• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI DWI INDAH TRISNASARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI DWI INDAH TRISNASARI"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BARCODE READER UNTUK MENDUKUNG KOMUNIKASI TANPA KABEL (WIFI) DENGAN

MENGGUNAKAN ARDUINO DAN MODUL WIFI ESP8266

SKRIPSI

DWI INDAH TRISNASARI 141402064

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)

PENGEMBANGAN BARCODE READER UNTUK MENDUKUNG KOMUNIKASI TANPA KABEL (WIFI) DENGAN

MENGGUNAKAN ARDUINO DAN MODUL WIFI ESP8266

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Teknologi Informasi

DWI INDAH TRISNASARI 141402064

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(3)
(4)

PERNYATAAN

PENGEMBANGAN BARCODE READER UNTUK MENDUKUNG KOMUNIKASI TANPA KABEL (WIFI) DENGAN

MENGGUNAKAN ARDUINO DAN MODUL WIFI ESP8266

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2019

Dwi Indah Trisnasari 141402064

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Informasi. Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya doa, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Adapun dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Pertama, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga penulis, Ayahanda Aris Sutrisno, Ibunda Rosdiana, Mbak Rizky Trisnasari, Adik Triarina Trisnasari, Mas Bagus Wulandara, dan Keponakan saya Al Hafiz Erlangga Sutrino dan Rahsya Gusfahrienza, beserta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan, motivasi, serta doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Seniman,S.Kom,M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ainul Hizriadi,S.Kom,M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penelitian serta penulisan skripsi ini.

3. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Teknologi Informasi, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, dan seluruh dosen serta staff pegawai di lingkungan Program Studi S1 Teknologi Informasi, yang telah membantu dan membimbing penulis selama masa perkuliahan.

4. Terimakah penulis ucapkan kepada Samuel Yabes N, yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta pengarahan yang sanga berarti serta membantu dalam penulisan skripsi hingga selesai.

5. Terimakasih kepada sahabat saya Widya Putri Amalia , Rizka Zanury dan Dian Pratiwi yang selalu menasehati, membantu penulis dan selalu ada disaat saya kesulitan dalam mengerjakan.

(6)

6. Terimakah kepada anak TRIPPO Samuel Yabes Nainggolan, Desi Putri Sari, Almira, Wika Anugrah, Budi Prasetya dan Wiro Tirta Habisi yang mendukung saya untuk lebih semangat untuk menyelesaikan skripsi dan semoga segera menyusul menjadi sarjana.

7. Teman-teman Kom C, serta rekan Teknologi Informasi USU angkatan 2014.

8. Semua dosen, staff dan pegawai di Jurusan Teknologi Informasi serta Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi yang tidak dapat saya sebutkan satu- persatu.

9. Semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata saya ucapkan terima kasih

(7)

ABSTRAK

Penginputan suatu kode barcode yang dilakukan secara manual saat ini kurang praktis untuk dilakukan. Selain proses penginputan memakan waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya kesalahan penginputan data. Adanya berbagai jenis penggunaan alat scanner yang sering digunakan terdapat berbagai jenis seperti kabel (wired), bluetooth dan laser. Akan tetapi peggunaan alternatif lain dalam pengiriman data dapat dilakukan dengan media wireless dengan kelebihan lebih praktis dan kecepatan pengiriman data yang lebih cepat.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu alat yang digunakan untuk memindahkan kode pada suatu barcode menggunakan alat scanner yang sudah terpasang oleh modul Node MCU, yang bertujuan untuk menangkap sinyal wifi dan mengirim data kode barcode dengan sistem Wireless.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan nilai rata-rata dari output yang sudah ditampilkan oleh sistem menggunkan berbagai jenis barcode dengan jenis 1D sebanyak 30 sampel yang berbeda-beda. Jenis barcode dengan code panjang dapat terdeteksi dan masuk ke server dengan jarak antara alat scanner dan barcode yaitu 3- 27cm dengan kecepatan pengiriman data 2-5 second. Jenis barcode dengan code sedang dapat terdeteksi dan masuk ke server dengan stabil, dengan jarak antara alat scanner dan barcode yaitu 8-23 cm dengan kecepatan 1-3 second. Jenis barcode dengan kode kecil terdeteksi dan kurang stabil dengan jarak antara alat scanner dan barcode yaitu 2-15 cm dengan kecepatan pengiriman data yaitu 3-5 second. Yang terkahir jenis barcode dengan kode panjang tetapi garis-garis vertikal pada code tersebut buram dengan hasil keterangan terdeteksi tetapi tidak stabil dengan jarak antar barcode dengan scanner yaitu 4-10 cm dengan kecepatan pengiriman data 4 second. Adapun barcode jenis panjang dengan garis-garis code nya buram dan tidak jelas. terdeteksi oleh alat scanner dan tidak masuk ke server web penjualan online. Dengan menunjukkan nilai hasil persentasi dari sampel barcode yaitu sebesar 90,909%.

Kata kunci : barcode, dimensi, kode, NodeMCU ESP8266, Wireless, Scanner, second

(8)

DEVELOPMENT OF A BARCODE READER TO SUPPORT WIRELESS COMMUNICATION (WIFI) WITH USING ARDUINO AND WIFI

MODULE ESP8266

ABSTRACT

The input of a barcode code that is done manually is currently less practical to do.

Besides the input process takes a long time can cause data input errors. There are various types of use of scanner tools that are often used there are various types such as cable (wired), Bluetooth and laser. However, other alternatives in data transmission can be done with wireless media with more practical advantages and faster data transfer speeds.

This research aims to design a tool used to move the code on a barcode using a scanner tool that is installed by the Node MCU module, which aims to capture the WiFi signal and send the barcode data with Wireless System.

The results of the study showed the average value of output that has been displayed by the system using various types of barcode with the type of 1D as many as 30 different samples. Type of barcode with long code can be detected and entered into server with distance between scanner and barcode tool is 3- 27cm with data delivery speed of 2-5 second. Type of barcode with moderate code can be detected and entered to the server stably, with the distance between scanner and barcode tool is 8-23 cm with speed 1-3 second. Barcode type with small code detected and less stable with distance between scanner and barcode is 2-15 cm with data delivery speed of 3-5 second. The last type of barcode with a long code but vertical lines in the code is blurred with the result of the description detected but unstable with the distance between the barcode with the scanner is 4-10 cm with data delivery speed 4 second. As for the long barcode type with the lines of the code is blurred and unclear. Detected by the scanner tool and not logged on to the online sales Web server. By showing the percentage result of the Barcode sample is 90.909%.

Keywords: barcode, dimensi, kode, NodeMCU ESP8266, Wireless, Scanner,

(9)

DAFTAR ISI

Persetujuan Pernyataan

Ucapan Terima Kasih Abstrak

Abstract

i ii iii v vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metodologi Penelitian 4

1.7 Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Landasan Teori 7

2.1 Barcode 7

2.1.1 Jenis-jenis barcode 8

2.1.2 Barcode satu Dimensi 8

2.1.3 Barcode dua Dimensi 9

2.2 Barcode Reader 9

2.3 Barcode Scanner 10

2.4 Arduino 10

2.4.1 Sejarah Arduino 11

2.4.2 Jenis-jenis Arduino 11

2.4.3 Spesifikasi Hadware Arduino 12

2.5 IDE Arduino 14

(10)

2.6 Modul NodeMCU V3 15

2.6.1 Skematik NodeMCU V3 15

2.6.2 Sesifikasi dari NodeMCU V3 16

2.7 Mikrokontroller 16

2.8 USB Host Sheild 17

2.9 Penelitian Terdahulu 18

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 34

4.1 Implementasi 34

4.1.1 Implenetasi Perancangan test Program Arduino IDE 34

4.1.2 Test Konfigurasi Speed Data 35

4.1.3 Proses Upload Instalas pada Arduino 36

4.1.4 Test Alat Scanner Terhubung Online 36

4.1.5 Pengujian Alat Barcode Reader pada Contoh Barcode 37

4.2 Pengujian Kinerja Sistem 38

Bab 3 Analisis Dan Perancangan Sistem 24

3.1 Data Yang Digunakan 24

3.2 Arsitektur Umum 24

3.3 Data Set 26

3.4 Analisis sistem yang Diusulkan 29

3.5 Flowchart Sistem Menu Outstock Barang 29

3.6 Konfigurasi 30

3.7 Analisis Non Fungsional 30

3.7.1 Analisis Kebutuhan Perangkat 30

3.7.2 Arduino UNO 30

3.7.3 Modul Node MCU V3 31

3.7.4 USB Host Shield 31

3.7.5 Papan PCB 32

3.7.6 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

32

(11)

