• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR URUT 5 TAHUN 2009 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 5 TAHUN 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR URUT 5 TAHUN 2009 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 5 TAHUN 2009"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR URUT 5 TAHUN 2009

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG

NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/ SIJUNJUNG NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA

PENDUDUK DAN AKTA PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Mengingat :

:

a. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengelolaan administrasi kependudukan sehingga sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi saat ini perlu melakukan perubahan terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Nomor 4 Tahun 2006 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Nomor 4 tahun 2006 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lilngkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2853 );

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);

4. Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak dan Restribusi Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685 ); sebagaiman telah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten

Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Propinsi Sumatera Barat (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4348);

7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

(2)

Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan; 12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perlindungan Anak;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1990 tentang Prubahan Batas Wilayah

Kotamadya Daerah Tinggkat II Sawahlunto, Kabupaten Daerah Tingkat II Sawahlunto/Sijunjung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Solok (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 50);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah di Bidang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggara Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2008 tentang Perubahan Nama Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung menjadi Kabupaten Sijunjung Propinsi Sumatera Barat;

21. Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2004 tentang Pengelololaan Informasi Administrasi Kependudukan;

22. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil di Daerah;

24. Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 94 Tahun 2003 tentang Spesifikasi Pengadaan dan Pengendalian Blanko Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Buku Register Akta dan Kutipan Akta Catatan Sipil;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Nomor 5 Tahun 2000 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaga Daerah Tahun 2000 Nomor 4);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas.

(3)

KABUPATEN SIJUNJUNG DAN

BUPATI SIJUNJUNG MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Nomor 4 Tahun 2006 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Tahun 2006 Nomor 4) diubah sebagai berikut :

1. Angka 1, angka 3 angka 4 pada pasal 1 diubah, sehingga pasal 1 berbunyi sebagai berikut : Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sijunjung;

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaran Pemerintah Daerah;

3. Bupati adalah Bupati Sijunjung;

4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sijunjung yang mengelola dan mengurus urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

5. Retribusi Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan;

6. Retribusi Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan Akta Catatan Sipil selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas penggantian biaya cetak Kartu Tanda Penduduk dan atau Akta Catatan Sipil yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan;

7. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan usaha milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, Persekutuan, Perkumpulan Firma, Kongsi, Koperasi , Yayasan atau Organisasi yang sejenis, Lembaga dana Pensiun, bentuk usaha tetap , dan bentuk badan usaha lainnya; 8. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan

Perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan Pembayaran Retribusi, memanfaatkan dan memperoleh unsur pelayanan;

9. Penduduk adalah setiap orang, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing yang bertempat tinggal tetap di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan telah memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

10. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disebut KTP adalah Kartu sebagai tanda bukti diri bagi setiap penduduk baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing;

11. Kartu Tanda Penduduk Sementara adalah Kartu Warga Negara Asing pemegang izin tinggal terbatas di Wilayah Republik Indonesia;

(4)

12. Kartu Keluarga yang selanjutnya disebut KK adalah Kartu yang memuat data kependudukan suatu keluarga yang tersimpan baik dan dipergunakan selanjutnya untuk kepentingan administrasi;

13. Surat Keterangan Kependudukan yang selanjutnya disebut SKK adalah surat keterangan mengenai data penduduk yang meliputi surat keterangan lahir, surat keterangan mati, surat keterangan lahir mati, surat keterangan pindah, surat keterangan pendaftaran penduduk sementara, surat keterangan pendaftaran penduduk, surat keterangan tempat tinggal dan surat keterangan kependudukan lainnya;

14. Akta Catatan Sipil adalah Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengesahan dan Pengangkatan Anak, Akta Ganti Nama bagi Warga Negara Asing dan Akta Kematian yang diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil;

15. Kelahiran Umum adalah kelahiran yang pencatatannya dilaksanakan paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak tanggal kelahiran;

16. Pencatatan Kelahiran Terlambat adalah kelahiran yang pencatatannya dilaksanakan setelah kelahiran tersebut lewat 60 (enam puluh) hari kerja;

17. Pencatatan Kelahiran Dispensasi adalah pencatatan kelahiran bagi penduduk yang lahir 31 Desember 1985 dan sebelumnya;

18. Surat Kenal Lahir adalah surat yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil yang menerangkan tentang kelahiran seseorang, karena surat keterangan kelahirannya tidak ada dan sifatnya sementara dan dapat dikeluarkan untuk keperluan yang tidak dapat ditunda-tunda dan hanya dapat dipergunakan untuk sekali kepentingan;

