• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALI KOTA BATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALI KOTA BATU"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALI KOTA BATU

NOMOR 93 TAHUN 2021 TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA BATU,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan Implementasi Program Prioritas Nasional Penyederhanaan Birokrasi, perlu melakukan perubahan terhadap nomenklatur, uraian tugas dan fungsi pada Sekretariat Daerah;

b. bahwa Peraturan Wali Kota Batu Nomor 105 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Sekretariat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Wali Kota Batu Nomor 26 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Wali Kota Batu Nomor 105 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Sekretariat Daerah tidak sesuai lagi dengan perkembangan peraturan perundang- undangan, sehingga perlu dicabut;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Wali Kota tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Sekretariat Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

SALINAN

(2)

Halaman 2 dari 23 hlm..

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5697);

4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Fungsi Penunjang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pedoman Nomenklatur dan Unit Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2021

(3)

Halaman 3 dari 23 hlm..

tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi Ke Dalam Jabatan Fungsional;

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi pada Instansi Pemerintah untuk Penyederhanaan Birokrasi;

12. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Daerah Kota Batu.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu.

3. Wali Kota adalah Wali Kota Batu.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batu sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas- luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Batu.

(4)

Halaman 4 dari 23 hlm..

8. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batu.

9. Asisten adalah Asisten Sekretaris Daerah.

10. Bagian adalah Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah koordinasi Asisten yang membawahinya.

11. Sub Bagian adalah Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.

12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

13. Organisasi adalah penyusunan dan pengaturan berbagai bagian sehingga semuanya menjadi kesatuan yang teratur.

14. Tata Kerja adalah segala sesuatu yang mengenai pengurusan dan pelaksanaan kegiatan suatu organisasi.

15. Kewenangan adalah hak dan kewajiban untuk menentukan atau mengambil kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.

16. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah.

17. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah SKPD atau Unit Kerja SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

BAB II

KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

Sekretariat Daerah merupakan unsur staf pendukung Wali Kota yang melaksanakan fungsi perumusan kebijakan, koordinasi pemerintahan, organisasi, dan administrasi umum, serta fungsi pendukung lainnya.

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari:

a. Sekretaris Daerah;

(5)

Halaman 5 dari 23 hlm..

b. Asisten;

c. Bagian;

d. Sub Bagian; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dipimpin oleh Sekretaris Daerah dan bertanggung jawab kepada Wali Kota.

(3) Masing-masing Asisten mengoordinasi Bagian dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah.

(4) Masing-masing Bagian dipimpin oleh Kepala Bagian yang berada di Asisten dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah yang secara administratif dikoordinasikan Asisten.

(5) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.

(6) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk.

(7) Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.

Pasal 4

(1) Asisten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b terdiri dari:

a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;

b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan; dan c. Asisten Administrasi Umum.

(2) Bagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c terdiri dari:

a. Bagian Pemerintahan terdiri atas kelompok jabatan fungsional;

b. Bagian Hukum terdiri dari atas kelompok jabatan fungsional;

c. Bagian Kesejahteraan Rakyat terdiri atas kelompok jabatan fungsional;

d. Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam terdiri dari atas kelompok jabatan fungsional;

e. Bagian Administrasi Pembangunan terdiri dari atas kelompok jabatan fungsional;

f. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa terdiri dari atas kelompok jabatan fungsional;

g. Bagian Umum terdiri dari atas kelompok jabatan fungsional;

h. Bagian Organisasi terdiri atas kelompok jabatan fungsional; dan

(6)

Halaman 6 dari 23 hlm..

i. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan terdiri dari:

1. Sub Bagian Protokol; dan 2. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB III

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu Sekretaris Daerah

Pasal 5

Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, serta pelayanan administratif.

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretaris Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perumusan dan penetapan rencana strategis dan rencana kerja Sekretariat Daerah;

b. pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat Daerah;

c. pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan Sekretariat Daerah;

d. perumusan dan penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah;

e. pengoordinasian tugas dan fungsi Perangkat Daerah;

f. pembinaan urusan pemerintahan dan kesejahteraan rakyat, perekonomian dan pembangunan, serta administrasi umum;

g. pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah; dan h. pembinaan aparatur Pemerintah Daerah.