4.3.3 Data Akun 40 4.3.4 Tampilan Tambah Admin 41 4.3.5 Tampilan Data Akun Perusahaan 41

4.3.6 Barang 42

4.3.7 Button Tambah Barang 42

4.3.8 Menu Keranjang Penjualan 43

4.4 Pengujian Alat Scanner 43

4.5 Analisa Data Barcode yang Sudah Diuji 51

4.6 Hasl Data Gambar 52

Bab 5 Kesimpulan Dan Saran 53

5.1 Kesimpulan 53

5.2 Saran 54

Daftar Pustaka 55

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Spesifikasi NodeMCU V3 16

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu 20

Tabel 3.1. Pembagian Data Pengujian Program 26

Tabel 4.1. Pengujian Jenis Barcode Panjang 40

Tabel 4.2. Pengujian Jenis Barcode Tidak Terdeteksi Alat Scanner 46

Tabel 4.3. Pengujian Jenis Barcode Sedang 47

Tabel 4.4. Pengujian Jenis Barcode Kecil 49

(13)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Standarisasi Barcode 7

2.2 Jenis Barcode 39 8

2.3 Jenis Barcode 128 8

2.4 Jenis Barcode Interiaved 2 of 5 8

2.5 Jenis Barcode UPC 9

2.6 Jenis Barcode dua Dimensi 9

2.7 Barcode Reader 9

2.8 Barcode Scanner 10

2.9 Arduoino UNO 11

2.10 Arduino Mega 12

2.11 Spesifikasi Arduino UNO 12

2.12 IDE Arduino 14

2.13 Modul NodeMCU V3 15

2.14 Skematik NodeMCU 15

2.15 Konfigurasi Board USB Shield 17

3.1 Arsitektur Umum 25

3.2 Flowchart sistem Menu Outstock 28

3.3 Spesifikasi Perancangan Modul Alat Scanner Wifi 30

3.4 Spesifikasi Perancangan Arduino UNO 30

3.5 Spesifikasi Perancangan Modul NodeMCU V3 31 3.6 Spesifikasi Perancangan Arduino USB Host Shield 31

3.7 Spesifikasi Perancangan Papan PCB 32

3.8 Pemrograman Arduino IDE 32

3.9 Pemrograman Hosting WEB 33

4.1 Test Pemrograman Alat scanner pada aplikasi Arduino IDE 34

4.2 Konfigurasi Upload Speed 35

4.3 Konfigurasi Port COM 35

4.4 Tampilan Ardunino Uploading 36

4.5 Tampilan Serial Monitor tes Arduino IDE 37 4.6 Scanner pada Barcode Jenis satu dimensi Panjang 37

(14)

4.7 Scanner pada Barcode Jenis satu dimensi Sedang 37 4.8 Dokumentasi Percobaan Jenis Barcode satu dimensi sedang 38 4.9 Dokumentasi Percobaan Barcode satu dimensi Sedang 38

4.10 Tampilan Login 39

4.11 Tampilan Dashboard (Main Menu) 40

4.12 Tampilan Data Akun Pengguna 40

4.13 Tampilan Tambah Admin 41

4.14 Tampilan Data Akun Perusahaan 41

4.15 Tampilan Data Barang 42

4.16 Tampilan Tambah Barang 42

4.17 Tampilan Keranjang Penjualan 43

4.18 Tampilan data yang Berhasil Masuk ke Server Penjualan 52

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pengembangan Alat Barcode Reader dan penerapannya pada suatu aplikasi kasir toko penjualan secara Online. Adapun beberapa pokok pembahasan dari tugas akhir saya yaitu, latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir.

1.1 Latar Belakang

Barcode adalah susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar garis yang berbeda-beda. Digunakan untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas, dan lainnya (Siruali, 2011). Sehingga sistem komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barcode. Jika kita melihat pada suatu produk terdapat garis hitam vertikal warna hitam putih yang saling berdekatan dengan perbedaan ukuran garis yang berbeda, maka itulah yang disebut dengan barcode. Barcode yang telah terdapat pada suatu produk akan dibaca oleh suatu alat yang disebut scanner dan fungsinya menterjemahkan kode- kode barcode tersebut kedalam suatu data atau informasi yang mempunyai arti.

Penggunaan barcode reader ini mengarah pada sistem perkembangan teknologi yang dapat memudahkan segala urusan manusia salah satunya dalam sistem pengiriman data suatu kode yang memiliki arti. Umumnya, pada saat pengiriman data atau informasi yang akan diproses lebih lanjut, data tersebut akan diperiksa kembali dengan tujuan menghindari kesalahan yang ada. Pada saat penginputan suatu data biasanya dilakukan secara manual dan melalui tahap yang panjang sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam menginformasikan data tersebut. Maka dari itu, penulis akan membahas bagaimana meminimalisir kesalahan yang terjadi pada saat penginputan data tersebut dengan menggunakan barcode reader.

(16)

Munculnya beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya digunakan untuk menambah wawasan uji coba pada barcode reader yang dibuat sebagai referensi penulis. Seperti halnya yang dilakukan oleh Riswandha,(2013) dengan judul

“Implementasi Barcode Reader Guna Menghindari Mix-Up Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0”, menjelaskan bahwa teknologi barcode reader ini memanfaatkan port USB sebagai pembaca barcode reader pada kemasan dan mesin conveyor yang digunakan pada port parallel di dalam computer sebagai pengendali agar menghindari suatu tindakan mixup atau campuran dari bahan kemasan dan memberikan suatu informasi berupa laporan mengenai jumlah dan jenis bahan pada kemasan tersebut yang nantinya port tersebut dibantu dengan bahasa menggunakan pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0.

Lalu penelitian lainnya oleh Subaeki dan Jauhari (2016) mengembangkan sebuah alat barcode dengan judul “Aplikasi Info Halal Menggunakan Barcode Scanner Untuk Smartphone Android”. Aplikasi pada Barcode scanner dapat dibaca oleh pemindai optik yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah gambar oleh perangkat lunak khusus dengan menggunakan barcode 2D (dimensi).

Pada penelitian lainnya dengan judul Perancangan dan Implemntasi Sistem Informasi Otentifikasi Produk Melalui Barcode (Nasir Siruali, 2011). Dengan hasil pengujian sistem outentifikasi produk memberikan dua kondisi keluaran yaitu sukses atau gagal. Analisa barcode ini menggunakan barcode dengan tipe 39(three of nine) dengan metode kriftografi. Metode kriftografi ini digunakan untuk menjamin kerahasiaan dan otentifikasi data dalam sistem komunikasi komputer dari usaha pencurian pengerusakan dan penggantian data oleh pihak tertentu.

Biasanya penggunaan alat barcode scanner yang sering digunakan saat ini terdapat berbagai jenis berupa kabel (wired), bluetooth dan laser. Akan tetapi penggunaan alternatif lain dalam pengiriman data dapat dilakukan dengan menggunakan media wireless dengan kelebihan lebih praktis dan kecepatan pengiriman data yang tinggi. Penggunaan barcode reader wireless ini merupakan jenis barcode tanpa

(17)

berarti barcode reader dapat terhubung pada wireless sehingga pada saat melakukan scan barcode, hasil scanner akan langsung ditransmitkan ke komputer. Dengan begitu, pengiriman data diharapkan dapat dilakukan secara praktis dan dapat meningkatkan kecepatan dalam pengiriman data.

Dengan adanya latar belakang diatas, maka penulis akan merancang sebuah alat (hardware) sebagai media yang akan mengirimkan data dengan media tanpa kabel (wireless) menggunakan Arduino dan NodeMCU ESP8266 sebagai modul perangkat wifi dan antarmuka web yang tertanam pada perangkat barcode reader dengan mengangkat judul “Pengembangan Barcode Reader untuk Mendukung Komunikasi Tanpa Kabel(WIFI) Dengan Menggunakan Arduino dan Modul WIFI ESP8266 “

1.2 Rumusan Masalah

Penginputan data suatu produk yang dilakukan secara manual tidaklah praktis.

Selain tidak praktis memungkinkan terjadinya resiko kesalahan dalam penginputan data.