19. Pencatatan Perkawinan Biasa adalah pencatatan perkawinan yang dilaksanakan sebelum 60 (enam puluh) hari kerja sejak tanggal pemberkatan perkawinan yang bersangkutan dilembaga agama yang bersangkutan;

20. Pencatatan Perkawinan Terlambat adalah pencatatan perkawinan yang dilaksanakan setelah 60 (enam puluh) hari kerja sejak tanggal pemberkatan perkawinan yang bersangkutan di lembaga agama yang bersangkutan;

21. Salinan Akta Perkawinan adalah salinan dari seluruh data formulir yang ada pada akta perkawinan;

22. Surat Keterangan Perkawinan adalah surat keterangan yang memuat data perkawinan/pernikahan seseorang;

23. Adopsi adalah pengangkatan anak yang ditetapkan oleh Pengadilan Negeri untuk dilaporkan ke Kantor Catatan Sipil;

24. Pengesahan/Pengakuan Anak adalah pengakuan/pengesahan anak oleh seorang ayah setelah mencatatkan perkawinannya di Kantor Catatan Sipil;

25. Pencatatan Kematian Terlambat adalah pencatatan kematian yang dilaporkan oleh ahli warisnya ke Kantor Catatan Sipil setelah 60 (enam puluh) hari kerja sejak tanggal kematian; 26. Kutipan Akta Kedua adalah kutipan Akta yang diterbitkan Kantor Kependudukan dan Catatan

Sipil apabila kutipan akta catatan sipil yang asli tidak ditemukan lagi karena hilang, musnah dan sebagainya;

27. Pejabat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi Daerah yang mengelola KTP, KK, SKK sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan yang berlaku;

28. Surat Ketetapan Retribusi Daerah selanjutnya disingkat SKRD adalah suatu surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah Retribusi yang terhutang;

29. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda;

30. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya dapat disingkat SKRDKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang ditetapkan;

31. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disebut SKRDLB adalah surat ketetapan Retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran Retribusi karena jumlah

(5)

32. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD, atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT, SKRDLB, atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh wajib Retribusi;

33. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data serta keterangan lainnya dalam rangka pengawasan , kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi berdasarkan Perundang - undangan retribusi Daerah;

34. Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dapat disebut dengan Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

2. Ketentuan Pasal 9 ayat (2) diubah dan ditambahkan 3 ayat baru yaitu ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) sehingga Pasal 9 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 9

(1) Dalam setiap tahun anggaran, Pemerintah Daerah menyusun rencana biaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 yang akan dibayarkan oleh Pemerintah Daerah kepada Perusahaan Percetakan dan Potensi Pengguna jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(2) Besarnya tarif ditetapkan dengan cara membagi biaya yang dibayarkan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan Potensi penggunaan jasa sebagai berikut :

No Jenis Warga Negara

Indonesia Warga Negara Asing I. KTP • Biasa • Sementara Rp. 10.000,- Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- II SKK Rp. 3.000,- Rp. 10.000,-

III Akta Catatan Sipil

A. Akta Kelahiran 1. Pencatatan Umum • Anak 1 dan 2 • Anak 3 dst 2. Pencatatan Kelahiran Terlambat • Anak 1 dan 2 • Anak 3 dst 3. Pencatatan Kelahiran Dispensasi • Anak 1 dan 2 • Anak 3 dst B. Akta Perkawinan 1. Perkawinan Biasa • Pencatatan Perkawinan dalam Kantor • Pencatatan Perkawinan luar Kantor 2. Perkawinanterlambat • Pencatatan Perkawinan dalam Kantor • Pencatatan Rp. 15.000,- Rp. 20.000,- Rp. 20.000,- Rp. 25.000,- Rp. 20.000,- Rp. 25.000,- Rp. 50.000,- Rp. 75.000,- Rp. 75.000,- Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Rp. 150.000,- - - - Rp. 150.000,- Rp. 150.000,- Rp. 200.000,- Rp. 250.000,-

(6)

Perkawinan luar Kantor 3. Salinan Akta Perkawinan 4. Surat Keterangan Perkawinan C. Akta Perceraian D. Akta Pengangkatan Anak/Adopsi E. Akta Pengesahan dan

Pengakuan Anak F. Akta Ganti Nama G. Akta Kematian 1. Pencatatan Kematian biasa 2. Pencatatan Kematian terlambat 3. Pencatatan salinan Akta Kematian H. Kutipan Akta Kedua