Pasal 7

(1) Apabila Sekretaris Daerah berhalangan melaksanakan tugasnya, tugas Sekretaris Daerah dilaksanakan oleh penjabat yang ditunjuk oleh Wali Kota atas persetujuan Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

(2) Masa jabatan penjabat Sekretaris Daerah paling lama 6 (enam) bulan dalam hal Sekretaris Daerah tidak bisa melaksanakan tugas atau paling lama 3

(7)

Halaman 7 dari 23 hlm..

(tiga) bulan, dalam hal terjadi kekosongan Sekretaris Daerah.

(3) Persetujuan Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan persyaratan kepegawaian berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Bagian Kedua Asisten Pasal 8

(1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam penyusunan kebijakan daerah di bidang pemerintahan dan hukum, pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang kesejahteraan rakyat dan perangkat daerah sesuai pembidangan ruang lingkup tugas asisten.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat membantu Sekretaris Daerah dalam menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan kebijakan daerah di bidang pemerintahan dan hukum;

b. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang kesejahteraan rakyat;

c. pengoordinasian pelaksanaan tugas bagian Sekretariat Daerah di bidang pemerintahan, hukum, dan kesejahteraan rakyat, serta perangkat daerah sesuai pembidangan ruang lingkup tugas Asisten;

d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemerintahan dan hukum;

e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah terkait pencapaian tujuan kebijakan, dampak yang tidak diinginkan, dan faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat dan perangkat daerah sesuai pembidangan ruang lingkup tugas Asisten;

f. penyiapan pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan dan pembangunan serta sumber daya aparatur di bidang pemerintahan, hukum, dan kesejahteraan rakyat; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh

(8)

Halaman 8 dari 23 hlm..

Sekretaris Daerah di bidang pemerintahan, hukum, dan kesejahteraan rakyat yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Pasal 9

(1) Asisten Perekonomian dan Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam penyusunan kebijakan daerah di bidang perekonomian dan sumber daya alam, administrasi pembangunan, pengadaan barang dan jasa, dan perangkat daerah sesuai pembidangan ruang lingkup tugas Asisten.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Asisten Perekonomian dan Pembangunan membantu Sekretaris Daerah dalam menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang perekonomian dan sumber daya alam, administrasi pembangunan, pengadaan barang/jasa;

b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di bidang perekonomian dan sumber daya alam, administrasi pembangunan, pengadaan barang dan jasa, serta perangkat daerah sesuai pembidangan ruang lingkup tugas Asisten;

c. penyusunan kebijakan daerah di bidang pengadaan barang dan jasa;

d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengadaan barang dan jasa, dan perangkat daerah sesuai pembidangan ruang lingkup tugas Asisten;

e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah terkait pencapaian tujuan kebijakan, dampak yang tidak diinginkan, dan faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan di bidang perekonomian dan sumber daya alam, dan administrasi pembangunan; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah di bidang perekonomian dan sumber daya alam, administrasi pembangunan, dan pengadaan barang dan jasa yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

(9)

Halaman 9 dari 23 hlm..

Pasal 10

(1) Asisten Administrasi Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam pelaksanaan kebijakan, penyusunan kebijakan daerah, dan pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang umum, organisasi, protokol, dan komunikasi pimpinan serta perangkat daerah sesuai dengan pembidangan ruang lingkup tugas Asisten.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Asisten Administrasi Umum membantu Sekretaris Daerah dalam menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. pelaksanaan kebijakan di bidang umum, protokol, dan komunikasi pimpinan;

b. penyusunan kebijakan daerah di bidang organisasi;

c. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di bidang organisasi serta perangkat daerah sesuai dengan pembidangan ruang lingkup tugas asisten;

d. penyiapan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang umum, organisasi, protokol, dan komunikasi pimpinan;

e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang organisasi serta perangkat daerah sesuai pembidangan ruang lingkup tugas asisten;

f. penyiapan pelaksanaan pembinaan administrasi dan Aparatur Sipil Negara pada instansi daerah;

dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah di bidang umum, organisasi, protokol, dan komunikasi pimpinan yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga Bagian Pemerintahan