Pengembangan barcode reader yang telah dirancang oleh peneliti sebelumnya masih ada penggunaan media kabel (wired) pada alat scanner dalam pengiriman data barcode.

Maka dari itu, dikembangkanlah suatu alat barcode reader yang dapat mengirimkan data barcode melalui jaringan wireless ke dalam komputer dengan tujuan memudahkan pengguna dalam menghasilkan data dari barcode tersebut secara akurat.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalah di atas, maka akan dikembangkan sebuah alat barcode reader yang digunakan untuk mendukung komunikasi wireless (wifi) dengan memanfaatkan perangkat arduino dan modul NodeMCU ESP8266.

Untuk membatasi cakupan permasalahan yang akan dibahas dalam studi ini, penulis membuat batasan :

1. Pengiriman data dengan menggunakan media wireless dapat dilakukan dengan modul ESP8266 yang mendukung protokol SLIP.

2. Ketika data barcode melalui tahap proses pengiriman data ke web, maka harus reload kembali untuk menunjukkan hasil dari data barcode tersebut untuk menampilkan data yang telah discan tersebut menggunakan barcode reader.

(18)

3. Barcode reader ini hanya dapat membaca barcode dengan model satu D (dimensi) 4. Apliksi pengiriman data ini ditujukan untuk toko kasir penjualan online.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem barcode reader jenis satu dimensi. Dengan menggunakan alat barcode reader wireless yang mengirim data barcode ke toko kasir penjualan secara online.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Pembaca dapat mengetahui cara kerja alat barcode reader menggunakan sistem tanpa kabel (menggunakan wireless) untuk mengirimkan informasi data secara akurat.

2. Kecepatan dalam menghasilkan data dengan alat barcode reader tanpa kabel (wireless) akan menghemat banyak waktu bagi pengguna.

3. Meminimalisir kesalahan pengguna dalam penginputan data barcode yang dilakukan secara manual.

4. Menjadi referensi untuk penelitian dan pengembangan teknologi selanjutnya.

1.6 Metodologi Penelitian

Tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1) Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dalam rangka proses pencarian beberapa sumber yang akan menjadi referensi yang berkaitan dengan judul yang telah ditentukan yaitu

“Pengembangan Barcode Reader untuk Mendukung Komunikasi Tanpa Kabel (Wifi) dengan menggunakan Arduino dna Modul Node MCU ESP8266”.

(19)

2) Analisis Permasalahan

Pada tahap ini akan dilakukan analisis dari studi literatur terhadap perlengkapan yang dibutuhkan penulis dalam pembangunan barcode reader dan aplikasi data scanner dari segi hardware, software, teknik dan data yang dibutuhkan.

3) Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan arsitektur, pengumpulan data, dan perancangan antarmuka. Proses perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis studi literatur yang telah didapatkan.

4) Implementasi

Hasil implementasi merupakan hasil dari model pengujian pada barcode reader yang telah dibuat dengan menguji, apakah alat scanner tersebut dapat di gunakan dan lebih memudahkan pengguna dalam melakukan suatu pekerjaan.

5) Evaluasi dan Kesimpulan

Tahap ini dilakukan dengan meng-evaluasi serta analisis terhadap barcode reader dapat terhubung dengan wireless dan berfungsi dengan baik. Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir sebelum membuat laporan hasil penelitian dengan tujuan menyimpulkan hasil dari sumber pengamatan yang dilakukan apakah berhasil dan berfungsi dengan baik.

6) Dokumentasi dan Laporan

Pada tahap ini dilakukan dokumentasi dan penyusunan laporan hasil evaluasi yang telah didapatkan. Dokumentasi dan laporan berisi penyusunan penulisan dan tahap- tahap dalam membangun penelitian ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada skripsi ini terdiri dari lima bagian yaitu : Bab 1 : Pendahuluan

Bab ini akan membahas hal yang menjadi latar belakang penelitian yang akan dilakukan. Beberapa bagian tambahan lainnya pada pendahuluan yaitu, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan metodologi.

(20)

Bab 2 : Landasan Teori

Bab ini akan membahas teori-teori yang diperlukan untuk menjelaskan kembali permasalahan yang telah dihasilkan. Penulisan landasan teori pada bab ini berhubungan dengan alat barcode reader dan NodeMCU ESP8266 yang akan digunakan.

Bab 3 : Analisis dan Perancangan

Bab ini berisi mengenai pembahasan mengenai analisis perangkat keras (hardware) yang akan digunakan dan bagaimana perancangan alat barcode reader tersebut dilakukan agar dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, hasil dari pengujian yang telah dilakukan akan dijelaskan kembali berdasarkan tahapan-tahapan yang ada pada bab selanjutnya.

Bab 4 : Implementasi dan Pengujian

Bab ini akan membahas tentang implentasi dan penerapan alat barcode reader yang telah telah dirancang pada bab 3 sebelumnya. Selain itu hasil pengujian barcode reader akan memberikan gambaran sampel barcode yang akan diujikan.

Bab 5 : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi ringkasan serta kesimpulan dari rancangan yang telah dibahas pada bab 3, serta hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab 4 sebelumnya. Bagian akhir pada bab ini akan berisi saran-saran yang telah diajukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu merupakan ringkasan dari pengumpulan data dari sumbersumber yang telah ditelusuri oleh penulis. Penelitian terdahulu ini bertujuan untuk mengetahui bagimana perancangan dan pengembangan alat barcode reader sebelumnya sebagai referensi.

Daftar Pustaka

(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab kedua dari penelitian ini akan membahas mengenai teori-teori pendukung dari penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan barcode reader dan penerapannya.

2.1 Barcode

Barcode atau kode batang adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin.

Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan jarak garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang satu dimensi. (Yollia & Indriwaty, 2001).

Umumnya, barcode menyimpan data dalam bentuk garis cetak paralel yang tebal dan terpisah. Namun terdapat juga dalam bentuk pola titik, lingkaran konsentris dan sandi yang disembunyikan di dalam gambar tersebut.

Barcode yang terdiri dari garis hitam dan putih memiliki nilai seperti, garis hitam mempresentasikan angka 1 dan garis putih memiliki nilai 0. Ruang putih diantara garis- garis hitam ini juga merupakan bagian dari kode. Pada barcode juga terdapat perbedaan ketebalan ukuran pada garis. Garis paling tipis :1 Garis”, yang sedang “2 garis”, yang lebih tebal “3 garis” dan yang paling tebal “4 garis”.

Gambar 2.1 Standarisasi barcode (Sumber : Ripmiatin dan Aliviani, 2012)

Seperti pada Gambar 2.1 merupakan standarisasi penulisan barcode yang diterapkan pada barcode satu dimensi. Pada 2 digit pertama menyatakan Negara pembuatan, 6 digit berikutnya menyatakan kode perusahaan yang membuat kode barcode tersebut, 3 digit setelahnya menyatakan kode produk, dan 2 digit terkahir digunakan memvalidasikode menyatakan bahwa barcode tersebut telah sukses di scan.

(22)

2.1.1 Jenis-jenis Barcode

Ada berbagai jenis barcode yang perlu diketahui diantaranya : 2.1.1.1 Barcode satu Dimensi

Barcode satu dimensi terdiri atas beberapa jenis bagian yaitu :

a. Code 39 (code 3 of 9) adalah sebuah barcode alphanumeric (Full ASCII) yang mewakili abjad (A-Z) dan angka (0-9) serta karakter $, /, +, %, titik dan spasi.

Barcode jenis ini digunakan untuk iventory, asset tracking dan tanda pengenal identitas.

Gambar 2.2 Jenis Barcode 39 (Sumber : Ripmiatin dan Aliviani, 2012)

b. Code 128 adalah suatu barcode alphanumeric (Full ASCII) yang memiliki kerapatan (density) sangat tinggi. Penggunaan barcode jenis ini dapat digunakan pada sistem shiping dan warehouse management (pengaturan maskapai pelayaran dan pengolahan gudang).

Gambar 2.3 Jenis Barcode 128

(Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Barcode)

c. Interleaved 2 of 5 adalah sebuah barcode berbentuk numerik. Code yang digunakan hanya untuk angka (0-9), dan maksimum code 32 digit. Barcode jenis ini digunakan untuk industri dan laboratorium.

