlah pagu anggaran yang dialokasikan untuk penanganan pandemi covid-19 adalah sebesar Rp84,476,000.
Anggaran tersebut terserap sebesar Rp84,234,000 dengan rincian sebagai berikut :
Pengembalian Belanja (100.00)
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 12
Perbandingan Belanja Barang Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019 Realisasi Belanja Barang
Rp1,537,221,058
Perbandingan Belanja Pegawai Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019
B.2.3 Belanja Modal
B.2.3.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Jumlah Belanja 84,476,000
1,357,678,000
REALISASI T.A. 2020
REALISASI T.A.2020
20,300,000
20,300,000
(83.80) 1,357,678,000
(98.50)
(98.50) REALISASI T.A. 2019
1,357,678,000
(83.80) REALISASI T.A. 2019
1,357,678,000
220,000,000
220,000,000
84,234,000
Anggaran REALISASI T.A. 2020
%
URAIAN %
%
Jumlah Be lanja Kotor
URAIAN
Jumlah Be lanja URAIAN JENIS BELANJA Jumlah Belanja Kotor
Jumlah Belanja
-
- Belanja Barang Persediaan - Penanganan Pandemi
COVID-19 6,750,000 6,744,000 99.91
Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19 6,750,000
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Peralatan dan Mesin (98.50)
- -
20,300,000
-
Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Penanganan Pandemi COVID-19
-
20,300,000
-
-
-
-
1,357,678,000
-
-
Realisasi Belanja Modal per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp220,000,000 dan Rp1,357,678,000. Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar 83.80% dibandingkan TA 2019 disebabkan oleh Penurunan realisasi belanja modal karena tahun 2020 tidak ada belanja modal yang nilainya diatas 1 miliar dibandingkan periode sebelumnyar.
-
-
-
1,357,678,000
- -
-
99.71 6,730,000
99.70 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan -
Penanganan Pandemi COVID-19
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Gedung dan Bangunan
-
199,700,000
Belanja Perjalanan Dinas - Penanganan Pandemi COVID-19
-
- - Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi
COVID-19
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp20,300,000 dan Rp1,357,678,000, mengalami penurunan sebesar 98.50 % bila dibandingkan dengan realisasi TA 2019. Hal ini disebabkan oleh Realisasi belanja modal peralatan dan mesin lebih rendah dibanding periode sebelumnya karena belanja modal peralatan dan mesin Periode sebelumnya pengadaan 1 unit pemancar sedangkan periode Semester II Tahun 2020 belanja modal peralatan dan mesin yang nilai lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya .
Pengembalian Belanja Modal Tanah
70,976,000
70,760,000 99.70 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan
Pandemi COVID-19 -
Belanja Modal Lainnya
-
-
(100.00)
- Pengembalian Belanja
-
- -
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 13
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp20,300,000 Realisasi Belanja Modal Rp220,000,000
Rincian Pagu dan Realisasi Belanja Barang untuk Penangan Pandemi Covid-19 TA 2020
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019 Perbandingan Belanja Modal Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019
B.2.3.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B.2.5 Catatan Penting Lainnya Laporan Realisasi Anggaran
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
C.2
%
-
Jumlah Belanja Jumlah Belanja Kotor
URAIAN JENIS BELANJA
- Jumlah
TAHUN 2020
-
Keterangan TAHUN 2019
- -
Jumlah
-
- REALISASI T.A. 2020
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara Penerimaan
199,700,000
- REALISASI T.A. 2019
199,700,000
TAHUN 2019 TAHUN 2020
Keterangan
Penjelasan tentang Kas Di Bendahara Pengeluaran :
Penjelasan tentang Kas Di Bendahara Penerimaan :
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019
Rincian Kas di Kas di Bendahara Penerimaan Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019 Realisasi Belanja Modal
Gedung dan Bangunan Rp199,700,000
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0
Kas di Bendahara Penerimaan Rp0
- Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.0 dan Rp.0. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggung jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan -
- -
- -
- - Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp199,700,000 dan Rp0 Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2020 mengalami kenaikan sebesar 0.00% dibandingkan Realisasi TA 2019. Belanja Gedung dan Bangunan ini berasal dari Kenaikan realisasi belanja modal gedung dan bangunan selama periode Semester II Tahun 2020 yaitu Belanja modal Pembuatan Pagar RRI Takengon dibandingkan periode sebelumnya tidak ada Belanja Modal Gedung dan Bangunan.