Pasal 11

(1) Bagian Pemerintahan mempunyai tugas merencanakan, merumuskan, mengoordinasikan, melaksanakan program, serta mengendalikan kegiatan di bidang administrasi pemerintahan dan kewilayahan otonomi daerah, dan kerja sama.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

(10)

Halaman 10 dari 23 hlm..

dimaksud pada ayat (1), Bagian Pemerintahan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan program bidang pemerintahan;

b. perumusan kebijakan bidang administrasi pemerintahan dan kewilayahan, otonomi daerah serta kerja sama;

c. pengoordinasian kebijakan program bidang pemerintahan;

d. pembinaan bidang administrasi pemerintahan dan kewilayahan, otonomi daerah, serta kerja sama;

e. penyusunan standar operasional prosedur di bidang administrasi pemerintahan dan kewilayahan, otonomi daerah, serta kerja sama;

f. pengendalian data informasi bidang administrasi pemerintahan dan kewilayahan, otonomi daerah, serta kerja sama;

g. pengelolaan kesekretariatan bagian;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang pemerintahan;

dan

i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat Bagian Hukum

Pasal 12

(1) Bagian Hukum mempunyai tugas merencanakan, merumuskan, mengoordinasikan, melaksanakan program, serta mengendalikan kegiatan di bidang perundang-undangan, bantuan hukum, dan dokumentasi dan informasi hukum.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan program bidang hukum;

b. perumusan kebijakan bidang perundang- undangan, bantuan hukum, serta dokumentasi dan informasi hukum;

c. pengoordinasian kebijakan program bidang hukum;

d. pembinaan bidang perundang-undangan, bantuan hukum, serta dokumentasi dan informasi hukum;

e. penyusunan standar operasional prosedur di

(11)

Halaman 11 dari 23 hlm..

bidang perundang-undangan, bantuan hukum, serta dokumentasi dan informasi hukum;

f. pengendalian data informasi bidang perundang- undangan, bantuan hukum serta dokumentasi dan informasi hukum;

g. penyiapan bahan pengoordinasian dan evaluasi penegakan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM);

h. pengelolaan kesekretariatan bagian;

i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang perundang-undangan, bantuan hukum, serta dokumentasi dan informasi hukum; dan

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima

Bagian Kesejahteraan Rakyat Pasal 13

(1) Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas merencanakan, merumuskan, mengoordinasikan, melaksanakan program, serta mengendalikan kegiatan di bidang keagamaan, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan masyarakat.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1), Bagian Kesejahteraan rakyat menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan program bidang kesejahteraan rakyat;

b. perumusan kebijakan bidang bina mental spiritual, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan masyarakat;

c. pengoordinasian kebijakan program bidang kesejahteraan rakyat;

d. pembinaan bidang bina mental spiritual, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan masyarakat;

e. penyusunan standar operasional prosedur di bidang bina mental spiritual, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan masyarakat;

f. pengendalian data informasi bidang bina mental spiritual, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan masyarakat;

g. pengelolaan kesekretariatan bagian;

(12)

Halaman 12 dari 23 hlm..

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang bina mental spiritual, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan masyarakat; dan

i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam

Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pasal 14

(1) Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas merencanakan, merumuskan, mengoordinasikan, melaksanakan program, serta mengendalikan kegiatan di bidang pembinaan BUMD dan BLUD, perekonomian, dan sumber daya alam.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan program bidang perekonomian dan sumber daya alam;

b. perumusan kebijakan bidang pembinaan BUMD dan BLUD, perekonomian dan sumber daya alam;

c. pengoordinasian kebijakan program bidang perekonomian dan sumber daya alam;

d. pembinaan bidang pembinaan BUMD dan BLUD, perekonomian dan sumberdaya alam;

e. penyusunan standar operasional prosedur di bidang pembinaan BUMD dan BLUD, perekonomian dan sumberdaya alam;

f. pengendalian data informasi bidang pembinaan BUMD dan BLUD, perekonomian dan sumber daya alam;

g. penyiapan bahan penyelenggaraan, koordinasi, fasilitasi, dan evaluasi program dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT);

h. pengelolaan kesekretariatan bagian;

i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang perekonomian dan sumber daya alam; dan

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh

(13)

Halaman 13 dari 23 hlm..