Gambar 2.4 Jenis Barcode Interleaved 2 of 5 (Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Barcode)

(23)

d. UPC (Universal Product Code) adalah sebuah barcode numeric dan memiliki panjang baris yang tetap (fixed). Code ini hanya untuk angka (0-9) namun barcode harus memiliki panjang tepat 11 atau 12 digit

Gambar 2.5 Jenis Barcode UPC (Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Barcode)

2.1.1.2 Barcode dua dimensi

Barcode dua dimensi memiliki ratusan digit karakter dan tampilannya pun berbeda dengan Linear Code. Pada barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat disimpan dalam ruangan (space) yang kecil. Barcode ini sering digunakan pada ATM atau pada aplikasi pada mobile phone seperti BBM, LINE dan lain sebagainya.

Gambar 2.6 Barcode 2D

(Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Barcode) 2.2 Barcode Reader

Barcode reader adalah salah satu perangkat penting yang digunakan untuk memindai/menscan kode dari barcode itu sendiri. Barcode reader bertujuan menginformasikan suatu data yang akan di baca oleh mesin (mechi ne readable) dalam bentuk format visual yang tercetak. Salah satu jenis barcode reader yang sering digunakan adalah Barcode Reader Symbol DS6708. Barcode Reader Symbol DS6708 adalah barcode scanner jenis satu dimensi Area Imager.

Gambar 2.7 Barcode Reader (Sumber : Ripmiatin dan Aliviani, 2012)

(24)

2.3 Barcode Scanner

Barcode scanner merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membaca kode- kode berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan barcode). Pada dasarnya ada 3 bagian fungsional dalam sebuah barcode scanner, yaitu sistem pencahayaan, sensor (konverter) dan decoder.

Gambar 2.8 Barcode Scanner (Sumber : Ripmiatin dan Aliviani, 2012)

Barcode scanner bekerja mulai dengan menerangi kode dengan Red Light. Sensor dari barcode scanner mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari sistem pencahayaan dan menghasilkan sinyal analog dengan tegangan yang bervariasi. Konverter merubah sinyal analog ke sinyal digital yang dikirim ke decoder. Lalu, decoder mengimplementasikan sinyal digital, mengkoreksi dan memvalidasi dengan kalkulasi matematika, mengubahnya menjadi teks ASCII lalu mengirimkannya dengan komputer.

2.4 Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari writing platform, di rancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. (Ichwan, et al. 2013). Arduino ini merupakan sebuah perangkat yang open source sehingga tersedia pustaka kode program (code library) maupun modul pendukung (hadware support modules) yang di gunakan pada mikrokontroler. Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam membuat sebuah objek

(25)

2.4.1 Sejarah Arduino

Modul hardware Arduino diciptakan pertama kali di Ivrea, Italia pada tahun 2005 oleh Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom Igoe, Gianluca Martino, David A. Mellis, dan Nicholas Zambetti. Bahasa Arduino ini merupakan fork (turunan) bahasa Wiring Platform dan bahasa Processing. Wiring Platform diciptakan oleh Hernando Barragan pada tahun 200. awalnya Arduino ini dikembangkan dari thesis Hernando Barragan dari institute Ivrea.

Kemudian, arduino dikembangkan lagi dan mendapat masukan dari berbagai macam sensor yang dapat mengontrol lampu, motor dan alat pendeteksi lainnya.

Mikrokontroler pada board arduino di program menggunakan bahasa pemrograman arduino (based on wiring) dan IDE arduino (based on processing).

Penggunaan arduino sangatlah membantu dalam membuat suatu prototyping ataupun untuk melakukan pembuatan suatu proyek. Arduino memberikan Input Output (I/O) yang pasti dan bisa digunakan dengan mudah. Software pada arduino ini jauh lebih mudah untuk dimodifikasi tanpa harus memindahkan kabel. Saat ini arduino sangat mudah dijumpai dan ada beberapa perusahaan yang mengembangkan sistem hardware open source (Djuandi,2011).

2.4.2 Jenis-jenis Arduino

Ada berbagai macam bentuk papan arduino yang sering digunakan seperti : 1. Arduino UNO

Arduino ini merupakan jenis yang paling banyak di gunakan. Versi terakhir dari arduino Uno adalah Arduino R3 (Revisi 3, menggunakan ATMEGA328 sebagai mikrokontroler. Untuk program, arduino ini menggunakan koneksi USB type A to type B.

Gambar 2.9 Arduino UNO (Sumber : https://www.arduino.cc/)

(26)

2. Arduino Due

Arduino ini sistemnya tidak menggunakan ATMEGA, melainkan sebuah chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin input analog. Untuk programnya menggunakan Micro USB yang biasanya terdapat pada handphone.

3. Arduino Mega

Arduino ini juga menggunakan USB type A to B untuk pemrogramannya. Yang membedakan arduino ini dengan yang lainnya yaitu Chip yang lebih tinggi dari ATMEGA2560 dan dilengkapi pin digital, pin analog, port serial dan sebagainya.

Gambar 2.10 Arduino Mega (Sumber : https://www.arduino.cc/) 2.4.3 Spesifikasi Hadware Arduino

Hadware pada arduino merupakan jenis papan arduino yang disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin komplek rancangan yang akan dibuat, maka jenis kontroler yang digunakan harus disesuaikan juga. Yang membedakan jenis suatu arduino adalah penambahan fungsi pada papan circuit dan jenis mikrokontroler yang akan digunakan.

(27)

Spesifikasi hadware pada arduino uno : 1) 14 pin input/output digital (0-13)

Berfungsi sebagai input/output suatu program. Terutama untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11 yang berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan outputnya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255 dan memiliki tegangan 0 – 5 v.

2) USB

Berfungsi untuk membuat program terhubung dari komputer ke dalam papan board.

Melakukan komunikasi serial antara papan dengan komputer.

3) Sambungan SV1

Sambungan atau jumper digunakan untuk memilih sumber daya dari papan, apakah sumber daya itu eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada Arduino karena pemilihan Sumber daya dapat silakukan secaraotomatis.

4) Q1 -Kristal (quartz crysral oscilator)

Kristal ini dianggap menjadi bagian terpenting pada komponen karena dapat menghasilkan detak-detak dengan kisaran detak 16juta kali perdetik (16MHz) yang dikirim kepada microcontroller agar dapat melakukan sebuah operasi untuk setiap detak nya.

5) Tombol Reset S1

Digunakan untuk mereset papan board sehingga program akan dapat diulang dari awal. Tombol ini tidak digunakan untuk menghapus data (program) atau mengasingkan isi pada microkontoler. Tetapi untuk mengulang jalnnya suatu program dari awal.

6) In-Circuit SERIAL Programing (ICSP)

Port ini memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa melalui bootloader.

(28)

7) Ic 1 – Mikrokontroler Atmega

Memiliki bagian utama dari papan arduino yang di dalamnya terdapat CPU, TOM dan RAM

8) X1- sumber daya ekternal

Bertujuan untuk mensuplai dengan sumber daya eksternal yang diberikan tegangan DC antara 9-12 V.

9) 6 pin input angka analog (0-5)

Pin ini berfungsi sebagai pembaca tegangan yag dihasilkan dari sensor analog, contohnya pada sensor suhu. Nilai dari input ini antar 0-1023 yang memiliki ketegangan 0-5V. Pada papan arduino terdapat sebuah Led kecil yang terhubung ke pin Digital no 13. Lampu LED ini digunakan sebagai output pada saat pengujian suatu program sebagai penanda dari jalannya sebuah program tersebut.

2.5 IDE Arduino

IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi dan uji coba secara terminal serial.

IDE arduino dapat dilihat pada gambar 2.12.

Gambar 2.12 IDE Arduino

(29)

2.6 Modul NodeMCU V3

NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware berbasis Lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro usb port yang berfungsi untuk pemrograman maupun power supply. Selain itu juga pada NodeMCU di lengkapi dengan tombol push button yaitu tombol reset dan flash. NodeMCU menggunakan bahasa pemrograman Lua yang merupakan package dari esp8266. Bahasa Lua memiliki logika dan susunan pemorgaman yang sama dengan c hanya berbeda syntax. Selain dengan bahasa Lua NodeMCU juga support dengan sofware Arduino IDE dengan melakukan sedikit perubahan board manager pada Arduino IDE.