- - -
- - -
- -
-
-
- - -
Rekening Bank BRI syariah No. 902610006834781000 Uang Tunai dan kas Bank
-
-
Kuitansi UP
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.0 dan Rp.0. Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.
-
- 199,700,000
-
Pengembalian Belanja
Kas Tunai dan Kas Bank Nihil,
Kas bendahara penerimaan RRI Takengon tidak ada, penerimaan PNBP dari klien disetorkan langsung ke rekening kas negara melalui mekanisme aplikasi simphoni.
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 14
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 15
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 16
C.4 Persediaan
C.21
C.23
Mutasi tambah:
4,293,662,702
1,799,329,455
Jenis
Jumlah
Mutasi Kurang:
4,293,662,702 Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2020
1,843,703,100
1,843,703,100
Jumlah
Lokasi No.
Mutasi kurang :
Luas
Saldo per 31 Desember 2020
Nilai Buku per 31 Desember 2020
Nilai
Peralatan dan Mesin
856,900 REALISASI T.A.2020
3,779,000
REALISASI T.A. 2019
Tanah
Mutasi tambah :
1,843,703,100
Saldo per 31 Desember 2020
Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2020
Penjelasan tentang kondisi Tanah
Peralatan dan Mesin Rp4,313,962,702 Tanah Rp1,843,703,100
Rincian Tanah Tahunan (Unaudited) TA 2020 Persediaan Rp3,779,000
Mutasi transaksi penambahan peralatan mesin berupa:
Rincian Persediaan Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019
a.
-
(2,494,333,247)
- Barang Konsumsi
Penghentiaan Aset Dari Penggunaan
-
Kampung lot kala kecamatan Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
1
-
3000M2 Transfer Keluar
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020
Terdapat mutasi tambah Peralatan dan Mesin selama periode Semester II Tahun 2020 karena ada belanja
modal Peralatan dan Mesin dari pagu LPP RRI Takengon Yaitu Pembelian : 1. (3.05.01.05.082) Mesin Fogging 1 Buah Rp. 2.500.000
2. (3.06.02.01.006) Handy Talky (HT) 5 Buah Rp. 11.400.000 3. (3.06.02.03.999) Alat Komunikasi Radio HF/FM Lainnya 2 Unit Rp. 6.400.000
1,843,703,100
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah Rp4,313,962,702 dan Rp4,293,662,702. Nilai Peralatan dan Mesin dan mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Nilai Persediaan tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp3,779,000 dan Rp856,900. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
3,779,000
856,900 Bahan untuk Pemeliharaan - -
Persediaan tersebut di atas dalam rincian persedian terdiri dari barang konsumsi dalam kondisi baik, berdasarkan Berita Acara Persediaan (Stock Opname) Barang Nomor : B.33/RRI-TKN/01/2021 tanggal 11 Januari 2021.
Nilai aset tetap berupa Tanah yang dimiliki per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar Rp1,843,703,100 dan Rp1,843,703,100. Nilai Tanah tersebut tidak ada kenaikan nilai tanah periode laporan semester II tahun 2020 dengan periode sebelumnya. Mutasi nilai Tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Reklasifikasi Masuk -
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 17
-
-
-
-
-
-
(1,410,894)
Akumulasi Penyusutan s.d.
Tidak ada mutasi kurang jalan, irigasi dan jaringan selama Periode semester II tahun 2020
-
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 Pengembangan Nilai Aset
Koreksi Kesalahan input IP
-
- - -
- Tidak ada mutasi kurang Peralatan dan Mesin selama Periode II Tahun 2020
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah Rp.37,623,850 dan Rp.0. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Terdapat mutasi tambah Gedung dan Bangunan selama periode Semester II tahun 2020 karena ada belanja modal Gedung dan Bangunan dari Pagu RRI Takengo Yaitu (4.04.01.04.001) Pembuatan Pagar Permanen Rp. 199.700.000
Tidak ada mutasi kurang Gedung dan Bangunan selama periode Semester II tahun 2020 karena RRI Takengon tidak mempunyai gedung dan bangunan, gedung dan bangunan yang di gunakan sekarang oleh RRI Takengon Pinjam pakai dari Pemerintah daerah aceh tengah.