Asisten Perekonomian dan Pembangunan yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Bagian Ketujuh

Bagian Administrasi Pembangunan Pasal 15

(1) Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas merencanakan, merumuskan, mengoordinasikan, melaksanakan program, serta mengendalikan kegiatan di bidang penyusunan program, pengendalian program, dan evaluasi dan pelaporan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Administrasi Pembangunan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan program bidang administrasi pembangunan;

b. perumusan kebijakan bidang penyusunan program, pengendalian program, dan evaluasi dan pelaporan;

c. pengoordinasian kebijakan program bidang administrasi pembangunan;

d. pembinaan bidang penyusunan program, pengendalian program, dan evaluasi dan pelaporan;

e. penyusunan standar operasional prosedur di bidang penyusunan program, pengendalian program, dan evaluasi dan pelaporan;

f. pengendalian data informasi bidang penyusunan program, pengendalian program, dan evaluasi dan pelaporan;

g. perumusan kebijakan analisis standar harga barang;

h. pelaksanaan kesekretariatan bagian;

i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang administrasi pembangunan; dan

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

(14)

Halaman 14 dari 23 hlm..

Bagian Kedelapan

Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pasal 16

(1) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas merencanakan, merumuskan, mengoordinasikan, melaksanakan program, serta mengendalikan kegiatan di bidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, pembinaan dan advokasi pengadaan barang dan jasa.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Pengadaan Barang dan Jasa menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan program bidang pengadaan barang dan jasa;

b. perumusan kebijakan bidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, pembinaan, dan advokasi pengadaan barang dan jasa;

c. pengoordinasian kebijakan program bidang pengadaan barang dan jasa;

d. pembinaan bidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, pembinaan, dan advokasi pengadaan barang dan jasa;

e. penyusunan standar operasional prosedur di bidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, pembinaan, dan advokasi pengadaan barang dan jasa;

f. pengendalian data informasi bidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, pembinaan, dan advokasi pengadaan barang dan jasa;

g. pelaksanaan kesekretariatan Bagian;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang pengadaan barang dan jasa; dan

i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

(15)

Halaman 15 dari 23 hlm..

Bagian Kesembilan Bagian Umum

Pasal 17

(1) Bagian Umum mempunyai tugas merencanakan, merumuskan, mengoordinasikan, melaksanakan program, serta mengendalikan kegiatan di bidang tata usaha pimpinan, staf ahli dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan perlengkapan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Umum menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan program bidang umum;

b. perumusan kebijakan bidang tata usaha pimpinan, Staf Ahli, dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan perlengkapan;

c. pengoordinasian kebijakan program bidang umum;

d. pembinaan bidang tata usaha pimpinan, Staf Ahli, dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan perlengkapan;

e. penyusunan standar operasional prosedur di bidang tata usaha pimpinan, Staf Ahli, dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan perlengkapan;

f. pengendalian data informasi bidang tata usaha pimpinan, Staf Ahli, dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan, perlengkapan;

g. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang tata usaha pimpinan, Staf Ahli, dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan perlengkapan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, dan Sekretariat Daerah;

h. pelaksanaan urusan ketatausahaan Sekretariat Daerah;

i. pelaksanaan urusan keuangan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, dan Sekretariat Daerah;

j. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah;

k. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, dan Sekretariat Daerah;

l. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang tata usaha pimpinan, Staf Ahli, dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan perlengkapan;

m. pelaksanaan kesekretariatan Bagian;

n. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan

(16)

Halaman 16 dari 23 hlm..

pelaporan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang umum; dan

o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Bagian Kesepuluh Bagian Organisasi

Pasal 18

(1) Bagian Organisasi mempunyai tugas, merencanakan, merumuskan, mengoordinasikan, melaksanakan program, serta mengendalikan kegiatan di bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana, dan kinerja dan reformasi birokrasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Organisasi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan program bidang organisasi;

b. perumusan kebijakan bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana serta kinerja dan reformasi birokrasi;

c. pengoordinasian kebijakan program bidang organisasi;

d. Pembinaan bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana, dan kinerja dan reformasi birokrasi;

e. penyusunan standar operasional prosedur dibidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana, dan kinerja dan reformasi birokrasi;

f. pengendalian data informasi bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana, dan kinerja dan reformasi birokrasi;

g. pelaksanaan sekretariat bagian;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang organisasi; dan

i. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

(17)

Halaman 17 dari 23 hlm..