Gambar 2.13 Modul NodeMCU V3 (Sumber : https://en.wikipedia.org) 2.6.1 Skematik Node MCU V3

Gambar 2.14 Skematik NodeMCU (Sumber : https://en.wikipedia.org)

(30)

2.6.2 Spesifikasi dari NodeMCU V3

Tabel 2.1 Spesifikasi NodeMCU V3

2.7 Mikrokontroller

Mikrokontroller merupakan suatu chip berupa Integrared Circuit (IC) yang dapat menerima sinyal input, mengelolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroller berasal dari sensor yang merupakan informasi dari lingkungan.

Sinyal ouput yang ditunjukkan kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler pada umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada PC yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan mikrokontroler yang hanya berkisar pada orde byte/Kbyte.

(31)

2.8 Usb Host Shield

USB Host Shield memungkinkan mengkomunikasikan perangkat USB ke arduino.

Arduino Host Shield ini berbasis IC kontroler USB MAX3421E, yang merupakan pengendali USB perifer/host yang mengandung logika digital dan sirkuit analog yang diperlukan untuk menerapkan full-speed USB perifer atau full-/low speed host sesuai spesifikasi USB rev 2.0.

Arduino melakukan komunikasi dengan MAX3421E menggunakan SPI (Serial Peripheral Interface) bus (melalui header ICSP).[2] Melalui pin 10,11,12, dan 13 pada Atmega328P. USB Host Shield ini mendapatkan power supply dari arduino, itulah sebabnya tidak ada jack power tersedia.

Gambar 2.15 Konfigurasi Board USB Shield (Sumber : https://store.arduino-usb-host-shield.cc)

Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi serial synchounous dengan kecepatan tinggi yang dapat digunakan pada banyak mikrokontroler, termasukpada Arduino.

Adapun berikut ini penjelasan untuk 3 jalur utama dari SPI adalah sebagai berikut.

a) MOSI (Master Output Serial Input)

Perangkat yang bertindak sebagai master, maka pin MOSI digunakan sebagai pin output, tetapi jika digunakan sebagai slave, maka pin MOSI tersebut berfungsi sebagai pin input.

(32)

b) MISO (Master Input Slave Output)

Perangkat yang bertindak sebagai master, maka pin MISO sebagai pin input, tetapi jika digunakan sebagai slave, maka pin MISO tersebut berfungsi sebagai pin output.

c) SCK (Serial Clock)

Berfungsi sebagai clock data. Dimana pin SCK dari master akan memberikan clock ke pin SCK slave, guna menyelaraskan komunikasi antar kedua perangkat tersebut. Selain tiga jalur tersebut, terdapat pula SS (Slave Select) yang digunakan untuk memilih perangkat slave mana yang akan digunakan, tentu saja bila lebih dari satu slave. Sebuah perangkat master dapat memberikan perintah pada beberapa perangkat slave.

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Siburian (2014) mengimplementasikan teknik IOT mengontrol LED berbasis Web. Pada penelitian ini berfokus pada konsep internet of things dimana pemanfaatan arduino IDE dan modul ESP8266 sebagai jaringan internet untuk mempermudah setiap manusia dalam mengontrol dan menghidupkan LED.

Aplikasi ini dibuat berbasis website dan menggunakan konsep IoT akan memberikan beberapa keuntungan diantaranya dapat memudahkan mengontrol led, kecerahan led dengan praktis melalui web browser dan internet.

Pada tahun lainnya penelitian dilakukan (Atmojo et al. 2012) yang berjudul model sistem kendali pintu otomatis menggunakan barcode berbasis PC pada gerbang laboratorium teknik elektro Unila. Membahas pengembangan model pintu otomatis menggunakan barcode yang terdapat kartu ID sebagai sandi untuk membuka pintu.

Dengan menggunakan scanner barcode sebagai sensor untuk membaca barcode dan mikrokontroler ATMEGA 8535 sebagai motor servo. Data di kirim melalui MS.Acess sebagai manajemen database. Model pada sistem ini menggunakan barcode berbasis PC yang menangani permasalahan izin pengguna laboratorium diluar jam kerja. pintu

(33)

Untuk perancangan lainnya Subaeki & Jauhari (2012) membuat sebuah Perancangan Aplikasi info halal menggunakan barcode scanner pada smartphone android. Pada penelitian Penggunaan barcode scanner informasi produk halal dengan menggunakan mobile platform dinilai cukup efektif dan berguna bagi masyarakat luas untuk mengetahui informasi sebuah produk. Barcode scanner dapat dibaca oleh pemindai optik yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah gambar oleh perangkat lunak khusus. Di Indonesia, kebanyakan telepon genggam memiliki perangkat lunak pemindai untuk kode 2D, dan perangkat sejenis tersedia melalui smartphone.

Pada penelitian lain yaitu Riswandha (2012) yang berjudul Implementasi barcode reader guna mengindari mix-up dengan menggunakan Visual Basic 6.0. dengan memanfaatkan sistem teknologi barcode yang di hubungkan dengan port USB dan mesin conveyor yang dihubungkan dengan port parallel pada computer yang nantinya dibantu dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 yang dapat diimplementasikan sebuah sistem yang terintegrasi untuk mengontrol bahan kemasan agar tidak terjadi mix up atau campuran pada bahan kemasan.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Candra, et. al 2014) melakukan pengembangan perangkat lunak pengelolaan data makan karyawan berbasis barcode scanner. Pengembangan perangkat lunak pengelolaan data makan karyawan berbasis barcode scanner ini bertujuan untuk memudahkan pencatatan jumlah karyawan yang mengambil porsi makan dan pembuatan laporan untuk pihak yang terlibat. Proses pengembangan perangkat lunak ini menggunakan metode siklus hidup pengembangan sistem yang dimulai dari tahap analisis sistem, desain sistem, sampai pada tahap implementasi sistem.

Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah dimana pada penelitian sebelumnya para peneliti hanya sekedar melakukan pengembangan alat scanner barcode dengan model 2D (2 Dimensi). Selain itu penggunaan alat scanner dengan model 1 dimensi yang terhubung dengan wireless sangat minim digunakan.

Terhubungnya alat scanner barcode dengan wifi akan memudahkan pengguna dalam mengidentifikasi data barcode yang telah di scan. Maka dari itu, dikembangkanlah sebuah alat scanner yang dapat terhubung dengan wireless untuk memudahkan pengguna dalam mengolah data.

(34)

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul

Penelitian

Tahun Keter

angan 1 Samuel

Siburian

Implementasi IOT

mengontrol LED berbasis Web

2014 Pada penelitian ini berfokus pada konsep internet of things dimana pemanfaatan arduino IDE dan modul ESP8266 sebagai jaringan internet untuk mempermudah setiap manusia dalam mengontrol

2 Bambang Tri Atmojo, Sri Ratna Sulistyanti, Emir Nasrullah

Model sistem kendali pintu otomatis

menggunakan barcode berbasis PC pada gerbang laboratorium teknik elektro Unila

2012 Pada penelitian ni model pintu otomatis menggunakan barcode yang terdapat kartu ID sebagai sandi untuk membuka pintu. Dengan menggunakan

scanner barcode sebagai sensor untuk membaca babarcode dan ditambah mikrokontroler ATMEGA 8535 sebagai motor servo. Data di kirim melalui MS.Acess sebagai manajemen database. Model pada sistem ini menggunakan barcode berbasis PC yang dapat menjadi acuan penulis dalam

menangani permasalahan izin pengguna laboratorium diluar jam kerja.

(35)

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu (lanjutan) 3 Beki

Subaeki, M. Rahmat Jauhari

Aplikasi info halal

menggunakan barcode scanner pada

smartphone android

2016 Penggunaan barcode scanner informasi produk halal dengan menggunakan mobile platform dinilai cukup efektif dan berguna bagi masyarakat luas untuk mengetahui informasi sebuah produk. Barcode scanner dapat dibaca oleh pemindai optik yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah gambar oleh perangkat lunak khusus.

Di Indonesia, kebanyakan telepon genggam memiliki perangkat lunak pemindai untuk kode 2D, dan perangkat sejenis tersedia melalui

smartphone.

4 Muhammad

Noval Riswandha

Implementasi barcode reader guna mengindari mix-up dengan menggunakan Visual Basic 6.0

2012 Penelitian ini memanfaatkan sistem teknologi barcode yang di hubungkan dengan port USB dan mesin conveyor yang dihubungkan dengan port Parallel pada computer yang nantinya dibantu dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 yang dapat diimplementasikan sebuah sistem yang terintegrasi untuk mengontrol bahan kemasan agar tidak terjadi mix up atau campuran pada bahan kemasan.