Terdapat mutasi tambah penyusutan jaringan listrik sebesar Rp. 1.410.894 selama perode semester II Tahun 2020
Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp199,700,000 dan Rp0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
(1,997,000)
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 18
C.25
C.27
- Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2020
(1,410,894) Mutasi Kurang:
Saldo per
Nilai Buku per
Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2020 Mutasi tambah:
Mutasi Kurang:
Saldo per 31 Desember 2020
Nilai Buku per 31 Desember 2020
Mutasi tambah:
- Gedung dan Bangunan
- -
(1,997,000)
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Mutasi transaksi penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan berupa:
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Mutasi transaksi pengurangan peralatan mesin berupa:
Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp37,623,850 Gedung dan Bangunan Rp199,700,000
Mutasi transaksi penambahan Gedung dan Bangunan berupa:
Mutasi transaksi pengurangan Gedung dan Bangunan berupa:
Mutasi transaksi pengurangan Jalan, Irigasi dan Jaringan berupa:
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
C.32
C.41
C.48
C. 49
D.2 Pendapatan Negara Bukan Pajak
Nilai Buku
17,019,594
12,845,000 Nilai Pe role han
(2,497,741,141)
2,053,545,411
Utang kepada Pihak Ketiga
REALISASI T.A.2019 REALISASI T.A.2020
Catatan Penting Lainnya neraca
2019 2020
Ekuitas
URAIAN
Jumlah - - Total
Uraian
Akumulasi Pe nyusutan
4,551,286,552
Akumulasi Penyusutan Ase t Te tap No.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
% D. PENJELASAN ATAS POS-POS OPERASIONAL
- Penjelasan tentang Utang kepada Pihak Ketiga :
terdapat Beban Pemakaian Listrik, telepon dan internet Bulan desember 2020 yang belum dibayarkan pada periode semester II tahun 2020, dibandingkan untuk periode sebelumnya yang ada tagihan honor tetap pegawai
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada Lampiran Laporan keuangan ini.
Pendapatan Negara Buk an Pajak Rp0 Ek uitas Rp3,884,007,917 Utang k epada Pihak Ketiga Rp17,019,594
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Tahunan (Unaudited) Tahun 2020 Ak umulasi Penyusutan
Aset Tetap Rp2,497,741,141
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019 Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
4,313,962,702 1,819,629,455
2 Gedung dan Bangunan
(2,494,333,247)
- -
4 Aset Tetap Lainnya -
(1,997,000) 197,703,000 3
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing Rp2,497,741,141 dan Rp2,065,690,039. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut :
199,700,000
(1,410,894) Jalan, Irigasi dan Jaringan
Peralatan dan Mesin 1
- -
12,845,000 -
-
37,623,850 36,212,956
Beban Barang yang Masih Harus Dibayar 17,019,594 - Saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp17,019,594 dan Rp12,845,000. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan.
Adapun rincian Utang kepada Pihak Ketiga per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut :.
Beban Pegawai yang Masih Harus Dibayar
Ekuitas per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp3,884,007,917. dan Rp4,059,687,663. Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban.
Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Realisasi pendapatan negara bukan pajak mengalami dari tahun sebelumnya sebesar 0,00. Hal tersebut disebabkan oleh Pada Tahun Anggaran periode Semester II Tahun 2020 tidak ada target maupun realisasi pendapatan dari Penerimaan Negara Bukan pajak. Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak tersebut adalah sebagai berikut :"
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 19
D.3 Beban Pegawai
Jumlah
D.4 Beban Persediaan
15.83 2,676,596,782
REALISASI T.A. 2019 REALISASI T.A.2020
URAIAN
REALISASI T.A. 2019
REALISASI T.A.2020 %
URAIAN
2,505,340,491
6.84
%
Jumlah Beban Persediaan 39,690,400.00 34,265,200 Beban Gaji Pokok PNS
Beban Pembulatan Gaji PNS Beban Tunj. Suami/Istri PNS Beban Tunj. Anak PNS Beban Tunj. Struktural PNS Beban Tunj. Fungsional PNS Beban Tunj. PPh PNS
Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing- masing sebesar Rp39,690,400 dan Rp34,265,200
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat komsumsi barang-barang yang habis dipakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Beban Persediaan Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 15.83 persen dibandingkan dengan Tahun 2019 disebabkan oleh Kenaikan beban persediaan disebabkan karena berlebihnya pagu anggaran belanja persediaan konsumsi pada tahun 2020, secara presentase terhadap pagu anggaranya lebih naik dari sebelumnya. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.. Beban Pegawai Tahun 2020 sebesar 6.84 persen dibandingkan dengan Tahun 2019 disebabkan oleh Pada Semester II Tahun Anggaran 2020, realisasi belanja pegawai mengalami kenaikan dibandingkan semester II tahun sebelumnya karena adanya Kenaikan pangkat, KGB dan Penambahan PNS 1 Pegawai dari kantor pusat LPP RRI dan Kenaikan Tukin PNS dan PBPNS dari 47 % ke 60 %, sesuai PP No 13 Tahun 2020 untuk PNS dan untuk PBPNS Peraturan Direktur Utama LPP RRI Nomor : 01 Tahun 2020. untuk pembayaran THR tahun ini tidak dibarengi tunjangan remunerasi.