Bagian Kesebelas

Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pasal 19

(1) Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan mempunyai tugas merencanakan, merumuskan, mengoordinasikan, melaksanakan program, serta mengendalikan kegiatan di bidang protokol, komunikasi pimpinan, dan dokumentasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan program bidang protokol dan komunikasi pimpinan;

b. perumusan kebijakan bidang protokol, komunikasi pimpinan, dan dokumentasi;

c. pengoordinasian kebijakan program bidang protokol dan komunikasi pimpinan;

d. pembinaan bidang protokol, komunikasi pimpinan, dan dokumentasi;

e. penyusunan standar operasional prosedur di bidang protokol, komunikasi pimpinan, dan dokumentasi;

f. pengendalian data informasi bidang protokol, komunikasi pimpinan, dan dokumentasi;

g. pelaksanaan kesekretariatan Bagian;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang protokol dan komunikasi pimpinan; dan

i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum yang berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Pasal 20

(1) Sub Bagian Protokol mempunyai tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Protokol;

b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang urusan protokol;

c. menyiapkan bahan penyusunan program protokol;

d. menyusun rencana kerja dan anggaran bidang protokol;

e. menyiapkan bahan penyusunan standar

(18)

Halaman 18 dari 23 hlm..

operasional prosedur di bidang protokol;

f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan teknis protokol;

g. melaksanakan tata protokoler dalam rangka penyambutan tamu pemerintah daerah;

h. menyiapkan bahan koordinasi dan/atau fasilitasi keprotokolan;

i. menyiapkan bahan informasi acara dan jadwal kegiatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

j. menginformasikan jadwal dan kegiatan Pemerintah Daerah;

k. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kegiatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

l. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang protokol; dan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan berkaitan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

BAB IV

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 21

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h dan huruf i angka 2 terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh subkoordinator pelaksana fungsi pelayanan fungsional sesuai dengan ruang lingkup bidang tugas dan fungsi jabatan pimpinan tinggi pratama (3) Subkoordinator sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) melaksanakan tugas membantu Pejabat Administrator dalam penyusunan rencana, pelaksanaan dan pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan pada satu kelompok substansi pada masing-masing pengelompokan uraian fungsi.

(4) Subkoordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atas usulan pejabat yang berwenang.

(5) Ketentuan mengenai pembagian tugas subkoordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Wali Kota.

(19)

Halaman 19 dari 23 hlm..

(6) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e terdiri atas sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

(7) Jenis, jenjang, dan jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh Wali Kota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB V TATA KERJA

Pasal 22

(1) Asisten dalam rangka membantu tugas Sekretaris Daerah membawahi Bagian dan mengoordinasikan Perangkat Daerah sesuai pembidangan ruang lingkup tugas Asisten.

(2) Pembidangan ruang lingkup tugas Asisten sebagaimana pada ayat (3) sebagai berikut:

a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat meliputi:

1. Bagian Pemerintahan;

2. Bagian Hukum;

3. Bagian Kesejahteraan Rakyat;

4. Dinas Pendidikan;

5. Dinas Pariwisata;

6. Dinas Kesehatan;

7. Dinas Sosial;

8. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan;

9. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

11. Satuan Polisi Pamong Praja;

12. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

13. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

dan

14. Kecamatan.

b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan meliputi:

1. Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam;

(20)

Halaman 20 dari 23 hlm..