(36)

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu (lanjutan) 5 Rio Candra, H.

Bunyamin M.Kom, Dr.

Dhami Djohar Damiri M.Si

Pengembangan perangkat lunak pengelolaan data makan karyawan berbasis

barcode scanner

2014 Pengembangan perangkat lunak pengelolaan data makan karyawan berbasis barcode scanner ini bertujuan untuk memudahkan pencatatan jumlah karyawan yang mengambil porsi makan dan pembuatan laporan untuk pihak yang terlibat. Hasil yang dicapai pada pengembangan perangkat lunak ini adalah perangkat lunak ini dapat mempercepat proses perhitungan serta pembuatan laporan jumlah karyawan yang mengambil porsi makan, dan pengintegrasian antara perangkat lunak pengelolaan data makan karyawan dengan perangkat lunak absensi

karyawan dapat

mengefisiensikan penyediaan porsi makan

6 Bambang

Sugiantoro, Fuad Hasan

Pengembangan QR Code scanner berbasis android untuk sistem

informasi museum sonobudoyo yogyakarta

2015 Penelitian ini merupakan pengembangan Barcode jenis QR CODE Scanner dengan model 2D. Pengaplikasian uji kinerja ini dibangun berbasis Android menggunakan ZBar Library yang memiliki fitur Scanner, Bookmark, tentang Museum Sonobudoyo, dan menampilkanfoto koleksi secara 3D Rotate.

(37)

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu (lanjutan) 7 Harry

Yuliansyah

Uji kinerja pengiriman data secara

wireless menggunakan modul ESP8266 berbasis rest architecture

- Penelitian ini merupakan uji kinerja dalam pengiriman data secara wireles dengan menggunakan modul

ESP8266. Penelitian ini menerapkan tiga metode yaitu dengan menggunakan AT- Command, Protokol SLIP dan NodeMCU. Pengujian

dilakukan dengan cara mengirimkan data secara sistematis menuju komputer server. Kemudian data tersebut dianalisa sehingga dapat dihitung kecepatan transfer data dan kehandalan sistem.

(38)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai a nalisis dan perancangan sistem yang akan dibuat oleh penulis. Analisis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari serta mengevaluasi bentuk permasalahan yang ada pada sebuah sistem. Pada tahap analisis akan dilakukan analisa terhadap data yang akan digunakan untuk mengetahui apakah jenis barcode menggunakan wireless ini dapat berfungsi dengan baik. Pada tahap perancangan, akan dibahas mengenai rangkaian arsitektur umum dan tampilan antar muka pada Barcode Reader Wireless.

3.1 Data yang Digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data barcode yang ada pada sebuah produk yang diambil secara real-time melalui sebuah barcode reader yang telah terhubung pada wireless. Adapun beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu, jenis barcode yang digunakan dan seberapa jauh barcode reader mendeteksi code batang pada barcode tersebut.

3.2 Arsitektur Umum

Pada bagian arsitektur umum akan dijelaskan mengenai rangkaian dalam pengaplikasian alat menggunakan Arduino dan NodeMCU ESP 8266 serta dijelaskan pula alur proses dari sistem yang akan di bangun pada sistem barcode reader tanpa kabel. Adapun arsitektur umum dari rangkaian sistem yang akan dibangun ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

(39)

Gambar 3.1 Arsitektur Umum

Berikut ini adalah penjelasan prinsip kerja sistem yang ada pada Gambar 3.1 Arsitektur umum pada penelitian ini terbagi atas tiga bagian yaitu input, proses dan output.

1. Input (Masukan)

Input data diawali pada saat barcode reader membaca data barcode yang telah discan suatu barang. Barcode ini berbentuk garis di mana setiap masing- masing garis memiliki ketebalan yang berbeda dan mengimplementasikan nilai yang berbeda. Alat scanner diarahkan pada kode barcode sehingga memancarkan sinar infrared

(40)

2. Proses

Sensor dari barcode reader mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari sistem pencahayaan dan menghasilkan sinyal analog dengan tegangan yang bervariasi yang mewakili intensitas gelombang magnetik. Lalu, setelah barcode reader membaca nilai dari barcode tersebut, maka modul ESP8266 yang telah di program mencari sinyal wireless dan terhubung melalui acces point dimana acces point melakukan pengaturan- pengaturan lalu lintas jaringan yang akan di hubungkan pada komputer server.

3. Output (Keluaran)

Ouput data yang dihasilkan dari barcode reader tersebut akan di tampilkan di server melalui alamat link yang telah ditujukkan pada koding NodeMCU sebelumnya berupa teks informasi mengenai data barang seperti, nama barang, jenis barang, tanggal pengiriman dan lain sebagainya.

3.3 Dataset

Data yang digunakan dalam tugas akhir saya ini adalah data yang diambil dari hasil scanner barcode. Data barcode yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil scanner yang dilakukan secara realtime yang memiliki ukuran dan jenis-jenis barcode yang berbeda. Dengan menunjukkan adanya 30 sampel hasil scanner barcode yang dibagi atas bagian bagian berikut

Tabel 3.1 Pembagian Data Pengujian Program

No Dataset Jumlah

Data

Keterangan

1. Pengujian

berdasarkan sampel barcode satu dimensi

30 sampel Sampel barcode yang digunakan memiliki ukuran dan jenis code batang yang berbeda beda. Data sampel yang digunakan terbagi atas 3 jenis yaitu menurut ukuran

(41)

Tabel 3.1 Pembagian Data Pengujian Program (lanjutan) 2. Pengujian

berdasarkan sampel barcode satu dimensi panjang

3 sampel 3 sampel barcode dengan jenis panjang gagal masuk ke web server

3. Pengujian pada barcode berdasarkan jarak alat scanner dengan barcode

30 sampel Sampel barcode yang digunakan discan untuk melihat berapa jarak alat scanner dengan barcode agar dapat terdeteksi.

3.4 Analisis Sistem yang Diusulkan

Sistem yang dirancang merupakan usulan perancangan sistem untuk memperbaiki atau mengembangkan sistem yang sudah berjalan sebelumnya. Sistem ini memiliki peranan yang sangat penting dalam menyediakan informasi detail data barang. Informasi tersedia dalam sistem barcode scanner ini meliputi No, Id barang, Nama barang, Harga jual, Jumlah, Total dan Aksi.

Perancangan sistem informasi barcode scanner ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang berjalan. Sistem yang berjalan seharusnya menginput satu per satu list barang yang akan dikeluarkan sesuai dengan kode barang pada barcode .

Sedangkan sistem yang diusulkan menggunakan alat scanner barcode yang dapat terhubung (terkoneksi) dengan internet agar dapat menampung hasil scan dari list barang yang dikeluarkan dan bisa langsung ditarik dalam pembuatan laporan pengeluaran barang (outstock report). Sehingga proses pengeluaran barang atau sparepart menjadi lebih optimal.

(42)

3.5 Flowchart Sistem Menu Outsock Barang

Gambar 3.2 Flowchart sistem menu Outstock Penjelasan ;

1. Mulai, jalankan aplikasi 2. Tampilan Form login (Masuk)

Tampilan Form Login merupakan tampilan form untuk memasukkan username dan password agar bisa masuk ke menu utama dengan menekan tombol log in .

3. Jika username dan password salah akan muncul pesan untuk mengulang kembali (retry) dan jika benar akan masuk ke menu selanjutnya yaitu menu utama.

4. Tampilan menu utama yang berisi : Dashboard, Data Akun pengguna, Barang, Keranjang Penjulan dan Pembelian.

5. Jika memilih tombol back, maka aplikasi akan kembali ke menu utama, dan jika memilih tombol barang maka barang yang akan di beli oleh costumer akan discan terlebih dahulu.

(43)

6. Mulai, jalankan aplikasi 7. Tampilan Form login (Masuk)

Tampilan Form Login merupakan tampilan form untuk memasukkan username dan password agar bisa masuk ke menu utama dengan menekan tombol log in .

8. Jika username dan password salah akan muncul pesan untuk mengulang kembali (retry) dan jika benar akan masuk ke menu selanjutnya yaitu menu utama.

9. Tampilan menu utama yang berisi : Dashboard, Data Akun pengguna, Barang, Keranjang Penjulan dan Pembelian.

10. Jika memilih tombol back, maka aplikasi akan kembali ke menu utama, dan jika memilih tombol barang maka barang yang akan di beli oleh costumer akan discan terlebih dahulu. Scan barang yang telah dibeli costumer berfungsi untuk mengurangi stock barang yang telah disediakan pada rak toko. Untuk menunjang laporan persedian barang yang akan di pesan kembali.