Semoga tahun depan dapat lagi THR full beserta dengan remunerasinya, karena adanya pandemi covid 19..
Rincian Beban Pegawai Tahunan (Unaudited) Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
379,389,600
369,234,900 2.75 Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp2,676,596,782 dan Rp2,505,340,491.
1,238,936
1.65 -
- -
-
6,802,500 39,690,400
27,312,700
Beban Persediaan konsumsi 45.32
Beban Persediaan bahan baku (100.00)
Beban Persediaan pita cukai, materai dan leges - 150,000 (100.00) -
- - -
- - 1,231,246
0.62 4,518
3,265 38.38 33,925,030
36,923,490 (8.12) 12,002,620
13,009,336 (7.74) 54,930,000
54,040,000
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 20
Rincian Beban Persediaan Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019 Rincian Beban Pegawai Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019
Beban Persediaan Rp39,690,400 Beban Pegawai Rp2,676,596,782
D.5 Beban Barang dan Jasa
D.6 Beban Pemeliharaan
REALISASI T.A. 2019 REALISASI T.A.2020
URAIAN JENIS BEBAN
Jumlah 904,933,390 573,701,595.00
% REALISASI T.A. 2019 REALISASI T.A.2020
URAIAN JENIS BEBAN %
57.74
Jumlah 226,184,834 222,218,435 1.78 Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Beban Pemeliharaan Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 1.78 persen dibandingkan dengan Tahun 2019 disebabkan oleh Kenaikan beban pemeliharaan disebabkan realisasi pemeliharaan gedung dan bangunan serta pemeliharan jaringan dilakukan di awal periode dibandingkan tahun sebelumnya Rincian Beban Pemeliharaan untuk Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut :
Beban Barang dan Jasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset tetap. Beban Barang dan Jasa Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 57.74 persen dibandingkan dengan Tahun 2019 disebabkan oleh Kenaikan belanja selama periode Semester II Tahun 2020 Meningkat dibandingkan periode sebelumnya disebabkan adaya perubahan revisi anggaran untuk Penangganan pandemi covid 19 berupa masker ,sarung tangan, disinfektan, sabun anti septik, thermometer, hand sanitizer, Pelaksanaan Rapid Test/ swab, vitaman dan penambah daya tahan tubuh tujuan revisi sesuai surat Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor : S-369/PB/2020 tentang Pemutakhiran Akun dalam rangka Penangganan Covid 19 dan RRI Takengon terdapat Penambahan 1 unit pemancar dengan kekuatan 5 kw pada tahun 2019 di lokasi SP rimba raya di bener meriah mengakibatkan tagihan jasa listrik mengalami peningkatan. . Rincian Beban Barang dan Jasa Untuk Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut :
51,030,000
43,804,000
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (14.16)
Beban Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19
Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing- masing sebesar Rp904,933,390 dan Rp573,701,595.
Beban Keperluan Perkantoran 158,391,573 106,638,831
Beban Honor Operasional Satuan Kerja 115,980,000 124,194,000 (6.61) Beban Barang Operasional Lainnya 23,986,000 19,480,000 23.13
Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp226,184,834 dan Rp222,218,435.
5,792,300
10.44
-
48.53
70,760,000
- 115,081,000
86,686,000 32.76 Beban Honor Output Kegiatan 1,700,000 - - Beban Barang Non Operasional Lainnya 4,500,000 11,400,000 (60.53) Beban Langganan Listrik 142,369,204 69,234,839 105.63 Beban Bahan
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 6,397,300
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 74,774,834 68,509,435 9.15 Beban Pemeliharaan Jaringan 7,220,000 4,226,000 70.85 Beban Pemeliharaan Lainnya 100,386,000 98,453,000 1.96
Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_9.1 21
Rincian Beban Pemeliharaan Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019 Rincian Beban Barang dan Jasa Tahunan (Unaudited) TA 2020 dan 2019
Beban Pemeliharaan Rp226,184,834 Beban Barang dan Jasa Rp904,933,390