Rp. 30.000,- Rp 50.000,- Rp 50.000,- Rp 25.000,- Rp 20.000,- Rp 50.000,- Rp 10.000,- Rp25.000,- Rp 15.000,- Rp 25.000,- Rp. 100.000,- Rp 125.000,- Rp 150.000,- Rp 100.000,- Rp100.000,- - Rp 75.000,- Rp 80.000,- Rp 90.000,- -

(3) Bagi Penduduk Kabupaten Sijunjung yang membuat KTP Pertama pakai Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan menukar KTP untuk diubah mejadi KTP pakai NIK tidak dikenakan biaya;

(4) Bagi Mahasiswa, Penduduk Lanjut Usia dan penduduk miskin untuk pembuatan KTP kedua dan berikutnya tidak dipungut biaya;

(5) Akta kelahiran bagi penduduk Kabupaten Sijunjung yang melaporkan kelahiran dalam waktu 60 hari kelahiran, sebagaimana dimaksud ayat (2) angka III tidak dipungut biaya;

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung

Ditetapkan di Muaro Sijunjung pada tanggal 7 April 2009

BUPATI SIJUNJUNG, dto

DARIUS APAN Diundangkan di Muaro Sijunjung

pada tanggal 7 April 2009 SEKRETARIS DAERAH,

(7)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2009 NOMOR 5 PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 5 TAHUN 2009

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/ SIJUNJUNG NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA

PENDUDUK DAN AKTA PENCATATAN SIPIL I. U M U M

Peraturan Daerah ini diajukan dalam rangka peningkatan dan pemberian pelayanan yang prima kepada masyarakat, karena sistim yang digunakan dalam pembuatan KTP, KK dan Akta Catatan Sipil sekarang ini memakai sistim Komputerisasi.

Dengan sistem komputerisasi diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda, karena selain Foto dilakukan secara langsung (seperti halnya pengurusan SIM di Kepolisian, atau Paspor di Keimigrasian). Nomor identitas yang tercantum di Kartu Tanda Penduduk pun berasal dari pusat, yaitu dari Departemen Dalam Negeri (Depdagri) sehingga kemungkinan bagi orang yang sama untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda sangat kecil sekali.

Disamping itu dengan lahirnya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2006 tentang Kependudukan serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2005, maka masa berlaku Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga pun berubah, selama ini 3 (tiga) tahun sekarang menjadi 5 (lima) tahun.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas membawa Konsekuensi peningkatan biaya dalam pemberian pelayanan, sehingga perlu dilaksanakan penyesuaian tarif retribusi berdasarkan kebutuhan real yang di keluarkan Pemerintah sehingga Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2006 perlu diubah.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup Jelas Angka 2 Pasal 9 Ayat (1) Cukup Jelas Ayat (2) Cukup Jelas Ayat (3) Cukup Jelas Ayat (4)

Yang dimaksud dengan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki surat keterangan miskin dari Wali Nagari.

(8)

Cukup Jelas Pasal II

Cukup jelas

Referensi

Dokumen terkait

Nomor 11 Tahun 20O6 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 1);..

Piezolectric sendiri ditemukan oleh Curie bersaudara yang terdiri dari Pierre Curie dan Jacques Curie pada tahun 1880. Mereka menggabungkan pengetahuan mereka

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa patahan dengan mengetahui arah aliran input resin sintetis dengan metode vacuum infusion resin yang menggunakan serat

Proses data mining dengan metode Naïve Bayes dapat menganalisa dan mengetahui prediksi penerima beasiswa bidikmisi bagi siswa SMK Syafa’atul Ummah Bulakamba dengan

a) Timbang BB tiap hari. Rasional : untuk mengetahui terjadinya penurunan BB dan mengetahui tingkat perubahan. b) Berdiit makanan yang tidak merangsang (lunak /

2.) Dalam proses instalasi kabel jaringan fiber optic diperlukan beberapa alat khusus yang untuk saat ini memang masih sangat mahal. 3.) Mengingat kabel jaringan

Hemat peneliti, adanya prakarsa pemer- intah dan pemerintah kabupaten/kota dalam usulan pembentukan desa atau ketatnya pengaturan UU No. 6 Tahun 2014 dalam susulan pembentukan desa,

Mesin penyangrai kopi memiliki beberapa komponen penting yang harus dibuat diantaranya adalah rangka mesin yang dibuat dari pipa hollow, tabung mesin yang dibuat dari