11. Data hasil scan barang akan disimpang ke dalam databases berdasarkan jumlah barang yang dikeluarkan (dibeli) oleh costumer.

12. Setelah proses scanning selesai. Maka data barcode tersebut akan terkirim ke dalam database melalui jaringan wireless. Barang yang sudah di scan tersebut akan tampil di layar aplikasi web penjualan online.

3.6 Konfigurasi

Pada tahap implementasi alat (media) menggunakan barcode reader untuk membaca hasil scan pada suatu barcode. Alat scanner tersebut akan menangkap sinyal wifi agar scan dapat dilakukan secara online. Untuk pengujian alat scanner dicontohkan pada toko (swalayan) dengan membangn suatu aplikasi untuk menyimpan data barcode yang akan discan tersebut.

(44)

3.7 Analisis Non Fungsional

3.7.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras.

Adapun berbagai perangkat keras yang akan digunakan untuk membangun suatu rangkaian tersebut diperlukan suatu PCB singel layer. Komponen-komponen pada hardware tersebut dimodifikasi menjadi rangkaian yang lebih sederhana dan saling terhubung agar menjadi komponen yang lebih minimalis dan kompleks.

Gambar 3.3 Spesifikasi Perancangan Alat Scanner Wifi

Adapun penjelasakan komponen hardware di atas adalah sebagai berikut 3.7.2 Arduino Uno

Arduino ini merupakan jenis yang paling banyak di gunakan. Versi terakhir dari arduino Uno adalah Arduino R3 (Revisi 3) yang digunakan untuk program, arduino yang akan meng-koneksikan USB type A to type B

Adaptor

Modul ESP8266

Usb Host Shield Arduino UNO

Papan CB

(45)

3.7.3 Modul NodeMCU V3

NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 .Pada NodeMCU ini berfungsi mencari sinyal wifi agar alat scanner dapat digunakan secara online.

Gambar 3.5 Spesifikasi Perancangan Modul NodeMCU V3 3.7.4 USB Host Shield

USB Host Shield merupakan suatu perangkat yang memungkinkan suatu perangkat USB dapat terhubung dengan Arduino. Dengan memasukkan source code pada sebuah barcode scanner ke Arduino Uno yang dihubungkan melewati Arduino Host Sheild agar program dapat tersambung pada alat scanner.

Gambar 3.6 Spesifikasi Perancangan Arduino USB Host Sheild

(46)

3.7.5 Papan PCB

PCB merupakan sebuah benda yang berbentuk seperti papan tipis yang digunakan untuk menyusun rangkaian komponen elektronik. Fungsi dari papan PCB ini adalah sebagai Papan Rangkaian Tercetak (Printed Circuit Board), digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen pada NodeMCU dan USB Host Shield.

Gambar 3.7 Spesifikasi Perancangan Papan PCB

3.7.6 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Adapun spesifikasi perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi pendukung untuk menscan barcode tersebut adalah :

1) Arduino IDE

Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah software yang di gunakan untuk memprogram di arduino. Arduino IDE ini berguna sebagai text editor untuk membuat, mengedit, dan juga mevalidasi kode program. Kode program yang digunakan pada Arduino disebut dengan Arduino “sketch” atau disebut juga source code arduino, dengan ekstensi file source code .ino

(47)

2) 000.WEBHOST.com

000.WEBHOST.com merupakan aplikasi online membuat tampilan web yang bersifat open source. Yang berarti suatu aplikasi online yang digunakan untuk hostinger pengguna web yang dapat digunakan secara gratis. Aplikasi ini memiliki penyimpanan databases tersendiri pada platformnya. Sehingga memudahhkan pengguna dalam mengupload data ke dalam databases tersebut. Dan penggunaan ini bahkan bisa mengubah atau memodifikasi suatu platform pada sebuah website secara gratis.

Gambar 3.9 Pemrograman Hosting WEB

(48)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana hasil tampilan akhir dan fungsi dari alat Barcode Reader tersebut dengan menggunakan Wireless (wifi).

4.1 Implementasi

Pada tahap implementasi menggunakan barcode reader yang digunakan untuk membaca hasil kode data pada suatu barcode. Alat scanner tersebut akan menangkap sinyal wifi agar pengiriman kode data barcode dapat dilakukan secara online. Untuk pengujian alat scanner dicontohkan pada toko (swalayan) dengan membangun suatu aplikasi penjualan online untuk menampilkan data barcode yang akan discan tersebut.

4.3.1 Implementasi Perancangan Test Program pada aplikasi Arduino IDE

Implemnetasi perancangan test pemrograman pada Arduino IDE berguna untuk mengetahui apakah test berhasil dilakukan dan pengolahan data yang telah di verifikasi apakah sudah terbaca. Pada platform arduino akan meneruskan sinyal yang akan di baca oleh NodeMCU untuk menangkap atau mencari sinyal wifi yang terhubung agar alat scanner dapat mengirim data barcode ke server secara online. Adapun gambar implementasi test pemrograman pada arduino untuk sistem yang dibangun dapat dilihat pada gambar 4.1

(49)

4.3.2 Test Konfigurasi Upload Speed data

Pada gambar 4.2, untuk menjalankan sistem program tahapan pertama di mulai menghubungkan kabel yang terhubung ke laptop, proses selanjutnya yaitu memilih Upload Speed sesuai code yang tertulis. Upload speed berfungsi untuk kecepatan mengirimkan program yang sudah dikompilasi pada arduino board.

Gambar 4.2. Konfigurasi Upload Speed

Tahapan yang kedua yaitu, menentukan port USB pada laptop yang akan di hubungkan menggunkan kabel data. Secara otomatis pada aplikasi Arduino IDE pada menu tools port COM diberi tanda ceklis pada port USB yang terpasang. Port berfungsi sebagai kanal komunikasi antara software dan hardware.

Gambar 4.3 Konfigurasi Port “COM”

(50)

4.3.3 Proses Upload instalasi pada Arduino

Pada tahapan gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 untuk menjalankan sistem tersebut harus menunggu progres upload instalasi yang sedang berjalan. Jika pemrograman berhasil maka proses instalasi menunjukkan bahwa program sudah 100%.

Gambar 4.4 Tampilan Arduino Uploading 4.3.4 Test Alat scanner Terhubung Online

Jika upload program sudah selesai, maka serial monitor menampilkan connected pada hotspot yang terhubung dan menampilkan IP Adress seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.5 Tampilan Serial Monitor tes Arduino IDE

(51)

4.3.5 Pengujian Alat barcode reader pada contoh barcode

Setelah tampilan barcode di pasang pada perangkat arduino dan Nodemcu, maka alat scanner berbunyi menandakan alat tersebut dapat digunakan. Alat scanner akan memancarkan sinar infrared yang diarahkan pada sebuah barcode dengan tujuan alat scanner akan mendeteksi dan membaca kode barcode tersebut dan mengirimkannya ke aplikasi webhost penjualan online. Percobaan yang akan di tampilkan pada gambar di bawah ini 4.6 dan 4.7 menggunakan 2 jenis barcode yang berbeda yaitu barcode dengan jenis satu dimensi.

Gambar 4.6 Scanner Pada Barcode Jenis satu dimensi panjang

Gambar 4.7 Scanner Pada Barcode Jenis Satu dimensi sedang

(52)

4.2 Pengujian Kinerja Sistem

Pada tahap ini peneliti akan membahas masalah pengujian kinerja sistem dan perancangan alat yang telah dibangun. Peneliti telah melakukan pengujian terhadap berbagai jenis sampel barcode yang berbeda-beda. Pengujian kinerja sistem ini dilakukan untuk mengetahui dari berbagai jenis sampel yang telah discanner tersebut menunjukkan apakah jenis barcode tersebut dapat terkirim secara online berdasarkan jenis sampel dimensi barcode, jarak alat scanner pada barcode dan berapa waktu yang diperlukan alat scanner untuk mengirim data ke web Server. Dokumentasi percobaan dapat dilihat pada gambar 4.8 dan 4.9. adapun hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diihat pada tabel 4.2

Gambar 4.8 Dokumentasi Perobaan Jenis Barcode satu Dimensi Panjang

Gambar 4.9 Dokumentasi Percobaan Barcode satu Dimensi Sedang

(53)

4.3 Tampilan Aplikasi Penjualan

Adapun implementasi dari perancangan antarmuka yang telah dibangun;

4.3.1 Tampilan Login

Tampilan Login merupakan tampilan utama pada dashboard aplikasi yang akan muncul setelah Unity Splash Screen. Dalam tampilan login ini menampilkan button login admin (kasir) toko yang bertugas. Perancangan form ini dibuat agar hanya user yang dapat login ke aplikasi dan mengetahui username dan password yang valid saja agar bisa menggunakan atau mejalankan aplikasi ini agar tidak terjadi penyalahgunaan kedepannya. Dapat dilihat pada tampilan login menu berisikan username admin pengguna, password dan button login. Berikut ini tampilan login pada aplikasi data penggunaan admin.