2. Bagian Administrasi Pembangunan;

3. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa;

4. Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja;

5. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan;

6. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

7. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman;

8. Dinas Lingkungan Hidup;

9. Dinas Perhubungan; dan

10. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan.

c. Asisten Administrasi Umum meliputi:

1. Bagian Umum;

2. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan;

3. Bagian Organisasi;

4. Sekretariat Dewan DPRD;

5. Inspektorat;

6. Dinas Komunikasi dan Informatika;

7. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;

8. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah;

9. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

10. Badan Keuangan dan Aset Daerah; dan 11. Badan Pendapatan Daerah.

Pasal 23

(1) Masing-masing Bagian dipimpin oleh Kepala Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah koordinasi Asisten yang membawahinya.

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.

(3) Dalam melaksanakan tugas pimpinan organisasi dalam lingkungan Sekretariat menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik secara vertikal maupun horisontal.

(4) Setiap pimpinan organisasi dalam lingkungan Sekretariat Daerah wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab

(21)

Halaman 21 dari 23 hlm..

memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 24

(1) Setiap pimpinan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan secara berkala.

(2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya.

(3) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 25

Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi memberikan bimbingan kepada bawahannya masing-masing dengan mengadakan rapat secara berkala.

BAB VI

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN

Pasal 26

(1) Sekretaris Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Wali Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Staf Ahli, Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Bagian, dan Kepala Sub Bagian, serta Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Wali Kota dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(22)

Halaman 22 dari 23 hlm..

BAB VII

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 27

Perangkat Daerah diisi oleh pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Pasal 28

(1) Pegawai Aparatur Sipil Negara yang menduduki jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator, dan jabatan pengawas pada Perangkat Daerah wajib memenuhi persyaratan kompetensi sebagai berikut:

a. teknis;

b. manajerial;

c. sosial kultural; dan

d. kompetensi pemerintahan.

(2) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis yang dibuktikan dengan sertifikasi.

(3) Kompetensi manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan.

(4) Kompetensi sosial kultural sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

(5) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian setelah dikoordinasikan dengan Menteri.

(6) Kompetensi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d ditetapkan oleh Menteri dan dibuktikan dengan sertifikasi.

(7) Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan oleh suatu lembaga sertifikasi yang berwenang menyelenggarakan sertifikasi penyelenggara pemerintahan dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 29

Pada saat Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku, Peraturan Wali Kota Batu Nomor 105 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Wali Kota

(23)

Halaman 23 dari 23 hlm..

Batu Nomor 26 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Wali Kota Batu Nomor 105 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Sekretariat Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 30

Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan pelaksanaannya terhitung mulai tanggal 1 Januari 2022.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Wali Kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu.

Ditetapkan di Batu

pada tanggal 31 Desember 2021 WALI KOTA BATU, ttd

DEWANTI RUMPOKO Diundangkan di Batu

pada tanggal 31 Desember 2021 SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU, ttd

ZADIM EFFISIENSI

BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2021 NOMOR 93/D

SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA Kepala Bagian Hukum

Setda Kota Batu

Rr.MARIA INGE SS, SH.MH Pembina

NIP. 19761005 200003 2 001

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Kalender Tanam Terpadu tersebut merupakan pedoman bagi Dinas Pertanian, penyuluh, dan petani dalam menetapkan pola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim di

Dengan adanya ketentuan, bahwa perusahaan yang wajib memberikan ganti kerugian adalah perusahaan yang termasuk ke dalam golongan 13 (tiga belas) perusahaan di atas, berarti bahwa

2019 LPIDB UMS 5-10 APRIL 2021 di web http://lpidb.ums.ac.id/ Mahasiswa S1 baik reguler maupun internasional termasuk mahasiswa prodi pendidikan bahasa Inggris

(1) Bagian Organisasi sebagaimana dimaksuddalam pasal 45 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas pokok membantu Asisten III Bidang Administrasi Umum dalam melaksanakan

Berdasarkan informasi yang diperoleh tersebut, maka dilakukan penelitian tentang pengaruh penerapan model pembelajaran Co-op Co-op terhadap hasil belajar peserta

(58) Asisten Perekonomian dan Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam merumuskan kebijakan, koordinasi pelaksanaaan

1) Subbagian Administrasi Keuangan dan Aset sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284 ayat (4) huruf c, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan pengelolaan administrasi

Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah (Larasita) merupakan program yang memadukan teknologi informasi dengan pelayanan petugas BPN dalam bentuk