Gambar 4.10 Tampilan Login

4.3.2 Tampilan Dashboard (Main Menu)

Tampilan menu utama adalah tampilan yang akan muncul setelah kita dapat login pada tampilan sebelumnya. Dalam tampilan main menu terdapat pilihan menu berupa button yang dibuat untuk penggunaan aplikasi penjualan online. Tampilan main menu berisikan beberapa button dashboard, data akun, barang, keranjang pejualan , form judul (logo) inventory barang, dan menu log out. Pada form ini, dashboard berfungsi meampilkan tampilan utama pada aplikasi. Data akun akan dirancang untuk proses memasukkan data karyawan atau melihat karyawan yang bekerja di toko. Lalu, menu

(54)

barang berfungsi manampung data barcode dan hasil scan barang barcode dari gudang yang akan ditapimlkan pada aplikasi penjualan online. Keranjang penjualan berfungsi untuk menampung data hasil scan barang hasil transaksi yang dilakukan user. Dan juga menu logout untuk keluar dari aplikasi atau megakhiri aplikasi.

Gambar 4.11 Tampilan Dashboard (Main Menu) 4.3.3 Data Akun

Perancangan profil admin dibuat untuk menampilkan data-data karyawan yang bekerja pada swalayan (toko) tersebut. Profil admin ini menampilkan data akun perusahaan dan akun admin. Data akun admin seperti nama, email (username) yang digunakan untuk login sebagai user kasir. password foto karyawan, dan aksi menggunakan button edit dan hapus. Selain itu juga, pada tampilan profil admin dapat meambah data akun karyawan baru yang bekerja pada toko tersebut agar dapat login atau melakukan transaksi scan barang dengan mudah.

(55)

4.3.4 Tampilan Tambah Admin

Tampilan tambah admin berfungsi untuk memasukkan data karyawan baru yang bekerja pada toko. Tampilan tambah admin berisi beberapa form seperti, form email (username), password, nama Karyawan, button memilih gambar atau foto karyawan, button simpan yang akan menyimpan data karyawan secara otomatis, dan button back to admin berfungsi back (kembali) ke tampilan sebelumnya.

Gambar 4.13 Tampilan Tambah Admin

4.3.5 Data Akun (Perusahaan)

Data akun perusahaan berisi form penginputan data perusahaan. Berikut ini terdapat form yang harus diisi untuk melengkapi data toko yang sedang dijalankan. Tampilan form yang harus diisi seperti Nama perusahaan, Alamat toko swalayan, nama pemilik swalayan, dan kota tempat swalayan di didirikan. Selain itu, data akun ini delengkapi button simpan untuk menyimpan data akun pemilik perusahaan yang akan tersimpan di database.

Gambar 4.14 Tampilan Data Akun Perusahaan

(56)

4.3.6 Barang

Perancangan tampilan barang nantinya akan digunakan untuk proses scan barang dan memasukkan nama data barang yang akan dijual. Akun barang ini juga akan menampilkan nama data barang di toko penjualan. Pada form ini juga akan menampilkan tanggal secara otomatis. Selain menampilkan tanggal secara otomatis, beberapa tampilan field barang yang ada sebagai berikut: No, ID Barang, Nama Barang dan button Aksi (edit, hapus, previous, next, tambah barang dan search).

Gambar 4.15 Tampilan Data Barang 4.3.7 Button Tambah Barang

Button tambah barang merupakan proses penginputan data yang dapat dilakukan secara manual oleh storeman yang bekerja digudang dalam menginputkan data barang poduksi yang akan dijual ke toko. Adapun beberapa form dari tambah barang yaitu Kode Barang merupakan nomor barcode atau serial barcode yang terdapat pada suatu kemasan produk. Nama barang merupakan nama barang produksi yang akan dimasukkan ke dala databses penjualan. Satuan merupakan jumlah barang produksi yang telah di beli oleh pemilik toko. Harga jual merupakan harga perkiraan perunit barang. Stock merupakan jumlah data barang yang telah diproduksi dan sisa berapa banyak sisa hasil penjualan barang yang telah di beli oleh konsumen.

(57)

4.3.8 Menu Keranjang Penjualan

Pada form ini akan di rancang menu barang untuk proses scan barang (spare part) sesuai dengan list nama barang dan juga memasukkan jumlah barang (per item) yang dibeli oleh konsumen. Jika barcode di scan maka secara otomatis nama barang, harga jual, jumlah dan total akan mengisi secara otomatis dan menghitung total transaksi yang akan di bayar. Berikut ini penjelasan form dari data scan barang :

a. Id barang merupakan data barcode yang terdapat pada kode produksi suatu barang yang telah dijelaskan pada id barang sebelumnya.

b. Nama barang merupakan nama data barang yang sesuai dengan kode produksi (barcode) dari suatu produk.

c. Jumlah merupakan hasil dari jumlah item suatu barang yang dibeli.

d. Total merupakan sisa stock barang yang ada digudang.

e. Jumlah merupakan hasil total keseluruhan transaksi yang akan dibayar oleh konsumen kepada kasir.

Gambar 4.17 Tampilan Keranjang Penjualan 4.4 Pengujian Alat Scanner

Pengujian dilakukan dengan cara melakukan percobaan pada alat scanner apakah alat scanner dapat terhubung pada wireless dan dapat menscan data barang yang akan dikirim ke databases. Percobaan tersebut dilakukan dengan cara menscan suatu data yang terdapat barcode agar terbaca oleh alat scanner, lalu mengidentifikasi apakah data tersebut terkirim ke web server secara otomatis. Percobaan scanner ini dilakukan secara berulang ulang, apakah pengiriman data barcode berhasil, dan apakah pemanggilan data barcode yang telah di scan tersebut dapat di scan secara berulang ulang untuk perhitungan jumlah data scanner yang dilakukan oleh petugas kasir.

Gambar

Gambar 2.10 Arduino Mega (Sumber : https://www.arduino.cc/) 2.4.3  Spesifikasi Hadware Arduino
Gambar 2.14 Skematik NodeMCU  (Sumber : https://en.wikipedia.org)
Tabel 2.1 Spesifikasi NodeMCU V3
Gambar 2.15 Konfigurasi Board USB Shield  (Sumber : https://store.arduino-usb-host-shield.cc)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Wanita yang akan menjalani evakuasi darurat dari mola hidatidosa dapat dalam keadaan hipertiroid dan memiliki resiko terjadi badai tiroid.. Obat antitiroid dan

Timbangan ini dipasang pada bagian luar pabrik Casting (Penuangan) yang digunakan untuk menimbang MTC (Metal Transportation Car), yang digunakan untuk membawa ladle yang

Objek dari penelitian ini adalah model komunikasi persuasif yang dilakukan oleh orang tua kepada anak dengan penggunaan media digital sebagai sarana untuk pembelajaran

Bait ini tergambar setiap peristiwa yang terjadi dalam sebuah persahabatan terekam satu-persatu sebagai memori, yang tidak akan mudah untuk dilupakan. Dari indahnya jalinan

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah menyediakan informasi sebagaimana pentingnya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern terhadap

dicapai dari hasil perhitungan tarif rata-rata minimal sama dengan biaya dasar. Untuk pengembangan pelayanan air minum tarif rata-rata direncanakan harus menutup biaya

Tahun 2003, PCV7 dapat mereduksi seluruh penyakit infeksi yang disebabkan oleh streptococcus pneumonia, sehingga bakteri ini dianggap sebagai penyebab utama CAP pada anak..

Temperatur merupakan hal yang sangat penting di dalam proses pengerolan panas karena apabila temperatur logam ketika dilakukan pengerolan tidak seragam (terdapat